Anda di halaman 1dari 11

E.ISSN.

2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember 2019
MANIPULASI PASAR DAN RELEVANSI SANKSI DALAM UNDANG-
UNDANG PASAR MODAL (STUDI KASUS AKUISISI SAHAM OLEH
PT. SI)
Oleh :
Yogi Prabowo
Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum Universitas Surabaya
yprabowo81@gmail.com

Abstrak
Dewasa ini pasar modal bukan lagi menjadi barang baru atau asing bagi kebanyakan orang. Transaksi
di pasar modal melibatkan masyarakat dari berbagai macam generasi atau latar belakang. Tingginya minat
masyarakat pada sektor pasar modal tampaknya juga dilihat sebagai peluang oleh pihak-pihak yang ingin
mencari keuntungan secara instan dan tidak bertanggung jawab. Terjadi beberapa kasus yang dapat
dikualifikasikan sebagai kejahatan di bidang pasar modal. Salah satunya adalah yang diduga dilakukan oleh PT.
SI dan beberapa PT lain. Penelitian ini berusaha mengidentifikasi dugaan kejahatan yang dilakukan PT. SI dan
beberapa PT lain tersebut, serta membahas relevansi sanksi dalam UU Pasar Modal. Penelitian dilaksanakan
dengan berdasar pada metode yuridis normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan, pendekatan
konsep, dan pendekatan kasus.

Kata Kunci: Pasar Modal, Akuisisi, Manipulasi Pasar


Berikutnya International Monetary Fund
1. PENDAHULUAN (IMF) yang dikutip Supancana (2006, hal. 3) juga
Secara yuridis, investasi di Indonesia memberikan pengertian investasi langsung, yaitu:
dibedakan atas investasi langsung dan investasi “Investment that is made to acquire a lasting
tidak langsung. Penjelasan Pasal 2 Undang-Undang interest in an enterprise operating in an economy
Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal other than that of an investor, the investor’s
menguraikan: “Yang dimaksud dengan purpose being to have an effective choice in the
“penanaman modal di semua sektor di wilayah management of the enterprise.” Sedangkan
negara Republik Indonesia” adalah penanaman Encyclopedia of public international law
modal langsung dan tidak termasuk penanaman sebagaimana dikutip Supancana (2006, hal.
modal tidak langsung atau portofolio.” Terdapat 3)merumuskan investasi langsung adalah “a
beberapa pendapat yang menjelaskan pengertian transfer of funds or materials from one country
dari masing-masing jenis investasi tersebut. (called capital exporting country) to another
Cartagena Agreement, seperti dikutip Todung country (called host country) in return for a direct
Mulya Lubis (1987, hal. 31) mendefinisikan participation in the earnings of that enterprise.”
investasi asing langsung (foreign direct investment) Apabila diterjemahkan secara bebas berarti transfer
sebagai berikut: dana atau barang dari satu negara yang disebut
“Foreign direct investment is contribution coming negara pemodal kepada negara lain yang disebut
from abroad, owned by foreign individuals or negara penerima modal, timbal baliknya adalah
concerns to the capital of an enterprise must be partisipasi secara langsung dalam perusahaan.
freely convertible currencies, industrial plants, Supancana (2006) menjelaskan bahwa
machinery or equipment with the right to re-export umumnya investasi tidak langsung mencakup
their value and to remit profit abroad. Also transaksi di pasar modal dan pasar uang. Disebut
considered as direct foreign investment are those sebagai investasi jangka pendek karena penjualan
investment in local currency originating from saham biasanya akan dilakukan dalam jangka
resources which have the right tobe remitted waktu yang singkat, sesuai fluktuasi nilai saham
abroad.” yang ditransaksikan. Ismail Sunny (1976)
Pengertian tersebut menekankan investasi asing mengemukakan pendapat serupa, bahwa investasi
langsung pada pokoknya merupakan modal asing tidak langsung dilakukan dengan pembelian
yang berasal dari perorangan. Organization for saham/obligasi di suatu perusahaan.
European Economic Co-operation (OEEC) Pasar modal Indonesia terus mengalami
menguraikan bahwa investasi langsung adalah perkembangan yang pesat. Sampai dengan Maret
(Hulman Panjaitan, 2003, hal. 28) “Direct 2018, jumlah investor pasar modal mencapai 1,21
investment is meant acquisition of sufficient in an juta single investor identification (SID), yang
under taking to ensure its control by the investor.” meningkat 8,34% secara year to date (ytd) dari
Jika diterjemahkan secara bebas, investasi langsung akhir 2017 yang berjumlah 1,12 juta SID (Kontan,
merupakan akuisisi yang dilakukan untuk 2018). Bahkan data Otoritas Jasa Keuangan pada
memastikan bahwa kendali ada pada investor. 2017 menunjukkan pendanaan melalui pasar modal
meningkat di saat pertumbuhan kredit perbankan

