Anda di halaman 1dari 25

BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA

Jalan Raya Muchtar Nomor 70, Kel. Bojongsari Lama, Kec. Bojongsari, Depok 16518
Telepon (021) 77973360. Faksimile (021) 78844104, 77973579
Website : https://bssn.go.id, E-mail : humas@bssn.go.id

SURAT EDARAN
NOMOR 22 TAHUN 2021
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM
JABATAN FUNGSIONAL MANGGALA INFORMATIKA MELALUI PENYESUAIAN
(INPASSING)

A. Umum
Dalam rangka membangun ekosistem Sumber Daya Manusia (SDM)
keamanan siber dan sandi yang profesional, dan memperkuat organisasi dalam
penyelenggaraan sistem manajemen keamanan informasi, telah diterbitkan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 6 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Manggala Informatika (JFMI).
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) selaku Instansi Pembina JFMI
memberikan kesempatan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk diangkat ke
dalam JFMI melalui Penyesuaian (Inpassing).
Sesuai amanah pada Pasal 54, pengangkatan dalam JFMI melalui
Penyesuaian (Inpassing) dilaksanakan 1 (satu) kali untuk paling lama 2 (dua)
tahun sejak Peraturan JFMI diundangkan pada tanggal 30 Maret 2020.
Penyesuaian (Inpassing) JFMI dilaksanakan berdasarkan penetapan
kebutuhan/formasi JFMI pada organisasi. Adapun PNS yang dimaksud harus
memenuhi persyaratan pelaksanaan tugas dan memiliki kompetensi yang
dibutuhkan di bidang penerapan Sistem Manajemen Keamanan Informasi
(SMKI).
Guna memberikan kejelasan dan tertib administrasi, maka diterbitkan Surat
Edaran sebagai pemberitahuan dan acuan prosedur dalam penyelenggaraan
Penyesuaian (Inpassing) JFMI.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari Surat Edaran ini adalah sebagai pemberitahuan dan
acuan kepada seluruh Instansi Pemerintah dan PNS yang melaksanakan
penerapan SMKI terkait pengangkatan dalam JFMI melalui Penyesuaian
(Inpassing) sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Manggala
Informatika.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Surat Edaran ini meliputi:
1. Tata cara pelaksanaan Penyesuaian (Inpassing) JFMI; dan
2. Tata cara penghitungan kebutuhan dan penyusunan formasi JFMI.

D. Dasar
1. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen
PNS; dan
3. Peraturan Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 6 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Manggala
Informatika.

E. Pelaksanaan
Sehubungan dengan pelaksanaan pengangkatan dalam JFMI melalui
Penyesuaian (Inpassing), disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Rangkaian kegiatan pengangkatan PNS ke dalam JFMI melalui Penyesuaian
(Inpassing) akan mulai dilaksanakan pada bulan Juni 2021 dengan ketentuan
sebagaimana terdapat pada Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Surat Edaran ini;
2. Setiap instansi pemerintah yang akan mengajukan PNS calon Peserta
Penyesuaian (Inpassing) JFMI harus memperoleh surat rekomendasi
penetapan formasi JFMI dari BSSN sebagai syarat awal dan/atau dasar
pengangkatan PNS ke dalam JFMI;
3. Surat rekomendasi penetapan formasi JFMI sebagaimana dimaksud pada
poin 2 diberikan berdasarkan hasil penghitungan kebutuhan dan penyusunan
formasi JFMI yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sebagaimana
terdapat pada Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Surat Edaran ini;
4. Angka kredit kumulatif untuk Penyesuaian (Inpassing)
dalam JFMI adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 6 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Manggala Informatika; dan
5. Seluruh dokumen dan formulir yang dibutuhkan dapat diunduh melalui
pranala https://s.id/inpassingmanggala.

