Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum

Volume 11, Nomor 2, Tahun 2015 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DALAM PERLINDUNGAN HUKUM BAGI


INVESTOR ATAS DUGAAN INVESTASI FIKTIF
Dian Husna Fadlia*, Yunanto**
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
yun_yunanto@yahoo.com

ABSTRAK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan
pihak lain yang mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan di Indonesia, mempunyai
peranan yang penting dalam penanganan kasus investasi fiktif yang sedang berkembang saat ini di
Indonesia. Permasalahan tesis ini adalah bagaimanakah bentuk-bentuk dugaan investasi fiktif yang
berkembang dalam masyarakat, mengapa terjadi penipuan investasi fiktif yang merugikan investor, dan
bagaimanakah peran OJK dalam perlindungan hukum bagi investor atas dugaan investasi fiktif. Metode
Penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah penelitian doktrinal. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat 262 laporan masyarakat tentang perusahaan yang kelembagaan
dan/atau produk yang ditawarkan bukan merupakan kewenangan OJK dan adanya dugaan bahwa produk-
produk investasi tersebut merupakan produk investasi fiktif. Peningkatan penipuan investasi fiktif
disebabkan oleh minimnya pengetahuan masyarakat terhadap sektor keuangan dan keinginan masyarakat
untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi, walaupun masyarakat yang telah well educated juga menjadi
korban penipuan investasi fiktif. Oleh sebab itu, diperlukan perlindungan hukum oleh OJK bagi investor
atas dugaan investasi fiktif. Perlindungan hukum tersebut dilakukan dengan tindakan preventif dan
represif. Tindakan preventif dilakukan oleh OJK untuk meminimalisir dan mencegah masyarakat terjebak
pada investasi fiktif. Sedangkan, tindakan represif yang dilakukan oleh OJK dapat diberikan melalui
pemrosesan secara hukum kepada para perusahaan investasi fiktif oleh tim waspada investasi karena
perlindungan hukum secara represif bertujuan untuk menyelesaikan sengketa.

Kata Kunci: Investasi Fiktif; Investor; Peran OJK; Perlindungan Hukum

* Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum UNDIP


** Penulis Kedua, Penulis Koresponden

207
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 11, Nomor 2, Tahun 2015 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

A. PENDAHULUAN (equipment), aset tak bergerak, hak atas


1. Latar Belakang kekayaan intelektual, maupun keahlian2.
Perkembangan kebutuhan masyarakat Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang
semakin meningkat dari hari ke hari yang semakin meningkat dengan catatan
merupakan salah satu dampak dari globalisasi. penambahan kelas menengah nampaknya juga
Dewasa ini, masyarakat sudah memiliki meningkatkan potensi kejahatan di bidang
pandangan hidup kedepan (visioner) dalam investasi. Investasi fiktif marak ditawarkan
menghadapi kebutuhan hidup yang semakin oleh perusahaan-perusahaan investasi fiktif
banyak dan tidak terduga di masa depan. kepada masyarakat. Masyarakat yang sedang
Khususnya untuk kalangan masyarakat giat-giatnya menginvestasikan hartanya
menengah ke atas sedang giat-giatnya kadang kurang awas dan waspada. Hal ini
menginvestasikan hartanya dengan harapan disebabkan antara ketidaktahuan atau
agar dapat memenuhi kebutuhan hidup yang kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap
lebih baik dan mendapatkan keuntungan yang keuangan, khususnya investasi, berpacu
berlimpah di masa depan. Selain itu, investasi dengan ketamakan untuk memperoleh
bagi sebagian orang merupakan sebuah gaya keuntungan atau return sebanyak-banyaknya
hidup baru. Mereka berlomba-lomba dengan usaha dan modal sekecil-kecilnya.
mengikuti trend investasi yang sedang gencar- Otoritas Jasa Keuangan, yang
gencarnya dilakukan oleh beberapa perusahaan selanjutnya disebut dengan OJK, sebagai
dengan iming-iming return yang lembaga yang independen dan bebas dari
menguntungkan. campur tangan pihak lain yang mempunyai
Investasi berasal dari kata invest yang fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan
berarti menanam atau menginvestasikan uang dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
atau modal1. Secara umum, investasi dapat keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
diartikan sebagai suatu kegiatan yang keuangan di Indonesia, mempunyai peranan
dilakukan baik oleh orang pribadi (natural yang penting dalam penanganan kasus dugaan
person) maupun badan hukum (juridicial investasi fiktif yang sedang berkembang saat
person), dalam upaya meningkatkan dan/atau ini di Indonesia.
mempertahankan nilai modalnya, baik yang Berdasarkan uraian di atas,
berbentuk uang tunai (cash money), peralatan permasalahan yang dapat disusun antara lain:

1
Hasan Shadily, dalam, Ana Rokhmatussa’dyah dan
2
Suratman, 2011, Hukum Investasi dan Pasar Modal, Dhaniswara K. Harjono, 2007, Hukum Penanaman
Jakarta:Sinar Grafika, halaman 3. Modal, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, halaman 10.

208
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 11, Nomor 2, Tahun 2015 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

a. Bagaimanakah bentuk-bentuk dugaan hanya itu, nilai keadilan juga menjadi dasar
investasi fiktif yang berkembang dari hukum sebagai bahan hukum. Dengan
dalam masyarakat? demikian, keadilan memiliki sifat normatif
b. Mengapa terjadi penipuan investasi sekaligus konstitutif bagi hukum. Ia normatif,
fiktif yang merugikan investor? karena berfungsi sebagai prasyarat
c. Bagaimanakah peran OJK dalam transedental yang mendasari tiap hukum
perlindungan hukum bagi investor positif yang bermartabat. Ia menjadi landasan
atas dugaan investasi fiktif? moral hukum dan sekaligus tolak ukur sistem
2. Metode Penelitian hukum positif. Kepada keadilan-lah, hukum
Metode Penelitian yang digunakan positif berpangkal. Sedangkan konstitutif,
dalam tesis ini adalah penelitian doktrinal. karena keadilan harus menjadi unsur mutlak
Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah bagi hukum sebagai hukum. Tanpa keadilan,
deskriptif analitis. Metode pengumpulan data sebuah aturan tidak pantas menjadi hukum4.
dilakukan menggunakan data sekunder.
Metode analisis data menggunakan metode B. HASIL PENELITIAN DAN
kualitatif. PEMBAHASAN
3. Kerangka Teori 1. Bentuk-Bentuk Dugaan Investasi
Radbruch memandang Sein dan Sollen, Fiktif yang Berkembang dalam
‘materi’ dan ‘bentuk’, sebagai dua sisi dari Masyarakat.
satu mata uang. ‘Materi’ mengisi ‘bentuk’, dan OJK mencatat terdapat 262 laporan
‘bentuk’ melindungi ‘materi’. Itulah kira-kira masyarakat mengenai perusahaan
frase yang tepat untuk melukiskan teori dan/atau produk investasi yang
Radbruch tentang hukum dan keadilan. Nilai ditawarkan bukan merupakan
keadilan adalah ‘materi’ yang harus menjadi kewenangan dari OJK. Perusahaan-
isi aturan hukum. Sedangkan aturan hukum perusahaan dan/atau produk investasi
adalah ‘bentuk’ yang harus melindungi nilai yang ditawarkan tersebut bisa diduga
keadilan3. merupakan perusahaan dan/atau produk
Hukum sebagai pengemban nilai ilegal/fiktif, sehingga masyarakat
keadilan, menurut Radbruch menjadi ukuran diharapkan untuk berhati-hati dalam
bagi adil tidak adilnya tata hukum. Tidak berinvestasi. Dari jumlah tersebut,
pengaduan masyarakat terdiri dari
3
Bernard L Tanya, dkk., 2010, Teori Hukum Strategi
Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi,
4
Yogyakarta:Genta Publisihing, halaman 129. Ibid, halaman 130.

209
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 11, Nomor 2, Tahun 2015 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

investasi uang, investasi valuta asing, dapat dikategorikan berpendidikan atau


investasi online, investasi emas, well educated.
promissory note, investasi pakaian, Terdapat dua kategori masyarakat yang
investasi saham luar negeri, investasi menjadi target perusahaan investasi
pulsa, investasi produk pertanian, fiktif, yaitu masyarakat yang tidak tahu
tanaman, dan perkebunan, investasi bahwa perusahaan atau produk-produk
produk peralatan elektronik, tabungan investasi yang ditawarkan itu tidak
investasi profesi syariah (TIPS), memiliki izin (legalitas tidak jelas), dan
investasi berjangka dan komoditi, masyarakat yang sudah mengetahui izin
investasi penanaman modal usaha, perusahaan, namun mengharapkan
investasi tour and travel, investasi alat return yang tinggi.
kesehatan, investasi ayam petelur, 3. Peran OJK dalam Perlindungan
investasi penyewaan dan penjualan Hukum bagi Investor atas Dugaan
properti, investasi properti rumah atau Investasi Fiktif.
tanah, investasi di sektor riil dan ekspor a. Tindakan-tindakan preventif OJK
impor, investasi perhotelan, investasi dalam meminimalisir dan
kendaraan, dan investasi tabungan haji. mencegah masyarakat terjebak
pada investasi fiktif.
2. Faktor Terjadi Penipuan Investasi 1) Melakukan sosialisasi dan
Fiktif yang Merugikan Investor. edukasi kepada masyarakat
Peningkatan penipuan investasi fiktif mengenai karakteristik kegiatan
di Indonesia disebabkan oleh beberapa penghimpunan dana dan
faktor, yaitu minimnya pengetahuan pengelolaan investasi.
masyarakat terhadap sektor keuangan, Sosialisasi program pencegahan
khususnya pengetahuan tentang tindakan melawan hukum dalam
investasi yang legal, dan kondisi penghimpunan dana masyarakat
masyarakat yang tamak ingin dan pengelolaan investasi ini
mendapatkan return tinggi dengan bertujuan untuk menginformasikan
mengabaikan risiko. Korban investasi dan mengingatkan masyarakat agar
fiktif ini tidak hanya masyarakat waspada terhadap tawaran
menengah kebawah, tetapi juga penanaman dana dan upaya
masyarakat kelas atas yang bahkan pengelolaan investasi yang
dilakukan oleh pihak-pihak

210
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 11, Nomor 2, Tahun 2015 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

tertentu secara ilegal yang disertai Terintegrasi atau Integrated


dengan iming-iming return yang Financial Customer Care (IFCC)
tinggi diluar kewajaran, sehingga Salah satu sarana layanan
masyarakat tidak lagi menjadi konsumen yang disediakan oleh
korban dari investasi fiktif. OJK adalah fasilitas (IFCC)
2) Pemberian izin usaha oleh dengan nomor kontak (kode
otoritas terhadap pihak yang area) 1-500-655, yang
menghimpun dana masyarakat. memanfaatkan teknologi terbaru
Kegiatan operasional lembaga, yang mampu
orang perseorangan, dan memberikanfasilitas traceable d
perusahaan yang melawan hukum an trackable.
dalam penghimpunan dana Fitur traceable adalah fitur yang
masyarakat dan pengelolaan dapat diakses dan dimanfaatkan
investasi secara ilegal tidak oleh Pelaku Usaha Jasa
dilengkapi dokumen perizinan Keuangan (PUJK) untuk
yang sah dari Bank Indonesia, mengetahui dan/atau
Bapepam dan LK, atau Bappepti. mengambilalih pengaduan
Oleh sebab itu, pastikan bahwa konusmen kepada lembaganya
orang atau perusahaan yang untuk diupayakan
melakukan penawaran investasi penyelesaiannya. Sementara trac
telah memiliki izin sesuai dengan kable adalah fitur yang dapat
peruntukkannya dari salah satu diakses oleh Konsumen (sebagai
lembaga yang berwenang, seperti pelapor) untuk mengetahui
Badan Pengawas Pasar Modal dan status perkembangan pengaduan
Lembaga Keuangan (Bapepam- yang disampaikannya kepada
LK), dan Kementrian Keuangan; OJK. Beberapa otoritas
Bank Indonesia (BI); dan Badan pengawas dari berbagai negara
Pengawas Perdagangan Berjangka antara lain Bank Negara
Komoditi (Bappepti), dan Malaysia yang berkesempatan
Kementrian Perdagangan. mengunjungi IFCC berminat
3) Mengoptimalkan fungsi untuk belajar dari OJK
Layanan Konsumen Keuangan mengenai sistem dimaksud.

