OLEH
NIKITA WENDY RORIMPANDEY
NIM : 711440117067
i
Karya Tulis Ilmiah ini Diperiksa dan Disetujui Oleh Pembimbing Untuk Diajukan Dalam
Ujian Sidang Karya Tulis Ilmiah
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado
2
LEMBAR PENGESAHAN
Femmy Lumi, S.Pd, S.Psi, M.Kes Maria Terok, S.Pd, S.SiT,M.Kes Esrom Kanine, M.Kep,Ns,Sp.Kep.J
Mengetahui
3
Abstrak
Harga diri rendah adalah suatu pemikiran dan perasaan negatif terhadap diri sendiri
sehingga penderita merasakan hilangnya percaya diri dan harga diri (Hermawan, et al,. 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi landasan teori dan praktik sebagai
alternatif pendekatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kepustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni metode dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Untuk menjaga ketepatan pengkajian dan
mencegah kesalahan informasi dalam analisis data maka dilakukan pengecekan antar pustaka
dan membaca ulang pustaka serta memperhatikan komentar pembimbing.
Hasil penelitian ini adalah terelaborasinya landasan teori dan praktik secara utuh
meliputi, : 1) Latar belakang berkembangnya Harga Diri Rendah, 2) Konsep utama Harga
Diri Rendah, 3) Tujuan dari Harga Diri Rendah, 4) Fungsi dan peran dalam Harga Diri
Rendah, 5) Pengalaman dalam proses Harga Diri Rendah, 6) Hubungan antara dan dalam
Harga Diri Rendah, 7) Teknik dan prosedur Harga Diri Rendah, dan 8) Hasil penelitian
penerapan Harga Diri Rendah, dan 9) Proses Harga Diri Rendah dalam menangani kasus.
Kata Kunci: Studi Kepustakaan, Harga Diri Rendah, Individual Coping Inefektif
Skizophernia
Abstract
Low self-esteem is a challenge and a negative feeling towards yourself that causes feelings of
self-confidence and self-esteem (Hermawan, et al, 2015).
This study aims to eliminate the theoretical and practical foundation as an alternative
discussion. The research method used is the method of library research. The data collection
method used is the registration method. The data analysis technique used is content analysis.
To enable the accuracy of the assessment and prevent misinformation in data analysis,
checking between libraries and re-reading the literature is done and paying attention to the
supervisor's comments.
The results of this study are the elaboration of overall theoretical and practical foundations: 1)
The background to its development is Low Self-Esteem, 2) The main concepts of Low Self-
Esteem, 3) The Purpose of Low Self-Esteem, 4) Functions and Roles in Low Self-Esteem, 5)
4
Experience in the process of Low Self-Esteem, 6) Relationship between and in Low Self-
Esteem, 7) Techniques and procedures of Low Self-Esteem, and 8) The results of research
into the application of Low Self-Esteem, and 9) Low Self-Esteem Process in conducting
research.
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan kasih-Nya sehingga
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Studi Kepustakaan Dalam Penerapan Asuhan
Keperawatan Jiwa Pada Pasien Dengan Koping Individu Tidak Efektif’ dapat selesai dengan
baik.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan program Diploma III kesehatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado
Jurusan Keperawatan. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini Penulis banyak memperoleh
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada :
6
mendoakan dan memberi dukungan material dan moral kepada penulis selama
menjalani pendidikan dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Seluruh teman-teman “D3anery” dan teman-teman angkatan 34 ”
EmnertyFouration” yang selalu bersama dalam menyelesaikan pendidikan selama 3
tahun`
11. Sahabat-sahabat saya Sarah Ruimassa, Melania Lonto, Ni ketut lastryani, Evelyn
Matheos, ,Olivia Sualang, Patricia Awon, Prilly Mantou, yang selalu memberikan
semangat dalam menyelesaikan pendidikan.
12. Penulis menyadari bahwa Karya Tulisa Ilmiah ini masih belum sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Tuhan memberkati kita semua.
