Anda di halaman 1dari 9

 Substansi ilmu perundang-undangan

 Apa yang diatur oleh peraturan perundang-undangan?

Dua konsep utama dan penting dalam menjawab pertanyaan ini


1. Perilaku sosial : perilaku individu yang terbentuk atau respon dari perilaku orang lain
=> menjadi objek dari pengaturan sebuah peraturan perundang-undangan
Yang perlu diatur adalah perilaku ketika kita berinteraksi dengan orang lain. Mengapa demikian?
Dari cerita robinson cruze, dapat disimpulkan hukum hadir ketika ada interaksi antar dua
inidividu, interaksi itulah yang kemudian menyebabkan konflik. Jika perilaku individu sendiri
tanpa orang lain maka gaakan ada hukum, karena tidak ada interaksi. Demikian pula dengan
peraturan perundang-undangan yang merupakan bagian dari hukum atau instrumen hukum.
Peraturan perundang-undangan hanya mengatur objek dari perilaku sosial seharusnya. Jadi
kalau dia tidak dalam konteks interaksi dengan yang lainnya, maka tidakk ada hukum yang perlu
mengatur karena tidak ada dampak terhadp masyarakat secara luas
Hukum/peraturan perundangan mengatur mengenai perilaku sosial.
2. Situasi sosial : situasi yang tercipta ketika sekelompok individu berperilaku pada pola tertentu
Jadi tujuan dari pengaturan perilaku adalah untuk menciptakan situasi sosial yg diinginkan.
Contohnya ada perilaku sosial di suatu daerah yang tidak mengindahkan kebersihan misalnya
membuang sampah sembarangan, mengotori lingkungannya secara sembarangan. Perilaku ini
yang diintervensi jika daerah tersebut mengingikan perubahan situasi sosial. Jadi situasi sosial
yang terjadi adalah ketidakbersihan dan ketidak nyamanan yang kemudian mengakibatkan
kerusakan lingkungan. Kalau kita mau intervensi situsial sosial menjadi bersih, maka peraturan
itu akan mencoba mengintervensi dengan mengatur perilaku sosialnya misalnya dengan
membuat norma larangan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Itulah contoh
bagaimana perilaku sosial dan situasi sosial merupakan objek yang diatur dalam peraturan
perundang-undang
Perilaku sosial merupakan objek yang diatur
Sebuah peraturan perundang-undangan memerlukan tujuan pengaturan:
Ada perilaku/ norma yang mengatur perilaku
Ada tujuan yang inigin dicapai dari penhaturan perilaku
Inilah dua hal yang terkait dalam peraturan perundangan karena tidak mungkin ada/ tidak boleh
ada peraturan yang hanya mengatur perilaku tapi tujuannya tidak ada. Itu menjadi tidak
bermanfaat karena didalam peraturan perundngan yang baik ada asas manfaat dari
pemberlakuan peraturan tersebut
Menjawab pertanyaan ini
Objek yang diatur adalah perilaku sosial, dalam rangka menciptakan tujuan/ menciptakan situasi
sosial yang diinginkan dari pengaturan terhadap perilaku sosial tersebut

 Apa tujuan akhir dari peraturan perundang-undangan?

Peraturan dilaksanakan untuk mengubah perilaku, untuk mencapai tujuan sosial yang spesifik
(law as tool of social engineering)
Tujuan dari peraturan perundang-undangan adalah untuk mencapai tujuan sosial yang spesifik
(situasi sosial yang diinginkan). Dalam tradisi atau pemikiran pada era orde baru yang didorong
oleh pemikiran prof mochtar, peraturan / hukum digunakan sebagai alat untuk merekayasa
sosial. Maksudnya terkait dengan tujuan jadi ada situasi sosial tertentu yang ingin diintervensi
oleh pemerintah sehingga menciptkan situasi sosial baru. Contohnya dalam orde baru keinginan
pem orde baru untuk metransformasi masy yang tadinya berada pada situasi sosial agraris untuk
menjadi situasi sosial dimana masy indonesia modern dan industrialis, itulah transfromasi yang
digunakan. Esensi dari peraturan perundang-undangan adalah dalam konteks tersebut. Dalam
konteks law as tool social engineering, situasi soial yang ingin dib=ubah dari agraris menjadi
industri modern dan ini dipandu oleh peraturan perundang-undangan misalnya ketika masy
modern pembiayaan perlu pasar modal, maka dikeluarkan uu pasar modal, perlu misalnya
kawasan industri, dikeluarkan uu industri , untuk kenergakaan uu ketenagakerjaan untuk relasi
pekerja yg bersifat industrialis

 Bagaimana ketentuan peraturan tersebut diimplementasikan?

- Dibutuhkan pranta penegakan hukum seperti:


1. sanksi berupa administrasi, pidana, dan perdata
2. institusi penegakan hukum seperti pengadilan, dan aparatur pemerintah yang memiliki
kewenagan seperti jaksa, polisi dan apartur penegak hukum lainnya
Secara umum maka yang perlu diatur dalam peraturan perundangan undangan, adanya sanksi
sebagai koreksi terhadap pelanggaran bagi individu yang tidak tunduk pada aturan. Karena
tanpa sanksi peraturan itu tidak dapat efektif berjalan. Kemudian setelah ada sanksi, siapa yang
menegakan? Dibutuhkan institusi penegakan hukum, namun dalam diskursus teori regulasi
modern model sanksi dan penerapan yang sifatnya represif tidak melulu merupakan resep dari
seluruh menyelesaikan situasi sosial yang ada karena didalam beberapa literatur ekonomi
dimungkinkan perilaku berubah dengan secara volunter asal didesain dengan sistem baik
misalnya campaign menyatakan bahaya kepada masy untuk tidak berperilaku seperti itu, atau
menggunakan instrumen ekomi instensif dan disintensif. Pilihan ini akan diskusi mengenai
regulatory impact assesment didalam proses perancangan dan perumusan peraturan undang-
undangan akan dinilai dampaknya untuk menentukan apakah suatu situasi sosial ini
memerlukan hukum yang sifatnya represif atau intervensi lain yang berbeda/ pilihan non
regulatory
ILMU Pengetahuan perundang-undangan

- Ilmu interdisipliner yang mempelejari tentang pembentukan peraturan negara


(Gestezgebungwissenschatf) (Bukhardt Krens lihat Rosdiji Ranggawidjaja, 1988)

IPU tidak ekslusif merupakan objek kajian dari ilmu hukum tapi juga melibatkan ulmu lain
(ekonomi dan politik) hal ini terlihat dari percabangan ilmu yang dibuat oleh kernz dalam
ilmu pengetahuan peraturan perundangan ada 2 cabang:
1. teori perundang-undangan
Berorientasi pada usaha menjelaskan pemahaman mengenai undang-undang, motivasi
pembentuk undang-undang, fungsi perundang-undangan, peraturan perundangn-undangan
(mnjelaskan mengapa kita butuh peraturan/ intervensi negara?) ini untuk mendeteksi
bagaimana motivasi dari satu aturan itu berada. Motivasi ini penting didalam kajian
pengathauna perundanga2an karena kita bisa memetakan perilaku sosial. Ipu pada dsarnya
untuk mengatur perilaku sosial, perilaku sosial perlu mengidnetifikasi motivasi pada satu
aspek tertentu contoh kasus sampah, di IPU berbagai macam teori digunakn untuk
mengidentifikasi motivasi orang membuang sampah smebarang. Teori ipu penting bagi kkita
untuk melakukan perumusan suatu peraturan yang baik