211
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 11, Nomor 2, Tahun 2015 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

4) OJK mengeluarkan aturan semakin besar transaksi keuangan


pelaksana penawaran produk yang dapat diciptakan dan pada
dan/atau layanan jasa keuangan. akhirnya akan menggerakkan roda
OJK mengeluarkan Surat perekonomian. Pandangan seperti
Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini sejalan dengan pemikiran
Nomor 12/SEOJK.07/2014 Akhtar yang berpendapat bahwa
tentang Penyampaian Informasi dampak literasi keuangan terhadap
dalam rangka Pemasaran Produk perekonomian sangatlah besar. Hal
dan atau Layanan Jasa Keuangan. ini beralasan sekali mengingat
Surat Edaran Otoritas Jasa jumlah masyarakat yang mengerti
Keuangan (SE-OJK) tersebut produk dan jasa keuangan akan
merupakan peraturan pelaksanaan disertai dengan peningkatan
dari Peraturan Otoritas Jasa penggunaan produk dan jasa
Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 keuangan, sehingga menggerakkan
tanggal 6 Agustus 2013 tentang roda perekonomian menjadi lebih
Perlindungan Konsumen Sektor cepat.
Jasa Keuangan yang efektif akan b. Tindakan-Tindakan Represif OJK
berlaku efektif sejak 6 Agustus dalam Mengatasi Dugaan Investasi
2014. Surat Edaran ini mengatur Fiktif yang Merugikan Investor
bahwa penawaran oleh PUJK dan Masyarakat.
harus menggunakan data yang 1) Pembentukan Satuan Tugas
telah disetujui oleh Konsumen (Satgas) Waspada Investasi
atau masyarakat yang bersedia Berdasarkan Surat Keputusan
dihubungi melalui sarana SMS, Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-
telepon atau email. 208/BL/2007 yang ditetapkan pada
5) Peningkatan literasi keuangan tanggal 20 Juni 2007, dan
masyarakat diperpanjang dengan Surat
Rivlin berpendapat bahwa Keputusan Ketua Bappepam-LK
literasi keuangan sangat penting Nomor:Kep-124/BL/2012 yang
untuk mendukung fungsi-fungsi ditetapkan pada tanggal 19 Maret
ekonomi. Semakin banyak 2012, dibentuk Satuan Tugas
masyarakat yang tahu mengenai Penanganan Dugaan Tindakan
manfaat produk dan jasa keuangan, Melawan Hukum di Bidang

212
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 11, Nomor 2, Tahun 2015 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Pengelolaan Investasi. Satgas ini Pedoman bagi masyarakat


merupakan hasil kerjasama adalah peraturan ini akan
beberapa instansi terkait dengan menjadi patokan karena publik
jumlah anggota keseluruhan bisa mengetahui industri
sebanyak 41 orang dan melaporkan keuangan apa saja yang masuk
tentang pelaksanaan tugasnya dalam pengawasan OJK, jenis
kepada Ketua Bapepam-LK. pengaduan apa yang bisa
2) OJK membentuk Investor masyarakat sampaikan, dan
Protection Fund (IPF). tahapan apa saja dalam
OJK membentuk Investor pengaduan dan persyaratannya.
Protection Fund (IPF) atau dana
perlindungan pemodal. IPF ini 4) Penyelesaian Sengketa di Sektor
merupakan lembaga perlindungan Jasa Keuangan
investor, khususnya di pasar Kegiatan bertransaksi di bidang
modal. IPF dibentuk untuk keuangan akan menimbulkan
memberikan perlindungan dan risiko atau akan memiliki potensi
mampu menambah kepercayaan sengketa di masa depan, sehingga
masyarakat terhadap industri pasar OJK mengatur adanya kewajiban
modal Indonesia sebagai sarana bagi pelaku usaha jasa keuangan
investasi. untuk menyelesaikan pengaduan
konsumen. Dalam penyelesaian
3) Menerbitkan Peraturan Otoritas pengaduan oleh lembaga jasa
Jasa Keuangan Nomor keuangan sering kali tidak tercapai
1/POJK.07/2013 tentang kesepakatan antara konsumen
Perlindungan konsumen Sektor dengan lembaga jasa keuangan.
Jasa Keuangan. Apabila konsumen tidak puas
OJK merilis peraturan tentang terhadap penanganan pengaduan,
perlindungan konsumen jasa maka konsumen keuangan dapat
keuangan, yaitu Peraturan meneruskan sengketa ke
Otoritas Jasa Keuangan Nomor pengadilan atau Lembaga
1/POJK.07/2013 yang akan Alternatif Penyelesaian Sengketa
menjadi pedoman bagi lembaga (LAPS).
jasa keuangan dan masyarakat.

