Anda di halaman 1dari 1

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR VINASSE UNTUK PRODUKSI

BIOGAS SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN

M.Luthfi Fahrul Fahmi[1]


Muhammad Fahmi Abdul Aziz[2]
Edwin Nur Huda[3]
[1].Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.
[2].Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.
[3].Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.

Abstrak : Energi merupakan persoalan krusial dunia. Peningkatan permintaan


energi disebabkan peningkatan jumlah penduduk dan menipisnya sumber cadangan
minyak dunia sehingga mengharuskan setiap negara mencari alternatif sumber
energi. Di Indonesia kelangkaan bahan bakar minyak tanah telah diantisipasi
dengan adanya konversi minyak tanah ke LPG namun, lonjakan kebutuhan elpiji
dari 1,2 juta metric ton menjadi 5,6 juta metric ton pada tahun 2012 tidak diimbangi
dengan ketersediaanya sehingga, 50% LPG nasional harus mengimpor dari negara
lain, yaitu sebesar 2,8 juta ton. Selain krisis energi, di Indonesia terjadi pencemaran
lingkungan oleh limbah yang cukup masif. Salah satu limbah yang banyak
dihasilkan adalah limbah cair vinasse. Vinasse adalah limbah cair industri
bioetanol. Pada umumnya setiap 1 liter produk bioetanol dihasilkan vinasse 13 liter
dengan kadar COD sekitar 100.000 ppm. Pada saat sekarang vinasse hanya dibuang
langsung ke dalam lingkungan tanpa melakukan proses pengolahan terlebih dahulu
yang akan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Salah satu upaya
untuk mengantisipasi kelangkaan gas dan pencemaran lingkungan tersebut yaitu
dengan produksi biogas dari limbah cair vinasse, dimana vinasse merupakan
penghasil biogas paling tinggi dibandingkan dengan bahan organik lainnya.
Pembuatan biogas dari limbah cair vinasse dapat dilakukan dengan biodigester
anaerob dengan bantuan mikroba konsorsia. Penelitian dimulai dengan pembuatan
inokulum dari kotoran sapi, substrat dari bahan dasar limbah cair vinasse, dan
nutrient dari limbah cair tahu. Rancangan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan variasi : 1. Limbah cair vinasse (100%), 2. Limbah
cair vinasse (85%), dan inokulum (15%), 3. Limbah cair vinasse (60%), inokulum
(15%), dan limbah cair tahu (25%). Penelitian tersebut dilakukan pada biodigister
anaerob 2 Liter. Hasil perombakan anaerob dianalisis kimiawi dengan parameter:
Suhu, pH, dan volume biogas. Pengukuran parameter dilakukan pada hari ke-0, 15,
30, dan 45. Hasil penelitian pada hari ke-45 menunjukkan bahwa produksi biogas
terbaik dihasilkan oleh sampel dengan penambahan limbah cair tahu (25%) dan
kotoran sapi (15%). Biogas yang didapatkan dari limbah cair vinasse bisa menjadi
substitusi minyak tanah atau gas elpiji dengan nyala api yang lebih baik. Selain
dapat mengolah limbah cair vinasse yang tidak bernilai, pembuatan biogas dapat
menghemat biaya dan dapat menjadi sumber energi terbarukan.

Kata kunci : Biogas, inokulum, limbah cair tahu, limbah cair vinasse..

Anda mungkin juga menyukai