Disusun Oleh:
Risna
NIM. PO7120318052
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Risna
NIM. Po7120318052
Telah diterimah dan disetujui untuk dipertahankan pada Ujian Akhir Program
Merauke,………Mei 2021
Pembimbing I Pembimbing II
ii
LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
iii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah saya haturkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan
nafas kehidupan yang merupakan anugrah dalam hidup ini.Segala syukur saya
ucapkan KepadaMu Ya Allah saya dapat menyelesaikan tugas akhir Karya Tulis
Ilmiah ini.
1. Kedua orang tua ku tercinta Ibu Ridha dan Almarhum Bapak Lebu, kakak
serta adik tercinta yang selalu memberikan motivasi, dukungan, serta do’a
iv
6. Ibu Eunike Adonia Laga,SKM.M.Kes selaku Dosen penguji II
v
RIWAYAT HIDUP
Nama : Risna
Tempat tanggal lahir : Battang,10 oktober 1984
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Semangga,muram sari
Penulis anak kedua dari 6 bersaudara pasangan Bapak Lebu (almarhum) dan
Ibu Ridha. penulis memulai pendidikan dari sekolah dasar SDN 376 Sumarambu
pada tahun 1991 lulus pada tahun 1996, lalu melanjutkan ke SLTP Negri 2
walenrang pada tahun 1996, lulus tahun 2000, kemudian melanjutkan ke SMK
Keperawatan Makassar pada tahun 2000, lulus tahun 2003, pada tahun 2008
penulis di angkat sebgai Calon Pegawai Negri Sipil (CPNS), kemudian tahun
2012 penulis di angkat menjadi Pegawai Negri Sipil (PNS),dan bertugas di
Puskesmas Jair Bovendigoel.pada tahun 2018 penulis melanjutkan pendidikan di
Program Studi Diploma III Keperawatan Merauke sampai saat ini.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Ilmiah dengan waktu yang di tentukan. Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Asuhan
Penulis Karya Tulis Ilmiah ini di tujukan untuk memenuhi tugas akhir dalam
Dalam Kesempatan ini penulis mendapat banyak petunjuk dan bantuan baik
moril maupun materil,untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati
institusi ini.
vii
5. Seluruh Staf Dosen di Program Studi Diploma III Keperawatan Merauke
Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah sudah berusaha sebaik mungkin dengan
kemampuan penulis agar Karya Tulis Ilmiah ini menjadi sempurna.kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk menjadi Karya Tulis Ilmiah ini jauh lebih
baik lagi.Semoga bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pada dunia
Keperawatan khususnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN iii
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Penulisan 3
1. Tujuan Umum 3
2. Tujuan Khusus 3
C. Manfaat Penulisan 4
1. Bagi Rumah Sakit 4
2. Bagi Institusi Pendidikan 5
3. Bagi Penulis 5
D. Metode Penulisan 5
1. Studi Literatur 5
2. Studi Dokumentasi 5
3. Studi Kasus 5
E. Sistematika Penulisan 6
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Medis 5
1. Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler 5
2. Konsep Dasar Hipertensi 9
3. Konsep Dasar Lanjut Usia (Lansia) 27
B. Konsep Asuhan Keperawatan 40
4. Pengkajian 40
5. Diagnosa Keperawatan 47
6. Intervensi Keperawatan 47
ix
7. Implementasi Keperawatan 50
8. Evaluasi Keperawatan 51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian 52
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 52
C. Subjek Waktu Penelitian 53
D. Fokus Studi 54
E. Definisi Operasional 54
F. Sumber Data 55
G. Metode Pengumpulan Data 56
H. Analisis dan Penyajian Data 58
I. Rencana Jalannya Penelitian 59
J. Etika Penelitian 60
BAB IV TINJAUAN KASUS
A. Hasil 62
1. Pengkajian 62
2. Klasifikasi Data 74
3. Analisa Data 75
4. Diagnosa Keperawatan 77
5. Rencana Asuhan Keperawatan 78
6. Catatan perkembangan 87
B. Pembahasan 93
1. Pengkajian 93
2. Diagnosa Keperawatan 95
3. Intervensi Keperawatan 98
4. Implementasi Keperawatan 100
5. Evaluasi Keperawatan 100
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 103
B. Saran 104
DAFTAR PUSTAKA 106
x
DAFTAR TABEL
TABEL 2.2 Klasifikasi tekanan darah orang dewasa berusia 18 tahun keatas
tidak sedang memakai obat antihipertensi dan tidak sedang sakit akut 11
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
dan biokimia pada jaringan organ yang dapa tmempengaruhi keadaan fungsi
fungsi kerja pembuluh darah. Penyakit yang sering dijumpai pada golongan
lansia yang disebabkan karena kemunduran fungsi kerja pembuluh darah yaitu
salah satunya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi
tahunnya, diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5miliar orang yang terkena
hipertensi. Diperkirakan juga setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat
1
berdasarkan diagnosisi dokter pada penduduk umur ≥ 18 tahun di Papua
sebesar 4,4 % (Riskesdas) tahun 2018. Jika melihat tren pada grafik
belum ada hasil penelitian atau survey tentang hipertensi, data yang ada
adalah data yang diperoleh dari kunjungan pada unit– unit pelayanan
lebih banyak ditemukan pada laki – laki yaitu sebesar 50.32%, sedangkan
7% dari beban penyakit di dunia. Kondisi ini dapat menjadi beban baik dari
2
Ganggusan Sistem Kardiovaskular Hipertensi Di Puskesmas Karang Indah,
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ini adalah
secara benar.
