SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh
Penguji I --
Drs. Masan AF. M.Pd
;tf^-ury
.t.t.......
toF
furf:
NrP. 1 95 1 0716198 103 1005
Penguji II
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Salah Satu Syarat
unhrk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Mengetahui,
Dosen_Bemffing
\-/
\ \*'- ./ -/-'
,'fW
,\r/'
\
-'-'-.t
Dr. DIMYATi. M.A
NrPJ9640704 199303 1003
Yang Mengesahkan,
. DIMYA M.A.
rP. 19640704 199303 1003
STJRAT PENGESAHAI\ KARYA SEI{DIRI
Angkatan 2010
siap menerima segala konsekuensi apabila skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Selesainya skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan
selama masa perkuliahan baik berupa ilmu pengetahuan, tenaga, waktu serta do’a
restu serta motivasi dari berbagai pihak lain, baik langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Nurlena Rifa’i, MA, Phd, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan yang telah memberikan pengetahuan serta bimbingan yang
dapat memotivasi peneliti.
2. Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon, MA, Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
3. Ibu Marhamah Shaleh, MA, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang selalu memberikan motivasi
serta nasihat untuk peneliti.
4. Bapak Dr. Dimyati, MA, sebagai dosen pembimbing skripsi yang sabar,
memberi masukan dan meluangkan wakatu dalam proses penyusunan
skripsi.
5. Bapak Rusydi Jamil, MA, Dosen Penasehat Akademik yang telah
membimbing peneliti selama kurang lebih 4 tahun dalam proses
perkuliahan.
i
ii
Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan dapat menjadi amal
baik dan mendapat balasan dari Allah Swt. Mudah-mudahan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi peneliti khusunya dan umumnya bagi khazanah ilmu
pengetahuan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 03 Oktober 2014
Peneliti,
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ........................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7
iii
iv
BAB V PENUTUP
v
A. Kesimpulan ..................................................................................... 86
B. Implikasi ......................................................................................... 86
C. Saran ............................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
1
M.Dian Nafi’, dkk.Praksis Pembelajaran Pesantren, (Yogyakarkta: PT LKiS Pelangi
Aksara, 2007), Cet. I, h. iiv.
2
M. Sulthon Masyhud, dkk. Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka
Jakarta, 2005), Cet. II, h. 1.
3
Manfred Ziemek, Pesantren dalam Perubahan Sosial, (Jakarta: PT Temprint, 1986),
Cet. I, h. 175.
1
2
4
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Syaamil Al-Qur’an,
2005), h. 250.
5
Nafi’, op. cit., h. 33.
3
tindakan yang nyata, hasil dari proses fase thabi’ah ini adalah uswah
(teladan). Di sini, dalil menjadi praktik dan menghasilkan atsar atau pengaruh
bagi diri individu karena tanpa mengamalkan dalil, individu belum mampu
menjadi uswah bagi dirinya sendiri.
Adapun ranah yang terakhir adalah kafa’ah. Dalam ranah ini uswah
pun belum cukup untuk mengubah pendidikan ke arah yang lebih baik,
karena dalam ranah ini terjadi proses tatsqif, yaitu memindahkan uswah dari
tatanan tindakan nyata pribadi ke tatanan tindakan masyarakat. pernyataan
tersebut memperlihatkan bahwa para penuntut ilmu akan mengaplikasikan
pengetahuannya kepada individu masyarakat, proses tersebut dinamakan
syahadah (kesaksian).
Tabel 1.1
Ranah Pendidikan Agama Islam6
Ranah Proses Hasil
6
Ibid., h. 34.
4
saja tetapi isu-isu terkini pun pembahasannya sudah ada, atau minimal
diasumsikan ada. Seperti persoalan pembagian harta ahli waris sejak zaman
dahulu hingga saat ini telah termaktub di dalam al-Qur’an dan al-Hadits.
Bahkan pada saat ini permasalahan tersebut telah dibahas secara khusus.
Metode dipahami sebagai cara-cara yang ditempuh untuk
menyampaikan ajaran yang diberikan. Dalam konteks kitab kuning di
pesantren, ajaran itu adalah apa yang termaktub dalam kitab kuning. Melalui
metode tertentu, suatu pemahaman atas teks-teks pelajaran yang dicapai.
Selama kurun waktu panjang, pesantren telah memperkenalkan dan
menerapkan beberapa metode: weton atau bandongan, sorogan dan hafalan.7
Menurut Wahyu Utomo, Metode sorogan merupakan sebuah sistem
belajar di mana para santri maju satu persatu berhadapan langsung
dengan guru kemudian guru membaca terlebih dahulu setelah itu
murid mengulang bacaan guru, setelah murid terbiasa dengan
bacaannya langkah selanjutnya guru menjelaskan kedudukan dari
setiap bacaan, kemudian jika santri telah mampu membaca dan
memahami kedudukan kitab kuning maka guru hanya mendengarkan
bacaan kitab kuning santri.8
Bandongan adalah sekelompok murid (5-500) mendengarkan
seorang guru yang membaca, menerjemahkan, menerangkan dan sering kali
mengulas buku-buku Islam dalam bahasa Arab.9
Keterlambatan santri membaca dan mempelajari kitab kuning
disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah materi bahasa Arab
belum terintegral sehingga pengaplikasian teori nahwu dan shorof dirasakan
sulit oleh santri ketika membaca kitab kuning, guru kurang memaksimalkan
penggunaan metode pembelajaran, proses pembelajaran lebih menekankan
pada keaktifan guru, santri menulis ulang tulisan arab yang terdapat di kitab
kuning ke dalam buku tulis, kemudian saat pembelajaran berlangsung santri
mencatat arti kata yang disampaikan oleh guru kemudian mendengarkan
penjelasan guru terkait materi yang sedang berlangsung. Implementasi
7
Abdurrahman Wahid, Pesantren Masa Depan, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999),
Cet. I, h. 280.
8
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat
Pers, 2002), Cet. I, h. 150.
9
Wahid, op. cit., h. 153.
5
10
Samsul Nizar, Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media
Pratama, 2001), cet. I, h. 93
6
B. Identifikasi Masalah
Faktor-faktor penyebab keterlambatan santri dalam membaca kitab
kuning telah peneliti paparkan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Materi bahasa Arab yang kurang terintegral sehingga Pengaplikasian
teori nahwu dan shorof dirasakan sulit oleh santri ketika membaca kitab
kuning.
2. Metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru belum maksimal.
3. Implementasi metode bandongan yang kurang tepat untuk santri
pemula.
4. Santri pemula kesulitan dalam memba kitab kuning.
5. Metode sorogan klasik yang menekankan santri hanya untuk bisa
membaca dan menghafal.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah yang akan diteliti
dibatasi pada tingkat Implementasi metode sorogan modified dalam
meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning di Pesantren Luhur
Sabilussalam Ciputat.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi serta pembatasan masalah, maka
peneliti merumuskan, yaitu: Adakah hubungan metode sorogan modified
dengan kemampuan membaca kitab kuning di Pesantren Luhur Sabilussalam
Ciputat?
7
E. Tujuan Penelitian
Tujuan mengadakan penelitian ini adalah dengan maksud untuk
mengetahui kemampuan membaca kitab kuning dengan menggunakan
metode sorogan modified sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan
kemampuan membaca kitab kuning.
F. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Penelitian ini merupakan salah satu proses untuk mengembangkan diri
sebagai guru yang professional.
2. Guru Pendidikan Agama Islam dan guru lainnya dapat menjadi bahan
acuan dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran
menggunakan metode atau media pembelajaran yang sesuai dengan materi
yang akan diajarkan.
3. Institusi pendidikan, agar dapat mengungkapkan hambatan-hambatan yang
dihadapi dalam penerapan metode pada setiap mata pelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORI
1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2011), Cet. VIII, h. 162.
2
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. V, h.
89.
8
9
3
Novan Ardy Wiyani dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2012), h. 186.
10
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), Cet. XIII, h. 199.
11
3. Metode Sorogan
a. Pengertian Metode Sorogan
Menurut Abdullah Syukri, “Kata sorogan berasal dari
bahasa jawa (sorog) yang berarti menyodorkan kitab kehadapan
kyai. Metode sorogan adalah bentuk pengajaran yang bersifat
individual, di mana para santri satu persatu datang menghadap kyai
atau pembantunya dengan membawa kitab tertentu”.6
Metode sorogan, pelajaran diberikan oleh kyai. Mula-mula
kyai tersebut membacakan materi yang ditulis dalam bahasa
Arab, kemudian menerjemahkan kata demi kata dalam
bahasa daerah dan menerangkan maksudnya, setelah itu
santri diperintahkan untuk membaca dan mengulangi
5
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), Cet. I, h. 92.
6
Abdullah Syukri, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2005), h. 73.
12
7
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2005), h.145.
8
Syukri, op. cit., h.73.
9
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Ciputat: Ciputat Press,
2002), Cet. I, h. 151.
13
10
John M. Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama,2003), cet. XXV, h. 384.
11
Armai, loc., op, cit.
14
12
Ibid., h. 152.
15
13
Hasil pengamatan di Pondok Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat, pada tanggal 5
Mei 2014
16
B. Kemampuan Membaca
Membaca merupakan sarana yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Membaca bermanfaat dalam memberikan pengalaman, memperluas
cakrawala, mengaitkan dengan umat yang lampau, menjadikannya mampu
memahami masa sekarang dan merencanakan masa depan.15
Membaca merupakan kemampuan dan keterampilan untuk
membuat suatu penafsiran terhadap bahan yang dibaca. Membaca tidak hanya
menginterpretasikan huruf-huruf, gambar-gambar dan angka-angka saja, akan
tetapi yang lebih luas dari itu adalah kemampuan seseorang untuk dapat
memahami makna dari sesuatu yang dibacanya. Karena itulah membaca
merupakan kegiatan intelektual yang dapat mendatangkan pandangan, sikap,
dan tindakan yang positif.
1. Pengertian Membaca
Kata membaca merupakan kata yang berasal dari kata “baca”
yang berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan
melisankan atau hanya dihayati. Membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan oleh peneliti melalui media kata-kata atau bahasa
14
Hasil wawancara dengan ustadz Asep pengampu pembelajaran kitab kuning.
15
Amal Abdussalam Al-Khalili, Mengembangkan Kreatifitas Anak, (Jakarta: Al-Kautsar,
2005), cet. I, h. 136.
17
tertulis.16 Dalam bahasa Arab pun kata baca (iqro) merupakan fiil amr
yang artinya kalimat perintah. Dengan kata lain mengandung perintah
untuk melaksanakannya. Sebagaimana dalam ayat Al-Qur‟an surat Al-
Alaq, yang berbunyi:
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan
perantara kalam, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya” (QS. Al-„Alaq: 1-5).17
Ayat di atas menjelaskan bahwa membaca adalah salah satu
kunci untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Ayat tersebut
mengisyaratkan untuk membaca, hal tersebut terlihat dari kata yang tertulis
secara berulang. Oleh karena itu dengan membaca selain membuat
perkembangan berpikir menjadi luas juga memperkaya diri seseorang
untuk mempersiapkan diri menjadi manusia yang lebih berkualitas.
Pendidikan Islam merupakan salah satu upaya membentuk
kepribadian seseorang sesuai dengan ajaran Islam, namun
permasalahannya adalah dengan cara bagaimana ajaran yang telah
sempurna dapat dipahami oleh murid, tentunya salah satu cara untuk
memperkuat pemahaman murid tentang ajaran Islam adalah dengan cara
membaca, referensi ajaran Islam yang sebaiknya dibaca serta dipahami
oleh murid adalah kitab kuning.
Kemampuan ialah suatu yang benar-benar dapat dilakukan oleh
seseorang.18 Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai
berbagai bidang studi, karena kemampuan membaca dalam suatu bidang
16
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), Edisi III, h. 83.
17
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Bandung: Syaamil al-Qur‟an,
2005), h. 597.
18
Departemen Pendidikan Nasional, op, cit., h. 707.
18
19
Khoirul Umam, “Hubungan Minat Belajar Kitab Alfiyyah dengan Kemampuan
Membaca Kitab Kuning Murid MA NU TBS Kudus”, Skripsi pada Sekolah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo, Semarang, 2009, h. 22, tidak dipublikasikan.
19
C. Kitab Kuning
1. Pengertian Kitab Kuning
Dalam khazanah keislaman, khususnya di pesantren tradisional,,
istilah kitab kuning bukanlah suatu hal yang asing. Istilah kitab kuning
pada mulanya diperkenalkan oleh kalangan luar pesantren sekitar dua
dasawarsa yang silam dengan nada merendahkan. Dalam pandangan
mereka, kitab kuning dianggap sebagai kitab yang berakar keilmuan
rendah, ketinggalan zaman, dan mejadi salah satu penyebab terjadinya
stagnasi berpikir umat. Namun, kemudian nama kitab kuning diterima
secara luas sebagai salah satu istilah teknis dalam studi kepesantrenan.
Di antara semakin banyak hal yang menarik dari pesantren dan yang
tidak terdapat di lembaga lain adalah mata pelajaran bakunya yang
ditekstualkan pada kitab-kitab salaf (klasikal) yang sekarang ini
terintroduksi secara populer dengan sebutan kitab kuning. Disebut
kitab kuning karena memang kitab-kitab itu dicetak di atas kertas
berwarna kuning, meskipun sekarang sudah banyak yang dicetak
ulang pada kertas putih.20
Di kalangan pesantren sendiri, di samping istilah Kitab Kuning
beredar juga istilah “kitab klasik”. Bahkan, karena tidak dilengkapi dengan
sandangan (syakal), kitab kuning juga kerap disebut oleh kalangan
pesantren sebagai “kitab gundul”. Dan karena rentang waktu sejarah yang
sangat jauh dari kemunculannya sekarang, tidak sedikit yang menjuluki
kitab kuning sebagai “kitab kuno”.
Pengertian umum beredar di kalangan pemerhati masalah pesantren
adalah bahwa kitab kuning selalu dipandang sebagai kitab-kitab
keagamaan berbahasa Arab atau berhuruf Arab, sebagai produk
20
Sahal Mahfudh, Nuansa Fiqih Social, (Yogyakarta: LKiS, 2003), Cet. II, h. 263.
20
21
Abdurrahman Wahid, Pesantren Masa Depan; Wacana Pemberdayaan dan
Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999), cet. I, h. 222.
22
Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning : Pesantren dan Tarekat, (Bandung: Mizan,
1999), Cet.III, h. 132.
23
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di
Indonesia, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), h. 63.
21
24
Wahid, op. cit., h. 256.
25
Bruinessen, op. cit., h. 37.
22
26
Departemen Agama, op. Cit., h. 262.
27
Mahfudh, op, cit., h. 258.
28
Ibid., h. 259.
23
29
Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir: Kamus Arab Indonesia,..., h. 453
30
Mahfudh, op, cit., h. 475.
31
Mahfudh, op, cit., h 260.
24
1. Azizatul Habibah
Penelitian yang dilakukan oleh Azizatul Habibah Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Program S1.
Penelitian tersebut berjudul “Penerapan Metode Sorogan dalam
Memahami Kitab Kuning di Kelas Shorof Pondok Pesantren Al-
Luqmaniyah Yogyakarta”, berdasarkan hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwasannya: penerapan metode sorogan dalam pembelajaran
kitab kuning yang diselenggarakan di kelas shorof yang disampaikan
secara individual di mana seorang santri berhadapan langsung dengan
Ustadz, terjadi interaksi dua arah. Metode sorogan ini lebih mengutamakan
adanya ikatan emosional yang kuat serta adanya pemahaman seorang
santri dalam menguasai bahasa Arab.
Adapun faktor penghambat penerapan metode sorogan dalam
pembelajaran kitab kuning di kelas shorof Pondok Pesantren Al-
Luqmaniyah di antaranya adalah:
a. Timbulnya kejenuhan atau rasa bosan dalam proses pembelajaran.
b. Memerlukan waktu yang lama.
c. Banyaknya santri kelas shorof merasa kesulitan dalam membaca
kitab kuning sehingga akan menghambat santri lain untuk
menyetorkan bacaannya.
Perbedaan penelitian ini adalah peneliti sebelumnya melakukan
penelitian dengan pendekatan kualitatif, teknik keabsahan data yang
digunakan teknik triangulasi, sedangkan penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif product moment dan menggunakan tes validitas dan
reliabilitas untuk pengujian instrumen.
2. Mahrus
Penelitian yang dilakukan oleh Mahrus Jurusan Pendidikan
Agama Islam di IAIN Walisongo Semarang Program S1. Penelitian
tersebut berjudul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning
Melalui Metode Sorogan di Pondok Pesantren Nurul Huda Simbangkulon
Buaran Pekalongan Semester Gasal”, berdasarkan hasil penelitian tersebut
25
3. M. Muchtar Mubarok
Penelitian yang dilakukan oleh M. Muchtar Mubarok Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Program S1.
Penelitian tersebut berjudul “Penerapan Metode Sorogan dalam
Memahami Kitab Kuning di Pondok Pesantren Al-Munawwir, berdasarkan
hasil penelitian tersebut menyatakan bahwasannya: metode sorogan efektif
dalam mendidik santri agar lebih aktif dalam mempelajari dan memahami
kitab kuning. Terlihat dalam proses pembelajaran di mana santri secara
individual dapat meningkatkan keaktifan dalam memhami dan membahas
permasalah dalam membaca kitab kuning.
Namun masih terdapat beberapa kendala dalam penerapan
metode sorogan di antaranya:
a. Metode sorogan membutuhkan waktu yang relatif lama apalagi
santri yang belajar sangat banyak.
b. Terkadang Ustadz dan santri datang kurang tepat pada waktunya.
26
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah anggapan sementara terhadap permasalahan yang
peneliti angkat dalam skripsi ini melalui kumpulan data dengan proses
pengujian. Setelah hipotesis yang dimaksud diuji dengan menggunakan
analisis statistik kemudian terbukti kebenarannya, maka hipoesis tersebut
berubah menjadi fakta.
Adapun hipotesis penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut:
H0 = Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara metode sorogan
modified dan kemampuan membaca kitab kuning
Ha = Terdapat korelasi positif yang signifikan antara metode sorogan
modified dan kemampuan membaca kitab kuning
BAB III
METODE PENELITIAN
Kegiatan Waktu
B. Metode Penelitian
Menurut Mardalis, “Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis
yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri
diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan
28
29
C. Variabel Penelitian
Variable adalah obyek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian.2 Dalam penelitian ini terdapat dua variable yang
dijadikan sebagai acuan dalam pengamatan, guna memperoleh data dan
kesimpulan empiris mengenai implementasi metode sorogan modified dalam
meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning. Kedua variable tersebut
adalah:
1. Variable bebas (variable independent), yaitu variabel yang dapat
memberikan pengaruh tehadap variabel lain, yaitu implementasi metode
sorogan modified (variabel X).
2. Variable terikat (variable dependent), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas, yaitu kemampuan membaca kitab kuning (variabel Y.)
1
Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), Cet. VI, h. 24.
2
Suharsinmi arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), Cet. XIII, h. 118.
30
1 2A 21
2 2B 32
3 4A 17
4 4B 14
5 6A 17
Jumlah Total Populasi Penelitian 101
2. Sampel
Sampel adalah kelompok kecil individu yang dilibatkan
langsung dalam penelitian. Dikarenakan dalam penelitian ini populasi
penelitian jumlahnya lebih dari 100 orang, maka diberikan ketentuan
dalam penentuan jumlah sampel, yakni berkisar antara 20% - 25% dari
populasi yang ada.3
Dalam menentukan responden, teknik sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah probability sampling. Teknik probability
sampling adalah4 teknik pengambilan sampel yang mendasarkan bahwa
setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik acak sistematis (systematic random sampling)
dengan menggunakan rumus:
3
Ibid., h. 134.
4
Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, (Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada, 2011), Cet. VI, h. 122.
31
Populasi1
Sampel1 = x Total sampel
Total Populasi
Peneliti mengambil sampel sebesar 25% sehingga didapatkan
sampel sebanyak 25 responden, akan tetapi melihat antusiasme responden
terhadap penelitian ini maka peneliti menggenapkan responden dalam
penelitian ini menjadi 50 responden dengan rincian sebagai berikut:
Sampel1 = x 50 = 26
Sampel1 = x 50 = 15
Sampel1 = x 50 = 17
Maka sampel dalam penelitian ini peneliti uraikan pada tabel 3.3
sebagai berikut:
3.3
Sampel Penelitian
Kelas
Jumlah
2 4 6
26 15 9 50
5
Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), Cet. I, h. 177.
32
F. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat bantu yang digunakan untuk memperoleh data
pada penelitian ini adalah: angket atau kuesioner. Angket digunakan untuk
mengukur variabel X yaitu metode sorogan modified terhadap kemampuan
membaca kitab kuning di Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat. Adapun
kisi-kisi angket dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Kuesioner Implementasi Sorogan Modified dengan
Kemampuan Membaca Kitab Kuning
6
Ibid., h. 194.
33
meningkatkan
kemampuan
membaca kitab
kuning
Layanan Metode sorogan 6 1
dalam modified lebih
pembelajaran disenangi santri
Metode sorogan
9 1
modified
membosankan
12 1
Metode sorogan
modified memberi
kesempatan untuk
lebih
mengembangkan
kemampuan
membaca kitab
kuning
Metode sorogan
13 1
34
modified berlangsung
Kemampuan efektif 4 1
Belajar Kesulitan membaca
Disiplin kitab kuning 2 1
On time masuk kelas 7 1
Keaktifan Tidak pernah bolos
Memperhatikan 5 1
santri ketika
membaca kitab
kuning
Berdiskusi ketika
menemukan kosa 10 1
kitab kuning
Motivasi diri Membuat santri
menyukai 11
pembelajaran kitab
kuning
Membantu untuk
lebih berkonsentrasi
dalam proses 14
pembelajaran kitab
kuning
Bingung dalam
memahami dan
menerjemahkan
istilah-istilah bahasa 9
Arab
Mempermudah
Kemampuan santri untuk
membaca membaca kitab
kitab kuning kuning dengan baik 1
dan benar
Santri mampu
memahami isi
bacaan kitab kuning 2
Mampu
membedakan tanda-
tanda i’rob ketika
membaca kitab 4
kuning
Mampu
mengaplikasikan
teori nahwu dan 5
36
shorof
Tidak ada
peningkatan
kemampuan
membaca kitab 6
kuning
Meningkatkan
kemampuan
berbahasa Arab 7
∑ (∑ ) (∑ )
=
√[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ]
Keterangan:
= Koefisien korelasi antara x dan y
= Jumlah responden uji coba
7
Arikunto, op, cit., h. 211.
37
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh
mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.8
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menunjukan reliabilitas
instrumen tes adalah dengan menggunakan teknik belah dua. Dalam
teknik ini, angket yang telah diberikan dibagi menjadi dua bagian.
Kemudian tiap-tiap bagian diberikan skor secara terpisah. Terdapat
dua prosedur yang dapat digunakan untuk membelah menjadi dua
bagian sebuah angket.
Menurut, “Kusaeri Suprananto memaparkan bahwa Salah
satu cara yang lebih dikenal adalah menggunakan metode belah
nomor ganjil dan genap”. Metode seperti ini dilaksanakan dengan
cara, seluruh butir soal angket yang bernomor ganjil dikumpulkan
menjadi satu kelompok, demikian pula angket dengan butir soal
yang bernomor genap.
metode yang digunakan dalam perhitungan reliabilitas
dalam penelitian ini adalah metode ganjil-genap. Setelah hasil
diperoleh, ditentukan nilai reliabilitas dengan mengkonsultasikan
pada koefisien reliabilitas tes dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai
berikut:
8
Ibid., 221.
38
Tabel 3.5
Kategori Reliabilitas9
Rentang Nilai Kategori
9
Ruseffendi, Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang non-Eksata Lainnya,
(Bandung: PT Tarsito Bandung, 2010), Cet. I, h. 160.
39
F
P= x 100 %
P = Presentase
F = Frekuensi Jumlah Responden
N = Jumlah Data Responden
∑ (∑ ) (∑ )
=
√[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ]
= Number of cases
Tabel 3.6
Interpretasi Data
11
Ibid., h. 206.
41
Df = N-nr
Keterangan:
Df = Degree of Freedom
N = Number of Cases
Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan
KD = r2 x 100%
J. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis statistik yang akan diuji sebagai berikut:
H0 = rhitung < rtabel
Ha = rhitung > rtabel
Keterangan:
rhitung = angka nilai atau skor korelasi yang dihitung atau diobservasi
rtabel = angka nilai atau skor korelasi yang terdapat pada tabel nilai “r”
Product Moment
Dengan kriteria penerimaan sebagai berikut:
Terima H0 jika rhitung < rtabel
Tolak H0 jika rhitung > rtabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN
42
43
Tabel 4.1
Badan Pendiri Yayasan Sabilussalam
No. Nama Jabatan
Sejak dibuka pada tahun 1994 hingga saat ini pesantren tersebut telah
mewisudakan 7 angkatan.
Selain itu, faktor lain didirikannya Pesantren Sabilussalam ini
adalah parapendiri merasakan sangat kurangnya sarjana Islam yang
memiliki kemampuan memadai dalam membaca dan memahami
khazanah keislaman yang berbahasa Arab. Akibatnya sering terdengar
sajian dalam berbagai diskusi memahami tentang agama secara tidak
utuh, sehingga berakibat banyak mengundang reaksi dari masyarakat.
2. Visi, Misi dan Tujuan
Adapun tujuan didirikannya Pesantren Luhur Sabilussalam
Ciputat, antara lain:
a. Membantu usaha pemerintah Indonesia dalam membangun manusia
Indonesia seutuhnya, khususnya di bidang pendidikan dan sosial.
b. Membangun manusia Indonesia yang sejahtera, berpengetahuan luas,
berakhlak luhur, beramal ikhlas, cinta kepada nusa, bangsa dan
agama serta bertaqwa kepada Allah Swt.
c. Mencetak pemikir Islam yang mampu memahami dan
mengaplikasikan hasil karya ulama-ulama besar zaman klasik,
pertengahan, maupun zaman kontemporer yang terdapat pada buku-
buku bahasa Arab.
d. Mendidik kader ulama yang mendalami ilmu keagamaan karena
semakin langka ulama pada dewasa ini.
Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat ini merupakan badan
otonom yayasan Islam Sabilussalam Ciputat. Namun pengelolaannya
secara teknik operasional di bawah lembaga Pesantren Sablussalam
Ciputat serta secara administratif di bawah Yayasan Islam Sabilussalam.
Adapun Visi Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat adalah:
“Melahirkan generasi Islam yang memiliki pemahaman yang
integral tentang Islam serta mampu memberikan solusi bagi
permasalahan masyarakat dan ummat dengan bersandarkan pada al-
Qur’an dan al-Hadits”.
45
5. Peserta Didik
Sejak Pesantren Sabilussalam dibuka pada tahun 1994,
Sabilussalam telah menerima mahasantri sebanyak 19 angkatan.
Pesantren ini mengadakan penerimaan santri baru setiap tahun sekali.
Untuk lebih jelasnya jumlah santri dari angkatan pertama sampai
sekarang dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
47
Tabel 4.3
Data santri
No. Tahun Jumlah Santri
1. 1994 12
2. 1995 7
3. 1996 17
4. 1997 17
5. 1998 16
6. 1999 18
7. 2000 15
8. 2001 17
9. 2002 14
10. 2003 25
11. 2004 20
12. 2005 18
13. 2006 33
14. 2007 -
15. 2008 -
16. 2009 31
17. 2010 45
18. 2011 45
19. 2012 49
20. 2013 62
21. 2014 50 (rencana)
Direktur
Prof. Dr. H.D Hidayat, MA
Mahasantri
50
PEMBINA
(PENGURUS PESANTREN)
KETUA
SEKRETARIS BENDAHARA
05.00-06.30
Senin 18.50-20.15 Nahwu A 14 Sharaf B 18
20.15-21.30 Sharaf A 16 Nahwu B 14
05.00-06.30 Tahsinul Qira'ah B 12 Tahsinul Qira'ah B 12
Selasa 18.50-20.15 S.N Ulumul Hadis A 13 SN. Ulumul Qur'an B 10
20.15-21.30 SN. Ulumul Qur'an A 17 S.N Ulumul Hadis A 13
05.00-06.30 SN. Pemikiran Islam E 02 SN. Pemikiran Islam E 02
Rabu 18.50-20.15 SN. Ushul Fiqh A 09 SN. Tarikh Islam B 04
20.15-21.30 SN. Tarikh Islam A 04 SN. Ushul Fiqh A 09
05.00-06.30 KMPLS KMPLS
Kamis 18.50-20.15 KMPLS KMPLS
20.15-21.30 KMPLS KMPLS
05.00-06.30 KMPLS KMPLS
Jum'at
18.30-20.00 Ilmu Balaghah E 01 Ilmu Balaghah E 01
Semester IV
A B
Hari Pukul
Mata Mata Mata Mata
Mata Kuliah Mata Kuliah
Kuliah Kuliah Kuliah Kuliah
05.00-06.30
Senin SN. Ihya
18.50-20.15 04 15
'Ulumuddin C Public Speaking C
52
Semester VI
A B
Hari Pukul
Mata Mata Mata Mata
Mata Kuliah Mata Kuliah
Kuliah Kuliah Kuliah Kuliah
05.00-06.30
SN. Ihya
18.50-20.15 04 15
Senin 'Ulumuddin C Public Speaking C
Public SN. Ihya
20.15-21.30 15 04
Speaking C 'Ulumuddin D
05.00-06.30 Kajian Alfiyah B 16 Kajian Alfiyah B 16
18.50-20.15 TOAFL C 03 TOAFL C 03
Selasa
English English
20.15-21.30
Translation C 05 Translation C 05
SN. Pemikiran SN. Pemikiran
05.00-06.30 02 02
Islam E Islam E
Rabu
18.50-20.15 S.N. Koran E 06 S.N. Koran C 06
20.15-21.30 Nahwu C 08 Nahwu E 08
05.00-06.30 KMPLS KMPLS
Kamis
18.50-20.15 KMPLS KMPLS
53
b. Kegiatan non-Klasikal
Kegiatan non-klasikal merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh para santri di luar jadwal kelas. Pesanterl Luhur Sabilussalam
ini para santri tidak hanya dibekali pelajaran yang bersifat materi
ajar, akan tetapi diajarkan pula cara berorganisasi dan
bermasyarakat. Organisasi yang dibentuk oleh, dari (kesadaran) dan
untuk (kepentingan) santri yang diberi nama Keluarga Besar
Mahasantri Pesantren Luhur Sabilussalam (KMPLS). Kegiatan yang
dilakukan oleh KMPLS berada di baawah bimbingan pengurus
pesantren. Adapun beberapa kegiatan santri yang dimaksud antara
lain:
1) Kegiatan Keilmuan
a) Mengadakan diskusi, dengan mengundang nara sumber
yang dilakukan oleh internal organisasi ataupun bekerja
sama dengan pihak lain.
b) Membudayakan berdialog bahasa Arab dan Inggris di
lingkungan pesantren.
c) Mengadakan bimbingan tes (bimtes) masuk UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
d) Mengadakan debat atau lomba pidato bahasa Arab dan
Inggris.
2) Kegiatan Keagamaan dan kemasyarakatan
a) Mengadakan jadwal muadzin, bilal, imam dan khatib jum’at
di Masjid Dasussalam dengan melibatkan santri sebagai
petugasnya.
b) Mengajak para santri ikut serta dalam kegiatan tahlilan di
lingkungan Gg Bacang.
54
Keterangan:
Berjama’ah di Pesantren *
Berjama’ah di Masjid Darussalam **
b. Tata Tertib
Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat menetapkan tata
tertib agar proses pembelajaran yang berlangsung berjalan sesuai
dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Adapun bentuk tata
tertib yang terdapat di Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat adalah:
a) Santri wajib memenuhi semua tata tertib dan ketentuan yang
telah ditetapkan.
b) Santri wajib mengikuti seluruh kegiatan yang diselenggarakan
oleh pihak pesantren.
c) Santri wajib shalat subuh secara berjama’ah di pesantren.
d) Santri harus mempersiapkan diri minimal 5 menit sebelum jam
pelajaran dimulai.
e) Santri yang mengikuti perkuliahan kurang dari 75% tidak
diperkenankan mengikuti ujian dan akan diberikan sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
56
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi
Kelas Interval Frekuensi Komulatif > F
Grafik 4.1
Histogram Dan Poligon Distribusi Frekuensi Skor
Implementasi Metode Sorogan Modified
10
8
Frekuensi
0
34-36 37-39 40-42 43-45 46-48 49-51 52-54
Kelas Interval
58
15
Frekuensi
10
0
29-33 34-38 39-43 44-48 49-53 54-58
Kelas Interval
59
F
P= x 100 %
N
Keterangan:
P = Presentase yang di cari
F = Frekuensi
N = Number of Cases (banyak individu)
Tabel 4.10
Ustadz membuka pelajaran dengan membaca do’a
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Selalu 26 52%
Sering 13 26%
1
Kadang-kadang 11 22%
Tidak Pernah - -
Jumlah (N) 50 100%
Tabel 4.11
Santri tepat waktu masuk kelas
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2 Selalu 3 6%
60
Sering 21 42%
Kadang-kadang 26 52%
Tidak Pernah - -
Jumlah (N) 50 100%
Tabel 4.12
Implementasi metode sorogan modified menjadikan santri
menelaah kitab kuning di kamar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Selalu 4 8%
3 Sering 14 28%
Kadang-kadang 31 62%
Tidak Pernah 1 2%
Jumlah (N) 50 100%
Tabel 4.13
Metode sorogan modified mempersulit santri untuk
membaca kitab kuning
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
4 Selalu 5 10%
61
Sering 6 12%
Kadang-kadang 14 28%
Tidak Pernah 25 50%
Jumlah (N) 50 104
Metode sorogan modified yang digunakan Pesantren Luhur
Sabilussalam Ciputat, mempermudah santri untuk membaca kitab kuning
hal tersebut terlihat dari jumlah presentase 50% untuk pernyataan metode
sorogan modified mempersulit santri untuk membaaca kitab kuning.
Tabel 4.14
Memperhatikan santri lain ketika membaca dan
mengartikan kitab kuning
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Selalu 23 46%
Sering 21 42%
5
Kadang-kadang 5 10%
Tidak Pernah 1 2%
Jumlah (N) 50 100%
Selalu 14 28%
6
Sering 24 48%
62
Kadang-kadang 11 22%
Tidak Pernah 1 2%
Jumlah (N) 50 100%
Tabel 4.16
Santri yang tidak pernah bolos di Pesantren Sabilussalam
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Selalu 2 4%
Sering 32 64%
7
Kadang-kadang 14 28%
Tidak Pernah 2 4%
Jumlah (N) 50 100%
Selalu 28 56%
Sering 16 32%
8
Kadang-kadang 4 8%
Tidak Pernah 2 4%
Jumlah (N) 50 100%
63
Tabel 4.18
Metode sorogan modified membosankan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Selalu 3 6%
Sering 9 18%
9
Kadang-kadang 27 54%
Tidak Pernah 11 22%
Jumlah (N) 50 100%
Selalu 18 36%
Sering 22 44%
10
Kadang-kadang 8 16%
Tidak Pernah 2 4%
Jumlah (N) 50 100%
64
Tabel 4.20
Ustadz membimbing proses pembelajaran
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Selalu 29 58%
Sering 16 32%
11
Kadang-kadang 5 10%
Tidak Pernah - -
Jumlah (N) 50 100%
Tabel 4.21
Metode sorogan modified memberi peluang untuk santri
mengembangkan kemampuan membaca dan mengartikan
kitab kuning
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Selalu 26 52%
Sering 16 32%
12
Kadang-kadang 7 14%
Tidak Pernah 1 2%
Jumlah (N) 50 100%
65
Tabel 4.22
Metode sorogan modified berlangsung efektif
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Selalu 16 32%
Sering 18 36%
13
Kadang-kadang 14 28%
Tidak Pernah 2 4%
Jumlah (N) 50 100%
Tabel 4.23
Ustadz memberi kesempatan untuk bertanya
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Selalu 26 52%
Sering 14 28%
14
Kadang-kadang 10 20%
Tidak Pernah - -
Jumlah (N) 50 100%
66
Tabel 4.24
Ustadz mengakhiri pelajaran dengan membaca do’a
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Selalu 32 64%
Sering 8 16%
15
Kadang-kadang 10 20%
Tidak Pernah - -
Jumlah (N) 50 100%
Tabel 4.25
Santri dapat membaca kitab kuning dengan baik dan benar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Tabel 4.26
Santri mampu memahami isi bacaan kitab kuning
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Tabel 4.27
Metode sorogan modified tidak berpengaruh terhadap
kemampuan membaca kitab kuning
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Tabel 4.28
Santri mampu membedakan tanda-tanda i’rob
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Tabel 4.29
Santri mampu mengaplikasikan teori nahwu dan sorof
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Tabel 4.30
Metode sorogan modified tidak membantu santri dalam
meningkatkan kemampuan mengkaji kitab kuning
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat Baik 3 6%
21 Baik 11 22%
Cukup 18 36%
Kurang 18 36%
Jumlah (N) 50 100%
Tabel 4.31
Meningkatkan kemampuan bahasa Arab
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Tabel 4.32
Meningkatkan kepercayaan diri untuk membaca kitab
kuning dengan baik dan benar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Tabel 4.33
Bingung dalam memahami dan menerjemahkan istilah-
istilah bahasa Arab yang terdapat dalam kitab kuning
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Sangat Baik 1 2%
Baik 9 18%
24
Cukup 25 50%
Kurang 15 30%
Jumlah (N) 50 100%
Tabel di atas menunjukan bahawa sebagian (30%) responden
menjawab “kurang”, lebih dari sebagian (50%) responden menjawab
“cukup”, (18%) responden menjawab “baik” dan minoritas (2%)
71
Tabel 4.34
Bersikap kritis ketika mendengar santri lain kurang tepat
membaca kitab kuning
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Tabel 4.35
Tidak menyukai pembelajaran kitab kuning
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
lebih dari setengah (52%) responden menjawab “cukup” dan kurang dari
setengah (22%) responden menjawab “kurang”. Persentase tersebut
menunjukan bahwa setengah dari santri cukup tidak menyukai
pembelajaran kitab kuning.
