PENDAHULUAN
Perkembangan industri pariwisata saat ini terbilang sangat cepat. Hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan,
ditambahnya jalur – jalur penerbangan dengan rute – rute baru, investasi besar – besaran
dibidang pariwisata seperti pembukaan destinasi – destinasi wisata dengan produk –
produknya yang baru, meningkatnya pembangunan sarana akomodasi, sampai pada
perbaikan infrastruktur.
Secara umum pariwisata telah menjadi industri sipil yang terpenting didunia.
Menurut Dewan perjalanan dan pariwisata Dunia (World Travel and Tourism Council-
WTTC). Saat ini pariwisata merupakan industri terbesar didunia dengan menghasilkan
pendapatan dunia lebih dari $3,5 trillun pada tahun 1993 atau 6% dari pendapatan kotor
dunia. Pariwisata merupakan industri yang lebih besar dari industri kendaraan, baja,
elektronik maupun pertanian. Industri pariwisata memperkerjakan 127 juta pekerja (satu
dalam 15 pekerja di dunia). Secara keseluruhan industri pariwisata diharapkan
meningkat dua kali pada tahun 2005 (WTTC, 1992).
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi
para pemakainya. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar
sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu
(timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate) (Jogiyanto, 2003). Informasi
diakui sebagai "sumber kehidupan" dari industri pariwisata, seperti dalam ketiadaan,
motivasi pelanggan potensial dan kemampuan yang sangat terbatas. Kebutuhan
informasi ini akan meningkat dengan sifat tidak berwujud, kompleks dan saling
bergantung dari produk pariwisata.
Salah satu piranti teknologi adalah internet, yaitu sebuah jaringan online
global tanpa batas yang menyediakan berjuta jenis informasi. Menurut Karcher (1995),
sistem distribusi elektronik di bidang pariwisata dimulai sebagai sistem persediaan
dilaksanakan oleh maskapai penerbangan di awal 1960-an. Selanjutnya agen perjalanan
diberi akses langsung ke sistem, yang memungkinkan mereka untuk melihat
ketersediaan real time dan informasi harga, dan untuk membuat pemesanan instan.
Deregulasi penerbangan dipercepat adopsi agen perjalanan tentang teknologi, sebagai
sistem komputerisasi menjadi untuk sebagian besar penting untuk melepaskan
peningkatan jumlah penerbangan dan pilihan tarif. Pada saat yang sama, sistem
penerbangan yang paling reservasi mulai cross-selling produk perjalanan pelengkap
untuk membantu meringankan biaya modal mereka.
Sementara hotel awalnya memuat berbagai jenis kamar mereka, deskripsi dan
kategori harga ke kapasitas cadangan pada sistem penerbangan, masalah arsitektur
database berarti bahwa informasi rinci yang diperlukan untuk menjual hotel tidak efektif
dapat dimasukkan. Kebanyakan perusahaan 'menanggapi masalah ini dengan sistem
mereka kemudian mengembangkan sendiri dengan struktur database yang lebih sesuai,
dan kemudian secara elektronik menghubungkan dengan Sistem Distribusi Global
(GDS), karena sistem penerbangan menjadi dikenal. Untuk memfasilitasi ini, keduanya
harus dikembangkan, baik yang teknis dan mahal, dan dalam kebanyakan kasus
beberapa yang diperlukan karena masing-masing dilayani pasar GDS geografis yang
berbeda. Untuk meminimalkan biaya, perusahaan hotel besar bekerja sama untuk
menciptakan sebuah "saklar universal" - penerjemah dua arah menghubungkan sistem
reservasi hotel ke banyak platform GDS . Akibatnya, setiap perusahaan hanya
dibutuhkan satu antarmuka (antara sistem dan Switch), untuk memberikan akses ke
semua sistem GDS utama. Namun, biaya modal pengembangan dan pemeliharaan
Sistem Reservasi Tengah (CRS) masih cukup besar.
