Anda di halaman 1dari 7

2.3.

LOGISTIK PASAR

Logistik pasar (market logistics) meliputi perencanaan infrastruktur untuk memenuhi


permintaan, lalu mengimplementasikan dan mengendalikan aliran fisik bahan dan barang akhir
dari titik asal ke titik penggunaan, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba.
Perencanaan logistik pasar mempunyai empat tahap.
1. Memutuskan proposisi nilai perusahaan bagi pelanggannya. (Apa standar pengiriman tepat
waktu yang harus kita tawarkan? Apa tingkat yang harus kita pertahankan dalam akurasi
pesanan dan tagihan?)
2. Memutuskan rancangan saluran dan strategi jaringan terbaik untuk menjangkau pelanggan.
(Apakah perusahaan harus melayani pelanggan secara langsung atau melalai perantara? Apa
produk yang harus kita sediakan dari fasilitas manufaktur? Berapa banyak padang yang
harus kita miliki dan di mana kita harus menempatkannya?)
3. Mengembangkan kesempurnaan operasional dalam peramalan penjualan, manajemen
gudang, manajemen transportasi, dan manajemen bahan.
4. Mengimplementasikan solusi dengan sistem informasi, peralatan, kebijakan, dan prosedur
terbaik.
Dengan mempelajari logistik pasar, manajer dapat menemukan cara yang paling efisien
untuk mengirimkan nilai. Logistik pasar akan melihat dua sistem pengiriman unggul. Sistem
yang pertama meliputi pemesanan piranti lunak untuk diunduh langsung ke komputer pelanggan.
Sistem kedua memungkinkan produsen komputer mengunduh piranti lunak ke produknya. Kedua
solusi itu menghilangkan kebutuhan untuk mencetak, mengemas, mengirimkan, dan menyimpan
jutaan piringan dan buku petunjuk. Solusi yang sama disediakan untuk mendistribusikan musik,
surat kabar, video game, film dan produk lain menghantarkan suara, teks, data, atau citra.

2.3.1. Sistem Logistik Terintegrasi


Tugas logistik pasar memerlukan sistem logistik terintegrasi (integrated logistics
systemsILS), yang meliputi manajemen bahan, sistem aliran bahan, dan distribusi fisik, dibantu
oleh teknologi informasi (TI). Seorang penyalur, yang mendadak memerlukan suku cadang
menelepon nomor bebas pulsa, dan suku cadang itu akan dikeluarkan dari gudang pada hari yang
sama dan dikirimkan malam itu ke bandara atau kantor penyalur, atau bahkan ke tempat servis
pinggir jalan.
Sistem informasi memainkan peran penting dalam mengelola logistik pasar, terutama
komputer, terminal titik penjualan, kode batang (barcode) produk yang seragam, pelacakan
satelit, pertukaran data elektronik (EDD), dan transfer dana elektronik (EFT). Perkembangan ini
mempersingkat waktu siklus pesanan, mengurangi tenaga kerja administratif, mengurangi tingkat
kesalahan dokumen, dan memberikan kendali operasi yang lebih baik. Sistem informasi
memungkinkan perusahaan membuat janji seperti "produk akan berada di dok 25 pada jam 10
pagi besok," dan mengendalikan janji tersebut melalui informasi.
Logistik pasar meliputi beberapa kegiatan. Pertama adalah peramalan penjualan,
berdasarkan jadwal distribusi, produksi, dan tingkat persediaan perusahaan. Rencana produksi
mengindikasikan bahan yang harus dipesan departemen pembelian. Bahan ini tiba melalui
transportasi ke dalam, memasuki wilayah penerimaan, dan disimpan di persediaan bahan mentah.
Bahan mentah diubah menjadi barang jadi. Persediaan barang jadi merupakan penghubung
antara pesanan pelanggan dan kegiatan manufaktur. Pesanan pelanggan menurunkan tingkat
persediaan barang jadi, dan kegiatan manufaktur meningkatkannya. Barang jadi mengalir dari
lini perakitan dan melewati proses pengemasan, gudang dalam pabrik, pemrosesan ruang
pengiriman, transportasi ke luar, gudang lapangan, serta pengiriman dan layanan pelanggan.
Manajemen memerhatikan total biaya logistik pasar, yang dapat mencapai 30% sampal
40% biaya produk. Industri bahan pangan sendiri berpikir mereka dapat menurunkan biaya
operasi tahunannya sebesar 10%, atau $30 miliar, dengan memperbaiki logistik pasarnya.
Banyak ahli menyebut logistik pasar sebagai "batas terakhir untuk keekonomisan biaya", dan
perusahaan harus menurunkan semua biaya yang tidak diperlukan agar keluar dari sistem. Biava
logistik pasar yang lebih rendah akan memungkinkan harga yang lebih rendah, menghasilkan
marjin laba yang lebih tinggi, atau keduanya. Meskipun biaya logistik pasar tinggi, program yang
terencana dengan baik bisa menjadi sarana potensial dalam pemasaran yang kompetitif.

