Anda di halaman 1dari 6

1) Kesimpulan Inbound Logistics

Inbound logistics merupakan aktivitas penerimaan dan penggudangan barang


(Porter 1985). Kegiatan ini meliputi :
a) Advanced Shipping Notification (ASN)
Kegiatan ini juga dikenal dengan vendor confirmation, yaitu informasi
yang diberikan oleh pemasok atau rekanan bisnis eksternal lainnya seputar
barangnya yang dipesan termasuk di dalamnya kuantitas yang dipesan. Sebuah
ASN dapat berupa konfirmasi pemasukan barang atau pengangkutan, pernyataan
pemesanan, atau notifikasi pengiriman. Penggunaan ASN ditujukan untuk
memperbaharui dokumen transaksi pembelian seperti purchase order, perjanjian
penjadwalan, permintaan transfer persediaan (Altavilla, 2010).
Carrefour menggunakan sistem ini untuk menjamin bahwa apa yang
dikirim sesuai dengan apa yang dipesan. Hal ini akan menyebabkan kedua belah
pihak baik pemasok maupun Carrefour apabila spesifikasi barang yang dikirim
tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipesan. Pihak Carrefour akan mengalami
kerugian karena stok dapat kosong karena barang harus di retur dan pemasok
harus menanggung biaya retur dan transportasi.
b) Reservasi Lokasi
Revervasi lokasi dalam gudang dilakukan berdasarkan ASN yang diterima
gudang dan disesuaikan dengan kode penempatannya di dalam gudang.
c) Various Receipts
Proses inbound ini mengangani berbagai proses seperti blind, against
ASN, import, local, Stock Transfer, Cross Dock & Back to Back.
d) Fungsi konversi dan penangkapan
Barang yang diterima umumnya berupa dalam satuan pack, sementara
satuan yang digunakan dalam rangka penyimpanan barang di distribution center
Carrefour adalah SKU. Oleh karena itu ketika barang diterima dilakukan
pengkonversian satua pack menjadi SKU. Sedangkan penangkapan yang
dimaksud adalah proses pengambilan kode dari masin-masing SKU yang telah
ditetapkan
e) Put Away
Put away atau dalam istilah mudahnya menempatkan persediaan
merupakan sebuah proses memindahkan persediaan dari pengangkut ke gudang
penyimpanan. Istilah ini juga digunakan untuk pemindahan yang dilakukan di
dalam gudang sehingga menjadi lebih efisien. Carrefour menggunakan jenis
system directed putaway yang telah terintegrasi dalam perangkat lunak infolog.
Keuntungan sistem ini menurut Muehlbauer (2011) adalah sebagai berikut :
- Sistem ini mengikuti aturan penyimpanan persediaan untuk meningkatkan
pemanfaatan ruang dan meningkatkan kapasitas penyimpanan
- Sistem ini secara konsisten mengikuti aturan penyimpanan persediaan untuk
membuat proses pengangkutan lebih efisien
- Pekerja gudang tidak harus hafal semua produk yang digudangkan untuk
menempatkan produk sesuai dengan kotak penyimpanannya
- Sistem ini lebih cepat karena operator tidak perlu melihat kotak penyimpanan
untuk barang yang sama.
System directerd putaway memang dirancang dalam kerangka untuk
penggunaan satu lokasi penyimpanan terpusat (distribution center). Hal ini sesuai
dengan apa yang diterapkan Carrefour dalam pengelolaan gudangnya. Setiap item
barang memiliki tempat tertentu sesuai dengan tipe paketnya yang dikenali
satuannya sebagai SKU (Stock Keeping Unit).
Skema penyimpanannya menggunakan skema pengkodean ABC yang
didasarkan pada kecepatan barang. Sederhananya SKU dengan kode A adalah
SKU yang dipindahkan lebih sering daripada kode B begitu seterusnya untuk
kode C, D, dan seterusnya. Jadi dalam hal ini pengkodean tidak didasarkan pada
jenis produknya, berat, dimensi, biaya, pelanggan, maupun pemasoknya.
2) Perencanaan dan pengadaan persediaan
a) Definisi tingkat persediaan
Carrefour menetapkan tingkat persediaan yang diperlukan untuk
menjalankan operasional hariannya. Namun memang karena Carrefour sendiri
menggunakan sistem cross dock yang bersifat just in time sehingga persedian
yang ada menjadi sangat minim karena fungsi utama gudang Carrefour adalah
untuk meredisribusi produk (SWA. 2009).Definisi tingkat persediaan ini terbagi
dalam tiga tingkatan yaitu :
Tingkat persediaan minimum, menurut Qfinance.com (Anonim, 2011a)
adalah ukuran persediaan dimana persediaan tidak boleh di bawah ukuran
tersebut. Ukuran ini ditetapkan untuk tujuan kontrol. Perhitungan
umumnya adalah : Reorder Level-(Average rate of Usage x Average lead
time)
Tingkat persediaan maksimum, menurut Qfinance.com (Anonim 2011b)
adalah ukuran persediaan dimana persediaan tidak boleh di atas ukuran
tersebut. Ukuran ini ditetapkan untuk tujuan kontol dan ukuran aktual
yang ditahan digudang harus tidak boleh berlebihan. Perhitungan
umumnya adalah :
Reorder level+economic order quantity-minimum rate of usage x
minimum lead time
Tingkat Reorder, menurut Qfinance.com (Anonim 2011c) adalah ukuran
batas yang telah ditetapkan sebagai pemicu dilakukannya pemesanan baru
untuk mencukupi persediaan yang ada.
b) Purchase order on vendor/Stock Transfer order ke gudang lain
Distribution center yang dimiliki Carrefour terdapat di dua tempat yaitu di
Pondok Ungu dan Lebak Bulus. Sehingga dimungkinkan terjadinya stock transfer
antara kedua DC tersebut.
Sistem yang digunakan mengontrol proses aliran order para pemasok
adalah sistem Central Order Pool (COP). Sistem ini melakukan proses order
otomatis dan terpusat berdasarkan posisi stok di gerai dan parameter-parameter
lain. Untuk melakukan pemesanan barang, Carrefour Indonesia menggunakan
sistem Electronic Data Interchange. Jadi secara otomatis jika pemesanan telah
dilakukan, pemasok akan menerima purchase order melalui web. Bahkan
sebagian pemasok telah mengintegrasikan sistem ini dengan sistem ERP mereka
(SWA, 2009).
3) Operasi Gudang
a. Mendefinisi tipe gudang
Gudang yang digunakan Carrefour merupka jenis gudang perusahaan yang
dimiliki sendiri oleh Carrefour Infonesia. Terdapat dua gudang (distribution
center) yaitu DC Pondok Ungu dan DC Lebak Bulus keduanya terhubung dengan
62 gerai hipermarket.

b. Manajemen ruang berdasarkan kapasitas dan volume
Ukuran gudang memiliki keterbatasan oleh karena itu dibutuhkan
pengaturan agar setiap bagiannya dapat termanfaatkan dengan baik.

c. Cycle count dan stock adjustment
Cycle count menurut Murray (2011) merupakan suatu solusi perhitungan
persediaan yang memungkinkan perusahaan untuk menghitung sejumlah area
dalam gudang tanpa harus menghitung keseluruhan persediaan yang ada. Terdapat
3 tipe cycle count yang umum digunakan yaitu :
a. Control Group
b. Random sampel
c. ABC Analysis
Carrefour Indonesia dalam hal kemungkinan besar menggunakan ABC
Analysis karena pengkodean SKU juga menggunakan sistem ABC.

d. Order Lot/ Batch Control
Kontrol yang dilakukan berdasarkan SKU yang telah ditetapkan

e. Retur Penjualan
Carrefour tidak menanggung retur penjualan, biaya akibat retur penjualan ini
dibebankan kepada pemasok sehingga dalam hal ini Carrefour sangat diuntungkan.
Ditambah lagi adanya berbagai aturan mengikat lainnya.

4) Outbound Logistics

Gambar 2. Outbon logistic
Outbond logistics menurut businessdictionary.com (Anonim, 2011d) merupakan
upaya pergerakan material yang terdiri atas proses penyimpanan, pengangkutan, dan
pendistribusian barang ke pelanggan. Pelanggan bagi sistem outbound logistics
Carrefour yang dimaksud adalah gerai-gerai Carrefour yang tersebar di seluruh
Indonesia. Aktivitas outbound logistics meliputi :
a. Penangkapan pesanan pembeli, distribusi, dan penjualan
b. Pembuatan daftar angkut berdasarkan aturan angkut dan konfirmasi angkut
c. Konfirmasi pemuatan dan pengiriman
Pembuatan invoice dan packs
5) Pelaporan
Laporan yang dibuat untuk keperluan manajemen dan teknis terdiri atas laporan
sebagai berikut :
a. Resep dan pengiriman
b. Buku besar dan laporan persediaan
c. Daftar angkut dan daftar kemas
d. Invoice
e. Laporan saran lokasi penyimpanan
f. Laporan saran persediaan SKU
g. Laporan cycle count
h. Laporan Fullfillment
i. Lokasi kosong
j. Kartu stok

Anda mungkin juga menyukai