Anda di halaman 1dari 4

1.

Beberapa sektor teknologi kelautan ,ada beberapa misal seabed mining,


mineral, oil n gas, ocean tourism, ship production dan sebagainya.
Seabed mining (Penambangan laut dalam) adalah proses pengambilan deposit mineral
dari laut dalam - area laut di bawah 200 m. 
Komoditas yang banyak dicari tersebut antara lain emas, tembaga, mangan, nikel, timbal,
kobalt, litium, titanium, platinum, dan seng. ISA telah menandatangani kontrak eksplorasi
untuk menyelidiki tiga sumber mineral ini:
Nodul polimetalik (16 kontrak eksplorasi ISA)
Nodul polimetalik mengandung konsentrasi mangan, nikel, tembaga, dan kobalt yang kaya.
Mereka ditemukan berlimpah di Clarion-Clipperton Zone (CCZ), dataran jurang besar selebar
benua Amerika Serikat yang terletak 4.000 hingga 6.000 meter di bawah permukaan Samudra
Pasifik bagian timur. Di sana, jutaan nodul seukuran kentang tersebar di atas atau setengah
tertanam di dasar CCZ yang berlumpur. Eksploitasi mereka mungkin akan melibatkan
pengikisan 5 hingga 10 sentimeter (2 hingga 4 inci) dari atas dataran jurang, memisahkan
nodul dari lumpur, memompa nodul ke kapal permukaan dengan menggunakan tabung
raksasa, dan mengembalikan air dan partikel halus melalui tabung lain.
Sulfida masif (enam kontrak eksplorasi ISA)
Aktivitas vulkanik bawah air ada di kedalaman 1.000 hingga 4.000 meter, biasanya di batas
lempeng tektonik. Ventilasi hidrotermal di dasar laut melepaskan larutan superheated dengan
konsentrasi mineral berharga yang tinggi yang mengendap menjadi sulfida polimetalik.
Endapan yang terbentuk oleh letusan ini, bersama dengan endapan bawah permukaan yang
dangkal, dapat menyediakan area yang kaya namun berukuran sedang untuk eksploitasi
mineral. Operasi akan menghilangkan endapan sulfiderich dan mengembalikan air dan
partikel halus melalui tabung.
Kerak kobalt (empat kontrak eksplorasi ISA)
Konsentrasi mineral berharga sering ditemukan di sisi dan puncak pegunungan bawah laut.
Deposit terkaya ditemukan di kedalaman 800 hingga 2.500 meter sebagai kerak gunung laut
di Pasifik barat. Ketebalan kerak bisa mencapai 25 sentimeter (hampir 10 inci), tetapi
endapan yang lebih khas berkisar 10 hingga 15 sentimeter (4 hingga 6 inci). Modus dasar
eksploitasi adalah membuang kulit gunung bawah laut tanpa memasukkan terlalu banyak
batuan yang kurang berharga di bawahnya. Operasi skinning akan membutuhkan area
benturan yang besar.
Minyak dan Gas
Minyak bumi sebagai sumber energi utama untuk industri, transportasi dan rumah tanggadan
sumber devisa bagi negara. Kebutuhan terhadap bahan bakar ini tiap tahun
mengalamipeningkatan dan cadangan minyak Indonesia mengalami penurunan. Cadangan
minyak Indonesiapada tahun 1974 sebesar 15.000 metrik barel danterus mengalami
penurunan. Pada tahun 2000cadangan minyak Indonesia sekitar 5123 metrikbarel (MB) dan
tahun 2004 menjadi sekitar 4301MB. (Tabel 1) menunjukkan bahwa produksi minyak di
Indonesia juga mengalami penurunan daritahun ketahun. Produksi minyak tertinggi di
Indonesia terjadi pada tahun 1977 yaitu 1686.2 (ribubarel/hari) dan terus mengalami
penurunan hingga tahun 2004 yaitu sebesar 1094.4 (ribu barel/hari).Penurunan ini disebabkan
oleh sumur-sumur yang ada sudah tua, teknologi yang digunakan sudah ketinggalan dan
iklim investasi disektor pertambangan minyak kurang kondusif sehingga tidakbanyak
perusahaan asing maupun nasional melakukan investasi disektor perminyakan.
Sedangkandisisi konsumsi, konsumsi terhadap produk minyak/ bahan bakar minyak terus
mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Sejaktahun 2004, jika hasil produksi minyak Indonesia di semua kilang dihitung,
maka hasilnya tetaptidak dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri. Sejak tahun 2004,
Indonesia telah mengalamidefisit sebesar 49.3 ribu barel/hari (Kompas, 2009).
Dalam sektor minyak dan gas bumi (migas) ditempatkan sebagai bahan galian (tambang A)
bernilai vital dan strategis. Untuk menyediakan komoditas energi berbasis bahan bakar
minyak(BBM), bahan baku industri, sumber penerimaan negara dari hasil ekspor. Kegiatan
eksplorasimerupakan penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap
mungkin tentangkeberadaan migas maupun energi lain disuatu tepat. Kegiatan
eksploitasi(exploitation)merupakanbagian dari kegiatan hulu migas yang ditujukan untuk
mengeluarkan minyak mentah(crude oil)darireservoirdi dalam bumi ke permukaan. Adapun
keseluruhan eksploitasi pertambangan minyakdan gas bumi mencakup kegiatan utama dan
penunjang yaitu pemboran(drilling)ditopang olehsarana anjungan lepas pantai(offshore
platform), penyelesaian sumur, pembangunan saranapengangkutan minyak mentah yang
dihasilkan, penyimpanan dan pengolahan di lapangan termasukpengolahan gas bumi(natural
gas)yang diubah menjadi cair, dikenal sebagailiquid natural gas(LNG).
Sumber dari : https://www.neliti.com/id/publications/319647/eksplorasi-dan-eksploitasi-
pertambangan-minyak-dan-gas-bumi-di-laut-natuna-bagia