2.3.2. Tujuan Logistik Pasar


Banyak perusahaan menyatakan tujuan logistik pasar mereka sebagai "menempatkan
barang yang tepat di tempat yang tepat pada saat yang tepat dengan biaya terendah". Sayangnya,
tujuan ini hanya memberikan sedikit panduan praktis. Tidak ada sistem yang dapat
memaksimalkan layanan pelanggan dan meminimalkan biaya distribusi pada saat yang sama.
Layanan pelanggan maksimum mengimplikasikan persediaan besar, transportasi premium, dan
berbagai gudang yang semuanya meningkatkan biaya logistik pasar.
Mengingat kegiatan logistik pasar tersebut memerlukan trade-off yang kuat , manajer
harus mengambil keputusan berdasarkan total sistem. Titik awalnya adalah mempelajari apa
yang diperlukan pelanggan dan apa yang ditawarkan pesaing. Pelanggan tertarik pada
pengiriman tepat waktu, kesediaan pemasok untuk memenuhi kebutuhan darurat, penanganan
barang yang cermat, kesediaan pemasok untuk mengambil kembali barang yang rusak dan
memasok mereka kembali dengan cepat.
Kemudian, perusahaan harus meneliti arti penting hasil pelayanan ini. Perusahaan juga harus
mempertimbangkan standar layanan pesaing. Biasanya perusahaan ingin menyamai atau
melebihi tingkat layanan pesaing, tetapi tujuannya adalah memaksimalkan laba, bukan
penjualan. Perusahaan harus melihat biaya penyediaan tingkat layanan yang lebih tinggi.
Beberapa perusahaan menawarkan layanan yang lebih sedikit dan mengenakan harga yang lebih
rendah; perusahaan lain menawarkan layanan yang lebih banyak dan mengenakan harga yang
lebih mahal.
Berdasarkan tujuan logistik pasar, perusahaan harus merancang sebuah sistem yang bisa
meminimalkan biaya pencapaian tujuan tujuan ini. Setiap kemungkinan logistik akan
menghasilkan berikut.
M = T + FW + VW + S
Di mana M = total biaya logistik pasar dari sistem yang direncanakan
T = total biaya angkut dari sistem yang direncanakan
FW = total biaya gudang tetap dari sistem yang direncanakan
VW = total biaya gudang variabel (termasuk persediaan) dari sistem yang direncanakan
S = total biaya kehilangan penjualan akibat rata-rata keterlambatan pengiriman di
bawah sistem yang direncanakan

Pemilihan sistem logistik pasar memerlukan pengamatan total biaya (M) yang
berhubungan dengan berbagai sistem yang direncanakan dan memilih sistem yang
meminimalkannya. Jika sulit mengukur S, perusahaan harus berusaha meminimalkan T + FW
+VW untuk tingkat layanan pelanggan yang ditargetkan.
2.3.3 Keputusan Logistik Pasar
Perusahaan harus membuat empat keputusan utama tentang logistik pasarnya : (1)
Bagaimana kita harus menangani pesanan (pemrosesan pesanan)? (2) Di mana kita harus
meletakkan stok kita (pergudangan)? (3) Berapa banyak stok yang harus kita pegang
(persediaan)? Dan (4) Bagaimana kita harus mengirimkan barang (transportasi)?
1. Pemrosesan Pesanan
Sebagian perusahaan saat ini berusaha mempersingkat siklus pemesanan sampai
pembayaranyaitu, waktu antara penerimaan pesanan, pengiriman, dan pembayaran. Siklus
ini mempunyai banyak langkah, termasuk transmisi pesanan oleh wiraniaga, pemasukan
pesanan dan pemeriksaan kredit pelanggan, jadwal persediaan dan produksi, pengiriman
pesanan dan invoice/faktur, dan penerimaan pembayaran. Semakin panjang siklus ini,
semakin rendah kepuasan pelanggan dan semakin rendah laba perusahaan.
2. Pergudangan
Semua perusahaan harus menyimpan barang jadi sampai barang itu terjual karena siklus
produksi dan konsumsi jarang sesuai. Fungsi penyimpanan adalah membantu memperlancar
perbedaan antara produksi dan jumlah yang diinginkan oleh pasar. Perusahaan harus
memutuskan jumlah lokasi penyimpanan persediaan. Di satu pihak, semakin banyak lokasi
penyimpanan berarti barang dapat dikirimkan ke pelanggan dengan lebih cepat, tetapi juga
berarti biaya gudang dan persediaan lebih tinggi. Untuk mengurangi biaya gudang dan
duplikasi persediaan, perusahaan dapat mensentralisasikan persediaannya di satu tempat dan
menggunakan transportasi yang cepat untuk memenuhi pesanan.
Beberapa persediaan disimpan di atau di dekat pabrik, dan sisanya diletakkan di gudang
di lokasi lain. Perusahaan dapat memiliki gudang pribadi sendiri dan juga menyewa ruang
gudang publik. Gudang penyimpanan menyimpan barang untuk jangka waktu menengah
sampai panjang. Gudang distribusi menerima barang dari berbagai pabrik perusahaan dan
pemasok serta memindahkan mereka sesegera mungkin. Gudang otomatis menerapkan
sistem penanganan bahan yang maju di bawah kendali komputer pusat.
Beberapa gudang kini melaksanakan kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan di pabrik.
Kegiatan ini mencakup perakitan, pengemasan, dan membuat tampilan promosi. Menunda
penyelesaian penawaran dapat menghasilkan penghematan biaya dan penyesuaian
penawaran yang lebih baik terhadap permintaan.
3. Persediaan
Tingkat persediaan merepresentasikan biaya utama. Wiraniaga akan lebih suka jika
perusahaan mereka menyimpan cukup banyak stok untuk memenuhi semua pesanan
pelanggan dengan segera. Namun, hal ini tidak efektif biaya. Biaya persediaan meningkat
semakin cepat ketika tingkat layanan pelanggan mendekati 100%. Manajemen harus tahu
berapa banyak penjualan dan laba yang akan naik sebagai hasil penyimpanan persediaan
yang lebih besar dan menjanjikan waktu pemenuhan pesanan yang lebih cepat, dan
kemudian mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan persediaan mengharuskan manajemen mengetahui kapan dan
berapa banyak barang yang dipesan. Ketika persediaan menurun, manjemen harus tahu
berapa tingkat stok yang diperlukan untuk menempatkan pesanan baru. Tingkat stok ini
disebut titik pesanan (atau pemesanan kembali). Titik pesanan harus menyeimbangkan
risiko kehabisan stok dengan biaya kelebihan stok. Keputusan lain adalah berapa banyak
yang dipesan. Semakin besar jumlah yang dipesan, semakin jarang pesanan harus
ditempatkan. Perusahaan harus menyeimbangkan biaya pemrosesan pesanan dan biaya
penyimpanan persediaan. Biaya pemrosesan pesanan untuk produsen terdiri dari biaya setup
dan biaya pelaksanaan (biaya operasi ketika produksi berjalan) untuk barang tersebut. Jika
biaya setup rendah, produsen dapat memproduksi barang dengan lebih sering, dan biaya
rata-rata per item stabil dan sama dengan biaya pelaksanaan. Meskipun demikian, jika biaya
setup tinggi produsen dapat mengurangi biaya rata-rata per unit dengan memproduksi
persediaan jangka panjang dan menyimpan lebih banyak persediaan .
Biaya pemrosesan pesanan harus dibandingkan dengan biaya penyimpanan persediaan.
Semakin besar stok rata-rata yang disimpan, semakin tinggi biaya penyimpanan persediaan.
Biaya penyimpanan ini meliputi biaya penyimpanan, biaya modal, pajak dan asuransi, serta
penyusutan dan keusangan. Biaya penyimpanan mungkin bisa mencapai sampai 30 % nilai
persediaan. Ini berarti bahwa manajer pemasaran yang ingin perusahaan mereka menyimpan
persediaan yang lebih besar harus memperlihatkan bahwa persediaan yang semakin besar
akan menghasilkan laba kotor tambahan yang melampaui biaya penyimpanan tambahan.
Perusahaan mengurangi biaya persediaan mereka dengan memperlakukan barang
persediaan secara berbeda, memposisikan mereka menurut risiko dan peluang. Mereka
membedakan antara barang leher-botol/bottleneck (risiko tinggi, peluang rendah), barang
kritis (risiko tinggi, peluang tinggi), komoditas (risiko rendah, peluang tinggi), dan barang
pengganggu (risiko rendah, peluang rendah). Mereka juga mempertahankan barang yang
pergerakannya lambat di lokasi sentral dan menyimpan barang yang pergerakannya cepat di
gudang yang lebih dekat dengan pelanggan. Semua strategi ini memberikan fleksibilitas
yang lebih besar jika ada sesuatu yang salah. Jawaban akhir untuk menyimpan persediaan
mendekati nol adalah membuat sesuai pesanan, tidak untuk stok.
4. Transportasi
Pilihan transportasi akan memengaruhi penetapan harga produk, kinerja pengiriman tepat
waktu, dan kondisi barang ketika barang itu tiba, yang semuanya memengaruhi kepuasan
pelanggan. Dalam mengirimkan barang ke gudang, penyalur, dan pelanggannya, perusahaan
dapat memilih di antara lima model transportasi: rel, udara, truk, air, dan pipa. Pengirim
mempertimbangkan kriteria seperti kecepatan, frekuensi, keandalan, kapabilitas,
ketersediaan, kemudahan penelusuran, dan biaya. Untuk kecepatan, udara, rel, dan truk
adalah pesaing utama. Jika tujuannya adalah biaya rendah, pilihannya adalah air atau pipa.
Semakin banyak pengirim yang menggabungkan dua atau lebih model transportasi,
berkat kontainerisasi. Kontainerisasi (containerization) terdiri dari memasukkan barang
dalam kotak atau trailer yang mudah dipindahkan antar dua model transportasi. Piggyback
menggambarkan penggunaan rel dan truk; fishyback, air dan truk; trainship, air dan rel; serta
airtruck, udara dan truk. Setiap model terkoordinasi menawarkan keuntungan khusus.
Misalnya, piggyback lebih murah dibandingkan truk saja, tetapi memberikan fleksibilitas
dan kenyamanan.
Pengirim dapat memilih dari angkutan pribadi, kontrak, dan angkutan umum. Jika
pengirim memiliki armada truk atau armada udaranya sendiri, pengirim menjadi angkutan
pribadi. Angkutan kontrak adalah organisasi independen yang menjual layanan transportasi
kepada pihak lain berdasarkan kontrak. Angkutan umum memberikan layanan antara titik
yang ditentukan sebelumnya berdasarkan jadwal dan tersedia bagi semua pengirim dengan
tarif standar. Untuk mengurangi penanganan yang mahal pada saat kedatangan, beberapa
perusahaan menempatkan barang ke kemasan siap pajang sehingga barang itu tidak perlu
dikeluarkan dari kotak dan ditempatkan di rak secara satu per satu.

