PERSAMAAN SCHRÖDINGER
68 FISIKA KUANTUM
banyak atom individu yang menyimpang dari perilaku rata-rata
tidak teramati. Sebagai ganti kumpulan prinsip fisis, salah satu
untuk alam makroskopik dan yang lain untuk alam mikroskopik,
ternyata hanya ada satu kumpulan, dan mekanika kuantum
mengungkapkan usaha kita yang terbaik sampai saat ini untuk
merumuskannya.
= A + iB
Dengan A dan B adalah fungsi real. Konjugate kompleks *
dari adalah
* = A – iB
* = A2 – i2B2 = A2 + B2
dV = 0
2
−
Partikel itu tidak ada, dan integralnya jelas tidak bisa dan
tetap berarti sesuatu; ||2 tidak bisa negatif atau kompleks
karena cara didefinisikannya, sehingga satu-satunya
kemungkinan yang tertinggal ialah suatu kuantitas yang
berhingga supaya memang memberikan benda real.
Biasanya untuk memudahkan, kita ambil ||2 sama
dengan kerapatan (densitas) peluang P untuk mendapatkan
partikel yang digambarkan oleh , ketimbang hanya
berbanding lurus dengan P. jika ||2 sama dengan P, maka
benar bahwa
dV =1
2
(3.1)
−
Karena
P dV =1
−
Ialah suati pernyataan matematis bahwa partikel itu ada di
suatu tempat untuk setiap saat. Jumlah semua peluang yang
mungkin harus tertentu.
70 FISIKA KUANTUM
Fungsi gelombang yang memenuhi Persamaan (3.1)
dinamakan ternormalisasi. Setiap fungsi gelombang yang bisa
dipakai dapat dinormalisasikan dengan mengalikannya dengan
tetapan yang sesuai; kita akan melihat hal ini dengan segera
bagaimana hal ini dilakukan.
Di samping bisa dinormalisasi, harus berharga
tunggal, karena P hanya berharga tunggal pada tempat dan
waktu tertentu, dan kontinu. Peninjauan momentum memberi
syarat bahwa turunan parsial
, ,
x y z
Peluang = | |2 dx (3.2)
x1
Contoh 3.1.
(x) = Ce - | x | sin x
a. Tentukan konstanta C jika fungsi gelombang ternormalisasi.
b. Jika = , hitung kemungkinan untuk mendapatkan partikel
berada di sebelah kanan x = 1.
Penyelesaian :
a. Secara eksplisit (x) diberikan oleh
72 FISIKA KUANTUM
Tampak bahwa fungsi terakhir adalah fungsi genap, karena
itu
0
| | dx = 1 = C e sin x dx + C e sin 2 x dx
2 2 −2 x 2 2 2x
− 0 −
= 2 C 2 e −2 x sin 2 x dx
0
Untuk menghitung integral terakhir ini, tuliskan fungsi
sinus dalam bentuk eksponensial dan diperoleh
− 4 e
1 ( 2i − 2)
1 = 2C 2 + e − ( 2 i + 2 ) − 2 e − 2 x dx
0
C e ( 2i − 2) x e − ( 2i − ) x
2
=− − + e −2x
2 2i − 2 2i + 2 0
C2 1 1
= − + 1
2 2i − 2 2i + 2
C 2 −4
= + 1
2 4 + 4
2
C=
(
2 1+ 2 )
2
Sehingga
( x) =
(
2 1+ 2 )e − | x|
sin x
2
1+
2
e
= 2
+ sin 2 − cos 2
2 2
Untuk = ,
P (x t ) =
1
= 0,068
2e 2
= A e − i (t − x / v ) (3.4)
74 FISIKA KUANTUM
Diperoleh
= A e − ( i / ) ( E t − p x) (3.6)
2 p2
= − (3.7)
x2 2
p2
E = +V (3.10)
2m
E = − (3.11)
i t
Dan
2
p2 = −2 (3.12)
x2
2 2 2 2
i =− + + + V (3.14)
t 2m x
2
y2 z 2
76 FISIKA KUANTUM
Di mana energi potensial partikel V merupakan fungsi dari x, y,
z, dan t.
Persamaan gerak kuantum partikel di dalam potensial V (x, t)
diberikan oleh
( x, t ) 2 2
i =− ( x , t ) + V ( x, t ) (3.15)
t 2m
= A e − (i / ) ( E t − p x ) = A e − (iE / ) t e (ip / ) x
= e − (iE / ) t (3.16)
2 − (i E / ) t 2
E e − ( iE / ) t
=− e + V e − (i E / ) t
(3.17)
2m x2
78 FISIKA KUANTUM
2 2 m
+ 2 ( E −V ) = 0 (3.18)
x2
2 2 2 2 m
+ + + 2 ( E −V ) = 0 (3.19)
x2 y2 z 2
2 y 1 2 y
=
x2 v2 t 2
2L
n= ; n = 0, 1, 2, 3, …..
n +1
= 2L
=L
= 2/3
L
= 1/2
L
L
Gambar 3.1. Gelombang berdiri dalam tali terpentang
dengan kedua ujung terikat
Contoh 3.2. :
Sebuah partikel bergerak yang memenuhi Persamaan :
(x, t ) = 5,0 e i (30 x − 50 t )
80 FISIKA KUANTUM
Hitunglah energi dan momentum partikel tersebut.
Penyelesaian :
p op ( x, t ) = i
x
(
5,0 e i (30 x − 50 t ) )
= (30) (5,0) e i (30 x − 50 t )
n1 x1 + n2 x 2 + ......... ni x i
x= =
n1 + n2 + .......... ni
Pi = | i |2 dx
x| |
2
dx
−
x =
(3.20)
| | dx
2
−
82 FISIKA KUANTUM
x = x| |
2
dx (3.21)
−
G (x ) = G (x ) | |
2
dx (3.22)
−
84 FISIKA KUANTUM
yang dapat ditulis dengan cara
p= (3.23)
i x
E = i (3.24)
t
p= (Operator momentum) (3.25)
i x
E = i (Operator energi) (3.26)
t
E=T+V (3.27)
2 2
i =− +V (3.29)
t 2 m x2
2 2
i =− + V (3.30)
t 2 m x2
86 FISIKA KUANTUM
Karena p dan E dapat diganti dengan operator yang
bersesuaian dalam Persamaan, kita dapat memakai operator ini
untuk mendapatkan harga ekspektasi dari p dan E. Jadi harga
ekspektasi p ialah
p =
−
* p dx =
−
* dx =
i x i
−
*
x
dx (3.31)
E = −
* E dx = −
* i
t
dx = i −
*
t
dx (4.32)
p = −
* p dx
−
* p dx =
i
−
*
x
dx
G (x, p ) = * G dx (3.33)
−
2 2
H =− +V (3.35)
2 m x2
88 FISIKA KUANTUM
dan disebut operator Hamiltonian; kuantitas itu merupakan
energi total elektron dinyatakan dalam koordinat dan
momentum. Jelaslah Persamaan SchrÖdinger keadaan – tunak
dapat ditulis sebagai berikut.
m e4 1
En = − 2 2 2 2
n = 1, 2, 3, ……..
32 0 n
Li = l (l + 1) l = 0, 1, 2, ……(n – 1)
***************************
**************
90 FISIKA KUANTUM