Anda di halaman 1dari 2

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Bahaya Radiasi Bagi manusia

Radiasi adalah energi yang dilepaskan, baik dalam bentuk gelombang maupun partikel.
Berdasarkan muatan listrik yang akan dihasilkannya setelah menumbuk obyek tertentu,
radiasi dibagi menjadi radiasi ion dan radiasi non-ion. Radiasi non-ion mungkin akan lebih
sering kita temui di sekeliling kita seperti gelombang radio, gelombang mikro (microwave),
inframerah, cahaya tampak dan sinar ultraviolet. Sedangkan kelompok radiasi ion antara lain
sinar-X (CT- can), sinar gamma, sinar kosmik, beta, alfa dan neutron.

Radiasi paling berbahaya adalah radiasi ion karena sifatnya yang akan memberi substansi
bermuatan listrik terhadap obyek yang ditabraknya. Kondisi ini biasanya akan memberikan
pengaruh, terutama bila obyek tersebut adalah mahluk hidup seperti sel-sel tumbuhan, hewan,
dan manusia. Daya mengionkan radiasi ini sebanding dengan energi radiasinya. Daya tembus
partikel/sinar radioaktif berbeda-beda, dan bergantung pada energinya. Dalam aluminium
perbandingan daya tembus partikel  :  :  = 1 : 100 : 10 000. Di udara partikel  dapat
menembus sekitar 2,8 cm - 8,5 cm. Setiap cm udara yang dilintasinya, partikel  dapat
menghasilkan 50 000 - 100 000 pasang ion (pasangan ion positif dan elektron), partikel 
menghasilkan beberapa ratus pasang ion, dan sinar  menghasilkan beberapa pasang ion.
Dengan energi yang sama, jumlah pasangan elektron yang dihasilkan partikel , , dan  juga
hampir sama karena  melintas lebih jauh dari  dan  lebih jauh lagi.

1. Banyaknya dosis radiasi yang diterima tubuh

Pada dosis rendah, sel tubuh yang terpapar radiasi masih mampu memulihkan dirinya sendiri
dalam waktu yang tak begitu lama. Sel yang rusak hanya akan mati dan digantikan oleh sel
yang baru. Namun pada dosis yang tinggi, sel yang rusak akan memperbanyak diri hingga
menjadi sel kanker (terlebih bila pola hidup Anda mendukung untuk terpapar penyakit kanker
seperti perilaku merokok, konsumsi makanan rentan karsinogen, dan sebagainya).

2. Lama paparan

Paparan radiasi pada dosis yang tinggi dalam satu waktu atau jangka pendek juga akan
menimbulkan beberapa gejala (yang disebut sindrom radiasi akut) pada tubuh Anda seperti
mual, muntah, diare, demam, lemas hingga pingsan, kerontokan rambut, kulit memerah,
gatal, bengkak hingga terasa terbakar, nyeri hingga kejang-kejang. Gejala ini tentu akan
berbeda bila Anda terpapar dalam jangka waktu lama. Terkadang kepekaan tubuh seseorang
juga mempengaruhi dampak paparan radiasi pada tubuh seseorang.

Salah satu contoh radiasi ion paling berbahaya adalah radiasi nuklir. Radiasi nuklir adalah
energi yang dilepaskan oleh elemen radioaktif ketika terurai menjadi atom yang lebih stabil.
Atom radioaktif sebenarnya dapat diproduksi dari berbagai hal di sekitar kita, mulai dari
bebatuan sampai makanan. Namun, sel-sel tubuh memiliki kemampuan untuk membersihkan
kerusakan yang dilakukan radiasi tingkat rendah. Lain halnya dengan dosis radiasi yang lebih
besar. Sebab, radiasi akan mengganggu sel-sel di dalam tubuh dan menyebabkan
kematian.Kombinasi dari jumlah paparan, jenis, dan seberapa sering terpapar radiasi nuklir
akan menentukan seberapa jauh efeknya pada sel dan jaringan tubuh. Radiasi nuklir dosis
rendah cenderung mengubah sel dengan modifikasi DNA dan menyebabkan kanker,
sedangkan dosis tinggi dapat membunuh sel. Keracunan radiasi adalah sebuah istilah yang
merujuk pada masalah akut akibat paparan dosis radiasi yang besar dalam waktu singkat.
Keracunan radiasi juga bisa disebabkan akumulasi paparan dosis rendah dalam jangka
panjang. Dampak dari hal ini adalah :

 Kulit Kemerahan. Kulit sangat rentan terhadap paparan radioaktif. Respons awalnya
adalah kulit tampak kemerahan karena terjadi penyumbatan pembuluh darah dan
bengkak. Kemerahan pada kulit dapat berlangsung sampai sepuluh hari. 
 Peradangan Paru-Paru . Paru-paru merupakan organ yang paling sensitif terhadap
radiasi. Dampaknya yang dapat terjadi adalah pneumonitis radiasi yaitu peradangan
paru. Pneumonitis radiasi ditandai oleh rasa sesak, batuk, dan perasaan penuh pada
dada. 
 Kerusakan Organ Reproduksi . Paparan radiasi dapat menyebabkan kerusakan
sementara sampai permanen pada organ reproduksi, baik bagi wanita maupun pria. 
 Pada wanita, gejala yang dirasakan adalah tidak menstruasi. Sementara pria dapat
mengalami gangguan produksi sperma. Tentunya, kondisi seperti ini dapat mengarah
kepada kemandulan. 
 Gangguan Sistem Pencernaan . Gejala-gejala yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan adalah mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan sakit perut. 
 Gangguan pada Sumsum Tulang . Ketika terkena radiasi, jumlah sel pembentuk sel
darah dapat berkurang.  Hal tersebut dapat memberikan gejala gangguan pada darah,
mulai dari anemia sampai kanker darah. 

Anda mungkin juga menyukai