Penulis
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................iii
ABSTRAK .................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ...............................................................................................v
DAFTAR ISI ..............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang...........................................................................................
1.2.Rumusan Masalah......................................................................................
1.3.Tujuan Penulisan.......................................................................................
1.4.Manfaat Penulisan.....................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................
A. KONSEP DASAR HARGA DIRI RENDAH............................................
2.1 Definisi......................................................................................................
2.2. Klasifikasi................................................................................................
2.3. Etiologi.....................................................................................................
2.4. Rentang Respon Konsep Diri........................................................8
2.5. Manifestasi Klinis..........................................................................9
2.6. Akibat Terjadinya Harga Diri Rendah...........................................9
2.7. Proses Terjadinya Harga Diri Rendah..........................................10
2.8. Penata Laksanaan Keperawatan...................................................11
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HARGA DIRI RENDAH..
2.9.Pengkajian .............................................................. 22
2.8.Diagnosa Keperawatan ........................................... 34
2.10. Rencana Tindakan Keperawatan ............................ 35
2.11.Implementasi ........................................................... 43
2.12.Evaluasi .................................................................. 44
BAB III METODE PENELITIAN
8
A. JENIS PENELITIAN : STUDI PUSTAKA.............................................................
46
B. VARIABEL PENELITIAN.............................................................. 46
C. PROSEDUR PENELITIAN............................................................ 56
D. SUMBER DATA
E. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA.......................... 57
F. TEKNIK ANALISIS DATA............................... 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
B. Pembahasan ............................................................... 68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 72
B.SARAN.............................................................. 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
9
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah......... 36
10
DAFTAR GAMBAR
11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 7 Satuan Acara Penyuluhan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
12
BAB 1
PENDAHULUAN
Kesehatan jiwa adalah suatu keadaan sehat dimana kondisi emosional, psikologi, dan
sosial dapat terlihat dari interaksi dengan orang lain atau hubungan interpersonal yang
mampu memberikan kepuasan dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Seseorang
dikatakan sehat jiwa apabila mampu mengendalikan diri dengan selalu berfikir positif dalam
menghadapi stressor lingkungan tanpa adanya tekanan baik fisik, dan psikologi sehingga
mampu bekerja secara produktif dan mampu berperilaku adaptif. Sebaliknya seseorang
dikatakan gangguan jiwa apabila tidak mampu menjalankan peran dalam melakukan
hubungan interpersonal yang memuaskan atau dapat dikatakan adanya keterbatasan
hubungan antara individu dan lingkungan sekitarnya (Menurut Purwasih 2016)
Beberapa terapi spesialis yang diberikan untuk menangani pasien dengan harga diri
rendah yaitu dengan terapi individu, terapi kelompok, dan terapi keluarga (Widianti et al.,
2017).
Menurut Data Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun (2018) yang dilakukan oleh Badan
Penelitian Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Jumlah gangguan jiwa di
Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan, jumlah penderita gangguan jiwa di
Indonesia yaitu sebesar 7% dari total jumlah penduduk di Indonesia yang mengalami
gangguan jiwa skizofrenia/psikosis,dari 33 provinsi di Indonesia yaitu dengan jumlah sebesar
9% dari jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia (RISKESDAS 2018).
Harga diri rendah adalah suatu pemikiran dan perasaan negatif terhadap diri sendiri
sehingga penderita merasakan hilangnya rasa percaya diri dan harga diri (Stuart & Gail, 2006
dalam Hermawan, et al., 2015) .
Seseorang dengan harga diri rendah meyakini dan memandang dirinya lemah, tidak
berharga, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, merasa gagal, tidak menarik, tidak
disukai, dan hilangnya kepercayaan diri (Muhith, 2015).
Individu yang memiliki harga diri tinggi menghadapi lingkungan secara aktif dan
mampu beradaptasi secara efektif untuk berubah serta cenderung merasa aman. Individu yang
13
memiliki harga diri rendah melihat lingkungan dengan cara negatif dan menganggap sebagai
ancaman. (Keliat, 2011).
