Jtptunimus GDL Ayuindriya 7128 3 Babii
Jtptunimus GDL Ayuindriya 7128 3 Babii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Darah
1. Darah
darah. Darah berbeda dengan organ lain karena berbentuk cairan. Darah
trombosit, dan komponen lainnya. (A.V. Hoffbrand dan J.F. Pettit. 1992)
Bagian darah yaitu sel-sel darah dan plasma darah. Sel-sel darah
merupakan bagian padat, yang terdiri dari eritrosit (sel darah merah),
leukosi (sel darah putih), dan trombosit (keping darah). Plasma darah
bagian cair dari darah, yang terdiri dari serum dan fibrinogen. (Mehta, Atul
darah, mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari
yang dilakukan oleh sel-sel darah merah, membunuh kuman yang masuk
5
6
ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih, menutup luka yang
Morfologi sel terdiri dari bentuk, warna, ukuran dapat diamati pada
normal berukuran sama dengan inti limfosit kecil pada sediaan apus.( A.V.
Kelainan ukuran :
< 6µm.
3. Sferosit : eritrosit lebih kecil, lebih bulat, dan lebih padat warnanya
sel.
anemia berat.
Kelainan bentuk :
yang berbentuk seperti artefak. Krenasi berawal dari sel eritrosit yang
4. Eliptosit : bentuk seperti elip atau oval. Juga disebut ovalosit. Bila ada
bawaan, ovalositosis.
6. Leptosit : disebut juga sel target karena dibagian tengah eritrosit yang
7. Poikilositosis : bentuk tidak rata. Tergolong disini : sel burr, sel buah
Kelainan warna :
1. Hipokrom : warna pucat pada bagian tengah, erotrosit lebih besar dari
biasanya.
11
Benda-benda inklusi :
biasanya berada ditepi sel dan dapat berukuran sampai 1µm diameter.
4. Titik Basofil : eritrosit berisi granula biru kecil. Granula bisa bersifat
B. Antikoagulan
1. Definisi Antikoagulan
1984)
Kosasih, 1984)
2. Jenis Antikoagulan
segera, hanya kalau perlu boleh disimpan dalam lemari es dengan suhu
40C. Darah EDTA yang disimpan pada suhu 40C selama 24 jam
darah tepi dapat dipakai darah EDTA yang disimpan dengan waktu
paling lama 2 jam. Darah EDTA dapat disimpan paling lama 24 jam di
2007)
b. Heparin
dari heparin yaitu tidak digunakan untuk membuat sediaan darah apus,
karena dapat memberikan latar belakang biru pada sediaan apus setelah
misalnya 0,4 ml citrat dan 1,6 ml darah. Natriumsitrat 3,8% tidak dapat
15
(R.Gandasoebrata, 2007)
larutan dengan kadar EDTA 10% yang artinya 10g EDTA serbuk
perlu dihindari, bila dipakai EDTA lebih dari 2 mg per ml maka nilai
darah, akan tetapi dalam hal terakhir ini perlu sekali menggoncang-
selama 1-2 menit karena zat EDTA yang kering agak sukar larut atau
1 ml = 100 mg
yang bertujuan untuk mengamati dan menilai berbagai unsur sel darah pada
manusia seperti sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
diperiksa dibawah mikroskop. Objekglass harus kering, bersih dan bebas dari
lemak sebelum darah di teteskan di objekglass. Persebaran sel tidak rata jika
2. Mempunyai bagian yang cukup tipis untuk diperiksa, pada bagian itu
4. Penyebaran leukosit yang baik tidak berkumpul pada pinggir atau ujung
sedimen.
6. Terdapat zona I – VI
Sediaan apus darah terdiri atas bagian kepala dan bagian ekor. Bagian
bagian ini tidak dapat untuk pemeriksaan morfologi sel. Pemeriksaan eritrosit
sebaiknya dibagian belakang ekor, karena disini eritrosit terpisah satu sama
4. Prasarana dan sarana laboratorium : suhu tidak sesuai dengan suhu yang
ditentukan, reagensia tidak baik, dan tidak murni, rusak atau kadaluarsa,
Soebrata, 1968)
EDTA maksimal adalah 2 jam, apabila waktu penundaan lebih dari 2 jam
2. Konsentrasi larutan
pemeriksaan laboratorium.
oleh zat air dan zat-zat tertentu yang lain. Sel-sel darah akan membengkak
plasma tidak kuat lagi menahan tekanan yang ada di dalam sel eritrosit itu
2005)
3. Jenis Antikoagulan
4. Volume Antikoagulan
10% dan darah adalah 10µl untuk 1ml darah. (R.Ganda Subrata, 1968)
G. Kerangka Teori
Krenasi
Jenis Konsentrasi
antikoagulan larutan
H. Kerangka Konsep
Variasi
volume krenasi
EDTA 10%
I. Hipotesis