Anda di halaman 1dari 52

PENGELOLAAN LIMBAH B-3

Fly Ash

Reuse, Recycle ,
Recovery
Copper
CuCl
Slag

dan FeCl2

Solder
Dross

Katalis
Bekas

Sludge
Aluminium

MPB

Katalis
RCC

LATAR BELAKANG PENGELOLAAN


LIMBAH B3

meningkatnya penggunaan bahan berbahaya dan


beracun pada berbagai kegiatan, antara lain pada
kegiatan perindustrian, pertambangan, kesehatan
dan juga kegiatan rumah tangga
adanya kebutuhan industri penghasil limbah B3 terutama di kawasan-kawasan tertentu yang
memerlukan kesediaan fasilitas pengolahan dan
penimbunan limbah B3 yang berwawasan lingkungan
meningkatnya upaya pengendalan pencemaran udara
dan pengendalian pencemaran air yang akan
menghasilkan lumpur atau abu yang berbahaya dan
beracun
Indonesia merupakan salah satu negara tujuan
tempat pembuangan limbah

02/01/16

MENGAPA LIMBAH HARUS


DIOLAH/KELOLA ?
Limbah harus dikelola dengan alasan lingkungan, bahwa
limbah dapat (berpotensi) mencemari lingkungan
kehidupan manusia.
Limbah harus dikelola dengan proses dan pendekatan
untuk memperkecil dampak melalui upaya
memperpanjang nilai tambah sebagai produk/produk
sampingan sebelum nantinya limbah diolah
Upaya yang dilakukan adalah melalui pendekatan reduce
dengan 3R (reuse, recycle dan recovery)
Dengan bertambahnya nilai manfaat limbah maka
pemakaian sumberdaya dapat diefesiensikan
pemanfaatannya
Pengolahan limbah sendiri harus menggunakan proses
dan pendekatan teknologi yang akrab lingkungan
02/01/16

APA ITU LIMBAH


Limbah adalah sisa dari suatu
usaha/kegiatan (UU 23/1997 PLH)
Limbah dihasilkan dari suatu proses
transformasi dari bahan menjadi produk
Dalam proses dan transformasi yang
terjadi terdapat perubahan karakteristik
dan sifat dari bahan yang berpotensi
merusak/mencemari lingkungan

02/01/16

DEFINISI B3
bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan/atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan/atau
merusakkan lingkungan hidup dan/atau
membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta mahluk hidup lain.
02/01/16

DEFINISI LIMBAH B-3


(PP74/2001)
Sisa suatu usaha atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya
dan/atau beracun yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup dan/atau
membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta mahluk hidup lain.
02/01/16

02/01/16

02/01/16

B3 LIMBAH B3
Penggunaan/
Pemanfaatan

B3

Penanganan
Bahan

Limbah
B3

Off spec
Sisa Bahan
02/01/16

REGULASI PENGELOLAAN LIMBAH B3

Undang-undang RI No. 32 / 2009 ttg Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup.
PP RI No. 18 / 1999 Jo. PP No. 85 / 1999 ttg Pengelolaan
LB3
PP RI No. 27 /1999 ttg Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
PP 38 Tahun 2007 ttg Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Permen LH No. 18/2009 ttg Tata Cara Perizinan PLB3
Permen LH No. 30/2009 ttg Tata Laksana Perizinan dan
Pengawasan PLB3 serta Pengawasan Pemulihan Akibat
Pencemaran Limbah B3 oleh Pemerintah Daerah
Permen LH No. 02/2008 ttg Pemanfaatan Limbah B3
Kepdal 01/BAPEDAL/09/1995 ttg Tata Cara &
Persyaratan Teknik Penyimpanan & Pengumpulan Limbah
B3
Kepdal 02/BAPEDAL/09/1995 ttg Dokumen Limbah B3.

DASAR HUKUM
PERIZINAN DAN KEWAJIBAN PENGELOLAAN LIMBAH B3

Undang-undang RI No. 32 / 2009 Tentang Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
- Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib
melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan
(Pasal 59 ayat 1);
PP No. 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah B3 :
- Pasal 9 s/d Pasal 26 : pelaku pengelola limbah B3
(penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat,
pengolah dan/atau penimbun limbah B3) wajib
melakukan pengelolaan limbah B3 sesuai ketentuan
yang berlaku;
- Pasal 40 ayat (1) : setiap badan usaha yang
melakukan kegiatan pengelolaan limbah B3 wajib
memiliki izin dan atau rekomendasi pengelolaan LB3

UU No. 32 Tahun 2009 Tentang


Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang Terkait
dengan Pengelolaan Limbah B3

PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pasal 59 Ayat 1 s/d 6
1)
2)
3)

4)
5)

6)

Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan


pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan.
Dalam hal B3 yang telah kadaluarsa, pengelolaannya mengikuti
ketentuan pengelolaan limbah B3.
Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri
pengelolaan limbah B3, pengelolaannya diserahkan kepada pihak
lain.
Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri, Gubernur,
atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya.
Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota wajib mencantumkan
persyaratan lingkungan hidup yang harus dipenuhi dan kewajiban
yang harus dipatuhi pengelola limbah B3 dlm izin.
Keputusan pemberian izin wajib diumumkan

KETENTUAN PIDANA
Pasal 102

Setiap orang yang melakukan pengelolaan limbah B3

tanpa izin, dipidana dengan pidana penjara paling


singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun dan denda
paling sedikit satu milyar rupiah dan paling banyak tiga
milyar rupiah

Pasal 103

Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dan tidak

melakukan pengelolaan limbah B3, dipidana dengan


pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 3
tahun dan denda paling sedikit satu milyar rupiah dan
paling banyak tiga milyar rupiah

Pasal 40 PP 18/1999
1) Setiap badan usaha yang melakukan kegiatan :
Penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan
dan atau penimbunan limbah B3 wajib memiliki izin operasi
dari Kepala Instansi yang bertanggung jawab
2) Pengangkut limbah B3 wajib memiliki izin pengangkutan
dari Menteri Perhubungan setelah mendapat
rekomendasi dari Kepala Instansi yang bertanggung jawab;
3) Pemanfaat limbah B3 sebagai kegiatan utama wajib
memiliki izin pemanfaatan dari instansi yang berwenang
memberikan izin pemanfaatan setelah mendapat
rekomendasi dari Kepala instansi yang bertanggung jawab.

Pasal 43 PP 18/1999
(1) Kegiatan pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan
dan/atau penimbunan limbah B3 sebagai kegiatan
utama wajib dibuatkan analisis mengenai dampak
lingkungan hidup sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Permen LH No. 11/2006 ttg Jenis Rencana Usaha dan
atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL :
Wajib AMDAL untuk pengelolaan limbah B3 sebagai
kegiatan utama kecuali kegiatan skala kecil spt
pengumpul minyak pelumas bekas, slop oil, timah
dan flux solder, aki bekas, solvent bekas, limbah
kaca terkontaminasi limbah B3 (cukup UKL &
UPL)
Pengelolaan limbah B3 bukan sebagai kegiatan
utama, AMDAL atau UKL & UPL-nya sudah
terintegrasi dalam kegiatan utama dengan

Pasal 45 PP 18/1999

1)Kegiatan baru yang menghasilkan limbah


B3 yang melakukan pengolahan dan
pemanfaatan limbah yang lokasinya sama
dengan kegiatan utama, maka AMDAL untuk
kegiatan pengolahan limbah B3 dibuat secara
terintegrasi dengan AMDAL kegiatan utama.
1)Apabila pengolahan limbah B3 dilakukan
penghasil dan pemanfaat di lokasi kegiatan
utamanya, maka hanya RKL-RPL yang telah
disetujui yang diajukan kepada instansi yang
bertanggungjawab.

Kewenangan Penilaian Dokumen Lingkungan


Bidang Pengelolaan Limbah B3 :

AMDAL Permen LH 05 Tahun 2008


Kegiatan pengolahan dan penimbunan
sebagai kegiatan utama Komisi AMDAL
Pusat
Kegiatan pengumpulan skala provinsi dan
pemanfaatan limbah B3 sebagai kegiatan
utama Komisi AMDAL Provinsi
Kegiatan pengumpulan skala kabupaten/
kota Komisi AMDAL Kabupaten/ Kota

UKL UPL Kepmen LH 86 Tahun 2002


Instansi Lingkungan Hidup Kabupaten/
Kota

Pasal 1 Permen LH No. 02/2008 Tentang


Pemanfaatan Limbah B3 :
Butir 6 : Reuse adalah penggunaan kembali
limbah B3 dengan tujuan yang sama tanpa melalui
proses tambahan secara kimia, fisika, biologi,
dan/atau secara thermal.
Butir 7 : Recycle adalah mendaur ulang
komponen-komponen yang bermanfaat melalui
proses tambahan secara kimia, fisika, biologi,
dan/atau secara thermal yang menghasilkan
produk yang sama ataupun produk yang berbeda.
Butir 8 : Recovery adalah perolehan kembali
komponen-komponen yang bermanfaat dengan
proses kimia, fisika, biologi, dan/atau secara
thermal.

KLASIFIKASI B3
Mudah meledak
Pengoksidasi
Sangat mudah
menyala
Mudah menyala
Amat sangat
beracun
Beracun

02/01/16

Berbahaya
Korosif
Bersifat iritasi
Berbahaya bg
lingkungan
Karsinogenik
Teratogenik
Mutagenik

20

TINGKATAN RACUN B3
Urutan

Kelompok

1 Amat sangat beracun


2 Sangat beracun
3 Beracun
4 Agak beracun
5 Praktis tidak beracun
6 Relatif tidak berbahaya
02/01/16

LD 50 (mg/kg)

<1
1 50
51 500
501 5000
5001 15000
> 15000
21

KLASIFIKASI B3
(PP 74/2001)
B3 yang dapat dipergunakan (209 bahan:
Ammoniak, Asam khlorida )
B3 yang dilarang dipergunakan: jenis B3 yg
dilarang digunakan, diproduksi, diedarkan
dan atau diimpor (10 bahan: Aldrin, Endrin,
DDT )
B3 yang terbatas dipergunakan: B3 yg
dibatasi penggunaan, impor, dean atau
produksinya (45 bahan: Mercury, CFC )

02/01/16

22

02/01/16

23

SUMBER LIMBAH B3
GAS
(PP 41/1999)

Sesuai baku mutu


emisi Kepmen
13/1995

PENANGKAP
DEBU
DEBU /
PARTIKEL
BAHAN
BAKU
(PP 74/2001)

Belum
diolah
AIR
LIMBAH
PROSES
PRODUKSI

(Sisa kemasan,
Bahan kimia
kadaluarsa)

LIMBAH
DEBU

Sesuai baku mutu


air limbah
Kepmen 51/1995

- LIMBAH PADAT
- LIMBAH CAIR

PRODUK
IPAL

SLUDGE

LIMBAH B3 (PP 18/1999 Jo. PP 85/1999)

AIR LIMBAH
(PP 82/2001)
sesudah
diolah

Identifikasi Limbah B3
Limbah B3 menurut sumbernya :
1. Sumber Tidak Spesifik (berdasarkan Lampiran I, tabel 1,
PP 85 /1999)
2. Sumber Spesifik (berdasarkan Lampiran I, tabel 2, PP
85/1999)
3. Bahan kimia kadaluarsa; Tumpahan; sisa kemasan;
buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi
Berdasarkan Karakteristik Limbah B3

Mudah
Beracun (Uji
meledak
TCLP)
Mudah
Infeksius
terbakar
Bersifat
Berdasarkan
untuk
Reaktif Pengujian toksikologi
korosif
menentukan
sifat akut (LD50) dan/atau kronik (Lampiran III
PP 85/1999 dg mempertimbangkan 11 faktor)

IDENTIFIKASI LIMBAH B-3

02/01/16

26

02/01/16

27

02/01/16

28

02/01/16

29

DASAR PELAKSANAAN
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Surat Keputusan Kepala Bapedal

No. Kep-68/Bapedal/05/1994 tentang Permohonan Ijin Pengelolaan


Limbah B3

No. Kep-01/Bapedal/09/1995 tentang tentang Tata Cara & Persyaratan


Teknis Penyimpana dan Pengumpulan Limbah B3

No. Kep-02/Bapedal/09/1995 tentang tentang Dokumen Limbah B3

No. Kep-03/Bapedal/09/1995 tentang tentang Persyaratan Teknis


Pengolahan Limbah B3

No. Kep-04/Bapedal/09/1995 tentang tentang Tata Cara & Persyaratan


Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi bekas Pengolahan
dan Lokasi bekas Penimbunan Limbah B3

No. Kep-05/Bapedal/09/1995 tentang Simbol dan Label Limbah B3

No. Kep-255/Bapedal/08/1996 tentang Tata Cara & Persyaratan


Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas

No. Kep-02/Bapedal/01/1998 tentang Tata Laksana Pengawasan


Pengelolaan Limbah B3

No. Kep-03/Bapedal/01/1998 tentang Program Kemitraan dalam


Pengelolaan Limbah B3 (KENDALI)

No. Kep-04/Bapedal/01/1998 tentang Penetapan Prioritas Daerah


Tingkat I Program KENDALI B3
02/01/16

30

PP 18/1999 jo. PP 85/1999


mengatur tentang..

Kewajiban bagi setiap penghasil limbah B3 untuk


mengolah limbahnya. Jika tidak sanggup, maka tanggung
jawab pengolahan dapat dialihkan kepada badan usaha
pengolah limbah B3 yang telah mendapat ijin Bapedal.
Pengaturan ini juga termasuk kewajiban untuk
melakukan pengelolaan sebelum limbah diolah, speerti
pengemasan, penyimpanan, pengangkutan dll.
Kewajiban-kewajiban bagi badan usaha /kegaiatan
pengelola limbah B3, seperti badan usaha yang
melakukan pengumpulan, pengolahan, penimbunan,
pemanfaatan dan usaha pengangkut limbah B3.
Ketentuan mengenai pengawas dan pelaksanaan
pengawasan dalam kegiatan pengelolaan limbah B3.
Ketentuan teknis administratif dalam kegiatan
pengelolaan limbah B3, termasuk sanksi-sanksi bagi
pelanggarannya.
Ketentuan dalam penetapan limbah B3.

02/01/16

31

PELAKU PENGELOLAAN
LIMBAH B3

penghasil
pengumpul
pengangkut
pengawas
pengolah (penimbun dan
pemanfaat)

02/01/16

32

KETENTUAN PENGHASIL LIMBAH


B3

wajib mengolah limbah B3 atau menyerahkannya


kepada Pengolah
tempat penyimpanan sesuai dengan persyaratan
melaporkan kegiatan
dapat menjadi pengumpul, pengangkut, pemanfaat
atau pengolah bila memenuhi persyaratan
label pada kemasan
mengisi dokumen limbah B3
membantu pengawas
memiliki sistim tanggap darurat

02/01/16

33

KETENTUAN PENGANGKUT
LIMBAH B3

ijin dari Departemen Perhubungan dengan


rekomendasi dari Bapedal
alat angkut memenuhi ketentuan
menyerahkan dokumen muatan dan
dokumen limbah
menyerahkan dokumen kepada
penghasil/pengumpul
membantu pengawas
mempunyai sistm tanggap darurat

02/01/16

34

KETENTUAN PENGUMPUL LIMBAH


B3

lokasi pengumpulan sesuai dengan


persyaratan
membuat catatan tentang kegiatan dan
mel;aporka kepada Bapedal
maksismum 90 hari penyimpanan sebelum
diolah/diserahkan ke pengolah
ijin operasi dari bapedal
membantu pengawas
memiliki sistim tanggap darurat

02/01/16

35

KETENTUAN PENGOLAH/
PENIMBUN LIMBAH B3

memiliki dokumen Amdal


badan hukum
ijin Bapedal
memiliki laboratorium
minimum luas lahan 1 Ha dan memenuhi
persyaratan
permeablitas tanah minimum 10-7 cm/detik
fasilitas pengolahan atau penimbunan sesuai
ketentuan
teknis kegiatan dan pemantauan sesuai ketentuan
memiliki sistim tanggap darurat

02/01/16

36

PENGELOLAAN LIMBAH
B-3
Pengelolaan limbah B-3 adalah rangkaian kegiatan yang
mencakup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan limbah B3 serta penimbunan hasil pengolahan
tersebut.
Pengelolaan limbah B-3 bertujuan untuk
menghilangkan
atau mengurangi sifat bahaya dan beracun limbah B3
agar
tidak membahayakan kesehatan manusia dan untuk
mencegah
02/01/16

37

PENGELOLAAN B3

Penghasil
Pengangkut
Pengedar
Penyimpan
Pengguna
Pembuangan

02/01/16

38

PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN


LIMBAH B3
Kep-01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan
Limbah B3.
Pengemasan: prakemas, kemasan, prinsip
pengemasan, tata cara pengemasan
Pewadahan dengan tangki dan penempatannya
Persyaratan penyimpanan: palet, penumpukan, jarak
bangunan penyimpanan: konstruksi, cuaca, limbah
mudah terbakar, limbah mudah meledak dsb.
Pengumpulan: lahan, syarat bangunan, lay out,
fasilitas tambahan.
02/01/16

39

PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN


LIMBAH B3
Kep-02/Bapedal/09/1995 tentang
Dokumen Limbah B3.
Chain of custody
Jumlah lembar dokumen 7 atau 11
Bagian diisi penghasil/pengumpul,
pengangkut, pengumpul/pemanfaat/
pengolah/penimbun.

02/01/16

40

PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN


LIMBAH B3
Kep-03/Bapedal/09/1995 tentang Persyaratan
Teknis Pengolah Limbah B3.
Syarat lokasi
Syarat fasilitas keamanan (security,
kebakaran, tumpahan, STD, pengujian,
peralatan, pelatihan)
Penanganan limbah sebelum pengolahan
Pengolahan: fisika-kimia (pretreatment),
pengolahan thermal, BMLC-PPLIB3

02/01/16

41

PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN


LIMBAH B3
Kep-04/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara Penimbunan Hasil
Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan dan
Lokasi Penimbunan Limbah B3.

Lokasi: banjir, geologi lingkungan, hidrogeologi, hidrologi,


iklim, flora-fauna

Rancang bangun landfill

Persyaratan prakonstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi

Fasilitas landfill

Persyaratan sebelum penimbunan dan kualitas limbah


untuk penimbunan

Pengelolaan lindi: kontrol air, pengumpul, pengolahan, dan


pembuangan

Pemantauan kualitas air tanah/permukaan

Persyaratan penutupan akhir


02/01/16

42

PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN


LIMBAH B3
Kep-05/Bapedal/09/1995 tentang Simbol dan Label
Limbah B3.
Simbol: bentuk dasar, jenis (mudah meledak,
mudah terbakar, reaktif, beracun, korosif,
infeksius, campuran)
Cara pemasangan pada: kemasan, kendaraan
pengangkut, tempat penyimpanan
Label: label identitas limbah, kemasan kososng,
penunjuk tutup kemasan.

02/01/16

43

PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN


LIMBAH B3
Kep-68/Bapedal/05/1994 tentang Tata
Cara Memperoleh Izin Penyimpanan,
Pengumpulan, Pengoperasian Alat
Pengolahan, Pengolahan dan
Penimbunan Akhir Limbah B3.
Persyaratan administratif
Dokumen penunjang
Berita acara pemeriksaan
02/01/16

44

PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN


LIMBAH B3
Kep-68/Bapedal/05/1994 tentang Tata
Cara Memperoleh Izin Penyimpanan,
Pengumpulan, Pengoperasian Alat
Pengolahan, Pengolahan dan
Penimbunan Akhir Limbah B3.
Persyaratan administratif
Dokumen penunjang
Berita acara pemeriksaan
02/01/16

45

TATALAKSANA
PENGELOLAAN B3
Registrasi oleh penghasil dan pengimpor
Prosedur notifikasi bagi impor B3 yg
terbatas dipergunakan dan atau pertama
kali
Produsen wajib membuat MSDS
Pengangkutan menggunakan sarana yang
memenuhi syarat dari instansi yang
berwenang
Penggunaan simbol dan label
Tempat penyimpanan sesuai syarat teknis
dan mempunyai STD
02/01/16

46

NOTIFIKASI B3
Notifikasi ekspor: pemberitahuan
terlebih dahulu dari otoritas negara
penerima dan negara transit apabila akan
dilaksanakan perpindahan lintas batas
untuk B3 yg terbatas dipergunakan
Notifikasi impor: pemberitahuan
terlebih dahulu dari otoritas negara
pengekspor dan negara transit apabila
akan dilaksanakan perpindahan lintas
batas untuk B3 yg terbatas dipergunakan
dan atau yg pertama kali diimpor
02/01/16

47

PENGGUNAAN/
PEMANFAATAN B3
Kaidah penggunaan bahan berdasarkan
prinsip K3
Prosedur penggunaan peralatan kerja
Kaidah penggunaan bahan berdasarkan
MSDS (merek dagang, rumus kimia B3,
jenis B3, klasifikasi b3, teknik
penyimpanan, tata cara bila terjadi
kecelakaan)

02/01/16

48

PENANGANAN B3
Faktor-faktor dalam penyimpanan B3
(temperatur, kelembaban, interaksi
dengan wadah, interaksi antar bahan)
Persyaratan teknis penyimpanan
Sarana dan prasarana penyimpanan
(pencahayaan, sirkulasi udara - exhaust
fan, pendingin, termometer,
higrometer..)

02/01/16

49

PENANGANAN SISA
OFF-SITE B3
Prosedur pembuangan dan
pemusnahan bahan
Sarana dan prasarana pembuangan

02/01/16

50

Pengelolaan Limbah B3
(PP 18/1999 Jo PP 85/1999) :

Penyimpanan sementara :

adalah rangkaian kegiatan yang mencakup


reduksi, penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan
penimbunan limbah B3.

02/01/16

Penghasil
Penyimpanan
Pengumpulan
Pemanfaatan
Pengangkutan
Pengolahan
Penimbunan

kegiatan menyimpan limbah yg


dihasilkan intern oleh satu
penghasil.
Pengumpulan : kegiatan
menyimpan limbah yang
dihasilkan oleh banyak sumber
penghasil

Pasal 9 11
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

12
18
15
23
25

14
22
17
24
26

51

Pengelolaan Limbah B3
:
adalah rangkaian kegiatan yang mencakup
reduksi, penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan
penimbunan limbah B3.
(UU No. 32/2009 dan PP 18/1999 Jo PP 85/1999)

Penghasil
Penyimpanan
Pengumpulan
Pemanfaatan
Pengangkutan
Pengolahan
Penimbunan

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

9 11
12 14
18 22
15 17
23 24
25 26

Anda mungkin juga menyukai