Menurut (Herman, 2011), gangguan jiwa ialah terganggunya kondisi mental atau
psikologi seseorang yang dapat dipengaruhi dari faktor diri sendiri dan lingkungan. Hal-hal
yang dapat mempengangaruhi perilaku manusia ialah keturunan dan konstitusi, umur, dan
sex, keadaan badaniah, keadaan psikologik, keluarga, adat-istiadat, kebudayaan dan
kepercayaan, pekerjaan, pernikahan dan kehamilan, kehilangan dan kematian orang yang di
cintai, rasa permusuhan, hubungan antara manusia.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gangguan jiwa merupakan suatu kondisi
psikologi yang abnormal yang dapat berpengaruh pada proses interaksi antar individu. Salah
satu masalah gangguan jiwa adalah harga diri rendah. Harga diri rendah harus ditangani
dengan tepat, karena masalah ini akan memperparah kondisi klien seperti timbulnya
halusinasi yang dapat menyebabkan klien depresi hingga dapat melakukan tindakan perilaku
kekerasan .
1.2Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan judul di atas maka terdapat masalah yang muncul terutama dalam
perawatan pasien gangguan jiwa dengan Harga Diri Rendah. Klien merasa kecewa,karena
kegagalan,dan ketidak berdayaan klien dalam menghadapi masalah.
1.3Tujuan Penulis
1. Tujuan umum
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu mampu memberikan asuhan keperawatan klien
dengan gangguan konsep diri: harga diri rendah.
2. Tujuan Khusus
Penulis sanggup/mampu melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan konsep
diri: harga diri rendah.
Penulis mampu mendiagnosis keperawatan berdasarkan data yang di peroleh untuk
mengatasi gangguan konsep diri: harga diri rendah
Merencanakan tindakan keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah harga diri
rendah
14
Mampu melaksanakan tindakan keperawatan kesehatan yang tepat dalam mengatasi
masalah gangguan konsep diri: harga diri rendah.
Mengevaluasi guna untuk mengetahui keberhasilan yang sesuai dengan rencana
tindakan keperawatan yang telah di berikan.
1.4Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Penulis mampu memperdalam penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
konsep diri:harga diri rendah.
Asuhan keperawatan dapat di pergunakan untuk meningkatan mutu pelayanan Rumah sakit
tersebut.
Dapat di gunaklan untuk acuan dalam penelitian tentang gangguan konsep diri: harga diri
rendah lebih dalam lagi.
Menambah ilmu pengetahuan yang terkait tentang kasus gangguan konsep diri : harga diri
rendah.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Klasifikasi
Menurut (Muhith, 2015) gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara :
1. Situasional
Harga diri rendah situasional dapat diartikan harga diri rendah yang terjadi karena adanya
trauma yang tiba-tiba, misalnya karena kecelakaan, harus melakukan operasi, diceraikan
pasangan, putus sekolah, kehilangan pekerjaan, dan adanya trauma di masa lalu.
16
2. Kronik
Harga diri rendah kronik disebabkan karena persepsi negatif terhadap diri sendiri yang telah
berlangsung lama, yaitu cara berpikir yang negatif yang dimiliki
sebelum sakit/atau sebelum dirawat. Kejadian sakit dan dirawat dapat meningkatkan persepsi
negatif terhadap dirinya.
2.3Etiologi
1. Menurut Yosep (2009), penyebab terjadinya harga diri rendah adalah sebagai berikut :
a) Pola asuh keluarga yang salah pada masa kecil lebih sering disalahkan dan jarang
diberi pujian atas apa yang telah berhasil dicapainya.
b) Saat individu mencapai masa remaja keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi
kesempatan dalam melakukan suatu hal dan tidak diterima keberadaannya.
c) Menjelang dewasa awal sering gagal dalam Pendidikan, pekerjaan, pergaulan atau
interaksi dengan orang lain.
d) keberadaannya atau lingkungan yang cenderung mengucilkannya serta adanya
tuntutan lingkungan yang menuntutnya untuk melakukan hal lebih dari
kemampuannya.