2. ilmu perundang-undangan
Berorientasi pada pelaskasanaan dan bersifat normatif, yang meliputi proses
pembentukan,metode pembentukan, dan teknik pembentukan.
Teknik perancangan, penggunaan bagaimana mentabulasi suatu norma. IPU merupakan
objek ekslusif dari kajian ilmu hukum dan isu tentang harmonisasi, kepastian, berada dalam
wilayah ipu dan teori perundangan
Definisi teori perundang-undangan:
“A theory of regulation is a set of propositions or hypotheses about why regulation emerges,
which actors contribute to that emergence and typical patterns of interaction between
regulatory actors”
“Teori regulasi adalah seperangkat proposisi atau hipotesis tentang mengapa regulasi
muncul, aktor mana yang berkontribusi pada kemunculan tersebut dan pola interaksi khas
antara aktor regulasi”

Mengapa regulasi itu muncul, mengidentifikasi siapa yang berkontribusi thd kemunculan
sebuah peratuan (actor) dan bagaimana kita melihat interaksi antara aktor-aktor dalam
proses pembentukan peraturan perundang-undangan
Lebih dengan teori ilmu kebijakan publik, politik dan ekonomi

Terkait dengan kenapa why regulation “??” ada beberapa hipotesis yaitu:
1. pemerintah memiliki kebutuhan untuk mengatur masyarakatnya untuk mencapai
ketertiban
Ini positif tone terhadap pemerintah, namun didalam pendekatan yang lebih realistis
kebutuhan pemerintah itu adalah mempertahankan posisinya. Jadi kebijakan atau uu yang
dikeluarkan adalah ditujukan untuk mempertahankan posisinya. Untuk negara otoriter
pengendalian yang menjadi tema sentral dalam pengaturan uu, namun dalam negar
ademokratis dugunakan seseorang yang bekrkasa harus akomodatif bagi kebutuhan ,
sehingga dia bisa berkuasa untuk tetep dipiih
2. masyarakat membutuhkan pengaturan, untuk memelihara/menjamin kepentingan/ hak-
hak nya terlindungi dari interaksi sosial yang predatory
Sbg individu punya hak dan kepentingan yang harus dilindungi, tidak mungkin kita bisa
melindungi sendiiri. Norma perilndungan itu menjadi terbatas makanya kemudian
pemerintah harus masuk. Perlu ada intervensi pemerintah yang digunakan utnuk mengatur
supaya hak kita untuk beribadah terlindungi. Itulah mengapa hipotesis dalam aturan itu
dibutuhkan
3. kebutuhan akan aksi kolektif untuk mengeola kepentingan bersama
Terkait aspek kolektif bahwa dalam kehidupan sehari-hari ada hal yang tidak bisa kelola atau
sediakan secara individual namun harus bersama-sama, misalnya membangun jalan tidak
bisa diserahkan bagi masing-masing individu. Kebakaran, pelayanan publik, dan
menyediakan airi inilah yang menjadi kebutuhan . untuk menjalankan aksi kolektif ini
dibutuhkan peraturan.
Misalnya jalan harus dibangun dengan standar tertentu, inilah kemudian memunculkan uu
tentang aspek teknis pembangunan jalan

Dalam konteks teori/ilmu perundang-undangan terdapat beberapa teori generik menurut


steven p croley

1. public choice theory


Membawa Perspektif ekonomi kedalam perumusan kebijakan uu. Yang penting hukum
suplly dan demand. Public choice teory supply dan demand. Yang melakukan penawaran
(supply) adalah politisi permintaan dari timbuh dari interest group
Misalnya uu cipta kerja pengusaha minta perlindungan bruuh yang tidak kaku atau
perluasan mengusaha ini bersingungan dengan uu buruh . kedua hal ini yang kemudian
saling berytentangan. Theori ini melihat politisi akan menentukan mana yng lebih efisien
kepentingan buruh/ kepentingan pengusaha
2. neopluralist theory
Yang difokuskan competing interest, tidak membicara suply demand antara politisi or
ointerest group, competing interest ini free atau bebas , banyak kepentingan yang saling
bertentangan yanng pada akhirnya mementigkan kelopoknya
3. public interest theory
Perbedaan:
Public choic e theori dan neopluralist theory fokus pada competing interest dan seolah olah
ingin berinteraksi dalam mengambil keputusan adalah bersifat self interest. Tapi dalam
public interest theoru

