Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

DASAR-DASAR PROGRAM KEAHLIAN


“PENGENALAN ATAU PROFIL INDUSTRI MIGAS”

DISUSUN OLEH:
PUAN GUSTI MAHARANI

KELAS:
X TPMG

TEKNIK PENGEBORAN MINYAK DAN GAS


SMK NEGERI 1 MANDAU
2023/2024
A. Pendahuluan
Kebutuhan akan bahan bakar minyak dan gas di seluruh dunia, semakin
meningkat. Di Indonesia, dari industri migas masih merupakan penyumbang devisa
terbesar. Agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan lancar, masyarakat sekitar
operasi pemboran dan produksi migas, perlu diberikan pengetahuan mengenai
kegiatan itu sendiri. Tujuan pengenalan ini adalah memberikan pengetahuan
tentang industri migas secara singkat dan mudah dipahami, sehingga masyarakat
mengetahui pentingnya kegiatan tersebut.

B. Sejarah Perkembangan Industri Migas Dunia


Tahun 1847 pemboran pertama minyak bumi dilakukan di Baku, Azerbajian.
Tahun 1859 Colonel Edwin Drake membor sumur minyak pertama yang sukses dan
komersial di Northwestern Pennsylvania. Aeilko Janszoon Zeilker merupakan
orang pertama yang memperolah konsesi di daerah Telaga Said, Langkat, Sumatra
Utara seluas 500 bahu (3,5 km persegi), dari Sultan Langkat pada tahun 1883.
Lapangan itu ia temukan pada saat inspeksi dan menemukan genangan yang
tercampuri minyak bumi. Setahun kemudian, lapangan ini mulai berproduksi pada
tahun 1894 dan menghasilkan 8000-an liter minyak bumi. Untuk mendukung
pengembangan usaha minyak di lapangan ini, maka dibangunlah jaringan pipa dan
kilang minyak oleh Jean Baptist August, sepeninggal Zeilker. Kilang minyak
Pangkalan Brandan tersebut selesai dibangun pada tahun 1892.
Tahun 1898, tangki-tangki penimbunan dan fasilitas pelabuhan dibangun di
Pangkalan Susu. Dengan demikian, minyak mentah yang dihasilkan dapat diolah
terlebih dahulu sebelum dikapalkan. Pelabuhan Pangkalan Susu merupakan pelabu
han ekspor minyak pertama di Indonesia. Tahun 1938 Penemuan cadangan minyak
raksasa di Kuwait dan Saudi Arabia. Tahun 1950 – Sekarang Minyak bumi terutama
digunakan untuk bahan bakar mobil. Lapangan Aru ditemukan tahun 1971, sumur
pengembangan baru dibor tahun 1975. IGIP 16.8 TCF. RF=94% Ultimate Gas
Reserves = 15.7 TCF. Initial Condensate in Place 840 million barrels. Gross
Ultimate Condensate Reserves =730 million barrels. RF=87%. Termasuk lapangan
gas terbesar di Indonesia.
C. Sejarah perminyakan di Indonesia
Industri perminyakan di Hindia Belanda (dan kemudian di Indonesia setelah
tahun 1945) diawali dengan laporan penemuan minyak bumi oleh Corps of the
Mining Engineers, institusi milik Belanda, pada dekade 1850-an, antara lain di
Karawang (1850), Semarang (1853), Kalimantan Barat (1857), Palembang (1858),
Rembang dan Bojonegoro (1858), Surabaya dan Lamongan (1858). Temuan
minyak terus berlanjut pada dekade berikutnya, antara lain di daerah Demak (1862),
Muara Enim (1864), Purbalingga (1864) dan Madura (1866). Cornelis de Groot,
yang saat itu menjabat sebagai Head of the Department of Mines, pada tahun 1864
melakukan tinjauan hasil eksplorasi dan melaporkan adanya area yang prospektif.
Laporannya itulah yang dianggap sebagai milestone sejarah perminyakan Indonesia
(Abdoel Kadir, 2004).
Selanjutnya, pada 1871 seorang pedagang Belanda Jan Reerink menemukan
adanya rembesan minyak di daerah Majalengka, daerah di lereng Gunung Ciremai,
sebelah barat daya kota Cirebon, Jawa Barat. Minyak tersebut merembes dari
lapisan batuan tersier yang tersingkap ke permukaan. Berdasarkan temuan itu, ia
lalu melakukan pengeboran minyak pertama di Indonesia dengan menggunakan
pompa yg digerakkan oleh sapi. Total sumur yang dibor sebanyak empat sumur, dan
menghasilkan 6000 liter minyak bumi yang merupakan produksi minyak bumi
pertama di Indonesia
Pengeboran ini berlangsung hanya berselang dua belas tahun setelah
pengeboran minyak pertama di dunia oleh Kolonel Edwin L Drake dan William
Smith de Titusville (1859), di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat.
Dengan demikian, pengelolaan minyak bumi di Hindia Belanda termasuk pionir
(tertua) di dunia. Namun, sektor pertambangan, khususnya minyak bumi, belum
menjadi andalan pendapatan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Hal ini bisa
dilihat dari adanya Indische Mijnwet, produk undang-undang pertambangan
pertama, yang baru dibuat pada tahun 1899.
D. Pengertian Minyak Bumi
Minyak Bumi disebut juga dengan Petroleum. Kata Petroleum berasal dari
bahasa Yunani, yaitu Petros dan Oleum. Petros berarti batu, oleum berarti minyak.
Jadi Pertroleum berarti minyak yang keluar dari batuan. Minyak bumi disebut juga
dengan Hidrokarbon. Hidrokarbon adalah Fossil Biomassa dimana molekulnya
terdiri dari atom Hidrogen dan atom Carbon. Hidrokarbon alami digolongkan
menjadi 3 jenis :
1. Dalam bentuk gas: yaitu gas bumi dan gas bumi yang dicairkan.
2. Dalam bentuk cair: yaitu minyak bumi, kondensat dan gas bumi yang
dicairkan.
3. Dalam bentuk padat: bitumen, batubara dan hidrat gas bumi

