Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Senter kocok sama seperti senter pada umunya yang dapat mengeluarkan
sumber cahaya melalui lampu pendar (lampu LED), tetapi senter kocok memiliki
perbedaan dengan senter biasa seperti cara menghidupkan senter kocok dengan
cara dikocok sesuai dengan namanya senter kocok.Selain itu, pada senter
umumnya sumber energi berasal dari baterai dengan arus listrik dari baterai ke
bohlam kecil sedangkan senter kocok sumber energi berasal dari sistem yang
memanfaatkan perubahan fluks magnetik yang menghasilkan ggl induksi yang
dapat disimpan dalam suatu komponen penyimpanan listrik. Dalam senter kocok
pengunaan magnet dan jumlah lilitan sangat penting karena dengan magnet akan
terjadi perubahan fluks magnetik kemudian arus listrik akan muncul dengan
menyeimbangkan jumlah lilitan kumpaaran (elektromagnet) maka arus listrik
dapat melalui kumparan sehingga lampu dapat menyala. Pada senter kocok ini
magnet yang digunakan adalah magnet kuat yang memiliki medan magnet yang
kuat seperti magnet neodymium.
Senter kocok adalah salah satu materi yang menarik dalam fisika karena
senter kocok menerapkan beberapa prinsip kerja seperti hukum faraday, hukum
lenz, ggl induksi, elektromagnet, dan memanfaatkan prinsip konversi energi
kinetik menjadi energi listrik. Selain itu kita juga harus memperhatikan faktor-
faktor yang dapat menimbulkan ggl induksi seperti perubahan luas bidang
kumparan, perubahan sudut kumparan, dan perubahan induksi magnetik ketiga
faktor inilah yang dapat membuat timbulnya gaya gerak listrik (ggl) induksi pada
suatu kumparan. Maka dari itu diperlukan kreativitas dan ide dalam mendesain
sistem atau proses penyimpanan energi listrik hasil induksi elektromagnetik
untuk menyalakan lampu atau senter kocok tersebut.

1.2 Tujuan

- Membuktikan kebenaran teori induksi magnetik, dimana suatu perubahan


fluks magnetik terhadap waktu dengan cara melewati magnet pada suatu
kumparan sehingga menimbulkanGGL induksi. Akan timbul tegangan listrik
yang memungkinkan menyalanya lampu LED(light emitting diode).
- Mengetahui proses penyimpanan energi listrik induksi elekromagnetik.

1.3 Manfaat

Manfaat penelitian dapat dilihat dari dua aspek yaitu sumbangan bagi
pengembangan ilmu (aspek teoritis) dan manfaat bagi penerapannya di
masyarakat( aspek praktis ). Manfaat penelitian pengamatan ini yaitu :
1. Mengetahui hubungan antara ggl induksi dengan jumlah lilitan kumparan,
dan perubahan fluks.
2. Untuk mengetahui ggl induksi yang dihasilkan kumparan pada medan
magnet.
3. Mengaplikasikan perubahan fluks megnetik pada kegiatan sehari-hari.
BAB II
METODE PEMBUATAN

2.1 Alat dan Bahan


Dalam pembuatan senter tanpa kabel ini, alat dan bahan yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Kawat Tembaga 800 lilitan
2. Lampu LED 1 buah
3. Magnet 5 buah
4. Paralon (PVC) 10 cm
5. Selotip kertas 1 buah
6. Tutup Botol 2 buah
7. Gunting/Cutter 1 buah
8. Dioda dan kapasior

2.2 Cara Pembuatan


Adapun cara atau langkah-langkah dalam pembuatan senter ini adalah
sebagai berikut:
1. Siapkan PVC sepanjang 10 cm.
2. Buatlah kumparan, dengan melilitkan kawat pada PVC sampai 800 lilitan.
Panjang kumparan disesuaikan dengan diameter magnet yang digunakan.
3. Setelah selesai membuat lilitan kawat, kemudian kedua ujung kawat (yang
sudah dihilangkan isolator) disambungkan dengan lampu LED .
4. Lapisi kumparan pada PVC dengan selotip agar kumparan tidak bergeser.
5. Tutup salah satu ujung PVC dengan tutup botol kemudian masukkan magnet
yang ditumpuk menjadi satu ke dalam PVC dan tutup ujung PVC lainnya.
6. selotip kedua ujung PVC agar magnet tetap berada dalam.
7. Terakhir pipa tersebut di gerakkan, sehingga magnet yang ada didalam
kumparan naik-turun, dan amati nyala lampu tersebut.
Gambar senter tanpa kabel atau senter kocok

2.3 Prinsip Kerja


Prinsip kerja yang digunakan adalah:

 Hukum Faraday

“Gaya gerak listrik (ggl) induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop
penghantar berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh loop penghantar tersebut”.