Peningkatan biaya, ditambah dengan kemajuan teknologi informasi, banyak
perusahaan mencari cara-cara alternatif untuk mendistribusikan produk mereka. Salah
satunya adalah Pengembangan Web sebagai media perdagangan elektronik.. Hensdill
(1998) menyatakan menggambarkan Web sebagai "media yang sempurna untuk
menjual perjalanan". Menurut Survei 1998 Seluruh Dunia Teknologi HOTEL itu, 81%
dari para pelaku bisnis perhotelan di seluruh dunia dianggap mampu untuk menerima
pemesanan melalui Web di tahun 1999. Saat ini sudah diterima secara luas penggunaan
Web untuk perdagangan elektronik.
Potensi Web sebagai saluran distribusi biaya rendah adalah memiliki efek
mendalam pada kedua bisnis dan konsumen. Ada sejumlah alasan untuk ini. Biaya
untuk membangun dan hosting situs web sangat bervariasi tergantung pada ruang
lingkup proyek, tetapi dapat relatif rendah. Web menawarkan kemungkinan kecepatan
tinggi transfer informasi global, tingginya tingkat interaksi dan link ke reservasi
terkomputerisasi dan sistem database, terlepas dari geografi, zona waktu, atau sistem
komputer. Karena itu ada manfaat dalam memperluas pemasaran perusahaan mencapai
ke pasar global; menggantikan saluran distribusi tradisional, dan memungkinkan
konsumen potensial lamanya waktu browsing dengan menggunakan teknologi Web.
Kebanyakan perusahaan hotel telah mulai bereksperimen dengan Web
mendistribusikan produk dan telah memiliki pengaruh besar pada cara di mana produk
hotel dipasarkan, didistribusikan, dijual dan terpenuhi. Mungkin efek yang paling
signifikan adalah menggoyang dalam saluran distribusi sedang berlangsung. Selain
bekerja sama satu sama lain seperti yang mereka lakukan di masa lalu, peserta saluran
yang paling mulai bersaing dengan membuat situs Web sendiri dengan penyediaan
informasi dan fasilitas pemesanan.
Sebuah survei tahun 2002 dari perusahaan hotel atas lima puluh
mengungkapkan bahwa lebih dari 95% dari rantai memiliki situs Web perusahaan,
dengan hampir 90% dari fasilitas reservasi menyediakan untuk memungkinkan
pelanggan untuk memesan langsung (O'Connor 2003). Situs Rantai tampaknya sangat
efektif, dengan mayoritas pemesanan internet mengalir melalui situs tersebut bukan
melalui perantara Web (HSMAI 1999)
Melihat dari pernyataan di atas, elektronik distribusi sekarang sudah mulai
berkembang dalam penggunaananya, yang dulu digunakan dalam maskapai
penerbangan dan sekarang sudah digunakan oleh beberapa usaha akomodasi lainnya.
Namun dalam penggunaan elektronik distribusi harus secara tepat, apabila tidak
penggunaan elektrik distribusi ini akan menjadi tidak berguna dan tidak akan ada
manfaatnya.
Untuk itu, penulis akan membahas tentang bagaimana cara memanfaatkan
elektrik distribusi dalam sebuah hotel agar dalam penggunaannya sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai oleh hotel tersebut.
1.3 Tujuan
Agar mengetahui bagaimana cara penggunaan elektronik distribusi dalam
hotel secara tepat.
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hotel
Hotel berasal dari kata hospitium dari bahasa Latin yang artinya ruangan
tamu yang berada dalam suatu monastery. Kemudian kata hospitium digabungkan
dengan kata hospes dari bahasa Perancis, lalu menjadi hospice. Dalam perkembangan
selanjutnya, kata hospice berkembanga lagi menjadi hostel untuk membedakan antara
guest house dengan mansion house. Setelah lama digunakan, huruf „s‟ di kata hostel
dihilangkan sehingga menjadi hotel (Dimyati, 1989).
2.2 Sistem
Suatu sistem sebenarnya terdiri atas dua bagian, yaitu struktur dan proses.
Struktur adalah komponen dari sistem tersebut dan proses adalah prosedurnya
(Jogiyanto, 2003).
2.3 Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi
para pemakainya. Informasi berasal dari bahasa latin “informare” yang artinya
mengusahakan agar berbentuk. Jadi informasi adalah segala sesuatu yang yang
dikomunikasikan di antara orang-orang (kini juga orang dengan mesin, dan mesin
dengan mesin), melakukan komunikasi pada pokoknya memberitahukan pengertian
kepada orang lain. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar
sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu
(timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate) (Jogiyanto, 2003).
Dari definisi di atas dapat di simpulan bahwa saluran distribusi adalah suatu
lembaga ekonomi yang harus dilewati oleh produsen untuk menyalurkan produknya
kepada konsumen
Saluran pemasaran ini terdiri dari seorang produsen yang langsung menjual
ke konsumen akhir. Cara utama pemasaran langsung adalah penjualan door to door,
pesanan lewat surat, pemasaran melalui telepon, dan melalui toko – toko yang dimiliki
produsen sendiri.
Saluran ini berisi satu perantara penjualan, seperti pedagang eceran dalam
barang – barang konsumsi dan agen dalam barang – barang industri.
3. Saluran dua tingkat
Saluran ini berisi dua perantara. Dalam pasar barang – barang konsumsi
biasanya adalah pedagang besar dan pedagang eceran. Sedangkan dalam pasar barang
industri merupakan perwakilan produsen serta distributor industri.
Saluran ini berisi tiga perantara. Dalam pasar barang – barang konsumsi
mereka adalah pedagang besar, pemborong, dan pedagang eceran.
Saluran pemasaran dengan tingkat yang lebih tinggi juga dapat ditemukan
tetapi saluran ini jarang terjadi.
1. Produsen Konsumen
Saluran ini mirip yang disebut di atas. Cara ini dipakai dalam keadaan
produsen tidak mampu menjual lewat agen langsung kepada pemakai industrial. Jumlah
persatuan penjualan mungkin terlampau kecil untuk melakukan penjualan langsung.
Atau persediaan produk diberbagai pasar diperlukan agar pemakai dapat cepat
mendapatkan barang yang diperlukan. Dalam hal ini jasa – jasa penggudangan
distributor industrial diperlukan.
Bentuk saluran dagang untuk barang – barang industri tersebut di atas dapat
digambarkan sebagai berikut :
Pemakai Industri
Agen Agen
1. Pertimbangan pasar
Mungkin hal yang paling jelas yang perlu dipertimbangkan adalah persoalan
apakah dimaksudkan untuk pasar konsumen atau untuk pasar industrial. Jika
dimaksudkan untuk para industrial, tentu saja pengecer tidak diikutkan dalam saluran
distribusi. Dalam hal ini, variabel pasaran yang perlu dipertimbangkan adalah
2. Pertimbangan produk.
a. Nilai satuan. Nilai satuan mempengaruhi jumlah dana yang tersedia untuk
distribusi. Jadi, makin rendah nilai satuan, makin panjang pula saluran – saluran
distribusi. Akan tetapi, jika produk dengan nilai rendah dijual dalam volume
besar atau jika dijual bersama dengan barang jenis lain sebagai pesanan total
menjadi besar, maka saluran distribusi yang lebih pendek dapat dipertanggung
jawabkan secara ekonomis.
b. Sifat cepat rusak. Produk yang secara fisik dapat cepat rusak, atau cepat
ketinggalan mode harus segera disalurkan. Karena biasanya saluran distribusi
juga pendek.
c. Sifat teknik produk. Suatu produk industri yang bersifat teknis tinggi kebanyakan
didistribusikan langsung kepada pemakai industri. Tenaga penjualan produsen
harus banyak menyediakan jasa penjual dan purna jual, umumnya pedagang besar
tidak dapat melakukan hal ini. Produk konsumen yang bersifat teknis tinggi
merupakan suatu tantangan besar bagi usaha distribusi oleh produsennya.
Biasanya, produsen tidak dapat menjual langsung kepada konsumen. Produsen
berusaha sebanyak mungkin kepada pengecer, akan tetapi servis barang produk
itu tetap merupakan masalah.
3. Pertimbangan perantara.
4. Pertimbangan perusahaan.
a. Sumber – sumber dana keuangan. Suatu perusahaan yang kuat secara financial
akan kurang membutuhkan perantara dibandingkan dengan perusahaan yang
lemah keuangannya. Suatu usaha dengan cukup dana keuangan mengadakan
tenaga penjualan sendiri, memberikan kredit atau menyimpan persediaan barang
dalam gudang sendiri. Perusahaan yang lemah keuangannya akan merasakan
keharusan menggunakan perantara yang menggunakan jasa – jasa ini.
d. Jasa – jasa yang disediakan oleh penjual. Seiring keputusan produsen mengenai
saluran distribusi dipengaruhi oleh jasa – jasa pemasaran yang dapat mereka
berikan yang berkaitan dengan jasa – jasa atau servis yang diminta oleh
perantara. Umpamanya sering rantai toko – toko pengecer tidak akan menjajakan
suatu produk jika belum ada kepastian akan lakunya barang sebagai hasil
kampanye pengiklanan yang gigih oleh produsen.
1. Karakteristik produk
Produk yang tidak tahan lama haruslah memakai pemasaran langsung karena
bahaya yang timbul karena penundaaan penanganan yang berulang – ulang. Produk
yang berukuran besar seperti materi – materi gedung atau minuman ringan butuh
saluran yang dapat meminimalisasikan jarak pengapalan dan jumlah penanganan ketika
berpindah dari produsen ke konsumen. Produk yang tidak terstandarisasi seperti mesin
yang khusus dibuat dan kertas – kertas cetakan bisnis yang khusus secara langsung
dijual oleh tenaga penjual perusahaan. Produk – produk yang memerlukan instalansi dan
pelayanan serta perawatan biasanya dijual dan ditangani oleh perusahaan itu sendiri atau
oleh jaringan penyalur yang eksklusif. Produk – produk yang mempunyai nilai unit
yang tinggi lebih sering dijual melalui organisasi penjualan perusahaan daripada
melalui perantara.
2. Karakteristik perantara
3. Karakteristik pesaing
4. Karakteristik perusahaan
5. Karakteristik lingkungan
Disini ada kerja sama antara dua atau lebih perusahaan yang
bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
Jika produsen membentuk saluran vertikal yang terdiri atas pedagang besar
dan pengecer. Produsen tersebut mengharapkan kerja sama saluran yang
akanmenghasilkan laba yang lebih besar bagi masing – masing anggota saluran.
Namun,konflik vertical, horizontal, dan multi saluran dapat terjadi.
berarti konflik antara tingkat – tingkat yang berbeda dalam saluran yang
sama. Misal Supermarket sekarang telah menampilkan atau menjual pula
alat – alat kecantikan, obat – obatan, pakaian, majalah dan berbagai
macam makanan lainnya. Akibatnya, para pengecer lain menjadi terjepit,
sehingga timbullah konflik yang tidak diinginkan. Konflik bisa juga
terjadi antara produsen dengan perantara. Perantara selalu berusaha
menambah jenis barang baru untuk menarik pelanggan lebih banyak dan
menambah laba, sedang produsen selalu berusaha menambah para
penyalur atau perantara untuk memperluas pasar sasaran.
2.6 Website
Website merupakan salah satu media pemasaran bagi hotel yang difungsikan
sebagai media komunikasi untuk menyediakan informasi bagi pasar sasarannya dan
sebagai media transaksi untuk memfasilitasi aktivitas transaksi secara online. Sebagai
media pemasaran, website diharapkan memiliki kinerja yang baik. Kinerja suatu website
dilihat dari output yang dihasilkan oleh website tersebut (Eagleton and Dobler, 2007:
164). Output website beberapa diantaranya adalah online booking dan online revenue.
(Scharl, Wober and Bauer, 2004).
Kinerja website dinyatakan tinggi atau rendah berdasarkan dari nilai output
tersebut. Ditinjau dari sudut komunikasi, tinggi atau rendahnya output website berakar
dari input website. Input website adalah isi atau content dari suatu website. Content
website disebutkan sebagai dasar dari kinerja website yang efektif (Strauss and Hogan,
2001 : 15), Rachman and Buchanan (1999) menyatakan bahwa content merupakan
faktor kunci kesuksesan website. Ranganathan and Ganapathy (2002) mengungkapkan
bahwa website yang efektif harus menyediakan banyak sumber informasi. Kekayaan
informasi sangat penting pada website yang menyediakan informasi intensif mengenai
produk atau jasa (Mahfouz, 2000; Palmer and Griffith, 1998) dan industri perhotelan
dikarakteristikan sebagai industri intensif informasi (Doolin et al, 2002; O’Connor,
2003). Temuan tersebut menunjukkan bahwa efektivitas website dipengaruhi oleh faktor
input yaitu content dan tingkat kelengkapan content (richness).
Unsur-unsur yang harus ada dalam penyediaan website atau situs di antaranya sebagai
berikut:
Alamat unik di dalam dunia maya (internet) yang berguna untuk menemukan sebuah
website. Umumnya URL ini diperjualbelikan dengan sistem sewa tahunan. Biasanya di
belakang URL ini mempunyai akhiran sesuai dengan lokasi dan kepentingan atas
dibuatnya website tersebut, sebagai contoh adalah co.id
Web Hosting merupakan ruangan yang terdapat dalam hard disk antara lain sebagai
tempat penyimpanan data, file, video, email, dan database yang nantinya akan
ditampilkan di dalam website tersebut.
Pendesainan website merupakan hal yang penting. Faktor userfriendly harus diterapkan
dalam pembuatan desain sebuah website. Membuat pemakai website merasa nyaman
dan mudah dalam penggunaannya membuat pemakai website akan terus
mengunjunginya.
FTP (File Transfer Protocol) merupakan akses yang diberikan pada saat kita memesan
web hosting, FTP brguna untuk memindahkan file-file website yang ada pada komputer
kita ke pusat web hosting agar dapat terakses ke seluruh dunia.
2.8 Internet
PEMBAHASAN
Banyak travel online yang menjual kamar hotel dengan pilihan hotelyang
sangat beragam baik travel lokal maupun international. Diantaranya adalah
Booking.com,Bookingadvisor.com,FastBooking,Agoda.com,TravelhematAsiarooms.co
m, bookinghotelsonline.net dan lain sebagainya. Namun masing-masing provider harga
dan cara pembayarannya bisa berbeda. Syarat dan kondisi transaksi juga relatif sama.
Secara umum masing-masing memiliki fasilitas yang hampir sama namun memiliki
kelebihan dan kekurangan. Dari sistem ini hotelpun dapat meningkatkan occupancy
kamar, hotel cenderung menggunakan sistem di atas untuk bekerjasama dengan
perusahaan jasa ”hotel reservation”.
salah satu kunci menjanjikan dari Internet distribusi adalah jaringan ketat dan
mahal perantara bahwa pariwisata sebelumnya ditandai akan dilewati. Untuk
perusahaan hotel, keuntungan dari pengaturan website mereka sendiri jelas - beberapa
muka biaya modal, biaya tidak periodik, biaya transaksi yang lebih rendah, sumber
tambahan pemesanan dan loyalitas pelanggan meningkat. Hal ini telah membuat
Berbasis web yang sangat menarik distribusi, khususnya bagi banyak perusahaan yang
lebih kecil yang tidak mampu dimasukkan dalam GDS saluran (Wade 1998). Meski
awalnya lambat untuk merespon, pada tahun 1999, lebih dari 90% dari jaringan hotel
memiliki sebuah website, dengan hampir 80% ini menyediakan beberapa jenis fasilitas
reservasi (O'Connor dan Horan 1999).
on-line pencarian,
on-line ketersediaan cek
on-line reservasi bentuk,
on-line pengambilan reservasi,
on-line pembatala
pemrosesan real-time,
membuat / memodifikasi profil, dan
e-mail pemesanan.
Hotel internet & Pemasaran Elektronik sudah menjadi bagian dari perkembangan ilmu
tehnologi dan banyak membantu dalam hal pemasaran hotel lewat Internet. Internet
akan menjadi alat utama untuk hotel yang juga berfungsi meliputi :
dari 1 menit
Up date selalu Site Hotel dengan hal-hal baru ( event, menu, seminar )
ataupun “Key Word” yang selalu dicari pada search engine.
Jalin Link dengan hal-hal yang banyak dicari orang seperti dengan
Web Site Media Nasional - Internatonal, Web Site Ekonomi, Traveler,
Dia harus direncanakan. Ambil contoh berikut. Jika kita membangun sebuah
rumah, maka pintu rumah kita harus dilengkapi dengan kunci pintu. Jika kita terlupa
memasukkan kunci pintu pada budget perencanaan rumah, maka kita akan dikagetkan
bahwa ternyata harus keluar dana untuk menjaga keamanan. Kalau rumah kita hanya
memiliki satu atau dua pintu, mungkin dampak dari budget tidak seberapa. Bayangkan
bila kita mendesain sebuah hotel dengan 200 kamar dan lupa membudgetkan kunci
pintu. Dampaknya sangat besar. Demikian pula di sisi pengamanan sebuah sistem
informasi. Jika tidak kita budgetkan di awal, kita akan dikagetkan dengan kebutuhan
akan adanya perangkat pengamanan (firewall, Intrusion Detection System, anti virus,
Dissaster Recovery Center, dan seterusnya).
Ada beberapa masalah keamanan lain yang dihadapi oleh industri perhotelan
dalam menggunakan elektronik distribusi. Komputer adalah slah satu dari perangkat
yang digunanakan dalam menjalankan elektronik distribusi ini. Selain itu, orang yang
mengoprasikan juga bisa sebagai masalah yang dihadapi dalam mengoprasikan
komputer. Penting bagi perusahaan untuk menggunakan distribusi elektronik secara
efektif karena sebagian besar produk mereka bersifat perishable (O'Connor & Frew,
2002). Untuk itulah, hal yang paling penting dalam menggunakan saluran distribusi web
adalah rutenya yang langsung kepada pelanggan.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
1. Menggunakan elektronik distribusi untuk memsarkan produk. Dimana
elektronik distribusi ini dapat memberikan informasi yang lebih cepat
karena tidak dibatasi oleh jarak dan waktu serta dapat menekan biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya. Selain
itu perusahaan juga bisa mendapat informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk kepentingan perusahaan itu sendiri.
2. Menjaga keamanan penggunaan elektronik distribusi. Karena masalah
keamanan bagi pengguna elektronik distribusi ini sudah menjadi masalah
yang besar khususnya yang bergerak dalam bidang perhotelan. Dengan
menjamin keamanan dalam penggunaan elektronik distribusi akan
memberikan kenyamanan bagi pengguna dan menjaga data perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Eagleton, M.B. and Dobler, E. 2007. Reading the Web. New York : The Guilford Press.
Jogianto, HM., Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta. Andi, Agustus1999.
Kotler, P., dan Armstrong, G., Swastha , 2002 : 7-10. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta :
Prenhallindo
Strauss, R. and Hogan, P. 2001. Developing Effective Websites. United States Focal
Press.
Yuhefizar. 10 Jam Meng. Internet, Teknologi, dan Aplikasi. Jakarta: Elex Media
Komputindo. 2005
http://blugpariwisata.wordpress.com/peranan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-
untuk-pariwisata/
http://www.businessteacher.org.uk/free-management-essays/hospitality-industry
distributions/
http://virtualhotelinstitute.com/article/69783/sales--marketing-department.html
http://www.hotelmule.com/management/html/04/n-3704-4.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/132/jbptunikompp-gdl-s1-2007-indrayudis-6600-
bab-ii.doc