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 33


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember 2019
tidak terlalu tinggi. Penghimpunan dana dalam 2. METODE PENELITIAN
bentuk obligasi dan sukuk mencapai 125 triliun Penelitian dilakukan dengan metode
rupiah pada Januari sampai dengan Oktober 2017, yuridis normatif yang menurut Johnny Ibrahim
yang meningkat menjadi 145 triliun rupiah pada (2006, hal. 95), berfokus pada pengkajian
periode Januari sampai dengan November 2017 penerapan kaidah - kaidah atau norma-norma dalam
(Kompas, 2017). Realita positif tersebut didukung hukum positif.
dengan kepercayaan masyarakat terhadap pasar Metode tersebut dilaksanakan melalui pendekatan
modal yang juga semakin meningkat. Jumlah peraturan perundang-undangan (statute approach),
emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pendekatan konseptual (conceptual approach), dan
tahun 2017 bertambah 37 emiten. Jumlah tersebut pendekatan kasus (case approach). Statute
melebihi target BEI yang hanya 35 emiten (CNN approach dilakukan berupa pembahasan peraturan
Indonesia, 2017). perundang-undangan yang berlaku. Pendekatan
Demi menjaga kepercayaan masyarakat konseptual menggunakan berbagai pandangan-
dan kondusivitas sektor investasi, Pemerintah harus pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang
mampu memberikan jaminan secara konsisten dalam ilmu hukum. Sedangkan case approach
terhadap alam investasi. Berbagai kebijakan yang menggunakan kasus sebagai pembahasan
dilakukan tidak boleh mempersulit investor.
Birokrasi yang telah ada dan berlangsung selama 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
bertahun-tahun harus disederhanakan untuk Terdapat beberapa bentuk larangan dalam
mengurangi terbuangnya waktu, tenaga dan biaya. UU Pasar Modal yang tergolong sebagai
Peraturan perundang-undangan yang Manipulasi Pasar. Berbagai larangan tersebut diatur
disusun juga harus memberikan kepastian hukum dalam Pasal 91, Pasal 92, dan Pasal 93 UU Pasar
bagi semua pihak. Jangan sampai ada kerancuan Modal (Hamud M. Balfas, 2006).
yang mengakibatkan terjadinya multi tafsir dalam Pasal 91 UU Pasar Modal menentukan:
menginterpretasikan sebuah peraturan perundang- “Setiap Pihak dilarang melakukan tindakan, baik
undangan. Kondisi yang demikian itu hanya akan langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan
membuat investor enggan melakukan investasi. untuk menciptakan gambaran semu atau
Selain itu, peraturan perundang-undangan di bidang menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan,
pasar modal juga harus mampu melindungi para keadaan pasar, atau harga Efek di Bursa Efek.”
investor dari jamaknya tindak kejahatan. Kejahatan Pasal 92 UU Pasar Modal menentukan:
yang dimaksud dalam konteks ini tentunya “Setiap Pihak, baik sendiri-sendiri maupun
kejahatan di bidang pasar modal. Sektor yang bersama-sama dengan Pihak lain, dilarang
demikian strategis harus diawasi dengan ketat agar melakukan 2 (dua) transaksi Efek atau lebih, baik
tidak menyebabkan kekacauan. Ekses dari langsung maupun tidak langsung, sehingga
kekacauan yang mungkin terjadi dapat menyebabkan harga Efek di Bursa Efek tetap, naik,
mengganggu sektor keuangan lain, dan bahkan atau turun dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain
berimbas besar pada perekonomian nasional. untuk membeli, menjual, atau menahan Efek.”
Berdasarkan data OJK, selama 2013 Kedua ketentuan tersebut dapat menjangkau cukup
terjadi 34 kasus kejahatan pasar modal yang terdiri luas terhadap berbagai tindakan yang dilakukan
dari 19 kasus terkait emiten, dan 15 kasus terkait Pihak dalam rangka memanipulasi pasar, baik itu
transaksi tenaga efek (Berita Satu, 2014). Angka secara langsung maupun tidak langsung. Berbeda
tersebut berpotensi untuk terus bertambah setiap dengan dua ketentuan tersebut, adalah Pasal 93 UU
tahun, mengingat perkembangan yang juga terjadi Pasar Modal yang secara terbatas melarang
di bidang pasar modal. Oleh karena itu, harus ada diberikannya informasi yang tidak benar atau
peraturan perundang-undangan yang mampu menyesatkan. Pasal 93 UU Pasar Modal
melindungi investor dan pihak-pihak yang menentukan:
beriktikad baik dari kejahatan di bidang pasar “Setiap Pihak dilarang, dengan cara apa pun,
modal. membuat pernyataan atau memberikan keterangan
Pasar modal di Indonesia secara yuridis yang secara material tidak benar atau menyesatkan
dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor sehingga mempengaruhi harga Efek di Bursa Efek
8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (selanjutnya apabila pada saat pernyataan dibuat atau keterangan
disebut UU Pasar Modal). UU Pasar Modal diberikan:
menggolongkan kejahatan di bidang pasar modal a. Pihak yang bersangkutan mengetahui atau
menjadi tiga jenis, yaitu Penipuan, Manipulasi sepatutnya mengetahui bahwa pernyataan atau
Pasar, dan Perdagangan Orang Dalam. Kategorisasi keterangan tersebut secara material tidak benar
tersebut dapat dilihat dari judul Bab XI UU Pasar atau menyesatkan; atau
Modal yang dalam beberapa ketentuan pasalnya b. Pihak yang bersangkutan tidak cukup berhati-
memuat norma larangan terhadap tiga jenis hati dalam menentukan kebenaran material dari
kejahatan tersebut. pernyataan atau keterangan tersebut.”
Berkaitan dengan beberapa ketentuan
tersebut, terdapat istilah-istilah tertentu yang perlu

