Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH IMPLEMENTASI AKUNTANSI LINGKUNGAN

TERHADAP KINERJA LINGKUNGAN DAN PENGUNGKAPAN


INFORMASI LINGKUNGAN
(Studi pada Perusahaan Pertambangan Umum yang Mengikuti PROPER
Periode 2008-2009)

Dian Imanina Burhany


Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang
Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea Makassar
dianburhany@yahoo.com

Abstrak – Fenomena pemanasan global dan kerusakan lingkungan telah mendorong perusahaan untuk lebih
peduli terhadap aspek lingkungan dan menunjukkan tanggung jawabnya terhadap lingkungan. Dalam hal ini,
implementasi akuntansi lingkungan dapat menjadi alat bantu manajemen untuk meningkatkan kinerja
lingkungan dan selanjutnya mempermudah pengungkapan informasi lingkungan sebagai bentuk
pertanggungjawaban lingkungan kepada stakeholders perusahaan.
Penelitian ini menguji pengaruh implementasi akuntansi lingkungan terhadap kinerja lingkungan dan
pengungkapan informasi lingkungan. Populasi target adalah 33 perusahaan pertambangan umum yang
mengikuti PROPER periode 2008-2009 dengan jumlah sampel 30, yaitu sejumlah perusahaan yang merespon
kuesioner. Responden adalah kepala bagian akuntansi perusahaan. Data penelitian terdiri atas data primer dan
data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh melalui
publikasi di internet maupun diperoleh langsung dari perusahaan. Metode analisis jalur dengan bantuan
software Lisrel 8.70 digunakan untuk menguji hipotesis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) implementasi akuntansi lingkungan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja lingkungan, dan (2) implementasi akuntansi lingkungan dan kinerja lingkungan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan informasi lingkungan, baik secara simultan maupun
parsial. Hasil ini menimbulkan implikasi terhadap perlunya praktik akuntansi perusahaan diperluas dengan
memasukkan aspek lingkungan. Dengan demikian, akuntansi dapat berkontribusi dalam pertanggungjawaban
lingkungan perusahaan.

Kata Kunci: Akuntansi Lingkungan, Kinerja Lingkungan, Pengungkapan Informasi Lingkungan.

I. PENDAHULUAN Menurut De Beer dan Friend (2006), salah satu


Dengan fenomena pemanasan global dan semakin faktor yang dapat membantu peningkatan kinerja
banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi, saat ini lingkungan adalah akuntansi lingkungan. Peran
aspek lingkungan menjadi perhatian banyak pihak. akuntansi lingkungan dalam meningkatkan kinerja
Industri pertambangan merupakan industri yang lingkungan merujuk pada salah satu peran akuntansi
dituding memiliki kinerja lingkungan yang buruk. Ini yaitu sebagai penyedia informasi bagi manajemen.
terlihat dari banyaknya kasus kerusakan lingkungan Namun sistem akuntansi manajemen tradisional lebih
yang ditimbulkan oleh perusahaan pertambangan sering menggeneralisasi biaya-biaya tidak langsung
seperti PT Newmont Minahasa Raya, PT Freeport, termasuk biaya lingkungan ke dalam biaya overhead
dan lain-lain. Harus diakui bahwa terjadi dilema. Di sehingga membuatnya tersembunyi dan manajer
satu sisi, industri ini berpotensi besar merusak kesulitan untuk menelusuri dan mengendalikan biaya
lingkungan. Namun di sisi lain, pembangunan tersebut (Dascalu et al., 2010). Dengan akuntansi
membutuhkan sumber energi yang besar yang lingkungan khususnya akuntansi manajemen
diperoleh dari industri ini dan industri ini juga lingkungan atau environmental management
merupakan sumber pendapatan yang signifikan bagi accounting (EMA), biaya lingkungan diidentifikasi,
negara (Miranti, 2008). ditetapkan dan dialokasikan secara tepat ke produk
Pembangunan yang mempertimbangkan atau proses, sehingga memungkinkan manajemen
kelestarian lingkungan sudah merupakan keharusan. mencari peluang untuk penghematan biaya (IFAC,
Pembangunan saat ini diarahkan pada pembangunan 2005). EMA juga menyediakan informasi mengenai
yang berkelanjutan atau sustainable development aliran fisik bahan, energi, dan air yang digunakan serta
yaitu pembangunan yang menyeimbangkan aspek limbah dan emisi yang dihasilkan, sehingga
ekologi/lingkungan, ekonomi dan sosial (Herath, memudahkan manajemen melakukan pengelolaan
2005). Ini juga sejalan dengan konsep triple bottom lingkungan untuk meningkatkan kinerja lingkungan
line yang terdiri atas profit, planet, people atau 3P (Deegan, 2002).
(Elkington,1999).

