Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PAJAK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

NARA SIMA MURTI

(02011281722287)

Nara Sima Murti adalah salah satu mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya yang
saat ini sedang menempuh Mata Kuliah Hukum Pajak dan dapat dihubungi secara official
melalui narasimamurti1@gmail.com

ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan dalam Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) atas dasar harga konstan yang dapat di definisikan sebagai perekembangan
perekonomian yang mengakibatkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat
bertambah serta kemakmuran masyarakat meningkat. Penulis menduga pendapatan pajak
daerah sangat memepengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan, karena dalam meningkatnya pertumbuhan ekonomi
maka terdapat peran pemerintah dalam kegiatan dan kehidupan perekonomian masyarakat
yang dapat dilihat dari berbagai aspek.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
asosiatif dengan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah studi lapangan (observasi) dan studi kepustakaan, guna mendapatkan data primer
dan data sekunder yang dibutuhkan.1
Reformasi perpajakan daerah di Indonesia sudah berlangsung selama kurang lebih dua
puluh tahun. Tujuan dari reformasi perpajakan tersebut adalah untuk meningkatkan
penerimaan daerah dari sektor perpajakan yang akan digunakan untuk kemakmuran rakyat
melalui pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk
menginvestigasi pengaruh penerimaan pajak terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Metode riset yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan unit analisis 34 provinsi di
Indonesia pada periode 2013-2016. Data sekunder diolah menggunakan regresi data panel
dengan software Stata. Hasil yang diperoleh dari riset ini adalah: penerimaan pajak provinsi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi di Indonesia
selama periode 2013-2016. Implikasi dari temuan ini adalah untuk dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi suatu daerah, diperlukan dukungan kesinambungan penerimaan pajak
daerah. Penerimaan pajak daerah sebaiknya juga dimanfaatkan untuk mendanai proyek yang
produktif sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.2
Kata kunci: Penerimaan pajak, pertumbuhan ekonomi, reformasi perpajakan

1
http://digilib.uinsgd.ac.id/9590/
2
http://jurnal.usbypkp.ac.id/index.php/sikap/article/view/103
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi menurut Sadono Sukirno (2006) adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
stabil (sustainable) merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi
suatu negara. Hal ini menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan ekonomi sebuah Negara.
Meskipun bukan satu-satunya indikator untuk menilai prestasi ekonomi suatu Negara,
pendekatan pertumbuhan ekonomi lazim digunakan.3
Reformasi perpajakan di Indonesia dimulai sejak dikeluarkannya Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tanggal 31 Desember 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan. Salah satu tujuan dilakukannya reformasi perpajakan adalah untuk menciptakan
sistem perpajakan yang efektif dan efisien sehingga penerimaan negara dari perpajakan dapat
meningkat signifikan. Peningkatan signifikan pada penerimaan pajak akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia karena penerimaan tersebut dapat digunakan untuk
penyelenggaraan negara, termasuk di dalamnya pembangunan di berbagai lini dengan tujuan
akhir untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Banyak pihak mengklaim
bahwa reformasi perpajakan di Indonesia sudah cukup sukses karena dari sisi penerimaan
pajak aktual telah melebihi penerimaan pajak yang ditargetkan dan semakin banyaknya wajib
pajak yang terdaftar. Selama satu dekade terakhir, reformasi perpajakan semakin didukung
dengan adanya modernisasi sistem administrasi perpajakan seiring dengan berkembangnya
informasi, komunikasi, dan teknologi. Berbagai aplikasi teknologi terkait perpajakan gencar
diciptakan dan disosialisasikan kepada para masyarakat dengan maksud mempermudah
mekanisme pembayaran pajak. Hal ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap
penerimaan negara dari sektor perpajakan yang idealnya juga akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi negara (Gebreegziabher, 2018).
Reformasi perpajakan daerah di Indonesia sudah berlangsung selama kurang lebih dua
puluh tahun. Reformasi ini berlangsung dalam tiga fase (Abuyamin, 2015). Fase pertama,
dimulai sejak diresmikannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Kemudian fase kedua, diubah dengan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000. Dan fase ketiga, dengan dikeluarkannya
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Tujuan dari reformasi perpajakan tersebut adalah untuk meningkatkan
penerimaan daerah dari sektor perpajakan yang pada akhirnya akan digunakan untuk
kemakmuran rakyat melalui pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.Indikator
keberhasilan dari satu reformasi mencakup birokrasi yang bersih dan akuntabel, efektif dan
efisien, serta memiliki kualitas pelayanan publik yang baik (Kemenpan, 2015).