F. Penutup
Demikian, agar Surat Edaran ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Atas
perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

Ditetapkan di Depok
pada tanggal 23 April 2021
a.n. Kepala Badan Siber dan Sandi Negara

Tembusan:
1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
2. Kepala Badan Siber dan Sandi Negara;
3. Kepala Badan Kepegawaian Negara;
4. Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik


yang dikeluarkan oleh Balai Sertifikat Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
Lampiran I SE Kepala Badan Siber dan Sandi Negara
Nomor : 22 Tahun 2021
Tanggal : 23 April 2021

TATA CARA PELAKSANAAN PENYESUAIAN (INPASSING)


JABATAN FUNGSIONAL MANGGALA INFORMATIKA

A. JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan Penyesuaian (Inpassing) JFMI dilaksanakan melalui beberapa tahapan


dengan rincian pelaksanaan sebagai berikut:

NO KEGIATAN WAKTU

1. Pendaftaran peserta 14 Juni – 16 Juli 2021

Verifikasi dan validasi berkas


2. 14 Juni – 16 Juli 2021
administrasi persyaratan
Pengumuman hasil verifikasi dan
3. 22 Juli 2021
validasi

Uji Kompetensi Manajerial dan


4. 26 – 30 Juli 2021
Sosial Kultural

a. Gelombang ke-1
2 Agustus – 7 Agustus 2021

Pelatihan dan Uji Kompetensi b. Gelombang ke-2


5.
Teknis 23 Agustus – 30 Agustus 2021

c. Gelombang ke-3
30 Agustus – 6 September 2021

Pengumuman kelulusan dan


6. Minggu ke-2 bulan Oktober 2021
penyampaian rekomendasi
B. PERSYARATAN

1. Persyaratan Teknis

Pengangkatan PNS dalam JFMI melalui Penyesuaian (Inpassing) dilakukan


untuk jenjang Ahli Pertama, Ahli Muda, dan Ahli Madya bagi PNS yang
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. PNS pada Instansi Pemerintah yang memiliki kebutuhan JFMI pada
Peta Jabatan sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
b. PNS yang memiliki pengalaman melaksanakan kegiatan di bidang SMKI
paling sedikit 2 (dua) tahun; dan
c. PNS yang masih melaksanakan kegiatan di bidang SMKI.

Adapun rincian persyaratan yang harus dipenuhi bagi calon Peserta


Penyesuaian (Inpassing) JFMI adalah sebagai berikut:
a. berijazah paling rendah strata satu (S1)/Diploma IV (D-IV);
b. pangkat/golongan ruang paling rendah Penata Muda (III/a) sesuai dengan
persyaratan kepangkatan dari jabatan yang akan diduduki;

Pangkat/Gol.Ruang Jenjang JFMI

Penata Muda (III/a)


JFMI Ahli Pertama
Penata Muda Tk. I (III/b)

Penata (III/c)
JFMI Ahli Muda
Penata Tk.I (III/d)

Pembina (IV/a)

Pembina Tk. I (IV/b) JFMI Ahli Madya

Pembina Utama Muda (IV/c)

c. memiliki pengalaman dan masih melaksanakan tugas di bidang SMKI


paling kurang 2 (dua) tahun;
d. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, manajerial, dan sosial
kultural;
e. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
f. berusia paling tinggi:
• 56 (lima puluh enam) tahun bagi yang akan diangkat dalam Jabatan
Fungsional Manggala Informatika jenjang Ahli Pertama dan Ahli Muda;
• 58 (lima puluh delapan) tahun bagi yang akan diangkat dalam JFMI
jenjang Ahli Madya.
g. tidak sedang menjalankan tugas belajar;
h. tidak sedang menjalani/dijatuhi hukuman disiplin; dan
i. tidak sedang menjalankan cuti di luar tanggungan negara.

2. Berkas Administrasi

Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) pada Instansi Pemerintah dalam


mengajukan PNS calon Peserta Penyesuaian (Inpassing) JFMI dengan
melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. Salinan Rekomendasi Kebutuhan JFMI yang diterbitkan oleh BSSN;
b. Salinan Ijazah pendidikan terakhir;
c. Salinan Keputusan kenaikan pangkat terakhir;
d. Salinan penilaian prestasi kerja dalam 2 (dua) tahun terakhir;
e. Surat Pernyataan bersedia diangkat dalam JFMI;
f. Surat Pernyataan bersedia mengikuti pelatihan dan uji kompetensi JFMI;
g. Surat Rekomendasi dari atasan setingkat pejabat pimpinan tinggi pratama
atau lebih tinggi, yang menyatakan bahwa PNS tersebut:
1) Mendapatkan persetujuan untuk mengikuti Penyesuaian (Inpassing);
2) Telah memiliki pengalaman kerja di bidang SMKI paling sedikit 2 (dua)
tahun;
3) Tidak sedang dalam proses atau dijatuhi hukuman disiplin;
4) Tidak sedang menjalankan tugas belajar; dan
5) Tidak sedang menjalankan cuti di luar tanggungan negara.
h. Bukti pelaksanaan pekerjaan di bidang SMKI (SP/Laporan/Dokumen Hasil
Kerja); dan
i. Daftar Riwayat Hidup singkat.