Tabel 4.36
Berpeluang mengikuti perlombaan kitab kuning
Sangat Baik 4 8%
Baik 17 34%
27
Cukup 18 36%
Kurang 11 22%
Jumlah (N) 50 100%
Tabel 4.37
Bersemangat untuk mengikuti pengkajian kitab kuning di
luar pesantren
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Tabel 4.38
Membantu santri untuk lebih berkonsentrasi dalam proses
pembelajaran kitab kuning
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Tabel 4.39
Mampu membaca kitab kuning, memberikan banyak
manfaat terhadap kehidupan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
Kurang - -
Jumlah (N) 50 100%
Tabel 4.40
Analisis Item Soal Angket Implementasi
Metode Sorogan Modified
No. Soal
Responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 54
2 4 2 2 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 49
75
3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 4 38
4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 42
5 2 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 47
6 4 2 2 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 3 47
7 4 2 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 49
8 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 45
9 4 2 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2 2 4 40
10 4 3 3 3 4 3 1 4 3 3 4 4 4 4 4 51
11 4 3 2 1 2 3 3 4 1 3 4 2 2 4 4 42
12 4 3 3 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 52
13 4 4 4 2 3 2 2 4 2 4 2 3 4 2 3 45
14 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 45
15 4 2 2 2 4 3 2 4 3 3 4 3 2 2 4 44
16 4 2 3 2 4 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 46
17 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 51
18 2 2 2 3 4 2 4 1 3 4 4 2 2 4 2 41
19 2 3 2 3 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 48
20 2 3 2 2 2 1 3 4 2 1 3 3 1 2 4 35
21 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 4 34
22 2 3 3 3 4 3 1 4 2 3 3 3 3 2 2 41
23 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 49
24 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 52
25 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 54
26 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 42
27 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 44
28 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 46
29 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 4 4 46
30 2 3 2 2 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 2 44
31 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 53
32 4 2 3 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 51
33 4 3 2 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 52
34 2 2 1 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 45
35 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 44
76
36 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 2 47
37 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 50
38 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 54
39 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 50
40 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 54
41 4 3 2 3 3 4 3 4 1 3 4 4 4 3 4 49
42 3 2 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 46
43 3 2 2 1 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 42
44 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 37
45 4 2 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 51
46 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 46
47 3 2 2 2 1 3 3 1 2 1 4 1 2 4 3 34
48 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 37
49 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 38
50 4 2 2 1 4 2 2 4 3 4 4 2 4 4 4 46
Jumlah 2286
Tabel 4.41
Klasifikasi jumlah skor jawaban responden dari angket
metode sorogan modified
Klasifikasi Jumlah Siswa Keterangan Jumlah Skor
56%-75% - Baik
Tabel 4.42
Hasil Uji Validitas Variabel X dan Y
Validitas
No. Soal
Rxy (r hitung) Rkritis Kesimpulan
b. Uji Reliabilitas
Perhitungan uji reliabilitas pada variabel x dan variabel y
dengan mnggunakan rumus genap-ganjil diperoleh nilai rhitung 0, 86.
Berdasarkan koefisien reliabilitas tes maka rhitung 0,86 memiliki
kategori reliabel yang cukup tinggi (0,71-0,90). Maka instrumen
tersebut dapat dipercaya dan dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data serta dapat digunakan dalam penelitian ini.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui apakah data yang akan diteliti berdistribusi normal atau
tidak berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas menggunakan
rumus chi-kuadrat dengan taraf signifikasi 5%. Adapun hasil uji
normalitas variabel X (Implementasi metode sorogan modified)
peneliti gambarkan pada tabel 4.43 sebagai berikut:
79
Tabel 4.43
Hasil Uji Normalitas Variabel X
Variabel Sampel x2 hitung x2 tabel Keterangan
Tabel 4.44
Hasil Uji Normalitas Variabel Y
Variabel Sampel x2 hitung x2 tabel Keterangan
Tabel 4.45
Uji Homogenitas
Varians terbesar Varians terkecil
6,29 5,50
=
Mencari ftabel yaitu, dk pembilang (n-1) dk penyebut (n-1)
dengan taraf signifikasi 5%. Diketahui sampel (n) adalah 50 maka dk
pembilang (50-1), dk penyebut (50-1). ftabel (49,49) dengan nilai
5% (0,05) dapat diketahui ftabel adalah 1,60. Dengan demikian, fhitung
(1,14) dan ftabel (1,60), maka data homogen karena fhitung (1,14) <
ftabel (1,60).
3. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian persyaratan analisis data telah diperoleh, tahap
selanjutnya adalah pengujian hipotesis. pengujian hipotesis bertujuan
untuk mengetahui adakah hubungan antara variabel X dan variabel Y dan
seberasa besar hubungan antara dua variabel tersebut. Rumus yang
digunakan untuk prngujian hipotesis adalah product moment. Perhitungan
r product moment berdasarkan scor angket variabel X dan Y dapat dilihat
pada tabel 4.46 sebagai berikut:
Tabel 4.46
Uji Korelasi Variabel X terhadap Variabel Y
No Variabel X Variabel Y X2 Y2 XY
1 54 43 2916 1849 54
2 49 38 2401 1444 49
81
3 38 46 1444 2116 38
4 42 41 1764 1681 42
5 47 50 2209 2500 47
6 47 47 2209 2209 47
7 49 48 2401 2304 49
8 45 40 2025 1600 45
9 40 46 1600 2116 40
10 51 48 2601 2304 51
11 42 35 1764 1225 42
12 52 47 2704 2209 52
13 45 45 2025 2025 45
14 45 43 2025 1849 45
15 44 42 1936 1764 44
16 46 39 2116 1521 46
17 51 46 2601 2116 51
18 41 31 1681 961 41
19 48 42 2304 1764 48
20 35 45 1225 2025 35
21 34 33 1156 1089 34
22 41 43 1681 1849 41
23 49 50 2401 2500 49
24 52 56 2704 3136 52
25 54 56 2916 3136 54
26 42 39 1764 1521 42
27 44 39 1936 1521 44
28 46 45 2116 2025 46
29 46 45 2116 2025 46
30 44 47 1936 2209 44
31 53 53 2809 2809 53
32 51 48 2601 2304 51
33 52 51 2704 2601 52
34 45 46 2025 2116 45
35 44 50 1936 2500 44
82
36 47 47 2209 2209 47
37 50 44 2500 1936 50
38 54 50 2916 2500 54
39 50 44 2500 1936 50
40 54 49 2916 2401 54
41 49 52 2401 2704 49
42 46 44 2116 1936 46
43 42 29 1764 841 42
44 37 30 1369 900 37
45 51 41 2601 1681 51
46 46 46 2116 2116 46
47 34 35 1156 1225 34
48 37 39 1369 1521 37
49 38 34 1444 1156 38
50 46 38 2116 1444 46
N= 50 ∑ = 2289 ∑ = 2185 ∑ = 106245 ∑ = 97429 ∑ = 101124
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
√
83
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan tentunya memiliki beberapa
keterbatasan yaitu:
1. Keterbatasan waktu penelitian, Penelitian ini dilaksanakan selama
pembuatan skripsi, waktu yang cukup singkat ini mempersempit ruang
gerak penelitian, sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian yang telah
dilaksanakan.
2. Keterbatasan dalam melihat kondisi psikologi responden, kondisi
responden tidak diamati secara khusus, sehingga memungkinkan
responden kurang berkonsentrasi dalam mengisi angket dan tidak
menunjukkan keadaan yang sesungguhnya .
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui
hubungan antara metode sorogan dengan kemampuan membaca kitab kuning
di Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat. Penelitian ini terdiri dari dua
variabel yaitu implementasi metode sorogan modified sebagai variabel bebas
(X) yang mempengaruhi, kemampuan membaca kitab kuning sebagai variabel
terikat (Y) yang di pengaruhi.
Berdasarkan hasil rxy diperoleh rhitung sebesar 0,650 sedangkan rtabel
pada taraf signifikan 0,05% = 0,284 dan pada taraf signifikan 0,01% = 0,368.
Ternyata nilai rhitung > rtabel baik pada taraf signifikasi 0,05% (0,650 > 0,284)
maupun pada taraf signifikasi 0,01% (0,650 > 0,368). Hal ini menunjukan
Hipotesis nihil (H0) ditolak sehingga Hipotesi Alternatif (Ha) diterima, artinya
ada hubungan positif antara metode sorogan modified terhadap kemampuan
membaca kitab kuning di Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat dengan
korelasi yang tergolong sedang atau cukup, serta kemampuan membaca kitab
kuning di Pesantren Sabilussalam Ciputat dipengaruhi oleh metode sorogan
modified sebesar 42% dan 58% dipengaruhi oleh faktor lain.
B. Implikasi
Peneliti menarik implikasi yang merupakan konsekuensi logis dari
kesimpulan atau hasil temuan yang perlu dikembangkan atau ditindaklanjuti.
Adapun implikasi hasil penelitian ini, yaitu:
1. Peningkatan kemampuan membaca kitab kuning dengan mengaplikasikan
teori nahwu dan shorof ketika membaca kitab kuning.
2. Perencanaan dalam menentukan metode dalam proses pembelajaran kitab
kuning lebih mengutamakan keaktifan santri.
3. Perlu adanya kompetisi membaca kitab kuning untuk memacu keinginan
santri agar mampu membaca kitab kuning.
86
87
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti akan memberikan saran
antara lain sebagai berikut:
1. Kepada Guru Pesantren Luhur Sabilussalam
Hendaknya Ustadz selalu memberikan motivasi atau dorongan
serta pendekatan kepada santri dengan tujuan agar kesan sulit mempelajari
kitab kuning perlahan dapat terkikis dan hilang, sehingga kemampuan
membaca kitab kuning dapat meningkat dengan baik.
2. Kepada Santri
a. Hendaknya santri tetap semangat belajar, belajar kitab kuning
dengan menggunakan metode sorogan modified, karena dengan
metode sorogan modified ustadz dapat mengetahui kemampuan
santri dalam membaca kitab kuning.
b. Hendaknya santri mulai menyadari akan pentingnya mempelajari
kitab kuning, karena jika santri mampu menguasai salah satu kitab
kuning maka santri pasti akan dengan mudah mengkaji kitab-kitab
kuning lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Pers, Cet. I, 2002.
Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. V, 2010.
Mahfudh, Sahal, Nuansa Fiqih Social, Yogyakarta: LKiS, Cet. II, 2003.
Mardalis, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. VI, 2003.
Van Bruinessen, Martin, Kitab Kuning : Pesantren dan Tarekat, Bandung: Mizan,
Cet.III, 1999.
LEMBAR KUESIONER
Assalaamu’alaikum wr.wb.
Saya adalah mahasiswi fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang sedang melakukan penelitian tentang Implementasi
Metode Sorogan Modified dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab
Kuning di Pesantren Sabilussalam Ciputat. Berkaitan dengan ini, saya
membutuhkan bantuan Anda untuk menjadi responden dalam penelitian ini
dengan mengisi skala yang terlampir.
Pada skala ini terdapat beberapa pernyataan yang harus Anda isi sesuai
dengan apa yang Anda rasakan atau anda pikirka tentang diri Anda. Isilah
kuisioner ini dengan sejujur-jujurnya sesuai keadaan diri anda yang sebenarnya.
Data maupun jawaban yang Anda berikan terjamin kerahasiannya dan
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini.
Wassalaamu’alaikum wr.wb.
Peneliti,
Sofia Hasanah Fitrianur
89
Identitas Responden
Nama/Inisial :
Semester :
Jenis Kelamin : a. Laki-laki
b. Perempuan
Usia :
Status Pernikahan : a. Menikah
b. Belum Menikah
Kegiatan :
A. Petunjuk Umum
1. Sebelum menjawab pertanyaan hendaklah dimulai dengan membaca
basmallah.
2. pilihlah alternatif jawaban yang menggambarkan Anda. Dalam hal ini
tidak ada jawaban yang dianggap benar atau salah. Saya harapkan
semua soal dalam angket ini dapat terisi.
3. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat dan teliti sebelum menjawab
serta jawablah seluruh pertanyaan yang ada, periksa kembali jawaban
Anda sebelum angket dikumpulkan.
4. Terimakasih atas kesediaannya untuk mengisi angket.
B. Petunjuk Pengisian
Variabel X (Metode SoroganModified)
Di bawah ini terdapat 15 pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan
berilah tanda check list (√) pada kolom yang paling menggambarkan diri Anda.
Isilah setiap pernyataan sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.
Pilihan Jawaban:
TP : Tidak Pernah
JR : Jarang
SR : Sering
SL : Selalu
Selamat Mengerjakan
Jawaban
No Pernyataan
TP JR SR SL
kamar
4 Saya merasa kesulitan membaca kitab kuning
dengan menggunakan metode sorogan modified
5 Saya memperhatikan saat santri lain membaca dan
mengartikan kitab kuning
6 Saya lebih senang dalam pembelajaran kitab
kuning menggunakan metode sorogan modified,
dengan menggunakan metode tersebut saya mudah
untuk membaca kitab kuning
7 Saya termasuk santri yang tidak pernah bolos di
Pesantren
8 Saya berusaha untuk mampu meningkatkan
kemampuan membaca kitab kuning
9 Saya merasa bosan ketika pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan metode sorogan
modified
10 Saya berdiskusi dengan santri lain ketika
menemukan mufradat (kosa kata) yang sulit
11 Ustadz membimbing ketika proses pembelajaran
kitab kuning berlangsung
12 Dengan menggunakan metode sorogan modified,
saya berkesempatan untuk mengembangkan
kemampuan membaca serta mengartikan kitab
kuning
13 Implementasi metode sorogan modified di kelas
berlangsung dengan efektif
14 Ustadz memberikan kesempatan untuk bertanya
15 Ustadz mengakhiri pembelajaran dengan membaca
do’a
1 2 3 4
10. Penggunaan metode sorogan modified, membuat Anda lebih bersikap kritis
ketika mendengar santri lain kurang tepat membaca kitab kuning.
1 2 3 4
11. Metode sorogan modified membuat Anda tidak menyukai pelajaran kitab
kuning.
1 2 3 4
94
LEMBAR WAWANCARA
Hari/Tanggal :
Nama :
Jabatan :
Waktu :
Tempat :
1. Sejak kapan Bapak menjadi guru studi kitab kuning di Pesantren Luhur
Sabilussalam Ciputat?
2. Bagaimana penilaian Bapak terhadap pelaksanaan metode sorogan
modified terhadap pembelajaran kitab kuning di Pesantren Luhur
Sabilussalam Ciputat?
3. Kendala atau kesulitan apa yang Bapak hadapi dalam pembelajaran kitab
kuning sebagai guru pengampu di Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat?
4. Khusus untuk bidang studi kitab kuning, menurut Bapak sejauhmana
kualitas kemampuan santri dalam membaca kitab kuning?
5. Mengapa dalam pembelajaran kitab kuning di Pesantren Luhur
Sabilussalam Ciputat menggunakan metode sorogan modified?
6. Apakah metode sorogan modified, memiliki peran yang signifikan dalam
meningkatkan kemampuan santri dalam membaca kitab kuning di
Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat?
7. Menurut Bapak apakah waktu yang tersedia cukup untuk melaksanakan
pembelajaran kitab kuning dengan menggunakan metode sorogan
modified?
96
A. Rentang
Rentang = Data terbesar – Data terkecil
= 34 - 54
= 20
B. Kelas Interval
Kelas Interval = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 50
= 1 + 3,3 (1,69897)
= 1 + 5, 606601
= 6,60 dibulatkan menjadi 7
C. Panjang Kelas
Panjang Kelas =
=
= 2,85 dibulatkan menjadi 3
Berdasarkan hasil yang diperoleh, peneliti susun pada tabel distribusi frekuensi
sebagai berikut:
Kelas Interval Xi Fi Fi.Xi
34-36 35 3 105
37-39 38 5 190
40-42 41 6 246
43-45 44 8 352
46-48 47 10 470
49-51 50 10 500
52-54 53 8 424
98
50 2287
D. Mean
̅=∑
45,74
E. Modus
Modus = +P( )
= 45,5 + 3 ( )
= 45,5 + 3
= 48,5
F. Median
Median = +P( )
= 45,5 + 3 ( )
= 45,5 + 3.
= 45,5 + 0,9
= 46,4
99
A. Rentang
Rentang = Data terbesar – Data terkecil
= 56 - 29
= 27
B. Kelas Interval
Kelas Interval = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 50
= 1 + 3,3 (1,69897)
= 1 + 5, 6
= 6,6
C. Panjang Kelas
Panjang Kelas =
29-33 31 4 124
34-38 36 5 180
39-43 41 12 492
44-48 46 19 874
49-53 51 8 408
54-58 56 2 112
50 2190
100
D. Mean
̅=∑
43,8
E. Modus
Modus = +P( )
= 43,5+ 5 ( )
= 45,5 + 1,94
= 45,44
F. Median
Median = +P( )
= 43,5+ 5 ( )
= 43,5 + 5.
= 45,5 + 1,05
= 44,55
101
Batas Luas
Nilai f Z F(Z) Ei Oi (Ei-0i /Ei
Kelas Interval
̅
Z=
Batas Luas
Nilai f Z F(Z) Ei Oi (Ei-0i /Ei
Kelas Interval
̅
Z=
= 5% (0,05)
104
UJI HOMOGENITAS
Responden X Y XY
∑ ∑
√
107
5,50
B. Varians Variabel Y
∑
√
6,29
108
C. Mencari Fhitung
= 1, 14
D. Mencari Ftabel
Dk pembilang = n-1, dk penyebut = n-1, 5% (0,05)
Jadi, dk pembilang= 50 - 1, dk penyebut = 50 – 1
Cari di tabel F= 49,49 dengan 0,05 maka adalah 1,60
E. Kriteria Pengujian
1. Jika maka terima Ho, artinya data
homogeny
2. Jika maka tolak Ho, artinya data
tidak homogeny
F. Kesimpulan
Fhitung 1,14
Ftabel 1,60
Fhitung 1,14 < Ftabel 1,60, maka data homogen.
109
1 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 54
2 4 2 2 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 49
3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 4 38
4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 42
5 2 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 47
6 4 2 2 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 3 47
7 4 2 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 49
8 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 45
9 4 2 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2 2 4 40
10 4 3 3 3 4 3 1 4 3 3 4 4 4 4 4 51
11 4 3 2 1 2 3 3 4 1 3 4 2 2 4 4 42
12 4 3 3 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 52
13 4 4 4 2 3 2 2 4 2 4 2 3 4 2 3 45
14 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 45
15 4 2 2 2 4 3 2 4 3 3 4 3 2 2 4 44
16 4 2 3 2 4 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 46
17 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 51
18 2 2 2 3 4 2 4 1 3 4 4 2 2 4 2 41
19 2 3 2 3 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 48
20 2 3 2 2 2 1 3 4 2 1 3 3 1 2 4 35
21 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 4 34
22 2 3 3 3 4 3 1 4 2 3 3 3 3 2 2 41
23 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 49
24 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 52
25 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 54
26 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 42
110
27 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 44
28 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 46
29 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 4 4 46
30 2 3 2 2 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 2 44
31 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 53
32 4 2 3 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 51
33 4 3 2 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 52
34 2 2 1 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 45
35 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 44
36 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 2 47
37 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 50
38 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 54
39 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 50
40 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 54
41 4 3 2 3 3 4 3 4 1 3 4 4 4 3 4 49
42 3 2 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 46
43 3 2 2 1 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 42
44 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 37
45 4 2 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 51
46 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 46
47 3 2 2 2 1 3 3 1 2 1 4 1 2 4 3 34
48 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 37
49 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 38
50 4 2 2 1 4 2 2 4 3 4 4 2 4 4 4 46
111
1 54
2 49
3 38
4 42
5 47
6 47
7 49
8 45
9 40
10 51
11 42
12 52
13 45
14 45
15 44
16 46
17 51
18 41
19 48
20 35
21 34
22 41
23 49
24 52
25 54
26 42
27 44
112
28 46
29 46
30 44
31 53
32 51
33 52
34 45
35 44
36 47
37 50
38 54
39 50
40 54
41 49
42 46
43 42
44 37
45 51
46 46