2. Tujuan Khusus
Indah.
3
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
dan rehabilitatif.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
a. Anatomi
Batas-batas jantung:
1) Kanan : vena cava superior (VCS), atrium kanan, vena cava inferior
(VCI)
keempat katup yang mencegah agar darah tidak kembali ke belakang dan
5
menjaga agar darah tersebut mengalir ke tempat yang dituju. Keempat
katup ini adalah katup trikuspid yang terletak di antara atrium kanan dan
arteri pulmonal, katup mitral yang terletak di antara atrium kiri dan
ventrikel kiri dan katup aorta, terletak di antara ventrikel kiri dan aorta.
berasal dari sinus aorta posterior kiri dan terbagi menjadi arteri
6
anteriordesenden kiri/ left anterior descenden(LAD) interventrikuler
b. Fisiologi
7
dalam sirkulasi sistemik untuk seluruh tubuh. Kedua jenis sirkulasi
darah dari sirkulasi vena (disebut darah biru) dan mengalirkan darah biru
atrium kiri akan mengalir ke ventrikel ini. Tekanan dalam arteri akan
8
Gambar 2.2 Fisiologi Jantung
Sumber: Syaifuddin 2012
a. Definisi
tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan
arteri atau tekanan systole > 140 mmhg dan tekanan diastole
9
sedikitnya 90 mmHg. Secara umum, hipertensi merupakan suatu
b. Etiologi
menjadi 2, yaitu :
2) Hipertensi Sekunder
10
(hiperaldosteronisme). Golongan terbesar dari penderita hipertensi
dan volumenya.
c. Faktor resiko
faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah :
11
membuat berkurangnya aktivitas fisik (olah raga). Konsumsi
c) Obesitas
12
diabetes mellitus. Berat badan yang berlebih akan membuat
2012).
Tabel 2.1
Indeks Massa Tubuh
Kategori IMT
Kurus Kekurangan BB tingkat berat <17,0
Kekurangan BB tingkat ringan 17,0 -18,4
Normal 18,5- 25,0
Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan 25,1 – 27,0
Obesita Kelebihan BB tingkat berat >27,0
s
Sumber : Supariyasa et al., 2002
a) Genetik
13
mempunyai resiko dua kali lebih besar dari pada orang
b) Usia
(Smeltzer, 2009).
c) Jenis kelamin
14
tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah
d. Klasifikasi
Bare (2010) yaitu <130 mmHg untuk tekanan darah systole dan <85
Tabel 2.2
Klasifikasi tekanan darah orang dewasa berusia 18 tahun keatas
tidak sedang memakai obat antihipertensi dan tidak sedang sakit akut
e. Patofisiologi
15
bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia
16
gerontologi perubahan struktural dan fungsional pada system
17
f. Pathway
Gambar 2.3
Pathway Hipertensi
18
g. Tanda dan Gejala
b) Lemas, kelelahan
c) Sesak nafas
d) Gelisah
e) Mual
f) Muntah
g) Epitaksis
h) Kesadaran menurun
19
berupa nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan
pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema pupil (edema pada
h. Komplikasi
1) Stroke
otak, atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak
satu bagian tubuh terasa lemah atau sulit digerakan (misalnya wajah,
20
mulut, atau lengan terasa kaku, tidak dapat berbicara secara jelas)
2) Infark Miokard
(Corwin, 2000).
3) Gagal Ginjal
21
4) Gagal jantung
i. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Nonfarmakologi
22
Mempertahankan berat badan yang ideal sesuai Body
teh/hari(Dalimartha, 2008).
pria atau lebih dari 1 gelas per hari pada wanita dapat
23
menghentikan konsumsi alkohol dapat membantu dalam
3500 mg/hari) adalah dengan konsumsi diet tinggi buah dan sayur.
e) Menghindari merokok
f) Penurunan stress
24
mengontrol sistem saraf sehingga menurunkan tekanan darah
2) Penatalaksanaan Farmakologi
a) Golongan Diuretik
25
Diuretik thiazide biasanya membantu ginjal membuang
b) Penghambat Adrenergik
tekanan darah.
c) ACE-inhibitor
melebarkan arteri.
d) Angiotensin-II-bloker
26
g) Kedaruratan hipertensi (misalnya hipertensi maligna)
hilangnya gigi.
kesejahteraan lanjut usia pasal 1 ayat 2 yang berbunyi lanjut usia adalah
27
Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa lansia adalah
ditandai ciri fisik seperti rambut beruban, kerutan kulit dan hilangnya
gigi.
b. Klasifikasi Lansia
sebagai berikut :
28
1) Mempertahankan derajat kesehatan pada lansia pada taraf yang
mental
1) Pendekatan fisik
a) Klien yang masiih aktif dan memiliki keadaan fisik yang masih
sendirinya.
