Saat ini, kondisi lingkungan peternakan banyak mengalami
perubahan. Mulai dari kondisi suhu yang semakin meningkat disebabkan efek global warming (pemanasan global), sampai semakin jenuhnya kondisi lingkungan peternakan. Perubahan ini tentu akan memberikan dampak terhadap performan ayam yang kita pelihara. Penurunan produksi telur maupun heat stress (stres panas) menjadi manifestasi respon ayam terhadap perubahan tersebut. Beberapa langkah pencegahan dan pengendalian dilakukan untuk meminimalkan efek ini. Untuk beternak ayam, perlu diperhatikan bangunan yang akan didirikan yaitu berupa kandang bagi ayam. Kandang bagi ayam banyak macamnya baik dari jenis bahannya, konstruksi, letak kandang, tujuan pengusahaan dan lain sebagainya. Melihat beberapa perkembangan akan ayam yang semakin banyak dalam pengembanganya. Maka harus diperhatikan mengenai model dan konstruksi kandang yang akan dibuat guna kenyamanan dan produksi ayam pedaging atau ras petelur. maka dari pada itu dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai sistem dan manajemen perkandangan yang baik. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian kanadang ?
Mengetahui sistem perkandangan yang baik dalam peternakan ? Untuk mengetahui fungsi kandang ? Untuk mengetahui seperti apa mendesain kandang ? Manfaat
Dapat menmbah pengetahuan dan wawasan
pembaca maupun penulis mengenai perkandangan ayam itu sendiri Mahasiswa dapat mengaplikasikannya baik itu dalam praktikum maupun penelitian yang sifatnya dapat menambah dan membangun perkandanga ayam dengan baik. Dapat menjadi referensi ataupun acuan tambahan bagi pembaca guna perkembangan ilmu tenang perkandangan ayam itu sendiri. Pembahasan
Kandang adalah tempat tinggal ayam dalam
melakukan semua aktivitasnya. Mulai dengan makan, minum dan tentu saja tumbuh maupun menghasilkan telur. Perlu sekiranya diperhatikan kenyamanan kandang sehingga mampu mendukung tercapainya performan ayam yang optimal. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan saat akan membangun kandang broiler termasuk perlengkapannya. Perlu kita samakan dulu persepsi di antara kita, bahwa kandang yang akan kita bicarakan adalah kandang dalam konsep INDUSTRI PERUNGGASAN bukan sekedar kandang untuk pelihara ayam dalam satuan yang dapat dihitung dengan jari. Perhitungan ekonomi selalu lebih dulu menjadi bahan pertimbangan, misalnya bahan-bahan yang tersedia, biaya perawatan setelah dibangun, dan umur bangunan juga menjadi pertimbangan yang penting. Ketika akan merancang dan membangun kandang untuk ayam broiler, hal yang harus dipertimbangkan pertama adalah ketersediaan air dan ketersediaan udara segar yang baik di lahan yang akan dibangun. Perlu dipertimbangkan ulang bila lahan yang Anda miliki ternyata sulit mendapatkan air ataupun ventilasi yang tidak maksimal karena terhalang oleh tebing atau bangunan fisik lainnya yang lebih tinggi. Orientasi kandang sedapat mungkin melintang timur- barat untuk mengurangi jumlah cahaya matahari yang langsung masuk ke dalam kandang ataupun sinar matahari yang memanasi sisi samping bangunan kandang (tirai) khususnya pada jam-jam suhu terpanas dalam sehari. Tujuan utama dari konsep ini adalah sedapat mungkin untuk menurunkan fluktuasi antara suhu panas dan suhu dingin dalam 24 jam. Suhu yang nyaman bagi kebutuhan ayam akan mempertinggi efektifitas konversi pakan dan pertumbuhan ayam broiler. Kandang di peternakan Poniman yang digunakan adalah kandang panggung dengan ukuran kandang, panjang 100 meter, lebar 8 meter, dan ketinggian 3,5 meter, dengan tinggi lantai 2 meter. Kandang terbagi menjadi dua kelompok kandang, kapasitas setiap kandang 400 ekor ayam. Bahan yang digunakan untuk pembuatan kandang yaitu terbuat dari kayu untuk lantai dan dinding, sedangkan untuk atap kandang terbuat dari daun rumbio dan untuk liter terbuat dari serbuk gergaji. Kandang mempunyai slat dengan jarak 2-3 cm. Kandang dibangun diatas tanah rawa yang sudah ditimbun dengan tanah yang kering agar tanah tidak basah. Hal ini sesuai dengan pendapat Fadilah (2007). Kandang panggung merupakan bentuk kandang yang paling banyak dibangun untuk mengatasi temperatur panas. Kandang panggung cocok dibangun di daerah dataran rendah atau berawa. Konstruksi rangka kandang bisa dibuat dari kayu, bambu, kayu dolken. Lantai kandang harus berlubang atau sistem slat yang bisa dibuat dari bambu atau kayu dengan jarak antar slat sekitar 2,5 cm. syarat pembuatan kandang Lokasi Lokasi kandang adalah letak berdirinya kandang. Lokasi peternakan Poniman terletak 9 meter dari pemukiman penduduk, sumber air cukup karena air berasal dari sumur bor yang dibuat penampung air dan dialirkan melalui pipa air ke daerah kandang, kandang bebas dari penghalang pergerakan udara dari pepohonan yang ada di daerah kandang serta bentuk dinding kandang, dan lokasi memiliki akses jalan tanah yaitu berjarak 30 meter dari jalan raya, sedangkan jaringan listrik sudah mencukupi untuk kebutuhan kandang yang berasal dari rumah bapak Poniman, dan untuk jaringan telpon sudah ada yaitu dengan menggunakan jaringan seluler. Kondisi ini sesuai dengan pendapat Sudaryani dan Santoso, (2003), yaitu lokasi harus jauh dari pemukiman penduduk, memiliki sumber air yang cukup terutama pada musim kemarau, bebas dari penghalang sehingga udara bebas keluar masuk, serta lokasi harus memiliki akses jalan, listrik dan telpon. Lingkungan masyarakat Lingkungan tempat kandang peternakan Poniman awal berdirinya didukung oleh masyarakat sekitarnya, karena memudahkan bagi masyarakat untuk mendapatkan ayam potong, tapi waktu berjalan terus sehingga tempat pemukiman semakin banyak sehinga mendekati kandang ayam. Kandang yang dekat membuat masyarakat resah dengan limbah yang dihasilkan ayam, maka bapak Poniman mengambil inisiatif untuk memindahkan lokasi kandang yang jauh dari pemukiman penduduk, tapi bapak Poniman belum menemukan lahan yang strategis untuk lokasi kandang. Menurut (Sudaryani dan Santoso, 2003), lingkungan disekitar masyarakat sangat penting, sehingga bisa peternakan, memberi izin dari masyarakat mendirikan peternakan dan interaksi yang harmonis antar pengusaha dan masyarakat bisa menjamin kelancaran usaha. Lokasi peternakan Poniman belum sesuai dengan yang dikemukankan oleh Sudaryani dan Santoso, (2003) yaitu lokasi terlalu dekat dengan pemukiman penduduk yang membuat warga sekitarnya resah dengan limbah yang dihasilkan ayam. Keamanan
Keamanan kandang bapak Poniman sangat
aman dari binatang pemangsa, seperti, anjing, ular dan sejenisnya. Kandang juga aman dari pencurian walaupun tidak memiliki satpam karena karyawan kandang selalu berada di lokasi kandang. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sudaryani dan Santoso, (2003), tempat usaha peternakan harus aman dari segala gangguan, baik gangguan kriminal maupun gangguan keamanan lainnya seperti menggunakan jasa satpam. Prizinan
Kandang peternakan Poniman memiliki perizinan
yang lengkap sejak bapak Poniman membuka usaha peternakan bapak Poniman mengurus sendiri mulai dari surat persetujuan lingkungan masyarakat sekitar usaha, rekomendasi dari desa, izin prinsip dari pemerintah kabupaten. Sebagai mana menurut Fadilah, (2008), setiap usaha peternakan harus memiliki izin usaha. Jenjang perizinan dari tingkat pemerintahan, disesuaikan dengan skala usaha peternakan tersebut. Tahapan proses perizinan dimulai dari surat persetujuan lingkungan masyarakat sekitar usaha, rekomendasi dari desa, izin prinsip dari pemerintah kabupaten, izin mendirikan bangunan dan amdal, surat izin usaha (SIU), dan surat izin gangguan Letak kandang Letak kandang peternakan ayam broiler di daerah Poniman terletak pada dataran rendah yang sejajar dengan pemukiman penduduk. Kandang terdiri dari dua kelompok, jarak kandang yang satu dengan kandang yang lain yaitu 3 meter, sehingga tidak terjadi pencemaran antara kandang yang satu dengan kandang yang lain. Kandang membujur dengan terbitnya matahari ( timur dan barat), sedangkan tempat tinggal karyawan satu bangunan dengan kandang ayam. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Sudaryani dan Santoso, (2003), bahwa beberapa faktor perlu diperhatikan pada saat menentukan kandang yaitu: letak kandang sebaiknya dibuat lebih tinggi dari tanah disekitarnya, penataan antara satu bangunan dengan banguna lainnya harus dapat menjamin tidak terjadinya pencemaran, letak kandang harus memungkinkan sinar matahari pagi dapat leluasa masuk ke dalam kandang. Letak kandang peternakan ayam broiler sesuai dengan yang dikemukakan Sudaryani dan Santoso, (2003), yaitu jarak antara kelompok kandang 3 meter dan arah bangunan kandang membujur sesuai dengan terbitnya matahari. Kandang lebih tinggi dari pemukiman penduduk dan tempat tinggal karyawan seharusnya jauh dari kandang atau tidak satu bangunan dengan kandang ayam. Letak kandang sebaiknya berjarak sekurang-kurangnya 50 meter dari rumah tenaga kerja atau bangunan lain-lain seperti gudang, kantor dan lain-lain. Jenis kandang Jenis kandang yang digunakan pada peternakan bapak Poniman adalah kandang panggung, hal ini dilakukan karena tempat peternakan Poniman terletak pada dataran rendah. Bahan kandang terbuat dari kayu terutama pada lantai kandang yang mempunyai jarak slat 2,5 cm, hal ini bertujuan untuk memudahkan sirkulasi udara dan menghindari terkontaminasinya penyakit-penyakit yang menular. Fadillah, 2007 menyatakan bahwa kandang panggung merupakan bentuk kandang yang paling banyak dibangun untuk mengatasi temperatur panas. Kandang panggung cocok dibangun di daerah dataran rendah atau berawa. Konstruksi rangka kandang bisa dibuat dari kayu, bambu, kayu dolken. Kelebihan kandang sistem panggung adalah sirkulasi udara berjalan lebih baik dibandingkan dengan sirkulasi udara di kandang sistem postal. Keadaan ini disebabkan udara datang dari arah bawah dan samping kandang. Lantai kandang harus berlubang atau sistem slat yang bisa dibuat dari bambu atau kayu dengan jarak antar slat sekitar 2,5 cm. Peternakan Poniman sesuai yang dikemukakan oleh Fadillah, 2007 yaitu jenis kandang yang digunakan adalah kandang panggung yang bahan kandangnya dari kayu, dengan jarak slat 2,5 cm. Ukuran kandang Kelancaran sirkulasi udara sangat bagus pada Peternakan Poniman, karena menggunakan kandang panggung, sehingga dapat meminimalisasi fluktuasi suhu . Sebagaiman ukuran kandang pada peternakan Poniman yaitu pada umur 1-7 hari dengan ukuran kandang 33 meter x 8 meter yang berkapasitas 4000 ekor Umur ayam 7-14 hari ukuran kandang 66 meter x 8 meter sama dengan umurayam 1-7 hari dibuat sekat juga dengan kapasitas kandang 4000 ekor ayam . Umur ayam diatas 14 hari ukuran kandang 100 meter x 8 meter dengan kepadatan kandang 4000 ekor ayam sampai ayam panen . Hal ini telah sesuai yang dikemukakan oleh Fadillah, 2007, yaitu luas ukuran kandang berdasarkan umur, kepadatan per meter persegi adalah: 1. Umur 1 – 3 hari kepadatan 40 – 50 ekor per meter persegi. 2. Umur 4 – 6 hari kepadatan 25 – 35 ekor per meter persegi. 3. Umur 7 – 9 hari kepadatan 15 – 20 ekor per meter persegi. 4. Umur lebih dari 10 hari kepadatan 10-15 ekor per meter persegi. Peralatan kandang Penggunaan peralatan dan bahan-bahan kandang di peternakan bapak Poniman didasarkan pada (a) tepat guna yaitu peralatan yang akan digunakan di kandang harus berguna dan bermanfaat bagi ayam, baik jumlah, kegunaannya, cara pakai, atau nilai ekonominya, (b) konstruksinya sederhana agar penggunaan dan perawatannya lebih mudah, (c) dapat dipindah- pindahkan, (d) mudah dibongkar pasang, (e) bersifat aman bagi ayam dan karyawan, (f) biaya murah, tetapi tidak berarti kita harus membeli peralatan yang murah. Harga peralatan mahal tidak jadi masalah jika peralatan tersebut berkualitas dan tahan lama, sehingga bisa dipakai beberapa priode, (g) dapat mengurangi tenaga kerja, jika tenaga kerja sukar diperoleh atau pembayaran terlalu tinggi. Hal ini telah sesuai yang dikemukakan oleh Priyatno dan Martono, (2004), yaitu bentuk, ukuran, dan jumlah peralatan ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut, yaitu sesuai dengan umur ayam, mudah dicapai oleh ayam, tidak mengganggu tata laksana, mencukupi kebutuhan ayam agar tidak berebutan. Pembersihan Kandang Pembersihan kandang yang dilakukan di peternakan Poniman meliputi pembersihan atap dan lantai kandang, pengapuran dan pengistirahatan. Sebelum pembersihan kandang ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu: 1. Mengeluarkan barang-barang seperti: tempat minum, tempat pakan, alat pemanas, dan peralatan lainnya. 2. Setelah dikeluarkan barang-barang tersebut, lalu dimulailah membuang sekam yang sudah tidak dipakai kemudian dimasukan ke dalam karung, dan disimpan di gudang agar terhindar dari hujan. 3. Ketika selesai pembuangan sekam (litter) sebaiknya disapu semua, untuk memastikan bahwa kotoran yang ada di dalam kandang benar-benar bersih. 4. Lakukan penyemprotan terlebih dahulu, Penyemprotan ini sebaiknya menggunakan obat kutu, jangan menggunakan disinfektan, gunakan obat kutu atau insektisida yang mudah didapat, pada waktu penyemprotan buka tirai kandang, penyemprotan dilakukan dengan tujuan untuk membunuh kutu yang ada di dalam kandang, lakukan penyemprotan dengan rata, untuk keselamatan pekerja, siapkan sarung tangan, helm untuk melindungi kepala agar tidak terkena semburan obat, sepatu bot, baju panjang dan masker. Setelah itu baru dilakukan pembersihan atap dan lantai kandang. Pembersihan atap dilakukan dengan membersihkan debu dan sarang laba-laba yang ada dilangit- langit kandang dengan menggunakan sapu bergagang panjang. Pembersihan lantai dimulai dengan menyemprotkan air ke permukaan lantai kemudian didiamkan selama beberapa jam, dengan tujuan agar kotoran yang menempel dapat dengan mudah dibersihkan. Setelah didiamkan selama beberapa jam, lantai digosok dengan menggunakan sikat dan sapu sambil disemprot dengan air sampai bersih. Setelah lantai bersih kemudian lantai dibiarkan kering dan selanjutnya dilakukan pengapuran. Bahan yang digunakan dalam proses pengapuran untuk luas kandang 100 x 8 meter adalah 10 tutup rodalon , 500 liter air dan 5 liter formalin 40%. Cara kerjanya yaitu kapur dilarutkan dengan air di dalam drum, lalu ditambahkan formalin 40% kemudian aduk hingga homogen dengan menggunakan alat pengaduk. Setelah homogen, larutan tersebut disemprotkan secara merata ke seluruh lantai kandang. Pengistirahatan kandang dilakukan setelah pengapuran selesai. Pengistirahatan dilakukan selama ± 1-2 minggu. Persiapan peralatan kandang meliputi pembersihan tempat pakan dan tempat air minum yang telah digunakan sebelumnya, penyemprotan tirai, “pembersihan drum” (pemanas). Pembersihan tempat pakan dan tempat air minum yang akan digunakan dilakukan dengan menggunakan disinfektan yaitu Septosid, kemudian dikeringkan. Penyemprotan tirai dan “pembersihan semawar” (pemanas) dilakukan dengan menggunakan disinfektan yang sama. Lingkar pembatas dicuci dengan cara disikat sambil disemprot dengan air hingga bersih, kemudian dikeringkan. Pembersihan kandang pada Peternakan Poniman telah sesuai yang dikemukakan oleh Bambang, (2008), yaitu pembersihan yang baik harus bisa membuang setidaknya 80% mikroba, serta 20% protozoa dan sebagainya. Pembersihan dilakukan diseluruh bagian kandang, termasuk lingkungan sekitar kandang dengan mengunakan disinfektan. Pembersihan dan desinfektan areal kandang sebagai berikut: 1. Pipa-pipa. 2. Tangki air/tong. 3. Peralatan Kandang. 4. Gudang. 5. Lingkungan. 6. Sarang hama seperti tikus,kutu,dan serangga. Jelasnya
Layout dan struktur kandang yang sebaik dan se-
modern apapun, jika tidak ditangani dengan manajemen yang baik, maka bukan suatu keniscayaan ayam tidak nyaman tinggal di dalamnya. Kesimpulan Kandang adalah tempat tinggal ayam dalam melakukan semua aktivitasnya. Mulai dengan makan, minum dan tentu saja tumbuh maupun menghasilkan telur. Perlu sekiranya diperhatikan kenyamanan kandang sehingga mampu mendukung tercapainya performan ayam yang optimal. Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara. Cahyono dan Bambang, 1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (broiler). Penerbit Pustaka Nusatama: Yogyakarta.