Anda di halaman 1dari 99

Materi Persiapan Tes Polri

--- BAHASA INDONESIA ---

RINGKASAN MATERI
&
PEMBAHASAN SOAL

(Untuk Kalangan Terbatas. Tidak Untuk Disebarluaskan)


BAHASA INDONESIA

BAB 1 PARAGRAF
A. PENGERTIAN PARAGRAF C. SYARAT PARAGRAF
Paragraf adalah bagian karangan yang terdiri atas
1. Kesatuan (Unity)
beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu
2. Kelengkapan (Completness)
serta membentuk satu kesatuan pikiran.
3. Koherensi (Coherence)
Fungsi utama paragraf adalah menandai awal ide
4. Urutan Pikiran (Order)
atau gagasan baru. Fungsi yang lain adalah sebagai
pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya
D. CIRI PARAGRAF EFEKTIF
atau sebagai penegasan terhadap gagasan yang
diungkapkan sebelumnya. 1. Hanya memiliki satu ide utama.
Paragraf sering disebut dengan istilah alinea. 2. Memiliki keterangan atau penjelasan yang relatif
lengkap tentang ide utama.
B. UNSUR PARAGRAF 3. Menarik perhatian pembaca.
4. Terorganisasi dengan baik.
1. Gagasan Utama
- Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi
E. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
dasar pengembangan paragraf.
- Kalimat topik adalah kalimat yang merangkum 1. Susunan Alami
gagasan secara menyeluruh dan mewakili Paragraf yang dikembangkan dengan susunan alami
kalimat-kalimat lain dalam sebuah paragraf. mengenal dua macam urutan.
• Urutan Ruang (Spasial)
2. Gagasan Penjelas
Pembaca dibawa dari satu titik ketitik berikutnya
- Gagasan penjelas adalah gagasan yang dalam sebuah ruang, misalnya gambaran dari
berfungsi menjelaskan gagasan utama. depan ke belakang, luar ke dalam, atas ke bawah,
- Gagasan penjelas terdapat pada kalimat dan sebagainya.
penjelas atau kalimat pengembang, yaitu
• Urutan Waktu (Kronologis)
kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
Pengembangan paragraf dengan urutan waktu
menggambarkan urutan terjadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan.

1
2. Susunan Logis • Paragraf Induktif
• Klimaks dan Antiklimaks Paragraf induktif adalah paragraf yang letak
- Jika gagasan disusun dari urutan yang paling gagasan utamanya di akhir paragraf. Macam-
sederhana menuju urutan kompleks, paragraf macam:
tersebut dikembangkan dengan cara klimaks. 1) Analogi, yaitu menarik kesimpulan ber-
- Jika gagasan disusun dari urutan paling kom- dasarkan persamaan isi dengan sesuatu yang
pleks menuju urutan yang paling sederhana, sudah dikenal.
pengembangan paragraf tersebut mengguna- 2) Generalisasi, yaitu proses pengambilan
kan cara antiklimaks. kesimpulan dengan memberikan pernyataan
yang bersifat khusus berupa perihal atau
• Umum-Khusus atauKhusus-Umum
kejadian untuk mendapatkan simpulan yang
- Cara umum-khusus dilakukan dengan me-
bersifat umum.
letakkan gagasan utama pada awal para-
3) Kausal, yaitu hubungan ketergantungan
graf kemudian diikuti perincian-perincian.
antara dua kalimat atau lebih, artinya suatu
Menghasilkan paragraf deduktif.
akibat akan terjadi jika ada sebab.
- Cara khusus-umum dimulai dengan perincian-
perincian dan diakhiri dengan gagasan utama. • Paragraf Campuran(Deduktif-Induktif)
Menghasilkan paragraf induktif. Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan
utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Jenis
• Sebab-Akibat
paragraf ini terdapat pada karangan deskripsi dan
Sebab berfungsi sebagai gagasan utama dan
narasi.
akibat sebagai gagasan penjelas.
• Definisi 2. Berdasarkan Tujuannya
Dilakukan dengan mengungkapkan definisi • Paragraf Deskripsi
kemudian dikembangkan dengan pikiran-pikiran Paragraf deskripsi adalah paragraf yang
penjelas yang mendukungnya. menggambarkan sesuatu menurut pengalaman
• Perbandingan dan Pertentangan pancaindera manusia dengan tujuan agar pembaca
Dilakukan dengan membandingkan atau memper- seolah-olah melihat dan merasakan sendiri objek
tentangkan dua hal yang tingkatannya sama dan yang digambarkan.
memiliki persamaan serta perbedaan. • Paragraf Narasi
• Klasifikasi Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan
Dimulai dengan pengungkapan gagasan utama suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan
kemudian dikembangkan ke dalam kalimat-kalimat pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang
penjelas berupa klasifikasi dari gagasan utamanya. diceritakan.
• Contoh-contoh • Paragraf Argumentasi
Kalimat-kalimat penjelas yang digunakan dalam Paragraf argumentasi adalah paragraf yang
paragraf berupa contoh-contoh. menyajikan suatu permasalahan dengan
• Syarat-Hasil mengemukakan bukti-bukti dan alasan yang
Syarat-syarat tentang sesuatu disampaikan kuat agar pembaca meyakini kebenaran yang
terlebih dahulu kemudian diikuti hasilnya jika diungkapkan oleh penulis atau menyatakan
syarat tersebut dipenuhi atau dilaksanakan. persetujuannya.
• Paragraf Eksposisi
F. JENIS PARAGRAF Paragraf eksposisi adalah paragraf yang
memaparkan pengetahuan atau informasi dengan
1. Berdasarkan Letak Gagasan Utama tujuan pembaca mendapatkan informasi dan
pengetahuan sejelas-jelasnya. Untuk memperjelas
• Paragraf Deduktif
pemaparan,dikemukakan pula datadan fakta.
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan
utamanya terletak di awal paragraf. Kalimat • Paragraf Persuasi
utama pada paragraf ini adalah kalimat topik. Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan
Kalimat kedua dan seterusnya merupakan kalimat mempengaruhi pembaca dengan memberikan
penjelas. data sebagai penunjang, sehingga pembaca
mengikuti pendapat yang dikemukakan penulis.

2
BAB 2 RESENSI

A. PENGERTIAN RESENSI 2. Latar Belakang Buku


- Resensi adalah ulasan yang memberikan pertim- Meliputi bentuk atau format buku, ilustrasi,
bangan atau penilaian terhadap buku. gambar, cover, kertas yang dipakai, jenis huruf,
- Resensi dibuat untuk menyampaikan keunggulan dan sebagainya.
dan kelemahan buku, karya sastra atau karya 3. Isi dan Bahasa (Kelemahan dan Keunggulan)
seni kepada pembaca, sehingga pembaca dapat
Dari segi isi, penulis resensi mengulas unsur
menentukan perlu tidaknya karya tersebut.
intrinsiknya, seperti tema, alur, cerita, perwatakan,
sudut pandang, dan sebagainya. Dari segi bahasa,
B. PRINSIP-PRINSIP RESENSI
diulas struktur kalimat, gaya bahasa, ungkapan,
Pembuatan resensi harus memperhatikan beberapa dan sebagainya. Cara yang digunakan penulis buku
hal, yaitu objektif, singkat, menyeluruh, jelas, langsung dalam mengungkapkan penyelesaian masalah dan
pada sasaran, lugas, jujur,dan sesuai dengan keadaan cara pengolahan materi juga perlu diperhatikan
dan kemampuan pembaca. oleh penulis resensi.

C. BAGIAN-BAGIAN RESENSI 4. Nilai-nilai Buku


Nilai buku dapat ditentukan dengan mem-
1. Jenis Buku bandingkan dengan karya lain dari pengarang
yang sama atau dengan pengarang lain yang isinya
Jenis buku berarti bahwa penulis resensi harus
kurang lebih sama. Nilai buku meliputi gambaran
mengklasifikasikan golongan buku yang diresensi
umum isi buku, kemurnian ide, dan sebagainya.
termasuk fiksi atau nonfiksi. Jika buku tersebut
termasuk fiksi, penulis harus menyebutkan 5. Kesimpulan
bentuknyaberuparoman,novel,atauyanglain.
Penulis resensi menyimpulkan perlu tidaknya
sebuah buku atau karya sastra dibaca.

BAB 3 WAWANCARA

A. PENGERTIAN WAWANCARA 3. Wawancara dengan Petunjuk Umum


Wawancara adalah tanya jawab yang terjadi antara Dalam wawancara ini, kerangka atau pokok masalah
orang yang mencari informasi (pewawancara) dengan yang akan ditanyakan kepada narasumber sudah disu-
orang yang memberikan informasi (narasumber). sun sebelumnya.
Wawancara dapat dilakukan secara tertutup dan
1. Wawancara Serta-Merta terbuka.
Wawancara ini merupakan wawancara dalam - Wawancara tertutup merupakan wawancara yang
situasi alami. Dalam wawancara ini, pertanyaan dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang
disampaikan seperti komunikasi sehari-hari. sifatnya rahasia atau pribadi.
- Wawancara terbuka adalah wawancara yang
2. Wawancara Menggunakan Seperangkat
dilakukan berkaitan dengan kepentingan umum,
Pertanyaan yang Telah Dibakukan
misalnya debat terbuka di televisi.
Pewawancara sudah menyiapkan urutan kata-
kata dan pertanyaannya sehingga dia tinggal
membacanya saja ketika wawancara berlangsung.