C. STANDAR KOMPETENSI PENYESUAIAN (INPASSING) JFMI

PNS yang akan diangkat dalam JFMI Penyesuaian (Inpassing) harus memenuhi
kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosial kultural
sesuai dengan jenjang jabatannya. Adapun rincian kompetensi yang harus
dipenuhi adalah sebagai berikut:

Level
No Kompetensi Ahli Ahli Ahli
Pertama Muda Madya
1 Kompetensi Teknis

Penguasaan atas penerapan Sistem Manajemen


Keamanan Informasi berdasarkan:
SNI ISO/IEC 27001:2013 Sistem Manajemen
Keamanan Informasi (SMKI) dan -
Peraturan Badan Siber dan Sandi Negara
Nomor 8 Tahun 2020 tentang Sistem
Pengamanan pada Penyelenggaraan Sistem
Elektronik
2 Kompetensi Manajerial

a) Integritas;
b) Kerjasama;
c) Komunikasi;
d) Orientasi hasil; 2 3 4
e) Pelayanan publik;
f) Pengembangan diri dan orang lain;
g) Mengelola perubahan;
h) Pengambilan keputusan;

3 Kompetensi Sosial Kultural


2 3 4
Perekat bangsa

D. PELAKSANAAN

Penyesuaian (Inpassing) JFMI dilakukan melalui beberapa tahapan dengan


rincian sebagai berikut:

1. Pendaftaran;
PPK Instansi Pengusul meyampaikan surat usulan daftar PNS calon Peserta
dengan melengkapi berkas-berkas yang dipersyaratkan. Surat Usulan Peserta
disampaikan kepada Kepala Badan Siber dan Sandi Negara u.p.
Deputi Bidang Pemantauan dan Pengendalian melalui surel
d41@bssn.go.id atau pranala https://s.id./inpassingmanggala.
2. Verifikasi dan Validasi;
BSSN melakukan verifikasi dan validasi terhadap kesesuaian persyaratan
calon Peserta dan kelengkapan berkas yang telah ditentukan. PNS yang lolos
tahap verifikasi dan validasi akan diumumkan berhak mengikuti pelatihan dan
uji kompetensi pengangkatan JFMI melalui Penyesuaian (Inpassing).

3. Pelatihan dan Uji Kompetensi


Seluruh Peserta Penyesuaian (Inpassing) harus mengikuti pelatihan JFMI dan
uji kompetensi dengan tahapan sebagai berikut:
a. Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural
Dilaksanakan secara daring pada tanggal 26 – 30 Juli 2021.
b. Pelatihan dan Uji Kompetensi Teknis JFMI
Pelatihan dan uji kompetensi diselenggarakan selama 6 (enam) hari
dengan metode tatap muka (offline) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan
(PUSDIKLAT) BSSN, Sentul – Bogor.
Biaya pelatihan dan uji kompetensi ditanggung oleh BSSN, namun
akomodasi peserta ditanggung oleh Instansi Pengusul.

4. Hasil Uji Kompetensi Penyesuaian (Inpassing) JFMI


Hasil uji kompetensi Penyesuaian (Inpassing) disampaikan melalui surat
pengumuman yang disampaikan secara resmi oleh BSSN.

5. Rekomendasi Pengangkatan
a. Bagi Peserta yang lulus uji kompetensi Penyesuaian (Inpassing) akan
diterbitkan Surat Rekomendasi Kepala BSSN terkait Pengangkatan dalam
JFMI yang memuat besaran Angka Kredit yang ditetapkan dalam PAK
Pengangkatan.

b. PNS yang memperoleh Rekomendasi Pengangkatan JFMI, harus sudah


diangkat dan dilantik sebagai JFMI paling lambat pada tanggal
20 Maret 2022 sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 6 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Manggala
Informatika;
6. Lain – lain
Penyesuaian (Inpassing) JFMI hanya berlaku 1 (satu) kali. Sehingga bagi
Peserta yang tidak lulus uji kompetensi Penyesuaian (Inpassing) tidak
dapat diusulkan kembali untuk mengikuti Penyesuaian (Inpassing) JFMI di
periode selanjutnya.

