Anda di halaman 1dari 17

REKAYASA IDE

CARA GURU MENINGKATKAN BAKAT DAN MINAT SISWA


PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DOSENPENGAMPU : NANI BARORAH NASUTION, S. Psi., MA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

Dina Asima (4203131009)


Elisabeth Br. Siallagan (4202431004)
Elsa Br. Sinuraya (4202131005)
Indah Mutiara (4201131028)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

APRIL 2021
KATA PENGATAR

Pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah laporan Rekayasa Ide
yang merupakan tugas dari mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Kami sampaikan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Psikologi
Pendidikan,  yang diampu oleh Ibu Nani Barorah Nasution, S. Psi,. MA sebab telah memberikan
arahan dalam pengerjaan tugas ini.

Kami menyadari, penulisan laporan rekayasa ide ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari segi isinya maupun struktur penulisannya. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran positif untuk perbaikan penulisan laporan rekayasa ide ini dikemudian hari.

Demikian, semoga penulisan laporan rekayasa ide ini dapat memberikan manfaat,
umumnya kepada pembaca dan khususnya bagi kami penulisnya. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih.

Medan, 27 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................ii

Daftar Isi.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Rasionalisasi Permasalahan.....................................................................................1


1.2 Tujuan .....................................................................................................................2
1.3 Manfaat ...................................................................................................................2

BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN.................................................................3

2.1 Identifikasi Permasalahan Umum............................................................................3


2.2 Identifikasi Permasalahan........................................................................................4

BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN.........................................................................7

3.1 Solusi Pembahasan Permasalahan 1........................................................................7


3.2 Solusi Pembahasan Permasalahan 2........................................................................7
3.3 Solusi Pembahasan Permasalahan 3........................................................................8
3.4 Solusi Pembahasan Permasalahan 4........................................................................10

BAB IV PENUTUP ...........................................................................................................11

4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................11

4.2 Rekomendasi.................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 RASIONALISASI PERMASALAHAN

Pendidikan adalah proses dari dalam diri individu untuk mengembangkan kepribadian,
kemampuan, dan keahlian didalam dan diluar diri. Pendidikan memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang nantinya akan mendukung
perkembangan dan kemajuan dari suatu negara. Dalam pendidikan akan dibentuk manusia yang
berilmu dan berkarakter. Dalam pendidikan objek utamanya adalah siswa. karena siswa lah yang
akan belajar dan yang akan di bimbing untuk menjadi manusia yang berkarakter, bermoral dan
dapat berpikir kritis. Ada dua faktor dalam diri siswa yang mempengaruhi keberhasilan proses
belajar yaitu minat dan bakat.

Minat adalah kesukaan atau ketertarikan seseorang terhadap suatu hal tanpa ada paksaan
dari orang lain. Perkembangan minat pada siswa itu sangat penting, apabila siswa tidak memiliki
minat terhadap hal yang dipelajarinya di sekolah maka ia tak akan bisa menguasai hal yang di
ajarkan tersebut. Minat ini juga berpengaruh terhadap keaktifan siswa di kelas, jika siswa sudah
memiliki minat akan hal yang di ajarkan maka ia akan bersikap aktif di dalam kelas. Dengan
begitu keadaan kelas akan lebih menarik karena siswa juga turut aktif dalam proses belajar
mengajar. Menurut penelitian bahwa minat dan motivasi belajar berpengaruh sebesar 46%
terhadap prestasi belajar siswa dan sisa nya dipengaruhi oleh variabel lain. Ini merupakan angka
yang cukup besar bahwa hampir dari setengah yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah
minat.