17
2.4 Rentang Respon Konsep Diri
Rentang respon harga diri rendah (Yosep, 2010)
Respon adaptif Respon maladaptif
1. Respon adaptif
Respon Adaptif adalah suatu respon ketika individu mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan serta keadaan dan mampu mengatasi masalah sesuai dengan norma-norma sosial.
a. Aktualisasi diri adalah ketepatan individu dalam menempatkan dirinya sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
b. Konsep diri positif adalah pandangan, penilaian, serta pemikiran yang baik individu
terhadap dirinya, sehingga individu mampu menempatkan aspek aspek positif yang dimiliki.
2. Respon Maladaptif
Respon Maladaptif adalah sebuah respon ketika individu tidak mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan serta ketidakmampuan individu dalam menyelesaikan suatu masalah.
a. Harga diri rendah adalah suatu pemikiran individu dimana sesorang mamandang negatif
terhadap dirinya sehingga individu merasa dirinya lemah, tidak berguna, serta ditandai
dengan hilangnya kepercayaan diri dan merasa gagal dalam mencapai keinginan.
b. Kerancuan identitas adalah kekacauan identitas dimana individu memandang dirinya
penuh keraguan, sulit dalam menetapkan keiinginan dan ketidakmampuan individu dalam
mengambil keputusan.
c. Depersonalisasi adalah suatu bentuk kepribadian seseorang yang tidak mampu berinteraksi
dengan orang lain secara langsung karena individu memiliki perasaan bahwa hal-hal yang
disekitarnya tidak nyata.
18
2.5 Manifestasi Klinis
19
Menurut Purwanto (2015) harga diri rendah dapat berisiko terjadinya isolasi sosial seperti :
menarik diri, menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan, berupa tingkah laku yang maladaptif/tidak mampu beradaptasi dengan
orang sekitar sehingga dapat mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial. Dalam
(Hermawan et al,2015) yaitu penderita tidak akan berkembang dalam kehidupannya,
penderita aka merasa terkucil dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain, karena individu
tidak memiliki rasa percaya diri. Akibatnya seseorang dengan harga diri rendah akan selalu
mnyendiri maka cenderung akan berhalusinasi yang dapat menyebabkan depresi bahkan
mampu merusak lingkungan serta dapat melakukan tindakan perilaku kekerasan.
Menurut Karika (2015) harga diri rendah dapat berisiko terjadinya isolasi sosial : menarik
diri, isolasi soasial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada
tingkah laku yang maladaptif mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial.
Dan sering dirtunjukan dengan perilaku antara lain :
1. Data subyektif
Mengungkapkan enggan untuk memulai hubungan atau pembicaraan
Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain
Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain
2. Data obyektif
Kurang spontan ketika diajak bicara
Apatis
Ekspresi wajah kosong
Menurun atau tidak adanya komunikasi verbal
Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat bicara
20
cita yang tidak tercapai, gagal bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Harga diri rendah
dapat terjadi karena adanya kegagalan atau berduka disfungsional dan individu yang
mengalami gangguan ini mempunyai koping yang tidak konstruktif atau kopingnya
maladaptif. (Suerni et al., 2013).
21
Latihan asertif adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan,
dirasakan dan dipikirkan pada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta
perasaan orang lain.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Harga Diri Rendah
B. Pengkajian
Apa yang menyebabkan klien atau keluarga datang, atau dirawat di rumah sakit, apakah
sudah tahu penyikit sebelumnya, apa yang sudah dilakukan keluarga untuk mengatasi
masalah ini
1. Faktor prediposisi
Faktor prediposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orang tua yang tidak
realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis
2. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya sebagian anggota
tubuh, berubahnya pennampilan atau bentuk tubuhm mengalami kegagalan, serta
menurunnya produktivitas
3. Konsep diri
a. Gambaran diri
22
Persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai, reaksi klien
terhadap bagian tubuh yang tidak disukai dan bagian yang disukai.
b. Ideal diri
c. Harga diri
d. Identitas
e. Peran
C. Pohon Masalah
(HDR)
(Fajariyah, 2012)
E. Intervensi
Perencanaan terdiri dari tiga aspek, yaitu tujuan umum,tujuan khusus, dan rencana
tindakan keperawatan. Tujuan umum berfokus pada penyelesaian permasalahan dari
diagnosis tertentu. Tujuan umum dapat di capai jika serangkaian tujuan khusus telah tercapai.
Tujuan khusus berfokus pada penyelesaian etiologi dari diagnosis tertentu. Tujuan khusus
merupakan rumusan kemampuan yang perlu di capai atau di miliki klien (direja,2011)
NO PASIEN KELUARGA
SP1P SP1K
1 Bina hubungan saling percaya Mendiskusikan masalah yang
24
dalam jadwalkegiatan harian
SP2P SP2P
1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian Melatih keluarga harian pasien
pasien mempraktekan cara merawatdengan
3
Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP3K
Melatih keluarga melakukan
25
1. Intervensi
Fokus Intervensi Dari Diagnosa Keperawatan Yang Muncul Diatas Pada Klien
Harga Diri Rendah Adalah Sebagai Berikut:
Kehidupan i
Menunjukka
Sehari- Hari. Terapeutik:
n Rasa
Senang Sapa Klien
TUK 1: Dengan
Ada Kontak
Ramah
Klien Dapat Mata
Baik
Membina Mau
Verbal
Hubungan Berjabat
Maupun
Saling Tangan
Non Verbal
Percaya
Dan
Perkenalka
Menyebut Nama
n Diri
Mau Dengan
Menjawab Sopan
Salam
Tanyakan
Klien Mau Nama
Duduk Lengkap
Berdamping Klien Dan
an Dengan
26
Perawat Nama
Mau Panggilan
Mengutarak Yang
an Masalah Disukai
YangDihada Klien
pi. Jelaskan
Tujuan
Pertemuan
Jujur Dan
Menepati
Janji
Tunjukkan
Sikap
Menerima
Klien Apa
Adanya
Beri
Perhatian
Dan
Perhatikan
Kebutuhan
Dasar
Klien
27
Daftar Positif Daftarnya Diperlukan
Lingkungan Klien. Setiap Sebagai
Klien Keperawatan
Hindarkan nya,
Dari Reinforcemen
Penilaian Meningkatka
28
Diskusikan Mengerti
Kemampua Tentang
n Yang Kemampuan
Dapat Yang
Dilanjutkan Dimiliki
Penggunaa Dapat
nnya Di Memotivasi
Rumah Klien Untuk
Sakit Tetap
Berikan Mempertahan
Pujian kan
Penggunaann
ya.
TUK 4 : Klien Memiliki Minta Klien Adalah
Klien Dalam
Melakukan Kehidupanny
29
Diskusikan n Kegiatan.
Jadwal
Egiatan
Harian
Atas
Kegiatan
Yang Telah
Dilatih
Rencanaka
n Bersama
Klien
Aktivitas
Yang
Dapat
Dilakukan
Setiap Hari
Sesuai
Kemampua
n, Buat
Jadwal
Kegiatan
Mandiri,
Kegiatan
Dengan
Bantuan
Sebagian,
Dan
Kegiatan
Yang
Membutuh
kan
Bantuan
Total
30
Tingkatkan
Kegiatan
Yang
Disukai
Sesuai
Dengan
Kondisi
Klien
Beri
Contoh
Cara
Pelaksanaa
n Kegiatan
Yang
Boleh
Klien
Lakukan
TUK 5 : Klien Melakukan Beri Reinforcemen
Klien Dapat Kegiatan Yang Kesempata t Positif
Melakukan Telah Dilatih n Pada Dapat
Kegiatan (Mandiri, Dengan Klien Meningkatka
Sesuai Bantuan Atau Untuk n Harga Diri
Kondisi Sakit Tergantung), Klien Mencoba Klien Dan
Dan Melakukan Kegiatan Memberikan
Kemampuan Beberapa Kegiatan Yang Telah Kesempatan
nya. Mandiri. Direncanak Kepada Kien
an Untuk Tetap
Atas Kegiatan
an Klien Dilakukan
Diskusikan
Kemungkin
31
an
Pelaksanaa
n Di
Rumah
TUK 6 : Keluarga Dapat Beri Mendorong
Klien Dapat Memberi Dukungan Pendidikan Keluarga
Memanfaatka Dan Pujian Serta Kesehatan Akan Sangat
n Sistem Memahami Jadwal Pada Berpengaruh
Pendukung Kegiatan Harian Keluarga Dalam
Yang Ada Klien. Tentang Mempercepat
Cara Proses
Merawat Penyembuhan
Klien Klien Dan
Dengan Meningkatka
Harga Diri n Peran Serta
Rendah Keluarga
Bantu Dalam
Keluarga Merawat
Memberika Klien Di
n Rumah.
Dukungan
Positif
Selama
Klien
Dirawat
Bantu
Keluarga
Menyiapka
n
Lingkunga
n Di
Rumah
Jelaskan
32
Cara
Pelaksanaa
n Jadwal
Kegiatan
Klien Di
Rumah
Anjurkan
Keluarga
Untuk
Memberika
n Pujian
Pada Klien
Setiap
Berhasil
33
watan
1 Koping TUM: Diharapkan 1. Bina Kepercayaan Dari Klien
Individu Pasien Pasien Hubungan Merupakan Hal Yang
Tidak Dapat Menunjukan Saling Percaya Memudahkan Perawat
Efektif Melakukan Tanda-Tanda Dengan Dalam Melakukan
Waja Ucapkan
h Salam
TUK 1:
Cerah Terapeut
Pasien
, ik. Sapa
Dapat
Terse Klien
Membina
nyum Dengan
Hubungan
Mau Ramah,
Saling
Berke Baik
Percaya
nalan Verbal
Ada Maupun
Konta Non
k Verbal
Mata Berajaba
Berse t Tangan
dia Dengan
Menc Klien
eritak Perkenal
an an Diri
Peras Dengan
aanya Sopan
Berse Tanyaka
dia n Nama
Meng Lengkap
ungka Klien
34
pkan Dan
Masal NamaPa
ah nggilan
Yang
Disukai
Jelaskan
Tujuan
Pertemu
an
Buat
Kontrak
Topik,
Waktu,
Dan
Tempat
Setiap
Kali
Bertemu
Klien
Tunjuka
n Sikap
Empati
Dan
Menerim
a Klien
Apa
Adanya
Beri
Perhatia
n
Kepada
Klien
Dan
35
Perhatia
n
Kebutuh
an Dasar
Klien.
36
Hindark
an
Memberi
Penilaia
n
Negatif
Beri
Pujian
Yang
Realistis
Atas
Kemamp
uan
Pasien
Kepera
watan
TUK 3 : Setelah Diskusik Keterbukaan Dan
Pasien Beberapa an Pengertian Tentang
Dapat Kali Dengan Kemampuan Yang
Menilai Pertemuan, Pasien Dimiliki Adalah
37
Kemampua Pasien Tentang Prasyarat Untuk
n Yang Menyebutka Kemamp Berubah.
Dimiliki n uan Pengertian Tentang
Untuk Kemampuan Yang Kemampuan Yang
Dilaksanak Yang Masih Dimiliki
an Dimilikinya Dapat DiriMempertahank
Yang Dapat Digunak anPenggunaannya
Dilaksanakan an
Selama
Sakit
Bantu
Pasien
Menyeb
utkannya
Dan Beri
Penguata
n
Terhada
p
Kemamp
uan Diri
Yang
Diungka
pkan
Pasien
Perlihatk
an
Respons
Yang
Kondusi
f Serta
Jadilah
Pendeng
38
ar Yang
Akitf
Setiap
Hari
Sesuai
Dengan
Kemamp
uan
Pasien
Beri
Contoh
Kegiatan
Yang
39
Boleh
Dilakuka
n
TUK 5 : Setelah 1x Berdisku Pasien Merupakan
Melatih Interaksi, si Individu Yang
Pasien Pasien Dapat Dengan Bertanggung Jawab
Sesuai Melakukan Pasien Terhadap Dirinya
Dengan Kegiatan Untuk Pasien Perlu
Kegiatan Sesuai Menetap Bertindak Secara
Yang Jadwal Yang kan Realistis Dalam
Dipilih Dibuat Urutan Kehidupannya
Berdasarka Kegiatan
Pasien Terbiasa
n Rencana (Yang
Melakukan
Yang Telah
Kegiatan Yang
Dibuat Dipilh
Dipilihnya Tersebut
Pasien)
Yang
Akan
Dilatihka
n
Anjurkan
Pasien
Untuk
Melaksan
akan
Kegiatan
Yang
Telah
Direncan
akan
Pantau
Kegiatan
Yang
Telah
40
Dilaksan
akan
Diskusik
an
Kemung
kinan
Pelaksan
aan
Kegiatan
Setelah
Pulang
Memotiv
asi
Pasien
Untuk
Memasu
kan
Kegiatan
Yang
Telah
Dilakuka
n
Kedalam
Jadwal
Kegiatan
Harian
41
Efektif Tentang
Bagi Klien Cara
Merawat
Klien
Dengan
Harga
Diri
Rendah
Kronis
Diskusik
an
Dengan
Keluarga
Tentang
Kemamp
uan
Yang
Dimiliki
Klien
Dan
Anjurka
n
Memuji
Klien
Atas
Kemamp
uannya
Secara
Realistis
.
42
DAFTAR PUSTAKA
Lete, G. reda, Dyah Kusuma, F. halis, & Rosdiana, Y. (2019). Hubungan Antara
Harga Diri Dengan Resiliensi Remaja Di Panti Asuhan Bakti Luhur Malang. Jurnal
Keperawatan, 4(1), 20–28.
43
Widianti, E., Keliat, B. A., Wardhani, I. Y., Keperawatan, F., Padjadjaran, U., Ilmu,
F., & Universitas, K. (2017). Aplikasi terapi spesialis keperawatan jiwa pada pasien
skizofrenia dengan harga diri rendah kronis di rs jawa barat. Jurnal Pendidikan
Keperawatan Indonesia, 3(1), 83–99.
Bulecheck, G., Butcher, H., Docheterman, J., & Wagner, C. (2016). Nursing
Outcomes clssification. (I. Nurjanah & R. D. Tumanggor, Eds.) (6th ed.). Elsevier.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2016). Nursing
Intervention Classification. (I. Nurjanah & R. D. Tumanggor, Eds.) (6th ed.).
Elsevier.
Hermawan, D., Suerni, T., & Sawab. (2015). Pengaruh TAK Stimulasi Persepsi ;
Bercerita Tentang Pengalaman Positif Yang Dimiliki Terhadap Harga Diri Pada
Pasien Harga Diri Rendah Di RSJD Dr.Amino Gondho Utomo. Jurnal Ilmu
Keperawatan Dan Kebidanan, 1–1
Yusuf, A., PK, R. F., & Nihayati, H. E. (2015). Keperawatan Kesehatan Jiwa. (F.
Ganiajri, Ed.). Jagakarsa, Jakarta Selatan: Salemba Medika. https://doi.org/ISBN 978-
xxx-xxx-xx-x
Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi. (M. Bendetu,
Ed.) (1st ed.). Yogyakarta: CV Andi Offset.
44
Dermawan, D., R. (2013). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
suerni, T., Keliat, B. A., & C.D, N. H. (2013). Penerapan Terapi Kognotif Dan
Psikoedukasi Keluarga Pada Klien Harga Diri Rendah Di Ruang Yudistira Rumah
Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Tahun 2013. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(2),
161–169.
Yosep. I, (2010). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: Refia Aditama
45