29
b) Klien lansia yang pasif, keadaan fisiknya mengalami
2) Pendekatan psikoogis
3) Pendekatan sosial
30
baik antara lansia maupun lansia dengan perawat. Perawat
pada lansiaadalah:
31
merupakan contoh berbagai hal yang mungkin mudah dan praktis
untuk dikerjakan.
a. Teori–teori biologi
32
contoh yang khas adalah mutasi dari sel–sel kelamin (terjadi
organtubuh.
5) Teori stres
33
Sel-sel yang tua atau usang , reaksi kimianya menyebabkan
8) Teori program
sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan
sosial.
2) Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lansia.
34
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia,
35
genetik, organik dan imunitas. Faktor organik yang dapat ditemui
juga kognitif, perasaan, sosial dan sexual (Azizah dan Lilik M, 2011,).
1) Perubahan Fisik
a) Sistem Indra
b) Sistem Intergumen
36
sehingga menjadi tipis dan berbercak. Kekeringan kulit
spot.
c) Sistem Muskuloskeletal
menjadi rentan
d) Sistem kardiovaskuler
e) Sistem respirasi
37
Pada proses penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru,
g) Sistem perkemihan
h) Sistem saraf
38
mengalami penurunan koordinasi dan kemampuan dalam
i) Sistem reproduksi
2) Perubahan Kognitif
3) Perubahan mental
39
teman dan famili, hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik,
1. Pengkajian
a. Biodata
b. Riwayat Keluarga
40
Pasangan ( Apabila pasangan masih hidup): Status kesehatan,
dan alamat.
c. Riwayat Pekerjaan
e. Riwayat Rekreasi.
3) Klinik
41
5) Pengetahuan atau pemahaman dan penatalaksanaan kesehatan
6) Penggunaan obat.
7) Nama obat.
8) Dosis obat.
j. Pola istirahat tidur, lama tidur, gangguan tidur yang sering dialami.
l. Riwayat Keluarga
m. Tinjauan sistem
42
Dalam tinjaun sitem ini penulis melakukan pemeriksaan fisik
1) Kepala,
edema atau pembengkakan pada mata. apakah ada nyeri tekan dan
2) Dada
43
Untuk dada dilakukan dengan cara Inspeksi, palpasi, perkusi
untuk mengetahui batas jantung atas setinggi iga2 dan bjb setinggi iga
murmur.
3) Abdomen:
44
timpani, sedangkan bunyi pekak terdapat pada hati, limfa,
tempatkan tangan kiri dimana hanya jari tengah yang melekat erat
uterus yang membesar. Perkusilah dada bagian bawah, antara paru dan
arkus costa, Anda akan mendengar suara redup hepar disebelah kanan,
45
Dengarkan bising usus apakah normal, hiperaktif, hipoaktif, tidak
denyutan aorta.
4) Extremitas,
adanya lesi, edema, dan kemerahan. Palpasi apakah ada nodul dan
Tabel 2.
Tes koordinasi/keseimbangan
46
7 Berjalan sepanjang garis lurus
8 Berjalan mengikuti tanda gambar
pada lantai
9 Berjalan mundur
10 Berjalan mengikuti lingkaran
11 Berjalan dengan tumit
12 Berjalan dengan ujung kaki
JUMLAH
Kriteria penilaian:
4 :melakukan aktifitas dg lengkap
3 :sedikit bantuan (untuk keseimbangan)
2 :dengan bantuan sedang–maksimal
1 :tidak mampu melakukan aktivitas
Keterangan:
42–54 : Melakukan aktifitas dengan lengkap
28–41 : Sedikit bantuan (untuk keseimbangan)
14–27 : Dengan bantuan sedang sampai maksimal
2. Diagnosa Keperawatan
keperawatan yaitu :
47
e. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan mekanisme koping
3. Intervensi Keperawatan
NIC:
48
5) Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas terhadap perubahan ; napas
NIC :
dalam).
NIC :
49
1) Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aaktivitas.
kemampuan fisik.
criteria hasil :
yangdiderita.
NIC :
penyakityang spesifik
sesuaikebutuhan.
50
4) Jelaskan alasan dibalik manajemen terapi/penanganan yang
direkomendasi.
4. Implementasi
adalah:
5. Evaluasi
51
a. S (Subjektif): perkembangan keadaan klien yang didasarkan pada apa
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. unit yang menjadi masalah
52
tersebut secara mendalam dianalisa baik dari segi yang berhubungan dengan
berhubungan dengan kasus maupun tindakan dan reaksi dari kasus terhadap
suatu perlakuan atau pemaparan tertentu. Meskipun yang diteliti dalam kasus
2013).
Kabupaten Merauke.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
53
Dalam penelitian ini, populasi dalam penelitian adalah semua
2. Sampel
sampel diantara populasi sesuai yang dikendaki peneliti. Pada cara ini
D. Fokus Studi
54
Fokus studi dalam penelitian ini adalah memberikan asuhan
kardiovaskular Hipertensi.
E. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
55
terjadi peningkatan (140-159 Stetoskop
tekanan darah di mmHg),
dalam arteri atau daistolik (90-99
tekanan systole > 140 mmHg)
mmhg dan tekanan Sedang, sistolik
diastole sedikitnya 90 (160-179
mmHg. mmHg),
daistolik (100-
109 mmHg)
Berat,sistolik
(180-209
mmHg), diastolic
(110-120)
F. Sumber Data
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan. Yang
penelitian.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data
yang menunjang data primer yang bersumber dari buku, jurnal laporan
penelitian.