Ada 3 aktor utama dalam public interest theory


1. pemerintah
2.special interest group
3. citizen/warga negara=> elemen penting karena ini orang akan bertindak untuk
kepentingan publik
Masing2 aktor ini memiliki kepentingan yang diakomodir dalam peraturan perundang-
undangan

4. civic republican theory


Perbedannya dengan public interest theory lebih menekankan pada prosedural (proses
pembentukan undang-undnah)
Peraturan perundang-undangan seharusnya merupakan hasil keseluruhan kepentingan
kepentingan yang ada, dalam proses perundang-undangan harus dilakukan secara
deleberatif.
Misalnya tentang concept meaningfulll participation

Ilmu perundang-undangan adalah ilmu yang berfokus pada bagaimana proses pembentukan
peraturan perundang-undangan perlu dilaksanakan dengan tata cara tertentu, dan
bagaimana antara satu peraturan perundang-undangan perlu tidak saling bertentangan, dan
norma rumusan dari sebuah peraturan perundang-undangan harus dapat dilaksanakan.
Teknis perancangan norma, bagaimana kebijakan yang diusulkan dituangkan pada sebuah
norma , pembentukan norma paling penting tidak saling bertabrakan tidak bisa ada
2undang-undang yang mengatur objek yang sama karena itu menciptakan ketidakpastian
hukum misalnya dalm hukum ada asas peraturan perundangnundangan lex superior derigat
egi generali
Aspek pembahasan:
1. jenis-jenis peraturan perundang-undnagan dan ruang lingkupnya
Ada UU, peraturan presiden
2. harmonisasi dan sinkronsiasi peraturan perundang-undangan
yang dicari kepastian hukum
3. melihat dampak dari peraturan perundang-undangan
4. teknik perancangan peraturan perundang-undangan
Bagaiama merumuskan norma jadi efektif dan efisien

Kalo instrumen hukum : peraturan perundang2an


Perspektif teoritik ilmu hukum
Instrumen hukum yang bersifat umum : berlaku untuk siapa saja
Bersifat individual konkret : kajian ilmu han

Yang dipelajari instrumen yang bersifat abstrak umum

Insttumrn hukum yang bersifat abstrak umum


1. peraturan perundang-undangan, dimana ketenuan instrumen hukum ini didasarkan pada
atribusi berd uud/disahkan parlemen atau merupakan peraturan pelaksanaan dari
peraturan perundang-undangan, pada model ini, daya berlakunya bersifat mengikat umum
Uud mengamanatkan sesuatu dibuatlah UU
Konsekuensinya : bersifat mengikat umum, berlaku untuk semuanya
2. peraturan semu, dimana ketentuan dalam bentuk peraturan ini didasarkan pad diskresi
pejabat administrasi yang berwenang untuk melakukan secara teknis peraturan perundang-
undangan, jenis peraturran ini disebut sebagai peraturan semu, dia hanya mengikat pada
pegawai administrasi di lingkungannya, namun memiliki dampak pada masyarakat umum
Juknis, peraturan menteri, surat edaran dirjen
Walaupun memiliki norma abstrak umum di abukan merupakan bagian dari peraturan
perundang-undangan hanya merupakan bagian pejabat adminsitrasi dilingkungan dari
kepala badan dsb, dan tidak memiliki dampak bagi masyarakat secara langsung, namun di
beberapa aspek peraturan semu ini memiliki dampak bagi masy umum misalnya dalam
perizinan dalam peraturan UU syarat dan lain sebagainya masih sifatnya general untuk lebih
mengoperasional untuk itu dirjen melakukan surat, hanya mengikat bagi pegawainya.
Konsekuensinya kalau terjadi sengketa, hakim tidak terikat dalam peraturan semu hakim
hanya terikat pada peraturan perundang-undangan, jadi jika ada sengketa hakim tidak
melihat apakah perdirjen adalah bagian dari syarat, sehingga

Anda mungkin juga menyukai