Pariwisata di Lautan (ocean tourism)


Minat manusia terhadap laut mendorong industri pariwisata laut yang bernilai miliaran dolar
setiap tahun. Wisata laut mengacu pada wisata kesenangan dimana laut menjadi fokus utama
kegiatannya. Wisata laut datang dalam berbagai bentuk termasuk kapal pesiar, ekowisata, dan
ekspedisi memancing.
Menjelajah lautan
Kapal pesiar adalah salah satu bentuk wisata laut paling populer. Pada akhir abad kesembilan
belas dan awal abad ke-20, kapal pesiar dibutuhkan untuk membawa penumpang melintasi
lautan. Banyak dari kapal pesiar ini — termasuk Titanic yang naas , yang tenggelam pada
tahun 1912 menewaskan lebih dari 1.500 orang — memberi penumpang cara yang mewah
untuk bepergian. Awalnya didukung oleh mesin yang digerakkan oleh uap, sebagian besar
kapal pesiar modern menggunakan bahan bakar diesel untuk menyalakan mesin mereka.
Sementara kapal pesiar dibutuhkan untuk penyeberangan Samudera Atlantik , pada
pertengahan abad kedua puluh, perjalanan udara membuat penyeberangan laut lebih murah
dan lebih cepat. Sebuah pesawat terbang dapat melintasi Atlantik dalam beberapa jam, bukan
satu minggu yang dibutuhkan oleh sebagian besar kapal pesiar. Perusahaan pelayaran tidak
dapat lagi mempromosikan layanan mereka sebagai sarana perjalanan ke dan dari
liburan. (Perusahaan pelayaran adalah perusahaan yang memiliki satu atau lebih kapal
pesiar.) Dengan sedikit kebutuhan akan kapal pesiar untuk penyeberangan samudra, operator
jalur pelayaran harus mengambil pendekatan berbeda untuk bisnis mereka. Mereka mulai
mengubah konsep pelayaran itu sendiri menjadi liburan. Kapal mulai melakukan perjalanan
ke lokasi eksotis dan menawarkan lebih banyak layanan dan aktivitas.
Kapal pesiar saat ini adalah kapal besar yang berfungsi sebagai hotel terapung bagi para
wisatawan. Kapal pesiar meliputi restoran, toko, kolam renang, teater, dan bioskop. Beberapa
kapal pesiar bahkan menawarkan kursus tingkat perguruan tinggi. Kapal
pesiar menghabiskan biaya ratusan juta dolar untuk membangun dan mungkin panjangnya
lebih dari 1.000 kaki (305 meter), lebih dari 150.000 ton kotor (istilah yang digunakan untuk
menggambarkan ukuran perahu, kapal, atau tongkang), dan berdiri lebih tinggi dari 20
bangunan bertingkat. Panjang kapal pesiar terbesar tahun 2004, Queen Mary 2, hanya lebih
pendek 117 kaki (36 meter) dari tinggi Empire State Building. Kapal pesiar terbesar bisa
membawa hampir 4.000 orang, termasuk awaknya.
Wisata Bahari adalah seluruh kegiatan yang bersifat rekreasi yang aktifitasnya dilakukan
pada media kelautan atau bahari dan meliputi daemh pantai, pulau-pulau sekitamya, serta
kawasan lautan dalam pengertian pada permukaannya; dalamnya, ataupun pada dasarnya
termasuk didatamnya taman taut I. Aktifitas Wisata Bahari pada dasarnya mengundang
tantangan, keberanian, ketenangan, historis,dan yang lebih penting adalah cinta terhadap alam
lingkungan laut dan kehidupannya. Pada umumnya Taman Wisata Bahari berlokasi pada
tempat yang memiliki lingkungan yang alami, sejuk dall sehat sehingga' dapat mencapai
suatu kegiatan rekreasi yang optimal. Dengan melihat kegiatan yang bersifat rekreasi , maka
suatu Taman Wisata Bahari harus memiliki beberapa fasilitas, d1dntaranya: Marina
(Dermaga), Club· House, Akuarium Laut, Ruang Rekreasi Aktif Kolam Renang, Area
Bermain Anak, Area Bermain Dewasa, Area Tunggang), Ruan Rekreasi Pasif (Area
Berjemur, area Berkemah, Panggung Terbuka), Fasilitas Pengi Il~lpan, Sarana Restaurant,
Cafe, Galeri Seni, Pasar Seni.
Sumber: https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/1107/05.2%20bab%202.pdf?
sequence=6&isAllowed=y

