Anda di halaman 1dari 15

1

1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kebutuahan masyarakat Indonesia akan protein hewani semakin
meningkat.Kebutuhan protein hewani sebagian besar berasal dari ternak sapi
potong. Sapi potong adalah salah satu ternak ruminansia yang dibudidayakan di
Indonesia.
Produksi sapi potong sampai saat ini masih jauh dari permintaan, hal ini
disebabkan banyak faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi produktifitas
peternakan sapi potong. Faktor internal seperti breed atau genetik
berpengaruh terhadap produktivitas ternak yaitu 30% sedangkan yang 70%
dipengaruhi oleh faktor eksternal atau lingkungan.
Salah satu faktor eksternal yang sangat penting diperhatikan adalah
manajemen perkandangan. Manajemen perkandangan merupakan salah satu faktor
yang menunjang dalam setiap usaha peternakan. Pembuatan kandang
harus memperhtikan beberapa hal, yaitu diantaranya adalah kontruksi kandang
yang meliputi lantai kandang, dinding kandang, atap, kandang, tempat pakan dan
minum serta ukuran kandang. Pembuatankandang harus memberikan kemudahan
perawatan sapi, mencegah sapi supaya tidak berkeliaran, dan menjaga kebersihan
lingkungan.
Berdasarkan uraian di atas, maka disusunlah makalah ini agar mahasiswa
dapat mengetahui manajemen perkandangan yang baik di perusahaan sapi
potong.

1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui:
1. Mengetahui fungsi kandang ternak sapi potong
2. Mengetahui persyaratan dalam pembuatan kandang sapi potong
3. Mengetahui model atau bentuk perkandangan sapi potong
4. Mengetahui tipe kandang sapi potong serta fungsinya
2


5. Mengetahui tata laksana perkandangan sapi potong
II
TINJAUAN PUSTAKA

Fungsi kandang menurut Sukmawati, F.,dkk (2010) yaitu:
a) Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim (panas,
hujan dan angin).
b) Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit.
c) Menjaga keamanan ternak dari pencurian.
d) Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian
pakan, minum, pengelolaan kotoran/limbah dan perkawinan
e) Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja.
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung
dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi
dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda
penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling
bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk
jalan (Sugeng, 2006).
Dalam pembangunan kandang atau perkandangan diperlukan perencanaan
yang seksama. Perencanaan tersebut perlu dipertimbangkan persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi dari sebuah bangunan perkandangan. Kandang
yang memiliki persyaratan akan membuat usaha ternak semakin baik. Karena
dengan semakin baiknya persyaratan kandang, ternak yang dipelihara akan
semakin sehat (Purbowati & Rianto, 2009).
Pembuatan kandang untuk sapi potong menurut Sukmawati, F.,dkk
(2010) perlu memperhatikan beberapa persyaratan antara lain dari segi teknis,
ekonomi, kesehatan kandang (ventilasi kandang, pembuangan kotoran), efisiensi
pengelolaan dan kesehatan lingkungan sekitarnya.
Letak kandang harus lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya agar tidak
tergenang, selain itu juga memudahkan pembuangan limbah cair. Untuk kandang
satu baris lebih baik jika kepala sapi menghadap ke timur, walaupun belum ada
3


penelitian akan hal ini tetapi dari pengalaman sapi yang menghadap ke timur
hasilnnya akan lebih baik. Jika kandang dua baris maka kandang membujur utara
selatan. (Krishadi,R, 2013)
Bahan kandang hendaknya disesuaikan dengan tujuan usaha dan
kemampuan ekonomi. Dalam memilih bahan kandang hendaknya dipilih bahan
lokal yang banyak tersedia dan minimal tahan digunakan untuk jangka waktu 5
10 tahun (Sukmawati, F.,dkk,2010).
Tipe kandang berdasarkan bentuknya ada 2, yaitu kandang tunggal dan
kandang ganda. Kandang tunggal terdiri satu baris kandang yang dilengkapi orong
jalan dan selokan atau parit. Kandang ganda ada 2 macam yaitu sapi saling
berhadapan head to head dan sapi saling bertolak belakang tail to tail yang
dilengkapi lorong untuk memudahkan pemberian pakan dan pengontrolan ternak
(Ngadiyono, 2007).


4


III
PEMBAHASAN

3.1. Fungsi Kandang
Kandang merupakan rumah bagi ternak sama hal nya bagi manusia kandang
berfungsi sebagai tempat ternak berteduh, melindungi ternak dari cuaca dan iklim
yang ekstrim, melindungi ternak dari penyakit, menjaga keamanan ternak dari
pencuri dan memudahkan pengontrolan ternak. Hal tersebut sesuai menurut
sukmawati.F.dkk (2010) fungsi kandang yaitu: Melindungi ternak dari perubahan
cuaca atau iklim yang ekstrim (panas, hujan dan angin), Mencegah dan
melindungi ternak dari penyakit, Menjaga keamanan ternak dari pencurian,
Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan,
minum, pengelolaan kotoran/limbah dan perkawinan, Meningkatkan efisiensi
penggunaan tenaga kerja.
Kandang bagi sapi potong merupakan sarana yang diperlukan, meski tanpa
kandang ternak sapi pun dapat hidup tanpa kesulitan akan tetapi ternak sapi
potong lebih terkontrol jika dikandangkan.

3.2. Persyaratan Kandang
Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang
untuk sapi potong antara lain dari segi teknis, ekonomis, kesehatan kandang
(ventilasi kandang, pembuangan kotoran), efisien pengelolaan dan kesehatan
lingkungan sekitarnya.
3.2.1. Pemilihan lokasi Kandang
Beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi kandangantara lain :
a. Tersedianya sumber air, terutama untuk minum, memandikan ternak dan
membersihkan kandang
b. Dekat dengan sumber pakan.
c. Transportasi mudah, terutama untuk pengadaan pakan dan pemasaran
d. Areal yang ada dapat diperluas

5


3.2.2. Letak Bangunan Kandang
a. Mempunyai permukaan yang lebih tinggi dengan kondisi
sekelilingnya, sehingga tidak terjadi genangan air dan pembuangan
kotoran lebih mudah.
b. Tidak berdekatan dengan bangunan umum atau perumahan, minimal
250 meter
c. Tidak menggangu kesehatan lingkungan
d. Agak jauh dengan jalan umum
e. Air limbah tersalur dengan baik

3.2.3. Kontruksi Kandang
Konstruksi sangat menentukan ketahanan bangunan, kandang harus
dibuat sekokoh mungkin sehingga mampu menahan beban dan benturan
serta dorongan yang kuat dari ternak, mudah dibersihkan, mempunyai
sirkulasi udara yang baik sehingga tidak lembab dan tersedia tempat
penampungan kotoran beserta saluran drainasenya. Kandang dan
perlengkapan ditata dengan baik sehingga dapat memberikan kenyamanan
pada ternak serta memudahkan peternak bekerja untuk memberi pakan,
minum, membuang kotoran dan menangani kesehatan ternak.
Kontruksi kandang dirancang sesuai dengan agroklimat wilayah
setempat, tujuan pemeliharaan, dan status fisiologis ternak. Untuk dataran
tinggi model kandang sapi potong yang baik adalah lebih tertutup untuk
melindungi ternak dari cuaca dingin, sedangkan untuk dataran rendah model
kandang lebih terbuka.

3.2.4. Bahan Kandang
Dalam pemilihan bahan kandang hendaknya disesuaikan dengan
kemampuan ekonomi dan tujuan usaha untuk jangka panjang, menengah
atau pendek. Pemilihaan bahan kandang hendaknya minimal tahan untuk
jangka waktu 5 10 tahun, dengan memanfaatkan dari bahan-bahan lokal
yang banyak tersedia.
6



Bagian-bagian dan bahan kandang yaitu :
a. Lantai
Lantai kandang harus kuat, tahan lama, tidak licin dan tidak terlalu
kasar, mudah dibersihkan dan mampu menopang beban yang ada diatasnya.
Lantai kandang dapat berupa tanah yang dipadatkan, beton atau pasir
cemen (PC) dan kayu yang kedap air.
b. Kerangka
Dapat terbuat dari bahan besi, besi beton, kayu dan bambu disesuaikan
dengan tujuan dan kondisi yang ada .
c. Atap
Terbuat dari bahan genteng, seng, rumbia, asbes dan lain- lain. Untuk
daerah panas (dataran rendah) sebaiknya mengunakan bahan genting
sebagai atap kandang. Kemiringan atap untuk bahan genting adalah 30
45 % , asbes atau seng sebesar 15 20 % dan rumbia atau alang-alang
sebesar 25 30 %, Ketinggian atap untuk dataran rendah 3,5 4,5 meter
dan dataran tinggi 2,5 3,5 meter Bentuk dan model atap kandang
hendaknya menghasilkan sirkulasi udara yang baik di dalam kandang,
sehingga kondisi lingkungan dalam kandang memberikan kenyamanan
ternak. Berdasarkan bentuk atap kandang, beberapa model atap yaitu atap
monitor, semi monitor, gable dan shade. Model atap untuk daerah dataran
tinggi hendaknya menggunakan shade atau gable, sedangkan untuk dataran
rendah adalah monitor atau semi monitor. Model atap monitor, semi
monitor dan gable model kandang yang mempunyai atap dua bidang,
sedangkan shade mempunyai atap satu bidang.
d. Dinding
Dibuat dari tembok, kayu, bambu atau bahan lainnya, dibangun lebih
tinggi dari sapi waktu berdiri. Untuk dataran rendah, yang suhu udaranya
panas dan tidak ada angin kencang bentuk dinding kandang adalah lebih
terbuka, sehingga cukup menggunakan kayu atau bambu yang berfungsi
sebagai pagar kandang agar sapi tidak keluar. Dinding kandang yang
7


terbuat dari sekat kayu atau bambu hendaknya mempunyai jarak atar sekat
antara 40 50 cm. Untuk daerah dataran tinggi dan udaranya dingin atau
daerah pinggir pantai yang anginnya kencang, dinding kandang harus
lebih tertutup atau rapat.
e. Lorong atau gang.
Merupakan jalan yang terletak diantara dua kandang individu, untuk
memudahkan pengelolaan seperti pemberian pakan, minum dan
pembuangan kotoran. Lebar lorong disesuaikan dengan kebutuhan dan
model kandang, umumnya bekisar antara 1,21,5 meter. Lorong kandang
hendaknya dapat dilewati kereta dorong (gerobak) untuk mengangkut
bahan pakan dan bahan keperluan lainnya.

3.2.5. Perlengkapan Kandang
Terapat beberapa perlengkapan kandang untuk sapi potong meliiputi :
palungan yaitu tempat pakan, tempat minum, saluran darinase, tempat
penampungan kotoran, gudang pakan dan peralatan kandang. Disamping itu
harus dilengkapi dengan tempat penampungan air yang terletak diatas (tangki
air) yang dihubungkan dengan pipa ke seluruh kandang.
a. Palungan
Palungan merupakan tempat pakan dan tempat minum yang berada
didepan ternak, terbuat dari kayu atau tembok dinding dengan ukuran
mengikuti lebar kandang. Kandang individu yang mempunyai lebar
kadang sebesar 1,5 meter, maka panjang tempat pakan berkisar antara 90
100 cm dan tempat minum berkisar antara 50 60 cm. Sedangkan lebar
palungan adalah 50 cm, dan tinggi bagian luar 60 cm dan bagian dalam
sebesar 40 cm. Ukuran palungan untuk kandang kelompok adalah
mengikuti panjang kandang, dengan proporsi tempat minum yang lebih
kecil dari tempat pakan.
b. Selokan
Merupakan saluran pembuangan kotoran dan urine yang berada
dibelakang kandang ternak individu. Ukuran selokan kandang
8


disesuaikan dengan kondisi kandang dan tujuan pemeliharaan. Ukuran
selokan digunakan pada untuk kandang individu, dengan ukuran lebar 30
40 cm dan dalam 5 10 cm
c. Tempat penampungan kotoran
Tempat penampungan kotoran bak penampungan yang terletak
dibelakang kandang, ukuran dan bentuknya disesuikan dengan kondisi
lahan dan tipe kandangnya. Pembuangan kotoran dari kandang
kelompok dilakukan setiap 3-4 bulan sekali sesuai dengan kebutuhan,
berupa bak penampungan dan berfungsi untuk proses pengeringan dan
pembusukan feses menjadi kompos. Tempat penampungan kotoran feses
dari kandang individu adalah produk akhir berupa biogas atau kompos
saja, tergantung tujuan pemanfaatannya. Pengumpulan kotoran kandang
berupa feses dan air kencing setiap hari dilakukan melalui saluran
drainase menuju tempat penampungan, yang letaknya lebih rendah dari
kandang.
d. Peralatan kandang
Beberapa peralatan yang banyak digunakan untuk kandang sapi
potong meliputi : sekop untuk membersihkan kotoran, sapu lidi, sikat, tali
sapi dan kereta dorong (gerobak).

3.3. Model atau Bentuk Perkandangan Sapi Potong
Berdasarkan bentuk atap terdapat dua model atap yaitu atap satu bidang (pith
roof) dan atap dua bidang Kandang (monopith). Model pekandangan dilihat dari
bentuk atap terdapat 2 model yaitu model kandang tunggal dan model kandang
ganda.
Kandang dapat dibuat dalam model atau bentuk kandang ganda atau kandang
tunggal, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemeliharaan. Pada kandang tipe
tunggal penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara
kandang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling
berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut
9


biasanya dibuat jalur untuk jalan. Kandang penggemukan biasanya berbentuk
tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit.
Namun untuk kegiatan penggemukan bersifat komersial, ukuran kandang
harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang
lebih banyak.

3.4. Tipe Kandang Menurut Bentuk dan Fungsinya
Berdasarkan bentuk dan fungsinya tipe kandang terdiri dari atas 2 tipe yaitu,
kandang individu (tunggal) dan kandang kelompok (koloni.).
1. Kandang individu
Kandang individu atau kandang tunggal, merupakan model kandang satu
ternak satu kandang. Pada bagian depan ternak merupakan tempat palungan
(tempat pakan dan air minum), sedangkan bagian belakang adalah selokan
pembuangan kotoran. Sekat pemisah pada kandang tipe ini lebih diutamakan
pada bagian depan ternak mulai palungan sampai bagian badan ternak atau
mulai palungan sampai batas pinggul ternak Tinggi sekat pemisah sekat
sekitar 1 m atau setinggi badan sapi. Sapi di kandang individu diikat dengan
tali tampar pada lantai depan guna menghindari perkelahian sesamanya. Luas
kandang individu disesuaikan dengan ukuran tubuh sapi yaitu sekitar panjang
2,5 meter dan lebar 1,5 meter.
Biaya kandang individu lebih tinggi dibanding kandang model kelompok
(biaya pembuatan kandang, biaya tenaga kerja untuk memandikan sapi dan
pembersihan kandang). Kelebihan kandang individu dibanding kandang
kelompok yaitu : sapi lebih tenang dan tidak mudah stress, pemberian pakan
dapat terkontrol sesuai dengan kebutuhan ternak, menghindari persaingan
pakan dan keributan dalam kandang. Menurut susunannya, terdapat beberapa
macam kandang individu yaitu:
a. Satu baris dengan posisi kepala searah
Kandang indivdu dengan model satu baris kepala searah, biasanya
menggunakan tipe kandang yang mempunyai atap satu bidang (Shade),
10


dimana lorong yang digunakan untuk memberi pakan dan minum terletak di
muka deretan kandang

b. Dua baris dengan posisi kepala searah
Kandang individu model dua baris, biasanya menggunakan tipe kandang
yang mempunyai atap dua bidang (Gable, Monitor dan Semi monitor).
Lorong ditengah pada kandang yang mempunyai posisi kepala searah adalah
untuk memberi pakan dan minum.
c. Dua baris dengan posisi kepala berlawanan
Kandang yang mempunyai posisi kepala berlawanan, lorong ditengah
adalah untuk membersihkan kotoran dan feces
2. Kandang Kelompok
Kadang koloni atau kandang komunal merupakan model kandang dalam
suatu ruangan kandang ditempatkan beberapa ekor ternak, secara bebas tanpa
diikat.Penggunaan tenaga kerja untuk kandang koloni lebih efisien dibanding
kandang model individu, karena pekerjaan rutin harian adalah membersihkan
tempat pakan, minum dan memberikan pakan. Dalam hal ini satu orang tenaga
kandang mampu menangani sekitar 50 ekor sedangkan untuk kandang individu
sekitar 15 20 ekor. Berdasarkan bentuk atap, kandang kelompok terdapat
dua macam yaitu:
a. Kandang kelompok beratap seluruhnya
Kandang kelompok beratap seluruhnya merupakan kandang kelompok
terhindar dari pengaruh hujan dan mata hari langsung (Gambar 11 dan 12).
Tipe lantai yang digunakan kandang ini adalah alas litter, dan
pembongkaran litter lantai kandang dilakukan apabila tinggi litter mencapai
setinggi 40 cm, atau dilakukan pembersihan sekitar 3 4 kali dalam
setahun. Alas letter dari kandang kelompok selanjutnya dikumpulkan dan
dikeringkan di tempat penampungan untuk digiling sebagai kompos yang
baik. Kapasitas tampung ternak dalam satu kandang model ini adalah sekitar
per ekor 56 m2, dan disesuaikan dengan kondisi litter, yaitu semakin padat
kondisi litter akan mudah becek.
11


Sepanjang bagian sisi kandang dilengkapi dengan tempat palungan yaitu
pada sisi depan untuk tempat pakan hijauan dan tempat air minum secara
terpisah, sedangkan pada sisi belakang kandang palungan untuk tempat
pakan penguat atau konsentrat.
b. Kandang kelompok beratap sebagian
Kandang kelompok beratap sebagian merupakan kandang kelompok,
pada bagian depan kandang (terutama tempat palungan) ditutupi oleh atap.
Kandang kelompok model ini identik dengan kandang pelumbaran terbatas
Lantai kandang model ini menggunakan lantai semen atau betton berpori
(model wavin) terutama pada bagian lantai yang tidak beratap. Pada bagian
belakang kandang dilengkapi selokan pembuangan terutama untuk menjaga
kebersihan lantai kandang pada musim hujan. Alas lantai pada model
kandang ini tidak menggunakan alas dasar litter, namun bahan alas litter
hanya disebarkan pada lantai (terutama lantai yang beratap) yang becek.
Pembuangan kotoran feses dilakukan secara berkala yaitu 3 4 kali setahun
atau sesuai kebutuhan. Kelebihan sistem perkandang ini adalah ternak lebih
bebas dan adanya rak penyimpanan pakan kering (seperti jerami) sehingga
pakan hijauan kering selalu tersedia.

3.5. Tatalaksana Perkandangan
Tatalaksana perkandangan sapi potong sesuai dengan tujuan dan pola
pemeliharaan meliputi kandang pembibitan, pembesaran dan penggemukan.
Sedangkan kandang pendukungnya adalah kandang beranak atau kandang laktasi,
kandang pejantan, kandang perawatan dan kandang paksa.
1. Kandang Pembibitan
Tatalaksana kandang untuk pembibitan digunakan untuk pemeliharan
induk/calon induk dengan tujuan untuk menghasilkan anak atau pedet sampai
sapih umur 4 7 bulan. Tipe kandang untuk program pembibitan sapi potong
berdasarkan program perkawinanya, yaitu menggunakan kandang individu atau
kandang kelompok. Kandang individu bila perkawinannya menggunakan
12


kawin suntik (IB) atau dibawa ke pejantan sesuai keinginannya sedangkan
kandang kelompok kawin dengan pejantan yang ada dalam kandang tersebut.

2. Kandang Beranak
Kandang beranak atau kandang menyusui adalah kandang untuk
pemeliharaan khusus induk atau calon induk yang telah bunting tua (7-8
bulan) sampai menyapih pedetnya, dengan tujuan menjaga keselamatan dan
keberlangsungan hidup pedet.
3. Kandang Pembesaran
Kandang pembesaran untuk pemeliharaan pedet lepas sapih yaitu antara
umur 4 7 bulan sampai dewasa antara umur 18 24 bulan. Tipe kandang ini
adalah kandang kelompok yang mempunyai pelumbaran. Kontruksi kandang
pembesaran untuk pedet lepas sapih harus menjamin ternak tidak bisa keluar
pagar serta mampu mencapai pakan di dalam palungan.
4. Kandang Penggemukan
Kandang penggemukan untuk pemeliharaan sapi jantan dewasa beberapa
bulan sampai mencapai bobot tertentu. Lama pemeliharaan ternak pada
kandang penggemukan berkisar antara 4 12 bulan, tergantung pada kondisi
awal ternak (umur dan bobot badan) dan ransum yang diberikan.
5. Kandang Paksa
Kandang paksa atau lebih dikenal dengan kandang jepit adalah untuk
melakukan kegiatan perkawinan IB, perawatan kesehatan (potong kuku) dan
lain sebagainya.
6. Kandang Pejantan
Kandang pejantan untuk pemeliharan sapi jantan yang khusus digunakan
sebagai pemacek. Tipe kandang pejantan adalah individu yang dilengkapi
dengan palungan (sisi depan) dan saluran pembuangan kotoran pada sisi
belakang.
7. Kandang Karantina
13


Kadang karangtina terpisah dari kandang yang lainnya, kandang karantina
digunakan khusus mengisolasi ternak dari ternak yang lain dengan tujuan
pengobatan dan pencegahan penyebaran suatu penyakit


14


IV
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Fungsi kandang sapi potong yaitu sebagai tempat berteduh , melindungi
ternak dari perubahan cuaca, melindungi ternak dari penyakit, menjaga
keamanan ternak dari pencurian dan kandang juga memudahkan
pengontrolan terhadap ternak
2. Persyaratan pembuatan kandang yang baik antara lain dari segi teknis,
ekonomis, kesehatan kandang (ventilasi kandang, pembuangan kotoran),
efisiensi pengelolaan dan kesehatan lingkungan sekitarnya.
3. Berdasarkan bentuk dan fungsinya tipe kandang terdiri dari atas 2 tipe yaitu,
kandang individu (tunggal) dan kandang kelompok (koloni.)
4. Berdasarkan bentuk atap terdapat dua model atap yaitu atap satu bidang (pith
roof) dan atap dua bidang Kandang (monopith). Model pekandangan dilihat
dari bentuk atap terdapat 2 model yaitu model kandang tunggal dan model
kandang ganda.
5. Tatalaksana perkandangan sapi potong sesuai dengan tujuan dan pola
pemeliharaan meliputi kandang pembibitan, pembesaran dan penggemukan.
Sedangkan kandang pendukungnya adalah kandang beranak atau kandang
laktasi, kandang pejantan, kandang perawatan dan kandang paksa.









15


DAFTAR PUSTAKA

Krishaditersanto, R. 2013. Konstruksi Kandang Sapi. Tersedia:
http://ripk78.blogspot.com/2013/06/pada-posting-terdahulu-sudah
dijelaskan.html. Diakses pada 25 Oktober 2014

Ngadiyono, N. 2007. Beternak Sapi. PT Citra Aji Pratama, Yogyakarta

Rianto, E. dan Purbowati, E. 2009. Sapi Potong. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sukmawati. F.dkk.2010. Perkandangan Sapi Potong. Pusat Pengembangan
Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Dapertemen
Pertanian

Sugeng, Y. B.2006. Sapi potong penebar swadaya masyarakat,. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai