ERP-SAP Fundamental
03
Sekolah Pasca Sarjana Akuntansi S2 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Dalam unit ini akan dibahas tentang Mahasiswa mampu mengetahui
proses Sales Order dan bagaimana tugas yang berkaitan dengan sales
Sales Order Management terintegrasi order management.
dengan solusi yang lainnya.
SALES ORDER MANAGEMENT
Secara harafiah, pengertian sales order adalah dokumen yang diterbitkan oleh pihak
penjual barang saat menerima purchase order dari pihak pembeli barang. Dokumen
sales order berisi keterangan mengenai barang atau jasa yang dijual, harga, dan
jumlah barang yang dibeli.
Ada juga sales order yang turut mencantumkan data pembeli barang. Seperti alamat
pengiriman, alamat penagihan, metode pembayaran, dan syarat dan ketentuan.
Secara umum, transaksi jual beli lintas perusahaan melewati langkah-langkah
berikut ini:
- Penjual mengirimkan surat penawaran (quotation) pada pembeli
- Jika penawaran cocok, pembeli mengirimkan purchase order pada penjual
- Penjual membuat sales order berdasarkan purchase order dari pembeli
- Ada kemungkinan pembeli ingin melihat isi sales order tersebut, namun hal ini
jarang terjadi
- Setelah barang dikirimkan, penjual menerbitkan invoice sesuai dengan sales
order tersebut
Banyak perusahaan yang salah kaprah menyamakan sales order dengan purchase
order. Padahal kedua dokumen ini memiliki fungsi yang berbeda. Purchase order
adalah dokumen yang digunakan pada saat pemesanan barang. Sedangkan sales
order adalah dokumen yang digunakan untuk mengonfirmasi penjualan.
Shipping adalah proses yang sangat penting dalam rantai logistik. Dalam
proses pengiriman, semua keputusan prosedur pengiriman dapat dibuat di
awal proses dengan:
• Mempertimbangkan perjanjian bisnis umum dengan pelanggan
• Merekam permintaan material khusus
• Menentukan kondisi pengiriman dalam pesanan penjualan
Proses picking adalah kegiatan pengambilan barang dari gudang atau lokasi
penyimpanan dan dipindahkan ke area tempat barang akan disiapkan untuk
pengiriman.
Outbond delivery adalah dasar dari goods issue posting. Data yang
dibutuhkan untuk goods issue posting disalin dari outbond delivery ke
dokumen goods issue, yang tidak dapat diubah secara manual. Setiap
perubahan harus dilakukan di outbond delivery itu sendiri. Setelah goods
issue diposting untuk outbond delivery, ruang lingkup untuk mengubah
dokumen pengiriman menjadi sangat terbatas. Ini mencegah perbedaan
antara dokumen goods issue dan outbond delivery. Dengan demikian, user
dapat yakin bahwa dokumen goods issue merupakan cerminan akurat dari
outbond delivery.
Ketika user memposting goods issue untuk outbond delivery, fungsi berikut
dilakukan:
• Persediaan bahan di gudang dikurangi dengan jumlah pengiriman
• Perubahan nilai dibukukan ke akun neraca dalam persediaan
akuntansi
• Persyaratan dikurangi dengan jumlah pengiriman
• Status nomor seri diperbarui
• Posting goods issue secara otomatis dicatat dalam aliran dokumen
• Penentuan stok dilakukan untuk stok konsinyasi vendor
• Daftar kerja untuk bukti pengiriman dibuat
Billing
Pada tahap ini, dokumen yang dihasilkan adalah invoice. Dokumen billing
menjadi sumber data untuk financial accounting untuk memonitor dan
memproses pembayaran dari customer.
Pada tahap ini terdapat beberapa fungsi, yaitu:
• Invoice terbuat berdasarkan pengiriman
• Menerbitkan memo debit dan kredit
• Membatalkan transaksi pembayaran
• Menentukan harga secara menyeluruh
• Menerbitkan potongan harga
• Transfer data pembayaran ke financial accounting