PKM 2
Disusun oleh:
Hanifa Iffat
220411909
4 MEE
Perkembangan teknologi mesin perkakas sudah sangat canggih setelah ditemukan Computer
Numerical Control (CNC). Hampir seluruh industri manufaktur mulai dari sektor menengah hingga sektor
besar menggunakan teknologi CNC. Mesin ini hadir sebagai solusi dari tantangan dan kebutuhan akan
otomatisasi dan keakuratan pada industri modern saat ini. Dengan otomatisasi mesin, operator hanya
mengatur dan mengontrol kerja mesin yang telah terintegrasi dengan komputer. Hal ini memungkinkan
untuk meningkatkan produktifitas mesin dengan memproses benda secara masal.
Mesin CNC secara umum mengintegrasi dua bagian utama, yaitu bagian perkakas dan kontrol atau
kendali. Bagian perkakas berfungsi sebagai eksekutor dari proses permesinan. Sedangkan bagian kontrol
berfungsi mengotomatisasi gerakan dan mengendalikan seluruh proses permesinan yang dilakukan oleh
bagian perkakas. Dengan fungsi bagian kontrol CNC yang sangat penting, yaitu menjadi “otak” untuk
mengendalikan gerak dari mesin CNC, maka sebagai orang yang terjun di bidang industri manufaktur
memerlukan pengetahuan mengenai bagian Kontrol CNC.
PEMBAHASAN
Pada praktik PKM 2 ini terdapat beberapa latihan dan praktikum yaitu:
LATIHAN 1
Jawaban:
Mekanisme kerja mesin CNC yaitu dimulai dengan membuat program pada software
mesin CNC, program tersebut berfungsi untuk mengatur urutan kerja mesin menggunakan
perintah angka dan huruf (G code dan M code) yang disesuaikan dengan material yang
digunakan. Setelah itu program ditransfer dan dieksekusi oleh prosesor, sehingga prosesor
dapat mengaktifkan servo atau motor stopper untuk menggerakan perkakas untuk
menjalankan proses kerja secara otomatis dan menghasilkan produk sesuai perintah pada
program yang telah dibuat.
2. Jelaskan apa itu sistem otomasi Numerical Control, Direct Numerical Control, dan
Distributive Numerical Control dan contoh penggunaannya!
Jawaban:
Jawaban:
1. Penggunaan jangka panjang → Mesin CNC dapat bekerja terus menerus tanpa perlu
jeda, maka dapat meningkatkan produktivitas.
2. Presisi, konsisten dan hemat → Pengendalian mesin hanya dilakukan 1 kali
pemrograman oleh software komputer untuk menghasilkan produk final yang dapat
dugunakan berkali – kali dan menghasilkan produk yang sempurna dan presisi.
3. Tenaga kerja lebih sedikit → penggunaan mesin CNC yang serba otomatis hanya
membutuhkan sedikit tenaga kerja, sehingga dapat menurunkan biaya produksi.
4. Jelaskan secara singkat bagaimana perlakuan maintenance pada bagian control / kendali
mesin CNC!
Jawaban:
Jawaban:
a. Control close loop → Pada control ini menggunakan umpan balik sebagai input gerak,
dan memiliki 2 elemen tambahan yaitu sistem pengukuran dan pembandingnya dan
juga sistem control ini jauh lebih terkontrol sehingga lebih presisi.
b. Control open loop → Sistem loop tertutup adalah sistem yang menggunakan umpan
balik sebagai input gerak. Umpan balik tersebut digunakan untuk mengawasi
pengeluaran (output) aktual dan mengoreksi perbedaan terjadi antara sistem
performansi yang diinginkan dan sistem performansi yang aktual.
Perbedaan → Jika dibandingkan antara open loop dan close loop, pergerakan open loop
tidak dimonitor sehingga kita lebih sulit mengetahui apakah jarak yang kita inputkan
bergerak sejauh jarak yang kita input. Pergerakan close loop yang menggunakan bantuan
umpan balik / sensor pengawas akan lebih mudah diawasi pergerakannya dan
menghasilkan pergerakan yang lebih akurat.
Jawaban:
CNC dilengkapi dengan sensor – sensor yang berfungsi untuk mengenali gerakan /
perubahan yang terjadi pada bagian mesin dan tidak terlihat oleh mata. Sensor ini diprogram untuk
memberi tahu operator jika terjadi error pada pergerakan mekanik yang terjadi di dalam mesin.
Error pada mesin CNC muncul akibat adanya feedback dari perangkat yang mendeteksi suatu
permasalahan seperti adanya ketidaksesuaian konfigurasi antara controller dan driver, pergerakan
axis sudah berada pada batas yang ditentukan, dan lain-lain.
Jawaban:
1. Gunakan pakaian kerja yang pas dibadan, jangan terlalu longgar, buang atau rapikan
bagian-bagian pakaian yang menjuntai
2. Gunakan selalu sepatu keselamatan (safety shoe)
3. Pastikan sumber listrik CNC dalam keadaan tidak terpasang
4. Pastikan setiap tools lengkap dan digunakan sesuai fungsinya
5. Pastikan gambar rangkaian terbaca dengan jelas
6. Pastikan kabel terpasang dengan kencang
7. Pastikan kabel tidak cacat (kabel terkelupas / sudah tidak bisa dipakai)
8. Pastikan ukuran kabel sesuai kebutuhan mengalirnya elektron agar tidak terjadi panas
9. Rapikan kabel setelah proses instalasi selesai
10. Tutup kembali panel
6. Sebutkan dan jelaskan fungsi dari bagian – bagian dibawah ini!
Jawaban:
Prosedur Pengerjaan:
• Pastikan MCB berada dalam kondisi tidak aktif
• Pasang kabel sesuai dengan skema wiring diatas
• Kencangkan baut menggunakan obeng
• Pastikan kedua ujung kabel terhubung menggunakan multitester
Praktikum 2
Setelah melakukan pengecekan dan pemasangan wiring pada panel, kegiatan selanjutnya
adalah menghubungkan panel kontrol dengan driver servo. Informasi skema wiring yang ada pada
manualbook commissioning Siemens 808D dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Prosedur Pengerjaan:
• Pastikan MCB berada dalam kondisi tidak aktif
• Pasang kabel sesuai dengan skema wiring diatas
• Kencangkan baut menggunakan obeng
• Pastikan kedua ujung kabel terhubung menggunakan multitester
Praktikum 3
Praktikum 3 dilakukan dengan mengatur driver. Pengaturan driver ini berfungsi
untuk mendefinisikan sumbu mana yang akan digerakkan oleh driver – driver yang
tersedia. Pengaturan driver dilakukan dengan cara berikut:
1. Lepaskan kabel drive dari terminal X10
2. Tekan M berulang kali (sampai "Para" ditampilkan), lalu tekan OK 2x
3. Atur angka pada display menjadi angka 11 menggunakan tombol ▼ atau ▲
4. Jika driver lebih dari 1 buah, atur driver lainnya dengan cara diatas namun masukan
angka yang berurutan (misal: 11,12,13)
Pada pengaturan, terlihat pitch yang diatur adalah 5mm. Berarti 1 putaran penuh
motor dapat menggerakkan nut sejauh 5mm. Pengaturan dilakukan untuk setiap axis yang
tersedia. Untuk mengatur pitch pada axis lain dapat dilakukan dengan menekan Axis + →
Active.
Praktikum 6
Praktikum ke-6 dilakukan dengan melakukan tes. Tes yang dilakukan yaitu :
1. Tes 1
Mahasiswa diberikan kondisi default mesin dan mahasiswa harus dapat melakukan
setting agar tiap axis motor dapat berputar. Pitch motor pada sumbu x, y, z harus 1, 2,
1 (mm).
Penyelesaian dilakukan dengan melakukan konfigurasi seperti pada praktikum ke-4
dan setting pitch pada praktikum ke-5
2. Tes 2
Mahasiswa diberikan kasus dimana motor pada sumbu x dan z tidak dapat bergerak.
Penyelesaian dilakukan dengan mengganti parameter machine data pada MX1 dan
MZ1. Parameter machine data dengan no. 30130 dan no. 30240 diganti nilainya dari 0
menjadi 1.
PENUTUP
Praktikum PKM 2 ini mahasiswa mempelajari teori tentang pemrograman CNC,
mahasiswa juga dilatih untuk melakukan commissioning pada mesin CNC seperti
pengaturan driver, starup assistant dan pengaturan leadscrew. Selain itu mahasiswa juga
dilatih untuk trouble shooting bila muncul kode error pada interface controller.Mahasiswa
diharapkan memahami teori tentang pemrograman CNC dan mampu melakukan
commisioning pada mesin CNC dengan baik dan menyelesaikan permasalahan yang
muncul jika terdapat error pada interface controller.