Dari Mana Datangnya Minyak Bumi
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi
Gambar 1
Skala waktu geologi
(gambar dari slb.com)
Kedua, adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke “bebatuan reservoir”
(reservoir rock), umumnya sandstone atau limestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup
untuk menampung hidrokarbon tersebut.
Ketiga, adanya jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya,
akibat pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air
dan angin secara terus menerus, dapat menciptakan suatu “ruangan” bawah tanah yang menjadi
jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka hidrokarbon
tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi.
Temperatur bawah tanah, yang semakin dalam semakin tinggi, merupakan faktor penting lainnya dalam
pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon jarang terbentuk pada temperatur kurang dari 65 oC dan
umumnya terurai pada suhu di atas 260 oC. Hidrokarbon kebanyakan ditemukan pada suhu moderat,
dari 107 ke 177 oC.
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 1 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Apakah ada perbedaan dari jenis-jenis minyak bumi ?. Ya, ada 4 macam yang digolongkan menurut
umur dan letak kedalamannya, yaitu: young-shallow, old-shallow, young-deep dan old-deep. Minyak
bumi young-shallow biasanya bersifat masam (sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat
kental dan kandungan sulfurnya tinggi. Minyak old-shallow biasanya kurang kental, titik didih yang lebih
rendah, dan rantai paraffin yang lebih pendek. Old-deep membutuhkan waktu yang paling lama untuk
pemrosesan, titik didihnya paling rendah dan juga viskositasnya paling encer. Sulfur yang terkandung
dapat teruraikan menjadi H2S yang dapat lepas, sehingga old-deep adalah minyak mentah yang
dikatakan paling “sweet”. Minyak semacam inilah yang paling diinginkan karena dapat menghasilkan
bensin (gasoline) yang paling banyak.
Para geologis umumnya sependapat bahwa minyak bumi terbentuk selama jutaan tahun dari
organisme, tumbuhan dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme
laut ini mati, badannya terkubur di dasar lautan lalu tertimbun pasir dan lumpur, membentuk lapisan
yang kaya zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan (sedimentary rock). Proses ini
berulang terus, satu lapisan menutup lapisan sebelumnya. Lalu selama jutaan tahun berikutnya, lautan
di bumi ada yang menyusut atau berpindah tempat.
Deposit yang membentuk batuan endapan umumnya tidak cukup mengandung oksigen untuk
mendekomposisi material organik tadi secara komplit. Bakteri mengurai zat ini, molekul demi molekul,
menjadi material yang kaya hidrogen dan karbon. Tekanan dan temperatur yang semakin tinggi dari
lapisan bebatuan di atasnya kemudian mendistilasi sisa-sisa bahan organik, lalu pelan-pelan
mengubahnya menjadi minyak bumi dan gas alam. Bebatuan yang mengandung minyak bumi tertua
diketahui berumur lebih dari 600-juta tahun. Yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Secara
umum bebatuan dimana diketemukan minyak berumur antara 10-juta dan 270-juta tahun.
Survei gravitasi : metode ini mengukur variasi medan gravitasi bumi yang disebabkan perbedaan
densitas material di struktur geologi kulit bumi.
Survei magnetik : metode ini mengukur variasi medan magnetik bumi yang disebabkan perbedaan
properti magnetik dari bebatuan di bawah permukaan.
Kedua survei ini biasanya dilakukan di wilayah yang luas seperti misalnya suatu cekungan (basin). Dari
hasil pemetaan ini, baru metode seismik umumnya dilakukan.
Survei seismik menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang diarahkan untuk melalui
bebatuan menuju target reservoir dan daerah sekitarnya. Oleh berbagai lapisan material di bawah
tanah, gelombang kejut ini akan dipantulkan ke permukaan dan ditangkap oleh alat receivers sebagai
pulsa tekanan (oleh hydrophone di daerah perairan) atau sebagai percepatan (oleh geophone di darat).
Sinyal pantulan ini lalu diproses secara digital menjadi sebuah peta akustik bawah permukaan untuk
kemudian dapat diinterpretasikan.
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 2 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Gambar 2
Skema pengerjaan seismik di laut.
(gambar dari howstuffworks.com)
Pertama, sumur eksplorasi (sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang dibor untuk menentukan
apakah terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru.
Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur konfirmasi (confirmation
well) akan dibor di beberapa tempat yang berbeda di sekitarnya untuk memastikan apakah kandungan
hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan.
Ketiga, sumur pengembangan (development well) adalah sumur yang dibor di suatu lapangan minyak
yang telah eksis. Tujuannya untuk mengambil hidrokarbon semaksimal mungkin dari lapangan tersebut.