Magnet digerakkan keluar-masuk kumparan dengan cepat sehingga


menghasilkan ggl induksi yang ditimbulkan karena adanya perubahan fluks
magnetik.Ggl induksi yang dihasilkan diteruskan ke dioda, dioda ini berperan
agar arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat
arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).Kemudian dari dioda, arus
diteruskan ke kapasitor dan ke lampu yang disusun secara paralel, sehingga saat
kocokan magnet pada kumparan berhenti, lampu tidak langsung mati.

 Hukum Lenz

“Jika ggl induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang
dihasilkan sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik induksi
yang menentang perubahan medan magnetik (arus induksi berusaha
mempertahankan fluks magnetik totalnya konstan)”

Gambar 3.Arah arus induksi berdasarkan hukum Lenz (a) magnet mendekati
kumparan, (b) magnet menjauhi kumparan.

Untuk lebih memahami hukum Lenz, perhatikan gambar diatas.Ketika


kedudukan magnet dankumparan diam, tidak ada perubahan fluks magnet dalam
kumparan.Tetapi ketika kutub utara magnet digerakkan mendekati kumparan, maka
timbul perubahan fluks magnetik. Dengan demikian pada kumparan akan timbul
fluks magnetik yang menentang pertambahan fluks magnetik yang menembus
kumparan. Oleh karena itu, arah fluks induksi harus berlawanan dengan fluks
magnetik. Dengan demikian fluks total yang dilingkupi kumparan selalu konstan.
Begitu juga pada saat magnet digerakkan menjauhi kumparan, maka akan terjadi
pengurangan fluks magnetik dalam kumparan, akibatnya pada kumparan timbul fluks
induksi yang menentang pengurangan fluks magnet, sehingga selalu fluks totalnya
konstan. Arah arus induksi dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan yaitu jika
arah ibu jari menyatakan arah induksi magnet maka arah lipatan jari-jari yang lain
menyatakan arah arus.

Faktor Penyebab Timbulnya Gaya Gerak Listrik Induksi

Penyebab utama timbulnya ggl induksi adalah terjadinya perubahan fluks


magnetik yang dilingkupi oleh suatu loop kawat. Besarnya fluks magnetik telah
dinyatakan pada persamaan (1). Dengan demikian, ada tiga faktor penyebab
timbulnya ggl pada suatu kumparan, yaitu:
1. perubahan luas bidang kumparan (A),
2. perubahan orientasi sudut kumparan θ terhadap medan,
3. perubahan induksi magnetik.

Konsep gaya gerak listrik pertama kali dikemukakan oleh Michael


Faradayyang melakukan penelitian untuk menentukan faktor yang memengaruhi
besarnya ggl yang diinduksi. Dia menemukan bahwa induksi sangat bergantung pada
waktu, yaitu semakin cepat terjadinya perubahan medan magnetik, ggl yang
diinduksi semakin besar. Di sisi lain, ggl tidak sebanding dengan laju perubahan
medan magnetik B, tetapi sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik, ΦB,
yang bergerak melintasi loop seluas A, yang secara matematis fluks magnetik
tersebut dinyatakan sebagai berikut:

Dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu banyaknya fluks garis gaya
magnetik per satuan luas penampang yang ditembus garis gaya fluks magnetik tegak
lurus, dan θadalah sudut antara B dengan garis yang tegak lurus permukaan
kumparan. Jika permukaan kumparan tegak lurus B, θ = 90o dan ΦB = 0, tetapi jika
B sejajar terhadap kumparan, θ = 0o, sehingga:

Induksi Magnetik Pada Sumbu Solenoida

Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang


diameternya sangat kecil dibanding panjangnya. Apabila dialiri arus listrik,
kumparan ini akan menjadi magnet listrik. Medan solenoida tersebut merupakan
jumlah vektor dari medan-medan yang ditimbulkan oleh semua lilitan yang
membentuk solenoida tersebut.
Gambar 4.Medan magnet pada solenoida.

Pada Gambar diatas memperlihatkan medan magnetik yang terbentuk pada


solenoida. Kedua ujung pada solenoida dapat dianggap sebagai kutub utara dan
kutub selatan magnet, tergantung arah arusnya. Kita dapat menentukan kutub utara
pada gambar tersebut adalah di ujung kanan, karena garis-garis medan magnet
meninggalkan kutub utara magnet.