E. Terjadinya Minyak dan Gas Bumi


Minyak dan Gas Bumi berasal dari zat organik yang terkandung di dalam
batuan sedimen selama berjuta-juta tahun. Sedimen yang dibawa oleh arus air
menuju dan mengendap kelaut bercampur dengan sejumlah besar zat organik yang
berasal dari hewan laut. Endapan semacam ini umumnya terdiri atas lempung yang
akan menjadi batuan induk minyak dan gas bumi

F. Migrasi Hidrokarbon
Setelah pembentukannya, minyak dan gas bumi mengalami fase migrasi. Tanah
yang kaya akan minyak bumi akan mengalir menuju batuan yang berpori.
Sebelumnya batuan tersebut berisi air asin yang mempunyai densitas yang lebih
besar. Sehingga hidrokarbon akan mengalir keatas. Pada fasa ini minyak dan gas
bumi bergerak di antara lapisan lapisan idalam cekungan sedimen sampai akhirnya
mengendap dan terkumpul menjadi bahan tambang.

G. Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi


Metode pemboran yang paling modern adalam Pemboran Rotasi. Pengeboran
minyak dimulai dengan mendirikan Derrick Floor atau menara bor. Derrick akan
berfungsi sebagai tempat pipa panjang dengan Panggung anjungan (platform)
dibangun untuk meletakkan mesin dan pipa pengambilan minyak.

H. Tujuan Pemboran
Tujuan utama pemboran inti adalah untuk mendapatkan contoh bahan galian
secara vertikal yang berada di bawah permukaan tanah, disamping itu mengetahui
ketebalannya. Teknik meletakan titik lokasi pemboran inti ini agar didapatkan
kedalaman yang maksimal dilakukan dengan bantuan peta geologi.
1. Sebagai jalan keluar (dari reservoir ke atas permukaan tanah.
2. Sebagai jalan untuk menyelidiki keadaan bawah tanah. (Logging).