47 34
48 37
49 38
50 46
113
Perhitungan Variabel Y
(Kemampuan Membaca Kitab Kuning)
No. Soal
No Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 43
2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4 1 3 3 3 38
3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 2 46
4 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 2 2 3 3 4 41
5 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 50
6 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 47
7 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 48
8 4 3 4 2 1 2 3 2 4 1 2 2 3 3 4 40
9 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 2 46
10 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 48
11 2 1 3 3 2 3 3 2 4 1 3 1 1 3 3 35
12 2 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 47
13 4 3 1 3 3 2 3 4 2 4 2 4 3 4 3 45
14 3 2 4 2 2 4 3 2 2 3 4 3 4 2 3 43
15 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 42
16 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 39
17 4 3 1 4 4 2 4 4 3 2 1 2 4 4 4 46
18 1 1 4 2 2 4 2 1 3 1 3 1 2 2 2 31
19 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 42
20 2 3 4 4 4 4 3 1 3 4 3 2 4 2 2 45
21 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 33
22 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 43
23 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 50
24 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 56
25 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 56
114
26 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 39
27 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 39
28 3 3 3 2 3 4 3 4 2 4 2 3 3 3 3 45
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
30 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 47
31 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 53
32 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 1 4 4 4 4 48
33 3 4 2 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 51
34 4 3 1 4 2 1 3 3 3 3 4 3 4 4 4 46
35 4 3 1 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 50
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 47
37 4 4 1 4 3 1 3 3 2 4 1 3 4 4 3 44
38 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 50
39 4 3 4 1 2 4 3 3 4 3 1 1 4 3 4 44
40 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 1 2 4 3 4 49
41 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 52
42 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 44
43 1 2 3 2 1 3 2 2 2 1 4 1 2 1 2 29
44 1 2 3 1 1 4 2 1 4 2 4 1 1 1 2 30
45 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 4 2 3 3 3 41
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 46
47 3 1 4 3 3 3 1 2 2 1 3 1 3 3 2 35
48 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 39
49 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 4 1 2 2 2 34
50 2 1 3 2 1 3 3 3 2 4 2 2 4 2 4 38
115
1 43
2 38
3 46
4 41
5 50
6 47
7 48
8 40
9 46
10 48
11 35
12 47
13 45
14 43
15 42
16 39
17 46
18 31
19 42
20 45
21 33
22 43
23 50
24 56
25 56
26 39
27 39
116
28 45
29 45
30 47
31 53
32 48
33 51
34 46
35 50
36 47
37 44
38 50
39 44
40 49
41 52
42 44
43 29
44 30
45 41
46 46
47 35
48 39
49 34
50 38
117
1 54 43
2 49 38
3 38 46
4 42 41
5 47 50
6 47 47
7 49 48
8 45 40
9 40 46
10 51 48
11 42 35
12 52 47
13 45 45
14 45 43
15 44 42
16 46 39
17 51 46
18 41 31
19 48 42
20 35 45
21 34 33
22 41 43
23 49 50
24 52 56
25 54 56
26 42 39
27 44 39
118
28 46 45
29 46 45
30 44 47
31 53 53
32 51 48
33 52 51
34 45 46
35 44 50
36 47 47
37 50 44
38 54 50
39 50 44
40 54 49
41 49 52
42 46 44
43 42 29
44 37 30
45 51 41
46 46 46
47 34 35
48 37 39
49 38 34
50 46 38
119
No Variabel X Variabel Y X2 Y2 XY
1 54 43 2916 1849 54
2 49 38 2401 1444 49
3 38 46 1444 2116 38
4 42 41 1764 1681 42
5 47 50 2209 2500 47
6 47 47 2209 2209 47
7 49 48 2401 2304 49
8 45 40 2025 1600 45
9 40 46 1600 2116 40
10 51 48 2601 2304 51
11 42 35 1764 1225 42
12 52 47 2704 2209 52
13 45 45 2025 2025 45
14 45 43 2025 1849 45
15 44 42 1936 1764 44
16 46 39 2116 1521 46
17 51 46 2601 2116 51
18 41 31 1681 961 41
19 48 42 2304 1764 48
20 35 45 1225 2025 35
21 34 33 1156 1089 34
22 41 43 1681 1849 41
23 49 50 2401 2500 49
24 52 56 2704 3136 52
25 54 56 2916 3136 54
26 42 39 1764 1521 42
27 44 39 1936 1521 44
120
28 46 45 2116 2025 46
29 46 45 2116 2025 46
30 44 47 1936 2209 44
31 53 53 2809 2809 53
32 51 48 2601 2304 51
33 52 51 2704 2601 52
34 45 46 2025 2116 45
35 44 50 1936 2500 44
36 47 47 2209 2209 47
37 50 44 2500 1936 50
38 54 50 2916 2500 54
39 50 44 2500 1936 50
40 54 49 2916 2401 54
41 49 52 2401 2704 49
42 46 44 2116 1936 46
43 42 29 1764 841 42
44 37 30 1369 900 37
45 51 41 2601 1681 51
46 46 46 2116 2116 46
47 34 35 1156 1225 34
48 37 39 1369 1521 37
49 38 34 1444 1156 38
50 46 38 2116 1444 46
N= 50 ∑ = 2289 ∑ = 2185 ∑ = 106245 ∑ = 97429 ∑ = 101124
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
√
121
√
122
Butir Pertanyaan
Responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 54
2 4 2 2 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 49
3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 4 38
4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 42
5 2 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 47
6 4 2 2 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 3 47
7 4 2 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 49
8 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 45
9 4 2 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2 2 4 40
10 4 3 3 3 4 3 1 4 3 3 4 4 4 4 4 51
11 4 3 2 1 2 3 3 4 1 3 4 2 2 4 4 42
12 4 3 3 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 52
13 4 4 4 2 3 2 2 4 2 4 2 3 4 2 3 45
14 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 45
123
15 4 2 2 2 4 3 2 4 3 3 4 3 2 2 4 44
16 4 2 3 2 4 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 46
17 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 51
18 2 2 2 3 4 2 4 1 3 4 4 2 2 4 2 41
19 2 3 2 3 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 48
20 2 3 2 2 2 1 3 4 2 1 3 3 1 2 4 35
21 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 4 34
22 2 3 3 3 4 3 1 4 2 3 3 3 3 2 2 41
23 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 49
24 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 52
25 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 54
26 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 42
27 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 44
28 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 46
29 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 4 4 46
30 2 3 2 2 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 2 44
31 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 53
32 4 2 3 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 51
124
33 4 3 2 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 52
34 2 2 1 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 45
35 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 44
36 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 2 47
37 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 50
38 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 54
39 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 50
40 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 54
41 4 3 2 3 3 4 3 4 1 3 4 4 4 3 4 49
42 3 2 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 46
43 3 2 2 1 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 42
44 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 37
45 4 2 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 51
46 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 46
47 3 2 2 2 1 3 3 1 2 1 4 1 2 4 3 34
48 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 37
49 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 38
50 4 2 2 1 4 2 2 4 3 4 4 2 4 4 4 46
125
N 50 2289
Jumlah 165 127 121 132 166 151 134 170 146 156 174 167 144 164 172
rhitung 0,590 0,480 0,449 0,446 0,680 0,676 0,399 0,692 0,528 0,604 0,689 0,727 0,541 0,550 0,529
rkritis 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Status valid valid valid valid valid valid Valid valid valid valid valid valid valid valid Valid
126
Butir Pertanyaan
responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 43
2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4 1 3 3 3 38
3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 2 46
4 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 2 2 3 3 4 41
5 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 50
6 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 47
7 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 48
8 4 3 4 2 1 2 3 2 4 1 2 2 3 3 4 40