3
B. TAHAP-TAHAP WAWANCARA 2. Inti
Pewawancara mengajukan pertanyaan secara
1. Pembukaan sistematis dan mencatat setiap jawaban penting
Pewawancara memperkenalkan diri dan yang diberikan oleh narasumber.Pertanyaan yang
menyatakan maksud serta tujuan wawancara. diajukan mengandung unsur apa, siapa, kapan, di
Pewawancara juga menanyakan identitas pribadi mana, mengapa, dan bagaimana.
narasumber. Dalam melakukan wawancara,
3. Penutup
pewawancara harus menggunakan perkataan
yang sopan dan menghormati narasumber. Wawancara diakhiri dengan ucapan terima kasih
Pewawancara terlebih dahulu menyampaikan oleh pewawancara dan memberikan kesan baik
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. serta menyenangkan.

BAB 4 BERITA, PIDATO, DAN DISKUSI

A. BERITA e. Lengkap
Berita harus mampu menjawab pertanyaan
Berita adalah laporan peristiwa atau pendapat yang 5W+1H (what, who, when, where, why, how),
aktual, menarik, penting, serta cermat dalam fakta. yaitu menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di
Laporan yang berguna itu disusun dalam suatu jenis mana, mengapa, dan bagaimana.
penulisan tertentu, sehingga dapat dipahami oleh
pembaca. Dengan kata lain, berita merupakan laporan f. Sistematis
fakta. Suatu peristiwa atau kejadian atau fakta disebut Berita ditulis dengan sifat piramida terbalik,
sebagaiberitajikaperistiwa tersebutsudahdilaporkan. yaitu bagian yang berjangkauan luas dan penting
diletakkan pada bagian awal, sedangkan bagian
1. Syarat Berita yang khusus, sempit, dan kurang penting berada
Berita harus memenuhi syarat sebagai berikut. pada bagian akhir.
a. Berlandaskan fakta g. Berita harus dapat dipahami
Sebuah berita memiliki kejernihan pengungkapan
b. Aktual
masalah, ditulis secara ringkas menggunakan
Aktual berarti bahwa berita tersebut disiarkan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta tidak
tidak lama setelah terjadi peristiwa. Dengan kata menggunakan bahasa yang rancu.
lain, jarak waktu terjadinya peristiwa dan waktu
penyiaran berita berdekatan. 2. Unsur Struktur Berita
c. Menarik bagi setiap orang yang menyimak berita a. Judul
tersebut - Judul berita berfungsi memperkenalkan isi
Sebuah berita dikatakan menarik jika memenuhi berita.
faktor-faktor seperti: berguna, dekat dengan - Judul berita harus memenuhi beberapa
pembaca, bersifat konflik, merupakan berita syarat, antara lain mencerminkan isi, singkat,
lanjutan, berkaitan dengan tokoh-tokoh terkenal, lengkap, mudah dipahami, menarik, tidak
berita sesama manusia, memiliki daya pengaruh memiliki makna ganda, merupakan kata kunci
yang kuat, berupa berita bencana, humor, seks, berita, kata kerja aktif, dan mengandung
aneh (luar biasa), kemajuan (kesuksesan), dan hubungan sebab-akibat.
berita yang menimbulkan emosi bagi pembacanya.
b. Dateline (tempat dan tanggal penulisan berita)
d. Seimbang
Berita harus ditulis dengan objektif dan tidak berat c. Lead (teras berita)
sebelah. Sebuah berita disebut objektif apabila Lead mewakili isi berita sehingga dalam lead
disampaikan tanpa prasangka dan tanpa usaha diinformasikan unsur-unsur 5W+1H.
untuk mempengaruhi pembaca. d. Body (tubuh berita)

4
• Penghubung (bridge) d. Ekstempore atau ekstemporan
• Body (tubuh) Ekstemporan merupakan jenis pidato yang
• Penutup (ending) paling baik karena terjadi komunikasi yang baik
antara pembicara dengan pendengar. Pembicara
3. Menyusun Naskah Berita menyiapkan pokok-pokok pikiran yang akan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun disampaikannya dan menyampaikannya dengan
naskah berita yaitu sebagai berikut. bahasa sendiri.
a. Menggunakan struktur tata bahasa yang benar.
b. Menggunakan penalaran logika yang benar (logis). Berdasarkan tujuannya, pidato dibedakan menjadi
c. Tidak mengandung makna ambigu. berikut.
d. Menggunakan diksi atau pilihan kata yang tepat. 1. Pidato Informatif
Pidato informatif merupakan pidato yang
4. Fakta dan Opini
bertujuan memberitahukan atau menambah
Fakta dan opini merupakan dua unsur yang berbeda. pengetahuan pendengar.
- Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang benar-
2. Pidato Persuasif
benar terjadi.
Pidato persuasif bertujuan mempengaruhi
- Opini merupakan kejadian yang masih berada
pendengar. Pidato ini ditujukan agar pendengar
dalam angan-angan dan belum menjadi kenyataan.
mempercayai sesuatu, melakukannya, serta
Dengan kata lain, opini merupakan informasi
terbakar semangat dan motivasinya.
berupa gagasan, pendapat, dan harapan.
Perbedaan ini menjadi sangat penting dalam menulis 3. Pidato Rekreatif
berita. Sebuah berita harus benar-benar menyajikan Pidato rekreatifmerupakanpidatoyangdigunakan
fakta yang didukung oleh data. Jika dalam berita untuk menghibur pendengar.
terdapat opini dari narasumber atau dari wartawan,
2. Ciri-ciri Pidato yang Baik
opini tersebut harus dapat dibedakan dari fakta. Dengan
demikian, sebuah berita benar-benar menyajikan 1. Materi yang disampaikan dapat dipertanggung-
informasiyangbenar dan tidakmembohongipublik. jawabkan kebenarannya atau objektif.
2. Isi materi dan cara penyampaiannya jelas dan
B. PIDATO mudah dimengerti oleh pendengar.
3. Berisi hal-hal baru dan mengejutkan. Oleh karena
Pidato adalah bentuk komunikasi lisan yang ditujukan itu, pembicara harus mempunyai pengetahuan
kepada khalayak atau orang banyak. Dalam berpidato yang luas.
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu 4. Menciptakanklimaksatau menutuppidatodengan
penampilan, ekspresimuka, perilaku,danintonasi. uraian yang penting.
5. Tujuannya jelas.
1. Jenis Pidato
Berdasarkan persiapan yang dilakukan sebelum
berpidato dan metodenya, pidato dibedakan menjadi C. DISKUSI
empat, yaitu sebagai berikut.
- Diskusi adalah pembicaraan antara dua atau
a. Impromtu atau serta-merta
beberapa orang dengan tujuan mendapatkan
Impromtu adalah pidato yang dilakukan tanpa ada
suatu pengertian, kesepakatan, atau keputusan
persiapan yang memadai. Pembicara berpidato
bersama mengenai suatu masalah.
berdasarkan pengetahuan dan kemahiran yang
- Dalam diskusi terdapat pimpinan diskusi, notulis,
dimiliki.
dan peserta diskusi.
b. Manuskrip atau naskah - Pimpinan diskusi bertugas membuka diskusi,
Jenis pidato ini disebut pidato dengan naskah mengatur jalannya diskusi, menyimpulkan dan
karena pembicara hanya membacakan naskah memutuskan hasil diskusi.
pidato yang telah dipersiapkan. - Notulis bertugas mencatat pelaksanaan diskusi
c. Memoriter atau menghapal dari awal sampai akhir serta menulis laporan
Pidato memoriter merupakan jenis pidato yang diskusi.
dilakukan dengan menghapal naskah yang telah
dipersiapkan sebelumnya.