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 34


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember 2019
diketahui pengertiannya. Pasal 1 angka 4 UU Pasar “Ketentuan ini melarang dilakukannya serangkaian
Modal menentukan: “Bursa Efek adalah Pihak yang transaksi Efek oleh satu Pihak atau beberapa Pihak
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan yang bersekongkol sehingga menciptakan harga
atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual Efek yang semu di Bursa Efek karena tidak
dan beli Efek Pihak-Pihak lain dengan tujuan didasarkan pada kekuatan permintaan jual atau beli
memperdagangkan Efek di antara mereka.” Pasal 1 Efek yang sebenarnya dengan maksud
angka 5 UU Pasar Modal menentukan: “Efek menguntungkan diri sendiri atau Pihak lain”
adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, Penjelasan Pasal 92 UU Pasar Modal menggunakan
surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda frasa “harga Efek yang semu”. Kondisi tersebut
bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi terjadi akibat persepsi yang keliru dalam
kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap masyarakat, sebagaimana dikemukakan penulis
derivatif dari Efek.” Pasal 1 angka 23 UU Pasar sebelumnya. Harga Efek yang terbentuk dalam
Modal menentukan: “Pihak adalah orang kondisi tersebut tidak sungguh berdasarkan proses
perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, jual beli yang seharusnya terjadi. Ada manipulasi
atau kelompok yang terorganisasi.” tertentu yang dilakukan para pelaku kejahatan pasar
Semua larangan yang ditentukan dalam modal sehingga jual beli tidak benar-benar terjadi.
Pasal 91 sampai dengan Pasal 93 UU Pasar Modal Namun karena persepsi di masyarakat sudah
sebenarnya memiliki tujuan yang sama. UU Pasar terbentuk sedemikian rupa, harga Efek pun akan
Modal ingin memberikan perlindungan dan terangkat drastis.
kepastian kepada masyarakat atau publik dalam Apa yang dikemukakan penulis dan
kaitan dengan transaksi Efek yang terjadi. Yang Penjelasan Pasal 92 UU Pasar Modal memiliki
pertama, jangan sampai masyarakat mendapatkan benang merah yang sama. Sejak awal, para pelaku
informasi yang tidak benar sehingga pada akhirnya kejahatan di bidang pasar modal telah melakukan
masyarakat juga yang dirugikan. Yang kedua, serangkaian tindakan dalam rangka membentuk
jangan sampai masyarakat juga bingung atas persepsi yang keliru dan menyesatkan di
kondisi yang terjadi. Para pelaku kejahatan di publik/kalangan masyarakat. Serangkaian tindakan
bidang pasar modal akan menciptakan situasi dan tersebut biasanya tidak jauh-jauh dari seputar
kondisi yang bersifat semu agar masyarakat transaksi jual beli saham dan wacana strategis yang
percaya sehingga kemudian dapat diperoleh akan dilakukan perseroan atau aksi perseroan di
keuntungan dalam jumlah besar. Model yang waktu yang akan datang. Hamud M. Balfas (2006,
demikian memang membuat para pelaku kejahatan hal 472) memberi penjelasan terkait transaksi
secara langsung dan eksplisit menyampaikan dimaksud:
informasi-informasi yang tidak benar. Para pelaku “Transaksi semu ini dapat dilakukan dengan atau
kejahatan tersebut akan menciptakan sebuah tanpa ada barang sama sekali. Dengan demikian
kondisi yang sedemikian rupa sehingga terbentuk penjual dalam kasus ini tidak akan menyerahkan
suatu persepsi di masyarakat. Persepsi yang saham kepada pihak lain dan pembeli juga tidak
terbentuk hanya persepsi yang semu dan pada akan menerima saham. Transaksi ini dimaksudkan
akhirnya akan merugikan masyarakat. Sebaliknya, hanya untuk menciptakan a misleading appearance
para pelaku kejahatan sudah pasti akan of active trading.”
mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya,
Penjelasan Pasal 91 UU Pasar Modal transaksi jual beli yang terlihat oleh publik tidak
menguraikan: akan benar-benar terjadi. Transaksi tersebut
“Masyarakat pemodal sangat memerlukan biasanya dilakukan di antara pihak-pihak tertentu
informasi mengenai kegiatan perdagangan, keadaan yang ternyata terafiliasi kepada satu pihak. Artinya
pasar, atau harga Efek di Bursa Efek yang memang tidak ada transaksi yang terjadi.
tercermin dari kekuatan penawaran jual dan Sesungguhnya yang terjadi secara sederhana adalah
penawaran beli Efek sebagai dasar untuk memindahkan barang dari sebuah saku seseorang
mengambil keputusan investasi dalam Efek. ke saku lainnya. Tindakan yang demikian itu
Sehubungan dengan itu, ketentuan ini melarang dilakukan semata-mata untuk menunjukkan bahwa
adanya tindakan yang dapat menciptakan gambaran perdagangan atas efek dari perseroan yang
semu mengenai kegiatan perdagangan, keadaan bersangkutan sangat aktif dan bernilai tinggi. Harga
pasar, atau harga Efek, antara lain: efek tersebut pun pada akhirnya pasti akan beranjak
a. melakukan transaksi Efek yang tidak dan bahkan melonjak drastis.
mengakibatkan perubahan pemilikan; atau Ada dua modus yang biasa dilakukan
b. melakukan penawaran jual atau penawaran beli dalam manipulasi pasar, yaitu transaksi semu dan
Efek pada harga tertentu, di mana Pihak pembentukan harga (Hamud M. Balfas, 1994).
tersebut juga telah bersekongkol dengan Pihak Untuk menentukan apakah sebuah transaksi
lain yang melakukan penawaran beli atau termasuk dalam transaksi semu sebenarnya
penawaran jual Efek yang sama pada harga sangatlah sederhana. Jual beli pada prinsipnya
yang kurang lebih sama.” seperti yang diketahui semua orang, adalah adanya
Penjelasan Pasal 92 UU Pasar Modal menguraikan: arus barang dari penjual, dan uang dari pembeli.

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 35


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember 2019
Prinsip yang sama berlaku dalam jual beli di bursa 4. Connering the market, dengan membeli efek
efek. Jika salah satunya tidak terpenuhi, terutama dalam jumlah besar sehingga dapat menguasai
jika tidak ada barang, maka dapat dikategorikan pasar (menyudutkan pasar). Dapat dilakukan
sebagai transaksi semu, yaitu tidak diikuti dengan dengan carashort selling, yaitu menjual efek
adanya perubahan Pemilik Penerima Manfaat atau dan pihak penjual belum memiliki efeknya.
yang disebut beneficial owner (Hamud M. Balfas, 5. Pools, yaitu penghimpunan dana dalam jumlah
1994). Terkait tujuan transaksi semu, Hamud M. besar oleh sekelompok investor dan dana
Balfas (1994, hal. 213) menyebut: tersebut dikelola oleh broker atau seseorang
“Tujuan dari transaksi ini sebenarnya adalah yang memahami kondisi pasar. Manager
sederhana saja yaitu untuk memberikan gambaran daripools tersebut membeli saham suatu
bahwa saham tersebut memang likuid atau untuk perusahaan dan menjualnya kepada anggota
mendapatkan nota transaksi yang bestatus asing kelompok investor tersebut untuk mendorong
sehingga ketika saham-saham pendiri telah boleh frekuensi jual beli efek sehingga dapat
dijual pialang ini dapat menggunakan nota meningkatkan harga efek tersebut.
transaksi hasil transaksi semu dengan status asing 6. Churning, mirip dengan pools. Muncul saat
tersebut untuk mengklaim saham lokal yang broker memperoleh saham perusahaan dan
dibelinya kemudian sebagai saham asing. Cara-cara kemudian menempatkan order beli dan jual atas
seperti ini digunakan karena saham-saham asing saham tersebut, biasanya pada harga yang sama
memang mempunyai perbedaan harga (spread) atau pada harga yang sedikit lebih tinggi dengan
yang cukup tinggi.” maksud untuk meningkatkan harga.
Cara lain melakukan manipulasi pasar 7. Runs melibatkan kelompok broker yang
adalah melalui pembentukan harga. Misalnya melakukan aktivitas atas saham suatu
seorang pemodal bisa menyuruh beberapa broker perusahaan tertentu baik oleh pembelian mereka
sekaligus untuk melakukan transaksi pada harga sendiri atau dengan menyebarkan rumor,
tertentu. Bisa juga pemodal menyuruh temannya menarik pembelian yang lebih besar,
melakukan jual atau beli dengan satu broker, membangkitkan peningkatan harga dan
sedangkan dirinya sendiri melakukan jual atau beli memungkinkan pelaku praktik runs untuk
dengan broker lainnya. Cara ini bisa dilakukan menjual saham mereka untuk mendapatkan
dengan ataupun tanpa peralihan uang dan efek. keuntungan.
Seringkali pemodal ikut menyediakan uang dalam 8. Matched Orders, teknik ini menggunakan
transaksi ini dan menyuruh kerabat atau orang yang perdagangan yang telah diatur sebelumnya
dikenal untuk melakukan jual atau beli. Intinya antara pihak-pihak yang telah terasosiasi yang
yang terjadi juga bukan transaksi sebenarnya memasukkan order jual atau meminta informasi
karena tidak ada peralihan uang, dan efek pun tidak bahwa asosiasinya telah memasukkan order
secara nyata beralih. atau penawaran. Praktik ini mirip dengan
Syprianus Aristeus (2011, hal. 66-70) praktik painting the tape, tetapi bentuk
mengemukakan praktik perdagangan efek di tingkat keterkaitan antara pihak-pihak dalam matched
internasional mengenal cukup banyak kegiatan orders lebih tegas.
yang dikategorikan sebagai manipulasi pasar, yaitu: 9. Wash Sales, pad acara ini order beli dan order
1. Marking the close, yaitu dengan merekayasa jual antara anggota asosiasi dilakukan pada saat
harga permintaan atau penawaran efek pada saat yang sama dan tidak terjadi perubahan
atau mendekati saat penutupan perdagangan kepemilikan manfaat atas efek. Manipulasi
dengan tujuan membentuk harga efek atau tersebut dilakukan dengan maksud bahwa
harga pembukuan yang lebih tinggi pada hari mereka membuat gambaran dari aktivitas pasar
perdagangan berikutnya. bahwa tidak terjadi penjualan atau pembelian
2. Painting the tape, kegiatan perdagangan antara yang sesungguhnya.
rekening efek satu dengan rekening efek lainnya Dilihat secara saksama, berbagai modus
yang masih berada pada penguasaan satu pihak tersebut memiliki kemiripan. Tidak jauh dari
atau mempunyai keterikatan sedemikian rupa seputar transaksi jual beli dan rencana strategis
sehingga tercipta perdagangan semu. Painting perseroan, seperti telah dikemukakan juga
the tape pada dasarnya mempunyai kemiripan sebelumnya. Memang demikian karena aktivitas
dengan marking the close, tetapi dapat jual beli tersebut yang mempengaruhi reputasi
dilakukan setiap saat. perseroan terkait dan persepsi masyarakat atas
3. Pembentukan harga berkaitan dengan merger, likuiditas perseroan. Tujuannya pun sudah barang
konsolidasi atau akuisisi Pasal 125 Undang- tentu sama juga, yaitu memperoleh keuntungan
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang sebesar-besarnya tanpa modal yang besar.
Perseroan Terbatas, menentukan bahwa Munir Fuady (2001) menyebut harga efek
pemegang saham yang tidak menyetujui yang sengaja distabilkan (stabilization) adalah yang
rencana merger, konsolidasi atau akuisisi sering menjadi masalah di pasar modal. Suatu efek
berhak meminta kepada perseroan untuk secara sengaja dibeli untuk kemudian dijual
membeli saham dengan harga yang wajar. kembali kepada publik di level yang lebih tinggi.

