Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

PKM 2

Disusun oleh:
Hanifa Iffat
220411909
4 MEE

PROGRAM STUDI D4 – TEKNOLOGI REKAYASA MANUFAKTUR


JURUSAN TEKNIK MANUFAKTUR
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
Jl. Kanayakan No.21 Dago 40235, Tromol Pos 851
BANDUNG 40008 INDONESIA
Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649
Homepage : http://www.polman-bandung.ac.id
E-mail : polman@melsa.net.id
PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi mesin perkakas sudah sangat canggih setelah ditemukan Computer
Numerical Control (CNC). Hampir seluruh industri manufaktur mulai dari sektor menengah hingga sektor
besar menggunakan teknologi CNC. Mesin ini hadir sebagai solusi dari tantangan dan kebutuhan akan
otomatisasi dan keakuratan pada industri modern saat ini. Dengan otomatisasi mesin, operator hanya
mengatur dan mengontrol kerja mesin yang telah terintegrasi dengan komputer. Hal ini memungkinkan
untuk meningkatkan produktifitas mesin dengan memproses benda secara masal.

Mesin CNC secara umum mengintegrasi dua bagian utama, yaitu bagian perkakas dan kontrol atau
kendali. Bagian perkakas berfungsi sebagai eksekutor dari proses permesinan. Sedangkan bagian kontrol
berfungsi mengotomatisasi gerakan dan mengendalikan seluruh proses permesinan yang dilakukan oleh
bagian perkakas. Dengan fungsi bagian kontrol CNC yang sangat penting, yaitu menjadi “otak” untuk
mengendalikan gerak dari mesin CNC, maka sebagai orang yang terjun di bidang industri manufaktur
memerlukan pengetahuan mengenai bagian Kontrol CNC.
PEMBAHASAN

Pada praktik PKM 2 ini terdapat beberapa latihan dan praktikum yaitu:

LATIHAN 1

1. Jelaskan bagaimana mekanisme kerja mesin CNC!

Jawaban:

Mekanisme kerja mesin CNC yaitu dimulai dengan membuat program pada software
mesin CNC, program tersebut berfungsi untuk mengatur urutan kerja mesin menggunakan
perintah angka dan huruf (G code dan M code) yang disesuaikan dengan material yang
digunakan. Setelah itu program ditransfer dan dieksekusi oleh prosesor, sehingga prosesor
dapat mengaktifkan servo atau motor stopper untuk menggerakan perkakas untuk
menjalankan proses kerja secara otomatis dan menghasilkan produk sesuai perintah pada
program yang telah dibuat.

2. Jelaskan apa itu sistem otomasi Numerical Control, Direct Numerical Control, dan
Distributive Numerical Control dan contoh penggunaannya!

Jawaban:

• Numerical control → Metode control yang menggunakan kode angka untuk


melakukan perintah selanjutnya, kode tersebut diterjemahkan dalam 2 sinyal yaitu,
sinyal control gerak dan sinyal control berganti.
• Direct Numerical Control → Metode control yang menggunakan satu computer
utama yang mengontrol secara langsung beberapa mesin perkakas.
• Distributive Numerical Control → Metode control yang menggunakan jaringan
untuk mengontrol suatu grup dari mesin perkakas.
3. Apa saja kelebihan sistem CNC dibanding sistem otomasi lainnya?

Jawaban:

1. Penggunaan jangka panjang → Mesin CNC dapat bekerja terus menerus tanpa perlu
jeda, maka dapat meningkatkan produktivitas.
2. Presisi, konsisten dan hemat → Pengendalian mesin hanya dilakukan 1 kali
pemrograman oleh software komputer untuk menghasilkan produk final yang dapat
dugunakan berkali – kali dan menghasilkan produk yang sempurna dan presisi.
3. Tenaga kerja lebih sedikit → penggunaan mesin CNC yang serba otomatis hanya
membutuhkan sedikit tenaga kerja, sehingga dapat menurunkan biaya produksi.