E. ANGKA KREDIT PENYESUAIAN (INPASSING) JFMI

Bagi PNS yang lulus uji kompetensi Penyesuaian (Inpassing) JFMI diberikan
Angka Kredit dengan memperhatikan Pangkat/Gol. Ruang, Ijazah pendidikan
terakhir dan masa kerja pada kepangkatannya dengan rincian sebagai berikut:

ANGKA ANGKA KREDIT DAN MASA


KREDIT KEPANGKATAN
IJAZAH/STTB
GOL. KUMULATIF
NO YG
RUANG KENAIKAN <1 4 TH/
SETINGKAT 1 TH 2 TH 3 TH
PANGKAT TH LEBIH
SELANJUTNYA
1 III/a S-1/D-IV 50 3 18 28 38 47
S-1/D-IV 50 3 18 28 38 47
2 III/b
S-2 50 4 19 29 39 48
S-1/D-IV 100 5 35 55 75 95
3 III/c S-2 100 6 36 56 76 96
S-3 100 7 37 57 77 97
S-1/D-IV 100 5 35 55 75 95
4 III/d S-2 100 6 36 56 76 96
S-3 100 7 37 57 77 97
S-1/D-IV 150 8 53 83 113 143
5 IV/a S-2 150 9 54 84 114 144
S-3 150 11 56 86 116 146
S-1/D-IV 150 8 53 83 113 143
6 IV/b S-2 150 9 54 84 114 144
S-3 150 11 56 86 116 146
S-1/D-IV 150 8 53 83 113 143
7 IV/c S-2 150 9 54 84 114 144
S-3 150 11 56 86 116 146
F. PELAPORAN

PPK Instansi Pengusul wajib melaporkan tindak lanjut hasil Penyesuaian


(Inpassing) JFMI kepada Kepala BSSN u.p. Deputi Bidang Pemantauan dan
Pengendalian dengan ketentuan sebagai berikut:
a. melampirkan Salinan SK Pengangkatan dan Berita Acara Pelantikan; atau
b. menyampaikan ketidaksiapan Instansi apabila hingga batas waktu yang
ditetapkan belum melakukan Pengangkatan dalam JFMI sesuai Surat
Rekomendasi yang telah diberikan.

G. FORMAT LAMPIRAN

1. Contoh surat permohonan usulan PNS yang akan diangkat dalam JFMI
melalui Penyesuaian (Inpassing)

………………………………..[Kop Surat Instansi Pengusul]…………………………………….

Nomor : … ………… 2021


Lampiran : …
Hal : Pengusulan Pengangkatan PNS dalam
Jabatan Fungsional Manggala Informatika
Melalui Penyesuaian (Inpassing)

Yth. Kepala Badan Siber dan Sandi Negara


di –
Jakarta

Bersama ini kami sampaikan nama-nama berikut kelengkapan persyaratan (terlampir)


untuk mendapatkan rekomendasi pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional
Manggala Informatika melalui Penyesuaian (Inpassing).
Berdasarkan hasil seleksi, penilaian, dan pertimbangan kami, Pegawai Negeri Sipil dengan
nama-nama terlampir dinilai cakap dan memenuhi persyaratan untuk diangkat dalam Jabatan
Fungsional Manggala Informatika dan telah sesuai dengan kebutuhan serta ketersediaan anggaran
untuk pembiayaan diklat dan pembayaran tunjangan jabatannya.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

(PPK atau PyB)


Ttd
(…………………………………….)
NIP…………………………………
Tembusan:
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
DAFTAR USULAN NAMA PEGAWAI NEGERI SIPIL
YANG AKAN DIANGKAT DALAM JABATAN FUNGSIONAL MANGGALA INFORMATIKA
MELALUI PENYESUAIAN (INPASSING)

No. Nama/NIP/Tanggal Pangkat/Gol.Ruang/TMT Jabatan/TMT Keterangan


lahir
1 2 3 4 5
Diisi sesuai Diisi nama, NIP, Diisi pangkat, gol.ruang, Diisi jabatan Diisi
dengan dan tanggal lahir dan TMT sesuai dengan dan TMT keterangan
urutan SK pangkat terakhir dimiliki dan yang
prioritas jurusan diperlukan
pengangkatan sesuai
dengan gelar
yang diakui

………… , ……………

(PPK atau PyB)

Ttd

(………………….)
NIP………………..
2. Contoh surat pernyataan bersedia diangkat dalam JFMI

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : …………………………………………………………………
NIP : …………………………………………………………………
Pangkat/Gol. Ruang : …………………………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………………………
Instansi : …………………………………………………………………

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya:

1. Bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional Manggala Informatika.


2. Tidak rangkap jabatan dalam Jabatan Fungsional lainnya.
3. Bertanggung jawab dan berkomitmen penuh dalam menjalankan tugas sebagai Jabatan
Fungsional Manggala Informatika.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

..…………………….
Yang membuat,

Ttd

(………………………)
NIP……………………
3. Contoh surat pernyataan bersedia mengikuti pelatihan dan uji
kompetensi JFMI

SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA MENGIKUTI PELATIHAN DAN UJI KOMPETENSI JFMI

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : …………………………………………………………………
NIP : …………………………………………………………………
Pangkat/Gol. Ruang : …………………………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………………………
Instansi : …………………………………………………………………

Menyatakan bahwa saya bersedia mengikuti pelatihan dan uji kompetensi bagi Jabatan
Fungsional Manggala Informatika.

..…………………
………….
Yang membuat,

Ttd

(………………………)
NIP……………………
4. Contoh surat rekomendasi atasan

SURAT REKOMENDASI ATASAN


UNTUK MEMANGKU JABATAN FUNGSIONAL MANGGALA INFORMATIKA

Yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama : ……………………………………………
NIP : ……………………………………………
Pangkat/ Gol. Ruang : ……………………………………………
Jabatan : ……………………………………………
Instansi : ……………………………………………

Merekomendasikan,
Nama : ……………………………………………
NIP : ……………………………………………
Pangkat/ Gol. Ruang : ……………………………………………
Jabatan : ……………………………………………
Unit Kerja : ……………………………………………
Instansi : ……………………………………………

1. Telah memiliki pengalaman kerja di bidang Sistem Manajemen Keamanan Informasi selama
……. tahun
2. Tidak sedang menjalani/dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat pada masa
Penyesuaian (Inpassing).
3. Tidak sedang menjalani tugas belajar.
4. Tidak sedang menjalani cuti diluar tanggungan negara.

Untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Manggala Informatika melalui Penyesuaian


(Inpassing).

……………………………

Yang membuat rekomendasi,

(……………………………..)
NIP. ……………………..
5. Daftar riwayat hidup singkat

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. KETERANGAN
1. Nama Lengkap :
2. NIP :
3. Tempat dan tanggal lahir :
4. Pangkat/ Gol. Ruang terakhir :
5. Jabatan :
6. Instansi :
7. Jenis Kelamin :
8. Agama :
9. Alamat Rumah :
10. No. Telp/HP :
11. Email :
12. Pendidikan Terakhir :
13. TMT CPNS :

II. PENDIDIKAN UMUM

NO JENJANG NAMA SEKOLAH/ JURUSAN/ TAHUN


PERGURUAN TINGGI PROGRAM STUDI LULUS

III. KURSUS/ LATIHAN DI DALAM DAN LUAR NEGERI

NO NAMA LAMANYA TEMPAT PELATIHAN TAHUN


KURSUS PELATIHAN

IV. RIWAYAT JABATAN

NO NAMA JABATAN NOMOR SK TAHUN


JABATAN
V. SERTIFIKASI DI BIDANG KEAMANAN INFORMASI

NO SERTIFIKASI NOMOR TAHUN NAMA NEGARA/


PEROLEHAN ORGANISASI YANG
MEMBERIKAN

VII. PENGALAMAN KERJA DI BIDANG SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI

NO PEKERJAAN/ KEGIATAN JABATAN TAHUN

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya sebagaimana
bukti pendukung terlampir. Dan apabila dikemudian hari terdapat keterangan yang tidak
benar saya bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh Instansi Pembina
Jabatan Fungsional Manggala Informatika.

……………, ………………….

Mengetahui Yang membuat

…………………………. …………………………..
NIP. ………………. NIP. ……………………
Lampiran II SE Kepala Badan Siber dan Sandi Negara
Nomor : 22 Tahun 2021
Tanggal : 23 April 2021

TATA CARA PENGHITUNGAN KEBUTUHAN DAN PENYUSUNAN FORMASI


JABATAN FUNGSIONAL MANGGALA INFORMATIKA

A. Tata Cara Penghitungan Kebutuhan Jabatan Fungsional Manggala


Informatika
1. Mengidentifikasi aspek-aspek dalam formula penghitungan kebutuhan
Pada tahap ini, unit kerja yang melaksanakan tugas, fungsi, dan/atau
wewenang di bidang SMKI pada Instansi Pengusul mengidentifikasi aspek
bahan kerja pada formula penghitungan kebutuhan yang terdiri atas 3 (tiga)
sub-aspek, yaitu:
a. aset teknologi informasi, terdiri atas:
1) jumlah dan kategori sistem elektronik berdasarkan Peraturan Badan
Siber dan Sandi Negara Nomor 8 Tahun 2020 tentang Sistem
Pengamanan dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik;
2) jumlah dan kategori data center berdasarkan standar ANSI/TIA-942
Telecommunications Infrastructure Standard for Data Centers dan/atau
standar nasional atau internasional lain yang disyaratkan oleh
Kementerian yang membidangi komunikasi dan informatika atau
asosiasi yang membidangi data center.
b. jumlah insiden/gangguan terhadap sistem elektronik dalam kurun waktu 1
(satu) tahun;
c. stakeholder, terdiri atas:
1) ada/tidaknya perwakilan instansi/unit/satuan kerja di tingkat daerah
hingga perwakilan di luar negeri; dan
2) jumlah stakeholder yang dilayani oleh instansi/unit/satuan kerja yang
melaksanakan SMKI baik di sektor privat maupun publik, serta di tingkat
pusat, daerah, nasional, maupun internasional.
2. Melakukan input data ke dalam aplikasi/formulir penghitungan kebutuhan
Jabatan Fungsional Manggala Informatika
Setelah memperoleh data aset teknologi informasi, insiden/gangguan, dan
stakeholder berdasarkan identifikasi dan pendataan yang telah dilakukan pada
tahap sebelumnya, unit kerja mengisikan data tersebut pada Tabel Bahan
Kerja.
Contoh:
Diketahui Pusat Data, Teknologi Informasi, dan Komunikasi suatu instansi telah
melakukan identifikasi dan penilaian mandiri terhadap aspek bahan kerja
dengan hasil sebagai berikut:
a. mengelola 20 (dua puluh) sistem elektronik dengan rincian 13 (tiga belas)
sistem elektronik kategori rendah dan 7 (tujuh) sistem elektronik kategori
tinggi;
b. mengelola 1 (satu) data center Tier III berdasarkan standar ANSI/TIA-942;
c. mengalami 100 (seratus) kali insiden/gangguan dalam 1 (satu) tahun;
d. tidak memiliki perwakilan; dan
e. memiliki 315 (tiga ratus lima belas) user (stakeholder).
Data tersebut kemudian dituangkan/diisikan pada aplikasi penilaian bahan
kerja sebagaimana dicontohkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1. Bahan Kerja


Skor
No Sub Aspek yang dinilai Skor Bobot Volume Kategori
Terbobot
A Aset
1 Jumlah Sistem Elektronik yang
30% Tinggi 120,0
dikelola
0 1 7,5

1-5 2 7,5
20 60,0
6-10 3 7,5

>10 4 7,5
2 Data Center 20% Tier III 60,0
Tidak ada 1 10
1 20,0
Ada 2 10
B Insiden/gangguan (dalam 1 tahun) 20%
0 1 5
100 33,3
1-12 2 5
13-60 3 5

>60 4 5
C Stakeholder
1 Perwakilan 10%
Tidak ada 1 5
- 5
Ada 2 5
2 Jumlah Stakeholder 20%
0 1 5

1 s.d. 5 2 5
315 630,0
6 s.d. 10 3 5

>10 4 5

Total 848,3

Keterangan:
a. apabila setelah dilakukan penilaian mandiri diketahui terdapat lebih dari 1
(satu) kategori sistem elektronik yang dikelola, maka ditentukan bahwa
kategori yang dipilih adalah sistem elektronik dengan kategori tertinggi.
Pada contoh di atas, instansi memiliki sistem elektronik kategori tinggi dan
rendah, maka yang dipilih adalah sistem elektronik kategori tinggi.
b. apabila setelah dilakukan pendataan terhadap data centernya berdasarkan
ANSI/TIA-942 diketahui terdapat lebih dari 1 (satu) kategori data center
yang dikelola, maka ditentukan bahwa kategori yang dipilih adalah data
center dengan tingkatan (tier) tertinggi. Misalnya, pada suatu instansi
terdapat 3 (tiga) data center Tier I dan 1 (satu) data center Tier III, maka
yang dipilih adalah data center Tier III.
c. skor terbobot terendah pada tabel bahan kerja adalah 32,5 (tiga puluh dua
koma lima), tanpa batas skor terbobot tertinggi.
Skor terbobot yang diperoleh pada tabel bahan kerja merupakan dasar
Penghitungan Kebutuhan Manggala Informatika pada unit kerja.

3. Menganalisis hasil pengolahan data


Proses analisis hasil pengolahan data dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:
a. analisis keterkaitan objek kerja di masing-masing jenjang;
b. formulasi skor penghitugan kebutuhan pada masing-masing jenjang; dan
c. penentuan formasi JFMI.
Proses sebagaimana dimaksud pada poin A.3.a. dan A.3.b. telah di
otomatisasi dalam kalkulator penghitungan kebutuhan JFMI. Sehingga, pada
tahap ini Instansi Pengusul membandingkan skor penghitungan masing-
masing jenjang berdasarkan kalkulasi pada bagian A.3.b. dengan matriks
formasi JFMI di bawah ini:
Tabel 2.2. Matriks Formasi JFMI
Skor Terbobot Formasi JFMI
Kelompok
Bahan Kerja Minimal Maksimal
1 20 - 40 1 2
2 41 - 80 1 2
3 81 - 120 1 2
4 121 - 160 2 3
5 161 - 200 2 3
6 201 - 280 2 3
7 281 - 360 3 4
8 361 - 440 3 4
9 441 - 500 3 4
10 > 500 5 6

Keterangan:
a. dalam hal skor bobot beban kerja >500, jumlah minimal dan maksimal
beban kerja dikali untuk setiap kelipatan 500 dengan pembulatan ke bawah;
b. pengajuan kebutuhan tidak boleh melebihi jumlah maksimal berdasarkan
skor terbobot bahan kerja; dan
c. apabila berdasarkan hasil Penghitungan Kebutuhan teridentifikasi adanya
Formasi JFMI Ahli Utama pada unit kerja Instansi Pemerintah selain pada
instansi pembina dan otoritas pengatur dan pengawas sektor, maka Deputi
Bidang Pemantauan dan Pengendalian BSSN dapat melakukan penilaian
ulang terhadap hasil penghitungan tersebut.
B. Format Daftar Formasi Jabatan Fungsional Manggala Informatika
Formasi JFMI yang telah dihitung berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud
pada poin A dituangkan pada formulir berikut untuk diajukan kepada unit pembina
kepegawaian di Instansi Pengusul:

DAFTAR FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MANGGALA INFORMATIKA

Unit Kerja : ................................


Tahun : ................................
Formasi Jabatan Fungsional Manggala Informatika Tahun …
Bezetting Selisih
Jenjang Jabatan Formasi
Pegawai lebih/kurang
JFMI Ahli Pertama ...... orang ...... orang ...... orang
JFMI Ahli Muda ...... orang ...... orang ...... orang
JFMI Ahli Madya ...... orang ...... orang ...... orang
JFMI Ahli Utama ...... orang ...... orang ...... orang
Total ...... orang ...... orang ...... orang
Catatan:

..........., .......................
Kepala Unit Kerja

.................................
NIP.
C. Mekanisme dan Alur Penetapan Formasi JFMI
1. Instansi Pusat
Instansi Pengusul
Menteri
Biro BSSN
Satker/UPT PPK PANRB
Kepegawaian

Bagan 2.1. Alur Penetapan Formasi JFMI di Instansi Pusat

Rincian tahap penetapan Formasi JFMI di lingkungan Instansi Pusat adalah


sebagai berikut:
a. seluruh satuan kerja dan unit pelaksana teknis di lingkungan Instansi
Pusat melakukan Penghitungan Kebutuhan dan mengajukan usulan
penetapan Formasi JFMI ke unit pembina kepegawaian yang berada di
Kementerian/Lembaga;
b. unit yang menangani urusan kepegawaian dan organisasi pada Instansi
Pusat melakukan verifikasi usulan penetapan Formasi JFMI dari masing-
masing satuan kerja dan unit pelaksana teknis yang ada di lingkungan
Kementerian/Lembaga;
c. PPK pada Instansi Pusat mengirimkan pengajuan usulan penetapan
Formasi JFMI kepada Kepala BSSN u.p. Deputi Bidang Pemantauan
dan Pengendalian dengan melampirkan:
1) kertas kerja penghitungan kebutuhan beserta daftar formasi JFMI;
2) peta jabatan;
3) rincian tugas pada unit kerja yang diusulkan;
4) data pegawai existing yang melaksanakan fungsi penerapan SMKI;
d. unit yang membidangi pembinaan JFMI pada Deputi Bidang Pemantauan
dan Pengendalian BSSN memvalidasi usulan penetapan Formasi JFMI
Instansi Pusat (dalam hal usulan dimaksud tidak memenuhi persyaratan,
unit yang membidangi pembinaan JFMI dapat meminta Instansi Pengusul
untuk melengkapi dan/atau memperbaiki berkas pengajuan
dimaksud);
e. setelah divalidasi, unit yang membidangi pembinaan JFMI menyampaikan
rekomendasi penetapan Formasi JFMI kepada Instansi Pusat dengan
ditembuskan pada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi;
f. unit yang menangani urusan kepegawaian pada Instansi Pusat
mengiriman usulan penetapan Formasi JFMI kepada Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan
melampirkan surat rekomendasi penetapan Formasi JFMI;
g. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
menetapkan usulan Formasi JFMI dari Instansi Pusat; dan
h. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
mengirimkan hasil penetapan kepada Unit Kepegawaian pada Instansi
Pusat dengan tembusan disampaikan kepada Badan Kepegawaian
Negara, Kepala BSSN, KPPN, dan Kementerian Keuangan melalui Dirjen
Anggaran.
2. Instansi Daerah
Instansi Pengusul
Menteri
Unit BSSN
BKD PPK PANRB
Pelaksana

Bagan 2.2. Alur Penetapan Formasi JFMI di Instansi Daerah

Rincian tahap penetapan Formasi JFMI di lingkungan Instansi Daerah adalah


sebagai berikut:
a. unit pelaksana fungsi pada Instansi Daerah melakukan Penghitungan
Kebutuhan dan mengajukan usulan Formasi JFMI kepada Badan
Kepegawaian Daerah;
b. Badan Kepegawaian Daerah melakukan verifikasi usulan penetapan
Formasi JFMI;
c. setelah dilakukan verifikasi, PPK pada Instansi Daerah mengirimkan
pengajuan usulan penetapan Formasi JFMI kepada Kepala BSSN u.p.
Deputi Bidang Pemantauan dan Pengendalian dengan melampirkan:
1) kertas kerja penghitungan kebutuhan beserta daftar formasi JFMI;
2) peta jabatan;
3) rincian tugas pada unit kerja yang diusulkan;
4) data Pegawai existing yang melaksanakan fungsi penerapan SMKI;
d. unit yang membidangi pembinaan JFMI pada Deputi Bidang Pemantauan
dan Pengendalian BSSN memvalidasi usulan penetapan Formasi JFMI
Instansi Daerah (dalam hal usulan dimaksud tidak memenuhi persyaratan,
unit yang membidangi pembinaan JFMI dapat meminta Instansi Pengusul
untuk melengkapi dan/atau memperbaiki berkas pengajuan
dimaksud);
e. setelah divalidasi, disampaikan rekomendasi penetapan Formasi JFMI
kepada Instansi Daerah pengusul dan mengirimkan tembusan ke
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
f. berdasarkan hasil rekomendasi, PPK Instansi Daerah mengirimkan
usulan penetapan Formasi JFMI kepada Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan tembusan disampaikan
kepada BSSN dan Badan Kepegawaian Negara;
g. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
menetapkan usulan Formasi JFMI; dan
h. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
mengirimkan hasil penetapan Formasi JFMI kepada Instansi Daerah
Pengusul dengan tembusan disampaikan kepada BSSN dan Badan
Kepegawaian Negara.

D. PELAKSANAAN
1. Penerbitan surat rekomendasi penetapan formasi JFMI dilaksanakan mulai
bulan Mei 2021.
2. Koordinasi lebih lanjut dan asistensi terkait penghitungan kebutuhan dan
penetapan formasi JFMI dapat menghubungi Direktorat Pengendalian Sumber
Daya Manusia melalui d41@bssn.go.id atau Sdri. Sophia Clara pada nomor
telepon 082143684049.

Anda mungkin juga menyukai