I. Macam Tujuan Pemboran


1. Eksplorasi (Sumur Wildcat)
Yaitu teknik yang digunakan untuk membuktikan apakah dalam suatu
cekungan terdapat minyak dan gas bumi atau tidak. Dalam tahap ini akan
dikumpulkan data-data perencanaan kemudian memperhitungkan
kemungkinan untuk pengeboran.
Ketika melakukan eksplorasi harus diketahui mengenai kedalaman lapisan
batuan, sifat batuan sehingga kemudian dibentuk sumur eksplorasi atau
disebut wildcat. Apabila hasil dari eksplorasi nihil maka sumur eksplorasi
disebut dry hole.
2. Delinasi
Pengeboran migas ini dilakukan untuk mengetahui penyebaran reservoir,
batasnya, dan ketebalannya. Biasanya, dilakukan setelah proses eksplorasi
dan biaya pengerjaannya tidak sebesar tahap sebelumnya
3. Eksploitasi (Pengembangan)
Yaitu kegiatan pengurasan terhadap reservoir produksi sekaligus
peningkatan produksi. Biasanya dilakukan setelah kedua tahapan
selanjutnya selesai. Dalam hal ini sumur-sumur eksplorasi dapat berubah
menjadi sumur eksploitasi.
J. Tempat Pemboran
1. On Shore (darat)
Dilaksanakan pada lokasi-lokasi yang berada di daratan, bisa di wilayah
dataran tinggi atau rendah. Biasanya Pengeboran migas juga dikenal dengan
istilah onshore drilling.
2. Off Shore (laut)
Dilaksanakan pada wilayah-wilayah berair atau lingkungan berair, bisa laut,
danau, sungai, maupun rawa. Jadi, tidak terfokus pada lokasi di lepas pantai
saja, melainkan wilayah drilling dengan kondisi berair lainnya.

K. Lumpur Pemboran
Cutting dinaikkan ke permukaan dari lubang bor dengan perantara fluida
pemboran (lumpur bor) yang secara kontinyu bersirkulasi. Lumpur yang kembali
ke permukaan, dimasukkan ke beberapa kolam (shale shaker, desnder, desilter,
degasser) dengan harapan serpih pemboran akan mengendap. Lumpur yang sudah
bersih kemudian disesuaikan, sehingga dapat disirkulasi kembali

L. Manfaat Lumpur Pemboran


1. Mengangkat Cutting dari lubang bor.
2. Mencegah Blow Out
3. Menstabilkan lubang bor.
4. Mendinginkan dan melumasi pahat dan downhole tools.
5. Memberikan tenaga pada Downhole Motor.
6. Transfer data dari MWD/LWD.
7. Mengontrol tekanan formasi.
8. Mencegah runtuhnya dinding lubang bor.
9. Mengurangi beban rangkaian pipa bor&casing yang ditanggung rig.
10. Media Logging
M. Sucker Rod Pump (Pompa Angguk)
Pada gerakan turun dari Plunger (down stroke) cairan dalam working barrel
akan tertekan sehingga mendesak kebawah dan standinf valve tertutup, kemudian
mendorong keatas sehingga travelling valve akan terbuka sehingga cairan akan
berpindah dari working barrel kedalam tubing (keatas travelling valve) Pada
gerakan naik dari Plunger (up stroke), ruang antar standing valve dan travelling
valve, volumenya membesar sehingga tekanannya menjadi kecil dan cairan
dibawah standing valve mampu membuka valve sehingga cairan berpindah
kedalam working barrel. Sementara itu cairan diatas travelling valve mendesak
kebawah sehingga travelling valve tertutup dan menekan keatas lalu mengalir ke
permukaan

N. Pengolahan Minyak dan Gas Bumi


Minyak mentah yang diambil dari ladang minyak harus disuling dengan baik
sebelum digunakan. Proses penyulingan dan pengolahan, yang biasa disebut dengan
refinery, refinery adalah proses rekayasa kimia yang sangat rumit. Itulah sebabnya
dikilang minyak terlihat banyak menara baja bulat yang tinggi dan tungku perapian
yang di lilit pipa yang sangat panjang. Proses dasar pengilangan minyak adalah
Distilasi (penyulingan) dan cracking (pemecahan). Minyak mentah terdiri dari
bermacam-macam senyawa hidrokarbon. Setelah proses Distilasi, minyak mentah
akan dibawa ke proses konversi. Proses ini mengubah struktur dan ukuran senyawa
hidrokarbon yang telah dipisah pada proses Distilasi.
Lumpur Pemboran Pompa Angguk

Tempat Pemboran
1. On Shore (darat)

2. Off Shore (laut)

Anda mungkin juga menyukai