Anda di halaman 1dari 9

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA SEBAGAI SARANA SARANA UNTUK

MENCERDASKAN ANAK BANGSA DI MASA PANDEMI COVID 19

AWIE PRATAMA-031247446

UPBJJ-UT PONTIANAK

Abstrak

Artikel ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat minat baca pada saat
pandemic covid19 dan mengetahui peran taman baca sebagai sarana literasi dimasyarakat
seperti halnya Taman Baca Kupu-Kupu di Dusun Sikentung. Berbagai macam kegiatan
dilakukan untuk mendorong semangat berliterasi dikalangan msasyarakat khusunya siswa
sekolah yang melakukan pembelajaran secara daring.Pemerintah sudah melakukan
berbagai macam upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Pengelolaan taman
baca menjadi kunci utama dalam pengoptimalan kegiatan untuk menunjang budaya literasi.

Kata Kunci : literasi, pandemic covid19, taman baca.

Pendahuluan

Dampak global pandemic corona (Covid-19) berlangsung Hanya dalam Kurun


waktu kurang tiga bulan,virus ini sudah menyebar hampir di seluruh negara di dunia dan
menginfeksi 1.018.845 orang.53.292 orang meninggal dan 213.524 orang dinyatakan
sembuh.Sedangkan di Indonesia,sesuai data BNPB per 4 April 2020 ada 2.092 orang kasus
terinfeksi,150 orang sembuh dan 191 orang meninggal.Suatu tragedi kemanusiaan yang
sangat mencemaskan,Semua orang harus sadar bahwa virus corona sudah ada di sekitar
kita,sehingga harus waspada dan selalu mengikuti protokol kesehatan yang telah
ditentukan oleh pemerintah antara lain hidup bersih,social distanching (jaga jarak
sosial),saling membantu aksi-aksi sosial,serta tidak menyebar hoax tentang virus corona.

The Economist Intelligence Unit (EIU) memperkirakan ada 20 persen peluang virus
corona tidak bisa dikontrol hingga pertengahan 2020. Namun,hanya ada 5 persen
kemungkinan virus corona akan bertahan lebih lama dari 2020.Para ahli memprediksi
pertumbuhan ekonomi global tahun ini bisa anjlok di bawah 2,5 persen jika penyebaran
virus corona tak terkontrol.Lebih dari 70 negara telah melakukan lockdown dan memukul
sektor jasa dengan keras,terutama industri yang melibatkan interaksi fisik seperti
perdagangan ritel,rekreasi dan perhotelan dan transportasi.Ketika bisnis kehilangan
pendapatan,pengangguran cenderung meningkat tajam,maka akan mengubah guncangan
sisi penawaran menjadi guncangan sisi permintaan yang lebih luas bagi perekonomian.

Tingkat keparahan dampak akan sangat tergantung pada durasi pembatasan pada
pergerakan orang dan kegiatan ekonomi serta pada skala dan kemanjuran respons oleh
otoritas-otoritas keuangan nasional.Negara-negara berkembang,terutama yang bergantung
pada pariwisata dan ekspor komoditas,menghadapi risiko ekonomi yang
meningkat.diperlukan langkah-langkah kebijakan yang mendesak dan berani,tidak hanya
untuk menahan pandemi dan menyelamatkan nyawa,tetapi juga untuk melindungi yang
paling rentan di masyarakat kita dari kehancuran ekonomi dan untuk mempertahankan
pertumbuhan ekonomi serta stabilitas keuangan.dampaknya pun multidimensional dan
sangat kompleks,menyangkut esensial kehidupan,bukan hanya sektor ekonomi.