2.3.4. Pelajaran Organisional


Strategi logistik pasar harus diturunkan dari strategi bisnis, bukan hanya dari
pertimbangan harga. Sistem logistik harus memberikan informasi intensif dan membentuk
hubungan elektronik di antara semua pihak yang berkepentingan. Terakhir, perusahaan harus
menetapkan tujuan logistiknya untuk menyamai atau melebihi standar layanan pesaing dan harus
melibatkan anggota semua tim yang relevan dalam proses perencanaan. Melaksanakan logistik
dengan benar akan memberikan imbalan besar.
Permintaan yang lebih kuat saat ini untuk dukungan logistik dari pelanggan besar akan
meningkatkan biaya pemasok. Pelanggan menginginkan pengiriman yang lebih sering sehingga
mereka tidak harus menyimpan persediaan yang banyak. Mereka menginginkan waktu siklus
pesanan yang lebih singkat, yang berarti pemasok harus menyimpan ketersediaan stok yang
tinggi. Pelanggan sering kali menginginkan pengiriman toko langsung dibandingkan palet
terpisah. Mereka menginginkan waktu pengiriman yang dijanjikan lebih ketat. Mereka mungkin
menginginkan penyesuaian kemasan, pemberian label harga, dan pembuatan tampilan.
Pemasok tidak bisa berkata tidak pada banyak permintaan ini, tetapi setidaknya mereka
dapat menetapkan program logistik yang berbeda dengan tingkat layanan dan biaya pelanggan
yang berbeda. Perusahaan yang cerdik akan menyesuaikan penawaran mereka dengan setiap
kebutuhan pelanggan besar. Kelompok dagang perusahaan akan mengatur distribusi
terdiferensiasi dengan menawarkan berbagai paket program layanan untuk berbagai pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai