TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
yang terdiri dari dua atau lebih orang yang mempunyai jaringan interaksi
a. Logan’s
b. Depkes RI (2012)
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
2. Jenis/Tipe keluarga
a. Keluarga Tradisional
keluarga yang memiliki struktur tetap dan utuh. Tipe keluarga ini
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak tinggal dalam satu
anak lebih dulu. Akan tetapi jika di kemudian hari memiliki anak,
inti yang bersumbu dari satu keluarga inti. Satu keluarga memiliki
b. Non Tradisional
keluarga.
e. Commune family
hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan
hubungan pernikahan.
g. Gay and lesbian families
h. Cohabitating family
i. Group-marriage family
anak.
k. Foster family
m. Gang
kehidupannya.
yang berbeda.
b. Struktur Peran
sebagai kepala rumah tangga, ibu berperan dalam wilayah domestik, anak
c. Struktur Kekuatan
kekuatan keluarga.
anak-anak.
2) Referent power
3) Reward power
4) Coercive power
4. Peran Keluarga
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
b. Ibu
tertentu.
c. Anak
5. Fungsi Keluarga
tugas atau fungsi keluarga agar dapat melalui tahap tersebut dengan sukses.
untukkeluarga inti dengan dua orang tua adalah delapan tahap siklus
baru adalah:
sosialisasi keluarga).
Andarmoyo (2012)).
istri.
perkembangannya.
Andarmoyo (2012))
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini kesibukan akan
tahap prasekolah:
(dalamTantut, 2012).
sekolah dasar dan berakhir pada usia 12 tahun. Keluarga perlu membantu
Andarmoyo (2012))
berakhir pada 6-7 tahun kemudian. Tahap ini merupakan tahap yang
remaja adalah:
perkawinan.
adalah:
tangga(DalamTantut, 2012).
berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan. Atau pada
saat orangtua berusia 45-55 tahun dan berakhir 16-18 tahun kemudian.
1) Mempertahankan kesehatan
andarmoyo, 2012).
Proses lanjut usia dan pensiun merupakan realitas yang tidak dapat
keluarga ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain :
1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat
adalah:
a. Data umum
5) Komposisi keluarga
6) Tipe keluarga
tersebut.
7) Tipe bangsa
kesehatan.
8) Agama
c. Data lingkungan
1) Karakteristik rumah
tank, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum
mempengaruhi kesehatan.
setempat.
d. Struktur keluarga
3) Struktur peran
e. Fungsi-fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
4) Fungsi reproduksi
keluarga
5) Fungsi ekonomi
dan papan
keluarga.
bulan.
meghadapi permasalahan.
g. Pemeriksaan fisik
h. Harapan keluarga
bobot yang lebih berat diberikan pada tidak / kurang sehat karena pertama
berikut :
menangani masalah.
waktu.
itu ada.
tersebut. Nilai skore yang tinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi
(Murwani, 2007) :
1) Memberikan informasi
mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
5. Evaluasi
(Murwani,2008).
dilakukanintervensi keperawatan.
A : adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada
a. Pengertian diare
konsistensi tinja lebih encer konsistensi tinja lebih encer atau berair
b. Patogenesis
1) Gangguan osmotik
rongga usus. Isi rongga 9 usus yang berlebihan ini akan merangsang
2) Gangguan sekresi
pula.
c. Patofisiologi
1) Faktor infeksi
transport aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang
2) Faktor malabsorbsi
3) Faktor makanan
4) Faktor psikologis
d. Etiologi
1) Infeksi
enternal meliputi:
a) Infeksi bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella
2) Faktor malabsorbsi
(intoleransi laktosa).
b) Malabsorbsi lemak
c) Malabsorbsi protein
meningkat, nafsu makan menurun, feses cair dan berlendir, kadang juga
hijau dan asam, anus lecet, dehidrasi, bila menjadi dehidrasi berat akan
terjadi penurunan volume dan tekanan darah, nadi cepat dan kecil,
syok, berat badan menurun, turgor kulit menurun, Mata dan ubun-ubun
cekung, dan selaput lendir dan mulut serta kulit menjadi kering.
f. Pemeriksaan Laboratorium
2007:
1) Pemeriksaan tinja
dan fosfor dalam serum (terutama pada penderita diare yang disertai
kejang).
g. Komplikasi Diare
asidosis.
rumah tangga yang dianjurkan, seperti air tajin, kuah sayur, air sup.
2) Mengobati dehidrasi
3) Memberi makanan
gizi pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan
a) Anak yang masih minum ASI harus lebih sering diberi ASI.
biasanya.
(2013).
a) Berikan air susu ibu (ASI) lebih sering. Bila anak mendapatkan
air besar. Bila tidak ada oralit, berikan air matan, kuah
1) Pemberian ASI
yang tidak diberi ASI secara penuh, pada 6 bulan pertama kehidupan
dengan baik 4-6 kali sehari dan meneruskan pemberian ASI bila
mungkin.
panci yang dicuci dengan air tercemar (Depkes RI, 2006). Masyarakat
RI, 2006).
sumber.
air.
d) Air untuk masak dan minum bagi anak harus dididihkan. (Depkes
RI, 2006)
4) Mencuci Tangan
Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan
5) Menggunakan Jamban
buang air besar di jamban (Depkes RI, 2006). Yang harus diperhatikan
oleh keluarga :
serta lebih kurang 10 meter dari sumber air, hindari buang air
berbahaya. Hal ini tidak benar karena tinja bayi dapat pula
harus dibuang secara bersih dan benar, berikut hal-hal yang harus
diperhatikan:
dengan daun atau kertas koran dan kuburkan atau buang di kakus.
kakus dan bilas wadahnya atau anak dapat buang air besar di
atas suatu permukaan seperti kertas koran atau daun besar dan
imunisasi campak juga dapat mencegah diare oleh karena itu beri
mungkin setelah usia 9 bulan. Diare dan disentri sering terjadi dan
Data fokus
1) Hidrasia.
a) Turgor kulit
b) Membrane Mukosa
2) Abdomen
a) Nyeri
b) Kekauan
c) Bising usus
e) Kram
f) Tenesmus
1) Identitas Klien
2) Riwayat keperawatan.
a) Awalan serangan : awalnya anak cengeng, gelisah, suhu tubuh
bersalah.
5) Kebutuhan Dasar
6) Pemeriksaan Fisik
b) Pemeriksaan sistematik :
d) Pemeriksaan penunjang
(Musliha, 2010)
a. Diagnosis Keperawatan
Menurut Musliha (2010), diagnosa keperawatan yang mungkin
muncul yaitu:
b. Intervensi Keperawatan
Kriteria hasil:
Intervensi:
sodium.
Intervensi:
dan auskultasi).
e) Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering.
3) Diagnosa 3
Intervensi:
c) Beri zalp seperti zinc oxsida bila terjadi iritasi pada kulit
sesuai indikasi.
4) Diagnosa 4
Intervensi:
sesuai indikasi
5) Diagnosa 5
Intervensi:
dimengertikan
6) Diagnosa 6
o) Rencana pemulangan
dan lingkungan
Musliha, (2010)