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 3 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 4 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Gambar 3
Land rig
(gambar dari slb.com)
Gambar 4
Swamp barge di delta sungai Mahakam, Kalimantan Timur
(gambar dari slb.com)
Gambar 5
Jackup rig dengan platform jacket
(gambar dari slb.com)
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 5 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Gambar 6
Semi-submersible rig dengan platform jacket
(gambar dari slb.com)
Gambar 7
Drill ship
(gambar dari slb.com)
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 6 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
memisahkan pasir; degasser untuk mengeluarkan gas, desilter untuk memisahkan partikel solid
berukuran kecil, dsb.
4. Blowout prevention system : peralatan untuk mencegah blowout (meledaknya sumur di
permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur). Yang utama adalah BOP (Blow Out
Preventer) yang tersusun atas berbagai katup (valve) dan dipasang di kepala sumur (wellhead).
5. Power system : yaitu sumber tenaga untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk
suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya digunakan mesin diesel berkapasitas besar.
Gambar 8
Skematik rig secara ringkas
(gambar dari howstuffworks.com)
Gambar 9
Skematik sederhana dari circulation system di rig
(gambar dari A Primer of Oilwell Drilling)
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 7 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Gambar 10
Gambar mata bor pada saat pemboran sumur
(gambar dari howstuffworks.com)
Logging tool (peralatan utama logging, berbentuk pipa pejal berisi alat pengirim dan sensor penerima
sinyal) diturunkan ke dalam sumur melalui tali baja berisi kabel listrik ke kedalaman yang diinginkan.
Biasanya pengukuran dilakukan pada saat logging tool ini ditarik ke atas. Logging tool akan mengirim
sesuatu “sinyal” (gelombang suara, arus listrik, tegangan listrik, medan magnet, partikel nuklir, dsb.) ke
dalam formasi lewat dinding sumur. Sinyal tersebut akan dipantulkan oleh berbagai macam material di
dalam formasi dan juga material dinding sumur. Pantulan sinyal kemudian ditangkap oleh sensor
penerima di dalam logging tool lalu dikonversi menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel
logging ke unit di permukaan. Sinyal digital tersebut lalu diolah oleh seperangkat komputer menjadi
berbagai macam grafik dan tabulasi data yang diprint pada continuos paper yang dinamakan log.
Kemudian log tersebut akan diintepretasikan dan dievaluasi oleh geologis dan ahli geofisika. Hasilnya
sangat penting untuk pengambilan keputusan baik pada saat pemboran ataupun untuk tahap produksi
nanti.
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 8 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
LB 5000 0 5000
1500
1600
Gambar 11
Contoh log. Berbagai parameter digrafikan menggunakan warna.
Angka di sebelah kanan menunjukkan letak kedalaman sumur.
(gambar dari slb.com)
Logging-While-Drilling (LWD) adalah pengerjaan logging yang dilakukan bersamaan pada saat membor.
Alatnya dipasang di dekat mata bor. Data dikirimkan melalui pulsa tekanan lewat lumpur pemboran ke
sensor di permukaan. Setelah diolah lewat serangkaian komputer, hasilnya juga berupa grafik log di
atas kertas. LWD berguna untuk memberi informasi formasi (resistivitas, porositas, sonic dan gamma-
ray) sedini mungkin pada saat pemboran.
Mud logging adalah pekerjaan mengumpulkan, menganalisis dan merekam semua informasi dari
partikel solid, cairan dan gas yang terbawa ke permukaan oleh lumpur pada saat pemboran. Tujuan
utamanya adalah untuk mengetahui berbagai parameter pemboran dan formasi sumur yang sedang
dibor.
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 9 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Gambar 12
Ilustrasi pengerjaan logging di darat.
(gambar dari slb.com)
Pertama, primary cementing, yaitu penyemenan pada saat sumur sedang dibuat. Sebelum penyemenan
ini dilakukan, casing dipasang dulu sepanjang lubang sumur. Campuran semen (semen + air + aditif)
dipompakan ke dalam annulus (ruang/celah antara dua tubular yang berbeda ukuran, bisa casing
dengan lubang sumur, bisa casing dengan casing). Fungsi utamanya untuk pengisolasian berbagai
macam lapisan formasi sepanjang sumur agar tidak saling berkomunikasi. Fungsi lainnya menahan
beban aksial casing dengan casing berikutnya, menyokong casing dan menyokong lubang sumur
(borehole).
Kedua, remedial cementing, yaitu penyemenan pada saat sumurnya sudah jadi. Tujuannya bermacam-
macam, bisa untuk mereparasi primary cementing yang kurang sempurna, bisa untuk menutup berbagai
macam lubang di dinding sumur yang tidak dikehendaki (misalnya lubang perforasi yang akan disumbat,
kebocoran di casing, dsb.), dapat juga untuk menyumbat lubang sumur seluruhnya.
Semen yang digunakan adalah semen jenis Portland biasa. Dengan mencampurkannya dengan air,
jadilah bubur semen (cement slurry). Ditambah dengan berbagai macam aditif, properti semen dapat
divariasikan dan dikontrol sesuai yang dikehendaki.
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 10 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Semen, air dan bahan aditif dicampur di permukaan dengan memakai peralatan khusus. Sesudah
menjadi bubur semen, lalu dipompakan ke dalam sumur melewati casing. Kemudian bubur semen ini
didorong dengan cara memompakan fluida lainnya, seringnya lumpur atau air, terus sampai ke dasar
sumur, keluar dari ujung casing masuk lewat annulus untuk naik kembali ke permukaan. Diharapkan
seluruh atau sebagian dari annulus ini akan terisi oleh bubur semen. Setelah beberapa waktu dan
semen sudah mengeras, pemboran bagian sumur yang lebih dalam dapat dilanjutkan.
Gambar 13
Suasana pekerjaan penyemenan di suatu lokasi darat.
Semua material & peralatan umumnya dibawa oleh truk dan trailer.
(gambar dari slb.com)
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 11 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Pemboran berarah dapat dikerjakan dengan peralatan membor konvensional, dimana pipa bor diputar
dari permukaan untuk memutar mata bor di bawah. Kelemahannya, sudut yang dapat dibentuk sangat
terbatas. Pemboran berarah sekarang lebih umum dilakukan dengan memakai motor berpenggerak
lumpur (mud motor) yang akan memutar mata bor dan dipasang di ujung pipa pemboran. Seluruh pipa
pemboran dari permukaan tidak perlu diputar, pipa pemboran lebih dapat “dilengkungkan” sehingga
lubang sumur dapat lebih fleksibel untuk diarahkan.
Apakah perforating ?
Perforasi (perforating) adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan semen) sehingga
sumur dapat berkomunikasi dengan formasi. Minyak atau gas bumi dapat mengalir ke dalam sumur
melalui lubang perforasi ini.
Perforating gun yang berisi beberapa shaped-charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke
kedalaman formasi yang dituju. Shaped-charges ini kemudian diledakan dan menghasilkan semacam
semburan jet campuran fluida cair dan gas dari bahan metal bertekanan tinggi (jutaan psi) dan
kecepatan tinggi (7000 m/s) yang mampu menembus casing baja dan lapisan semen. Semua proses ini
terjadi dalam waktu yang sangat singkat (17μs).
Perforasi dapat dilakukan secara elektrikal dengan menggunakan peralatan logging atau juga secara
mekanikal lewat tubing (TCP-Tubing Conveyed Perforations).
Gambar 14
(A) Perforating gun berisi shaped-charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke formasi yang dituju.
(B) Shaped-charges diledakan membuat beberapa lubang di casing dan lapisan semen.
(C) Fluida formasi mengalir melalui lubang perforasi ini naik ke permukaan.
(gambar dari A Primer of Oilwell Drilling)
Tujuannya:
• Untuk memastikan apakah sumur akan mengalir dan berproduksi.
• Untuk mengetahui berapa banyak kandungan hidrokarbon di dalam reservoir dan kualitasnya.
• Untuk memperkirakan berapa lama reservoirnya akan berproduksi dan berapa lama akan
menghasilkan keuntungan secara ekonomi.
Teknik ini dilakukan dengan mengkondisikan reservoir ke keadaan dinamis dengan cara memberi
gangguan sehingga tekanan reservoirnya akan berubah. Jika reservoirnya sudah/sedang berproduksi,
tes dilakukan dengan cara menutup sumur untuk mematikan aliran fluidanya. Teknik ini disebut buildup
test. Jika reservoirnya sudah lama idle, maka sumur dialirkan kembali. Teknik ini disebut drawdown test.
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 12 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Pertama, wellbore cleanup. Fluida treatment dipompakan hanya ke dalam sumur, tidak sampai ke
formasi. Tujuan utamanya untuk membersihkan lubang sumur dari berbagai macam kotoran, misalnya
deposit asphaltene, paraffin, penyumbatan pasir, dsb. Fluida yang digunakan umumnya campuran
asam (acid) karena sifatnya yang korosif.
