Refresh K3 LISTRIK For Induksi
Refresh K3 LISTRIK For Induksi
Campaign
Standart Panduan Pemeliharaan
Perlengkapan Listrik
1. Perlengkapan listrik harus dilakukan inspeksi secara bulanan, hal ini dikarenakan
perlengkapan listrik memiliki potensi bahaya yang tinggi dalam setiap penggunaannya.
Pemeriksaan ditandai dengan adanya KIP yang terupdate.
2. Perlengkapan listrik harus dilakukan pengukuran / pengetesan dari fungsinya, untuk itu
dilakukan pengukuran / pengujian lebih lanjut disetiap 3 bulan sekali
3. Inspeksi / pengujian hanya dapat dilakukan oleh orang yang sudah memiliki sertifikasi
Teknisi K3 Listrik ataupun Ahli K3 Listrik
Standart Panel Listrik
Standart-standart unit :
Warna : Harus berwarna Orange
Panel listrik harus teregistrasi yang ditunjukan oleh penomoran
Panel listrik harus dilengkapi kunci dan pintu panel harus terkunci
Panel harus memiliki Emergency stop
Penggunaan / penempatan panel listrik harus sesuai dengan design lokasi penggunaan
Panel listrik harus memiliki fasilitas lock out take out
Penel harus ditempatkan ditempat khusus namun tidak dapat diakses oleh sembarang
orang
Panel listrik harus dilengkapi dengan spesifikasi teknis dari penel maker
Panel harus dilengkapi dengan singel line diagram
Akses input dan output kabel didalem panel harus dilindungi oleh gland cable
Bagian dalam panel setelah pintu harus terpasang face plate
Panel listrik harus dilengkapi lampu indikator penanda tegangan per phase
Peralatan listrik didalam panel harus dilengkapi dengan penomoran
( MCB,CB,Relay, Dll )
3
Standart Panel Listrik
4
Panduan Kualitas Kelistrikan Plant
(Panel)
5
Panduan Kualitas Kelistrikan Plant
(Panel)
6
Panduan Kualitas Kelistrikan Plant
(Panel)
7
Standart Peralatan Listrik
Standart-standart Unit
Peralatan listrik harus memiliki name plate yang jelas
Peralatan listrik harus diregistrasi dan diberikan penomoran sesuai kaidah penomoran
peralatan listrik yang telah distandarisasi
Peralatan listrik harus dilakukan pemeliharaan rutin ( Bulanan ) dan diberikan labeling
sesuai dengan periodik inspesinya ( BKPM / 3 Bulanan )
Pemerikasaan peralatan listrik harus menggunakan check sheet yang sesuai
Label perlengkapan listrik harus diisi oleh orang yang berkompeten dan diinspeksi oleh
orang yang berkompeten
Penggunaan peralatan listrik harus sesuai kegunaan dan indeks proteksinya ( IP )
Kelas peralatan listrik harus diperhatikan, jangan melakukan penambahan / modifikasi
yang tidak sesuai dengan standart peralatan tersebut
Standart minimal yang digunakan adalah SNI
8
Panduan Kualitas Kelistrikan Plant
( Peralatan Listrik )
9
Standart Kotak Kontak
Standart-standart Unit
Kotak kontak harus dilengkapi dengan switch on & off
Kotak kontak harus dalam kondisi off pada saat tidak digunakan maupun pada saat
dilakukan kontak dengan tusuk kontaknya
Terpasang name plate yang jelas seperti IP, Tegangan nominal, kemampuan hantar
arus, standart minimal SNI
Adanya label pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh orang yang telah disertifikasi dan
dinyatakan berkompeten
Kotak kontak harus diregistrasi dan diberikan penomoran sesuai pola penomoran yang
telah distandarisasi
Penggunaan kotak kontak tidak boleh melebihi kemampuan yang tercantum pada
kotak kontak tersebut
Kemampuan dari tusuk kontak harus sesuai dengan kotak kontak yang digunakan
Sumber power untuk kotak kontak harus dilengkapi dengan ELCB yang sesuai dengan
beban yang dilayani oleh kotak kontak tersebut
Kotak kontak harus terpasang dengan rapi dan terlindung dari hal-hal yang dapat
merusak kotak kontak tersebut
Penomoran kotak kontak harus sesuai dengan pengaman yang melindunginya 10
Standart Kotak Kontak
Standart-standart Unit ( Lanjutan )
Adanya kesesuaian IP dengan actual fisik yang ada
Pewarnaan kabel harus sesuai dengan kegunaannya
a. Line : Merah, kuning, hitam
b. Netral : Biru
c. Ground : Kuning hijau
Pastikan kotak kontak terpasang grounding / pentanahan dengan benar dan dilakukan
inspeksi rutin perbulannya.
11
Panduan Kualitas Kelistrikan Plant
( Kotak Kontak )
12
Standart Grounding
Standart – standart Unit
Sambungan antara kabel dan root grounding harus terpasang dengan benar dan
dapat dilepaskan pada saat dilakukan pengujian
Area sekitar grounding harus area yang bersih dan terbebas dari pengecoran
Box grounding harus tertutup dan diberikan label penomoran yang telah
diregistrasi
Tinggi box grounding tidak boleh melebihi 20 cm
Tahanan pentanahan grounding tidak boleh melebihi 5 ohm
Setiap tiang workshop yang terpasang kotak kontak harus dilengkapi dengan
bounding yang terpasang menggunakan terminal
Selain pemeriksaan bulanan grounding harus dilakukan pengukuran maksimal
setiap 3 bulan
13
Strukture Grounding
Panduan Kualitas Kelistrikan Plant
( Grounding )
15
Bahaya – Bahaya Kelistrikan yang
terdapat diperlengkapan Listrik
Potensi bahaya yang sangat mungkin terjadi apabila kita melakukan kesalahan /
kelalaian pada saat mengoprasikan perlengkapan listrik.
Sentuhan Langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal
berteganan ( Prosentase terjadi 20% )
Sentuhan tidak Lansung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara
normal tidak bertegangan namun menjadi bertegangan dikarenakan kegagalan isolasi
( Prosentase Terjadi 80% )
16
Bahaya – Bahaya Kelistrikan yang
terdapat diperlengkapan Listrik
Bahaya Thermal
Bahaya thermal adalah bahaya panas yang diakibatkan dari kegagalan isolasi,
renggangnya connector pada suatu sambungan, beban berlebih & ketidak sesuaian
penggunaan spesifikasi alat dengan sumber tenaga yang digunakan.
Bahaya yang sering terjadi diakibatkan oleh panas selain terbakar adalah ledakan
sehingga,
Contoh :
Daya (W) : 450 Watt : 500 KW
Tegangan ( V ) : 220 Volt : 380 Volt
Maka Arus ( I ) :W/V :W/V
: 450 / 220 : 500.000/380
: 2,04 A : 1300,8 A
: 2000 mA : 1.300.000 mA 20
*Semakin tinggi Tegangan maka semakin besar arus
yang mengalir
Tindakan Pencegahan Arus Bocor
Perlengkapan pencegahan bahaya listrik yang sudah ada saat ini diarea kerja kita terdiri dari :
Kedepannya semua peralatan listrik akan dilengkapi dengan pengaman khusus arus bocor
( ELCB : Earth Leakege Circuit Breaker )
ELCB adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengamankan suatu jaringan dari arus bocor,
ELCB dibagi menjadi 2 fungsi utama yang dibedakan dari kemampuan ELCB tersebut yaitu :
ELCB 30 mA yaitu ELCB yang berfungsi untuk mencegah arus bocor ke manusia 21
ELCB 300 mA yaitu ELCB yang berfungsi untuk mencegah arus bocor yang dapat
mengkibatkan kebakaran.
ELCB
ELCB 1 ELCB 3
Phase Phase
ELCB akan memutus jaringan dalam waktu 0,4 Detik pada saat membaca adanya
kebocoran arus listrik, sehingga tidak terjadi effect yang dapat membahayakan manusia , 22
bangunan, dan peralatan listrik yang aktif pada instalasinya.
ELCB Pengaman Manusia
Sentuhan Langsung
Terjadi bila manusia memegang langsung kawat atau kabel fasa bertegangan. Pengamanan
terhadap resiko kontak langsung dapat berupa :
- isolasi kabel fasa tegangan
- boks panel, dll
Tetapi bagaimanapun sangatlah direkomendasikan adanya pengaman tambahan, dengan
kata lain menggunakan gawai arus bocor untuk mencegah berbagai resiko masuknya listrik
kedalam tubuh manusia.
Untuk itu, standar IEC kini sudah menetapkan pemasangan gawai arus bocor dengan
sensitifitas 30 mA jika pengaman manusia dibutuhkan. (soket, instalasi listrik kamar mandi
dll.). Dimana gawai arus bocor akan otomatis trip apabila arus bocor yang terdeteksi melebihi
ambang batas 30 mA.
ELCB Pengaman Manusia
Terjadi apabila manusia memegang bagian logam yang bertegangan akibat kegagalan
isolasi. Besarnya arus bocor tergantung pada resistans bocor dan penyambungan netral. Arus
bocor akan kembali ke sumber lewat konduktor pengaman atau lewat bumi. Oleh karena itu,
gawai arus bocor dengan sensitifitas 30 mA sangat direkomendasikan sebagai pengaman
kontak tak langsung.
ELCB Pengaman Peralatan
Pengaman api
Telah diketahui bahwa arus 500mA pada dua titik kontak dua logam bertegangan
yang berdekatan dapat menimbulkan percikan api. Apapun sistem pembumian yang
digunakan untuk pengaman terhadap api haruslah dilengkapi dengan sensitifitas
pengaman : <300 mA.
Wiring Diagram
Analisa Kecelakaan
27
Analisa Kecelakaan
29
Penanggulangan bahaya yang disebabkan oleh
bahaya listrik
30
Kebakaran listrik dikatagorikan sebagai
Kebakaran Kelas C
33
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN LISTRIK
INGAT !
Jangan pernah membantu menarik korban dari sumber listrik
dengan tangan kosong !
41
Arch Flash PPE
42
Arch Flash PPE
43
Arch Flash PPE
44
Arch Flash PPE
45
Arch Flash PPE
46
Arch Flash PPE
47
Arch Flash PPE
48
Kondisi Aman Bekerja di Listrik
1. Pastikan semua power supply diarea kerja sudah diamankan dan terpasang Danger
Tag & LOTO
2. Pastikan mengroundkan peralatan / perangkat yang memungkinkan masih
menyimpan tegangan
3. Lakukan Verivikasi secara visual, pastikan semua pengaman telah benar-benar dirilis
( Terbuka sepenuhnya )
4. Uji tidak adanya tegangan pada unit yang dikerjakan menggunakan peralatan yang
tepat ( AVO Metter )
5. Setelah ke 4 langkah ini dilaksanakan dan masih memungkinkan adanya bahaya
tambahan gunakan APD yang diperlukan
49
Terima Kasih
50