Bakat adalah kemampuan seseorang untuk belajar. Bakat dapat pula diartikan sebagai
kemampuan bawaan yang masih perlu dilatih dan dikembangkan agar lebih sempurna. Berbeda
dengan minat, bakat ini sudah dibawa sejak lahir. Seseorang yang memiliki bakat dalam bermain
musik tak perlu waktu lama untuk menguasainya, berbeda dengan orang yang memiliki minat
dalam musik tetapi tidak memiliki bakat dalam musik pasti akan lebih lama dalam menguasai
musik. Minat seseorang tak selalu selaras dengan bakatnya. Bisa saja seseorang yang berbakat
dalam bidang eksakta tetapi memiliki minat dalam bidang seni. Tetapi aa baiknya jika minat dan
bakat itu selaras sehingga lebih mudah untuk mengembangkan bakat yang ada dalam diri
individu.

Sekarang ini banyak anak yang tidak dapat mengembangkan bakat atau pun minat nya.
Bahkan ada anak yang tidak tahu apa bakatnya. Banyak faktor yang mempengaruhi hal ini
seperti kurangnya perhatian orang tua dan juga guru. dalam pengembangan bakat dan minat anak
orang tua dan guru memiliki peran yang penting. banyak orang tua yang berfikir bahwa tugas
mereka cukup hanya dengan membiayai pendidikan anak padahal hal itu tidak lah cukup. Orang
tua harus turut membantu anak dalam menemukan lalu mengembangkan bakat anak dengan
memfasilitasi anak. Begitu juga dengan guru, banyak guru yang hanya sekedar menjalankan
tugas nya mengajar di sekolah. Padahal tugas guru lebih besar dari pada itu. Bahkan ada guru
yang memaksakan anak dalam sebuah mata pelajaran yang memang bukan kemampuan atau
minat anak tersebut. Hal in lah yang membuat banyak anak sekarang tak tahu dan tak dapat
mengembangkan bakat serta minat nya.

1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan Rekayasa Ide ini adalah :
1) Memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
2) Mencari tahu permasalahan pendidikan terkait minat dan bakat anak
3) Mengedukasi pembaca mengenai permasalahan terkait minat dan bakat anak

1.3 MANFAAT
Manfaat dari penulisan Rekayasa Ide ini adalah :
1) Mengetahui apa itu minat dan bakat
2) Mengetahui permasalahan terkait minat anak
3) Mengetahui permasalahan terkait bakat anak
BAB II

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

2.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN UMUM

Psikologi pendidikan sebagai salah satu cabang dan psikologi dan merupakan ilmu pengetahuan
yang berbicara tentang tingkah laku manusia dalam proses belajar-mengajar memiliki hubungan
yang erat dengan ilmu mengajar. Adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan
dengan tindakan belajar. Karena itu, tudak mengherankan apabila beberapa ahli psikologi
pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah soal belajar.
Dengan kata lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang
berkenaaan dengab proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar. Pada
hakikatnya kesulitan belajar tidak lepas dengan istilah Diagnosis. Dengan demikian, diagnosis
kesulitan belajar adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh guru atau penyuluh terhadap murid
yang diduga mengalami kesulitan belajar untuk menentukan jenis dan kekhususan kesulitan
belajar.

Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Peserta didiklah yang menentukan terjadi atau
tidak terjadi belajar. Untuk bertindak belajar peserta didik menghadapi masalah-masalah secara
intern. Jika peserta didik tidak dapat mengatasi masalahnya, maka ia tidak belajar dengan baik.
Faktor intern, ekstern dan pendekatan belajarlah yang dialami dan dihayati oleh peserta didik
yang berpengaruh pada proses belajarnya, salah satunya adalah minat belajar siswa. Minat
belajar merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. Tidak lepas dari
itu, guru adalah salah satu yang membangkitkan minat belajar siswa. Jika bahan ajar dan cara
mengajar guru membuat siswa jenuh, maka tidak akan adanya muncul minat belajar siswa,
sehingga proses pembelajaran tidak berjalan lancar bahkan bakat dari siswa tidak akan terbentuk.

Permasalahan lainnya yaitu pendidikan ternyata mrngorbankan keutuhan, kurang seimbang


antara belajar yang berpikir (kognitif) dan perilaku belajar yang merasa afektif. Jadi unsur
integrasi cenderung semakin hilang, yang terjadi adalah disintegrasi. Padahal belajar tidak hanya
berpikir, sebab ketika orang sedang belajar, maka orang yang sedang belajar tersebut melakukan
berbagai macam kegiatan, seperti mengamati, membandingkan, meragukan, menyukai, semangat
dan sebagainya. Begitu juga permasalahan perbedaan karakteristik psikologis yang dimilki
siswa. Jadi sifat heterogenitas (tidak sama) suatu kelas perlu menjadi perhatian utama bagi guru.
Selain pembelajaran yang bersifat individual, para pendidik perlu melakukan pembelajaran
secara kelompok jika karakteristik psikologis peserta didik yang ada disuatu kelas dianggap
relatif sama (homogen). Didalam proses pembelajaran dikelas, guru sering menghadapi peserta
didik yang mengalami gangguan perhatian sehingga peserta didik tersebut kurang dapat
memusatkan perhatiannya selama proses pembelajaran berlangsung.

2.2 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

1. PERMASALAHAN 1

Tugas guru sebenarnya bukan hanya sekedar mengajar siswa nya. Tugas guru lebih besar
dari pada itu. Salah satunya adalah sebagai motivator dan pemberi inspirasi seta dorongan untuk
mengembangkan siakap, tingkah laku minat serta bakat siswa. namu, banyak sekali kejadian
sekarang bahwa guru hanya melaksanakan tugas nya sekedar mengajar saja. Bahkan yang lebih
parahnya lagi bahwa ada guru yang mematahkan semangat siswa dengan mengatakan bahwa
siswa tersebut tidak bisa. Hal ini tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang guru. karena hal ini
siswa menjadi patah semangat dan tak mau melanjutkan keinginnanya. Seharusnya jika guru
melihat bahwa siswa tersebut kurang kurang mampu seharus nya ia dapat membantu dan
memotivasi siswa tersebut bahwa ia bisa melakukannya.
Tak semua anak berbakat di bidang akademik seperti berbakat dalam bidang fisika, kimia
dll. Tetapi ada pula yang berbakat dalam bidang non akademik seperti olahraga dan seni.
Namun, ada saja oknum guru yang hanya mendukung siswa yang berbakat dalam bidang
akademik dan siswa yang berbakat dalam bidang non akademik tidak didukung dan di
perhatikan. Selaku seorang guru harus dapat berlaku adil kepada semua siswa nya tanpa
terkecuali.

2. PERMASALAHAN 2

Belajar merupakan proses yang dijalani oleh tiap individu guna menghasilkan perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Proses pembelajaran merupakan
proses komunikasi antara guru dengan siswa. Komunikasi yang terjadi harus dapat membawa
pesan yang disampaikan berupa materi yang dapat dimengerti oleh siswa.

Minat memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan siswa. Pada dasarnya
minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.Menurut (Kartini Kartono
1996) minat merupakan momen dan kecenderungan yang searah secara intensif kepada suatu
obyek yang dianggap penting. Menurut Ana laila Soufia dan Zuchdi (2004) menjelaskan bahwa
minat merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh perhatian pada
orang lain, pada aktivitas atau objek lain. Sedangkan Slameto (2003) menjelaskan bahwa minat
adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Minat siswa yang tinggi dalam belajar akan mendorongnya untuk memiliki kemauan yang tinggi
dalam mengikuti pelajaran. Minat belajar yang tinggi siswa dapat memperoleh pengetahuan dan
wawasan serta hasil belajar yang baik.

Bahan ajar dan cara guru mengajar dapat mempengaruhi minata belajar siswa. Jika guru
hanya mengajar dengan ceramah saja tentu saja siswa akan cepat merasa jennuh dan bosan dan
suasana kelas tidak lagi nyaman. Sama hal nya dengan bahan ajar jika guru hanya mengajar
dengan buku dan menyuruh siswa untuk membacanya tentu saja siswa semakin tidak berminat
untuk belajar. Siswa yang sudah tidak berminat belajar tentu akan tidak dapat memahami
pelajaran yang diberikan, maka dari itu hasil belajar siswa akan rendah.