56
penelitian. Langkah-langkah dalam pengumpulan data bergantung pada
yang terjadi agar dapat terkumpul sesuai dengan rencana yang ditetapkan
(Nursalam, 2018)
1. Wawancara
57
yang berusaha memberikan gambaran mengenai peristiwa yang
3. Studi Dokumentasi
rumahsakit dan data lain yang relevan. Pada penelitian ini, pengumpulan
(terlampir).
data sampai dengan semua data terkumpul. Analisis data dilakukan dengan
dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan
58
sebagai bahanuntuk memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut.
1. Pengumpulan data
terstruktur).
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
4. Kesimpulan
59
I. Rencana Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
izin penelitian kepada pihak-pihak yang terkait dan izin pengambilan data
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Penyelesaian
b. Menganalisis data.
c. Membuat kesimpulan
J. Etika Penelitian
60
dengan proses dokumentasi yang dilakukan. Etika penelitian adalah suatu
bentuk sopan santun, tata susila dan budi pekerti dalam pelaksanaan
1. Keiklasan (voluntary)
(Nursalam,2016).
2. Kerahasiaan (confidentially)
hasil tidak akan dihubungkan dengan mereka serta informasi yang telah
3. Anonymity
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama, data cukup
61
dengan menggunakan inisial atau kode sehingga karakteristik pribadi
4. Informed consent
BAB IV
A. Hasil
1. Pengkajian
a. Biodata
1) Identitas Klien
62
b) Tempat/Tanggal lahir : Tual, 8 Agustus 1956
c) Umur : 65 Tahun
e) Agama : Katolik
f) Pendidikan : SD
i) Golongan Darah :B
k) TB/BB : 150cm/ 50 kg
Kelurahan
Merauke
hilang timbul.
keluhan saat ini kepala pusing, tengkuk terasa tegang dan nyeri
63
(skala 5 : nyeri sedang). Penggunaan obat amlodiphine basilate
menular.
KETERANGAN :
64
= GARIS PERNIKAHAN
= LAKI - LAKI
= PEREMPUAN
= SUDAH MENINGGAL
= KETURUNAN
Gambar 4.1
Genogram Keluarga Ny. S
mengatakan susah berjalan karena kedua lututnya kaku sejak 3 tahun lalu.
h. Riwayat Pekerjaan
65
Klien saat ini tinggal bersama 2 anaknya di jalan Natuna. Rumah
yang saat ini ditinggali merupakan rumah pribadi yang dibeli bersama
j. Riwayat rekreasi
dan kamis Ny.S selalu mengikuti kegiatan di gereja. Hari sabtu biasanya
k. Sistem Pendukung
Rumah sakit Umum Daerah Merauke berjarak 2km dari rumah klien.
Katz, klien termasuk dalam katerogi B. Yang artinya klien mandiri dalam
tidur.
66
suka mengkonsumsi biskuit. Klien mengira boleh memakan
makanan asin.
2) Pola eliminasi: klien dalam sehari BAB 1 kali saja dan BAK 5-8
kuku bersih tidak kotor dan tidak panjang, mulut bersih tidak
daster.
b. Pola hubungan dan interaksi sosial: Pola hubungan dan interaksi sosial
baik.
3. Pemeriksaan-pemeriksaan
a. Tanda-tanda vital:
3) Suhu : 36 oC
4) Nadi : 87x/menit
6) Pernafasan : 20x/menit
67
8) Berat Badan : 50kg
b. Pemeriksaan fisik
dan tidak terdapat kelainan, keadaan kuku bersih, warna kulit sawo
dan bersih, tidak kusut dan tidak berminyak. Tidak terdapat massa,
3) Mata: Struktur luar bola mata normal dan antara mata kiri dan
penglihatan baik.
penciuman normal.
6) Mulut dan faring: Keadaan bibir normal dan simetris, keadaan gigi
68
7) Leher: Keadaan leher normal dan antara sisi kanan dan kiri
10) Paru-Paru: Bentuk dada simetris kanan dan kiri, pada jalan nafas
11) Jantung: Pada saat dipalpasi nadi perifer 87 x/menit dengan irama
12) Abdomen: Tampak simetris antara sisi kanan dan sisi kiri, bising
usus 10x/menit.
13) Genetalia: Tidak ada luka pada genitalia, tidak terdapat nyeri dan
infeksi.
69
14) Anus dan rektum: Tak tampak adanya kelainan pada anus dan
rektum.
5 4
16) Neurologi
Tabel 4.1
Pemeriksaan 12 saraf kranial
70
mata terganggu
6 Trigeminus Sensori : menerima ransangan pasien dapat
dari wajah lalu diproses diotak merasakan nyeri tekan
sebagai ransangan yang sama
sentuhanMotorik :
menggerakkan rahang
7 Fasialis Sensori: menerima ransangan pasien dapat
dari bagian anterior lidah untuk merasakan dan
diproses di otak sebagai persepsi membedakan rasa
rasa. asam, manis, pahit dan
Motorik: mengendalikan otot asin.
wajah untuk menciptakan
ekspresi wajah.