3
https://www.academia.edu/7299563/Pengaruh_Pajak_Terhadap_Pertumbuhan_Ekonomi_Nasional
Dalam hal ini, reformasi perpajakan daerah dapat dikatakan berhasil jika memenuhi
ketiga indikator tersebut, bersih dari korupsi, mampu menciptakan prosedur perpajakan yang
efektif dan efisien sehingga memudahkan para wajib pajak dalam membayar pajak, dan
adanya peningkatan signifikan pada kualitas pelayanan kepada publik yang diberikan oleh
pemerintah daerah. Terkait indikator pertama, pemerintahan daerah yang bersih akan
menjamin optimalisasi penggunaan penerimaan pajak daerah untuk pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan daerah. Sementara itu, terkait indikator kedua dan ketiga, untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari birokrasi perpajakan daerah, pemerintah daerah
memiliki peluang yang luas untuk melakukannya karena pada saat ini perkembangan
teknologi sangat pesat. Penggunaan teknologi berbasis internet dapat digunakan untuk
mengembangkan sistem dan fasilitas yang akan memperbaiki kualitas pelayanan kepada
publik dengan memberikan kemudahan bagi para wajib pajak memenuhi kewajiban
perpajakannya. Berbagai media berbasis internet juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
menyosialisasikan perpajakan bagi masyarakat luas untuk sadar dan taat pajak.
Keberhasilan reformasi perpajakan di berbagai daerah ditandai dengan meningkatnya
penerimaan pajak yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Hal ini sesuai dengan hasil riset yang dilakukan oleh Gebreegziabher (2018)
bahwasanya penerimaan pajak berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun,
berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Mdanat (2018), ditemukan bukti bahwa tidak
selamanya peningkatan penerimaan pajak menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Hal ini dapat terjadi karena penerimaan pajak digunakan untuk mendanai non-productive
expenditures. Apabila penerimaan pajak digunakan untuk mendanai aktivitas atau proyek
yang produktif, maka akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi suatu daerah atau
negara.
Signifikansi dan kontribusi dari penelitian ini di antaranya menambah literatur
penelitian mengenai penerimaan pajak dan pertumbuhan ekonomi provinsi di suatu negara
dengan memberikan bukti empiris selama empat tahun penelitian, menjadi bahan masukan
dan evaluasi bagi para pembuat kebijakan baik di bidang perpajakan maupun di pihak
pemerintahan mengenai keefektifan reformasi perpajakan daerah dalam peningkatan
penerimaan pajak daerah dan pertumbuhan ekonomi daerah, dan menekankan pentingnya
menggunakan penerimaan pajak untuk mendanai aktivitas atau proyek yang produktif demi
tercapainya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh pajak terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia ?

4
http://jurnal.usbypkp.ac.id/index.php/sikap/article/view/103
PEMBAHASAN
PENGARUH PAJAK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
Pajak terhadap pendapatan konsumen : harga barang tidak berubah tetapi yang berubah
adalah pendapatan income karena adanya pengaruh pajak, budget line turun, indiference
curve turun, sehingga konsumsi (xdan y) juga turun.

• Pajak terhadap barang konsumsi :


Y nya itu tidak berubah. dulu masyarakat banyak menggunakan minyak tanah, tetapi
pemerintah mencabut subsidi sehingga harga minyak tanah menjadi lebih mahal sehingga
masyarakat beralih untuk menggunakan gas. (konsumsi minyak turun dan konsumsi gas naik)
Dampak Pajak terhadap Distribusi Pendapatan Baik atau tidaknya suatu kebijakan haruslah
dipertimbangkan dari beberapa segi. Hendaknya diketahui pula bahwa tujuan pembangunan
suatu negara pada umumnya adalah berupa peningkatan pendapatan nasional per kapita,
penciptaan lapangan kerja, distribusi pendapatan yang merata dan keseimbangan dalam
neraca pembayaran internasional. Keempat tujuan umum pembangunan ini tidak sejalan dan
selaras dalam pencapaiannya, melainkan seringkali untuk mencapai tujuan yang satu terpaksa
harus mengurangi keberhasilan dari tujuan yang lain. Sebagai misal untuk mencapai laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi seringkali terjadi ketidakmerataan pendapatan.