9 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 2 46
10 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 48
11 2 1 3 3 2 3 3 2 4 1 3 1 1 3 3 35
12 2 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 47
13 4 3 1 3 3 2 3 4 2 4 2 4 3 4 3 45
14 3 2 4 2 2 4 3 2 2 3 4 3 4 2 3 43
127
15 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 42
16 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 39
17 4 3 1 4 4 2 4 4 3 2 1 2 4 4 4 46
18 1 1 4 2 2 4 2 1 3 1 3 1 2 2 2 31
19 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 42
20 2 3 4 4 4 4 3 1 3 4 3 2 4 2 2 45
21 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 33
22 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 43
23 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 50
24 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 56
25 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 56
26 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 39
27 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 39
28 3 3 3 2 3 4 3 4 2 4 2 3 3 3 3 45
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
30 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 47
31 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 53
32 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 1 4 4 4 4 48
128
33 3 4 2 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 51
34 4 3 1 4 2 1 3 3 3 3 4 3 4 4 4 46
35 4 3 1 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 50
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 47
37 4 4 1 4 3 1 3 3 2 4 1 3 4 4 3 44
38 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 50
39 4 3 4 1 2 4 3 3 4 3 1 1 4 3 4 44
40 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 1 2 4 3 4 49
41 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 52
42 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 44
43 1 2 3 2 1 3 2 2 2 1 4 1 2 1 2 29
44 1 2 3 1 1 4 2 1 4 2 4 1 1 1 2 30
45 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 4 2 3 3 3 41
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 46
47 3 1 4 3 3 3 1 2 2 1 3 1 3 3 2 35
48 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 39
49 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 4 1 2 2 2 34
50 2 1 3 2 1 3 3 3 2 4 2 2 4 2 4 38
129
N 50 2185
Jumlah 153 137 149 148 137 151 153 150 142 133 158 114 152 149 159
rhitung 0,650 0,691 0,301 0,634 0,601 0,337 0,744 0,667 0,369 0,515 0,314 0,504 0,664 0,724 0,747
rkritis 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Status valid valid valid valid valid valid Valid valid valid valid valid valid valid valid valid
130
Uji Reliabilitas
Jawaban variabel x
Ganjil Genap
Responden
1 3 5 7 9 11 13 15 x1 2 4 6 8 10 12 14 y1
1 4 4 4 2 4 4 4 4 30 3 3 3 3 4 4 4 24
2 4 2 4 2 3 4 4 4 27 2 2 3 4 3 4 4 22
3 3 2 3 2 3 3 2 4 22 2 3 2 3 2 2 2 16
4 2 3 3 3 3 3 3 4 24 2 3 2 2 3 3 3 18
5 2 2 4 4 4 3 3 4 26 2 3 3 4 3 4 2 21
6 4 2 3 3 3 4 2 3 24 2 2 3 4 4 4 4 23
7 4 2 4 3 4 3 3 4 27 2 3 3 3 4 4 3 22
8 4 2 3 2 3 3 2 4 23 4 3 3 3 2 3 4 22
9 4 2 4 2 3 3 2 4 24 2 2 3 3 2 2 2 16
10 4 3 4 1 3 4 4 4 27 3 3 3 4 3 4 4 24
11 4 2 2 3 1 4 2 4 22 3 1 3 4 3 2 4 20
12 4 3 3 3 4 4 3 4 28 3 1 4 4 4 4 4 24
13 4 4 3 2 2 2 4 3 24 4 2 2 4 4 3 2 21
131
14 2 2 3 3 3 4 2 3 22 3 2 3 4 3 4 4 23
15 4 2 4 2 3 4 2 4 25 2 2 3 4 3 3 2 19
16 4 3 4 3 2 4 3 3 26 2 2 2 4 4 3 3 20
17 4 2 4 3 4 4 4 2 27 2 4 4 4 4 4 2 24
18 2 2 4 4 3 4 2 2 23 2 3 2 1 4 2 4 18
19 2 2 2 3 3 4 4 4 24 3 3 4 4 2 4 4 24
20 2 2 2 3 2 3 1 4 19 3 2 1 4 1 3 2 16
21 3 2 3 2 3 2 1 4 20 2 2 2 2 2 2 2 14
22 2 3 4 1 2 3 3 2 20 3 3 3 4 3 3 2 21
23 4 2 3 3 3 4 4 4 27 2 3 4 3 3 4 3 22
24 4 2 4 3 3 4 2 4 26 3 3 4 4 4 4 4 26
25 4 3 4 3 3 4 4 3 28 2 4 4 4 4 4 4 26
26 3 4 3 3 1 3 3 2 22 3 3 3 3 3 3 2 20
27 3 3 3 3 3 3 3 2 23 2 4 3 3 3 3 3 21
28 3 2 3 3 3 3 2 4 23 3 3 3 4 3 4 3 23
29 3 3 4 3 2 4 2 4 25 2 3 3 3 3 3 4 21
30 2 2 3 3 2 4 3 2 21 3 2 3 4 4 3 4 23
31 4 3 4 3 4 4 3 4 29 3 3 4 3 4 3 4 24
132
32 4 3 3 3 2 4 4 4 27 2 2 4 4 4 4 4 24
33 4 2 4 3 4 3 4 4 28 3 3 4 4 2 4 4 24
34 2 1 3 3 4 4 2 3 22 2 3 3 4 3 4 4 23
35 2 3 4 3 3 3 3 2 23 3 3 2 4 3 3 3 21
36 3 2 3 2 3 4 4 2 23 3 3 3 4 3 4 4 24
37 4 3 3 3 3 4 3 4 27 3 3 3 3 3 4 4 23
38 4 3 4 2 4 4 3 4 28 2 4 4 4 4 4 4 26
39 4 2 4 3 4 2 3 4 26 3 3 4 3 3 4 4 24
40 4 3 4 2 4 4 2 4 27 3 4 4 4 4 4 4 27
41 4 2 3 3 1 4 4 4 25 3 3 4 4 3 4 3 24
42 3 2 4 3 3 4 3 4 26 2 1 3 3 4 4 3 20
43 3 2 3 3 3 3 3 4 24 2 1 4 2 2 4 3 18
44 3 2 2 3 3 2 2 3 20 2 3 2 2 3 2 3 17
45 4 4 4 3 3 4 4 4 30 2 2 3 4 3 4 3 21
46 3 2 3 2 3 3 3 4 23 4 3 3 3 4 3 3 23
47 3 2 1 3 2 4 2 3 20 2 2 3 1 1 1 4 14
48 2 2 3 3 3 2 3 2 20 2 2 2 3 2 3 3 17
49 3 2 2 2 2 3 2 2 18 3 4 2 3 3 3 2 20
133
50 4 2 4 2 3 4 4 4 27 2 1 2 4 4 2 4 19
Jawaban Variabel Y
Ganjil Genap
Responden
1 3 5 7 9 11 13 15 x1 2 4 6 8 10 12 14 y1
1 3 3 3 2 3 4 3 3 24 3 3 2 3 3 2 3 19
2 2 3 2 3 3 4 3 3 23 2 2 3 2 2 1 3 15
3 4 3 3 4 3 4 3 2 26 3 3 3 4 2 2 3 20
4 3 2 3 3 2 2 3 4 22 2 3 2 4 3 2 3 19
5 3 4 3 3 3 4 3 4 27 4 4 4 3 3 2 3 23
6 4 3 3 4 3 4 3 3 27 3 3 3 4 2 2 3 20
7 4 3 3 3 3 4 3 3 26 3 3 4 3 3 3 3 22
8 4 4 1 3 4 2 3 4 25 3 2 2 2 1 2 3 15
9 4 3 3 4 3 4 3 2 26 3 3 3 4 2 2 3 20
10 3 4 3 3 3 4 3 3 26 3 3 4 3 3 3 3 22
11 2 3 2 3 4 3 1 3 21 1 3 3 2 1 1 3 14
12 2 4 3 3 4 4 3 3 26 3 3 4 3 2 3 3 21
13 4 1 3 3 2 2 3 3 21 3 3 2 4 4 4 4 24
134
14 3 4 2 3 2 4 4 3 25 2 2 4 2 3 3 2 18
15 3 3 2 3 3 3 2 3 22 3 3 3 3 3 2 3 20
16 3 3 3 2 2 4 3 3 23 2 2 2 3 2 2 3 16
17 4 1 4 4 3 1 4 4 25 3 4 2 4 2 2 4 21
18 1 4 2 2 3 3 2 2 19 1 2 4 1 1 1 2 12
19 3 3 3 3 3 3 3 3 24 2 3 3 3 3 1 3 18
20 2 4 4 3 3 3 4 2 25 3 4 4 1 4 2 2 20
21 2 3 2 2 3 3 2 2 19 2 2 3 2 2 1 2 14
22 3 3 2 4 2 2 3 4 23 3 3 3 3 2 3 3 20
23 4 4 3 3 4 4 3 3 28 3 3 4 3 3 3 3 22
24 4 4 4 4 2 4 4 4 30 4 4 2 4 4 4 4 26
25 4 4 4 4 2 4 4 4 30 4 4 4 4 3 3 4 26
26 3 2 2 3 2 2 2 3 19 3 3 2 3 3 3 3 20
27 3 2 2 3 2 4 2 3 21 2 3 2 2 3 3 3 18
28 3 3 3 3 2 2 3 3 22 3 2 4 4 4 3 3 23
29 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 21
30 3 4 3 3 3 4 2 3 25 3 4 4 3 3 2 3 22
31 4 3 4 4 2 4 3 4 28 3 4 4 4 3 4 3 25
135
32 4 1 4 4 1 1 4 4 23 4 4 1 4 4 4 4 25
33 3 2 4 4 3 4 4 4 28 4 4 2 4 3 3 3 23
34 4 1 2 3 3 4 4 4 25 3 4 1 3 3 3 4 21
35 4 1 3 3 4 4 3 4 26 3 3 4 4 3 3 4 24
36 3 3 3 3 3 3 4 4 26 3 3 3 3 3 2 4 21
37 4 1 3 3 2 1 4 3 21 4 4 1 3 4 3 4 23
38 3 4 3 3 4 4 3 4 28 3 4 4 3 3 2 3 22
39 4 4 2 3 4 1 4 4 26 3 1 4 3 3 1 3 18
40 4 4 3 4 3 1 4 4 27 3 3 3 4 4 2 3 22
41 4 4 3 4 4 4 4 4 31 3 3 4 4 2 1 4 21
42 3 3 2 3 3 3 4 3 24 3 3 4 3 2 2 3 20
43 1 3 1 2 2 4 2 2 17 2 2 3 2 1 1 1 12
44 1 3 1 2 4 4 1 2 18 2 1 4 1 2 1 1 12
45 2 2 3 3 3 4 3 3 23 3 3 3 3 1 2 3 18
46 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 3 21
47 3 4 3 1 2 3 3 2 21 1 3 3 2 1 1 3 14
48 2 3 4 3 3 2 2 2 21 2 3 2 3 3 3 2 18
49 2 3 2 2 3 4 2 2 20 2 2 3 2 2 1 2 14
136
50 2 3 1 3 2 2 4 4 21 1 2 3 3 4 2 2 17
x1 x2 x y1 y2 y x y xy x2 y2
Halaman Paraf
No Daftar Referensi
Skripsi Pembimbing
BAB I
M. Dian Nafi', dkk, Prahis Pembelajaran
I I Pesantren, (Yogyakarta: PT LkiS Pelangi
Aksara,2007), Cet. I
M. Sulthon Masyhud, dkk. Manajemen
2 I Pondok Pesontren, (Jakarta: Diva Pustaka
Jakarta,2005), Cet. II
3 I
Manfred Ziemek, Pesantren dalam
Perubohan Sosial, (Jakarta: PT Temprint,
(n
1986), Cet. I t ,'
Departemen Agama R[, Al-Qur'an dan
BAB II
Wina Sanjaya Strategi Pembelajaran
Berorientasi Stsndar Proses Pendidikan,
8
(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011),
cet. VIII
Muzayyin Arifin, Filsofat Pendidikan Islam,
9 8
(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. V, h. 89.
2005
BAB III
t7
25 30 Bambang Prasetyo, Metode Penelitian \i
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi,
(Jakarta:PT Raja Grafindo Persad4 20ll),
Cet. VI, h.122.
Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2003), Cet. VI
I akarta, 03 Oktober 20 I 4
..Pembimbigi
\/
\
\,/.r't )
KEMENTERIAN AGAMA No- :
Dokumen FITK-FR-AKD-085
Kepada Yth.
Dr. Dimyati, M.A.
Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a.n Dekan.
Kajur Pendidikan Agama Islam
m, M.Ag.
1 002
Tembusan:
l. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
KEMENTERIAN AGAi'A No. :
Dokumen FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR)
FITK No. Revisi: : 01
Jl. lr. H. Jenda No 95 Cip.Aat fi112 lndoffiia
Hal 1t1
Kepada Yth.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak, kami ucapkan terima kasih.
Agama Islam
M.Ag.
I 002
Tembusan:
l. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswi yang bersangkutan
PE'ANTREN LUHUR SAB I LU S SALAM
Il. WR. Supratman Gg.Bacang No. 81 RT. 02 RW. 09 Kp. Utan L5412
Telp. (021) 742 3372, Ciputat Timur - Tangsel - Banten
SURAT KETERANGAN
No: i V/trL SS/SEf/'r/1Zot/
ffi
iputat, 28 Mei 2AA