Ada tiga hal utama yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan ketika ingin membangun
kandang untuk ayam broiler, yaitu:
1. Close House
Tipe kandang ayam broiler close house lebih banyak digunakan oleh para peternak di negara
maju. Kandang tipe ini termasuk dalam kategori kandang modern yang bersifat intensif. Jumlah
ayam yang diternakan pun sangat banyak, mencapai puluhan ribu ekor. Kandang ini memang
tertutup yang dilengkapi material dan konstruksi pas.
Sehingga ayam-ayam tetap bisa diternakan sesuai, hingga menghasilkan ayam broiler layak
konsumsi. Karena tertutup, udara yang mengalir dari maupun ke dalam ruangan lebih terbatas.
Ini membuat tipe kandang close house dirasa cukup bersih, khususnya terhadap lingkungan
sekitarnya.
2. Open House
Peralatan Kandang Ayam Broiler
Tidak hanya kandangnya, tetapi ada beberapa peralatan wajib yang harus disediakan oleh para
peternak. Peralatan peratama berupa litter. Alat ini merupakan alas yang biasanya harus ada di
sebuah kandang ayam jenis broiler. Bukan sekadar alas, litter juga akan membantu
memaksimalkan proses ternak. Ketebalannya sekitar 10 hingga 15 centimeter.
Alat ini harus memiliki daya serap yang baik, tidak berbau, tidak berdebu, dan kering. Biasanya
litter dibuat dengan bahan jerami, sekam padi, serutan kayu, atau rumput kering. Peternak harus
mengganti litter secara rutin dengan menyesuaikan kebutuhan misalnya untuk sekali pakai atau
pemakaian yang lebih lama. Litter yang kotor dan kurang diperhatikan akan menimbulkan
penyakit bagi ayam.
Peralatan lainnya yang wajib ada ialah pemanas atau disebut brooder. Pemanas ini penting
adanya agar ayam-ayam tetap merasa hangat, apalagi bila suhu udara tidak stabil dan cenderung
dingin. Biasanya ayam broiler tidak tahan suhu yang terlalu dingin. Khusus untuk anak-anak
ayam yang mudah mati ketika menghadapi suhu dingin. Bentuk pemanas ini bisa apa saja.
Konstruksi Kandang Ayam Broiler
Dalam pembangunan atau pembuatan kandang ayam ternak, dibutuhkan pematangan konstruksi
yang memenuhi standar kandang ayam jenis broiler. Karena di Indonesia sebagian besar kandang
berjeni open house, berikut konstruksi kandang yang terbuka dilihat dari bagian-perbagiannya.
1. Bagian Atap
Untuk bagian atap, wajib sekali membuat atap yang mampu menyalurkan udara dan cahaya
dengan baik. Tujuannya agar pergantian udara dan pembuangan udara beracun seperti NH3 dan
H2S lebih maksimal. Bahan yang digunakan di antaranya asbes, seng, ijuk, genting, atau pun
alumunium foil.
Lanjut ke bagian dinding kandang, rata-rata dibangun dengan tinggi sekitar 1,8 meter (khusus
kandang postal). Lalu tinggi 2 meter (khusus kandang besar) dengan tambahan dinding atas
setinggi 1,7 meter. Dinding ini didasari tiang yang berbahan dasar bambu, cor, ataupun kayu.
Sementara sisinya bisa berupa bambu atau kawat.
Konstruksi ketiga mengenai perhitungan lebar untuk kandang.Disarankan lebar kandang tidak
lebih dari 8 meter untuk tipe kandang ayam broiler modern besar. Luasnya kandang ini harus
diikuti dengan sistem drainase yang baik. Sebenarnya untuk lebar atau luas ini bisa disesuaikan
dengan skala kegiatan ternak milik Anda.
Jarak antar kandang disarankan kurang lebih sekitar 5 sampai 8 meter. Biarkan space antar
kandang lowong atau tanpa ditutup tanaman apa pun agar sirkulasinya baik. Jarak ini juga bisa
mengurangi risiko yang tidak diharapkan. Contohnya ketika di satu kandang ayam terserang
penyakit menular, nantinya bisa menghambat penyebaran penyakit ke kandang lainnya.
5. Arah Kandang
Konstruksi untuk kandang ini pun harus pertimbangkan arah kandang. Lebih baik buat kandang
mengarah dari barat ke timur. Hal ini untuk memastikan sinar matahari alami masuk secara
sempurna. Sebab bila diarahkan dari selatan ke utara atau sebaliknya, cahaya matahari yang
masuk bisa berlebihan, menimbulkan suhu panas yang berlebihan juga.
6. Kepadatan Kandang
Untuk kepadatan ayam wajib dipertimbangkan. Perhitungan untuk membangun kandang ini bisa
dengan target ternak ayam ukuran besar tingkat kepadatannya maksimal 6 – 7 ekor per-meter
kubik. Untuk ukuran sedang maksimal berisi 8 ekor per-meter kubik. Serta ukuran kecil
maksimal 9 – 12 ekor per-meter kubik.