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 36


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember 2019
Tujuannya semata-mata untuk mencegah terjadinya c. kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian,
penurunan harga di pasar terbuka. Munir Fuady Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan
(2001, hal. 152) juga mengakui bahwa sepintas Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.”
memang tampak ada manfaat dari stabilisasi Pasal 70 UU OJK menentukan bahwa sejak
tersebut, yaitu: diundangkannya UU OJK, ketentuan dalam UU
1. Ada unsur kepastian harga bagi emiten. Pasar Modal tetap berlaku sepanjang tidak
2. Pembayaran dari pihak underwriter kepada bertentangan dengan UU OJK. Dengan kata lain,
pihak emiten dapat dilakukan lebih cepat, pengaturan dan pengawasan di sektor pasar modal
karena pihak underwriter lebih cepat mendapat telah diambil alih oleh OJK.
uang harga saham. Sementara itu terkait sanksi pidana, Pasal
3. Dapat menetralisasi harga di pasar dari gejolak 104 UU Pasar Modal menentukan: “Setiap Pihak
akibat adanya over supply oleh pengisuan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
saham yang bersangkutan. dalam Pasal 90, Pasal 91, Pasal 92, Pasal 93, Pasal
4. Jika market sedang bulish, dengan tindakan 95, Pasal 96, Pasal 97 ayat (1), dan Pasal 98
stabilisasi harga tersebut tidak merubah pasar diancam dengan pidana penjara paling lama 10
yang bulish tersebut. (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Secara prinsip, stabilisasi termasuk sebagai suatu Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).”
bentuk manipulasi pasar. Dikatakan demikian Pasal 110 ayat (2) UU Pasar Modal menentukan
karena harga efek seharusnya terbentuk melalui bahwa tindak pidana dalam Pasal Pasal 104 UU
kebebasan pasar hingga mencapai harga yang Pasar Modal digolongkan sebagai kejahatan.
layak. Namun, harga yang layak tersebut tidak Kasus yang akan menjadi fokus
mungkin tercapai karena stabilisasi yang dilakukan. pembahasan adalah akuisisi yang dilakukan oleh
Seharusnya dibiarkan saja hukum permintaan dan PT. SI yang memiliki usaha di bidang produksi
penawaran berlangsung secara alami sebagaimana plastik. Salah satu pemegang saham pengendali PT.
mestinya. SI, yaitu R, pada awalnya berusaha mencari aset
UU Pasar Modal mengenal dua jenis yang bisa diambil alih untuk diikutkan bersama
sanksi, yaitu sanksi administratif dan sanksi pidana. perusahaan yang baru diambil alih sehingga harga
Pasal 102 UU Pasar Modal menentukan: saham PT. SI bisa naik. Pemegang saham tersebut
(1) Bapepam mengenakan sanksi administratif atas menemui pihak lain yang memiliki beberapa Izin
pelanggaran Undang-undang ini dan atau Usaha Pertambangan (IUP) batu bara. Ketika
peraturan pelaksanaannya yang dilakukan oleh disurvei, perusahaan pemegang IUP tersebut
setiap Pihak yang memperoleh izin, memiliki kandungan batu bara sejumlah
persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam. 400.000.000 (empat ratus juta) ton, senilai dengan
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud Rp. 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah).
dalam ayat (1) dapat berupa: Kemudian PT. SI merilis rencana untuk
a. peringatan tertulis; melakukan akuisisi terhadap perusahaan tersebut.
b. denda yaitu kewajiban untuk membayar PT. SI tentunya membutuhkan modal untuk
sejumlah uang tertentu; melakukan akuisisi, sehingga akhirnya PT. SI
c. pembatasan kegiatan usaha; menerbitkan saham baru. Faktanya, pembeli siaga
d. pembekuan kegiatan usaha; dari rights issue tersebut adalah salah satu
e. pencabutan izin usaha; perusahaan yang dimiliki pemegang saham juga.
f. pembatalan persetujuan; dan Dengan kata lain, akuisisi pada akhirnya bisa
g. pembatalan pendaftaran. dilakukan tanpa mengeluarkan dana sama sekali
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi karena yang dibeli adalah perusahaannya sendiri.
administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat Bahkan ternyata diketahui bahwa perusahaan
(1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan pemegang IUP tersebut sama sekali belum
Pemerintah. melakukan produksi. Usaha yang dimaksud hanya
Pasal 3 ayat (1) UU Pasar Modal menentukan: sebatas di atas kertas.
“Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari- Peralihan ke bisnis batu bara membuat
hari kegiatan Pasar Modal dilakukan oleh Badan saham PT. SI mengalami kenaikan drastis.
Pengawas Pasar Modal yang selanjutnya disebut Awalnya nilai saham berada di bawah Rp 200 per
Bapepam.” Bapepam tidak lagi diakui lembar, lalu melonjak menjadi di atas Rp 460 per
eksistensinya berdasarkan Pasal 6 juncto Pasal 70 lembar.
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Fase berikutnya, salah satu pelaku pasar
Otoritas Jasa Keuangan (UU OJK). Pasal 6 UU menarik pinjaman dengan jaminan saham PT. SI
OJK menentukan: “OJK melaksanakan tugas atau yang dikenal dengan repo (repurchasing
pengaturan dan pengawasan terhadap: agreement). Contohnya ketika pemegang saham
a. kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan; memiliki satu miliar lembar dengan harga Rp 400
b. kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; per lembar, totalnya menjadi Rp
dan 400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah).

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 37


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember 2019
Dikatakan pada awalnya bahwa repo dilakukan PT. sendiri, tanpa melalui pihak lain dan pada faktanya
SI untuk membiayai modal kerja perusahaan. meningkatkan nilai saham PT. SI secara drastis.
Yang terjadi justru sebaliknya, ternyata Unsur kedua berkaitan erat dengan unsur
repo tidak dipakai demi kepentingan perusahaan. ketiga. Unsur ketiga menunjukkan bahwa tindakan
Akibatnya ketika jatuh tempo, pemegang repo tidak yang dilakukan harus dilakukan dengan tujuan
mendapatkan uangnya kembali karena pemilik yang jelas. Artinya sedari awal harus ada kesadaran
saham sebelumnya tidak punya uang. Saham pun dari pelaku bahwa tindakan yang dilakukan akan
tidak bisa dikembalikan, sehingga terpaksa dijual menghasilkan tujuan sebagaimana ditentukan
ke pasar (forced sell). Seharusnya, uang repo dalam unsur ketiga.
digunakan mengembangkan operasional Pasal 1 angka 5 UU Pasar Modal
perusahaan untuk meningkatkan kinerja sehingga menentukan: “Efek adalah surat berharga, yaitu
pasar bisa menampung ketika repo jatuh tempo. surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
Akhirnya, beberapa broker gagal menyelesaikan saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan
kewajibannya. Hasilnya, para pihak terkait kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas
diperiksa dan ada tiga broker/pialang saham yang Efek, dan setiap derivatif dari Efek.” Pasal 1 angka
dibekukan operasionalnya, yaitu PT. RS, PT. DS, 4 UU Pasar Modal menentukan: “Bursa Efek
dan PT. MDS (Detik Finance, 2015). adalah Pihak yang menyelenggarakan dan
Terhadap kasus a quo, akan dilakukan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
analisis berdasarkan masing-masing pasal yang mempertemukan penawaran jual dan beli Efek
dikategorikan sebagai larangan atas manipulasi Pihak-Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan
pasar. Pertama, Pasal 91 UU Pasar Modal yang Efek di antara mereka.”
menentukan: “Setiap Pihak dilarang melakukan Serangkaian tindakan yang telah dilakukan
tindakan, baik langsung maupun tidak langsung, sebelumnya memberikan dampak yang positif bagi
dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu PT. SI pada waktu itu. Harga saham PT. SI
atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, melonjak secara drastis, yang awalnya di bawah Rp
keadaan pasar, atau harga Efek di Bursa Efek.” 200 per lembar, lalu melonjak menjadi di atas Rp
Unsur-unsur dari Pasal 91 UU Pasar Modal adalah 460 per lembar. Ada lompatan sebanyak lebih dari
sebagai berikut: 260 level. Artinya terbukti serangkaian tindakan
1) Setiap Pihak yang telah dilakukan mempengaruhi harga Efek,
2) Dilarang melakukan tindakan, baik langsung yang merupakan saham PT. SI di Bursa Efek.
maupun tidak langsung Serangkaian tindakan dan akibat tersebut telah
3) Dengan tujuan untuk menciptakan gambaran menimbulkan kerugian bagi publik, mengingat
semu, atau menyesatkan mengenai: publik berhak mendapatkan informasi yang benar
a. Kegiatan perdagangan, atas harga Efek. Semu atau menyesatkannya kabar
b. Keadaan pasar, atau tersebut akan sangat merugikan, terutama bagi
c. Harga Efek di Bursa Efek. masyarakat/investor yang telah membeli Efek
Pasal 1 angka 23 UU Pasar Modal dengan harga pasca terjadinya kenaikan.
menentukan: “Pihak adalah orang perseorangan, Unsur-unsur Pasal 92 UU Pasar Modal
perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau adalah sebagai berikut:
kelompok yang terorganisasi.” Pengertian tersebut 1. Setiap Pihak, baik sendiri-sendiri maupun
sangat luas cakupannya. Artinya tidak hanya orang bersama-sama dengan Pihak lain,
perseorangan yang dikualifikasikan sebagai Pihak, 2. dilarang melakukan 2 (dua) transaksi Efek atau
perkumpulan orang dan modal pun termasuk dalam lebih, baik langsung maupun tidak langsung,
pengertian Pihak. Dalam kasus a quo serangkaian sehingga menyebabkan harga Efek di Bursa
tindakan dilakukan oleh PT. SI, pengurus dan salah Efek tetap, naik, atau turun
satu pemegang saham. PT. SI termasuk sebagai 3. dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain untuk
perusahaan, dan para pengurus merupakan orang membeli, menjual, atau menahan Efek.
perseorangan. Artinya unsur pertama dalam Pasal Ketentuan Pasal 92 UU Pasar Modal memiliki
91 UU Pasar Modal, yaitu Pihak, telah terpenuhi. karakteristik serupa dengan Pasal 91 UU Pasar
Untuk unsur kedua, seperti dijelaskan Modal. Kedua ketentuan tersebut memiliki unsur
dalam Kronologi Kasus, tindakan yang dilakukan “dengan tujuan”. Para pelaku harus memiliki unsur
bukan tindakan yang sifatnya tunggal. Yang kesengajaan sedari awal. Bentuk kesengajaan yang
dilakukan adalah serangkaian tindakan. Pertama, digunakan adalah bentuk kedua, yaitu sengaja
dengan dirilisnya rencana akuisisi atas perusahaan sebagai tujuan. Pelaku harus melakukan tindakan
pemegang IUP. Kedua, penerbitan saham baru oleh yang dilarang untuk mencapai tujuan yang
PT. SI. Ketiga, dilakukannya repo/repurchasing diinginkan. Tujuan tersebut juga harus jelas sedari
agreement. Serangkaian tindakan tersebut awal, yaitu untuk mempengaruhi Pihak lain, baik
dilakukan oleh dan tentu dengan pertimbangan para untuk membeli, menjual, atau menahan Efek.
pengurus PT. SI juga. Serangkaian tindakan Pihak yang dibahas dalam unsur pertama
tersebut dilakukan PT. SI dan para pengurus tetap sama, yaitu PT. SI dan para pengurusnya.

