Anda di halaman 1dari 17

1.

sistem adalah Satu kesatuan yang terdiri dari bagianbagian / unsur-unsur / elemen-elemen,
yang bekerja sesuai fungsinya masingmasing, untuk mencapai satu tujuan yang sama.
Elemen yg satu mempengaruhielemen yang lain, rusaknya bagian yg satu akan berdampak
pada bagian yg lain Ilmu Politik adalah Ilmu yg mempelajari tentang relasi antara negara
dengan warga negara, mengkaji struktur politik dan kultur politik, penyelenggaraan
pemerintahan, kelompok politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, maupun supra
dan infra struktur politik beserta lingkungan yg mempengaruhinya Sedangkan studi
perbandingan politik (comparative politics) mempelajari kegiatan politik dalam cakuplan lebih
luas, termasuk mengenai pemerintahan dan berbagai lembaganya dan juga aneka
organisasi yang tidak secara langsung berhubungan dengan pemerintahan (antara lain
suku-suku bangsa, masyarakat, asosiasi, dan berbagai perserikatan)

2. Karena kita harus melihat letak geografis dan waktu dalam suatu pemerintahan/negara ketika akan
menerapkanan sistem politik, karena letak grografis dan waktu yang akan menentukan perkembangan
politik disuatu negara/pemerintahan. Masing-masing negara/pemerintahan meiliki perbedaan pola fikir
dan cara pandan yang berbeda sehingga hukum yang berlaku pun berbeda pula, contoh sistem politik
dan hukum di Aceh berbeda dengan di Yogyakarta,

3. Sama-sama memiliki tujuan yang sama tetapi berbeda cara mengatasi /menangani/ mengambil
tindakan, contoh sama-sama ingin memberantas peredaran narkoba antara negara Indonesia dan
Mexsico tetapi berbeda cara menanganinya,,kalau di Mexsico mengutamakan force power dalam
pemberantasan peredaran narkoba dikarenakan para kartel narkoba di Mexsiko mampu mengimbangi
aparat keamanan Mexsico dengan senjata yang dimiliki oleh kartel narkoba, berbeda dengan di
Indonesia tidak mengedepankan force power karena kartel narkoba di Indonesia tidak seberbahaya di
Mexsico.

4. perbedaan pendekatan tradisional dan modern dalam kajian perbandingan sistem politik
pendekatan tradisional
1. pendekatan filosofis (philosophical approach),
2. pendekatan sejarah (historical approach),
3. pendekatan institutional (institutional approach),
4. pendekatan hukum (legal approach).
pendekatan modern seperti
1. behaviouralism,
2. post-behaviouralism,
3. pendekatan fungsional struktural,
4. pendekatan sistem,
5. pendekatan komunikasi
6. pengambilan keputusan pendekatan

5.
1. Pendekatan tradisional
Penerapan di Indonesia, yakni karena berpedoman dengan UUD, masalah kedaulatan, kedudukan
dan kekuasaan serta keamanan masyarakat. maka seringkali pemerintah, menerapkan kebijakan,
seperti pembatasan jam malam, demi melindungi masyarakat, mencegah pencurian, mencegah
adanya penindasan antarwarga, mencegah perkosaan antarwarga termasuk juga menerapkan
pembekuan kritikan dari masyarakat, demi membuat pekerjaan pemerintah lebih efektif, selaras,
cepat, efisien, pembangunan berjalan dengan lancer. Hanya saja dampak negatif dari pendekatan
tradisional, yakni masyarakat akan merasa tertekan, karena perilaku pemerintah yang seakan
semena-mena terhadap masyarakatnya.

2. Pendekatan behavioral

Penerapan di Indonesia  yakni perilaku penyelenggara urusan publik, yang dilakukan oleh
Birokrasi, seperti oknum Pegawai Negeri Sipil/ Aparatur Sipil Negara. Kondisi birokrasi di Tanah
Air selama ini dianggap masih banyak kekurangan. Birokrasi di negara ini dipandang sebagai
sesuatu yang boros, tidak efektif, lambat, tidak kreatif, kurang responsif dan sensitif terhadap
publik. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya krisis  ketidakpercayaan terhadap pemeritah
yang akut di Indonesia. Persepsi masyarakat terhadap birokrasi sering kali kurang simpatik dan
berkonotasi negatif.

3. Pendekatan post-behavioral

Penerapan di Indonesia, dapat diambil salah-satu segi pada supremasi hukumnya,


Sistem Hukum, Menjadi bagian yang tidak terpisahkan disetiap penyelenggaraan negara.
Hukum merupakan faktor penting dalam penegakan good governance. Kelemahan sistem
hukum akan berpengaruh besar terhadap kinerja pemerintahan secara keseluruhan.,
pemerintahan yang baik tidak akan berjalan dengan semestinya, apabila di atas sistem
hukum yang lemah. Oleh karena itu penguatan sistim hukum atau reformasi hukum
merupakan kebutuhan mutlak bagi terwujudnya pemerintahan yang bersih  dan baik
Sebagai contoh, mencari orang yang jujur dan memilik integritas tinggi sama halnya
dengan mencari jarum dalam tumpukan jerami
Most similar system design
(MSSD) ini membandingkan
dua atau lebih kasus dengan
variabel pembanding yang
nilainya sama namun output
yang dihasilkan berbeda.
Adapun
variabel pembanding yang
digunakan oleh peneliti untuk
mengomparasikan kebijakan
Indonesia
dan Meksiko dalam hal
pemberantasan narkoba
adalah willingness dari
pemerintah kedua
negara, jaringan narkoba
internasional yang berada di
kedua negara tersebut, dan
respon dari
masyarakat di kedua negara
tersebut. Adapun hasil output
dari kebijakan tersebut
berbeda di
kedua negara.
Sebelum menggunakan metode
MSSD, peneliti ini
menggunakan konsep power
dalam
menjelaskan pendekatan yang
digunakan oleh pemerintah
dalam menegakkan stabilitas
keamanan melalui penegakan
order. Hal tersebut menjadi
penting mengingat tanpa adanya
order
yang berlaku dalam masyarakat
maka jelas yang terjadi adalah
masyarakat yang tidak tertata
dengan baik sehingga
mengakibatkan batasan yang
mengabur antara yang legal
dan ilegal.
kemudian dianalisis dalam teori
decision making process untuk
melihat lebih jauh alasan yang
melatarbelakangi masing-
masing pemangku kebijakan.
Namun hasilnya antara
Indonesia dan
Meksiko akan berbeda.
Kasus yang dihadapi oleh
Meksiko dan Indonesia pada
dasarnya sama. Tetapi jika
dikaji
lebih dalam terdapat beberapa
perbedaan yang mencolok.
Studi perbandingan mencoba
melihat
apa saja perbedaan yang
mendasar dari sudut pandang
akademis terkait kedua negara
tersebut
dengan tujuan untuk
memberikan parameter yang
jelas kepada para pemangku
kekuasaan dalam
mengambil keputusan
politiknya.
Most similar system design
(MSSD) ini membandingkan
dua atau lebih kasus dengan
variabel pembanding yang
nilainya sama namun output
yang dihasilkan berbeda.
Adapun
variabel pembanding yang
digunakan oleh peneliti untuk
mengomparasikan kebijakan
Indonesia
dan Meksiko dalam hal
pemberantasan narkoba
adalah willingness dari
pemerintah kedua
negara, jaringan narkoba
internasional yang berada di
kedua negara tersebut, dan
respon dari
masyarakat di kedua negara
tersebut. Adapun hasil output
dari kebijakan tersebut
berbeda di
kedua negara.
Sebelum menggunakan metode
MSSD, peneliti ini
menggunakan konsep power
dalam
menjelaskan pendekatan yang
digunakan oleh pemerintah
dalam menegakkan stabilitas
keamanan melalui penegakan
order. Hal tersebut menjadi
penting mengingat tanpa adanya
order
yang berlaku dalam masyarakat
maka jelas yang terjadi adalah
masyarakat yang tidak tertata
dengan baik sehingga
mengakibatkan batasan yang
mengabur antara yang legal
dan ilegal.
kemudian dianalisis dalam teori
decision making process untuk
melihat lebih jauh alasan yang
melatarbelakangi masing-
masing pemangku kebijakan.
Namun hasilnya antara
Indonesia dan
Meksiko akan berbeda.
Kasus yang dihadapi oleh
Meksiko dan Indonesia pada
dasarnya sama. Tetapi jika
dikaji
lebih dalam terdapat beberapa
perbedaan yang mencolok.
Studi perbandingan mencoba
melihat
apa saja perbedaan yang
mendasar dari sudut pandang
akademis terkait kedua negara
tersebut
dengan tujuan untuk
memberikan parameter yang
jelas kepada para pemangku
kekuasaan dalam
mengambil keputusan
politiknya.
Most similar system design
(MSSD) ini membandingkan
dua atau lebih kasus dengan
variabel pembanding yang
nilainya sama namun output
yang dihasilkan berbeda.
Adapun
variabel pembanding yang
digunakan oleh peneliti untuk
mengomparasikan kebijakan
Indonesia
dan Meksiko dalam hal
pemberantasan narkoba
adalah willingness dari
pemerintah kedua
negara, jaringan narkoba
internasional yang berada di
kedua negara tersebut, dan
respon dari
masyarakat di kedua negara
tersebut. Adapun hasil output
dari kebijakan tersebut
berbeda di
kedua negara.
Sebelum menggunakan metode
MSSD, peneliti ini
menggunakan konsep power
dalam
menjelaskan pendekatan yang
digunakan oleh pemerintah
dalam menegakkan stabilitas
keamanan melalui penegakan
order. Hal tersebut menjadi
penting mengingat tanpa adanya
order
yang berlaku dalam masyarakat
maka jelas yang terjadi adalah
masyarakat yang tidak tertata
dengan baik sehingga
mengakibatkan batasan yang
mengabur antara yang legal
dan ilegal.
kemudian dianalisis dalam teori
decision making process untuk
melihat lebih jauh alasan yang
melatarbelakangi masing-
masing pemangku kebijakan.
Namun hasilnya antara
Indonesia dan
Meksiko akan berbeda.
Kasus yang dihadapi oleh
Meksiko dan Indonesia pada
dasarnya sama. Tetapi jika
dikaji
lebih dalam terdapat beberapa
perbedaan yang mencolok.
Studi perbandingan mencoba
melihat
apa saja perbedaan yang
mendasar dari sudut pandang
akademis terkait kedua negara
tersebut
dengan tujuan untuk
memberikan parameter yang
jelas kepada para pemangku
kekuasaan dalam
mengambil keputusan
politiknya.

Anda mungkin juga menyukai