Anda di halaman 1dari 8

PP no.

27 tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik


Oleh Direktorat Pengelolaan Sampah

Sampah Spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi dan/atau volumenya memerlukan
pengelolaan khusus.
Pengelolaan Sampah Spesifik adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan.
1. Pengurangan
1.1. Pembatasan timbulan sampah spesifik
Memilih Produk yang mempunyai kandungan bahan kimia yang ramah lingkungan
dan yang mempunyai petunjuk cara penggunaan, penyimpanan dan pasca
penggunaan dan/atau produk yang dapat didaur ulang.
1.2. Pendaur ulang sampan spesifik
Memanfaatkan kembali sampah yang mengandung B3 menjadi bahan baku setelah
melalui proses pengolahan.
1.3. Pemanfaatan kembali sampah spesifik
Menggunakan kembali sebagian atau seluruh sampah yang mengandung B3
2. Penanganan
2.1. Pemilahan
Dilakukan oleh setiap individu pada sumbernya.
2.2. Pengumpulan
Dilakukan oleh bupati/walikota di fasilitas pengeolaan sampah spesifik. Pengelola
kawasan wajib menyediakan TPSSS B3 dan dapat bekerja sama dengan badan usaha
pengelolaan limbah B3 yang berizin
2.3. Pengangkutan
2.4. Pengolahan
2.5. Pemrosesan akhir
Sampah yang mengandung B3/LB3 adalah sampah yang berasal dari rumah tangga dan kawasan
yang mengandung B3, tidak termasuk sampah yang berasal dari sisa hasil usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung B3/LB3.
Sumber : Rumah tangga, Kawasan komersial, Kawasan Industri, Kawasan khusus, kawasan
pemukiman, fasilitas social, fasilitas umum dll.
Sampah yang mengandung B3/LB3 terdiri dari :
1. Produk rumah tangga mengandung B3/LB3 dan tidak digunakan lagi.
2. Bekas kemasan produk mengandung B3/LB3
3. Barang elektronik yang tidak digunakan lagi.
Sampah tidak Periodik
1. Sampah yang timbul dari kegiatan massal
Seperti konser, kegiatan keagamaan atau kampanye. Tempat untuk mengumpulkan
sampah menjadi tanggungjawab pentelenggara dan selanjutnya sampah yang
mengandung B3/LB3 diserahkan ke TPSSS B3/Pihak berizin dan Pemanfaat/Pengelola
(sesuai PP 101 thn 2014). Untuk sampah non B3 yang dapat dimanfaatkan diserahkan ke
TPS/TPS 3R/Bank sampah (PP 81 thn 2012)
2. Sampah berukuran besar
Fasilitas pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab pemerintah/pengelola kawasan
3. Sampah yang timbul di pesisir, laut dan perairan daratan.
Dikumpulkan di satu titik terlebih dahulu sebelum diserahkan ke fasilitas pengumpul yang
disediakan pemerintah pusat/daerah.
Kebijakan Pengelolaan Limbah B3 Elektronik
Oleh Ir. Achmad Gunawan Widjaksono, MAS
Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan non B3

Penyimpanan Limbah B3 wajib memenuhi :


1. Standar penyimpanan LB3 yang diintegrasikan ke dalam NIB, bagi penghasil LB3 dari
Usaha dan/atau kegiatan wajib SPPL
2. Rincian teknis penyimpanan LB3 yang dimuat dalam Persetujuan Lingkungan, bagi
penghasil LB3 dari usaha dan/atau kegiatan wajib AMDAL atau UKL-UPL.
Peran dan Tanggungjawab Produsen
Oleh Ujang Solihin Sidik
Kasubdit Barang dan Kemasan

Tanggungjawab Produsen
1. Pembatasan timbulan sampah yang mengandung B3 :
1.1. Menyusun rencana dan/atau program pembatasan tmbulan sampah yang
mengandung B3 sebagai bagian dari usaha dan/atau kegiatannya.
1.2. Menghasilkan produk, mengimpor, mendistribusikan dan/atau menjual barang
dan/atau kemasan yang tidak mengandung B3.
1.3. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi.
2. Penarikan kembali sampah yang mengandung B3 dilakukan melalui fasilitas penampung
secara sendiri-sendiri atau bersama produsen lain dan wajib didaftarkan kepada
bupati/walikota.
3. Pengelolaan lanjutan pada fasilitas pena,pung sesuai PUU LB3.

Apabila produsen telah memenuhi tanggungjawab maka akan dibuat Peta Jalan Per Sepuluh
Tahun. Contoh peta jalan :

Anda mungkin juga menyukai