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 38


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember 2019
Tindakan dilakukan secara bersama-sama, memang berasal dari kelompok/golongan yang
termasuk dengan R sebagai pemegang saham. sama. Mustahil PT.SI dan pengurusnya tidak
Adapun tindakan yang dilakukan terdiri mengetahui bagaimana fakta atas perusahaan
atas beberapa rangkaian. Pertama, dengan dirilisnya pemegang IUP yang akan diakuisisi. Ketika
rencana akuisisi atas perusahaan pemegang IUP. akuisisi akan dilakukan pun, pasti ada serangkaian
Kedua, penerbitan saham baru oleh PT. SI. Ketiga, pemeriksaan yang mendahuluinya. Dengan
dilakukannya repo/repurchasing agreement. Repo demikian, pelanggaran PT. SI dan pengurusnya atas
dilakukan hanya dengan satu Pihak. Artinya unsur Pasal 93 UU Pasar Modal juga telah terbukti.
kedua dari Pasal 92 UU Pasar Modal tidak Pasal 91 maupun Pasal 93 UU Pasar
terpenuhi karena disyaratkan minimal ada dua Modal pada dasarnya memiliki ancaman sanksi
transaksi Efek. pidana yang sama seperti dikemukakan
Pembahasan berikutnya berlanjut ke Pasal sebelumnya. Pasal 104 UU Pasar Modal
93 UU Pasar Modal yang memiliki unsur- menentukan: “Setiap Pihak yang melanggar
unsursebagai berikut: ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90,
1. Setiap Pihak Pasal 91, Pasal 92, Pasal 93, Pasal 95, Pasal 96,
2. dilarang, dengan cara apa pun, membuat Pasal 97 ayat (1), dan Pasal 98 diancam dengan
pernyataan atau memberikan keterangan yang pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
secara material tidak benar atau menyesatkan denda paling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima
3. sehingga mempengaruhi harga Efek di Bursa belas miliar rupiah).”
Efek Sedangkan dilihat dari pola/model yang
4. apabila pada saat pernyataan dibuat atau terjadi dan modus yang digunakan, apa yang
keterangan diberikan: dilakukan PT. SI dan pengurusnya dapat
a. Pihak yang bersangkutan mengetahui atau dikualifikasikan sebagai painting the tape. Seperti
sepatutnya mengetahui bahwa pernyataan atau telah dikemukakan dalam pembuktian unsur-unsur
keterangan tersebut secara material tidak benar sebelumnya, bahwa akuisisi yang dilakukan
atau menyesatkan; atau sesungguhnya tidak benar-benar terjadi karena
b. Pihak yang bersangkutan tidak cukup berhati- perusahaan yang akan diakuisisi juga berasal dari
hati dalam menentukan kebenaran material dari kelompok yang sama. Artinya telah terjadi
pernyataan atau keterangan tersebut. perdagangan semu untuk mengelabui publik. Selain
Unsur Pihak, sebagaimana telah dijelaskan painting the tape, dapat dikatakan juga sebagai
sebelumnya, bisa merupakan orang perseorangan model wash sales karena manipulasi/rekayasa yang
atau kelompok yang terorganisasi. Subjek yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak pernah terjadi
dibahas pun masih sama, yaitu PT. SI dan penjualan atau pembelian yang sesungguhnya.
pengurusnya. Seperti telah dibuktikan juga dalam Seperti dikutip dari Hamud M. Balfas, bahwa
pasal-pasal sebelumnya, unsur Pihak telah sebuah transaksi mensyaratkan terjadinya peralihan
terpenuhi. kepemilikan atas barang dan uang. Seharusnya ada
Faktanya, PT. SI dan pengurusnya pihak lain yang dapat menerima manfaat atau
memang sempat memberikan keterangan kepada menikmati hasil dari transaksi dilakukan. Faktanya
publik bahwa PT. SI akan melakukan akuisisi kepemilikan saham hanya berputar pada kelompok
terhadap sebuah perusahaan pemegang IUP batu yang sama dan sekedar berpindah dari saku yang
bara. Dilihat sekilas, memang benar PT. SI satu ke saku lainnya.
melakukan akuisisi atas perusahaan tersebut. Alinea terakhir dari Penjelasan Umum UU
Namun jika diperhatikan secara saksama, akuisisi Pasar Modal memberi pemahaman bahwa
tersebut tidak benar-benar terjadi, karena ternyata pengawasan dan penegakan hukum sangat penting
perusahaan pemegang IUP juga berasal dari agar kegiatan di Pasar Modal dapat berjalan secara
kelompok yang sama. Perusahaan itu pun pada teratur dan wajar, serta agar masyarakat pemodal
faktanya belum beroperasi. terlindungi dari praktik yang merugikan dan tidak
Rencana tersebut bersifat sangat strategis sejalan dengan ketentuan UU Pasar Modal. Untuk
dan sudah pasti menarik perhatian pihak luar. Pihak dapat melindungi masyarakat atau pemodal dari
lainnya pasti akan sangat tertarik membeli saham hal-hal yang merugikan, salah satunya adalah
PT. SI, yang sebelumnya juga telah direkayasa manipulasi pasar, maka sanksi yang diberikan
nilainya. Diumumkannya rencana tersebut juga seharusnya cukup tegas. Penegakan hukum pun
tampak menjadi faktor terangkatnya nilai saham harus dilaksanakan dengan konsisten.
PT. SI. Oleh karena itu, unsur ketiga telah terbukti. Padahal seperti ditentukan Pasal 104 UU
Unsur keempat juga sebenarnya sudah Pasar Modal, pidana penjara yang diberikan adalah
terbukti dengan jelas. Ketika pernyataan rencana maksimal selama 10 (sepuluh) tahun, dan pidana
akuisisi diberikan kepada publik, pasti PT. SI dan denda maksimal Rp 15.000.000.000 (lima belas
pengurusnya telah mengetahui bagaimana detail miliar rupiah). UU Pasar Modal diundangkan pada
dan seluk beluk dari perusahaan pemegang IUP 1995. Artinya UU Pasar Modal sudah berumur 23
yang menurut para Pihak tersebut akan diakuisisi. (dua puluh tiga) tahun sampai saat makalah ini
Mengingat juga perusahaan pemegang IUP tersebut disusun. Selama itu, telah banyak perubahan yang