Ship Production
Pembuatan kapal adalah suatu proses pembuatan kapal. Biasanya pembuatan ini dilakukan
di tempat khusus, misalnya di galangan kapal. Pembuat kapal merupakan pekerjaan yang
sudah ada sebelum adanya tulisan.
Teknik yang merancang kapal disebut teknik perkapalan, proses perancangan dilakukan
dengan berdasarkan sebuah teknik rancang umum atau dalam bahasa inggris disebut general
arrangement. Pembuatan kapal modern menggunakan banyak teknik manufaktur yang
diadopsi ke teknik produksi perkapalan.
Pembuatan kapal (yang termasuk galangan kapal, produsen peralatan kelautan, dan sejumlah
besar penyedia jasa dan pengetahuan) adalah sebuah industri penting dan strategis di
beberapa negara di seluruh dunia.
Secara sejarah, industri ini telah menderita dari ketiadaan aturan global dan sebuah
kecenderungan investasi berlebihan (didukung pemerintah) yang dikarenakan galangan
menawarkan banyak ragam teknologi, mempekerjakan banyak pekerja, dan menghasilkan
pendapatan mata uang asing (karena pasar pembuatan kapal berdasarkan dolar dan
merupakan bisnis global).
Pembuatan pesawat oleh karena itu merupakan industri yang menarik bagi negara
berkembang. Jepang menggunakan pembuatan kapal pada 1950-an dan 1960-an untuk
membangun kembali struktur industrinya. Korea Selatan membangun pembuatan kapal
sebagai industri strategis pada 1970-an dan Republik Rakyat Tiongkok sekarang dalam
proses untuk mengulangi model-model tersebut dengan investasi besar yang didukung negara
dalam industri ini.
Sebagai hasilnya pembuatan kapal dunia menderita dari kelebihan kapasitas, harga yang
tertekan (meskipun industri ini mengalami kenaikan harga dalam periode 2003-2005
dikarenakan permintaan yang kuat untuk kapal baru yang melampaui peningkatan biaya
aktual), keuntungan margin rendah, distorsi perdagangan dan subsidi yang menyebar luas.
Segala usaha telah dicoba untuk mengatasi masalah ini dalam OECD namun gagal, dengan
persetujuan internasional pembuatan kapal 2004 yang tidak pernah dilaksanakan dan
negosiasi pada 2003-2005 ditunda pada Oktober 2005 setelah ketiadaan kesepakatan.
Pada 2003, Komunitas Eropa membawa Korea Selatan ke WTO, dalam rangka
mengatasi subsidi terhadap galangan Korea. WTO menemukan bahwa Bank Ekspor/Impor
Korea telah, dalam beberapa kasus individual, menyediakan subsidi yang terlarang ke
galangan Korea yang menjelaskan kesuksesan besar dari galangan Korea dalam pasar dunia.
Korea Selatan memiliki permintaan yang sangat terbatas di dalam negeri untuk kapal dagang
dan oleh karena itu mengejar target pasar internasional seara agresif di mana pemilik kapa
Eropa mendominasi. Pembuat kapal Korea menawarkan kapal di bawah biaya konstruksi dan
mengkompensasikan kerugian tersebut mealalui subsidi dan cara yang meningkatkan cash
flow sementara. Indonesia merupakan rumah bagi tiga pembuat kapal terbesar dunia (PT PAL
Indonesia Lampung, PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari dan PT Daya Radar Utama
Lampung), yang memasok hampir setengah dari pemesanan global.
Pasar pembuatan kapal dunia akan terus berlanjut tak seimbang selama tidak ada rezim
perdagangan internasional dibentuk.

2. Tentang Oil seabed mining, teknologi apasaja yg digunakan dan bagaimana


mentransport minyak mentah (crude oil) ke Kilang Hydrocracker.

Anda mungkin juga menyukai