NIM : 193140914111105
Gambar diatas meng-ilustrasikan proses Cross Dock yang diterapkan oleh Carrefour.
Pemasok/supplier mengirimkan pasokan produk ke Distribution Center (DC) Carrefour yang
kemudian akan diproses dan segera dikirimkan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan gerai
gerai yang tersebar, sehingga meminimalisir adanya tumpukan stok produk yang tertinggal di
gudang.
Untuk proses aliran order, Carrefour menerapkan Central Order Pool (COP), dimana
proses pengorderan dilakukan secara otomatis dan terpusat berdasarkan jumlah dan posisi stok di
gerai dan parameter lainya. Untuk mensingkron-kan informasi data stok antara Carrefour dengan
pemasok/supplier, Carrefour mengembangkan sistem Electronic Data Change (EDC). Pemasok
dapat melihat dan menerima permintaan order melalui web, lalu barang pun dikirim ke DC
Carrefour. Untuk metode akurasi data stok di gerai dan DC Carrefour menerapkan proses cycle
count (penghitungan stok berdasarkan sampling tiap hari).
Pada aplikasi InfoLog sendiri terdapat beberapa proses bisnis yang dijalankan, yaitu:
1. Inbound logistics
2. Perencanaan dan pengadaan persediaan
3. Operasi gudang
4. Outbound logistics\
5. Pelaporan
Keluarannya berupa 4 modul laporan yang diperlukan oleh manajemen dan operator sebagai
pertimbangan proses pengambilan keputusan dan strategi
Dwiyangtri P., Teddy dan Sarip Hidayatuloh. 2012. Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi.
Implementasi Sistem Supply Chain Management (SCM) pada PT. Carrefour Indonesia. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Wahyu, Dwi dan Fanuel Y.K.. 2013. Artikel. Penerapan Supply Chain Management Pada
Carrefour Indonesia (ERP). Dalam https://thekerinci.wordpress.com/2013/03/14/penerapan-
supply-chain-management-pada-carrefour-indonesia/. Diakses pada 23 Februari 2021.