8 Vestibulotrochle Mengendalikan keseimbangan Pasien dapat
aris tubuhMenerima ransangan dari mendengar dengan
telinga untuk dip roses di otak baik, tidak
sebagai suara mengalami gangguan
keseimbangan.
9 Glassofaringeus Sensori: menerima ransangan tidak ada ganggun
dari bagian posterior lidah
sebagai sensi rasaMotoris :
mengendalikan organ-organ
dalam
10 Vagus Sensori: menerima ransangan tidak ada ganggun
dari organ-organ dalamMotoris :
mengendalikan organ-organ
dalam
11 Assesorius Mengendalikan pergerakan Tidak ada gangguan
kepala pada pergerakan
kepala
12 Hipoglasus Mengendalikan pergerakan lidah pasien mampu
menggerakkan lidah
dari kiri ke kanan dan
sebaliknya.
a. Status fungsional
Tabel 4.2
71
Penilain status fungsional Indeks Barthel
tempat tinggal, tempat tanggal lahir dan ingat nama ibunya, pasien
72
Pada fase orientasi pasien hanya mengetahui tahun, musim,
73
5. Identifikasi masalah emosional
2. Klasifikasi Data
Tabel 4.3
Klasifikasi Data
Data Subyektif Data Obyektif
1. Klien mengeluh sering sakit kepala 1. Klien tampak menahan nyeri dan
dan terasa berat dibagian memegangi kepala bagian belakang.
belakang. 2. Pengkajian nyeri:
2. Klien mengatakan nyeri bertambah
P : nyeri bertambah saat
saat beraktivitas dan berkurang
beraktivitas dan berkurang saat
saat istirahat istirahat
3. Klien mengatakan nyeri seperti Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk,
ditusuk-tusuk,
74
4. Klien mengatakan nyeri dirasakan R : nyeri dibagian kepala,
dibagian kepala, dengan skala nyeri 5 S : skala nyeri 5,
5. Klien mengatakan nyeri hilang T : nyeri hilang timbul.
timbul. 3. Tanda – Tanda Vital :
6. Klien mengatakan ia tak pernah
diberi pendidikan kesehatan TD : 160/100 mmHg
mengenai tekanan darah tinggi hanya N : 87 x/menit
diberikan obat saja 4. Klien mengira boleh memakan
7. Klien mengatakan susah berjalan makanan asin
karena kedua lututnya kaku sejak 3 5. Pengkajian Status Fungsional
tahun lalu Barthel Indeks menunjukkan angka 90
8. Klien mengatakan untuk aktifitas ketergantungan sebagian
terkadang dibantu oleh orang lain 6. Klien terkadang menggunakan
tongkat untuk berjalan
7. Klien tampak binggung dan tidak bisa
menjawab ketika ditanya tentang
penyakitnya.
8. Tonus otot: 5 5
5 4
3. Analisa Data
Tabel 4.4
Analisa Data
NO Hari/Tanggal Data Etiologi Masalah
75
nyeri bertambah
saat beraktivitas dan
berkurang saat
istirahat
3. Klien mengatakan
nyeri seperti
ditusuk-tusuk,
4. Klien mengatakan
nyeri dirasakan
dibagian kepala,
dengan skala nyeri 5
5. Klien mengatakan
nyeri hilang timbul.
DO :
1. Klien tampak
menahan nyeri dan
memegangi kepala
bagian belakang.
2. Pengkajian nyeri:
P : nyeri
bertambah saat
beraktivitas dan
berkurang saat
istirahat
Q : nyeri seperti
ditusuk-tusuk,
R : nyeri dibagian
kepala,
S : skala nyeri 5,
T : nyeri hilang
timbul.
3. Tanda – Tanda Vital :
TD : 160/100 mmHg
N : 87 x/menit
2 Jumat DS: Kekakuan sendi Gangguan
8 Januari 2021 1. Klien mengatakan Mobilitas
susah berjalan karena Fisik
kedua lututnya kaku
sejak 3 tahun lalu
2. Klien mengatakan
untuk aktifitas
terkadang dibantu
oleh orang lain
DO:
1. Pengkajian Status
Fungsional Barthel
76
Indeks menunjukkan
angka 110
ketergantungan
sebagian
2. Klien terkadang
menggunakan
tongkat untuk
berjalan
3. Tonus otot
5 5
5 4
3 Jumat DS: Kurang terpapar Defisit
8 Januari 2021 1. Klien mengatakan ia informasi pengetahuan
tak pernah diberi
pendidikan kesehatan
mengenai tekanan
darah tinggi hanya
diberikan obat saja
DO:
1. Klien mengira boleh
memakan makanan
asin
2. Klien tampak
binggung dan tidak
bisa menjawab ketika
ditanya tentang
penyakitnya.
4. Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.5
Diagnosa Keperawatan
No Tanggal Ditemukan Diagnosa Keperwatan
77
3. 8 Januari 2021 Defisit pengetahuan berhubungan dengan
kurang terpapar informasi
78
5. Rencana Asuhan Keperawatan
Tabel 4.6
Rencana Asuhan Keperawatan
79
saat Melaporkan 10.30 WIT tusuk
beraktivitas bahwa nyeri 3. Observasi reaksi 3. Mengetahui 3. Mengobservasi R : nyeri
dan berkurang dengan nonverbal dari respon pasien reaksi nonverbal dibagian
berkurang menggunakan ketidaknyamanan dari kepala
saat istirahat manajemen nyeri. ketidaknyamanan S : skala
3. Klien Mampu mengenali Hasil : pasien nyeri 5
mengatakan nyeri (skala, mengatakan T : nyeri
nyeri seperti intensitas, kepanasan pada hilang
ditusuk-tusuk, frekuensi dan siang hari timbul
4. Klien tanda nyeri). O:
mengatakan Menyatakan rasa 10.45 WIT Ny.W
nyeri nyaman setelah 4. Gunakan teknik 4. Untuk 4. Menggunakan tampak
dirasakan nyeri berkurang komunikasi terapeutik mendapatkan teknik menahan
dibagian Tanda vital dalam untuk mengetahui informasi yang komunikasi nyeri dan
kepala, rentang normal. pengalaman nyeri jelas. terapeutik untuk memegangi
dengan skala pasien. mengetahui kepala
nyeri 5 pengalaman nyeri bagian
5. Klien pasien. belakang,
mengatakan Hasil :Ny.S TD :
nyeri hilang mengatakan sakit 160/100
timbul. kepala dan daerah mmHg
DO : tengkuk leher Nadi :
1. Klien 87x/menit
tampak 11.00 WIT
Pernapasan
menahan 5. Kontrol lingkungan 5. Mengetahui hal- 5. Mengontrol
: 20x/menit.
nyeri dan yang dapat hal yang dapat lingkungan yang
A :
memegangi mempengaruhi nyeri meningkatkan dapat
Masalah belum
kepala seperti suhu ruangan, rasa nyeri mempengaruhi
teratasi.
80
bagian pencahayaan dan nyeri seperti suhu P :
belakang. kebisingan. ruangan, Intervensi
2. Pengkajian pencahayaan dan 1,2 , 5 , 6 d a
nyeri: kebisingan. n 7 lanjutkan.
P : nyeri Hasil :
bertambah lingkungan
saat tampak tenang
beraktivitas dan mendapatkan
dan cahaya yang
berkurang cukup.
saat istirahat
Q : nyeri 11.10 WIT
seperti 6. Lakukan tindakan non 6. Merupakan 6. Melakukan
ditusuk- farmakologi berupa tindakan untuk kompres hangat
tusuk, kompres hangat dan mencegah nyeri dan pijatan pada
R : nyeri pijatan pada kepala kambuh daerah kepala.
dibagian Hasil : klien
kepala, mengatakan
S : skala merasa nyaman
nyeri 5, saat di pijat
T : nyeri
hilang 11.30 WIT
timbul. 7. Anjurkan pasien 7. Merupakan 7. Menganjurkan
3. Tanda – istirahat yang cukup. tindakan untuk pasien istirahat
Tanda Vital : mengurangi yang cukup. Hasil
TD : 160/100 nyeri yang : pasien mau
mmHg dirasakan. beristirahat.
N : 87 x/menit
81
11.40 WIT
8. ajarkan pada klien 8. Untuk 8. Mengajarkan
tentang pola hidup mengetahui pada klien
sehat seperti rajin pengaruh dari tentang pola
olahraga, makan yang tindakan yang hidup sehat
bergizi dan istirahat diberikan. seperti rajin
yang cukup olahraga, makan
yang bergizi dan
istirahat yang
cukup.
Hasil : pasien
menyimak dan
bersedia
melakukannya.
82
lututnya Klien meningkat 11.50 WIT jarang
kaku sejak dalam aktivita 2. Kaji luasnya kerusakan 2. Untuk 2. Mengkaji luasnya melakukan
3 tahun lalu Mengerti tujuan secara teratur. mengetahui kerusakan secara ROM.
2. Klien dari peningkatan luasnya teratur. Klien
mengatakan mobilita kerusakan dan Hasil: mengatakan
untuk Bantu untuk hambatan Klien mengatakan dapat
aktifitas mobilisasi (walker) mobilisasi. bagian atau merubah
terkadang anggota tubuh posisi.
dibantu oleh yang tidak bisa Klien
orang lain digunakan dan mengatakan
DO: digerakkan pada mampu
1. Pengkajian ekstremitas mengangkat
Status bawah bagian kaki kanan
Fungsional kanan. yang lemah
Barthel secara
Indeks 11.55 WIT mandiri
menunjukkan 3. Lakukan latihan 3. Meningkatkan 3. Melakukan dengan
angka 110 tentang gerak aktif sirkulasi, latihan tentang perlahan.
ketergantung pada ekstremitas membantu gerak aktif pada O:
an sebagian (ROM). mencegah ekstremitas Klien tampak
2. Klien kontraktur. (ROM). mampu
terkadang Hasil: menggerakan
menggunaka Klien mengatakan ekstremitas
n tongkat kaki kananbila bawah bagian
untuk digerakkan sakit kanan,
berjalan Kaki kanan klien adanya
tampak lemah peningkatan
pergerakan
83
3. Tonus otot 12.10 WIT mobilisasi.
5 5 4. Anjurkan klien 4. Pergerakan agar 4. Menganjurkan A:
5 4 bagaimana merubah mengurangi klien bagaimana Masalah
posisi dan berikan hambatan merubah posisi teratasi
bantuan jika diperlukan mobilisasi dan berikan sebagian
bantuan jika P:
diperlukan Lanjutkan
Hasil: intervensi
Klien mengatakan 1,2,3,4 dan 5
bila ingin
merubah posisi
secara perlahan.
Klien tampak
menunjukkan
adanya
peningkatan
aktivitas
12.15 WIT
5. Anjurkan klien untuk 5. Untuk latihan 5. Menganjurkan
membantu pergerakan aktif danrespon klien untuk
dan latihan dengan baik ekstremitas membantu
menggunakan yang tidak sakit. pergerakan dan
ekstremitas yang tidak latihan dengan
sakit untuk menyokong menggunakan
yang lemah. ekstremitas yang
tidak sakit untuk
menyokong yang
84
lemah.
Hasil:
Klien mengatakan
bila menggerakan
kaki kanan harus
dibantu
85
mengira tingkat muncul pada teratasi.
boleh kesadaran klien penyakit P:
memakan meningkat. Hasil: Lanjukan
makanan Pasien intervensi
asin mengatakan 1,2,3,4,dan 5
2. Klien tampak masih agak
binggung binggung dengan
dan tidak penjelasan yang
bisa diberikan.
menjawab
ketika 12.50 WIT
ditanya 3. Identifikasi 3. Mengetahui 3. Identifikasi
tentang kemungkinan penyebab penyebab kemungkinan
penyakitnya. sakitnya penyebab
membantu klien Hasil:
untuk patuh Pasien
terhadap mengatakan
pengobatan. mungkin
penyebab
sakitnya karena
penyakit
keturunan.
12.55 WIT
4. Sediakan informasi 4. Membantu 4. Sediakan
pada pasien tentang peningkatan informasi pada
kondisi pemahaman pasien tentang
klien kondisi
86
Hasil:
Pasien
mengatakan
binggung kenapa
tidak boleh
makan asin.
13.00 WIT
5. Diskusikan pilihan 5. Dengan 5. Diskusikan
terapi atau penanganan berdiskusi pilihan terapi atau
diharapkan penanganan
klien ikut Hasil:
berpartisipasi Klien mengatakan
dengan rutin meminum
pengobatannya. obat yang
diberikan oleh
dokter.
87
5. Catatan Perkembangan
a. Hari I
Tabel 4.7
Catatan Perkembangan Hari I
No Tanggal DX Jam Implementasi Evaluasi
.
1 9 Jan 1 09.00 1. Mengkaji tanda – S:
2021 WIT tanda vital. Ny.S
Hasil : -TD : mengatakan
150/100 mmHg masih sakit
-Nadi : 80x/mnt kepala,
-RR : 20x/mnt. P : nyeri
bertambah
09.15 2. Melakukan saat
WIT pengkajian nyeri beraktivitas
secara berkala dan
Hasil : Ny.S tampak berkurang
menahan nyeri. saatistirahat
.
09.30 3. Mengontrol Q : nyeri
WIT lingkungan yang seperti
dapat mempengaruhi ditusuk-
nyeri seperti suhu tusuk.
ruangan, R : nyeri
pencahayaan dan dibagian
kebisingan. kepala
Hasil : lingkungan S : skala
tampak tenang dan nyeri 4
mendapatkan cahaya T : nyeri
yang cukup. hilang
timbul.
4. Melakukan kompres O :
09.45 hangat dan pijatan
Ny.S
WIT pada daerah kepala.
tampak
Hasil : Ny.S
menahan
mengatakan merasa
nyeri dan
nyaman saat di pijat
memegangi
kepala
5. Menganjurkan Klien
bagian
10.00 istirahat yang cukup.
belakang
WIT Hasil : Ny.S mau
TD :
beristirahat.
150/100
mmH
88
Nadi :
80x/menit.-
Pernapasan
: 20x/menit.
A :
masalah
belum teratasi.
P : lanjutkan
intervensi
1,2,6 dan 7
89
bantuan jika bawah bagian
diperlukan kanan, adanya
Hasil: peningkatan
Klien mengatakan pergerakan
bila ingin merubah mobilisasi.
posisi secara A:
perlahan. Masalah
Klien tampak teratasi
menunjukkan adanya sebagian
peningkatan aktivitas P:
11.00 5. Menganjurkan klien Lanjutkan
WIT untuk membantu intervensi
pergerakan dan 1,2,3,4 dan 5
latihan dengan
menggunakan
ekstremitas yang
tidak sakit untuk
menyokong yang
lemah.
Hasil:
Klien mengatakan
bila menggerakan
kaki kanan harus
dibantu
90
Masalah
11.45 3. Identifikasi teratasi.
WIT kemungkinan P:
penyebab Hentikan
Hasil: intervensi
Klien mengatakan
mungkin penyebab
sakitnya karena
penyakit keturunan.
91
b. Hari II
Tabel 4.8
Catatan Perkembangan Hari II
No Tangg DX Jam Implementasi Evaluasi
. al
1 10 Jan 1 09.00 1. Mengkaji tanda – S:
2021 WIT tanda vital. Ny.S
Hasil : -TD : mengatakan
140/100 mmHg merasa
-Nadi : 90x/mnt nyaman dan
-RR : 22x/mnt. enakan.
O :
09.15 2. Melakukan Ny.S tampak
WIT pengkajian nyeri nyaman
secara berkala TD : 140/100
Hasil : Ny.S mmHg
mengatakan tidak Nadi :
merasa nyeri. 80x/menit.
Pernapasan :
09.30 3. Melakukan kompres 20x/menit.
WIT hangat dan pijatan A :
pada daerah kepala. Masalah
Hasil : Ny. S teratasi.
mengatakan merasa
P :
nyaman saat di pijat
Intervensi
dipertahankan
09.45 4. Menganjurkan Klien
.
WIT istirahat yang cukup
Hasil : Ny.S mau
beristirahat.
92
tubuh yang tidak bisa mengatakan
digunakan dan dapat
digerakkan pada merubah
ekstremitas bawah posisi.
bagian kanan. Klien
mengatakan
10.30 3. Melakukan latihan mampu
WIT tentang gerak aktif mengangkat
pada ekstremitas kaki kanan
(ROM). yang lemah
Hasil: secara
Klien mengatakan kaki mandiri
kananbila digerakkan dengan
sakit perlahan.
Kaki kanan klien O:
tampak lemah Klien tampak
mampu
10.45 4. Menganjurkan klien menggerakan
WIT bagaimana merubah ekstremitas
posisi dan berikan bawah bagian
bantuan jika kanan, adanya
diperlukan peningkatan
Hasil: pergerakan
Klien mengatakan bila mobilisasi.
ingin merubah posisi A:
secara perlahan. Masalah teratasi
Klien tampak P:
menunjukkan adanya Hentikan
peningkatan aktivitas intervensi
93
B. Pembahasan
1. Pengkajian Keperawatan
halaman 41 hal-hal yang perlu dikaji pada pasien dengan hipertensi adalah
penyakit yang diderita satu tahun terakhir. Pada tahap ini penulis mengarah
pada proses pengkajian yang terdapat pada tinjauan teoritis, dan konsep
Pada tinjauan teori, penyebab dan tanda gejala dari hipertensi yaitu
genetik, usia, stress fisik dan psikis obesitas, pola makan tidak sehat, kurang
94
aktivitas fisik, dengan tanda gejala sakit kepala, biasanya di tengkuk dan
leher, dapat muncul saat terbangun, dan berkurang saat siang hari.
Tanda gejala lain terjadi akibat kerusakan organ target dan dapat
kebutuhan seksual, rasa aman nyaman, kebutuhan rasa dicintai, harga diri,
dasar yang terganggu menurut teori maslow yang ada pada kasus Ny.S
adalah kebutuhan rasa aman dan keselamatan, hal ini terjadi klien
laboratorium yang meliputi : kolestrol total serum, kolestrol LDL dan HDL
2021.
95
persoalan pribadi dan mempersiapkan diri menghadapi kematian, sedangkan
pada kasus Ny.S tidak ditemukan, karena Ny.S masih bisa bersosialisasi
dengan biak dan berinteraksi dengan lansia lainnya, serta masih aktif dalam
Pada aspek spiritual secara teoritis bahwa lansia akan matur dalam
rajin beribah 1 minggu sekali di gereja, hal ini sesuai dengan tinjauan
2. Diagnosa Keperawatan
yaitu:
96
b. Nyeri akut berhubungan denganpeningkatan tekanan vaskuler
data: klien mengeluh sering sakit kepala dan terasa berat dibagian
5, nyeri hilang timbul dan klien tampak menahan nyeri dan memegangi
diagnosa nyeri.
97
data klien mengatakan susah berjalan karena kedua lututnya kaku
tekanan darah tinggi hanya diberikan obat saja, klien mengira boleh
memakan makanan asin dan klien tampak binggung dan tidak bisa
98
Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus namun tidak muncul
sendi.
3. Intervensi Keperawatan
yang berpusat pada pasien dan hasil yang diperkirakan dari intervensi
Perry, 2005).
nyeri pasien.
99
5) Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
pada kepala
8) Ajarkan pada klien tentang pola hidup sehat seperti rajin olahraga,
diperlukan
lemah.
100
4) Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi
4. Implementasi Keperawatan
Dalam kasus ini implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi yang
direncanakan sebelumnya.
5. Evaluasi Keperawatan
merupakan suatu hasil dari semua perencanaan dan pelaksanaan yang telah
hari tanggal 8-10 Januari 2021. Adapun evaluasi yang penulis peroleh:
101
merasa nyaman dan enakan, klien tampak nyaman, TD : 140/100
a. Faktor Pendukung
keperawatan.
kesembuhan.
102
b. Faktor Penghambat
103
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
tanda dan gejala yang sama seperti pada tinjauan teori. Keluhan yang
dirasakan yaitu nyeri pada tengkuk. Kemudian tanda dan gejala yang
tegang, dengan skala 5 pada klien 1 dan skala 6 pada klien 6 dengan durasi
2. Diagnosa yang keperawatan yang muncul pada klien tersebut ialah nyeri
3. Hasil yang diperoleh dari intervensi yang dilakukan oleh penulis pada
104
pada diagnose 3 pada klien dapat menjelaskan mengenai penyakit yang ia
implementasi.
B. Saran
105
2. Bagi Perawat
Hipertensi.
Hipertensi.
106
DAFTAR PUSTAKA
107
Sunaryo. 2016. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Wahyudi, N. 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi 3. Jakarta :
EGC.
108