Yang kedua adalah yang disebut stimulasi matriks. Fluida diinjeksikan ke dalam formasi hidrokarbon
tanpa memecahkannya. Fluida yang dipakai juga umumnya campuran asam. Fluida ini akan “memakan”
kotoran di sekitar lubang sumur dan membersihkannya sehingga fluida hidrokarbon akan mudah
mengalir masuk ke dalam lubang sumur.
Teknik ketiga dinamakan fracturing; fluida diinjeksikan ke dalam formasi dengan laju dan tekanan
tertentu sehingga formasi akan pecah atau merekah. Pada propped fracturing, material proppant (mirip
pasir) digunakan untuk menahan rekahan formasi agar tetap terbuka. Sementara pada acid fracturing,
fluida campuran asam digunakan untuk melarutkan material formasi di sekitar rekahan sehingga
rekahan tersebut menganga terbuka. Rekahan ini akan menjadi semacam jalan tol berkonduktivitas
tinggi dimana fluida hidrokarbon dapat mengalir dengan lebih optimum masuk ke dalam sumur.
Gambar 15
Suatu pekerjaan stimulasi (fracturing) di lokasi darat.
Puluhan peralatan digunakan sesuai kriteria desain fracturing.
(gambar dari slb.com)
Artificial lift umumnya terdiri dari lima macam yang digolongkan menurut jenis peralatannya.
Pertama adalah yang disebut subsurface electrical pumping, menggunakan pompa sentrifugal
bertingkat yang digerakan oleh motor listrik dan dipasang jauh di dalam sumur.
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 13 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
switch
board transformer
power
motor flat
pump
standard intake
protector
motor
producing
zone
Gambar 16
Sub-surface electrical pumping system
(gambar dari slb.com)
Yang kedua adalah sistem gas lifting, menginjeksikan gas (umumnya gas alam) ke dalam kolom minyak
di dalam sumur sehingga berat minyak menjadi lebih ringan dan lebih mampu mengalir sampai ke
permukaan.
gas lift
valves
producing
zone
Gambar 17
Gas lifting system
(gambar dari slb.com)
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 14 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Teknik ketiga dengan menggunakan pompa elektrikal-mekanikal yang dipasang di permukaan yang
umum disebut sucker rod pumping atau juga beam pump. Menggunakan prinsip katup searah (check
valve), pompa ini akan mengangkat fluida formasi ke permukaan. Karena pergerakannya naik turun
seperti mengangguk, pompa ini terkenal juga dengan julukan pompa angguk.
pumping unit
polished rod
sucker rods
pump
gas anchor
producing
zone
Gambar 18
Beam pump
(gambar dari slb.com)
Metode keempat disebut sistem jet pump. Fluida dipompakan ke dalam sumur bertekanan tinggi lalu
disemprotkan lewat nosel ke dalam kolom minyak. Melewati lubang nosel, fluida ini akan bertambah
kecepatan dan energi kinetiknya sehingga mampu mendorong minyak sampai ke permukaan.
Terakhir, sistem yang memakai progressive cavity pump (sejenis dengan mud motor). Pompa dipasang
di dalam sumur tetapi motor dipasang di permukaan. Keduanya dihubungkan dengan batang baja yang
disebut sucker rod.
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 15 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
multiplex
high-pressure
pump
power produced
fluid fluids
string
producing
zone
Gambar 19
Sistem jet pump
(gambar dari slb.com)
drive
head
prime mover
sucker
rods
rotor
stator
producing
zone
Gambar 20
Sistem progressive cavity pump
(gambar dari slb.com)
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 16 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Gambar 21
Skematik EOR menggunakan injeksi uap air
(gambar dari howstuffworks.com)
Selain bahan bakar, apa saja yang dapat dibuat dari minyak dan gas ?
Ban mobil, disket komputer, kantung plastik, sandal, tali nilon, boneka, bandage, colokan listrik, crayon
warna, atap rumah, skrin teras rumah, kamera, lem, foto, kapsul untuk obat, aspirin, pupuk, tuts piano,
lipstik, jam digital, gantole, kacamata, kartu kredit, balon, shampo, bola golf, cat rumah, lensa kontak,
antiseptik, piring, cangkir, tenda, deodorant, pasta gigi, obat serangga, CD, gorden bak mandi,
pengering rambut, parfum, bola sepak, pakaian, krim pencukur jenggot, tinta, koper, pelampung,
pewarna buatan, kacamata keselamatan, pakaian dalam, lilin, payung, mobil-mobilan, keyboard
komputer, pengawet makanan, pulpen …. dan lain-lain tak terhitung lagi banyaknya.
*****
Kontributor :
Doddy Samperuru
Schlumberger
Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 17 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru