Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS METODE NUMERIK DALAM PENENTUAN JARAK

PELEMPARAN GERAK PARABOLA DENGAN MENGGUNAKAN


METODE NEWTON RAPHSON DAN SECANT

NUMERICAL METHOD ANALYSIS IN DETERMINING THE DISTANCE OF PARABOLIC


MOVEMENT USING NEWTON RAPHSON AND SECANT METHODS

Rochmad Harizqi S.1, Leli Mei D.1, Deva Destia A.1, Ema Ilana F. V.1, Harinda Maulita1 *
1
Jurusan Tadris Matematika, Institut Agama Islam Negeri. Jl. Mayor Sujadi No, 46, Kudusan,
Plosokandang, Kec. Kedungwaru, Kab. Tulungagung, Jawa Timur 66221
*
Email: maulitaharinda@gmail.com

Abstrak: Masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah menghitung jarak pelemparan benda
menggunakan gerak parabola. Gerak parabola adalah gerak suatu benda yang membentuk parabola dan
memiliki dua jenis gerakan. Yang pertama GLB (Gerak Lurus Beraturan), dimana benda bergerak dalam arah
mendatar atau pada sumbu x dan tidak dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Yang kedua GLBB (Gerak
Lurus Berubah Beraturan), dimana benda bergerak dalam arah vertikal atau kearah sumbu y. Tujuan
penelitian ini adalah menganalisis metode numerik dalam menentukan jarak pelemparan gerak parabola
dengan menggunakan metode Newton Rapshon dan Secant. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Newton Rapshon dan Secant. Hasil penelitian dengan metode Newton Rapshon menunjukkan
titik awal ¿ ¿) terlihat pada Iterasi 7 untuk mendapatkan jarak pelemparan gerak parabola yaitu sebesar
35,34798 meter dengan galat relatif hampiran sebesar 0, dengan metode Secant titik awal ( x 0=40) terlihat
pada Iterasi 7 untuk mendapatkan jarak pelemparan gerak parabola yaitu sebesar 35,34798 meter dengan
galat relatif hampiran sebesar 0. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh simpulan bahwa metode Newton
Rapshon dan Secant sama – sama 7 Iterasi , akan tetapi metode Secant lebih efektif karena tidak perlu
mencari turunan pertama fungsi gerak parabola.
Kata Kunci: gerak parabola, metode newton rapshon dan secant, metode numerik

Abstract: The problem raised in this study is to calculate the distance from which objects are thrown using
parabolic motion. Parabolic motion is the motion of an object that forms a parabolic and has two types of
motion. The first is ULM (Uniform Linear Motion), where objects move in a horizontal direction or on the
x-axis and are not affected by the earth's gravitational force. The second is ALM (Accelerated Linear
Motion), where the object creaks in a vertical direction or towards the y-axis. The purpose of this research is
to analyze the numerical method in determining the distance from which the parabolic is thrown by using the
Newton Rapshon and Secant methods. The method used in this research is Newton Rapshon and Secant
method. The results of research with the Newton Rapshon method show the starting point ( x ¿¿ 0=30) ¿ is
seen in Iteration 7 to get the distance from which the parabolic motion throws is 35.34798 meters with an
approximate relative error of 0, with the Secant method of the starting point ( x ¿¿ 0=40)¿ seen in
iteration 7 to get the distance to throw the parabolic motion, which is 35.34798 meters with an approximate
relative error of 0. Based on the results of this study, it is concluded that the Newton Rapshon and Secant
methods have 7 Iterations, but the Secant method is more effective because it does not need looking for the
first derivative of the parabolic motion function.

Keywords: parabolic motion, newton rapshon and secant methods, numerical methods
PENDAHULUAN
Gerak parabola merupakan suatu
gerak yang lintasannya berbentuk parabola.
Gerak parabola adalah gerak dua dimensi,
yang memadukan dua sumbu yaitu sumbu
horizontal (x) dan sumbu vertikal (y) (Putu
Artawan, 2014). Model matematika untuk
menghitung jarak pelemparan benda dengan
menggunakan gerak parabola.
Asumsi yang banyak dipakai adalah
gesekan udara diabaikan, meskipun gesekan
udara sangat berperan dalam mengurangi
energi gerak benda yang akhirnya
mengurangi trayektori proyektil (Purwadi
dkk, 2014). Prinsip gerak parabola benar
berlaku pada gerak benda apabila : bumi Gambar 1. Gambar lintasan parabola
homogen (memiliki medan datar yang luas),
ketinggian benda tetap, tekanan udara kecil Dimana α adalah sudut pelemparan
atau benda bergerak lambat dan terjadi di (elevasi), V 0 adalah kecepatan awal benda,
kutub utara atau kutub selatan (Putu V 0 x adalah kecepatan awal dalam sumbu x,
Artawan,2014) dan V 0 y adalah kecepatan awal dalam sumbu
Gerak parabola adalah gerak suatu y. Dengan demikian persamaan percepatan
benda yang membentuk parabola dan benda yaitu:
memiliki dua jenis gerakan. Yang pertama 1. Dalam arah sumbu x : V 0 x =V 0 cos α
GLB (gerak lurus beraturan), dimana benda
bergerak dalam arah mendatar atau pada 2. Dalam arah sumbu y :
sumbu x dan tidak dipengaruhi oleh gaya V 0 y =V 0 sin α −g . t
gravitasi bumi. Biasanya dirumuskan dengan
s Jadi kecepatan benda dalam arah
V = , dimanaV adalah kecepatan, s adalah sumbu x selalu tetap besarnya sedangkan
t
jarak yang ditempuh dan t adalah waktu yang dalam arah sumbu y selalu berubah secara
diperlukan. beraturan karena pengaruh dari g (percepatan
gravitasi bumi)
Yang kedua GLBB (gerak lurus
berubah beraturan), GLBB yaitu gerak Persamaan lintasannya yaitu:
dengan percepatan tetap, dimana percepatan 1. Dalam sumbu x : x=V 0 cos α .t
adalah perubahan kecepatan tiap satuan.
2. Dalam sumbu y :
Gerak ini mendapat pengaruh oleh gaya
1
gravitasi bumi (g = konstanta gravitasi y=V 0 sin α . t− . g .t 2
dengan nilai pendekatan 9,8 m/s2) . biasanya 2
1 Berdasarkan tinjauan dari persamaan
dirumuskan dengan : s=V 0 . t− g .t 2
2 kecepatan benda yang mengikuti gerak
Dimana ( s) adalah jarak yang ditempuh lintasan parabola, maka untuk mendapatkan
selama t detik dan V 0 adalah kecepatan awal persamaan umum antara x dan y yang tidak
benda. (Rudy Djatmiko,2012) mengandung unsur t (waktu) dapat dengan
subtitusi persamaan lintasan dalam sumbu x
Jadi dengan mempadukan dua jenis ke persamaan lintasan dalam sumbu y.
gerakan diatas kita dapat memperoleh
lintasan berupa parabola. x=V 0 cos α .t
x metode yang sering digunakan untuk
Atau t= menyelesaikan persamaan non linear, metode
V 0 cos α
ini dikenal juga sebagai metode Newton-
1 Raphson. Metode. Newton-Raphson
y=V 0 sin α . t− g .t 2 merupakan metode untuk mencari akar
2
persamaan suatu fungsi f(x) dengan
2
x 1 x pendekatan satu titik awal, dimana fungsi f(x)
y=V 0 sin α . ( )− g.
V 0 cos α 2 (
V 0 cos α ) mempunyai turunan. Dalam metode numerik,
metode pencari akar persamaan non linear
sin α g dilakukan dengan iterasi. Salah satu metode
y= x− x2 yang sering digunakan adalah metode
cos α 2 2
2 V 0 cos α Newton-Raphson.
g
y=tan α . x−¿ 2 2
x2 ¿ Tetapi pada persamaan non linear ada
2V cos α
0 beberapa kemungkinan diperoleh suatu
persamaan yang sulit diperoleh turunan.
Jadi y merupakan fungsi kuadrat
Sehingga metode Newton-Raphson
terhadap x
menghadapi kendala. Karena dalam
Berikutnya adalah jarak pelemparan. penyelesaian metode Newton-Raphson
Karena y merupakan fungsi kuadrat terhadap membutuhkan turunan dari persamaan non
g linear tersebut. Untuk mengatasi kendala
x maka f ( x )=tan α . x−¿ 2 2
x2 ¿ tersebut, untuk mencari akar persamaan non
2 V cos α
0
linear dapat menggunakan metode Secant.
Harga x yang membuat f(x) = 0 Metode secant adalah pengembangan dari
merupakan akar persamaan disini metode Newton-Raphson, dengan tidak
menyatakan titik awal atau titik dimana melakukan penurunan dari persamaan
benda belum dilakukan pelemparan dan titik nonlinear dan penyelesaiannya.
akhir atau titik dimana benda tersebut Penelitian ini bertujuan untuk
mendatar setelah dilakukan proses menganalisis dan memperlihatkan metode
pelemparan. mana yang paling efektif untuk mencari
Dilihat pada gambar diatas, 0 solusi akar persamaan fungsi x pada gerak
merupakan titik awal dan D merupakan titik parabola menggunakan metode numerik yang
akhir. Karena menghitung jarak pelemparan meliputi metode Grafik, Newton Raphson
didapatkan dengan menghitung selisih antara dan Secant. Hasil dari akar persamaan
tersebut merupakan jarak pelemparan suatu
benda.
METODE
Penelitian ini adalah penelitian
eksperimen laboratorium yang menganalisis
jarak pelemparan menggunakan gerak
parabola dengan metode numerik, yang
meliputi metode grafik dan metode terbuka :
metode Newton-Raphson dan Secant.
Pengolahan data menggunakan Microsoft
Excel. Diperoleh hasil deskripsi harga x
titik awal dan titik akhir. Karena titik awal = untuk gerak parabola. Untuk menentukan x
0 maka titik akhir merupakan jarak dari gerak parabola dengan menggunakan
pelemparan dari gambar diatas. persamaan:
g
Metode Newton-Raphson ditemukan f ( x )=tan α . x−¿ 2 2
x2¿
oleh Isaac Newton, merupakan salah satu 2 V cos α
0
Dengan harga harga : Karena menggunakan metode Newton
Raphson maka harus mencari turunan
g ¿ 9,8 m/ s 2 pertama dari fungsi tersebut :
V 0=20 m/ s 9,8 2
f ( x )= √ 3 x−¿ x ¿
Dan α =60 °
200
9,8
f ' (x )=√ 3−¿ x¿
100
HASIL ANALISIS METODE NUMERIK
Sesuai dengan hasil analisis metode numerik
grafik, maka dimisalkan x 0=30
Analisis Metode Numerik Grafik f ( xr ) '
dan x r +1=x r− '
, dimana f ( x r ) =0
f ( xr )
Proses Iterasi
Iterasi Ke-1
9,8
f ( 30 )=√ 3(30)−¿ (30)2=7.861524 ¿
200
9,8
f ' ( 30 )= √ 3−¿ ( 30 ) =−1.20795 ¿
Dari grafik di atas diperoleh aproksimasi akar 100
persamaan dari pelemparan gerak parabola.
Terlihat akar persamaan titik awal (A) yaitu 0 7.861524
x 1=30− =36.50816
dan akar persamaan titik akhir yaitu diantara −1.20795
30 dan 40, dengan demikian jarak Iterasi Ke-2
pelemparan gerak parabola diperkirakan di
antara 30 dan 40. 9,8
f ( 36.50816 )=√ 3 (36.50816 )−¿ ( 36.50816 )2 ¿
a) Hasil Analisis Metode Numerik 200
Newton Raphson ¿−2.07545