4. Jelaskan secara singkat bagaimana perlakuan maintenance pada bagian control / kendali
mesin CNC!

Jawaban:

1. Pemeriksaan kecacatan kabel


2. Pemeriksaan kekencangan konektivitas kabel
3. Pemeriksaan fungsi dari kontrol
4. Pembersihan komponen dari debu
LATIHAN 2

1. Jelaskan perbedaan sistem control close loop dan open loop!

Jawaban:

a. Control close loop → Pada control ini menggunakan umpan balik sebagai input gerak,
dan memiliki 2 elemen tambahan yaitu sistem pengukuran dan pembandingnya dan
juga sistem control ini jauh lebih terkontrol sehingga lebih presisi.
b. Control open loop → Sistem loop tertutup adalah sistem yang menggunakan umpan
balik sebagai input gerak. Umpan balik tersebut digunakan untuk mengawasi
pengeluaran (output) aktual dan mengoreksi perbedaan terjadi antara sistem
performansi yang diinginkan dan sistem performansi yang aktual.
Perbedaan → Jika dibandingkan antara open loop dan close loop, pergerakan open loop
tidak dimonitor sehingga kita lebih sulit mengetahui apakah jarak yang kita inputkan
bergerak sejauh jarak yang kita input. Pergerakan close loop yang menggunakan bantuan
umpan balik / sensor pengawas akan lebih mudah diawasi pergerakannya dan
menghasilkan pergerakan yang lebih akurat.

2. Bagaimana prinsip kerja encoder pada mesin CNC?


Jawaban:
Terdapat 4 komponen utama pada satu rotary encoder yaitu LED, Disk, Photo Sensor,
Squaring Circuit. Ketika sinar LED menembus piringan dan ditangkap oleh Photo Sensor
maka akan bernilai 1. Jika tidak ada sinar yang tembus, maka akan bernilai 0. Sinyal yang
ditangkap akan dikirimkan ke driver untuk diolah menjadi data yang dibutuhkan. Data ini
berfungsi sebagai feedback yang akan dibandingkan dengan sinyal perintah dari controller.
Sehingga servo driver akan mengetahui kebenaran antara pergerakan aktual motor dengan
sinyal perintah dari controller.
3. Bagaimana cara kerja CNC dapat menganalisis eror?

Jawaban:

CNC dilengkapi dengan sensor – sensor yang berfungsi untuk mengenali gerakan /
perubahan yang terjadi pada bagian mesin dan tidak terlihat oleh mata. Sensor ini diprogram untuk
memberi tahu operator jika terjadi error pada pergerakan mekanik yang terjadi di dalam mesin.
Error pada mesin CNC muncul akibat adanya feedback dari perangkat yang mendeteksi suatu
permasalahan seperti adanya ketidaksesuaian konfigurasi antara controller dan driver, pergerakan
axis sudah berada pada batas yang ditentukan, dan lain-lain.

4. Buatlah prosedur keselamatan saat melakukan pemeliharaan atau mengoperasikan mesin


CNC!
Jawaban:
1. Gunakan pakaian kerja yang pas dibadan, jangan terlalu longgar, buang atau rapikan
bagian-bagian pakaian yang menjuntai
2. Gunakan selalu sepatu keselamatan (safety shoe)
3. Gunakan kacamata pelindung ketika berhadapan dengan mesin yag sedang
beroperasi
4. Jangan terlalu dekat dengan meja mesin di saat Pergantian Tool Otomatis (Auto Tool
Change) berlangsung.
5. Jangan mengganti tool di magazine tool pada saat mesin beroperasi
6. Jangan membersihkan chip, terutama yang berada di meja mesin pada saat mesin
beroperasi
7. Jangan membuka pintu panel (bagian belakang mesin) pada saat mesin sedang
beroperasi
8. Jangan menggunakan sumber arus yang cepat berubah seperti arus yang dipakai oleh
mesin las di area yang berdekatan dengan mesin CNC.
9. Apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan pada saat mesin sedang beroperasi,
hentikan mesin segera dengan menekan tombol Emergency Stop.
10. Hentikan putaran mesin dan pergerakan meja maupun spindle sebelum memasuki
mesin untuk penggantian part mesin, pembersihan, ataupun penyesuaian.
11. Matikan mesin sebelum melakukan perbaikan mesin
12. Hindarkan sirkuit atau kabel yang terbuka tanpa pengaman.
13. Bersihkan dinding taper (miring) pada bagian dalam spindle arbor. Hal ini harus
benar benar diperhatikan agar keakurasian pemotongan cutter dapat terjamin
14. Perhatikan pencekaman benda kerja. Jika benda kerja di cekam pada fixture ataupun
pada meja mesin, pastikan pencekamannya kuat.
15. Pengoperasian tombol panel. Jangan menekan tombol ataupun switch dengan
memakai sarung tangan
16. Jangan menyentuh chips dengan tangan telanjang, gunakan sarung tangan
17. Jaga kebersihan lantai di sekitar mesin.
18. Pastikan koridor/gang/jalan disekitar mesin bersih dari barang-barang yang
menghalangi.
19. Ingatkan rekan kerja soal keselamatan kerja dan kebersihan area kerja
20. Pastikan hanya operator yang ditunjuk yang boleh mengoperasikan mesin.
21. Jangan mengoperasikan mesin, kecuali yakin tidak akan membahayakan diri dan
rekan kerja,
22. Jangan meletakkan tool dan alat perlengkapan di dalam mesin yang sedang
beroperasi.
23. Kembalikan tool dan alat ke tempat semula setelah dipakai.
24. Jangan menyentuh bagian mesin yang berputar.
25. Jangan memposisikan anggota badan pada celah mesin pada saat mesin sedang
beroperasi.
26. Jangan membersihkan atau melumasi bagian mesin pada saat mesin sedang
beroperasi.
27. Jangan membersihkan bagian mesin yang berputar menggunakan kain lap.
28. Jangan melepas label peringatan yang telah ditempelkan di mesin.
29. Jangan memakai perhiasan saat mengoperasikan mesin, seperti cincin, gelang,
kalung maupun sejenisnya.
5. Buat prosedur keamanaan saat melakukan pemasangan kabel untuk menghubungkan
semua perangkat pada mesin CNC!

Jawaban:

1. Gunakan pakaian kerja yang pas dibadan, jangan terlalu longgar, buang atau rapikan
bagian-bagian pakaian yang menjuntai
2. Gunakan selalu sepatu keselamatan (safety shoe)
3. Pastikan sumber listrik CNC dalam keadaan tidak terpasang
4. Pastikan setiap tools lengkap dan digunakan sesuai fungsinya
5. Pastikan gambar rangkaian terbaca dengan jelas
6. Pastikan kabel terpasang dengan kencang
7. Pastikan kabel tidak cacat (kabel terkelupas / sudah tidak bisa dipakai)
8. Pastikan ukuran kabel sesuai kebutuhan mengalirnya elektron agar tidak terjadi panas
9. Rapikan kabel setelah proses instalasi selesai
10. Tutup kembali panel
6. Sebutkan dan jelaskan fungsi dari bagian – bagian dibawah ini!
Jawaban:

Legend Interface Fungsi


PPU bagian belakang
1 X100,X101,X102 Digital inputs
2 X200, X201 Digital outputs
3 X21 FAST I/O
4 X301, X302 Distributed I/O
5 X10 Gand-wheel inputs
6 X60 Spindle encoder interface
7 X54 Analog spindle interface
8 X2 RS232 interface
9 X126 M3 Drive bus
10 X30 USB interface, untuk koneksi dengan MCP
11 X1 Power supply interface, +24VDC power supply
12 X130 Ethernet
13 - Slot for the system compact flash card
PPU bagian depan
14 - USB interface
No. Gambar Bagian Fungsi
Lamp Menyalakan lampu
Coolant Menyalakan coolant
Door Mengunci/Membuka pintu
Mag CW Memutar tool changer
searah jarum jam
Mag Reference Posisi awal tool changer
Mag CCW Memutar tool changer
berlawanan arah jarum jam
Chip Forward Menggerakkan maju
conveyor beram
1
Chip Rev Menggerakkan mundur
conveyor beram
K9 Tombol kosong yang bisa
diinput
K10 Tombol kosong yang bisa
diinput
K11 Tombol kosong yang bisa
diinput
K12 Tombol kosong yang bisa
diinput
Handwheel Menggerakkan axis
menggunakan remote
handwheel
Jog Menggerakkan axis secara
manual menggunakan
2 tombol
Reference Point Mengembalikan posisi axis
ke titik referensi awal
(home)
Auto Menjalankan seluruh
program
Single Block Menjalankan program per
blok
MDA Memanggil G-code
Z Axis Menggerakkan axis Z
Y Axis Menggerakkan axis Y
3 X Axis Menggerakkan axis X
Rapid Mempercepat pergerakan
axis
Cycle Start Mulai menjalankan
program
4 Cycle Stop Menghentikan program
Reset Menghapus data seperti
error
5 Emergency Button Menghentikan aktivitas
mesin dalam saat kondisi
darurat
Praktikum 1

Pada praktikum 1 ini dilakukan dengan melakukan pengecekan – pengecekan awal


terlebih dahulu yaitu:
1. Pengecekan Perangkat

Prosedur Pengerjaan:
• Pastikan MCB berada dalam kondisi tidak aktif
• Pasang kabel sesuai dengan skema wiring diatas
• Kencangkan baut menggunakan obeng
• Pastikan kedua ujung kabel terhubung menggunakan multitester
Praktikum 2