Proceedings SNEB 2014: Hal. 1


Penelitian untuk menguji pengaruh akuntansi internet maupun diperoleh langsung dari perusahaan.
lingkungan terhadap kinerja lingkungan antara lain Data penelitian dianalisis dengan menggunakan
telah dilakukan oleh Perez et al. (2007) serta Henri metode analisis jalur (path analysis) dengan bantuan
dan Journeault (2010) yang menemukan bahwa software Lisrel 8.70.
penyediaan informasi lingkungan kepada manajemen
berpengaruh positif terhadap kinerja lingkungan. II. LANDASAN TEORI
Sedangkan Ja'far dan Arifah (2006) menemukan 2.1. Pengaruh Implementasi Akuntansi
bahwa full cost environmental accounting Lingkungan terhadap Kinerja Lingkungan
berpengaruh positif terhadap kinerja lingkungan. Burnett dan Hansen (2008) menyatakan bahwa
Selain kepada pihak internal, akuntansi jika perusahaan ingin meningkatkan kinerja
lingkungan juga menyajikan informasi lingkungan lingkungannya maka akuntansi harus terlibat di
kepada pihak eksternal. Penelitian yang dilakukan dalamnya untuk melakukan fungsi pengumpulan,
oleh Northcut (1995); Li dan McConomy (1999); penghitungan, analisis dan pelaporan biaya-biaya
Cormier dan Magnan (1999) menemukan adanya lingkungan dan transaksi lain yang berkaitan dengan
pengaruh positif akuntansi lingkungan terhadap lingkungan agar dapat digunakan oleh manajemen
pengungkapan informasi lingkungan. Pengungkapan untuk mengelola aspek lingkungan. Tujuan utama dari
yang dimaksud di sini adalah pengungkapan yang akuntansi lingkungan adalah untuk mengoreksi
bersifat sukarela sebagai wujud tanggung jawab kesenjangan informasi (information gap) yang timbul
lingkungan perusahaan, yang biasanya disajikan karena tidak teridentifikasinya biaya dan kerusakan
dalam laporan tahunan, sustainability report, website, lingkungan serta penggunaan informasi ini untuk
atau bentuk pengungkapan sukarela lainnya. mendukung keputusan bisnis (Dourala et al., 2003).
Peningkatan kinerja lingkungan mendorong Cabang akuntansi lingkungan yang dapat
perusahaan untuk meningkatkan pengungkapan membantu peningkatan kinerja lingkungan adalah
informasi lingkungan kepada pihak eksternal. Hal ini akuntansi manajemen lingkungan atau environmental
didasari oleh voluntary/discretionary disclosure management accounting/EMA (Xiaomei, 2004).
theory yang menyatakan bahwa perusahaan cenderung Bidang ini identik dengan akuntansi manajemen yang
untuk mengungkapkan good news dan bertugas menyediakan informasi bagi manajemen.
menyembunyikan bad news secara sukarela Dalam EMA, informasi yang disajikan adalah
(Verrecchia, 1983; Dye, 1985). Hasil penelitian informasi yang berkaitan dengan aspek lingkungan,
Guthrie dan Parker (1990); Al-Tuwaijri et al. (2004); dalam satuan fisik dan satuan moneter. Secara fisik,
Clarkson et al. (2008) menemukan pengaruh positif data yang dikumpulkan oleh EMA adalah data
kinerja lingkungan terhadap pengungkapan informasi mengenai input yang digunakan dalam proses
lingkungan. produksi berupa bahan, air dan energi serta data
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mengenai output yang dihasilkan berupa produk dan
dilakukan dengan tujuan: non-produk (limbah dan emisi). Secara moneter, data
1. Untuk mengukur pengaruh implementasi akuntansi yang dimaksud adalah data biaya yang berhubungan
lingkungan terhadap kinerja lingkungan. dengan input dan output tersebut, yang dikeluarkan
2. Untuk mengukur pengaruh implementasi akuntansi oleh perusahaan untuk meminimalkan dampak
lingkungan dan kinerja lingkungan terhadap lingkungan.
pengungkapan informasi lingkungan, baik secara Data fisik digunakan untuk menentukan tingkat
simultan maupun parsial. dampak lingkungan yang dihasilkan sehingga dapat
Penelitian ini adalah penelitian pengujian dikendalikan. Berdasarkan data ini dapat dihasilkan
hipotesis (hypotheses testing) atau penelitian informasi mengenai tingkat emisi gas yang dihasilkan,
verifikatif, yaitu penelitian yang bertujuan menguji jumlah limbah yang dihasilkan dan yang diolah, yang
kebenaran teori atau hasil penelitian sebelumnya yang dibutuhkan untuk menentukan target pengurangan
dirumuskan dalam hipotesis penelitian. Unit analisis emisi, limbah, dan perlindungan lainnya (Schaltegger
penelitian adalah organisasi dengan horizon waktu dan Hinrichsen, 1996 dalam Bosshard, 2003).
cross sectional. Populasi penelitian adalah perusahaan Adapun data moneter lebih banyak digunakan dalam
pertambangan umum yang mengikuti program pengendalian biaya agar manajemen memiliki dasar
penilaian kinerja lingkungan oleh Kementerian untuk mengelola aspek lingkungan perusahaan agar
Lingkungan Hidup atau PROPER (Program for dapat mengurangi tingkat polusi, mengurangi limbah,
Pollution Control, Evaluation and Rating) periode menghasilkan produk yang ramah lingkungan,
2008-2009 yaitu sebanyak 33 perusahaan. Jumlah sehingga kinerja lingkungan dapat ditingkatkan
responden yang menjawab kuesioner adalah berasal (Bosshard, 2003, IFAC, 2005).
dari 30 perusahaan sehingga jumlah ini yang menjadi Hansen dan Mowen (2007) melakukan
sampel. pendekatan environmental quality cost model yang
Data penelitian terdiri atas data primer dan data diadopsi dari quality cost model dalam total quality
sekunder. Data primer yaitu data variabel management. Fokus dari pendekatan ini adalah upaya
implementasi akuntansi lingkungan dikumpulkan manajemen dalam mengeluarkan biaya lingkungan
melalui kuesioner, sedangkan data sekunder yaitu data untuk mencapai zero damage to the environment atau
variabel kinerja lingkungan dan pengungkapan nol kerusakan lingkungan. Dengan biaya lingkungan
informasi lingkungan diperoleh melalui publikasi di yang terdiri atas biaya pencegahan lingkungan, biaya

Proceedings SNEB 2014: Hal. 2


deteksi lingkungan, biaya kegagalan internal Demikian juga dengan Li dan McConomy (1999)
lingkungan dan biaya kegagalan eksternal lingkungan yang menemukan bahwa kemampuan untuk menaksir
ini, kinerja lingkungan dapat ditingkatkan. dan mengendalikan biaya lingkungan berhubungan
Penelitian Ja'far dan Arifah (2006); Perez et al. dengan pelaporan lingkungan.
(2007); Henri dan Journeault (2010) secara konsisten Implementasi akuntansi lingkungan ditujukan
menemukan pengaruh positif akuntansi lingkungan untuk menghasilkan informasi yang berkaitan dengan
terhadap kinerja lingkungan. Perez et al. (2007) lingkungan. Dengan demikian maka bagi perusahaan
menemukan bahwa enam asset tak berwujud yaitu yang menerapkan akuntansi lingkungan akan ada
kepedulian karyawan; pemahaman, keterampilan dan tambahan biaya untuk menghasilkan informasi itu.
keahlian karyawan mengenai lingkungan; komitmen Hasil penelitian Cormier dan Magnan (1999)
manajer; koordinasi lintas fungsi; integrasi isu menunjukkan bahwa semakin besar biaya informasi
lingkungan ke dalam proses perencanaan strategis; maka semakin besar juga tingkat pengungkapan
dan penggunaan praktik akuntansi manajemen informasi lingkungan oleh perusahaan. Penelitian
lingkungan, berpengaruh positif terhadap kinerja Ja'far dan Arifah (2006) menemukan bahwa
lingkungan. Praktik akuntansi manajemen lingkungan manajemen lingkungan proaktif yang diukur dengan
yang meliputi pengolahan data sampai ke penyediaan
minimisasi limbah; pencegahan polusi; desain
informasi akuntansi lingkungan kepada manajemen
lingkungan; keunggulan produk dan full-cost
menunjukkan pengaruh yang paling kuat terhadap
environmental accounting, berpengaruh secara
peningkatan kinerja lingkungan perusahaan.
Henri dan Journeault (2010) menguji pengaruh signifikan terhadap keputusan perusahaan dalam
eco-control terhadap kinerja lingkungan. Eco-control menerbitkan atau tidak menerbitkan pengungkapan
didefinisikan sebagai prosedur dan sistem formal yang informasi lingkungan dalam laporan tahunan.
menggunakan informasi keuangan dan lingkungan Jika pengungkapan informasi lingkungan
untuk memelihara atau merubah pola lingkungan. dilakukan dalam laporan tahunan maka laporan
Melalui pengujian dengan analisis jalur (path tersebut juga berfungsi sebagai media
analysis), penelitian ini menemukan bahwa eco- pertanggungjawaban manajemen. Oleh karena itu
control berpengaruh terhadap kinerja lingkungan baik maka informasi lingkungan yang diungkapkan harus
secara parsial maupun ketika diintegrasikan dengan lengkap. Jika perusahaan mengimplementasikan
upaya lingkungan lainnya. Ja'far dan Arifah (2006) akuntansi lingkungan maka informasi tersebut akan
menemukan bahwa manajemen lingkungan proaktif lebih mudah diungkapkan karena sudah tersedianya
yang diproksikan dalam 5 indikator yaitu minimisasi data (IFAC, 2005).
limbah; pencegahan polusi; desain lingkungan;
keunggulan produk; dan full-cost environmental 2.3. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap
accounting, terbukti mempengaruhi kinerja Pengungkapan Informasi Lingkungan
lingkungan. Kinerja lingkungan perlu diungkapkan sebagai
wujud pertanggungjawaban perusahaan kepada
2.2. Pengaruh Implementasi Akuntansi stakeholder, karena stakeholder inilah yang akan
Lingkungan terhadap Pengungkapan Informasi menentukan nasib perusahaan sebagaimana
Lingkungan dikemukakan dalam stakeholder theory bahwa
Selain menyediakan informasi lingkungan bagi perusahaan membutuhkan dukungan dari stakeholder
pihak internal, akuntansi lingkungan juga untuk melanjutkan eksistensinya (Gray et al., 1995).
menyediakan informasi kepada pihak eksternal atau Keberhasilan perusahaan juga sangat bergantung
stakeholder perusahaan, yaitu melalui akuntansi pada keberhasilan manajemen dalam mengelola
keuangan lingkungan atau environmental financial hubungan dengan stakeholder (Ten, 2007).
accounting/EFA (Burritt, 2002; Xiaomei, 2004). Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan
Informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi yang baik cenderung mengungkapkan lebih banyak
lingkungan merupakan bagian dari keseluruhan informasi lingkungan dibandingkan perusahaan yang
informasi lingkungan yang diungkapkan oleh memiliki kinerja lingkungan yang buruk. Hal ini
perusahaan. Pengungkapan informasi lingkungan disebabkan oleh karena perusahaan yang berkinerja
baik dalam laporan tahunan, sustainability report, baik ingin kinerjanya itu diketahui oleh stakeholder
atau bentuk pengungkapan lainnya, berisi informasi dan sebaliknya perusahaan yang berkinerja buruk
yang sangat luas mulai dari strategi dan kebijakan tidak ingin kinerjanya itu terlalu diekspos. Hal ini
lingkungan, risiko lingkungan, profil lingkungan, sesuai dengan voluntary/discretionary disclosure
maupun aspek keuangan lingkungan. Dalam hal ini theory yang menyatakan bahwa perusahaan akan
akuntansi lingkungan memudahkan perusahaan mengungkapkan lebih banyak hal-hal yang baik atau
melakukan pengungkapan informasi lingkungan good news secara sukarela. Teori ini memprediksi
secara keuangan (Burritt, 2002). pengaruh positif kinerja lingkungan terhadap
Penelitian Northcut (1995) menemukan bahwa pengungkapan informasi lingkungan (Verrecchia,
ada hubungan positif antara pilihan akuntansi 1983; Dye, 1985).
lingkungan dengan pengungkapan informasi Guthrie dan Parker (1990) menemukan bahwa
lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan. pengungkapan informasi lingkungan secara sukarela

Proceedings SNEB 2014: Hal. 3


oleh perusahaan yang kinerja lingkungannya buruk 1. Implementasi akuntansi lingkungan berpengaruh
lebih rendah daripada pengungkapan yang dilakukan positif terhadap kinerja lingkungan.
oleh perusahaan yang kinerja lingkungannya lebih 2. Implementasi akuntansi lingkungan dan kinerja
baik. Hal ini terjadi karena pengungkapan yang lingkungan berpengaruh positif terhadap
dilakukan oleh perusahaan merupakan refleksi dari pengungkapan informasi lingkungan, baik secara
prioritas sosial, respon terhadap tekanan pemerintah, simultan maupun parsial.
akomodasi terhadap tekanan publik dan proteksi atas
hak dan image perusahaan. Jika aktivitas perusahaan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
membahayakan masyarakat maka pemerintah akan Hasil analisis jalur untuk hipotesis pertama
melakukan intervensi untuk melindungi hak disajikan dalam persamaan struktural berikut ini.
masyarakat (Gray et al., 1995). Intervensi itu dapat
mengancam kepentingan dan hak perusahaan Y1 = 0.737*X, Errorvar.= 0.457 , R² = 0.543
sehingga perusahaan akan melakukan pengungkapan (0.128) (0.122)
untuk mempertahankan hak dan image-nya, namun 5.770 3.742
perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan yang
buruk akan terbatas pengungkapannya dibandingkan Besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y1
perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan yang yang ditunjukkan oleh nilai R2 yaitu sebesar 0,543 atau
baik (Guthrie dan Parker, 1990). 54,30%. Karena nilai thitung > ttabel yaitu 5,770 > 1,701
Al-Tuwaijri et al. (2004) juga menemukan maka H01 ditolak. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh
hubungan positif dan signifikan antara kinerja positif dan signifikan implementasi akuntansi
lingkungan dan pengungkapan informasi lingkungan. lingkungan terhadap kinerja lingkungan.
Jika perusahaan menganggap bahwa kinerja Berdasarkan hasil ini dapat dijelaskan bahwa
lingkungan yang baik akan mengurangi risiko dan kinerja lingkungan dapat ditingkatkan jika perusahaan
biaya lingkungan di masa yang akan datang, maka mengimplementasikan akuntansi lingkungan dengan
pengungkapan informasi tersebut akan diterima cara melakukan perhitungan dan pencatatan secara fisik
sebagai good news oleh investor. Oleh karena itu atas jumlah dan aliran input (bahan, energi dan biaya)
maka perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan dan output (emisi dan limbah) serta melakukan
yang baik akan mengungkapkan lebih banyak perhitungan dan pencatatan secara moneter atas biaya-
informasi lingkungan secara sukarela. biaya lingkungan (biaya pencegahan lingkungan, biaya
Menurut Clarkson et al. (2008), perusahaan deteksi lingkungan dan biaya kegagalan internal
dengan kinerja lingkungan yang baik yang dihasilkan lingkungan). Ini sesuai dengan IFAC (2005) yang
dari strategi lingkungan yang proaktif, memiliki menyatakan bahwa agar dapat mengelola dan
dorongan untuk menginformasikan kepada mengurangi dampak lingkungan dari produk dan proses
stakeholder mengenai strateginya itu melalui produksi, perusahaan harus memiliki data yang akurat
pengungkapan informasi lingkungan secara sukarela mengenai jumlah dan tujuan dari semua energi, air dan
dan luas. Mereka akan mengungkapkan kinerja bahan yang digunakan. Harus diketahui berapa yang
lingkungan dan informasi lingkungan lainnya secara digunakan, berapa yang menjadi produk akhir dan
lebih terbuka dan jujur. Dengan melakukan hal berapa yang menjadi limbah. Informasi fisik
tersebut, mereka yakin akan dapat meningkatkan dibutuhkan oleh manajemen untuk menentukan tingkat
nilai perusahaan karena investor lebih menyukai dampak lingkungan yang dihasilkan sehingga dapat
perusahaan yang memiliki potensi kewajiban dikendalikan. Adapun informasi biaya lingkungan
lingkungan yang lebih rendah dan pelanggan berguna bagi manajemen agar dapat mengendalikan
menyukai perusahaan dengan image yang baik yang biaya tersebut sehingga dapat dilakukan efisiensi
dihasilkan dari pengungkapan itu. Oleh karena itu (Burritt, 2002). Pendekatan biaya lingkungan dengan
penelitian Clarkson et al. (2008) juga menemukan environmental quality cost model yang diadopsi dari
hubungan positif dan signifikan antara kinerja quality cost model oleh Hansen dan Mowen (2007:780)
lingkungan yang diukur dengan rasio limbah yang memungkinkan perusahaan untuk memprioritaskan
diolah kembali dan tingkat pengungkapan pencegahan kerusakan lingkungan sebelum terjadi.
lingkungan yang diukur dengan indeks GRI (Global Hasil ini mengonfirmasi penelitian sebelumnya
Reporting Initiative). oleh Ja'far dan Arifah (2006); Perez et al. (2007); Henri
Suratno et al. (2006) yang melakukan penelitian dan Journeault (2010). Hasil ini juga membuktikan
terhadap 19 perusahaan publik di industri manufaktur bahwa indikator akuntansi lingkungan dapat
yang berpartisipasi dalam PROPER periode 2002- dikembangkan dengan pendekatan pada dimensi
2005 menemukan bahwa kinerja lingkungan yang akuntansi lingkungan fisik dan akuntansi lingkungan
diukur dengan peringkat PROPER berpengaruh moneter (IFAC, 2005; Hansen dan Mowen, 2007) yang
positif dan signifikan terhadap pengungkapan belum pernah diuji secara empiris sebelumnya.
informasi lingkungan. Hasil analisis jalur untuk hipotesis kedua disajikan
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan dalam persamaan struktural berikut ini.
hipotesis penelitian berikut ini:

Proceedings SNEB 2014: Hal. 4


Y2=0.567*X + 0.422*Y1, Errorvar.= 0.148 ,R² = 0.852 sebenarnya dihasilkan oleh sistem akuntansi
(0.109) (0.109) (0.0402) lingkungan, karena dirasakan tidak perlu untuk
5.180 3.860 3.674 diungkapkan kepada pihak eksternal (stakeholder).
Besarnya pengaruh variabel X dan Y1 terhadap Hasil pengujian parsial kedua juga mengonfirmasi
variabel Y2 secara simultan yang ditunjukkan oleh nilai penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Clarkson et
R2 adalah sebesar 0,852 atau 85,20%. Ini menunjukkan al. (2008); Guthrie dan Parker (1990); Al-Tuwaijri et al.
bahwa variabel pengungkapan informasi lingkungan (2004); Suratno et al. (2006). Hasil ini juga
dapat dijelaskan sebesar 85,20% oleh variabel memperkuat voluntary/discretionary disclosure theory
implementasi akuntansi lingkungan dan kinerja yang menjelaskan bahwa kinerja lingkungan yang baik
lingkungan. Selanjutnya pengujian signifikansi secara akan mendorong perusahaan untuk melakukan
simultan menunjukkan hasil Fhitung  Ftabel yaitu 77,72 > pengungkapan informasi lingkungan karena merupakan
3,354, maka H021 ditolak. Ini berarti bahwa terdapat good news yang perusahaan ingin agar diketahui oleh
pengaruh positif dan signifikan implementasi akuntansi publik atau stakeholder (Verrecchia, 1983; Dye, 1985).
lingkungan dan kinerja lingkungan terhadap Pengaruh kinerja lingkungan terhadap
pengungkapan informasi lingkungan secara simultan. pengungkapan informasi lingkungan secara parsial
Besarnya pengaruh ini disebabkan oleh adanya adalah sebesar 35,40% yang terdiri atas pengaruh
kombinasi dari tersedianya data untuk melakukan langsung sebesar 17,80% dan pengaruh tidak langsung
pengungkapan informasi lingkungan dari pencatatan melalui implementasi akuntansi lingkungan sebesar
oleh sistem akuntansi lingkungan (Godschalk, 2008) 17,60%. Besaran pengaruh yang rendah ini diduga
dan kecenderungan perusahaan yang berkinerja disebabkan oleh karena dengan peringkat PROPER
lingkungan baik untuk melakukan pengungkapan sebagai indikator kinerja lingkungan, yang secara rata-
informasi lingkungan dan sebaliknya perusahaan rata masih berada pada kategori sedang dengan
berkinerja buruk untuk tidak atau sedikit saja kecenderungan rendah, ada kemungkinan perusahaan
mengungkapkan (Verrecchia, 1983; Dye, 2001). tetap melakukan pengungkapan informasi lingkungan
Sementara itu, pengaruh variabel X terhadap namun dengan sedikit manipulasi sebagai cara
variabel Y2 secara parsial adalah sebesar 0,498 atau perusahaan untuk melakukan “greenwashing” (Beets
49,8%, sedangkan pengaruh variabel Y1 terhadap dan Souther, 1999 dalam Ling, 2007). Dengan praktik
variabel Y2 secara parsial adalah sebesar 0,354 atau “greenwashing”, perusahaan melakukan pengungkapan
35,4%. Sedangkan pengujian secara parsial informasi seolah-olah kinerjanya lebih baik dari kondisi
menunjukkan hasil sebagai berikut: atau kinerja yang sebenarnya.
1. Pertama; nilai thitung > ttabel yaitu 5,180 > 1,703 maka
H022 ditolak. Artinya adalah terdapat pengaruh V. KESIMPULAN
positif dan signifikan implementasi akuntansi Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
lingkungan terhadap pengungkapan informasi bahwa: (1) Implementasi akuntansi lingkungan
lingkungan secara parsial. berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
2. Kedua; nilai thitung > ttabel yaitu 3,860 > 1,703 maka lingkungan, dan (2) Implementasi akuntansi
H023 ditolak. Jadi dapat diartikan bahwa terdapat lingkungan dan kinerja lingkungan berpengaruh
pengaruh positif dan signifikan kinerja lingkungan positif dan signifikan terhadap pengungkapan
terhadap pengungkapan informasi lingkungan informasi lingkungan, baik secara simultan maupun
secara parsial. secara parsial. Hasil ini menimbulkan implikasi
Hasil pengujian parsial pertama mengonfirmasi terhadap perlunya praktik akuntansi perusahaan
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh diperluas dengan memasukkan aspek lingkungan.
Northcut (1995); Li dan McConomy (1999); serta Dengan demikian, akuntansi dapat berkontribusi
Cormier dan Magnan (1999). Implementasi akuntansi dalam perbaikan lingkungan dan
lingkungan, selain memungkinkan penyediaan pertanggungjawaban lingkungan perusahaan.
informasi bagi manajemen untuk meningkatkan kinerja
lingkungan, juga memudahkan pengungkapan REFERENSI
informasi lingkungan karena sebagian data yang Al-Tuwaijri, S.A., T.E. Christensen, dan K.E. Hughes
dibutuhkan dalam pengungkapan informasi lingkungan II (2004) The relations among environmental
berasal dari catatan akuntansi. disclosure, environmental performance, and
Besaran pengaruh implementasi akuntansi economic performance: a simultaneous equations
lingkungan terhadap pengungkapan informasi approach. Accounting, Organizations and
lingkungan secara parsial adalah 49,80% yang terdiri Society, Vol. 29, pp. 447-471.
atas pengaruh langsung sebesar 32,20% dan pengaruh Bosshard, R.E. (2003) Environmental Accounting: A
Case Study of its Application to a Small Business
tidak langsung melalui kinerja lingkungan sebesar
in Atlantic Canada. Theses, Dalhousie
17,60%. Masih agak rendahnya besaran pengaruh ini
University Halifax, Nova Scotia.
diduga disebabkan oleh karena perusahaan cenderung
Burnett, R.D. dan D.R. Hansen (2008) Ecoefficiency:
menahan dan tidak mengungkapkan terlalu banyak Defining a role for environmental cost
informasi lingkungan yang bersifat keuangan yang management. Accounting, Organizations and

Proceedings SNEB 2014: Hal. 5


Society, Vol. 33, pp. 551-581. environmental accounting: the challenge to the
Burritt, R.L. (2002) Stopping Australia Killing the economics and accounting profession.
Environment: Getting the Reporting Edge. International Journal of Social Economics, Vol.
Australian CPA, Vol. 73, No. 3, pp. 70-72. 32, No.12, pp. 1035-1050.
Clarkson, P.M., Yue Li, G.D. Richardson, dan F.P. IFAC (International Federation of Accountants)
Vasvari (2008) Revisiting the relation between (2005) International Guidance Document:
environmental performance and environmental Environmental Management Accounting.
disclosure: An empirical analysis. Accounting, Ja'far, Muhammad dan Dista Amalia Arifah (2006)
Organizations and Society, Vol. 33, pp. 303-327. Pengaruh Dorongan Manajemen Lingkungan,
Cormier, D. dan M. Magnan (1999) Corporate Manajemen Lingkungan Proaktif dan Kinerja
environmental disclosure strategies: Lingkungan terhadap Public Environmental
determinants, costs and benefits. Journal of Reporting. Makalah Simposium Nasional
Accounting, Auditing and Finance, pp. 429-51. Akuntansi 9 Padang.
Dascalu, C., C. Caraiani, C.I. Lungu, F. Colceag, dan Ling, Qianhua (2007) Competitive Strategy, Voluntary
G.R. Guse (2010) The externalities in social Environmental Disclosure Strategy, and
environmental accounting. International Journal Voluntary Environmental Disclosure Quality.
of Accounting and Information Management, Dissertation Oklahoma State University.
Vol. 18, No. 1, pp. 19-30. Li, Y. dan B. McConomy (1999) An empirical
De Beer, P. dan F. Friend (2006) Environmental examination of factors affecting the timing of
accounting: A management tool for enhaching environmental accounting standard adoption and
corporate environmental and economic the impact on corporate valuation. Journal of
performance. Ecological Economics, Vol. 58, pp. Accounting, Auditing and Finance, Vol. 14, pp.
548-560. 279-313.
Deegan, C. (2002) The legitimising effect of social Miranti, Ermina (2008) Prospek Industri Batubara di
and environmental disclosures - a theoretical Indonesia. Economic Review, 214.
foundation. Accounting, Auditing & Northcut, D. (1995) Environmental accounting
Accountability Journal, Vol. 15, No. 3, pp. 282– policies in firms subject to Superfund cleanup
311. costs. Working Paper, University of Chicago.
Dourala, N., D. Papadopoulou, Giama dan N. Perez, E.A., C.C. Ruiz, dan F.C. Fenech (2007)
Moussiopoulos (2003) Environmental Environmental management systems as an
accounting: A decision-making tool for embedding mechanism: a research note.
companies. Proceedings of the 8th International Accounting, Auditing & Accountability Journal,
Conference on Environmental Science and Vol. 20, No. 3, pp. 403-422.
Technology Lemnos Island, Greece, 8 – 10 Suratno, Ignatius Bondan, Darsono, dan Siti
September 2003. Mutmainah (2006) Pengaruh Environmental
Dye, R.A. (1985) Disclosure of non-proprietary Performance terhadap Environmental
information. Journal of Accounting Research, Disclosure Dan Economic Performance (Studi
Spring, pp. 123-145. Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang
Elkington, J (1999) Triple bottom-line reporting. Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2001-
Australian CPA, March, pp. 18-21. 2004). Makalah pada Simposium Nasional
Godschalk, Seakle K.B. (2008) Does Corporate Akuntansi 9. Padang, 23-26 Agustus 2006.
Environmental Accounting Make Business Ten, E.E. (2007) Applying stakeholder theory to
Sense?. Eco-efficiency in Industry and Science, analyze corporate environmental performance,
Vol. 24, pp. 249-265. Evidence from Australian listed companies.
Gray, R., R. Kouhy, dan S. Lavers (1995) Corporate Asian Review of Accounting, Vol. 15, No. 2, pp.
social and environmental reporting: a review of 164-184.
the literature and a longitudinal study of UK Verrecchia, R. (1983) Discretionary disclosure.
disclosure. Accounting, Auditing & Journal of Accounting and Economics, Vol. 5,
Accountability Journal, Vol. 8, No. 2, pp. 47-77. pp. 179-194.
Guthtrie, J. dan L.D. Parker (1990) Corporate social Xiaomei, Li (2004) Theory and practice of
disclosure practice: a comparative international environmental management accounting
analysis. Accounting, Auditing and experience of implementation in China.
Accountability Journal, pp. 77-108. International Journal of Technology
Hansen, D.R. dan Mowen, M.M. (2007) Managerial Management and Sustainable Development, Vol.
Accounting. 8th Edition. South-Western: 3, No. 1, pp. 47-57.
Thomson.
Henri, Jean-François dan Marc Journeault (2010) Eco- Biodata Penulis
control: The influence of management control
systems on environmental and economic Dian Imanina Burhany, memperoleh gelar Sarjana
performance. Accounting, Organizations and Ekonomi (S.E.), Jurusan Akuntansi Universitas
Society, Vol. 35, pp. 63–80. Hasanuddin Makassar, lulus tahun 1992. Memperoleh
Herath, G (2005) Sustainable development and gelar Magister Science (M.Si.) Program Pasca Sarjana

Proceedings SNEB 2014: Hal. 6


Magister Ilmu Ekonomi Universitas Padjadjaran
Bandung, lulus tahun 2004. Memperoleh gelar Doktor
(Dr.) Program Pasca Sarjana Doktor Ilmu Ekonomi
Universitas Padjadjaran Bandung, lulus tahun 2011.
Saat ini menjadi Dosen di Politeknik Negeri Ujung
Pandang.

Proceedings SNEB 2014: Hal. 7


Proceedings SNEB 2014: Hal. 8

Anda mungkin juga menyukai