Jika arus I mengalir pada kawat solenoida, maka induksi magnetik dalam
solenoida (kumparan panjang) berlaku:

Persamaan diatas digunakan untuk menentukan induksi magnet di tengah


solenoida. Sementara itu, untuk mengetahui induksi magnetik di ujung solenoida
dengan persamaan:Induksi magnetik hanya bergantung pada jumlah lilitan per
satuan panjang , dan arus . Medan tidak tergantung pada posisi di dalam solenoida,
sehingga B seragam.Hal ini hanya berlaku untuk solenoida tak hingga, tetapi
merupakan pendekatan yang baik untuk titik-titik yang sebenarnya tidak dekat ke
ujung.
Arus bolak balik (AC)

Arus bolak balik adalah arus listrik yang berubah-ubah besar dan arahnya.
Bentuk arus bolak-balik yang paling sederhana secara sistematis adalah arus
sinusoidal

Gambar 5.Diagram arus bolak balik dan arus searah

memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-


aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya
bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat
(square wave).

 Elektromagnetisme

Elektromagnettisme adalah cabang fisika tentang medan elektromagnetik yang


mempelajari mengenai medan listrik dan medan magnet. Medan listrik dapat
diproduksi oleh muatan listrik statik, dan dapat memberikan kenaikan pada gaya
listrik. Medan magnet dapat diproduksi oleh gerakan muatan listrik, seperti arus
listrik yang mengalir di sepanjang kabel dan memberikan kenaikan pada gaya
magnetik. Istilah “elektromagnetisme” berasal dari kenyataan bahwa medan listrik
dan medan magnet adalah saling “berpelintiran”/terkait, dan dalam banyak hal, tidak
mungkin untuk memisahkan keduanya. Contohnya, perubahan dalam medan magnet
dapat memberikan kenaikan kepada medan listrik; yang merupakan fenomena dari
induksi elektromagnetik, dan merupakan dasar dari operasi generator listrik, motor
induksi, dan transformer.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Aspek Fisik


Aspek fisik adalah tanggapan yang diberikan terkait dengan keadaan fisik yang
tampak terhadap suatu benda ataupun keadaan. Dalam hal aspek fisik yang akan di
bahas adalah aspek fisik yang terkait dengan alat yang kelompok kami buat yaitu senter
tanpa kabel atau senter kocok.
Berikut analisanya,
 Dasar pembuatan senter kocok adalah 6 buah magnet bulat berdiameter ± 2,0 cm
yang dimasuk kan kedalam pipa PVS berdiameter ± 2,5 cm. Manfaat untuk
menyatukan 6 buah magnet di dalam pipa PVC adalah untuk memperkuat medan
magnet yang dihasilkan.
 Selanjutnya pipa PVC yang berisi 6 buah magnet dilapisi dengan lilitan kawat email
atau tembaga dengan ukuran 0,25 mm sebanyak ±800 lilitan, yang dililitkan secara
rapi dan merata pada setiap permukaan pipa PVC dan jangan lupa untuk menyisakan
±6, 0 cm kawat tembaga yang tidak dililitkan pada pipa PVC pada setiap ujung
kawat emai atau tembaga sebagai sambungan menuju lampu LED yang akan
dipasang . Pelilitan kawat email atau tembaga secara rapi bertujuan untuk
meningkatkan daya potong medan magnet dan meratanya hasi l ggl induksi yang
ditimbulkan saat proses pengocokan pada setiap bagian kawat.
 Pipa PVC yang telah diisi dan terlilit rapi oleh kawat email atau tembaga, selanjutnya
pada setiap sisinya ditutup oleh tutup botol dan direkatkan dengan selotip agar kuat
dan tidak mudah lepas saat proses pengocokan. Tutup botol yang digunakan untuk
menutup lubang pipa PVC ini adalah tutup botol bekas yang dapat ditemukan
dimana saja, selain itu penggunaan tutup botol bekas dapat mengurangi biaya
pembuatan alat dan mengurangi sampah.
 Sisa kawat emai atau tembaga sepanjang ±6,0 cm yang disisakan saat proses
penggulungan, selanjutnya dihilangkan lapisan isolasinya atau dikerik sepanjang
±1,0 cm dan disambungkan dengan lampu LED yang telah disiapkan, lalu
sambungan antara kawat email dan lampu LED di lapisi dengan selotip kertas.
Pengerikan kawat email bertujuan untuk mengalirkan aliran listrik yang tercipta
karena ggl induksi kepada lampu LED agar dapat mendapat aliran listrik dan
menyala.
 Pipa PVC yang telah dililit kawat email, telah tertutupi dengan tutup botol pada
setiap sisinya dan juga telah terpasang lampu LED selanjutnta dirapikan
menggunakan selotip kertas. Bagian bagian yang dirapikan antara lain sambungan
dari kawat email menuju lampu LED, sisa kawat email yang masih menjulur dan
juga tutup botol pada setiap sisi pipa PVC. Hal ini bertujuan pada saat penggunaan
senter kocok tidak terjadi kerusakan akibat gerakan yang dilakukan dan agar terlihat
semakin rapi.
Demikinan analisa fisik dari pembuatan alat senter tanpa kabel atau senter kocok, yang
berfungsi sebagai alat peraga tentang Hukum Lenz, Hukum Faraday dan
Elektromagnetik.

3.2 Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strenght, Weakness, Opportunities, dan Threats.


Seperti namanya, analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang
bermanfaat untuk mengevaluasi Kekuatan (Strenght) dan Kelemahan (Weakness),
Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Treats) dalam suatu proyek, baik proyek yang
sedang berlangsung maupun dalam perencanaan proyek baru. Analisis SWOT bukan
hanya dapat digunakan dalam bisnis, tetapi dapat digunakan dalam diri kita sendiri dalam
pengembangan karir.
Analisis SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun
1960-an dalam memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang menggunakan
data dari perusahaan perusahaan Fortune 500.
Berikut ini analisis SWOT dari alat peraga yang kelompok kami buat ,
Strenght (Kekuatan)
 Senter kocok ini dapat digunakan meskipun tanpa adanya aliran listri untuk
menyalakan lampu LED nya.
 Untuk penggunaanya cukup dikocok secara manual oleh pemakai.
 Senter kocok ini sangat ramah lingkunagan karena mengunakan barang barang
bekas yang sudah tidak terpakai dan mudah didapatkan, selain itu penggunaan
senter kocok tidak menimbulkan polusi maupun zat berbahaya lainya sehingga
aman.
 Pembuatan senter kocok ini pun sangat mudah dan cepat, sehingga banyak orang
dapat membuat sendiri.
 Senter kocok ini dapat digunakan sebagai alternatif penerangan apabila tidak
terdapat aliran listrik.
Weakness (Kelemahan)
 Senter kocok yang kelompok kami buat masih terdapat kekurangan salah satunya
adalah nyala lampu yang tidak konstan.
 Suara yang ditimbulkan akibat benturan magnet dan pipa PVC saat pengocokan
sangat keras dan mengganggu.
 Penggunaan senter kocok yang harus dikocok secara manual sangat melelahkan
bagi pemakai.
 Desain senter kocok yang kurang menarik.

Opportunities (Peluang)
 Prinsip kerja yang kelompok kami gunakan sangat diminati banyak orang.
 Pembuatan alat alat alternatif sebagai pengganti alat yang sudah ada banyak
diminati dan dicari oleh masyarakat.
Threats (Ancaman)
 Minim nya pengetahuan kelompok kami dalam bidang ini sehingga tidak dapat
mengembangkan alat ini semaksimal mungkin.
 Perkembangan teknologi yang cepat memunculkan ide ide baru sehingga
menyaingi senter kocok kelompok kami.
 Perubahan minat masyarakat terhadap perkembangan teknologi alternatif.
 Kurangnya minat pengguna karena penggunaan alat yang tidak praktis dan
efisien.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya tentang senter tanpa kabel atau senter kocok dapat
ditarik kesimpulan bahwa :
1) Aliran listrik dapat diciptakan hanya dengan menggunakan magnet dan juga
kumparan kawat email, hal ini seperti yang tersirat pada hukum - hukum
fisika yang terkait yaitu Hukum Lenz, Hukum Faraday dan juga teori tentang
Elektro magnetik.
2) Dari praktikum yang telak kami laksanakan kami menemukan berbagai
kemungkinan yang timbul akibat pemanfaatan senter tanpa kabel atau senter
kocok ini, sehingga jika akan dimanfaatkan ada baik nya dikembangkan lebih
jauh lagi sehingga dapat mengurangi kelemahan yang ada dan memanfaatkan
nya secara maksimum.
3) Penggembanagan alat ini akan sangat berguana sebagai alternatif penerangan
apabila tidak terdapat aliran listik dan daya batrai.
4) Selain itu pembuatan alat untuk peraga sebuah teori tidak harus menggunakan
bahan bahan baru dan mahal, akan tetapi bahan bahan bekas yang sudah
tidak terpakai pun dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatanya.

Anda mungkin juga menyukai