Disusun Oleh:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas petunjuk dan bimbingan-
Nya, karena tanpa ridho-Nya, saya tidak dapat menyelesaikan tugas ini. Penulisan
tugas ini sangat penting bagi saya. Disamping dapat menuangkan gagasan dalam
bentuk tulisan, melalui makalah ini, saya juga dapat berlatih menjadi insan yang
baik dimasa depan. Ucapan terima kasih kepada:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULULAN ................................................................................................ 1
BAB II ..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
PENUTUP ............................................................................................................. 21
iii
BAB I
PENDAHULULAN
1
tenaga laboratorium yang handal terutama kepala laboratorium. Karena Kepala
laboratorium merupakan unsur terpenting dalam suatu laboratorium. Sesuai
dengan tupoksinya, kepala laboratorium kimia diantaranya harus mampu
mengelola semua hal yang berhubungan dengan laboratorium, yaitu personil,
peralatan dan bahan, sarana dan prasarana, serta kegiatan yang dilaksanakan di
laboratorium.
Menurut Bartol dan Martin manajemen adalah proses untuk mencapai
tujuan – tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama,
yaitu : merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin
(Leading), dan mengendalikan (controlling). Sedangkan menurut Stoner
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan penggunaan
sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar tercapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan (Ditjen PMPTK, 2010).
Menurut Pusdiklat Pegawai Depdiknas (2008: 127-128), manajemen atau
pengelolaan dapat berarti bermacam – macam bergantung pada siapa yang
membicarakan. Istilah manajemen sendiri berasal dari kata kerja (Bahasa
Inggris) “manage” yang padanannya dalam bahasa Indonesia “kelola” yang
dapat berarti : menangani, mengendalikan, membuat patuh, mengurus,
mengubah, atau melaksanakan dengan satu tujuan.
Menurut GR. Terry dalam Ditjen PMPTK, (2010) terdapat empat fungsi
manajemen yakni : (1) planning (perencanaan); (2) organizing
(pengorganisasian); (3) actuating (pelaksanaan) dan (4) controlling
(pengawasan). Henry Fayol menyebutkan lima fungsi manajemen, meliputi :
(1) planning (perencanaan); (2) organizing (pengorganisasian); (3)
commanding (pengaturan), dan (4) coordinating (pengoordinasian) dan (5)
controlling (pengawasan).
Berkaitan dengan hal itu, maka perlu kiranya kita sebagai mahasiswa kimia
untuk memahami dan menguasai cara-cara memanajemen/mengelola
laboratorium secara baik dan tepat, meskipun di Universitas telah ada laboran
maupun teknisi. Hal ini karena pengelolaan laboratorium yang efektif sangat
2
menentukan besar kecilnya kontribusi laboratorium dalam proses pembelajaran
kimia, terutama pada pengembangan ranah afektif dan psikomotor.
1.3. Tujuan
1. Mendeskripsikan apa saja struktur dari labolatorium.
2. Menjelaskan tugas dari setiap komponen struktur labolatorium.
3. Mendeskripsikan tentang manajemen labolatorium.
4. Menjelaskan komponen manajemen operasional labolatorium.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Dalam sebuah laboratorium juga terdapat struktur organisasi laboratorium
yang mana akan mengatur dan menegelola laboratorium di universitas.
Organisasi laboratorium adalah suatu sistem kerja sama dari kelompok orang,
barang, atau unit tertentu tentang laboratorium, untuk mencapai tujuan.
Mengorganisasikan laboratorium berarti menyusun sekelompok orang atau
petugas dan sumber daya yang lain untuk melaksanakan suatu rencana atau
program guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang paling
berdaya guna terhadap labolatorium.
5
sama dengan pihak luar sangat penting sebagai wahana untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi.
3. Mengerjakan tugas di bidang administrasi dan keuangan, sehingga
sistem administrasi dan keuangan yang ada di laboratorium berjalan
dengan lancar dan terjamin.
4. Menginventarisasi jumlah dan kondisi peralatan yang ada di
laboratorium, sirkulasi pemakaian alat, dan surat-menyurat bila
diperlukan.
6
dalam manajemen adalah mengelola orang-orangnya sebagai pelaksana.
Sedangkan menurut Goerge R. Terry dalam Hidayat (2010) menyebutkan
bahwa manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumberdaya lainnya.
7
Management yang berfungsi sebagai pengarah dan penasehat. Board of
Management terdiri atas para senior/profesor yang mempunyai kompetensi
dengan kegiatan laboratorium yang bersangkutan.
5. Peningkatan laboratorium
8
mengorganisasikan adalah proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan,
wewenang, dansumber daya antara anggota organisasi yang direncanakan;
ketiga memimpin itu meliputi, mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi
karyawan untuk melaksanakan tugas yang penting yang telah dibagikan;
keempat mengendalikan bahwa seorang manajer harus yakin tindakan yang
dilakukan olehanggota organisasi benar-benar menggerakkan organisasi
ke arah sasaran yang telah di rumuskan sebelumnya.
9
1. Tata Ruang
10
Peralatan laboratoium sebaiknya dikelompokkan berdasarkan
penggunaanya. Perawatan alat secara rutin dapat dilakukan dengan :
a. Jenis bahan dasar penyusun alat tersebut. Dengan diketahuinya bahan dasar dari
suatu alat kita dapat menentukan cara penyimpanannya.
b. Alat yang terbuat dari logam tentunya harus dipisahkan dari alat yang terbuat
dari gelas atau porselen.
c. Dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot benda perlu juga
diperhatikan.
Setelah selesai digunakan, harus segera dibersihkan kembali dan disusun seperti
semula. Semua alat-alat ini sebaiknya diberi penutup (cover) misalnya plastik
transparan, terutama bagi alat-alat yang memang memerlukannya. Alat-alat yang
tidak ada penutupnya akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya dapat merusak alat
yang bersangkutan.
11
Alat-alat gelas harus dalam keadaan bersih, apalagi peralatan gelas yang
sering dipakai. Untuk alat-alat gelas yang memerlukan sterilisasi, sebaiknya
disterilisasi sebelum dipakai. Semua alatalat gelas ini seharusnya disimpan pada
lemari khusus.
b. Bahan-bahan kimia
c. Alat-alat optik
Alat-alat optik seperti mikroskop harus disimpan pada tempat yang kering
dan tidak lembab. Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan lensa berjamur.
Jamur ini yang menyebabkan kerusakan mikroskop. Sebagai tindakan
pencegahan, mikroskop harus ditempatkan dalam kotak yang dilengkapi dengan
silica-gel, dan dalam kondisi yang bersih. Mikroskop harus disimpan di dalam
lemari khusus yang kelembabannya terkendali. Lemari tersebut biasanya diberi
lampu pijar 15-20 watt, agar ruang selalu panas sehingga dapat mengurangi
kelembaban udara (dehumidifier-air). Alat-alat optik lainnya seperti lensa
pembesar (loupe), alat kamera, microphoto-camera, digital camera, juga dapat
ditempatkan pada lemari khusus yang tidak lembab atau dalam alat desiccator.
3. Infrastruktur Laboratorium
12
1) Sarana Utama
2) Sarana Pendukung
Mencakup bahasan tentang ketersediaan energi listrik, gas, air, alat
komunikasi, dan pendukung keselamatan kerja seperti pemadam kebakaran,
hidran dsb.
2) Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat yang rusak, alat yang
dipinjam/dikembalikan
5) Daftar inventarisasi bahan kimia dan non-kimia, bahan gelas dan sebagainya
13
7) Sistem evaluasi dan pelaporan Kegiatan administrasi ini adalah merupakan
kegiatan rutin yang berkesinambungan, karenanya perlu dipersiapkan dan
dilaksanakan secara berkala dengan baik dan teratur.
a. Organisasi laboratorium
b. Fasilitas Pendanaan
14
5) Mengecek harga alat/ bahan.
6) Membuat daftar kebutuhan mencakup: tipe, model, dan jumlah dari barang
yang dibutuhkan dengan pengelompokkan: bahan habis, alat gelas-plastik-
logam, spesien atau preparat, ATK, dll.
7) Meningkatkan kerjasama.
15
Dalam mempermudah pemeriksaan perlu dilakukan inventarisasi secara
sitematik yang disusun dalam sebuah buku atau secara komputerisasi. Hal yang
perlu diperlukan pada inventarisasi yaitu:
1) Kode alat/bahan
2) Nama alat/bahan
16
9) Format C4 : Daftar usulan/ permintaan alat
17
2) Dilarang merokok, karena mengandung potensi bahaya seperti. Kontaminasi
melalui tangan, Ada api/uap/gas yang bocor/mudah terbakar, dan Uap/gas
beracun, akan terhisap melalui pernafasan
8) Diharuskan memakai baju laboratorium, dan juga sarung tangan dan gogles,
terutama sewaktu menuang bahan-bahan kimia yang berbahaya.
Jangan campur zat kimia tanpa mengetahui sifat reaksinya. Jika belum tahu
segera tanyakan pada orang yang kompeten.
18
Demi keamanan laboratorium, berkonsultasilah sebelum menggunakan zat-
zat kimia baru atau yang kurang diketahui. Semua zat-zat kimia dapat
menimbulkan resiko yang tidak dikehendaki.
d. Tumpahan
Jenis Pekerjaan
19
a. Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan-bahan kimia, air, listrik, gas dan alat-
alat laboratorium.
c. Meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu, baik dari pengguna maupun pengelola
laboratorium
20
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
http://fmipa.unj.ac.id/biologi/laboratorium/struktur-manajemen/
http://sipil.ub.ac.id/lab.struktur/id/profil-2/struktur-organisasi/
https://www.academia.edu/10388137/STRUKTUR_ORGANISASI_LABORATO
RIUM
22
Richard, Decaprio. 2013. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Jogjakarta: DIVA
Press.
23