Setelah melakukan pengecekan dan pemasangan wiring pada panel, kegiatan selanjutnya
adalah menghubungkan panel kontrol dengan driver servo. Informasi skema wiring yang ada pada
manualbook commissioning Siemens 808D dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Prosedur Pengerjaan:
• Pastikan MCB berada dalam kondisi tidak aktif
• Pasang kabel sesuai dengan skema wiring diatas
• Kencangkan baut menggunakan obeng
• Pastikan kedua ujung kabel terhubung menggunakan multitester
Praktikum 3
Praktikum 3 dilakukan dengan mengatur driver. Pengaturan driver ini berfungsi
untuk mendefinisikan sumbu mana yang akan digerakkan oleh driver – driver yang
tersedia. Pengaturan driver dilakukan dengan cara berikut:
1. Lepaskan kabel drive dari terminal X10
2. Tekan M berulang kali (sampai "Para" ditampilkan), lalu tekan OK 2x
3. Atur angka pada display menjadi angka 11 menggunakan tombol ▼ atau ▲
4. Jika driver lebih dari 1 buah, atur driver lainnya dengan cara diatas namun masukan
angka yang berurutan (misal: 11,12,13)

Setelah mengatur parameter driver, simpan data parameter dengan cara:


1. Tekan M berulang kali (sampai "FUnC" ditampilkan), lalu tekan OK
2. Tekan tombol ▼ atau ▲ (sampai "SAvE" ditampilkan), lalu tekan OK selama lebih
dari 2 detik. Setelah itu layar akan kosong (tunggu sekitar 20 detik)
3. (Layar akan menampilkan "S OFF" atau kode kesalahan)
4. Pasang kabel bus drive ke terminal X10 sebelum mengaktifkan PPU dan MCP
Praktikum 4
Setelah melakukan kegiatan Pre – Commissioning (Static Commissioning), maka
yang harus dilakukan adalah Commisioning Dynamic Commissioning. Apabila pada tahap
sebelumnya sebagian besar dilakukan pada perangkat keras, pada tahap Commissioning ini
lebih banyak di fokuskan kepada software. Commissioning ini dilakukan bertujuan untuk
menghindari kegagalan pada saat proses penggunaan mesin. Proses / Langkah kerja
dilakukan sesuai dengan modul PKM 2. Hasil dari kegiatan ini adalah motor dapat bergerak
melalui monitor sesuai dengan arah yang sudah ditentukan:
Praktikum 5
Pada praktikum ke-5, dilakukan pengaturan pitch. Pengaturan pitch ini berfungsi
untuk mengatur sejauh mana 1 kali putaran motor akan menggerakkan nut pada ulir
transportir.

Pada pengaturan, terlihat pitch yang diatur adalah 5mm. Berarti 1 putaran penuh
motor dapat menggerakkan nut sejauh 5mm. Pengaturan dilakukan untuk setiap axis yang
tersedia. Untuk mengatur pitch pada axis lain dapat dilakukan dengan menekan Axis + →
Active.
Praktikum 6
Praktikum ke-6 dilakukan dengan melakukan tes. Tes yang dilakukan yaitu :
1. Tes 1
Mahasiswa diberikan kondisi default mesin dan mahasiswa harus dapat melakukan
setting agar tiap axis motor dapat berputar. Pitch motor pada sumbu x, y, z harus 1, 2,
1 (mm).
Penyelesaian dilakukan dengan melakukan konfigurasi seperti pada praktikum ke-4
dan setting pitch pada praktikum ke-5
2. Tes 2
Mahasiswa diberikan kasus dimana motor pada sumbu x dan z tidak dapat bergerak.
Penyelesaian dilakukan dengan mengganti parameter machine data pada MX1 dan
MZ1. Parameter machine data dengan no. 30130 dan no. 30240 diganti nilainya dari 0
menjadi 1.
PENUTUP
Praktikum PKM 2 ini mahasiswa mempelajari teori tentang pemrograman CNC,
mahasiswa juga dilatih untuk melakukan commissioning pada mesin CNC seperti
pengaturan driver, starup assistant dan pengaturan leadscrew. Selain itu mahasiswa juga
dilatih untuk trouble shooting bila muncul kode error pada interface controller.Mahasiswa
diharapkan memahami teori tentang pemrograman CNC dan mampu melakukan
commisioning pada mesin CNC dengan baik dan menyelesaikan permasalahan yang
muncul jika terdapat error pada interface controller.

Anda mungkin juga menyukai