Oleh :
Dosen
KUPANG
2021
Pendahuluan
Fungsi kandang untuk sapi potong dimaksudkan sebagai tempat bernaung dan
berlindung terhadap cuaca dan sebagai pembatas ruang gerak sapi agar penimbunan daging
dan lemak cepat terjadi serta pertambahan bobot berat badan sapi lebih cepat.
ternak, hal ini dimaksudkan agar ternak sapi tidak mengalami kondisi stres ataupun tidak
terserang penyakit yang ditimbulkan akibat perancangan kandang yang tidak sesuai. Kandang
juga harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan peternak meng-handle sapi, serta
perancangan kandang harus memperhatikan unsur lingkungan, agar polusi dari kandang
Dalam merancang kandang sapi di daerah tropis perlu memperhatikan beberapa hal, seperti :
a) Letak kandang terpisah dari rumah dengan jarak lebih dari 10 meter.
b) Kandang harus berada di lokasi yang lebih tinggi dari tanah sekitarnya, untuk
e) Usahakan lokasi kandang dekat dengan sumber air, tetapi hindari membuat kandang di
f) Bahan bangunan kandang terbuat dari kayu, bambu atau bahan lain yang kuat.
2. Konstruksi Kandang
dengan bahan lokal yang murah dan tentunya dapat melindungi sapi dari panas
dan hujan.
֎ Tempat pakan dari papan atau semen, dibuat rapat setinggi bahu sapi dengan
sehingga lantai dapat dikeringkan oleh matahari pagi dan sore sementara hewan
֎ Fasilitas jalan bongkar muat yang memudahkan sapi untuk berpindah sehingga
tidak terjadi cedera, fasilitas ini dapat dibuat dengan memanfaatkan ketinggian
tanah.
֎ Lantai kandang dibuat dengan kemiringan minimal 20 °, hal ini dimaksudkan agar
(tempat pembuangan)
b. Alas Kandang
Bahan alas tidur untuk lantai dari tanah yang dipadatkan, beri alas jerami kering,
serbuk kayu, atau daunan kering lainnya. Kegunaan alas ini agar sapi tidak kotor, untuk
menyerap air kencing dan kotoran (manure), sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk.
Pastikan tanah di area yang tidak tertutup oleh atap tidak mudah becek saat musim
penghujan sehingga tidak mengganggu kenyamanan sapi, serta tanah yang becek dan
berlumpur dan sudah menjadi manure dapat menyebabkan infeksi pada kaki sapi akibat
3. Faktor Non-Kontruksi
֎ Lokasi peternakan
Lokasi peternekan memiliki akses ke pasar, lahan yang sesuai dan dalam iklim yang
sesuai dengan sistem produksi. Peternakan yang lebih besar tidak boleh dekat aliran
air, danau atau bendungan untuk menghindari pencemaran pasokan air, dan sebaiknya
tidak dekat dengan pabrik yang bising, bandara atau jalan raya yang sibuk.
Peternakan harus memiliki akses jalan yang baik ke pekarangan jika truk harus
mengirim atau memindahkan ternak atau pakan. Jalan akses tambak mungkin perlu
ditingkatkan untuk kemiringan, drainase, dan sudut tajam sementara area putar untuk
Masuk dan keluar ke halaman harus memungkinkan pengemudi truk untuk melihat
kendaraan lain yang mendekat dari segala arah. Ini akan memungkinkan pengemudi
untuk bergerak ke jalan secara perlahan agar hewan tidak terjatuh. Jalan masuk tidak
boleh terlalu miring sehingga truk bisa terguling jika semua ternak pindah ke satu sisi.
֎ Jenis tanah
Tanah untuk pekarangan, kandang hewan, kandang dan jalur pemuatan membutuhkan
drainase yang baik dan tanah yang stabil. Lahan untuk menanam tanaman pakan
ternak harus memiliki struktur dan kesuburan tanah yang baik. Banyak tanah tropis
bersifat asam dan kesuburan rendah; Produksi hijauan dapat ditingkatkan dengan
kotoran hewan dari kandang pakan atau dengan pupuk buatan yang dibeli.
֎ Curah hujan
Beberapa daerah menerima curah hujan sepanjang tahun, daerah lain mengalami
kemarau musiman. Di hampir semua kasus, curah hujan tinggi dan intens saat turun.
Distribusi curah hujan yang baik memungkinkan hijauan dan padang rumput untuk
ditanam sepanjang tahun, sedangkan pakan harus dikonservasi dan disimpan jika ada
musim kemarau yang kuat. Curah hujan yang tinggi harus dialihkan dari pekarangan
atau gudang, dan pupuk kandang dan limbah harus dikelola untuk mencegah
Drainase dari halaman atau kandang ternak tidak boleh mengalir ke aliran air yang
ada (parit drainase, anak sungai dan sungai) atau area penyimpanan air. Bendungan
atau kolam penyimpanan harus memiliki struktur by-wash yang sesuai untuk
֎ Lingkungan hewan
1) Risiko stres akibat panas dikurangi dengan memelihara ternak yang beradaptasi
secara tropis, dengan menyediakan naungan dan dengan membiarkan angin alami
bertiup melalui kandang. Resiko stres panas juga dapat dikurangi dengan
memelihara sapi sesuai iklim yang seharusnya, sapi-sapi berbulu tebal tidak dapat
metabolik.
Stres panas menghasilkan perubahan yang dapat diamati pada gambar dibawah
ini, dalam perilaku tetapi beberapa perubahan fisiologis terjadi di dalam hewan.
Kandang harus dibersihkan secara menyeluruh dan semua bahan alas tidur dilepas
saat setiap kelompok hewan dipasarkan. Tempat tidur baru yang bersih harus
tersedia sebelum ternak baru tiba. Jika bercak berlumpur muncul di kandang,
bahan yang basah harus disingkirkan dan penyebab terjadinya lumpur/becek harus
diatasi sebelum alas kering baru dipasang. Alas tidur lama dapat dibuat kompos,
3) Bahan alas tidur hanya dibutuhkan di area yang tertutup atap; ia harus bisa
menyerap kelembapan dari air seni dan kotoran, dan nyaman untuk berbaring.
Sekam padi, jerami padi, serbuk gergaji atau bahan lokal serupa dapat digunakan,
tetapi tidak untuk batang jagung atau batang tebu karena tidak terlalu menyerap
dan tidak nyaman bagi ternak untuk berbaring. Jika bahan alas tidur tidak dapat
menyerap kelembapan lagi, bahan tersebut harus dikeluarkan dari kandang dan
diganti.
4. Perencanaan kandang
Pada gambar diatas menunjukan perencanaan kandang yang baik, dimana kandang
memiliki lahan yang cukup luas, selain untuk kandang ternak lahan yang luas dapat
Fitur kandang dilengkapi pula dengan jalan bongkar muat ternak, fitur kandang tempat
beristrirahat dan makan yang menyediakan pakan dan air yang cukup untuk ternak, dan
kandang tempat ternak bisa bermain/exercise, serta dilengkapi dengan fitur kandang untuk
pemeriksaan dimana kandangnya lebih kecil sehingga dapat dengan mudah meng—handle
ternak sapi.