3. PERMASALAHAN 3
Minat belajar merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran.
Banyak permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran misalnya rendahnya pemahaman
dan minat belajar siswa dalam pembelajaran kimia. Faktor penyebabnya adalah

1. Karakter dari objek minat atau kendala pribadi yang terutama bersumber dari kesulitan
belajar yang ditemui,
2. Perasaan dan lingkungan belajar,
3. Fasilitas belajar atau sarana/prasarana belajar,
4. Teman sebaya
Peran dari setiap faktor berbeda untuk tipa individu. Ada siswa yang minat belajarnya
dominan dipengaruhi oleh perasaan atau persepsi awal tentang kimia, namun ada pula yang
dominan dipengaruhi oleh lingkungan belajar.

4. PERMASALAHAN 4

Minat dan bakat adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, yang mana keduanya dapat
mempengaruhi hasil belajar. Bakat merupakan kemampuan seseorang yang menjadi salah satu
komponen yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Apabila bakat seseorang sesuai dengan
bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses pembelajaran.
Ketidaksesuaian minat dan bakat peserta didik dengan pelajaran di sekolah akan berpengaruh
dengan proses pembelajarannya. Misalnya, peserta didik x berminat melakukan percobaan
dibidang kimia, maka peserta didik tersebut lebih mudah dan cepat memahami semua hal yang
berhubungan dibidang kimia. Tapi, belum tentu peserta didik lainnya mengalami hal yang sama.
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN

3.1 SOLUSI DAN PEMBAHASAN PERMASALAHAN 1

Bakat seseorang lahir dan tumbuh ketika ia anak-anak dan juga remaja. Bakat dapat
berkembang dipengaruhi oleh pengalaman dan pola pikir di dalam lingkungan keluarga, sekolah
maupun masyarakat. Bakat perlu didukung dan didorong agar berkembang, jika tidak maka bakat
tersebut tidak akan berkembang secara maksimal. Dalam hal ini guru sangat berperan penting
dalam pengembangan bakat siswa. guru harus bselalu berusaha untuk mengetahui kebutuhan-
kebutuhan yang menunjang proses belajar siswa seperti kewajiban untuk menyediakan
informasi, bahan ajar, dan mengupayakan bagaimana cara memperoleh sumber-sumber belajar
tersebut. Bukan hanya itu tetapi guru juga harus berusaha agar siswa dapat menemukan bakat
nya. Karena banyak sekali kasus bahwa siswa tidak mengetahui bakat nya bahkan sampai ia
menginjak jenjang SMA dan akhir nya dia berpikir bahwa ia tidak memiliki bakat.

Untuk dapat mengembangkan bakat anak dengan baik guru harus memiliki kemampuan
yang memadai. Bagaimana guru dapat mengambangkan bakat siswanya jika kemampuan guru
tersebut tidak memadai. Oleh karena itu, ketika sudah menjadi guru bukan berarti guru tersebut
sudah harus berhenti belajar. Sampai kapan pun guru harus terus belajar apalagi dengan
perkembangan jaman yang sangat pesat. Selain itu fasilitas sekolah juga merupakan hal yang
cukup berpengaruh pada pengembangan bakat siswa. Anak-anak yang memiliki bakat dalam
bidang olahraga seperti basket, sepak bola dan bola bolli memerlukan fasilitas seperti lapangan
dan bola. Jika tidak ada siswa tidak bisa berlatih. Jika sekolah tidak memiliki fasilitas yang
memadai, guru dapat mengusulkan kepada sekolah untuk melengkapi fasilitas siswa demi
kepentingan pengembangan bakat siswa.

3.2 SOLUSI DAN PEMBAHASAN PERMASALAHAN 2

Minat belajar siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Sudaryono
(2012:125), bahwa untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa dapat diukur melalui:
kesukaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan. Kesukaan tampak dari kegairahan siswa
dalam mengikuti pelajaran Ketertarikan dapat diukur dari respon seseorang untuk menanggapi
sesuatu. Perhatian dapat diukur dari apabila seseorang memiliki keseriusan selama proses
pembelajaran berlangsung. Perhatian muncul didorong rasa ingin tahu. Peserta didik yang
memiliki minat terhadap sebuah pelajaran akan cenderung memberikan perhatian yang lebih
besar terhadap materi yang sedang diajarkan.

Oleh karena itu guru harus berupaya menumbuhkan minat belajar siswa sehingga siswa
akan memberi perhatiannya terhadap pembelajaran. Cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah
dengan mengaitkan pembelajaran terhadap pengalaman siswa, cita-cita siswa. Selain itu untuk
menarik perhatian siswa guru harus menciptakan susana pembelajaran yang menyenangkan agar
siswa tidak jenuh dan bosan saat belajar. Guru harus dapat mengkombinasikan metode mengajar
sesuai dengan gaya belajar siswa agar minat siswa tumbuh. Guru juga harus melibatkan siswa
secara aktif dalam pembelajaran agar siswa dapat memiliki pengalaman nyata sehingga
pembelajaran akan lebih bermakna.

Minat dapat menghasilkan ketekunan dan membawa kebehasilan dan selanjutnya


pengalaman sukses tersebut akan memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas berikutnya.
Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan menghasilkan kepuasan, dan siswa akan berminat
untuk mencapai tujuannya.

3.3 SOLUSI DAN PEMBAHASAN PERMASALAHAN 3


Minat belajar dapat diketahui dari kecenderungan terikat atau tertarik terhadap pembelajaran dan
mengamalkannya untuk maksud yang baik. Dengan adanya minat belajar yang kuat, diharapkan
siswa lebih mudah mempelajari materi yang diajarkan. Minat belajar sangat dibutuhkan ada pada
siswa agar bisa menunjang proses pembelajaran. Jika siswa memiliki minat belajar yang tinggi,
tentu proses pembelajaran akan semakin lancar dan pemahaman siswa akan meningkat. Namun
ada beberapa siswa memiliki minat belajar yang rendah, misalnya dalam pembelajaran kimia
sehingga pemahamannya terhadap materi tersebut kurang . Minat belajar siswa yang rendah
disebabkan oleh faktor-faktor tertentu, namun penyebabnya mungkin masih bisa diatasi dengan
beberapa hal, tergantung kepada faktor penyebabnya , seperti :