5
- Peserta diskusi bertugas mengemukakan pendapat 3. Jenis-jenis Diskusi
atau gagasan dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan dan hasil diskusi. 1. Konferensi
Konferensi adalah pertemuan beberapa
1. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan dalam Diskusi perwakilan kelompok atau organisasi untuk
merundingkan suatu masalah tertentu.
a. Mengemukakan Pendapat 2. Panel
• Menggunakan bahasa Indonesia yang baik Panel merupakan bentuk diskusi yang terdiri atas
dan benar. beberapa panelis dan moderator. Panelis terdiri
• Menyampaikan pendapat dengan kalimat atas orang-orang yang berbeda keahliannya
yang singkat dan jelas. yang bersepakat mengutarakan pendapat
• Gagasan dan tanggapan yang disampaikan dan pandangannya mengenai suatu masalah
disertai alasan-alasan yang dapat diper- dari kepentingan pengunjung atau majelis.
tanggung-jawabkan. Permasalahan yang didiskusikan akan memberi
• Bersikap wajar,tidak kaku, tidak angkuh, tidak penerangan atau perluasan pengetahuan kepada
pemalu, dan tidak pesimis. umum tentang permasalahan yang sedang hidup
b. Menolak Pendapat di masyarakat.
• Pendapat disampaikan dengan alasan yang 3. Simposium
logis dan berkaitan dengan hal yang ditolak. - Simposium merupakan bentuk diskusi yang
• Menunjukkan kekurangan pendapat yang digunakan untuk mengetahui berbagai aspek
ditolak tanpa menghina dan menyinggung suatu masalah dalam waktu yang relatif
perasaan. singkat.
c. Bertanya - Simposium diikuti oleh seorang moderator,
• Menanyakan hal-hal yang benar-benar belum beberapa orang pembicara, dan banyak
diketahui. peserta.
• Bersikap rendah hati. 4. Seminar
• Menawarkan jawaban sebagai saran. Seminar sering disebut sebagai diskusi ilmiah meja
• Menyampaikan pertanyaan dengan singkat bundar. Seminar bertujuan menemukan cara atau
dan jelas. jalan pemecahan masalah yang biasanya diadakan
oleh seseorang yang sedang melaksanakan tugas.
2. Laporan Hasil Diskusi
5. Brainstorming
Penyusunan laporan hasil diskusi harus sistematis dan Brainstorming merupakan bentuk diskusi yang
meliputi hal-hal berikut. digunakan untuk memecahkan permasalahan.
a. Judul laporan Keterampilan berbicara dan penguasaan teknik
b. Kata pengantar pengutaraan pendapat sangat dibutuhkan. Dalam
c. Daftar isi brainstorming, diharapkan akan tercetus kritik
d. Bab perencanaan diskusi serta gagasan sebanyak-banyaknya. Semakin
e. Bab pelaksanaan diskusi aneh, tegas, dan semakin berani sebuah gagasan,
f. Bab kesimpulan diskusi brainstorming dianggap semakin baik.
g. Lampiran 6. Kolokium
Kolokium merupakan bentuk diskusi yang
Dalam menyusun laporan, harus diperhatikan hal-hal menghadirkan orang-orang yang ahli dalam diskusi
berikut. sebagai narasumber yang bisa meluruskan suatu
a. Penyajian laporan objektif dan faktual. pembicaraan yang menyimpang dari persoalan
b. Laporan disusun secara kronologis dan sistematis. yang menjadi pokok diskusi.
c. Ditulis dengan bahasa yang singkat dan jelas.
7. Workshop atau lokakarya
d. Menghindari unsur subjektif.
Workshop atau lokakarya adalah pertemuan yang
dihadiri oleh sekelompok orang dengan pekerjaan
sejenis. Pembicaraan yang dilakukan berkaitan
dengan masalah teknis pekerjaan mereka.

6
BAB 5 SURAT

Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis antara 3. Surat Pemberitahuan


seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga
lainnya. Surat yang isinya memberitahukan sesuatu agar
diketahui orang lain.
A. BAGIAN-BAGIAN SURAT 4. Surat Perjanjian
Surat resmi terdiri atas bagian-bagian berikut. Adalah surat yang berisi kesepakatan dua belah
pihak mengenai suatu urusan. Hal-hal yang perlu
1. Kepala Surat diperhatikan dalam pembuatan surat perjanjian,
yaitu judul perjanjian, identitas pihak-pihak yang
2. Pembukaan mengadakan perjanjian, isi perjanjian, hak dan
• tanggalsurat, • perihal surat, kewajiban serta ketentuan yang disepakati yang
• nomor surat, • alamatsurat. ditulis dalam bentuk pasal-pasal, dan tanda
• lampiran surat, tangan kedua belah pihak di atas materai, serta
adanya saksi.
3. Isi Surat atau Tubuh Surat
• salam pembuka, 5. Surat Edaran
• isi surat. Surat edaran adalah surat yang berisi informasi
yang harus diketahui banyak pihak dalam suatu
4. Penutup lembaga.
• salam penutup,
• tanda tangan dan nama terang, 6. Surat Undangan
• jabatan, Surat yang berisi permintaan atau undangan
• tembusan. kepada penerima surat agar berpartisipasi dalam
kegiatan yang diadakan oleh pengirim.
B. JENIS-JENIS SURAT
7. Surat Kuasa
Secara umum, surat dibedakan menjadi dua jenis.
Surat kuasa merupakan surat yang berisi
1. Surat resmi: surat yang digunakan dalam
pemberian wewenang atas sesuatu.
situasi resmi, misalnya dalam kedinasan dan
perdagangan. 8. Surat Lamaran Pekerjaan
2. Surat tidak resmi: surat yang digunakan untuk
Surat lamaran pekerjaan ditulis oleh seseorang
kepentingan yang tidak resmi, misalnya untuk
kepada instansi atau perusahaan untuk dapat
kepentingan keluarga.
diterima menjadi pegawai pada instansi atau
Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan menjadi perusahaan tersebut. Isi surat lamaran pekerjaan
berikut. harus singkat, padat, sopan, dan langsung
pada persoalan. Dalam surat tersebut, penulis
1. Surat Permohonan Izin mengemukakan identitas serta pekerjaan yang
Berisi permohonan izin dari pengirim kepada dikehendaki. Selain itu, perlu disebutkan pula
penerima mengenai sesuatu. Dalam surat sumber pengajuan lamaran tersebut, misalnya
permohonan izin, harus dituliskan kejelasan dari koran, radio, televisi, atau inisiatif sendiri.
alasan pengajuan permohonan tersebut.
9. Memorandum atau Memo
2. Surat Permohonan Maaf Memorandum merupakan surat yang berisi catatan
Surat yang berisi permintaan maaf, disampaikan singkat tentang pokok-pokok permasalahan yang
oleh pihak yang telah melakukan kesalahan atau ingin dibicarakan. Memo dibuat oleh pihak atasan
menyakiti suatu pihak kepada pihak yang disakiti kepada bawahan atau pejabat setingkat dengan
tersebut. pembuat memo.

7
BAB 6 KARYA TULIS

A. PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH 4. Menunjukkan kemampuan mengumpulkan ber-


bagai sumber informasi dalam suatu kegiatan
- Karya tulis ilmiah adalah karangan ilmiah yang secara utuh.
memiliki sifat atau ciri-ciri ilmu pengetahuan, yaitu
objektif, tidak berprasangka, tanpa penilaian atau C. SISTEMATIKA KARYA TULIS
pendapat pribadi, sistematis, dan didasarkan pada
suatu penelitian dalam hubungannya dengan Sistematika karya tulis adalah sebagai berikut.
sebuah teori. 1. Pendahuluan
- Karya tulis ilmiah juga dapat diartikan sebagai
tulisan atau karangan yang mengungkapkan Berisi persoalan yang akan dibahas, latar belakang
masalah dan pemecahannya secara ilmiah, masalah, masalah yang akan dibahas, prosedur
didukung oleh fakta, bersifat tepat, lengkap, dan pemecahanmasalah, dan sistematika uraian.
benar, pengembangannya secara sistematis dan 2. Isi dan Pembahasan
logis dengan landasan metode ilmiah dan bersifat
tidak memihak serta tidak emosional. Berisi topik-topik masalah yang akan dibahas atau
dibicarakan. Bagian ini menunjukkan kemampuan
penulis dalam menjawab permasalahan yang
B. KARAKTERISTIK KARYA TULIS
diajukan.
Sebagai sebuah karangan yang membahas suatu per-
soalan dan memiliki sifat-sifat pengetahuan, karya tulis 3. Kesimpulan
mempunyai karakter sebagai berikut. Berisi makna yang diberikan penulis terhadap
1. Merupakan hasil kajian literatur dan laporan uraian yang tidak diuraikan dalam bab isi.
pelaksanaan suatu kegiatan lapangan. Kesimpulan bukan berisi ringkasan ini.
2. Menunjukkan pemahaman penulis tentang
masalah yang dikaji secara teoretis dengan
kemampuan penulis dalam menerapkan prosedur
dan prinsip atauteori.
3. Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap
isi dari berbagai sumber yang digunakan.

BAB 7 AFIKS

A. PENGERTIAN AFIKS B. JENIS-JENIS AFIKS


- Imbuhan (afiks) adalah sisipan yang dibubuhkan 1. Prefiks
pada sebuah kata.
- Afiks meliputi beberapa jenis, yaitu prefiks Prefiks atau awalan adalah afiks yang dibubuhkan
(awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), dan pada awal sebuah kata. Prefiks meliputi me-, ber-,
konfiks (imbuhan gabung). di-, pe(nasal)-, pe-, ke-, se-, ter-, per-, me(nasal)-.
- Proses pemberian imbuhan atau afiksasi 2. Infiks
mengakibatkan perubahan bunyi, menghasilkan
Infiks atau sisipan adalah afiks yang dibubuhkan
makna gramatikal, dan mengubah fungsi atau
pada tengah kata. Infiks meliputi -em-, -el-, -er-,
kelas kata.
-in-.

8
3. Sufiks ‘dalam keadaan’.
Sufiks atau akhiran adalah afiks yang terletak di • ber-, menyatakan makna ‘menggunakan’,
akhir kata, meliputi –an, -i, -kan, -nya. ‘mempunyai’, ‘menjadi’, ‘kumpulan’, ‘dalam
keadaan’, melakukan perbuatan untuk diri
4. Konfiks (Imbuhan Gabung) sendiri’, ‘resiprok’.
Konfiks atau imbuhan gabung adalah imbuhan • di-, menyatakan ‘suatu tindakan pasif’.
berupa awalan dan akhiran yang digunakan • pe(nasal)-, menyatakan makna ‘alat untuk
sekaligus. Konfiks meliputi ber-an, pe(nasal)-an, melakukan tindakan’, ‘orang yang memiliki
pe-an, ke-an, se-nya. sifat’, ‘yang menyebabkan jadi’, ‘orang yang
(biasa) melakukan’.
C. FUNGSI AFIKSASI • pe-, menyatakan makna ‘orang yang...’.
• ke-, menyatakan ‘bilangan tingkat’ dan ‘orang
atau sesuatu yang di....’.
1. Fungsi Prefiks atau Awalan
• se-, menyatakan makna ‘satu’, ‘kesatuan’,
• me-, berfungsi membentuk kata kerja transitif ‘setelah’, ‘menyerupai’, ‘sebanyak’.
dan intransitif; membentuk kata keterangan • ter-, menyatakan ‘tingkat superlatif’, ‘setelah’,
atau adverbial; membentuk kata sifat; dan ‘sama dengan atau menyerupai’.
membentuk kata benda. • per-, menyatakan makna ‘membuat jadi’,
• ber-, berfungsi membentuk kata kerja, kecuali ‘membuat lebih’, ‘menyatakan intensitas’.
yang memiliki arti ‘mempunyai’.
• di-, berfungsi membentuk kata kerja pasif. 2. Makna Infiks atau Sisipan
• pe(nasal)-, berfungsi membentuk kata benda. Infiks atau sisipan pada umumnya menyatakan
• pe- , berfungsi membentuk kata benda. ‘banyak’, ‘intensitas’, dan ‘mempunyai sifat’.
• ke-, berfungsi membentuk kata bilangan dan
kata benda. 3. Makna Sufiks atau Akhiran
• se-, berfungsi membentuk kata kerja pasif. • -an, menyatakan ‘tempat’, ‘alat melakukan
sesuatu’, ‘hasil’, ‘hal atau cara’, ‘sesuatu yang
2. Fungsi Sufiks atau Akhiran
biasa di...’, ‘tiap-tiap’, ‘menyerupai’, ‘bersifat’.
• -an, berfungsi membentuk kata benda dan • -kan, menyatakan ‘kausatif’, ‘benefaktif’,
kata sifat. ‘menyebabkan’, ‘membawa ke...’.
• -i, membentuk kata kerja transitif. • -i, menyatakan ‘tindakan dilakukan berulang-
• -kan, berfungsi membentuk kata kerja ulang’, ‘objek lokatif’, ‘mengeluarkan’,
transitif. ‘kausatif’.
• -nya berfungsi membentuk kata benda, kata • -nya sebagai akhiran merupakan bentuk –nya
keterangandankatatugas,sertakatasandang yang tidak bermakna ‘dia’.
penentu.
3. Fungsi Konfiks atau Imbuhan Gabung 4. Makna Konfiks atau Imbuhan Gabung
• ber-an, berfungsi membentuk kata kerja. • ber-an, menyatakan ‘resiprok’, ‘perbuatan
• pe(nasal)-an, berfungsi membentuk kata berulang-ulang’.
benda. • per-an, menyatakan ‘hal yang berhubungan
• pe-an, berfungsi membentuk kata beda. dengan’, ‘tempat atau daerah’, ‘hal atau hasil’.
• ke-an,berfungsi membentuk kata benda. • ke-an, menyatakan ‘tempat’, ‘hal’, ‘dapat di’,
‘dalam keadaan’, ‘tidak sengaja’, ‘terlalu’,
D. MAKNA AFIKSASI ‘agak’.
• se-nya, menyatakan ‘superlatif’ atau ‘paling’.
1. Makna Prefiks atau Awalan
• me-, sebagai kata kerja transitif, me- menya-
takan makna ‘menghasilkan’, ‘melakukan
perbuatan’, dan ‘mempergunakan’; sebagai
kata kerja intransitif, me- menyatakan
‘mengerjakan sesuatu’, ‘menuju’, ‘menjadi’,

9
BAB 7 NOVEL, CERPEN, DAN PUISI

A. NOVEL DAN CERPEN • Alur


Alur merupakan cerita yang berisi urutan
- Novel adalah karya imajinatif dalam bentuk kejadian dan setiap kejadian dihubungkan secara
prosa yang mengisahkan kehidupan seorang atau sebab akibat.
beberapa tokoh. Berdasarkan jumlah pengembangan ceritanya,
- Cerpen adalah karangan pendek berbentuk prosa alur dibedakan menjadi berikut.
yang menyajikan peristiwa yang cermat dan jelas, 1) Alur tunggal, yaitu alur yang hanya
berfokus pada satu aspek cerita, dan isi ceritanya mempunyai satu pengembangan cerita.
logis dengan kehidupan nyata. 2) Alur ganda, yaitu alur yang mempunyai
1. Perbedaan Novel dan Cerpen beberapa pengembangancerita.
Berdasarkan kepaduannya, alur dibedakan
a. Dilihat dari segi cerita, novel mengemukakan
menjadi berikut.
cerita dengan lebih rinci dan detail (alur 1) Alur erat, yaitu alur yang mempunyai
sederhana), dengan permasalahan yang
hubungan padu antara peristiwa yang satu
kompleks sehingga alur menjadi lebih panjang
dengan yang lain.
yang ditandai dengan perubahan nasib pada diri
2) Alurlonggar,yaitualuryanghubunganantar-
tokoh, sedangkan cerpen mengemukakan cerita
peristiwa di dalamnya terjalin renggang.
dengan lebih ringkas.
b. Novel memungkinkan munculnya banyak tokoh • Latar atau setting
dalam berbagai karakter, sedangkan dalam - Latar atau setting mengacu pada pengertian
cerpen tokoh yang dimunculkan hanya beberapa tempat, hubungan waktu, dan lingkungan
orang saja. sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa
c. Tema dalam novel lebih kompleks, sedangkan yang diceritakan.
pada cerpen tema relatif sederhana. - Latar dalam karya fiksi, seperti novel dan
d. Latar dalam novel dilukiskan secara rinci, cerpen, tidak terbatas pada penempatan
sehingga dapat memberikan gambaran yang lokasi-lokasi tertentu yang bersifat fisik saja,
lebih jelas, konkret dan pasti. Sebaliknya, cerpen tetapi juga berwujud tata cara, adat istiadat,
tidak memerlukan detail-detail khusus tentang kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku di
keadaan latar. tempat yang bersangkutan.
• Penokohan
2. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel dan Cerpen Penokohan adalah perlukisan gambaran yang
- Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam
membangun karya sastra dan secara langsung sebuah cerita.
ikut serta membangun cerita. Tokoh dilukiskan dengan teknik langsung dan
- Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada tidak langsung.
di luar karya sastra dan secara tidak langsung - Teknik langsung diungkapkan oleh
mempengaruhi bangunan karya sastra. pengarang dengan memberikan deskripsi,
a. Unsur Intrinsik Novel dan Cerpen uraian, atau penjelasan secara langsung,
• Tema seperti penjelasan tentang sifat, tingkah
Tema adalah gagasan atau amanat utama laku, dan ciri fisik tokoh.
yang menjalin struktur isi cerita. Tema juga - Teknik tidak langsung diungkapkan oleh
dapat diungkapkan sebagai dasar cerita atau pengarang melalui cakapan yang dilakukan
gagasan dasar umum novel dan cerpen. Tema oleh tokoh, tingkah laku tokoh, pikiran dan
biasanya menyangkut masalah kehidupan, perasaan tokoh, reaksi tokoh terhadap suatu
seperti cinta, kecemasan, dendam, religius, kejadian, dan reaksi tokoh lain.
harga diri, kesetiakawanan, keadilan, • Sudut pandang
kebenaran, dansebagainya. Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam

10
membawakan cerita atau posisi peristiwa dan penuh dengan perbandingan, asosiasi, perlambang,
tindakan. Sudut pandang dapat dibedakan kiasan, dan sering bermakna ganda (ambigu), serta
menjadi dua. memerlukan kemerduan pengungkapan.
- Sudutpandang orang pertama menempatkan
pengarang sebagai seseorang yang terlibat di 1. Unsur Puisi
dalam cerita.
- Sudut pandang orang ketiga menempatkan a. Unsur Bentuk
pengarang sebagai seseorang yang berada Unsur bentuk meliputi hal-hal berikut.
di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh • Bunyi
cerita dengan menyebut nama dan kata Unsur bunyi dalam puisi berperan agar
gantinya. puisi tersebut merdu ketika dibaca dan
didengarkan. Unsur bunyi terdiri atas rima
• Gaya
dan irama.
Gaya menyangkut cara khas pengarang dalam
1) Rima
mengungkapkan ekspresi berceritanya dalam
Rima disebut juga sajak, yaitu bunyi yang
novel atau cerpen yang ia tulis. Gaya tersebut
berselang atau berulang, baik di dalam
menyangkut bagaimana seorang pengarang
(tengah) maupun di akhir baris atau larik.
memilih tema, persoalan, meninjau persoalan,
− Berdasarkan perulangan bunyi dalam
dan menceritakannya dalam sebuah novel atau
puisi tersebut.
cerpen. Dengan kata lain, gaya berkaitan dengan
a) Rima sempurna adalah perulangan
nada cerita dan cara pemakaian bahasa yang
bunyi yang timbul sebagai akibat
spesifik oleh pengarang.
ulangan kata tertentu.
• Amanat b) Rima paruh merupakan perulangan
Amanat merupakan sesuatu yang ingin bunyi yang terdapat pada sebagian
disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, baris dan kata-kata tertentu.
merupakan makna yang terkandung dalam sebuah c) Aliterasi adalah perulangan bunyi
karya dan disarankan melalui cerita. konsonan.
b. Unsur Ekstrinsik Novel dan Cerpen d) Asonansi adalah perulangan bunyi
Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam sebuah karya vokal yang terdapat pada baris-baris
sastra antara lain berupa sikap, keyakinan, dan puisi.
pan-dangan hidup pengarang yang mempengaruhi − Berdasarkan posisi kata yang
karya yang ditulisnya. Selain itu, terdapat pula mendukungnya.
unsur ekstrinsik berupa keadaan lingkungan a) Rima awal merupakan perulangan
pengarang, seperti ekonomi, politik, dan sosial. bunyi yang terdapat pada tiap awal
baris.
3. Nilai Moral Novel dan Cerpen b) Rima tengah mengalami perulangan
- Moral, akhlak, atau budi pekerti mengandung dua bunyi pada tengah baris.
pengertian, yaitu: ajaran baik buruk yang diterima c) Rima akhir mengalami perulangan
umummengenaiperbuatan,sikap,kewajiban,dan bunyi pada akhir baris.
sebagainya; ajaran kesusilaan yang terungkap dari − Berdasarkan hubungan antarbaris dalam
suatu cerita. tiap bait.
- Karya sastra tidak hanya berisi cerita, tetapi di a) Rima merata (terus) ditandai dengan
dalamnya terkandung berbagai ajaran kesusilaan, adanya perulangan bunyi a-a-a-a
ajaran tentang bagaimana harus berbuat dan pada semua akhir baris.
bersikap, baik kepada diri sendiri, sesama manusia, b) Rima berselang atau rima silang
binatang, alam, maupun terhadap Tuhan. (a-b-a-b).
c) Rima berangkai (a-a-b-b).
d) Rima berpeluk (a-b-b-a).
B. PUISI
2) Irama
Puisi merupakan jenis karya sastra (karangan Irama adalah paduan yang menimbulkan
terikat) yang biasa diungkapkan dengan bahasa yang unsur musikalitas, baik berupa alunan
padat, menekankan pemakaian kata konotatif yang keras-lunak, tinggi-rendah, panjang-

11
pendek, dan kuat-lemah, yang mampu kata-kata. Citraan dibedakan menjadi
menimbulkan kemerduan, kesan suasana citraan penglihatan, pendengaran, rabaan,
dan makna tertentu. Dengan kata lain, pengecapan, penciuman, dan gerak.
irama dalam sebuah puisi berfungsi Misalnya, citra pengecapan dapat dirasakan
mendukung makna dan menimbulkan pada kutipan puisi: ingin kuhalau hidup yang
suasana tertentu. terasa pahit tembakau, berganti manisnya
Berdasarkan suasana yang ditimbulkan, madu….
dibedakan adanya bunyi euphony, cacophony, • Bentuk Visual
dan anomatope. Bentuk visual meliputi penggunaan tipografi
- Euphony: bunyi yang menimbulkan dan susunan baris. Tipografi berfungsi
suasana menyenangkan. membuat penampilan puisi menjadi artistik
- Cacophony: bunyi yang menimbulkan dan memberikan nuansa makna dan nuansa
suasana muram dan tidak menyenangkan. tertentu. Baris dalam puisi disebut juga
- Anomatope: bunyi berupa peniruan larik. Beberapa contoh bentuk tipografi puisi
atas bunyi-bunyi yang terdapat di alam, adalah sebagai berikut.
seperti bunyiangin, laut, dan binatang. 1) Bentuk seperti prosa
• Diksi Kalau ada daham-daham terdengar
Diksi adalah pilihan kata atau frase dalam di malam hari, aku tahu itu saudara
karya sastra. kembarku. Ia menanti aku di pekarangan,
• Bahasa Kias karena aku melarang ia masuk.
Bahasa kias merupakan penyimpangan dari Pernah ia begitu rindu kepadaku
pemakaian bahasa yang biasa, yang makna dan tiba-tiba hadir di tengah keluargaku
katanya atau rangkaian katanya digunakan dengan tamu-tamu yang sedang berpesta
dengan tujuan mencapai efek tertentu. merayakan hari lahirku. Mereka semua
Bahasa kias dalam puisi dibedakan menjadi ketakutan melihat ia duduk di dalam,
beberapa jenis. karena muka saudara kembarku sangat
1) Personifikasi: bentuk kiasan yang me- buruk. Aku malu dan minta ia menunggu
nyamakan benda dengan manusia. di luar kalau mau bertemu dengan aku.
2) Metafora: bentuk kiasan yang menya- (Saudara Kembarku)
takan sesuatu sebagai hal yang sebanding Subagio Sastrowardoyo
dengan hal lain yang sesungguhnya tidak 2) Bentuk konvensional
sama. hatiku angin
3) Perumpamaan (simile): kiasan yang me- mengembara
nyamakansatuhaldenganhallaindengan mengalir
menggunakan kata-kata pembanding se- terhirup nafasmu
perti bagai, laksana, seperti, seumpama,
dan lain-lain. hatiku angin
4) Metonimia diartikan sebagai pengertian menyebar
yang satu digunakan sebagai pengertian kosong tak terlihat
lain yang berdekatan. mencemari nadi
5) Sinekdok dibedakan menjadi sinekdok meracun darah
pars prototo (sebagian untuk mewakili hingga kaku
keseluruhan) dan sinekdok totem bagai patung diriku
proparte (keseluruhan untuk menyebut (Hatiku Angin)
atau mewakili sebagian). Evi Idawati
6) Alegori: cerita kiasan atau lukisan yang
mengiaskan hal lain, alegori merupakan 3) Bentuk zigzag
perluasan dari metafora. Contoh puisi:
(Tragedi Winka & Sihka)
• Citraan
Sutardji Calzoum Bachri
Citraan merupakan gambaran-gambaran
angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui

12
2. Unsur Makna 2) Karmina atau pantun kilat, yaitu pantun
Berbeda dengan unsur bentuk yang dapat diamati yang terdiri atas dua baris (pantun dua
secara visual, makna merupakan unsur puisi yang seuntai).
hanya bisa ditangkap melalui kepekaan batin dan 3) Talibun, yaitu pantun yang tiap bait
daya kritis pembaca. Secara umum, makna puisi terdiri atas 6, 8, atau 10 baris.
terdiri atas perasaan (sense), pokok persoalan 4) Pantun berkait atau pantun rantai atau
(subject matter), sikap penyair (feeling), dan nada seloka.
(tone).
Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan
• Perasaan (sense)
menjadi pantun nasib, pantun adat, pantun
Perasaan (sense) merupakan gambaran dunia
agama, pantun cinta kasih, pantun anak,
yang diciptakan oleh penyair.
pantun muda-mudi, pantun nasihat, pantun
• Pokok Persoalan (subject matter) teka-teki, dan pantun jenaka.
Pokok persoalan (subject matter) merupakan
• Syair
rincian perasaan dalam bentuk satuan-satuan
Syair merupakan bentuk puisi lama yang
yang problematik.
berasal dari Arab. Syair tidak hanya berisi
• Sikap Penyair (feeling) cerita atau kisah tetapi berisi nasihat, ajaran
Sikap penyair (feeling) merupakan unsur ilmu, kemasyarakatan, adat, dan sebagainya.
makna yang terkandung di dalam puisi yang Ciri-ciri syair yaitu sebagai berikut.
berhubungan dengan pendirian penyair 1) Setiap bait terdiri atas empat baris.
terhadap pokok-pokok persoalan yang 2) Setiap baris merupakan kalimat lengkap
dihadapinya. yang terdiri atas 8-12 suku kata dan 3-4
• Nada (tone) kata.
Nada (tone) merupakan sikap pengarang 3) Memiliki pola sajak a-a-a-a.
terhadap pembaca. Sikap penyair kepada 4) Semua baris merupakan isi.
pembaca dapat berupa sikap menasihati, 5) Rangkaian bait satu dengan bait
menyindir, masa bodoh, memberikan sebuah berikutnya merupakan rangkaian cerita.
solusi, dan sebagainya. • Gurindam
Gurindam merupakan puisi lama yang timbul
2. Jenis Puisi akibat adanya pergaulan dengan orang-orang
Hindu. Gurindam memiliki ciri-ciri berikut.
a. Puisi Lama
1) Terdiri atas dua baris dengan pola rima
Puisi lama merupakan puisi rakyat yang tidak
a-a-a-a.
dikenal nama pengarangnya dan sangat terikat
2) Kedua baris pada gurindam mempunyai
oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait,
hubung-an sebab-akibat, baris pertama
jumlah suku kata maupun rima. Puisi lama terbagi
merupakan syarat dan baris kedua adalah
atas pantun, syair, dan gurindam.
jawabannya.
• Pantun 3) Pada umumnya, gurindam berisi nasihat.
Ciri-ciri pantun:
1) Setiap bait terdiri atas empat baris.
2) Setiap baris atau larik terdiri atas empat b. Puisi Baru
kata dan 8-12 suku kata. Puisi baru muncul pada tahun 30-an. Puisi baru
3) Baris pertama dan kedua berisi kiasan terbagi menjadi delapan, yaitusebagai berikut.
yang disebut sampiran, baris ketiga dan • Distikon (puisi dengan untaian 2 baris).
keempat merupakan isi atau maksud • Terzina (untaian 3baris).
yang sesungguhnya. • Kuatren (untaian 4baris).
4) Pola rima pantun adalah a-b-a-b. • Kuin (untaian 5baris).
5) Isi pantun berupa curahan perasaan. • Sekstet (untaian 6baris).
Berdasarkan jumlah larik atau baris, pantun • Septima (untaian 7baris).
dibedakan menjadi berikut. • Oktaf (untaian 8baris).
1) Pantun biasa, yaitu pantun yang terdiri • Soneta (untaian 14 baris).
atas empat baris.

