Anda di halaman 1dari 1

TUGAS 1 PERKOPERASIAN

DWI YULIANI/017427139

1. Apakah pengaruh nyata dari akibat amandemen UUD 1945 sebagai pengembangan koperasi di
Indonesia…
Dengan dimuatnya koperasi dalam perundangan undangan maka koperasi memiliki landasan
yang kuat. Koperasi memiliki ruang gerak dan kesempata usaha yang sangat luas sehingga
memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan dihapusnya kata koperasi dalam
pasal 33 UUD 1945, maka secara formal pembangunan koperasi tiidak lagi memiliki landasan
konstusional dan politis yang kuat. Tanpa landasan, keterikatan/komitmen pemerintah terhadap
pembangunan ekonomi jadi berkurang. Sehingga pembangunan ekonomi selanjutnya akan
bergantung kepada masyarakat khususnya gerakan ekonomi sendiri. Peranan pemerintah
selanjutnya akan lebih banyak kepada pengaturan/regulasi.

2. Mengapa hasil pembangunan selama ini masih jauh dari harapan…


Pada masa Orde Baru, peranan pemerintah dalam pembangunan koperasi sangat besar. Hal ini
ditunjukkan dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan (Inpres, Keppres, PP dan sebagainya)
bagi pengembangan koperasi. Demikian pula berbagai fasilitas dikucurkan dalam bentuk kredit,
komoditi atau sarana/prasarana, terutama kepada KUD di pedesaan. Tapi ternyata berbagai
kebijakan pemerintah (termasuk fasilitasnya) itu tidak menjadikan koperasi bisa berkembang
dengan kuat dan mandiri. Pada saat pemerintah Orde Baru tumbang, akibat berbagai fasilitas
kepada koperasi dihentikan, banyak koperasi tidak lagi dapat berfungsi. Era Pasca-Orde Baru
(era Reformasi) ditandai dengan peranan pemerintah di berbagai sektor yang semakin mengecil,
termasuk dalam pembangunan koperasi. Dalam pembangunan koperasi ini selain
dihapuskannya berbagai fasilitas, peranan pemerintah juga ditandai dengan “penurunan” status
instansi pembina koperasi, dari Departemen Koperasi dan UKM menjadi Kantor Menteri Negara
Urusan Koperasi dan UKM, yang lebih bersifat koordinatif, bukan lagi operasional hingga ke
daerah-daerah. Untuk kebijakan pengembangan koperasi di daerah, sesuai dengan undang-
undang otonomi daerah, lebih banyak ditentukan oleh pimpinan daerah yang bersangkutan.
Mengecilnya peranan pemerintah ini juga akan dipengaruhi oleh dihapuskannya kata “koperasi”
dalam konstitusi, serta orientasi arah pembangunan koperasi dalam GBHN, yang sekarang
digabung dengan usaha kecil dan menengah.

3. Menurunnya /mengecilnya peran pemerintah dalam pembangunan koperasi sudah seharusnya


disikapi oleh gerakan koperasi dengan adanya kesadaran bahwa berkembang tidaknya koperasi
akan bergantung pada gerakan koperasi itu sendiri. Kebijakan pemerintah pada masa Orde Baru
membuktikan bahwa campur tangan pemerintah terlalu dalam baik dalam bentuk peraturan
maupun fasilitas justru menyebabkan koperasi tidak mandiri, apabila fasilitas dihentikan
menyebabkan koperasi tidak mempunyai kegiatan lagi.

Sumber: Modul ADPU.4330

Anda mungkin juga menyukai