Hampir semua sektor ipoleksospenbud (ideologi,politik,ekonomi,sosial,pendidikan


dan budaya,)terdampak negatif oleh penyebaran Covid-19.salah satu sektor yang
terdampak akibat adanya pandemic ini adalah sektor pendidikan,dimana dengan adanya
pembatasan sosial skala besar menjadikan ruang aktivitas pendidikan semakin sempit,
Kegiatan belajar dialihkan berbasis daring dan mengharuskan anak sekolah untuk belajar
dirumah, Hal ini tentu akan menimbulkan permasalahan yang baru di sektor pendidikan
mengingat kebutuhan anak akan pembelajaran tatap muka masih diperlukan untuk
menunjang penyampaian materi dan keaktivan peserta didik.

Membahas mengenai Pendidikan tentu tidak akan lepas dari kegiatan literasi,salah
satu bentuk literasi dalam dunia pendidikan yaitu membaca,Pemerintah sudah
memfasilitasi berbagai kebutuhan yang diperlukan untuk meningkatkan minat baca
dikalangan masyarakat, guna mengoptimalkan kegiatan literasi, minat baca merupakan
keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi (gairah) untuk
membaca(Siregar,2004).Definisi itu sejalan dengan pendapat Darmono yang menyatakan
bahwa minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong sesseorang berbuat
sesuatu terhadap membaca(Darmono,2001:182).Minat baca tumbuh dari pribadi masing-
masing seseorang,sehingga untuk meningkatkan minat baca perlu kesadaran setiap
individu.Negara-negara maju,adalah Negara yang minat baca masyarakatnya tinggi.Oleh
karena itu minat baca menduduki posisi penting bagi kemajuan suatu bangsa.Dibanding
dengan Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN dan negara asing lainnya,Indonesia
masih menduduki urutan terbawah dalam hal minat baca.Di tingkat internasional,
Indonesia memiliki indeks membaca 0,001.Hal itu berarti dalam setiap seribu orang, hanya
satu orang yang memiliki minat baca tinggi.Kondisi itu jauh berbeda jika dibanding
dengan Amerika yang memiliki indeks membaca 0,45,dan Singapura 0,55.Berdasarkan
survey Unesco minat baca masyarakat Indonesia menduduki urutan 38 dari 39 negara yang
diteliti. Laporan bank Dunia no.16369-IND (Education in Indonesi from Crisis to
recovery) menyebutkan bahwa tingkat membaca usia kelas VI Sekolah Dasar di Indonesia
hanya mampu meraih skor 51,7 di bawah Filipina (52,6),Thailand (65,1) dan Singapura
(74,0).

Taman baca yang ideal yaitu taman baca yang memiliki standar koleksi
perpustakaan, standar sarana dan prasarana,standar pelayanan,standar tenaga,standar
penyelenggaraan,dan standar pengelolaan.Permasalahan umum yang terjadi adalah
manajemen taman baca rata-rata belum memenuhi standar di atas,dikarenakan beberapa
keterbatasan yang dimiliki.Keterbatasan itu dipengarui oleh kemampuan pengelola dan
kondisi sosial ekonomi dan politik masyarakat setempat yang belum
mendukungnya.Padahal keberadaan Taman Baca sangat penting karena sangat dekat
dengan masyarakat di akar rumput.Bila didasarkan urutan pada kepentingan, fungsi utama
TBM adalah pelayanan pemustaka di akar rumput,kepada para karangtaruna,anak-anak
putus sekolah di perkampungan- perkampuingan Peran Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
dalam menumbuhkan minat membaca dan menulis pada masyarakat adalah suatu upaya
mendayagunakan sumberdaya insani yang terlibat dalam mendukung aktivitas pengelolaan
kegiatan TBM sehingga mampu mendorong minat masyaratak untuk gemar membaca dan
menulis.Pengelolaan taman baca diperlukan karena dalam rangka menunjang proses
belajar masyarakat dan menumbuhkan minat baca bagi masyarakat sehingga dapat
meningkatkan kualitas masyarakat.