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 39


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.4 Edisi Nopember 2019
terjadi, salah satunya pada nilai uang. Sanksi lima valas/d-3068048/siapa-inisial-r-yang-
belas miliar rupiah yang diberikan pada dasarnya diduga-menggoreng-saham-sekawan
sangat kecil jika dibandingkan dengan keuntungan Lubis, T. Mulya. (1987). Hukum dan Ekonomi.
yang diperoleh. Terlebih lagi jika kejahatan Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
dilakukan oleh perusahaan dengan penanaman Mutmainah, Dinda Audriene. (2017). Menko
modal asing. Nilai mata uang negara lain yang Darmin: Kepercayaan Masyarakat
lebih tinggi akan membuat pidana denda yang Meningkat di Pasar Modal. Diambil
djatuhkan menjadi tidak bernilai. Oleh karena itu, darihttps://www.cnnindonesia.com/ekono
sebaiknya diadakan pembaharuan atas ketentuan mi/20171229201544-92-265609/menko-
sanksi di bidang pasar modal. darmin-kepercayaan-masyarakat-
meningkat-di-pasar-modal
4. KESIMPULAN Panjaitan, Hulman. (2003). Hukum Penanaman
1. Tindakan PT. SI dan para pengurus dalam kasus Modal Asing. Jakarta: IND-HILL.CO.
a quo yang termasuk dalam Manipulasi Pasar Putri, Elisabet Lisa Listiani. (2018). Investor Pasar
sebagaimana ditentukan Pasal 91 dan Pasal 93 Modal per Maret 2018 Meningkat 8,34%.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Diambil dari
Pasar Modal adalah pengumuman rencana https://investasi.kontan.co.id/news/investo
akuisisi atas perusahaan pemegang IUP batu r-pasar-modal-per-maret-2018-
bara. Disebut sebagai Manipulasi Pasar karena meningkat-834
akuisisi tersebut pada hakikatnya tidak benar- Setiawan, Sakina Rakhma Diah. (2017). Pendanaan
benar terjadi. Perusahaan pemegang IUP batu Lewat Pasar Modal Terus Meningkat.
bara yang dikabarkanakan diakuisisi ternyata Diambil dari
juga berasal dari kelompok yang sama. https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11
Perusahaan pemegang IUP tersebut juga belum /24/163614926/pendanaan-lewat-pasar-
benar-benar beroperasi. modal-terus-meningkat
2. Sanksi yang diberikan UU Pasar Modal Sunny, Ismail. (1976). Tinjauan dan Pembahasan
terhadap pelaku Manipulasi Pasar belum Undang-Undang Penanaman Modal Asing
mampu mencegah terulangnya Manipulasi dan Kredit Luar Negeri. Jakarta: Pradnya
Pasar. Setelah 23 tahun, tindak kejahatan di Paramita.
bidang pasar modal masih dilakukan secara Supancana, Ida Bagus Rahmadi. (2006). Kerangka
nyata. Nilai pidana denda yang ditentukan Hukum dan Kebijakan Investasi Langsung
sudah tidak relevan lagi sehingga para pelaku di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
kejahatan tidak takut untuk melanggar UU Tanpa Nama. (2015). Pasar Modal Indonesia
Pasar Modal. Nilai tersebut dibuat 23 tahun Berkembang Pesat. Diambil
yang lalu. Selama 23 tahun, banyak sekali darihttp://id.beritasatu.com/home/pasar-
dinamika yang terjadi dalam perekonomian modal-indonesia-berkembang-
nasional. Nilai rupiah pun masih rendah, pesat/117674
sehingga nilai pidana denda tersebut tidak akan
berarti apa-apa bagi pelaku kejahatan di bidang
pasar modal.

5. DAFTAR PUSTAKA
Aristeus, Syprianus. (2011). Penegakan Hukum
Terhadap Insider Trading di Pasar Modal
dan Upaya Perlindungan Terhadap
Investor. Katalog Dalam Terbitan ISBN
978-602-8815-14-7. Jakarta: Badan
Pembinaan Hukum Nasional.
Balfas, Hamud M. (1994). Kejahatan Pasar Modal:
Sebuah Perkenalan. Jurnal Hukum dan
Pembangunan Nomor 3 Tahun XXIV.
211-214.
_____. (2006). Hukum Pasar Modal Indonesia.
Jakarta: Tatanusa.
Fuady, Munir. (2001). Pasar Modal Modern
(Tinjauan Hukum). Bandung: Citra Aditya
Bakti.
Kusuma, Dewi Rachmat. (2015). Siapa Inisial R
yang Diduga ‘Menggoreng’ Saham
Sekawan? Diambil dari
https://finance.detik.com/bursa-dan-

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 40


 

 
 

 
 

Anda mungkin juga menyukai