Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

AKUPUNTUR
Jurusan Keperawatan
AKUPUNTUR
Universitas Bengkulu
Prosedur Tetap Mata Kuliah Ketua Jurusan
Therapy Komplementer
Nomor Revisi
Tanggal: 7 Mei 2017 (Ns. Yusran Hasymi, S. kep. M. Kep, Sp. KMB)

Pengertian Serangkaian tindakan yang memanfaatkan rangsangan pada titik-titik


akupunktur pada tubuh penderita, telinga, kepala, sekitar telapak kaki dan
tangan untuk mempengaruhi / memperbaiki kesalahan aliran bioenergi tubuh
yang disebut dengan Qi
Tujuan 1. Mengembalikan keseimbangan energi tubuh (homeostasis)
2. Menjaga sirkulasi darah, menghangatkan tubuh
3. Mengoptimalkan terbentuknya antibodi pada tubuh pasien dengan
adanya aliran energi atau kekuatan kehidupan (Qi) yang seimbang
sehingga gangguan kesehatan dapat teratasi.
Indikasi 1. Berbagai keadaan nyeri seperti nyeri kepala, migrain, nyeri bahu, nyeri
lambung, nyeri haid, nyeri sendi dan lain-lain.
2. Kelainan fungsional seperti asma, alergi, insomnia, mual pada
kehamilan.
3. Beberapa kelainan saraf seperti hemiparesis, kesemutan, kelumpuhan
muka.
4. Berbagai keadaan lain seperti mengurangi nafsu makan, menurunkan
kadar gula darah, meningkatkan stamina, efek analgesik pada operasi
dan lain-lain.
Kontra Indikasi 1. Pasien dengan keadaan fisik yang terlalu lemah.
2. Pasien dengan gangguan pembekuan darah.
3. Pasien dengan tumor.
4. Pasien dengan infeksi sistemik.
5. Pasien yang memakai pacu jantung.
6. Luka di tempat penusukan.
7. Pada kehamilan terdapat titik-titik yang tidak boleh ditusuk karena dapat
menyebabkan abortus.
Persiapan Pasien 1. Pastikan identitas klien
2. Kaji kondisi klien terakhir
3. Beritahu dan jelaskan pada klien atau keluarga tentang tindakan yang
akan dilakukan
4. Jaga privasi klien
5. Posisikan klien senyaman mungkin
Persiapan Alat 1. Jarum (ukuran jarum: 0,5 cun, 1cun, 1,5 cun)
2. Kursi atau tempat tidur datar
3. Sarung tangan (bila perlu)
4. Kapas alkohol
5. Bengkok
Pelaksana Mahasiswa tingkat III semester VI yang mengambil mata kuliah Therapy
Komplementer
Cara Kerja Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan nama kesukaannya
2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
3. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien dan
keluarga
4. Berikan kesempatan kepada klien atau keluarga untuk bertanya sebelum
terapi dilakukan
Tahap Kerja
1. Jaga privasi klien dengan menutup tirai
2. Atur posisi klien dengan memposisikan klien pada posisi terlentang
(supinasi), duduk, duduk dengan tangan bertumpu di meja, berbaring
miring, atau tengkurap dan berikan alas
3. Bantu melepaskan pakaian klien atau aksesoris yang dapat
mennghambat tindakan akupunktur yang akan dilakukan, jika perlu
4. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu
5. Bersihkan (desinfeksi) daerah yang akan ditusukkan jarum dengan kapas
alcohol.
a. Ambil jarum sesuai ukuran (0,5 cun: wajah; 1 cun: lengan; 1,5
cun: gluteal) ukuran jarum disesuaikan dengan ketebalan kulit
b. Jika menggunakan alat bantu masukkan jarum ke dalam alat
bantu dan dekatkan dengan kulit untuk ditusukkan. Alat bantu
biasanya berupa tabung kecil yang terbuat dari bahan plastik
seperti sedotan
c. Jika tanpa batuan alat atau jari tangan telanjang: · Jika jarum
tebal: Jari salah satu tangan memegang bagian pegangan jarum,
arahkan mata jarum pada titik akupuntur terpilih, dan tusukkan
dengan teknik tertentu (tegak lurus, menyudut, sejajar dan lain-
lain) · Jika jarum tipis: Jari salah satu tangan memegang
pegangan jarum dan tangan lainnya memegang batang jarum
sebagai pengarah mata jarum dan penunjang jarum · Jika jarum
berukuran kecil: Jari telunjuk dan ibu jari menjepit batang jarum
(dekat mata jarum), kemudian jarum ditusukkan dengan cara
“memegaskan” jari telunjuk dan jempol tersebut.
6. Tanyakan perasaan klien setelah ditusukkan jarum, apakah sudah
merasa nyaman atau belum
7. Diamkan jarum di tempat penusukkan selama 15-20 menit
8. Setelah sesi terapi selama 15-20 menit, cabut jarum dan desinfeksi
dengan kapas alkohol
Tahap Terminasi
1. Jelaskan pada klien bahwa terapi sudah selesai dilakukan
2. Kaji respon klien setelah dilakukan terapi
3. Berikan reinforcement positif kepada klien
4. Rapikan pakaian klien dan kembalikan ke posisi yang nyaman
5. Rapikan alat-alat
6. Dan lakukan dokumentasi.
Hal-Hal yang perlu 1. Perhatikan kesterilan jarum yang akan digunakan.
diperhatikan 2. Perhatikan penggunaan ukuran jarum yang akan digunakan. Ukuran
disesuaikan dengan ketebalan kulit.
3. Pada klien yang sedang hamil, perlu diperhatikan terdapat titik-titik
yang tidak boleh ditusuk karena dapat menyebabkan abortus.
Sumber 1. Djuharto, S. 1982. Pedoman Praktis Belajar Akupunktur dan
Kecantikan. Bandung: Offset Alumni.
2. Saputra, Koosnadi dan Idayanti Agustin. 2005. Akupunktur Dasar.
Surabaya: Airlangga University Press

Anda mungkin juga menyukai