g 9,8
f ( x )=tan α . x−¿ x2¿ f ' ( 36.50816 )= √ 3−¿ ( 36.50816 ) ¿
2 2
2 V 0 cos α 100
¿−1.845748679
Dengan harga harga :
−2.07545
x 2=36.50816−
g ¿ 9,8 m/ s 2 −1.845748679
¿ 35.3837092
V 0=20 m/ s
Dengan Galat Relatif Hampiran
Dan α =60 °
x 1−x 0 36.50816−30
Subtitusikan harga-harga tersebut ke dalam
fungsi, sehingga diperoleh :
ε RA =| ||x1
=
36.50816 |
9,8 ε RA =0.178265855
f ( x )= √ 3 x−¿ x2 ¿
1
2. 202 . Iterasi Ke-3
4
9,8
9,8 2 f ( 35.3837 )=√ 3 (35.3837 )−¿ ( 35.3837 )2 ¿
f ( x )= √ 3 x−¿ x ¿ 200
200 ¿−0.061954872
9,8 9,8
f ' ( 35.3837 ) =√ 3−¿ ( 35.3837 ) ¿ f ( x )= √ 3 . x− x2
100 2 1
2.20 .
¿−1.735552694 4

x 2=35.3837092−
−0.061954872 9,8 2
f ( x )= √ 3 . x− x
−1.735552694 200
¿ 35.34801172
Sesuai dengan hasil analisis metode numerik
Dengan Galat Relatif Hampiran grafik, maka dimisalkan:
x 2−x 1 x 0=40
| |
ε RA =
x2
x r +1=x r−
f ( xr )(x r −x r−1)
35.34801172−36.50816
|
ε RA =
35.34801172 | f ( x r ) −f ( x r−1)

ε RA =0.031778715 Proses Iterasi

Tabel analisis metode numerik newton Iterasi Ke-1


raphson :
Ambil x 0=40 dan x 1=40,5

Iterasi 9,8
x f(x) f'(x) galat f ( 40 )= √ 3 ( 40 )− ( 40 )2 =−9,11797
ke 200
1 30 7.861524 -1.20795  
9,8
2 36.50816 -2.07545 -1.84575 0.178266 f ( 40,5 )=√ 3 ( 40,5 ) − ( 40,5 )2=−10,22419
200
3 35.38371 -0.06195 -1.73555 0.031779
4 35.34801 -6.2E-05 -1.73205 0.00101 (−10,22419 )( 40,5−40 )
x 2=40,5− =35,87879
5 35.34798 -6.4E-11 -1.73205 1.02E-06 (−10,22419−(−9,11797 ) )
6 35.34798 0 -1.73205 1.04E-12
Iterasi Ke-2
7 35.34798 0 -1.73205 0
Ambil x 1=40,5 dan x 2=35,87879

9,8
Dari tabel di atas, dengan titik awal ¿ ¿) f ( 35,87879 ) =√3 ( 35,87879 ) − ( 35,87879 )2
terlihat pada Iterasi 7 untuk mendapatkan 200
jarak pelemparan gerak parabola yaitu ¿−0,93320
sebesar 35,34798 meter dengan galat relatif
hampiran sebesar 0. (−0,93320 )( 35,87879−40,5 )
x 3=35,87879−
(−0,93320−(−10,22419 ) )
b) Hasil Analisis Metode Numerik
x 3=35,41463
Secant
g Dengan Galat Relatif Hampiran
f ( x )=tanα . x− 2 2
x2
2 V cos α x 3−x 2
Dengan harga-harga:
0
ε RA =| | x3
(35,41463−35,87879 )
g=9,8 m/s 2 ε RA =| 35,41463 |
V 0=20 m/ s ε RA =0,01311
Dan α =60 ° Iterasi Ke-3
Subtitusikan harga-harga tersebut ke dalam Ambil x 2=35,87879 dan x 3=35,41463
fungsi, sehingga diperoleh:
−9,8 Ambil x 4 =35,34896 dan x 5=35,34798
f ( 35,41463 ) =√ 3 ( 35,41463 ) ( 35,41463 )2
200
9,8
f ( 35,41463 ) =−0,11566 f ( 35,34798 ) =√3 ( 35,34798 ) − ( 35,34798 )2
200
−(−0,11566 )( 35,41463−35,87879 ) f ( 35,34798 ) =0,00000
x 4 =35,41463
(−0,11566−(−0,93320 ) ) x =35,34798
6
x 4 =35,34896
−( 0,00000 ) ( 35,34798−35,34896 )
x 4 −x 3 ( 0,00000−(−0,00170 ))
ε RA =| | x4 x 6=35,34798
(35,34896−35,41463 )
ε RA =| 35,34896 | εAR=
x−
6 x5
| |x6
ε RA =0,00186
89743,53( 89743,53
Iterasi Ke-4
εAR = |
89743,53

|
)

00000,0
εAR=
Ambil x 3=35,41463 dan x 4 =35,34896
Iterasi Ke-6
−9,8
f ( 35,34896 )=√ 3 (35,34896 ) ( 35,34896 )2
200 Ambil x 5=35,34798 dan x 6=35,34798
f ( 35,34896 )=−0,00170
9,8
f ( 35,34798 ) =√3 ( 35,34798 ) − ( 35,34798 )2
x 5=35,34896 200
−(−0,00170 ) ( 35,34896−35,41463 ) f ( 35,34798 ) =0,00000
(−0,00170− (−0,11566 ) ) x 7=35,34798
x 5=35,34798
−( 0,00000 ) ( 35,34798−35,34796 )
x 5−x 4 ( 0,00000−( 0,00000 ) )
ε RA =| | x5 x 7=0,00000
(35,34798−35,34896 )
ε RA =| 35,34798 | ε RA =
x 7 −x6
| | |
x7
ε RA =
( 0,00000−35,34898 )
0,00000 |
ε RA =0,00003
ε RA =0,00000
Iterasi Ke-5

Tabel analisis metode numerik secant:


Iterasi x r−1 xr x r +1 f (x r−1) f (x r ) f (x r+1 ) Galat
Ke-

1. 40 40,5 35,87879 -9,11797 -10,22419 -0,93320

2. 40,5 35,87879 35,41463 -10,22419 -0,93320 -0,11566 0,013107

3. 35,87879 35,41463 35,34896 -0,93320 -0,11566 -0,00170 0,001858

4. 35,41463 35,34896 35,34798 -0,11566 -0,00170 -0,00000 2,78E-0,5

5. 35,34896 35,34798 35,34798 -0,00170 0,00000 -0,00000 5,24E-08


6. 35,34798 35,34798 35,34798 0,00000 0,00000 0 1,46E-12
7. 35,34798 35,34798 35,34798 0,00000 0,00000 0 0

Dari table di atas, dengan titik awal ( x 0=40) terlihat pada Iterasi 7 untuk mendapatkan jarak
pelemparan gerak parabola yaitu sebesar 35,34798 meter dengan galat relatif hampiran sebesar 0.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa metode Newton Rapshon
dan Secant sama – sama 7 Iterasi , akan tetapi
metode Secant lebih efektif karena tidak
perlu mencari turunan pertama fungsi gerak
parabola.

Daftar Pustaka
Artawan, Putu, (2014). Fisika Dasar, Graha
Ilmu : Jakarta
Djatmiko, Rudy, (2012), Modul FISIKA
Untuk SMK Kelas 10, SMK Islam PB
Soedirman : Jakarta
Purwadi., Ishafit., (2014). Pemodelan Gerak
Parabola yang Dipengaruhi Seretan
serta Spin Efek Magnus Bola dengan
Modellus dan Excell, JRKPF UAD,
1(1) : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai