Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN TENTANG COVID-19

Oleh :

Arnis Umbu Kalendi 2007.14901.290


Kristofrous Kalli Ngara 2007.14901.299
Dian Permatasari 2007.14901.293
Margareta Pati Kaka 2007.14901.304
Arista Jawamara 2007.14901.289
Yovia Kendu 2007.14901.317
Anita Yolanda 2007.14901.321
Nurlia Ohoiwer 2007.14901.310

PROGAM STUDI PROFESI NERS


STIKES WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2021
Satuan Acara Penyuluhan
(SAP)

Topik/materi : Covid-19
Sasaran :
Waktu : 45 menit
Hari/Tgl :
Tempat :

A. Latar Belakang
Corons virus adalah suatu kelompok virus yang dspst menyebabkan penyakit
pada hewan dan manusia. Beberapa jenis corona virus diketahui menyebabkan
infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pileh hingga yang lebih
serius seperti midel east respiratory syndrome (MERS) dan severe acute
respiratory syndrome (SARS). Corona virus jenis baruyang ditemukan
menyebabkan penyakit COVID 19.
Corona virus 19 (COVID) telah dinyatakan sebagai pandemic dunia oleh
WHO (WHO, 2020).Corona virus adalah zoonosis atau virus yang ditularkan
antara hewan dan manusia. Virus dan penyakit ini diketahui berawal dikoya
Wuhan, Cina sejak Desember 2019. Pertanggal 21 Maret 2020, jumlah kasus
penyakit ini mencapai angka 275,369 jiwa yang tersebar di 166 negara, termasuk
Indonesia.
Pada 31 Desember 2019, WHO cina contry office melaporkan kasus
pnemounia yang tidak diketahui etiologinya dikota Wuhan, provinsi Hubei, Cina.
Pada tanggal 7 januari 2020, cina mengidentifikasi pnemounia yang tidak
dikethaui etiologinya tersebut sebagai jenis baru corona virus ( Corona virus
disease, Covid19). Pada tanggal 30 januari 2020 WHO telah menetapkan
sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia/public
healty emergency of internasiona conern (KKMD atau PHEIC). Penambahan
jumlah kasus covid19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran
antara negara. Sampai dengan 3 maret 2020, secara global dilaporkan 90.870
kasus konfirmasi di 72 negara dengan 3.112.000 kematian (CFR 3.4%)
Presiden republic Indonesia telah menyatakan status penyakit ini menjadi
tanggap darurat pada tanggal 17 maret 2020. Presiden juga mengeluarkan
keputusan Presiden No.7 Tahun 2020 tentang gugus tugas percepatan
penanganan corona yang diketuai oleh kepala badan nasional penanggulangan
bencana(BNPB) gugus tugas ini bertujujan untuk meningkatkan ketahanan
nasional dibidang kesehatan mempercepat penangan covid19 melalui sinergi
antar kementrian atau lembaga dan pemerintah daerah ; meningkatkan antisipasi
perkembangan eskalasi penyebaran covid19 ; meningkatkan sinergi
pengambilan kebijakan operasional ; dan meningkatkan kesiapan dan
kemampuan dalam mencegah, mendeteksi, dan merespon terhadap covid19.
B. Tujuan :
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang COVID19 masyarakat
mengetahui tentang Covid 19.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat
mampu :
A. Menjelaskan pengertian Covid 19
B. Mengetahui Tanda dan Gejala Covid 19
C. Mengetahui cara penularannya
D. Mengetahui cara pencegahan Covid 19
3. Garis Besar Materi
A. Pengertian Covid 19
B. Tanda dan Gejala Covid 19
C. Cara Penularan Covid 19
D. Cara Pencegahan Covid 19

C. Sub Pokok Bahasan :


Definisi covid-19, tanda dan gejala, penularan, dan pencegahan.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media/alat yang digunakan


1. Leaflet
F. Pengoganisasian
1. Penanggung jawab : Arnis Umbu Kalendi
2. Moderator : Anita Yolandha
3. Penyaji : Margaretha Pati k
4. Fasilitator : Yovia mardiana kondo
Aritasta Jawamara
Dian Permatasari
Kristoforus
Nurlia Ohoiwer

G. Kegiatan Promosi Kesehatan


Tahap
Media dan alat
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
penyuluhan

Pendahuluan Pembukaan : 1. Menjawab salam


(5menit) 1. Membuka kegiatan dengan 2. Mendengarkan
mengucapkan salam. dan
2. Memperkenalkan diri memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
4. Menyebutkn materi yang
akan diberikan
Penyajian Pelaksanaan : 1. menjawab 1.Lembar balik
( 25 menit ) 1. menjelaskan pengertian pertanyaan 2. Leaflet
tentang covid-19 penyuluh
2. menjelaskan tanda dan 2. mendegarkan
gejala covid dan
3. Menjelaskan penularan memperhatikan
covid-19 3. Bertanya pada
4. Menjelaskan pencegahan penyuluh bila
covid-19 ada yang belum
5. Menjelaskan jelas
penatalaksanaan 4. ikut
berpartisipasi
aktif dalam
proses diskusi
Penutup 1. Sesi tanya jawab 1. Peserta 1. Leaflet
(15 menit) 2. Melakukan Evaluasi Menjawab 2. kuesioner
3. Menyimpulkan materi yang pertanyaan
disampaikan dengan benar
4. Mengakhiri materi dengan 2. Peserta
salam membalas
salam penyaji

E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur:
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
2. Evaluasi proses
 Masyarakat antusiasi terhadap materi penyuluhan
 Masyarakat mengajukan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi hasil
 Masyarakat sudah mengerti,memahami,dan melaksanakan tentang
bahaya rokok bagi kesehatan
 Masyarakat hadir saat pertemuan
MATERI
COVID-19

A. Pengertian Covid-19
COVID 19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang
baru-baru ini ditemukan. Virus dan penyakit baru ini baru diketahui setelah
wabah ini menjangkit di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019 (WHO,2019).
Virus corona (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari batuk biasa hingga penyakit yang lebih berat seperti Sindrom
pernapasan Timur Tengah (Middle East Respiratory Syndrome/MERS-CoV) dan
Sindrom Pernapasan Akut Berat (Severe Respiratory Syndrome/SARS-CoV)
(WHO,2019).
B. Tanda dan Gejala Covid-19
Ada juga beberapa orang yang terinfeksi, tetapi tidak mengalami gejala
apapun dan tidak merasa sakit. Sebagian orang (sekitar 80%) sembuh dari
penyakit ini tanpa perlu perawatan khusus.
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala
flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita
dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak
bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut
muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:
1. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
2. Batuk
3. Sakit tenggorokan
4. Sesak napas
5. Hilang Indra penciuman dan perasa
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2
minggu setelah penderita terpapar virus Corona.
C. Penyebaran Virus Corona (COVID19) dan Cara Penularan COVID 19
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu
kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar
kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai
sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke
manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari
manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat
penderita COVID-19 batuk atau bersin.
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19.
3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19.
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil,
orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya
tahantubuhnya lemah, misalnya pada penderita kanker.
Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para
tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga
medis dan orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu
menggunakan alat pelindung diri (APD).
D. Pencegahan Virus Corona (COVID19).
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona
atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah
dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan terinfeksi virus ini,
yaitu:
1. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari
orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan
mendesak.
2. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian,
termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan.
3. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar
rumah atau di tempat umum.
4. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
5. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
6. Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif
terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau
pilek.
7. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
buang tisu ke tempat sampah.
8. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP
(orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada
beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke
orang lain, yaitu:
1. Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk
sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan
kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
2. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
3. Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak
rumah sakit untuk menjemput.
4. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
5. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang
sakit.
6. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan
tidur dengan orang lain.
7. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera
buang tisu ke tempat sampah.
E. Penatalaksanaan Covid-19 pada kondisi Kritis
1. Sindrom Gawat Pernafasan Akut (ARDS)
 Kenali kegagalan pernafasan hipoksemik berat jika tidak ada tanggapan dari
pasien gawat pernafasan terhadap terapi oksigen standart dan persiapan
dukungan oksigen/ventilasi lanjutan.
 Intubasi endotrakea harus dijalankan oleh petugas terlatih dan berpengalaman
dengan menerapkan kewaspadaan airbone
Rekomendasi Sesudah terkena komplikasi ARDS pada pasien dewasa dan anak yang
diventilasi mekanis:
 Jalankan ventilasi mekanis dengan volume alun rendah (4-8mL/kg prediksi berat
badan (PBW) dan tekanan inspirasi rendah (tekanan plato <30 cmH2O)
 Pada pasien dewasa ARDS berat, dianjurkan ventilasi posisi telungkup selama 12-
16jam/hari
 Gunakan strategi tatalaksana cairan konservatif untuk pasien ARDS tanpa hipoperfusi
jaringan
2. Septic Shock
 Kenali septic shock pada pasien dewasa suspek atau terkonfirmasi dan
vasopressor dibutuhkan untuk menjaga MAP ≥ 65 mmHg dan laktat ≥ 2 mmol/L,
jika tidak terjadi hipovolemik
 Kenali septic shock pada anak dengan hipotensi (tekanan darah sistolik [TDS] <
persentil 5 atau SD > 2 dibawah normal usianya
 Untuk resusitasi septic shock pada pasien dewasa, beri cairan kristaloid 250-
500mL sebagai bolus cepat dalam 15-30 menit pertama dan perhatikan lagi tanda-
tanda kelebihan cairan setelah setiap bolus
 Untuk resusitasi septic shock pada pasien anak, beri cairan krisaloid 10-
20mL/kgBB sebagai bolus cepat dalam 30-60menit pertama dan perhatikan lagi
tanda-tanda kelebihan cairan setelah setiap bolus
F. Upaya Pencegahan Komplikasi
Hasil yang diharapkan Intervensi
Mengurangi lama ventilasi mekanis  Menggunakan protokol sapih
invasive (hitungan hari) termasuk penilaian harian atas
kesiapan bernapas spontan
 Meminimalisasi sedasi
bersinambung atau berjeda, yang
menyasar titik akhir titrasi
(titration endpoints) (sedasi ringan
kecuali jika ada kontraindikasi)
atau interupsi
harian untuk infusi sedasi
bersinambung
Mengurangi insidensi pneumonia  Intubasi oral lebih disarankan
terkait ventilator dibandingkan intuasi hidung pada
pasien remaja dan dewasa
 Pasien tetap pada posisi semi-
berbaring (kepala tempat tidur
miring 30-45°)
 Gunakan sistem hisap tertutup;
secara berkala keringkan dan
buang kondensasi pada selang
 Gunakan sirkuit ventilator baru
untuk setiap pasien; setelah
pasien diventilasi,ganti sirkuit jika
kotor atau rusak, bukan secara
rutin
 Ganti pengubah panas dan
kelembapan jika terjadi malfungsi,
kotor, atau setiap 5-7 hari
Mengurangi insidensi  Gunakan profilaksis farmakologis
tromboembolisme (heparin bobot molekul rendah
[disarankan jika tersedia] atau
heparin 5000 unit secara
subkutan dua kali sehari) pada
pasien remaja dan pasien dewasa
yang tidak ada kontraindikasi.
Bagi pasien dengan
kontraindikasi, gunakan
profilaksis mekanis (alat kompresi
pneumatis berjeda)
Mengurangi insidensi infeksi aliran  Guanakan daftar pengingat yang
darah terkait kateter diperiksa oleh pengamat yang
turut hadir untuk mengingatkan
setiap langkah yang diperlukan
agar insersi dapat dilakukan
secara steril dan sebagai
pengingat harian untuk
melepaskan kateter jika tidak lagi
dibutuhkan
Mengurangi insidensi ulkus tekan  Miringkan pasien setiap 2 jam
Mengurangi insidensi ulkus stres dan  Beri penghambat reseptor
perdarahan gastrointestinal (GI) histamin-2 atau inhibitor pompa
proton pada pasien berfaktor
risiko perdarahan GI. Faktor risiko
perdarahan GI meliputi ventilasi
mekanis selama ≥ 48 jam,
koagulopati, terapi ganti ginjal,
penyakit liver, komorbiditas
berganda, dan skor kegagalan
organ lebih tinggi
Mengurangi insidensi lemah terkait  Segera aktif dorong pasien
ICU bergerak pada tahap awal sakit
saat pasien dapat bergerak
dengan aman
DAFTAR PUSTAKA

Centers for Disease Control and Prevention (2020). 2019 Novel Coronavirus, Wuhan,
China.
Citroner, G. Healthline (2020). China Coronavirus Outbreak: CDC Issues Warning,
MultipleCases in U.S.
Evans, M. Patient (2020). Wuhan Coronavirus: What You Need to Know. WebMD
(2020). Coronavirus
Huang, et al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in
Wuhan, China. The Lancet, 6736(20), pp. 1-10.
Wang, et al. (2020). A Novel Coronavirus Outbreak of Global Health Concern. The
Lancet,6736(20), pp. 1-4.
World Health Organization (2020). Coronavirus.
World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (2019-nCoV).

Anda mungkin juga menyukai