13
c. Puisi Bebas Berdasarkan isi kandungan cerita, drama dibedakan
Puisi bebas adalah puisi yang tidak mengindahkan menjadi berikut.
kaidah-kaidah puisi, seperti rima, irama, baris, dan a. Drama komedi adalah drama yang lucu dan
bait. menggelitik penuh keceriaan.
d. Puisi Kontemporer b. Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih
Puisikontemporerterdiriatasjenispuisiberikut. penuh kemalangan.
• Puisi mini kata, yaitu puisi yang menggunakan
c. Drama tragedi komedi adalah drama yang me-
sedikit kata.
ngandung cerita sedih dan lucu.
• Puisi mantra, yaitu puisi yang mengutamakan
kata sebagai unsur bunyi. d. Opera adalah drama yang mengandung musik dan
• Puisi konkret, yaitu puisi yang membuat nyanyian.
bunyi dan kata menjadi berwujud. e. Lelucon/dagelan adalah drama yang lakonnya
• Puisitipografi, yaitupuisiyang mengutamakan selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak
bentuk atau bangun. tawa penonton.
• Puisi mbeling, yaitu puisi yang berisi kelakar f. Operet/operette adalah opera yang ceritanya
atau humor dengan permasalahan yang lebih pendek.
sederhana. g. Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam
• Puisi tanpa kata, yaitu puisi yang menguta- bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa
makan titik-titik, garis, dan simbol-simbol lain. pembicaraan.
3. Menafsirkan Puisi h. Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang
Sebuah puisi dapat ditafsirkan dalam bentuk tulisan dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan
atau prosa. Untuk dapat memahami isi sebuah puisi, mimik wajah pelakunya.
dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut. i. Passie adalah drama yang mengandung unsur
a. Memparafrasekan puisi, yaitu dengan memberi agama/religius.
penanda makna atau mencari makna setiap kata j. Wayang adalah drama yang menggunakan pemain
yag digunakan oleh penyair. berupa boneka wayang.
b. Merasakan dan menghubungkan kata-kata secara
lugas, kias, dan lambang dengan tidak hanya 2. Unsur-unsur Drama
mengandalkan pikiran. a. Tema (Topik)
c. Memperhatikan pengiasan dan pelambangan
Tema merupakan pokok pikiran atau sesuatu yang
penyair, penggunaan kata-kata abstrak, lukisan
melandasi suatu karya sastra. Tema atau topik
yang hidup, dan nilai-nilai yang dikandung.
adalah ide pokok dari lakon atau drama. Istilah
tema dalam drama sering disebut dengan premise,
C. DRAMA yang berperan sebagai landasan pengembangan
Drama adalah cerita tentang konflik manusia yang pola bangun cerita.
ditampilkan dalam bentuk dialog atau percakapan dan b. Tokoh
action pada pentas di hadapan penonton (audience). Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa
dalam cerita, sehingga peristiwa tersebut mampu
1. Jenis Drama
menjalin suatu cerita yang padu.
Menurut waktunya, drama dapat dibedakan dalam dua Untuk menganalisis tokoh dalam sebuah drama
jenis, yaitu drama baru dan drama lama. dapat dilakukan melalui pemahaman dialog dan
a. Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan tingkah laku atau perbuatan tokoh yang hadir
untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat dalam drama.
yang umumnya bertema kehidupan manusia
c. Situasi (Latar)
sehari-hari.
Latar adalah lingkungan tempat untuk mengeks-
b. Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya
presikan diri tokoh dan tempatterjadinya peristiwa.
menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana
Latar dapat berfungsi sebagai metonimia atau
atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar
metafora yaitu sebagai ekspresi dari tokoh-tokoh
biasa, dan lain sebagainya.
yang ada.

14
Fungsi latar dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi 3. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama
fisikal dan fungsi psikologis. Di dalam cerita drama, juga terdapat tema, amanat,
- Fungsi fisikal memberikan informasi situasi karakteristik tokoh, alur, Iatar cerita, dan dialog. Unsur
(ruang dan tempat) sebagaimana adanya, se- yang tidak ditemukan adalah sudut pandang cerita
hingga sebuah cerita menjadi logis. (point of view) karena drama merupakan seni bertutur
- Fungsi psikologis, sebagai keadaan batin langsung.
para tokoh, menjadi metafor dari keadaan Latar divisualisasikan melalui dekorasi panggung dan
emosional dan spiritual tokoh. diperkuat dengan efek-efek tertentu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ber- Karakterisasi drama sepenuhnya dilakukan secara
dasarkan macamnya, latar dibagi menjadi latar dramatik melalui akting pemain, kostum, make-up, dan
fisik dan latar sosial. Secara fungsional latar dapat visualisasi latar dalam dekorasi panggung.
dibedakan menjadi latar fisik dan latar psikologis.
d. Lakuan (Plot)
Plot sebuah naskah drama ialah pengembangan
peristiwa-peristiwa dramatik melalui munculnya
motivasi-motivasi yang mengenai karakter tokoh.

BAB 8 SASTRA MELAYU KLASIK


2. Cerita Binatang (Fabel)
A. PENGERTIAN SASTRA MELAYU KLASIK
Cerita binatang merupakan cerita yang tokohnya
- Sastra Melayu Klasik merupakan sastra yang berupa binatang. Dalam cerita binatang,
tumbuh dan berkembang pada masa masyarakat digambarkan hewan dapat bertingkah laku seperti
Melayu zaman dahulu. manusia. Cerita binatang penuh dengan sindiran
- Di dalam karya sastra pada zaman Melayu Klasik dan nasihat.
ini, terdapat beberapa nilai moral, antara lain
berisi ajaran untuk bersikap dan berbuat kepada 3. Cerita Penglipur Lara
orangtua, orang yang lebih muda, anggota Cerita penglipur lara digunakan untuk menghibur
keluarga, lawan, dan kawan. Dalam sastra Melayu hati yang sedih. Oleh karena itu, apa yang
Klasik juga disampaikan ajaran tentang ilmu dikisahkan dalam cerita ini adalah hal-hal yang
pengetahuan,teknologi, negara,danlain-lain. indah, penuh angan-angan, dan keajaiban. Contoh
cerita penglipur lara adalah Hikayat Malin Dena
B. JENIS SASTRA MELAYU KLASIK dan Si LumbutMada.
Jenis sastra pada masa Melayu Klasik dibedakan 4. Cerita Jenaka
menjadi dua bentuk, yaitu puisi dan prosa. Bentuk
Cerita jenaka merupakan cerita yang mengandung
puisinya adalah pantun dan syair. Bentuk prosa
unsur humor di dalamnya. Contoh: Pak Belalang
meliputi cerita asal-usul (legenda), cerita binatang,
dan Lebai Malang.
cerita pelipur lara, cerita jenaka, dan cerita sejarah
atau hikayat. 5. Cerita Sejarah (Hikayat)
1. Cerita Asal-Usul (Legenda) Hikayat merupakan cerita yang sumbernya berasal
darikisah-kisahkehidupanrajadandewa.Contoh:
Cerita asal-usul merupakan cerita tentang asal
Hikayat Banjar dan Hikayat Raja Pasai.
mula terjadinya sesuatu. Cerita asal-usul terbagi
atas ceita asal-usul dunia binatang, cerita asal-usul
dunia tumbuhan, dan cerita asal-usul terjadinya
suatu tempat.

15
Contoh-contoh Soal
Teks berikut untuk soal nomor 1 – 3, bacalah dengan cermat!

(1) Isu ini seakan makin mencuat setelah pekan lalu Kanada, Haiti, Republik
Dominika, Selandia Baru, dan Australia menyatakan kewaspadaan terhadap
produk buatan China. (2) Hal ini makin terasa mencuat lagi setelah mantan
Dirjen Pengawas Makanan dan Obatan-obatan China Zheng Xaoyu dihukum
mati Zheng yang menjabat pada instansi itu, periode 1998-2005 dianggap
berperan besar. (3) Di masa jabatannya, ia telah meloloskan banyak
makanan dan obat-obatan palsu, serta berbahaya. (4) Ia mendapatkan suap
sekitar Rp 7,6 miliar atas perbuatannya yang membahayakan nyawa orang.
(5) "Hukuman bagi Zheng merupakan langkah penting untuk mengatasi
persoalan besar industri farmasi," kata Chen Zhonglin, profesor hukum di
sebuah universitas di Chengu. (6) Berpikir dua kali kini warga China berpikir
dua kali sebelum membeli produk. (7) "Lihat warna benda ini," kata Ning
Qiyun, saat membeli saus dengan warna merah yang terlalu mencolok di
supermarket dan ”Saya kini ekstrawaspada”.

No. Soal
1
Ide pokok paragraf tersebut adalah ....

A. mencuatnya makanan dan obatan-obatan China


B. warga China berpikir dua kali mambeli produknya
C. kewaspadaan terhadap produk buatan China
D. cara meneliti makanan dan obatan-obatan China
E. pengawasan makanan dan obatan-obatan China

16
Pembahasan
Kunci

Ide pokok merupakan hal pokok yang diungkapkan dalam paragraf.


Ide pokok juga merupakan inti keseluruhan isi paragraf. Ide pokok terdapat
pada kalimat utama yang didukung oleh kalimat-kalimat penjelas.
Jadi, pernyataan c, benar karena ide pokok paragraf tersebut terdapat
di awal paragraf atau pada kalimat (1), yakni kewaspadaan terhadap produk
buatan China. Kewaspadaan tersebut didukung lagi oleh kalimat 6 dan 7),
yaitu kalimat (6) ”Berpikir dua kali kini warga China berpikir dua kali sebelum
membeli produk”. Kalimat (7) "Lihat warna benda ini," kata Ning Qiyun, saat
membeli saus dengan warna merah yang terlalu mencolok di supermarket
dan, ”Saya kini ekstra waspada”. Sedangkan pernyataan A, B, D, dan E salah
karena bukan merupakan hal pokok yang diungkapkan dalam paragraf, tetapi
hanya pernyataan berupa kalimat- kalimat penjelas yang mendukung ide
pokok.

17
Contoh Soal
No. Soal
2

Pertanyaan yang sesuai dengan isi teks adalah ...

A. Bagaimana bisa terjadi makin mencuatnya isu hukuman mati Zheng


pejabat periode 1998-2005?

B. Bagaimana cara mengolah makanan dan obat-obatan China selama ini


dilakukan mereka?

C. Bagaimana cara Zheng mendapatkan suap sekitar Rp 7,6 miliar


terhadap orang banyak?

D. Bagaimana cara Zheng meloloskan banyak makanan dan obat- obatan


palsu berbahaya?

E. Bagaimana tanggapan Zheng terhadap hukuman mati yang dijatuhkan


atas dirinya?

18
Pembahasan
Kunci

Pertanyaan yang sesuai dengan teks, ialah pertanyaaan yang mengacu


kepada isi teks yang dibaca. Artinya, apabila pertanyaan tersebut dicari
jawabannya, jawaban dapat ditemukan dalam teks tersebut.
Jadi, pernyataan A, salah karena dalam paragraf tidak ada alasan yang
menjelaskan bagaimana mencuatnya isu hukuman mati bagi Zheng.
Pernyataan B, salah karena tidak dijelaskan cara mengolah makanan dan
obatan-obatan China. Pernyataan C, salah karena tidak ada pernyataan cara
Zheng mendapatkan suap sekitar Rp 7,6 miliar. Pernyataan e salah karena
tidak ada dipaparkan tanggapan Zheng terhadap hukuman mati atas dirinya.
Jadi, pernyataan d, benar karena jawaban pertanyaan terhadap kalimat,
Bagaimana cara Zheng meloloskan banyak makanan dan obat-obatan palsu
berbahaya, tersurat dalam paragraf, yaitu dalam kalimat, ia mendapatkan
suap sekitar Rp 7,6 miliar.

19
Contoh Soal

No. Soal
3

Fakta dalam paragraf tersebut terdapat dalam kalimat nomor ....

A. (1) dan (2)

B. (2) dan (3)

C. (3) dan (4)

D. (4) dan (5)

E. (5) dan (7)

20
Pembahasan
Kunci

Fakta adalah sesuatu yang dapat dibuktikan kebenarannya dengan bukti


yang sah. Pembuktian tersebut dapat berupa bukti peristiwa yang sudah
terjadi yang dibuktikan dengan waktu dan tempat, ada benda, atau acuan
sumber rujukan yang menyakinkan.
Jadi, pernyataan C, benar, yaitu kalimat (3) Di masa jabatannya, ia
telah meloloskan banyak makanan dan obat-obatan palsu, serta berbahaya.
Kalimat (4) Ia mendapatkan suap sekitar Rp 7,6 miliar atas perbuatannya
yang membahayakan nyawa orang. Kedua kalimat tersebut berupa fakta.
Kalimat (3) ditandai oleh kata telah (menyatakan sudah terjadi) dan kalimat
(3) ditandai oleh kelompok kata mendapat suap (menyatakan sudah
terjadi). Sedangkan kalimat lainnya berupa pendapat seseorang (opini)
kalimat-kalimat tersebut ditandai oleh kata-kata yang dicetak tebal dalam
kalimat. Seperti dalam kalimat (1), ”Isu ini seakan makin mencuat setelah
pekan lalu Kanada, Haiti, Republik Dominika, Selandia Baru, dan Australia
menyatakan kewaspadaan atas produk buatan China”. Kalimat (2) ”Hal ini
makin terasa mencuat lagi setelah mantan Dirjen Pengawas Makanan dan
Obatan-obatan China Zheng Xaoyu dihukum mati Zheng yang menjabat pada
instansi itu, periode 1998-2005 dianggap berperan besar”. Kalimat (5)
merupakan pendapat seseorang, yaitu pendapat tentang Zheng, "Hukuman
bagi Zheng merupakan langkah penting untuk mengatasi persoalan besar
industri farmasi, "kata Chen Zhonglin, profesor hukum di sebuah universitas
di Chengu. Kalimat (6) ”Berpikir dua kali kini warga China berpikir dua kali
sebelum membeli produk”. Kalimat (7) "Lihat warna benda ini," kata Ning
Qiyun, saat membeli saus dengan warna merah yang terlalu mencolok di
supermarket dan saya kini ekstrawaspada.

21
Contoh Soal

No. Soal
4
Cermati isi kutipan tajuk rencana berikut!

Bagi sebuah perusahaan, naiknya harga saham berarti


meningkatnya nilai kapitalisasi pasar. Dengan nilai kapitalisasi pasar
yang semakin tinggi maka bukan hanya perusahaan itu menjadi semakin
besar, tetapi juga potensinya untuk berkembang juga semakin besar.
Hal itulah yang kita lihat, misalnya dari perusahaan Keluarga Bakrie.
Meningkatnya harga saham mereka di Bumi Resources membuat nilai
perusahaan meningkat berlipat ganda. Tidak usah heran apabila majalah
Forbes menempatkan Aburizal Bakrie sebagai orang terkaya Indonesia
dengan nilai kekayaan 4,5 miliar dollar AS.

Opini penulis dalam kutipan tersebut adalah ...

A. Dapat diperkirakan perusahaan keluarga Bakrie akan


meningkatkan harga saham mereka dalam waktu dekat.
B. Siapa saja yang dapat meningkatkan harga saham mereka, akan
membuat prestasi perusahaan meningkat berlipat ganda.
C. Semakin besar modal suatu perusahaan semakin besar juga
potensinya untuk berkembang dengan cepat.
D. Majalah Forbes menempatkan Aburizal Bakrie sebagai orang
terkaya Indonesia dengan nilai kekayaan 4,5 miliar dollar AS.
E. Semakin tinggi nilai kapitalisasi pasar maka perusahaan semakin
besar dan potensi untuk berkembang juga semakin besar.

22
Pembahasan
Kunci

Opini ialah pendapat seseorang. Pendapat yang diungkapkan belum


dapat dipastikan kebenarannya (bisa benar/terbukti atau tidak benar/tidak
terbukti), dan bersifaf subjektif.
Jadi, pernyataan E, benar, yaitu ”Semakin tinggi nilai kapitalisasi
pasar maka perusahaan semakin besar dan potensi untuk berkembang juga
semakin besar. Pernyataan tersebut sesuai dengan isi opini penulis, yang
terlihat pada kalimat, Dengan nilai kapitalisasi pasar yang semakin tinggi
maka bukan hanya perusahaan itu menjadi semakin besar, tetapi juga
potensinya untuk berkembang juga semakin besar. Sedangkan, kalimat
jawaban A, B, C, dan D salah karena tidak relevan dengan pendapat penulis
dalam tajuk.

23
Contoh Soal
No. Soal
5

Data diagram berikut untuk soal nomor 5 – 6, cermatilah dengan baik!

0
T Industri T Komputer T Mesin
760 850 643
700 760 680
720 870 790

Pernyataan yang sesuai dengan isi diagram ...

A. Jumlah mahasiswa Teknik Komputer mengalami penurunan pada


tahun 2005 dan 2006.
B. Pada tahun 2006, banyak mahasiswa yang memilih jurusan
Teknik Mesin dan Teknik Komputer daripada Teknik Industri.
C. Pada tahun 2005, jumlah mahasiswa Teknik Industri dan Teknik
Komputer mengalami peningkatan.
D. Jumlah mahasiswa Teknik Komputer dan Teknik Mesin mengalami
kenaikan yang sama tahun 2005 – 2006.
E. Jumlah mahasiswa Teknik Mesin pada tahun 2006 paling sedikit
dibandingkan dengan yang lain.

24
Pembahasan
Kunci

Pernyataan yang sesuai dengan isi diagram, ialah pernyataan yang benar-
benar berdasarkan data yang terdapat dalam diagram.
Jadi, pernyataan A, salah karena data tidak sesuai karena jumlah
mahasiswa Teknik tahun 2006 naik bukan turun. Pernyataan B, benar karena
memang pada tahun 2006, banyak mahasiswa yang memilih jurusan Teknik
Mesin dan Teknik Komputer daripada Teknik Industri. Pernyataan C, salah
karena jumlah mahasiswa Teknik Industri dan Teknik Komputer pada tahun
2005, mengalami penurunan, bukan peningkatan. Pernyataan D, salah karena
jumlah mahasiswa Teknik Komputer dan Teknik Mesin tidak mengalami
kenaikan yang sama dari tahun 2005 – 2006. Pernyataan E, salah karena
Jumlah mahasiswa Teknik Mesin pada tahun 2006 tidak paling sedikit, tetapi
paling banyak dibandingkan dengan yang lain.

25
Contoh Soal
No. Soal
6

Simpulan data diagram adalah ...