213
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 11, Nomor 2, Tahun 2015 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Pengaturan mengenai tersebut tidak diakui dan


mekanisme penyelesaian menunjukkan adanya dugaan bahwa
sengketa di sektor jasa keuangan produk-produk investasi tersebut
tersebut juga merupakan merupakan produk investasi fiktif,
pelaksanaan amanah Pasal 29 sehingga masyarakat diharapkan
huruf c Undang-Undang Nomor untuk berhati-hati dalam berinvestasi.
21 Tahun 2011 tentang OJK, b. Peningkatan penipuan investasi fiktif
dimana OJK diberi tugas untuk di Indonesia disebabkan oleh
memfasilitasi penyelesaian beberapa faktor, yaitu minimnya
pengaduan konsumen yang pengetahuan masyarakat terhadap
dirugikan oleh pelaku di sektor keuangan, khususnya
lembaga jasa keuangan sesuai pengetahuan tentang investasi yang
dengan peraturan perundang- legal, dan kondisi masyarakat yang
undangan di sektor jasa tamak ingin mendapatkan return
keuangan. Pengertian tinggi dengan mengabaikan risiko.
memfasilitasi penyelesaian c. Terdapat 2 (dua) peran OJK dalam
pengaduan konsumen dimaksud perlindungan hukum bagi investor
perlu dimaknai secara luas,yaitu atas dugaan investasi fiktif, yaitu
melalui kebijakan mekanisme melalui tindakan preventif dan
penyelesaian sengketa di sektor represif. Tindakan-tindakan preventif
jasa keuangan. yang dilakukan oleh OJK dalam
meminimalisir dan mencegah
masyarakat terjebak pada investasi
C. PENUTUP
fiktif terdiri dari 5 (lima) langkah,
1. Simpulan
yaitu OJK melakukan sosialisasi dan
a. OJK mencatat terdapat 262 laporan
edukasi kepada masyarakat
masyarakat mengenai perusahaan
mengenai karakteristik kegiatan
dan/atau produk investasi yang
penghimpunan dana dan pengelolaan
ditawarkan bukan merupakan
investasi, pemberian izin usaha oleh
kewenangan dari OJK. Perusahaan-
otoritas terhadap pihak yang
perusahaan dan kelembagaan/atau
menghimpun dana masyarakat,
produk investasi tersebut adalah ilegal
mengoptimalkan fungsi Layanan
atau tidak berizin, maka produk
Keuangan Terintegrasi atau

214
Jurnal Law Reform Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 11, Nomor 2, Tahun 2015 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Integrated Financial Customer Care sesuai tindak kejahatannya karena


(IFCC), OJK mengeluarkan aturan sudah merugikan investor secara
pelaksanaan penawaran produk materiil.
dan/atau layanan jasa keuangan, dan
peningkatan literasi keuangan DAFTAR PUSTAKA
masyarakat. Sedangkan, tindakan-
Harjono, Dhaniswara K., 2007, Hukum
tindakan represif OJK dalam
Penanaman Modal, Jakarta:PT Raja
mengatasi dugaan investasi fiktif
Grafindo Persada.
yang merugikan investor dan
masyarakat, yaitu dengan cara Rokhmatussa’dyah, Ana dan Suratman, 2011,
pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Hukum Investasi dan Pasar Modal,
Waspada Investasi, OJK membentuk Jakarta:Sinar Grafika.
Investor Protection Fund (IPF), OJK
menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Tanya, Bernard L, dkk., 2010, Teori Hukum

Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang

tentang Perlindungan Konsumen dan Generasi, Yogyakarta:Genta

Sektor Jasa Keuangan, dan Publisihing.

penyelesaian sengketa di sektor jasa


keuangan yang terdiri dari
pelaksanaan Internal Dispute
Resolution oleh lembaga jasa
keuangan dan pelaksanaan External
Dispute Resolution di sektor jasa
keuangan.
2. Saran
a. Masyarakat harus berhati-hati dalam
berinvestasi dan sebaiknya terlebih
dahulu mempelajari, serta mencari
informasi tentang produk-produk
investasi dan cara berinvestasi yang
aman sebelum melakukan investasi.
b. Pelaku penipuan investasi fiktif atau
ilegal harus dihukum dengan adil

215

Anda mungkin juga menyukai