Anda di halaman 1dari 47

KULIAH MINGGU KE-8

PERKANDANGAN DAN KENYAMANAN TERNAK PERAH


(DAIRY HOUSING AND COW COMFORT)

BUDI PRASETYO WIDYOBROTO


SULVIA DWI ASTUTI SW
Kenyamanan ternak perah

• Kenyamanan sapi perah sebagai kondisi lingkungan meliputi sistem kandang


yang diterapkan, manajemen peternakan, pemberian pakan, kebersihan
ternak, potensi genetik, dan lain-lain (Greenough, 2007).
• Kesejahteraan sapi merupakan salah satu faktor yang menopang efisiensi
ekonomi peternakan (Harizanova and Peneva, 2009).
• Sebagian peternak menafsirkan istilah kenyamanan ternak sebagai
seperangkat lingkungan (termasuk: suhu, ventilasi, pasokan dan kualitas air),
dirancang dan dibangun secara memadai untuk tempat istirahat ternak dan
aktivitas ternak secara nyaman (Ventura et al., 2015).
Definisi
Perkandangan
• Kompleks tempat tinggal
ternak dan pengelola
yang digunakan untuk
melakukan kegiatan
proses produksi dari
sebagian atau seluruh
kehidupannya dengan
segala fasilitas dan
peralatannya.
• Tempat tinggal ternak
untuk melakukan
kegiatan produksi
maupun reproduksi dari
sebagian atau seluruh
kehidupannya.
Tujuan Perkandangan

Melindungi ternak dari hujan dan sengatan sinar matahari


yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatannya.

Persyaratan pembuatan kandang:


 Memberikan kenyamanan pada ternak
 Terdapat ventilasi
 Mudah dibersihkan
 Memberi kemudahan pada pekerja kandang dalam
melakukan pekerjaannya
Komponen utama kandang
Kandang ternak perah memiliki beberapa komponen yaitu:
1. Instalasi pemerahan (Milking centre),
2. Perlindungan terhadap cuaca (Weather protection),
3. A feeding system,
4. Sistem penanganan limbah (A waste-handling system),
5. Tempat istirahat, berteduh (Resting area),
6. Kandang karantina,
7. Service areas,
8. Kandang untuk replacement stock.
Komponen
utama kandang
Kandang ternak perah
memiliki beberapa
komponen yaitu:

1. Instalasi pemerahan
(Milking centre),
Pemerahan merupakan
kegiatan paling banyak
menghabiskan waktu dalam
satu usaha ternak perah. Pada
kandang free stall, kegiatan
pemerahan menyita 70% dari
waktu kerja, sedangkan pada
kandang Stall barn menyita
50-60% dari waktu kerja.
2. Perlindungan terhadap cuaca (Weather protection),
Di daerah tropis, perlindungan terhadap iklim ditekankan kepada
Komponen panas, radiasi sinar matahari, dan angin. Biaya pembuatan
kandang di daerah ini jauh lebih murah dibandingkan di daerah
utama kandang dingin. Dengan menyediakan tempat berteduh (shade) yang
melindungi ternak dari radiasi langsung sinar matahari dan
pelindung terhadap angin biasanya sudah cukup. Akan tetapi bila
suhu terlalu panas maka terpaksa disediakan pendingin kandang
yang membutuhkan biaya mahal.
Komponen utama
kandang

3. A feeding system,
Kegiatan kedua paling banyak menghabiskan
waktu di kandang yaitu pemberian pakan. Pada
sistem pemeliharaan intensif (dikandangkan)
semua kebutuhan ternak terutama pakan dan air
minum disediakan di dalam kandang. Oleh sebab
itu sistem ini sangat besar pengaruhnya terhadap
produktivitas usaha ternak perah, baik terhadap
produksi susu maupun dari segi penggunaan
tenaga kerja.
Komponen
utama kandang
4. Sistem penanganan limbah (A
waste-handling system),
Untuk mempertahankan sanitasi
kandang, limbah ternak harus
dikeluarkan secara periodik. Ada
beberapa sistem penanganan limbah
yang dapat dipilih, masing-masing
dengan keunggulan dan kelemahannya.
Dalam memilih sistem ini perlu
dipertimbangkan beberapa hal, antara
lain: ukuran usaha ternak yang
berkaitan dengan volume limbah,
lahan yang tersedia untuk
penampungan limbah, kepadatan
penduduk di sekitar usaha ternak,
kondisi iklim, dan tipe susunan
kandang.
Komponen
utama
kandang
5. Tempat istirahat,
berteduh/naungan (Resting
area),
Selain kandang utama
tempat beraktivitas juga ada
naungan (pohon, saung) di
beberapa titik di lahan
exercise
Komponen utama kandang
6. Kandang karantina, dipergunakan untuk ternak sakit, cidera, persiapan
melahirkan, dsb.
Komponen utama
kandang
7. Service areas, meliputi jalan dan gang
untuk memudahkan perpindahan material
dan pergerakan ternak, termasuk tempat
exercise.
Komponen utama kandang
8. Kandang untuk replacement stock.
Persyaratan kandang
1. Pemilihan lokasi