Keberadaan taman baca menjadi sarana untuk meningkatkan kegiatan literasi


seperti membaca dimasa pandemic covid 19,melalui pemerintah maupun swasta telah
menyediakan taman baca masyarakat untuk meningkatkan budaya membaca terhadap
masyarakat terutama anak anak,seperti halnya taman baca kupu kupu yang berada di
Dusun Sikentung Kelurahan Petarukan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang
Provinsi Jawa Tengah.dengan adanya taman baca kupu kupu akan sangat membantu
masyarakat dalam dunia pendidikan khususnya literasi.

Rumusan Masalah

Dari adanya dampak wabah covid 19 terhadap dunia pendidikan yang mana akan
memunculkan berbagai permasalahan kompleks yang akan mempengaruhi kehidupan
sosial masyarakat,seperti budaya literasi membaca yang semakin menurun.pemanfaatan
taman baca tentunya harus menjadi alternative pemecahan masalah ketimpangan
literasi,maka disusun rumusan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana minat baca anak dimasa pandemic?


b. Bagaimana peran “Taman Baca Kupu-Kupu” bagi anak dimasa pandemic?

Pembahasan

a. Minat Baca Anak dimasa Pandemi


Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan, karena
membaca merupakan salah satu cara untuk meningkatkan atau memperluas
pengetahuan individu. Intensitas kegiatan membaca yang dilakukan oleh individu
akan berpengaruh terhadap tingkat kognitif. Santoso (2008:1), Kemampuan
membaca tidak terjadi secara otomatis karena harus didahului oleh aktivitas dan
kebiasaan membaca yang merupakan wujud dari adanya minat membaca.Sebagai
suatu kegiatan yang dianggap penting, kegiatan membaca memberikan banyak
manfaat dan pelajaran terutama mengenai pelajaran kehidupan.Dalam hal ini, peran
lembaga pendidikan sangat membantu dalam upaya meningkatkan minat baca pada
anak.Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan aktivitas
disekolah, oleh karena itulah sekolah memiliki banyak kesempatan untuk
melakukan pembimbingan atau pendampingan belajar bagi anak.
Sekolah yang memiliki peluang banyak untuk menumbuhkan budaya
membaca pada anak-anak, saat ini sekolah terhambat utnuk melakukan itu
semua.Hal ini dikarenakan masa pandemi yang menyerang kehidupan masyarakat,
bahkan pandemi ini tidak hanya bersifat lokal namun sudah mendunia.Masa
pandemic ini terjadi karena munculnya wabah Covid-19 dikehidupan masyarakat
yang merubah tatanan kehidupan masyarakat, seperti kesehatan, sosial, ekonomi
politik serta pendidikan.Dalam dunia pendidikan, anak sekolah belajar secara
daring atau secara mandiri dirumah masing-masing. Pembelajaran yang seperti ini
tidak menjamin anak-anak akan selalu membaca semua materi pelajaran yang
memang seharusnya mereka baca. Ketika pemberlakukan sekolah online, sebagian
besar anak-anak lebih memanfaatkan waktu mereka untuk bermain dari pada untuk
membaca.Keadaan inilah yang rentan menjadikan minat baca anak rendah dimasa
pandemic sekarang ini karena kurangnya pengawasan dalam belajar.
Pada masa pandemic Covid-19 ini diperlukan adanya adaptasi baru dalam
pembelajaran.Hal ini memiliki kendala berupa adanya perubahan pola kegiatan
belajar mengajar, dari tatap muka di kelas menjadi system Pembelajaran Jarak
Jauh. Terdapat cara mudah untuk mengatasi system pembelajaran ini yaitu dengan
cara membaca buku. Untuk meningkatkan minat baca siswa dirumah selama masa
pandemi dapat dilakukan dengan cara :
1. Menumbuhkan minat baca anak
Minat baca masyarakat Indonesia saat ini dapat dikategorikan sangat
rendah.Berdasarkan data United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organisation (UNESCO), minat baca masyarakat Indonesia
sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Yang artinya dari 1.000 orang
Indonesia, hanya satu orang yang rajin membaca. Oleh sebab itu, minat
baca masyarakat perlu ditumbuhkan sejak usia dini. Minat baca pada
anak dibangun mulai dari minat terhadap buku. Ketertarikan pada buku
akan merangsang anka termotivasi dan memiliki kemampuan membaca
lebih banyak. Disamping itu ciptakan kegiatan membaca sebagai
kegemaran.
2. Menyediakan perpustakaan keluarga
Pengadaan perpustakaan keluarga membuat anak akrab dan menyukai
buku.Buku ditata sedemikian rupa sehingga menarik minat anak untuk
membacanya.Menanamkan sikap selektif dalam memilih buku terhadap
anak perlu dilakukan agar anak dapat memilih buku yang sesuai dengan
umur dan kebutuhan mereka.Selain itu mendorong anak untuk pergi ke
perpustakaan terdekat juga meningkatkan minat baca anak.
3. Membuat program wajib baca dalam keluarga
Di rumah dapat diberlakukan kegiatan wajib membaca pada jam-jam
tertentu. Sehingga anak akan terbiasa untuk membaca buku.
Memberikan kata-kata positif terhadap anak dapat membangun rasa
kepercayaan diri anak dalam membaca.Anak-anak diarahkan untuk
membaca buku dengan pemberian hadiah sebagai motivasi agar anak
semakin gemar membaca.
4. Mendorong anak bercerita tentang apa saja yang telah didengar atau
dibacanya
Mendorong anak untuk bercerita dapat menambah penguasaan diksi
anak dalam berbahasa dan bertutur kata. Sebelum meminta anak-anak
untuk bercerita sebaiknya diawali dengan memberikan contoh cara
bercerita yang baik dan benar. Dalam bercerita dapat meningkatkan
kemampuan motorik anak. Jika dapat dikembangkan dengan baik akan
membentuk keterampilan anak dalam bercerita maupun menulis ulang
cerita.
5. Berdiskusi dan bergabung di komunitas membaca
Di dalam komunitas tentunya akan bertemu dengan sekelompok orang
dengan kegemaran yang sama. Berdiskusi dengan sesama anggota
komunitas menjadi cara ampuh untuk tetap menjaga agar tetap memiliki
semangat membaca. Selain itu juga dapat mendirikan dan mengelola
suatu sarana tempat membaca seperti Taman Baca di lingkungan
masyarakat. Taman baca didirikan dan dikelola untuk berbagai jenjang
usia, khususnya pada usia anak sekolah sebagai solusi dalam
meningkatkan minat baca pada anak dan pemecahan masalah yang
timbul akibat pelaksanaan sistem Pembelajaran Jarak Jauh.

b. Peran Taman Baca Kupu Kupu dimasa pandemi

Taman Baca Masyarakat menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan


(2006) adalah sebuah tempat atau wadah yang didirikan dan dikelola baik oleh
masyarakat maupun pemerintah untuk memberikan akses layanan bahan bacaan
bagi masyarakat sekitar sebagai sarana pembelajaran seumur hidup dalam rangka
peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar TBM.TBM memiliki peran yang
sangat strategis dalam upaya mencerdaskan bangsa serta meningkatkan kwalitas
manusia Indinesia khususnya masyarakat lingkungannya. Sebagai salah satu tempat
pelayanan bahan pustaka memiliki kepentingan pelayanan yang langsung
menyentuh kebutuhan masyarakat.Hal ini dikarenakan kedudukan TBM dilihat dari
wilayah kedudukannya berada di bawah perpustakaan desa atau
kelurahan.artinya,dalam sebuah desa mungkin sekali terdapat lebih dari satu
TBM.Disamping itu pengadministrasian pembukuan TBM lebih sederhana
dibandingkan dengan perpustakaan desa desa.Taman Bacaan Masyarakat
mempunyai tanggung jawab,wewenang,dan hak masyarakat setempat dalam
membangunnya, mengelola dan mengembangkannya.Dalam hal ini perlu
dikembangkan rasa untuk ikut memiliki (sense of belonging), ikut bertanggung
jawab (sense of responsibility) dan ikut memelihara (to take care of), (Sutarno,
2006 : 19).

Diera globalisasi budaya gemar belajar merupakan salah satu budaya yang harus
dilestarikan hal ini karena budaya gemar belajar merupakan salah satu instrument yang
menentukan tingkat minat baca,kegiatan tersebut dapat ditunjang dengan adanya Taman
Baca Masyarakat (TBM).TBM merupakan salah satu tempat belajar yang menyediakan
berbagai literasi baca yang dibutuhkan oleh masyarakat terutama dimasa pandemic.
Menurut Suwanto(2017:23), taman baca masyarakat merupakan lembaga yang memiliki
peran penting dalam kehidupan masyarakat terutama dalam bidang pendidikan selain
sekolah.hal ini karena TBM bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca
masyarakat. Untuk menunjag budaya membaca, taman baca menyediakan bahan bacaan
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai sarana pembinaan membaca dan belajar,
pengelola taman baca harus memiliki dedikasi dan kemampuan tekhnis untuk mengelola
dan melaksanakan layanan kepustakaan dalam taman baca.

Menurut Rahmawan (2013), mengemukakan cara untuk menumbuhkan minat baca


yaitu :

a. Mengalokasikan waktu khusus untuk membaca, waktu dialokasikan secara


konsisten untuk dapat meningkatkan kebiasaan membaca buku.
b. Membeli buku secara teratur, dengan membeli buku maka masayarakat akan
terbiasa membaca dengan sendiri
c. Memanfaatkan waktu, waktu luang dapat dimanfaat untuk meningkatkan
kemampuan membaca
d. Belajar membaca efektif, kemampuan membaca harus dibiasakan sejak usia
dini untuk menumbuhkan kebiasaan membaca pada anak
e. Membuat target membaca, daftar buku yang akan diselesaikan untuk dibaca
dlaam waktu yang ditentukan

Taman Baca Masyarakat (TBM) merupakan pusat pendidikan masyarakat, dengan


bahan bacaan yang tersedia diharapkan dapat memotivasi dan mengembangkan minat
membaca. Secara khusus taman baca masyarakat ditujukan untuk mendukung gerakan
literasi masyarakat, lebih luasnya taman baca digunakan untuk mengakses keperluan
membaca masyarakat. Dengan kemunculan taman baca tersebut masyaarkat akan lebih
mudah melakukan kegiatan membaca dengan efisien dan nyaman. Salah satu taman baca
yang menyediakan berbagai bahan bacaan yaitu Taman Baca Kupu-Kupu yang terletak
didaerah petarukan, lebih tepatnya Dusun Sikentung, Kelurahan Petarukan, Kecamatan
Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Taman Baca Kupu-Kupu merupakan taman baca siswa yang didirikan oleh pihak
swasta dengan tujuan untuk membantu masyarakat sekitar dalam meningkatkan
kemampuan kognitif. Kegiatan yang ada di Taman Baca Kupu-Kupu antara lain :

a. Pendampingan bimbingan belajar siswa,


Pendampingan belajar dilakukan setiap hari selama masa pandemic, kegiatan
ini dimaksudkan untuk membantu para siswa dalam melakukan pembelajaran
sekolah secara online dengan tetap mengacu pada kurikulum yang berlaku.Hal
ini agar siswa menerima pembelajaran seperti sekolah pada
umumnya.Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, disesuiakan berdasarkan kelas
peserta agar materi yang disampaiakan pun sesuai.
b. Pengembangan motorik anak,
Kegiatan pembelajaran dnegan memperhatikan pengembangan motoric anak
santa mempengaruhi perkembanan kognitif anak,tidak hanya dilakukan
kegiatan belajar secara teoritis saja namun kegiatan atau aktivitas luar juga
diberdayakan di Taman Baca Kupu Kupu,seperti halnya
outbond,perlombaan,maupun kegiatan yang mengharuskan sisa untuk bergerak
aktiv.
c. Pemberdayaan masyarakat sekitar,
Pemberdayaan yang dilakukan seperti mengadakan pelatihan budidaya tanaman
untuk dapat menumbuhkan sifat konservatif di lingkungan sekitar taman
baca,sehingga diharapkan masyarakat dapat mengerti arti penting konservatif
dan nantinya dapat mengembangkan kegiatan terebut untuk menciptakan
aktivitas yang membawa kebermanfaatan.
d. Pengadaan peminjaman buku bagi masyarakat sekitar.
Peminjaman buku dapat dilakukan oleh semua masyarakat dengan syarat
memiliki kartu pinjam,kartu pinjam didapat setelah masyarakat atau siswa
melakukan registrasi di taman baca,hal tersebut ditujukan untuk mengawasi
menjaga dan mengelola keberadaan buku buku yang tersedia di taman baca
kupu kupu.

Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan pelayanan


literasi terhadap masyarakat di Dusun Sikentung terutama disaat pandemi saat ini.
Kebijkan pembelajaran secara daring menjadikan terbatasnya literasi belajar bagi siswa,
Taman Baca Kupu-Kupu hadir membantu mengatasi permasalahan tersebut, taman baca
ini meyediakan berbagai macam jenis buku mulai dari buku sekolah, kewirausahaan,
keterampilan, hingga buku mengenai keagamaan.
Kesimpulan

Dampak pendemi covid19 menyebabkan sektor pendidikan mengalami pelemahan,


salah satunya pada bidang literasi seperti membaca. Saat ini minat baca masyarakat masih
kurang berbagai macam upaya dari pemerintah telah dilakukan dengan menyediakan
fasilitas untuk menunjang minat baca masyarakat, dari kalangan swasta maupun
perorangan menyediakan fasilitas seperti halnya taman baca yang menjadi sarana bagi
masyarakat untuk meningkatkan budaya litarasi. Salah satunya keberadaan Taman Baca
Kupu-Kupu yang dimanfaatkan oleh masyarakat Dusun Sikentung, berbagai kegiatan
dilakukan ditaman baca tersebut.Dikondisi saat ini sarana tersebut sangat membantu bagi
siswa sekolah yang pembelajarannya secara daring.Harapannya kegiatan tersebut dapat
terus terlaksana untuk mengoptimalkan dunia literasi di kalangan masyarakat sikentung
pada khususnya dan masyarkat Indonesia.

Referensi

Departemen Pendidikan Nasional.Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan


Masyarakat. Jakarta:Depdiknas, 20005.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Naskah Akademik Pengelola Taman


Bacaan Masyarakat(TBM). Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan,Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Nonformal, Jakarta.

Rahmawan, Ary.(2013). 8 Cara Menumbuhkan Minat


Baca.http://arryrahmawan.net/8-cara- menumbuhkan-minat-baca. [Diunduh 3 Oktober,
2017]

Setiawan, Agus. (2017). Cara Paling Ampuh Agar Anak Ketagihan


Membaca.http://bacakilat.com/cara-paling-ampuh-agar-anak-ketagihan-membaca/2017
[Diunduh 3Oktober, 2017 ].

Sutarno.(2006). Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: CV. Sagung Seto (edisi


revisi).

Devega, E. (2017, Oktober 10). Teknologi Masyarakat Indonesia : Malas Baca Tapi
Cerewet Di Medsos. Retrieved Agustus 8, 2020, from Kominfo:
https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-
baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media

Rosarini, F. (n.d.).Meningkatkan Minat Baca Siswa di Masa Pandemi Covid-19.


Retrieved Agustus 8, 2020, from Siedoo:
https://www.google.com/amp/s/siedoo.com/berita-31488-meningkatkan-minat-baca-siswa-
di-masa-pandemi-covid-19/%3famp

Suwanto, S. A. (2017). Pengelolaan TBM Sebagai Sarana Meningkatkan Minat


Baca Masyarakat. Anuva Vol 1 , 19-32.

Anda mungkin juga menyukai