• Dampak Pajak terhadap Keinginan untuk Bekerja

Jika pajak progresif dikenakan pada pendapatan tenaga kerja maka tenaga kerja tersebut
akan berkurang keinginannya untuk bekerja. Tenaga kerja yang bersangkutan akan kurang
berkehendak untuk bekerja giat, sebab apabila penghasilannya bertambah maka sebagian
besar hanya akan dipungut oleh pemerintah saja. Jadi pajak progresif akan mengurangi
insentif kerja. Sedangkan pajak regresif merupakan pajak dengan perkembangan yang kurang
dari sebanding dengan perkembangan taxable capacity, persentase pajak yang harus dibayar
menjadi semakin kecil atau average tax rate menurun pada setiap peningkatan tax base. Pajak
regresif ini akan menambah insentif kerja, karena dengan semakin tingginya penghasilan
yang diperoleh, maka pajak yang harus dibayarnya semakin rendah persentasenya. Para
pekerja akan bekerja lebih giat agar memperoleh penghasilan yang lebih besar dan dengan
demikian pajak yang harus dibayarnya akan menjadi semakin kecil persenatasenya.

• Dampak Pajak terhadap Produksi

Menurut Suparmoko (1997) kemampuan seseorang untuk bekerja akan berkurang apabila
dikenai pajak yang dapat mengurangi efisiensi kerjanya. Oleh karena itu suatu pajak yang
dikenakan kepada golongan yang mempunyai tingkat penghasilan yang rendah dalam suatu
masyarakat hanya akan menurunkan tingkat efisiensi kerjanya. Kemampuan menabung juga
akan berkurang akibat dikenakannya pajak. Orang yang dikenakan pajak penghasilan,
kemampuannya untuk menabung akan berkurang sebesar marginal propensity to save (mps)
dikalikan dengan jumlah pajak yang dikenakan. Bagi orang-orang yang tergolong
mempunyai pengahasilan rendah, pengenaan pajak tidak akan mengurangi kemampuannya
untuk menabung karena memang biasanya mereka itu sudah tidak mempunyai tabungan
walaupun belum dikenakan pajak. Sehingga kalau dikenakan pajak tidak akan mengurangi
tabungannya melainkan akan mengurangi konsumsinya. Dengan alasan yang demikian ini
maka masuk akal jika kemudian pajak yang dikenakan terhadap petani yang sebagian besar
berpenghasilan rendah tidak dilakukan.

• Dampak Pajak terhadap Kesejahteraan (Welfare)

Apabila suatu barang dikenakan pajak maka harga yang dibayar konsumen lebih tinggi
daripada harga yang diterima oleh produsen atau penjual, karena sebagian harga dibayarkan
kepada pemerintah. Dalam beberapa hal kadang-kadang suatu pajak akan menimbulkan
beban yang lebih berat dibandingkan nilai yang dipungut. Kelebihan beban yang ditimbulkan
oleh pajak itulah yang disebut kesejahteraan yang hilang karena pajak (welfare cost of
taxation). Penting sekali membedakan secara jelas antara biaya tak langsung (the welfare cost
taxation) dan biaya langsung (direct cost of taxation) dalam hubungannya dengan penarikan
sumber-sumber produktif dari sektor swasta.Perbedaan ini dapat diilustrasikan secara jelas
dengan contoh sebagai berikut: misalnya suatu pajak penjualan dikenakan pada produk
tertentu, tetapi pajak tersebut dikenakan sedemikian tinggi sehingga produk tersebut menurun
sampai nol. Dalam hal demikian berarti tidak ada biaya langsung dari suatu pajak sebab tidak
ada penerimaan pajak yang dapat dikumpulkan oleh pemerintah. Tetapi jelas ada beban bagi
masyarakat karena pajak yaitu produk tersebut tidak diproduksi padahal sangat dibutuhkan
masyarakat. Dengan demikian ada mis-alokasi sumber-sumber produksi sehingga konsumen
menjadi kurang senang dan kehilangan kesejahteraan, yang berarti mereka memikul beban
pajak. Jadi dalam hal ini ada welfare cost of taxation meskipun tidak ada direct cost of
taxation. Apabila pajak penjualan tersebut dipungut pada tingkat tertentu yang masih
menghasilkan sejumlah penerimaan pajak berarti akan timbul baik welfare cost of taxation
maupun direct cost of taxation.5

• Dampak Pungutan Pajak Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara

Dampak langsung dari pungutan pajak adalah pada pendapatan disposibel. Pendapatan
disposibel adalah pendapatan pribadi dikurangi dengan pajak. Pendapatan disposibel
merupakan pendapatan yang dapat dibelanjakan untuk konsumsi. Ketika pungutan pajak
dinaikkan, maka pendapatan disposibel relatif menjadi turun. Dengan menurunnya
pendapatan disposibel maka konsumsi relatif menjadi turun pula. Turunnya konsumsi akan
berdampak pada turunnya pendapatan nasional equilibrium. Demikian pula, jika punguntan
pajak diturunkan, maka konsumsi relatif menjadi naik. Naiknya komponen ini dapat
menaikkan pendapatan nasional. Tentu saja Hal ini dengan asumsi jika komponen lain yang
berpengaruh terhadap pendapatan nasional tidak berubah.6

5
https://www.google.com/amp/s/catarts.wordpress.com/2012/06/15/pengaruh-pajak-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-
dwl/amp/
6
https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/pengaruh-pajak-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-suatu-negara/
KESIMPULAN
Reformasi perpajakan daerah di Indonesia sudah berlangsung selama kurang lebih dua
puluh tahun. Tujuan dari reformasi perpajakan tersebut adalah untuk meningkatkan
penerimaan daerah dari sektor perpajakan yang akan digunakan untuk kemakmuran rakyat
melalui pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk
menginvestigasi pengaruh penerimaan pajak terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Metode riset yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan unit analisis 34 provinsi di
Indonesia pada periode 2013-2016. Data sekunder diolah menggunakan regresi data panel
dengan software Stata. Hasil yang diperoleh dari riset ini adalah: penerimaan pajak provinsi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi di Indonesia
selama periode 2013-2016.
Implikasi dari temuan ini adalah untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
suatu daerah, diperlukan dukungan kesinambungan penerimaan pajak daerah. Penerimaan
pajak daerah sebaiknya juga dimanfaatkan untuk mendanai proyek yang produktif sehingga
dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, pemerintah daerah juga perlu meningkatkan
efektivitas reformasi perpajakan daerah, masyarakat sebagai pembayar pajak juga perlu
meningkatkan kepatuhan dalam membayar pajak karena pada akhirnya manfaatnya akan
kembali ke daerah tersebut.
Penelitian ini memiliki keterbatasan sekaligus sebagai saran penelitian ke depannya.
Penelitian ini tidak mengidentifikasi lebih rinci mengenai struktur pajak daerah terhadap
pertumbuhan ekonomi dan memberi perhatian lebih pada jenis pajak yang kontribusinya
tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian selanjutnya sangat disarankan untuk
menginvestigasi hal ini secara lebih komprehensif dengan tujuan agar kita dapat mengetahui
kontribusi struktur pajak tertentu terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara memaksimalkan struktur pajak tertentu yang kontribusinya sangat signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, untuk struktur pajak lainnya, dapat dievaluasi
mengapa tidak memberikan kontribusi signifikan bahkan negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.usbypkp.ac.id/index.php/sikap/article/view/103
http://digilib.uinsgd.ac.id/9590/
https://www.academia.edu/7299563/Pengaruh_Pajak_Terhadap_Pertumbuhan_Ekonomi_Nas
ional
http://jurnal.usbypkp.ac.id/index.php/sikap/article/view/103
https://www.google.com/amp/s/catarts.wordpress.com/2012/06/15/pengaruh-pajak-terhadap-
pertumbuhan-ekonomi-dwl/amp/
https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/pengaruh-pajak-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-
suatu-negara/
https://www.academia.edu/7299563/Pengaruh_Pajak_Terhadap_Pertumbuhan_Ekonomi_Nas
ional

Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In


Decision Making, Kader Bangsa Law Review, http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr
, https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In
Indonesia, International Journal of Mechanical Engineering and Technology
(IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_
10_08_018.pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara (Studi Kasus Desa Datar Balam Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-peraturan-pemerintah-pp-
-nomor-8-tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-
pendapatan--dan-belanja-negara--studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan
Pejabat Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2741/2070 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di
Indonesia, Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum,
http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin
Tinggi, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir,
Sumatera Selatan, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Hala
man%20%201-21 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi
Kegiatan Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal
Nurani, http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2740/2072,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan
Perwakilan Daerah, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/article/view/6/4 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah
Pemberian Efek Jera, Researchgate.net,
https://www.researchgate.net/publication/333701113_KAJIAN_TENTANG_PE
NYITAAN_ASSET_KORUPTOR_SEBAGAI_LANGKAH_PEMBERIAN_EFE
K_JERA_Oleh ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Freeport Dan Kedaulatan Bangsa,
https://www.academia.edu/38881838/Freeport_Dan_Kedaulatan_Bangsa,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Memulai Langkah Untuk Indonesia, Researchgate,
https://www.researchgate.net/publication/333700909_MEMULAI_LANGKAH_
UNTUK_INDONESIA_1,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin

Anda mungkin juga menyukai