Beberapa pertimbangan dalam memilih lokasi kandang yaitu:


a. Tersedianya sumber air, terutama untuk minum, memandikan, dan
membersihkan kandang ternak.
b. Dekat dengan sumber pakan.
c. Dekat dengan jalan sehingga transportasi mudah, terutama untuk pengadaan
pakan dan pemasaran.
d. Areal yang ada dapat diperluas.
Persyaratan kandang
2. Letak bangunan

a. Mempunyai permukaan yang lebih tinggi daripada sekitarnya, sehingga


tidak terjadi genangan air dan pembuangan limbah menjadi lebih
mudah.
b. Tidak berdekatan dengan perumahan atau bangunan umum.
c. Tidak mengganggu kesehatan lingkungan.
d. Agak jauh dengan jalan umum.
e. Pembuangan limbah tersalur dengan baik.
Persyaratan kandang
3. Konstruksi

• Konstruksi kandang harus kuat, mudah dibersihkan, mempunyai sirkulasi udara yang
baik, tidak lembab dan mempunyai tempat penampungan kotoran beserta saluran
drainasenya.
• Konstruksi kandang harus mampu menahan beban benturan dan dorongan yang kuat
dari ternak, serta menjaga ternak dari resiko pencurian.
• Penataan kandang dengan perlengkapannya hendaknya dapat memberikan
kenyamanan pada ternak serta memudahkan pekerja dalam memberi pakan dan
minum, pembuangan kotoran, serta penanganan kesehatan ternak.
Persyaratan kandang
4. Ventilasi
• Ventilasi dibutuhkan untuk mencegah kelembaban yang tinggi di musim dingin dan
penumpukan panas di musim panas.

• Bagian depan dan partisi freestall harus cukup terbuka untuk memungkinkan
pergerakan udara melintasi ternak.

• Jaring laba-laba merupakan tanda aliran udara yang tidak baik. Tanda lainnya yaitu
udara berbau amonia, batuk yang berlebihan, keluarnya cairan dari hidung, atau mulut
sapi yang terengah-engah (Grant and Keown, 2014).
Persyaratan kandang
5. Bahan
Pemilihan bahan kandang hendaknya disesuaikan dengan kemampuan ekonomi
dan tujuan usaha untuk jangka panjang, menengah atau pendek. Pemilihan bahan
kandang hendaknya minimal tahan untuk jangka waktu 5 hingga 10 tahun, dengan
memanfaatkan bahan lokal yang banyak tersedia.

a. Kerangka

Kerangka kandang dapat terbuat dari bahan besi, besi beton, kayu, dan bamboo.
Disesuaikan dengan tujuan dan kondisi yang ada.
Persyaratan
kandang

b. Lantai

Lantai kandang harus kuat,


tahan lama, tidak licin, dan
tidak terlalu kasar, mudah
dibersihkan dan mampu
menopang beban yang ada
diatasnya. Lantai kandang
dapat berupa tanah yang
dipadatkan, beton atau pasir
semen, dan kayu yang kedap
air.
b. Lantai

• Lantai kandang harus terjaga drainasenya sehingga untuk lantai kandang dibuat miring ke
belakang untuk memudahkan pembuangan kotoran dan menjaga kondisi lantai tetap kering.
Persyaratan • Kemiringan lantai berkisar antara 2 hingga 5%, artinga setiap panjang lantai 1 meter maka
kandang ketinggian lantai bagian belakang menurun sebesar 2 hingga 5 cm.

• Tes lutut basah!


Berlutut di kandang selama 10 detik, jika lutut basah maka kandang tersebut tidak memiliki alas
yang benar (Grant and Keown, 2014).
Persyaratan kandang
c. Atap
• Terbuat dari bahan genteng (dianjurkan untuk daerah dataran rendah yang
panas), seng, rumbia, asbes, dan lain-lain.
• Kemiringan atap untuk bahan genteng 30-45%, asbes atau seng 15-20%. Dan
rumbia atau alang-alang sebesar 25-30%.
• Ketinggian atap untuk dataran rendah 3.5 hingga 4.5 meter, sedangkan pada
dataran tinggi 2,5 hingga 3,5 meter.
• Bentuk dan model atap kandang hendaknya menghasilkan sirkulasi udara yang
baik di dalam kandang, sehingga memberikan kenyamanan ternak dalam
kandang.
• Berdasarkan bentuk atap kandang, ada beberapa model atap yaitu atap monitor,
semi monitor, gable, dan shade. Model atap untuk dataran tinggi hendaknya
menggunakan gable dan shade, sedangkan untuk dataran rendah menggunakan
monitor dan semi monitor.
Persyaratan kandang
d. Dinding

 Dinding kandang terbuat dari tembok, kayu, bambu, atau bahan lainnya,
dibangun lebih tinggi dari posisi sapi berdiri.
 Untuk daerah dataran rendah dengan suhu udara panas dan tidak ada angin
kencang, bentuk dinding kandang adalah lebih terbuka, sehingga cukup
menggunakan bambu atau kayu yang berfungsi sebagai pagar kandang agar sapi
tidak keluar.
 Dinding kandang yang terbuat dari sekat kayu atau bambu hendaknya mempunyai
jarak sekat antara 40-50 cm.
 Untuk daerah dataran tinggi dan udaranya dingin atau daerah pinggir pantai yang
anginnya kencang, maka kandang harus lebih tertutup dan rapat.
Persyaratan kandang
e. Lorong atau gang

 Jalan yang terletak di antara dua kandang individu, untuk memudahkan


pengelolaan seperti pemberian pakan, minum, dan pembuangan kotoran.
 Lebar lorong disesuaikan dengan kebutuhan dan model kandang, umumnya
berkisar antara 1,2 hingga 2 meter.
 Lorong kandang hendaknya dapat dilewati kereta dorong (gerobak) untuk
mengangkut bahan pakan atau bahan keperluan lainnya.
Sistem perkandangan

Beberapa tipe sistem perkandangan yang sering digunakan di US antara lain:


1. Stall barn,
2. Loose housing as either bedded pack or free-stall barn,
3. Open-lot housing.
Stall barn

• Model kandang yang banyak digunakan oleh peternak di AS jaman dulu karena dapat
melindungi ternak dari kerugian yang disebabkan oleh iklim.
• Sistem kandang paling efisien (ekonomis) bagi peternakan kecil (ternak kurang dari
50 ekor).
• Sapi diikat pada tiang penyangga menggunakan tali leher atau rantai.
• Peternak lebih efektif memberi perhatian ke masing-masing ternak, karena
pemberian pakan yang terkontrol, lebih mudah mengamati adanya penyakit, dan
sapi mudah untuk diidentifikasi.
• Memudahkan peternak menata sapi untuk tetap rapi.
Stall barn
Stall barn
Stall barn
Milking
Sistem stall barn menjadikan pemerahan menjadi tidak efisien waktu karena
pemerahan dilakukan di kandang, sehingga peternak setidaknya berhenti tiga atau
empat kali saat memerah susu untuk operasional pemerahan dan pemindahan susu dari
can ke tangki susu.

Feeding
Tidak terjadi persaingan pakan antar ternak dengan sistem stall barn, namun
sistem ini tidak cocok digunakan pemberian sistem pakan otomatis sehingga pemberian
pakan dilakukan secara manual sehingga membutuhkan upaya dan pekerja yang lebih.

Manure handling
Pembersihan kotoran ternak, sisa pakan, dan bekas bedding dilakukan setiap
hari secara kontinyu.
Loose housing with bedded pack

• Sistem ini menghilangkan sekat individu antar ternak, sehingga memungkinkan


pemberian pakan dilakukan secara mekanis dan pemerahan dilakukan di milking
parlor.
• Sistem loose housing with bedded pack memiliki empat area umum yaitu pusat
pemerahan susu, loading area, feeding area, dan an outside paved area.
Loose housing with bedded pack
Loose housing with bedded pack
Loose housing with bedded pack
Milking
Sistem perkandangan ini memerlukan pusat pemerahan (milking parlor),
sehingga dapat mengurangi tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses pemerahan,
dengan demikian dapat meningkatkan jumlah sapi yang dapat ditangani oleh satu orang
pekerja.

Feeding system
Pemberian silase dapat sepenuhnya dimekanisasi dalam sistem ini
menggunakan konveyor yang dibuat dari Menara silo konvensional. Pemberian
konsentrat dilakukan di milking parlor sehingga dapat menimbulkan masalah kurangnya
asupan konsentrat pada sapi yang berproduksi tinggi.
Loose housing with bedded pack
Manure disposal
Tempat pakan dan holding area pada milking parlor harus dibersihkan dan
kotoran dibuang setiap hari. Limbah dari tempat pemerahan biasanya ditangani melalui
sistem pembuangan limbah cair. Kotoran di alas kandang (bedded pack) diangkut sekali
atau dua kali dalam setahun dengan front-end manure loader dan conventional manure
spreaders. Keuntungan dari sistem ini adalah pembuangan limbah dapat dilakukan
walaupun dengan tenaga kerja yang sedikit.
Free-stall barns
• Free-stall barns merupakan persilangan dari sistem konvensional stall barns dan
bedded pack loose housing.
• Kandang ini terdiri dari tempat istirahat ternak individu yang luasnya disesuaikan
dengan jumlah sapi dalam kawanan ini.
• Tidak ada tempat pakan di depan kandang dan sapi tidak diikat, sehingga sapi
memiliki kebebasan untuk bergerak sama halnya pada sistem bedded pack loose
housing.
Free-stall barns
Free-stall barns
Free-stall barns
Milking
Pada sistem ini, pemerahan dilakukan pada milking parlor, sehingga
penggunaan tenaga kerja lebih efektif dibandingkan pemerahan pada sistem stall-barn.

Feeding system
Pemberian pakan pada sistem free-stall barn memungkinkan untuk dilakukan
secara otomatis. Contohnya pemberian pakan komplit atau Total Mixed Ration (TMR)
dapat dilakukan secara langsung menggunakan mesin TMR setelah pakan dicampur.

Manure handling
Kotoran pada sistem kandang ini cenderung susah dibersihkan daripada
kotoran pada sistem stall barn, karena harus menggunakan special barrel-type spreader
atau conventional spreader with special gates. Sistem free-stall barn lebih cocok untuk
kotoran cair, karena jerami dan serbuk gergaji sulit ditangani oleh pompa kotoran cair.
Open-lot housing
• Open-lot housing digunakan di US dimana sedikit memerlukan bahkan tidak sama
sekali perlindungan terhadap musim dingin.
• Biaya pembuatan sistem kandang ini lebih sedikit dibandingkan dengan sistem yang
lain.
• Sistem ini membutuhkan area pemerahan dan pemberian pakan yang memiliki
desain dan biaya yang sebanding dengan sistem free-stall barn.
• Kotoran yang menumpuk di holding area dan milking parlor harus dikerok dan
disiram setiap hari.
• Kandang harus dibersihkan setidaknya sebulan sekali.
• Area di sepanjang tempat pengelola pakan harus dibersihkan setiap beberapa
minggu.
Open-lot housing
Macam-macam kandang
Berdasarkan Konstruksi
1. Kandang tunggal

• Kandang induk dewasa atau sapi dara yang telah berumur lebih dari satu tahun
memerlukan kandang dengan ukuran panjang 1,6 m dan lebar 1,35 m.
• Kandang yang terdiri dari satu baris.
• Di dalam kandang ini dipelihara beberapa ekor sapi dengan kepala menghadap
arah yang sama.
• Masing-masing sapi dipisahkan oleh sekat atau dinding yang rendah.
• Ukuran sesuai kebutuhan, ternak yang ada didalamnya merasa nyaman, bebas
bergerak, dan cukup untuk keluar-masuknya peternak dalam beraktivitas seperti
membersihkan kandang, memberi pakan, dan melaksanakan pemerahan.
Macam-macam kandang
Berdasarkan Konstruksi
2. Kandang ganda (box stall)

• Kandang berbentuk panggung rendah dengan ukuran panjang 1,5 m, lebar 1 m,


dan tinggi 1,25-1,5 m.
• Kandang yang terdiri dari dua baris kandang.
• Di dalam kandang ini, sapi dipelihara dengan arah berlawanan.
• Masing-masing sapi mengarah ke luar atau ke dalam.
• Antara sapi yang berlawanan tersebut diberi jarak sekitar 2 m, untuk jalan keluar
masuknya ternak atau jalan untuk memberi pakan ternak, serta memudahkan
untuk membersihkan kandang.
• Ukuran disesuaikan dengan kebutuhan, sapi merasa aman dan peternak dapat
leluasa keluar masuk untuk melakukan aktivitas.
Macam-macam kandang
Berdasarkan Jenis Kandang

1. Kandang sapi laktasi


Ukuran kandang sapi laktasi yaitu 1,75 x 1,2 m, masing-masing dilengkapi dengan
tempat pakan dan minum dengan ukuran masing-masing 80 x 50 cm dan 50 x 40 cm.
Kandang sapi dewasa dapat juga dipakai untuk sapi dara.

2. Kandang pedet

• Ada 2 macam yaitu kandang individual dan kelompok.


• Untuk kandang individual, sekat kandang sebaiknya tidak terbuat dari tembok
supaya sirkulasi udara lancer, tinggi sekat kurang lebih 1 m. ukuran kandang untuk
pedet berumur 0-8 minggu adalah 0,75 x 1,5 m dan untuk pedet berumur 4-8
minggu adalah 1 x 1,8 m.
• Pada kandang kelompok, untuk pedet yang berumur 4-8 minggu dengan ukuran 1
m2/ekor, pada umur 8-12 minggu dengan ukuran 1,5 m2/ekor dengan dinding
setinggi 1 m.
Macam-macam kandang
Berdasarkan Jenis Kandang

3. Kandang pejantan
• Sapi pejantan umumnya dikandangan secara khusus.
• Ukuran kandangnya lebih besar dibandingkan kandang induk dan konstruksinya
lebih kuat.
• Bentuk yang paling baik adalah kandang yang berhalaman atau loose box.
• Lebar dan panjang untuk kandang pejantan minimal 3x4 m dengan ukuran
halaman 4x6 m.
• Tinggi atapnya hendaknya tidak dijangkau sapi yaitu 2,5 m, tinggi dinding kandang
dan pagar halaman 1,8 m atau paling rendah 1,6 m.
• Lebar pintu 1,8 m dan dilengkapi dengan beberapa kayu penghalang.
• Pagar halaman terbuat dari tembok setinggi 1 m, di atasnya dipasang besi pipa
dengan diameter 7 cm, disusun dengan jarak 20 cm.
• Lantai kandang dibuat miring ke arah pintu, perbedaan tinggi paling tidak 5 cm.
• Lantai halaman lebih baik terbuat dari beton.
Macam-macam kandang
Berdasarkan Jenis Kandang
4. Kandang kawin

• Ukuran kandang kawin yaitu panjang 110 cm, lebar bagian depan 55 cm, lebar
bagian belakang 75 cm, tinggi bagian depan 140 cm, dan tinggi bagian belakang
35 cm.
• Bahan kandang kawin sebaiknya digunakan balok berukuran 20 x 20 cm.
• Tiang balok ditanam ke dalam tanah sedalam 50-60 cm, dan dibeton supaya
kokoh.
Macam-macam kandang
Berdasarkan Jenis Kandang

5. Kandang isolasi

• Kandang ini dibangun sebagai tempat pengobatan sapi yang sakit, dan dapat
dilakukan pengobatan dengan mudah.
• Ukuran kandang yaitu panjang 150 cm, lebar 55 cm, dan tinggi 150 cm.
• Letak kandang ini terpisah dengan kandang yang lain dengan tujuan tidak terjadi
penularan penyakit ke ternak yang sehat.

6. Kandang melahirkan (partus)

• Ukuran kandang yaitu 6 x 6 m.


• Lantai miring ke arah pintu dengan penurunan 1 cm setiap 1 m, dan dibuat kasar.
• Sebaiknya kandang ini tidak dekat dengan kandang pedet.
• Selokan pembuangan terpisah dengan selokan kandang sapi dewasa.
• Sudut-sudut dinding dibuat melengkung supaya mudah dibersihkan dan tidak
melukai ternak.
Layout kandang
• Tata letak kandang juga akan mempengaruhi keberhasilan di dalam usaha
peternakan.
• Tata letak kandang ternak untuk induk, pejantan, dara, dan pedet sebaiknya
terletak agak berjauhan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kegaduhan ternak.
• Selain itu juga untuk menghindari terjadinya penyebaran bibit penyakit yang
menular.
• Letak kandang karantina sebaiknya jauh dari kandang-kandang utama yang
dipergunakan untuk proses pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai