Puasa Ramadhan
Dalil-dalil tentang kewajiban puasa Ramadhan sangatlah banyak dalam nash-nash Al-
Qur`an dan Sunnah. Di antaranya adalah firman Allah Ta’âla,
أَيَّا ًم ا . َب َعلَى الَّ ِذينَ ِمنْ قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُ ون ِّ ب َعلَ ْي ُك ُم
َ ِالص يَا ُم َك َم ا ُكت َ ِيَ ا أَيُّ َه ا الَّ ِذينَ آ َمنُ وا ُكت
ٌسفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِمنْ أَيَّ ٍام أُ َخ َر َو َعلَى الَّ ِذينَ يُ ِطيقُونَهُ فِ ْديَ ة َ ضا أَ ْو َعلَى ً ت فَ َمنْ َكانَ ِم ْن ُك ْم َم ِري ٍ َم ْعدُودَا
ش ْه ُر َ . ََص و ُموا َخ ْي ٌر لَ ُك ْم إِنْ ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُم ون َ
ُ ين فَ َمنْ تَطَ َّو َع َخ ْي ًرا فَ ُه َو َخ ْي ٌر لَهُ َوأنْ ت ٍ س ِك ْ طَ َعا ُم ِم
ش ِه َد ِم ْن ُك ُم َ ْت ِمنَ ا ْل ُه دَى َوا ْلفُ ْرقَ ا ِن فَ َمن ٍ س َوبَيِّنَ اِ ضانَ الَّ ِذي أُ ْن ِز َل فِي ِه ا ْلقُ ْرآنُ ُه دًى لِلنَّا َ َر َم
س َر َواَل ْ ُس فَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِمنْ أَيَّ ٍام أُ َخ َر يُ ِري ُد هَّللا ُ بِ ُك ُم ا ْلي َ ضا أَ ْو َعلَى ً ص ْمهُ َو َمنْ َكانَ َم ِري ُ َش ْه َر فَ ْلي َّ ال
. َش ُك ُرون ْ َس َر َولِتُ ْك ِملُوا ا ْل ِع َّدةَ َولِتُ َكبِّ ُروا هَّللا َ َعلَى َما َهدَا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم ت
ْ يُ ِري ُد بِ ُك ُم ا ْل ُع
aArtiny :
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa, (yaitu) dalam
beberapa hari yang tertentu. Maka, barang siapa di antara kalian sakit atau berada
dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ia tinggalkan
itu pada hari-hari yang lain. Wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya, (jika
mereka tidak berpuasa), membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.
Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati, itulah yang lebih baik
baginya. Berpuasa lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. (Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan)
Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu,
dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Oleh karena itu, barangsiapa di antara
kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia berpuasa pada bulan
itu, dan barangsiapa yang sakit atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib
berpuasa) sebanyak hari yang ia tinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Allah meng-
hendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian.
Hendaklah kalian mencukupkan bilangan (bulan) itu dan hendaklah kalian mengagungkan
Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian supaya kalian bersyukur.” [Al-
Baqarah: 183-185]
Dalam hadits Abdullah bin Umar riwayat Al-Bukhâry dan Muslim, Nabi shallallâhu
‘alaihi wa sallam menerangkan bahwa puasa adalah salah satu rukun Islam yang agung dan
mulia,
، الص الَ ِة ُ ش َها َد ِة أَنْ الَ إِلَ هَ إِالَّ هَّللا ُ َوأَنَّ ُم َح َّمدًا َر
َّ َوإِقَ ِام، ِ س و ُل هَّللا َ سٍ س الَ ُم َعلَى َخ ْم ْ بُنِ َي ا ِإل
َضان َ ص ْو ِم َر َم َ َو، َوا ْل َح ِّج، َوإِيتَا ِء ال َّز َكا ِة
Artinya :
“Islam dibangun di atas lima (perkara, pondasi): Syahadat Lâ Ilâha Illallâh wa Anna
Muhammadan ‘Abduhu wa Rasûluhu, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berhaji ke
Rumah Allah, dan berpuasa Ramadhan.”
Juga dalam hadits Thalhah bin Ubaidullah radhiyallâhu ‘anhu riwayat Al-Bukhâry dan
Muslim, ketika seorang A’raby bertanya kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa
sallam tentang Islam, beliau bersabda,
ش ْه ِرَ صيَا ُمِ إِالَّ أَنْ تَطَّ َّو َع َو.َ ال: فَقَا َل َه ْل َعلَ َّى َغ ْي ُرهُنَّ قَا َل. ت ِفى ا ْليَ ْو ِم َواللَّ ْيلَ ِة ٍ صلَ َوا
َ س ُ َخ ْم
ص لَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َ ِ سو ُل هَّللا ُ َو َذ َك َر لَهُ َر. إِالَّ أَنْ تَطَّ َّو َع.َ ال: فَقَا َل َه ْل َعلَ َّى َغ ْي ُرهُ فَقَا َل. َضان َ َر َم
ِ قَا َل فَأ َ ْدبَ َر ال َّر ُج ُل َو ُه َو يَقُ و ُل َوهَّللا. إِالَّ أَنْ تَطَّ َّو َع.َ ال: سلَّ َم ال َّز َكاةَ فَقَا َل َه ْل َعلَ َّى َغ ْي ُرهَا قَا َل
َ َو
.ق ْ َ
َ ْ أفلَ َح إِن: سلَّ َم
َ ص َد َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َ ِ سو ُل هَّللا ُ ُالَ أَ ِزي ُد َعلَى َهذا َوالَ أ ْنق
ُ فَقَا َل َر.ُص ِم ْنه َ َ
Artinya :
“Shalat lima waktu (diwajibkan) dalam sehari dan semalam.” Maka, ia berkata, “Apakah
ada kewajiban lain terhadapku?” Beliau menjawab, “Tidak ada, kecuali hanya ibadah
sunnah. Juga puasa Ramadhan.” Maka, ia berkata, “Apakah ada kewajiban lain
terhadapku?” Beliau menjawab, “Tidak ada, kecuali hanya ibadah sunnah,” dan
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam menyebutkan (kewajiban) zakat terhadapnya.
Maka, ia berkata, ‘Apakah ada kewajiban lain terhadapku?’ Beliau menjawab, ‘Tidak
ada, kecuali hanya ibadah sunnah.” Kemudian, orang tersebut pergi seraya berkata,
“Demi Allah, saya tidak akan menambah di atas hal ini dan tidak akan menguranginya.’
Maka, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ia telah beruntung apabila
jujur.’.”
Selain itu, hadits yang semakna dengan ini diriwayatkan pula oleh Al-Bukhâry dan Muslim
dari hadits Anas bin Malik radhiyallâhu ‘anhu, dan diriwayatkan oleh Muslim dari hadits
Jâbir bin Abdillah radhiyallâhu ‘anhumâ.
Berdasarkan dalil-dalil di atas, para ulama bersepakat bahwa siapapun yang mengingkari
kewajiban puasa dianggap kafir, keluar dari Islam, dan dianggap telah mengingkari suatu
perkara, yang kewajibannya telah dimaklumi secara darurat dalam syariat Islam.
Seluruh dalil di atas menunjukkan keutamaan puasa yang sangat besar dan menunjukkan
bahwa betapa agung nikmat dan rahmat Allah bagi umat Islam.
Juga dalam hadits Jâbir, ‘Utsman bin Abil ‘Âsh, dan Abu Hurairah radhiyallâhu
‘anhu riwayat Imam Ahmad dan selainnya, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
Artinya :
“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, hendaklah
ia menikah karena hal tersebut lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga
kemaluan, dan barangsiapa yang belum mampu, hendaknya ia berpuasa karena
sesungguhnya (puasa itu) adalah pemutus syahwatnya.”
Keenam, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau wangian
kasturi.
Tiga keutamaan yang disebut terakhir termaktub dalam hadits Abu Hurairah radhiyallâhu
‘anhu riwayat Al-Bukhâry dan Muslim bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
Ketujuh, puasa sehari di jalan Allah menjauhkan wajah seseorang dari neraka sejauh
perjalanan selama tujuh puluh tahun.
Dalam hadits Abu Sa’id Al-Khudry radhiyallâhu ‘anhu riwayat Al-Bukhâry dan Muslim,
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الص ائِ ُمونَ يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة الَ يَ د ُْخ ُل َم َع ُه ْم أَ َح ٌد َّ ُإِنَّ فِي ا ْل َجنَّ ِة بَابًا يُقَ ا ُل لَ هُ ال َّريَّانُ يَ د ُْخ ُل ِم ْن ه
َ ِصائِ ُمونَ فَيَد ُْخلُونَ ِم ْنهُ فَإ ِ َذا د ََخ َل آ ِخ ُر ُه ْم أُ ْغل
ق فَلَ ْم يَد ُْخ ْل ِم ْنهُ أَ َح ٌد َّ َغ ْي ُر ُه ْم يُقَا ُل أَيْنَ ال
Artinya :
“Sesungguhnya, di surga, ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyân. Orang-orang yang
berpuasa akan masuk melaluinya pada hari kiamat. Tidak ada seorang pun yang
melewatinya, kecuali mereka. Dikatakan, ‘Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Lalu
mereka memasukinya. Jika (orang) terakhir dari mereka telah masuk, (pintu) itupun dikunci
sehingga tidak ada seorang pun yang melaluinya.”
َّ قَا َل َعلَ ْيكَ بِال. َسو َل هَّللا ِ فَ ُم ْرنِ ْي بِ َع َم ٍل أَد ُْخ ُل بِ ِه ا ْل َجنَّة
.ُص ْو ِم فَإِنَّهُ الَ ِم ْث َل لَه ُ يَا َر
Artinya :
“Wahai Rasulullah, perintahlah saya untuk mengerjakan suatu amalan, yang dengannya,
saya dimasukkan ke dalam surga. Beliau bersabda, ‘Berpuasalah, karena (puasa) itu tak
ada bandingannya.’.”
Kedua belas, pada Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup,
serta syaithan dibelenggu.
Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu riwayat Al-Bukhâry dan Muslim,
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ketiga belas, orang yang berpuasa pada Ramadhan, karena keimanan dan hal mengharap
pahala, dosa-dosanya diampuni.
Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu riwayat Al-Bukhâry dan Muslim,
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
سابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِمنْ َذ ْنبِ ِه ْ ضانَ إِي َمانًا َو
َ ِاحت َ صا َم َر َم
َ َْمن
Artinya :
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan hal mengharap pahola,
dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”