1. Faktor kesulitan siswa dalam memahami materi yaitu peran terpenting dalam menghadapi
masalah tersebut adalah peran guru. Dalam melaksanakan proses belajar- mengajar
sebaiknya guru menganalisis terlebih dahulu metode pembelajaran apa yang cocok
dilaksanakan agar semua materi dapat di terima dengan baik oleh semua siswa. Guru
tersebut harus mampu membuat pembelajaran yang menyenangkan
2. Faktor perasaan atau emosional dan lingkungan belajar, minat mempunyai hubungan
yang erat dengan emosi. Bila seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas maka
akan timpul perasaan senang, dan akan memperkuat minat terhadap aktivitas tersebut.
Begitu juga sebaliknya, apabila seseorang mendapatkan kegagalan pada aktivitasnya
maka akan timbul perasaan tidak senang, dan akan menghilangkan minat terhadap
aktivitas tersebut. Untuk hal ini hal yang terpenting adalah metode pembelajaran dan
suasana kelas. Dengan kelas yang bersih, nyaman maka siswa aan senagn belajar
sehingga menumbuhkan minat belajar yang tinggi.
3. Faktor fasilitas belajar atau sarana/prasarana belajar adalah suatu hal yang membantu
kita dalam proses belajar mengajar, seperti Lab. IPA. Sarana dan prasarana dalam
pendidikan sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman siswa . Misalnya ketika
suatu teori harus melakukan percobaan , maka seorang guru harus membantu siswa
dalam hal tersebut. Dan ketika siswa melakukan percobaan maka ia akan lebih paham
akan materi tersebut.
4. Faktor teman sebaya dalam memengaruhi minat belajar kimia siswa. Teman sebaya
adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang
lebih sama. Minat belajar kimia yang rendah disebabkan karena pengaruh teman sebaya,
misalnya mereka kurang tertarik terhadap pembelajaran kimia karena setiap
pembelajaran kimia berlangsung siswa selalu diajak bermain dan mengobrol oleh siswa
lainnya akibatnya siswa menjadi kurang fokus mengikuti pembelajaran dan berdampak
pada kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang sedang disampaikan. Apabila
tidak memahami materi yang sedang dijelaskan maka akan membuat siswa menjadi
kurang memahami materi selanjutnya yang pada akhirnya akan membuat siswa menjadi
kesulitan dalam mempelajari kimia.Untuk permasalahan ini maka strateginya adalah
menjauhkan tempat duduk siswa yang sangat akrab , kemudian memotivasi siswa yang
memiliki minat belajar rendah dengan berbagi cerita mengenai siswa yang minat belajar
tinggi , mereka dapat melihat teman-teman yang pintar dan berhasil mendapatkan hasil
belajar yang baik, membuat mereka terdorong untuk belajar lebih giat agar bisa
mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari siswa lain.

3.4 SOLUSI DAN PEMBAHASAN PERMASALAHAN 4

Beban masalah yang dibawa peserta didik menjadi tidak percaya diri dihadapan guru dan
teman-teman-teman yang lain juga akan mempengaruhi kemauannya, motivasinya untuk selalu
berusaha. Masalah kurang percaya diri sebenarnya juga berdasarkan faktor eksternal yaitu
konsep diri individu. Manakala konsep diri yang dimilki oleh peserta didik kuat, misalnya
memilki konsep diri bahwa “saya ini suka dengan Multimedia, karena
Multimedia menyenangkan ”maka selamanya individu tersebut memiliki minat dibidang
Multimedia. Konsep diri yang tertanam dalam individu tidak bagus, juga akan menimbulkan
perilaku yang negatif pula. Di sekolah, setiap individu pasti juga memiliki sahabat yang sedikit
banyak mereka akan mempengaruhi perkembangan minat dan bakatnya. Peran mereka juga akan
memotivasi gambar untuk lebih dari yang sebelumnya.

Masalah lain yang muncul dari ketidaksesuaian minat dan bakat disekolah tidak hanya
peserta didik yang mejadi tidak percaya diri, tetapi juga akan menimbulkan kemalasan peserta
didik setiap pelajaran, mudah menyerah dan bahkan akan berujung kenakalan remaja. Oleh
karena itu untuk mengatasi itu semua, dalam lingkungan sekolah perlu ada kerja sama antara
guru dan semua anggota sekolah untuk membantu peserta didik yang mengelami masalah minat
dan bakatnya. Salah satu cara untuk hal tersebut adalah dengan memberikan semangat, motivasi
yang nantinya akan meningkatkan minatnya untuk selalu mengejar dan belajar bakat-bakat baru.

BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Proses pendidikan dan pengajaran yang ideal pada hakikatnya merupakan suatu ajakan
seorang pendidik untuk menghantarkan seorang peserta didik ke tujuan belajarnya dengan cara
menyediakan situasi dan kondisi serta fasilitas yang kondusif sehingga lahirlah suatu interaksi
edukatif yang harmonis. Untuk membangkitkan minat belajar peserta didik, setiap guru
sebaiknya memiliki rasa ingin tahu mengapa dan bagaimana anak belajar dan menyesuaikan
dirinya dengan kondisi-kondisi belajar dalam lingkungannya. Guru juga sebaiknya mampu untuk
menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Untuk meningkatkan minat belajar
kimia siswa diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat menyenangkan, melibatkan
partisipasi siswa dan meningkatkan kreatifitas siswa. Guru sebagai fasilitator dituntut kreatif agar
dapat menarik minat siswa dalam belajar dan nantinya akan memunculkan kreatifitas dan
motivasi belajar pada diri siswa. Kreatifitas itu dimulai dari persiapan proses pembelajaran,
pengunaan teknik pembelajaran dan media pembelajaran.

Media pembelajaran dapat dijadikan solusi pemecahan masalah dalam kegiatan belajar.
Guru dapat memanfatkan media pembelajaran tersebut untuk menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan bagi siswa. Media pembelajaran juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
setelah digunakan di dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran
dalam proses belajar, kemampuan siswa mengalami peningkatan pada ranah kognitif. Media
pembelajaran tidak hanya berbentuk visual, namun media pembelajaran juga dapat berbentuk
audio dimana media ini digunakan dengan memaksimalkan kemampuan auditif siswa. Media
audio merupakan alat bantu belajar yang hanya dapat di dengar, dapat berupa rekaman suara /
kata / kalimat, musik, maupun lagu. Media audio juga dapat digunakan sebagai alat bantu belajar
untuk meningkatkan penguasaan belajar siswa.

4.2 SARAN
1. Bagi guru hendaknya mampu membangkitkan minat belajar siswa dengan menerapkan
metode pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik dari mata pelajaran
kimia itu sendiri. dan guru hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang
memengaruhi minat belajar siswa pada mata pelajaran kimia sehingga dapat
meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran kimia
2. Bagi Siswa yang memiliki minat belajar sedang dan rendah, harus lebih meningkatkan
minat belajar dengan lebih giat belajar dan membaca buku pembelajaran supaya dapat
memahami konsep materi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, I. A., Utami, W. D. and Rahma, S. B. (2020) ‘Analisis Minat dan Bakat Peserta didik
terhadap Pembelajaran’, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 7(1), pp. 23–28.

Haryanti, Antuni Wiyarsi. "ANALISIS MINAT BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI


SMK NEGERI 1 TEMON ANALYSIS OF CHEMISTRY LEARNING
INTEREST OF 11TH GRADE STUDENTS IN TEMON VOCATIONAL HIGH
SCHOOL."

Rahmayanti, V. (2016). Pengaruh minat belajar siswa dan persepsi atas upaya guru dalam
memotivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa SMP di
Depok. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 1(2).
Rimba, A. et al. (no date) ‘Jurnal PGSD Peran Guru dalam Mengembangkan Bakat Siswa di
Sekolah Dasar Negeri 34/I Teratai Erni Ismaini Agung Utomo’, Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 12(2), pp. 166–173.

Rostiana, Hapsari, K. D. and Saraswati (2018) ‘Penelusuran Minat-Bakat Untuk Siswa Sma Di
Yogyakarta’, Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 1(1), pp. 188–193. Available at:
https://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view/1897.

Rozikin, S., Amir, H., & Rohiat, S. (2018). Hubungan Minat Belajar Siswa Dengan Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia Di SMA Negeri 1 Tebat Karai Dan SMA
Negeri 1 Kabupaten Kepahiang. Alotrop, 2(1).

Suprihatin, S. (2015). Upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Jurnal


Pendidikan Ekonomi UM Metro, 3(1), 73-82.

Ichsan, Muhammad. (2016). Psikologi Pendidikan dan Ilmu Mengajar. Jurnal Edukasi, 2(1), 60-
76.

Saputra, Angga. (2018). Masalah Belajar dalam Perspektif Psikologi Pendidikan. Prosiding
Konferensi Nasional ke-7, 69-72.

Anda mungkin juga menyukai