A. Pada tahun 2005, jumlah mahasiswa Teknik Industri, Teknik


Komputer, dan Teknik Mesin sama-sama mengalami penurunan.
B. Jumlah mahasiswa Teknik Mesin dari tahun 2004 – 2006 selalu
meningkat, sedangkan yang lain mengalami turun-naik.
C. Jumlah mahasiswa Tekni Industri, Teknik Komputer, dan Teknik
Mesin dari tahun 2004 – 2006 selalu mengalami kenaikan yang
tajam.
D. Jurusan Teknik Industri adalah jurusan yang paling diminati setiap
tahunnya, sedangkan yang lainnya kurang diminati.
E. Jumlah mahasiswa jurusan Teknik Komputer dari tahun 2004 –
2006 selalu meningkat dengan jumlah yang sama.

26
Pembahasan
Kunci

Simpulan data diagram adalah pernyataan umum/keseluruhan dari


pernyataan data yang dimuat dalam diagram. Pernyataan tersebut bukan
perkiraan, tetapi sesuatu yang pasti dan sesuai dengan data yang terdapat
dalam diagram.
Jadi, Pernyataan A, salah karena bukan merupakan pernyataan umum
dan pernyataannya tidak sesuai dengan data dalam diagram karena tidak
sama penurunan mahasiswa Teknik Industri, Teknik Komputer, dan Teknik
Mesin, tetapi pada 2006 mahasiswa Teknik Mesin naik. Pernyataan C, salah
karena bukan merupakan pernyataan umum dan pernyataannya tidak sesuai
dengan data dalam diagram karena tahun 2004 – 2006 jumlah mahasiswa
Tekni Industri, Teknik Komputer, dan Teknik Mesin tidak selalu mengalami
kenaikan yang tajam, tetapi naik turun pada teknik indusrti dan komputer.
Pernyataan D, salah karena bukan merupakan pernyataan umum dan
pernyataannya tidak sesuai dengan data dalam diagram karena tidak selalu
jurusan Teknik Industri adalah jurusan yang paling diminati setiap tahunnya.
Pernyataan E, salah karena bukan merupakan pernyataan umum dan
pernyataannya pun tidak sesuai dengan data dalam diagram karena jumlah
mahasiswa jurusan Teknik Komputer dari tahun 2004 – 2006 tidak selalu
meningkat dengan jumlah yang sama. Pernyataan B, benar karena
merupakan pernyataan umum (simpulan data diagram), yaitu jumlah
mahasiswa Teknik Mesin dari tahun 2004 – 2006 selalu meningkat, sedangkan
yang lain mengalami turun-naik.

27
Contoh Soal
No. Soal
7
Cermatilah kalimat dalam paragraf berikut!

Kamar tidur itu tidak terlalu luas. Ukurannya hanya 3x4 meter. Pintu kamar
berada di depan ruang keluarga. Sebelah kiri pintu tampaklah meja belajar
dan sebuah kursi. Di hadapan meja belajar terpasang sebuah tempat tidur
berukir yang terbuat dari kayu jati. Seprai merah jambu penutup kasur itu
disulam oleh kakak saya.

Kata Kalimat dekripsi yang tepat untuk memperbaiki kalimat yang tercetak
miring dalam paragraf tersebut adalah ...

A. Tempat tidur itu berseprai berwarna merah jambu.


B. Alas kasur merah jambu hadiah ulang tahun dari ibuku.
C. Sangat sulit menyulam seprai merah jambu itu.
D. Seprai warna merah jambu itu kesukaanku dari dulu.
E. Saya mengalas tempat tidur dengan seprai merah jambu

28
Pembahasan
Kunci

Kalimat atau paragraf deskripsi adalah yang melukiskan,


menggambarkan sesuatu yang dilihat atau diamati, dirasa, didengar, dialami
seseorang sehingga orang lain yang membaca dan mendengarkan hal yang
dideskripsikan itu, seakan-akan dapat pula merasakan atau membayangkan
sama dengan yang dideskripsikan.
Jadi, pernyataan A, benar karena kalimat Tempat tidur itu berseprai
berwarna merah jambu mendeskripsikan warna alas kasur tempat tidur jati
yang ada di kamar tersebut. Kalimat ini pun padu dengan isi dan jenis
paragraf. Sedangkan, pernyataan B, C, D, dan E salah karena kalimat (B)
”Alas kasur merah jambu hadiah dari ibuku” berupa narasi atau menceritakan.
Kalimat (C) ”Sangat sulit menyulam seprai merah jambu” merupakan
eksposisi atau menjelaskan. Kalimat (D) ”Seprai warna merah jambu itu
kesukaanku” merupakan narasi, dan kalimat (E) ”Saya mengalas kasur
dengan warna merah jambu”, juga merupakan narasi.

29
Contoh Soal
No. Soal
8

Cermati kalimat berikut!

Seorang guru besar ilmu hukum menulis ... teori tentang hukum
sebagai piranti rekayasa pembaruan masyarakat (law as a tool of
social engineering) di Indonesia telah bergeser menjadi alat rekayasa
pembenaran korupsi (law as a tool of corruption engineering)

Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ....

A. jika

B. walaupun

C. bahwa
D. agar

E. karena

30
Pembahasan
Kunci

Kata penghubung ialah kata yang berfungsi menghubungkan kata


dengan kata dalam kalimat, klausa dengan klausa dalam kalimat majemuk,
atau paragraf dengan paragraf dalam sebuah teks/bacaan. Dengan kata
penghubung, sebuah kalimat atau teks menjadi jelas dan padu.
Jadi, pernyataan C, benar karena kata penghubung yang tepat untuk
melengkapi kalimat tersebut adalah bahwa karena klausa bawahan (anak
kalimat), yaitu ”teori tentang hukum sebagai piranti rekayasa pembaruan
masyarakat (law as a tool of social engineering) di Indonesia telah bergeser
menjadi alat rekayasa pembenaran korupsi (law as a tool of corruption
engineering)”. Jadi, merupakan penjelasan terhadap apa yang dinyatakan
oleh klausa utama (induk kalimat), yaitu ”Seorang guru besar ilmu hukum
menulis”. Sedangkan pernyataan A, B, D, dan E salah karena kata
penghubung jika, untuk menyatakan syarat, walaupun untuk menyatakan
konsesif, agar untuk menyatakan tujuan, dan karena untuk menyatakan
sebab .

31
Contoh Soal
No. Soal
9

Kutipan novel berikut untuk soal nomor 9 – 11, cermatilah dengan


saksama!

"Walaupun dengan sedih hati, tetapi terpaksa hamba akan membawa


tuan ke dalam penjara, atas kemauan Datuk Maringgih."
"Dan hamba terpaksa pula menyita rumah dan sekalian harta tuan
hamba," kata pegawai yang lain.
Ayahku tiada dapat menyahut apa-apa lain daripada, "Lakukan
kewajiban tuan-tuan!"
Tatkala kulihat ayah akan dibawa ke dalam penjara, sebagai seorang
penjahat yang bersalah besar, gelaplah mataku dan hilanglah pikiranku
dan dengan tiada kuketahui, keluarlah aku, lalu berteriak," Jangan
dipenjarakan ayahku! Biarlah aku jadi istri Datuk Maringgih!"
Mendengar perkataanku, tersenyumlah Datuk Maringgih dengan
senyum, yang pada penglihatanku, sebagai senyum seekor harimau yang
hendak menerkam mangsanya, dan terbanglah sukacitanya dan berahi
serta hawa nafsu hewan kepada matanya, sehingga terpaksa aku menutup
mataku.
Ayahku tiada berkata apa-apa melainkan datang memeluk aku,
sambil bertanya, "Benarkah katamu itu?" Seperti suatu perkakas
mengangguklah aku, karena mengeluarkan perkataan tak dapat lagi.

Siti Nurbaya, Marah Rusli

Konflik pada diri aku dalam kutipan tersebut adalah ...

A. Mata si aku menjadi gelap dan pikirannya hilang.


B. Ketidaksanggupan si aku melihat nasib ayahnya.
C. Si aku menyimpan rasa dendam yang sangat besar.
D. Si aku menahan rasa sedih yang sangat dalam.
E. Ketidaksanggupan si aku mengeluarkan kata-kata.

32
Pembahasan
Kunci

Konflik ialah sesuatu tekanan-tekanan yang terjadi dalam diri seorang


tokoh dalam sebuah cerita (novel, cerpen, drama, atau hikayat). Tekanan
pada diri tokoh tersebut sangat mengganggu jiwa/perasaan tokoh. Konflik
dapat berupa perasaan marah, dendam, kesal, takut, tertekan, jijik, benci,
tidak berdaya, was-was, dan sebagainya. Dengan kata lain, konflik hanya
dirasakan oleh si tokoh sendiri dalam dirinya dan tidak berbentuk tindakan
atau peristiwa.
Jadi, pernyataan A, salah karena kalimat ”Mata si aku menjadi gelap dan
pikirannya hilang” dan kalimat ini bukan merupakan konflik, tetapi merupakan
akibat dari suatu tindakan. Pernyataan B, benar, karena merupakan konflik,
yaitu Ketidaksanggupan si aku melihat nasib ayahnya (tidak berdaya dalam
diri tokoh). Pernyataan C, salah karena kalimat ”si aku menyimpan rasa
dendam yang sangat besar”, tidak dinyatakan dalam teks. Pernyataan D,
salah, yaitu kalimat ”Si aku menahan rasa sedih yang sangat dalam”, hal
tersebut tidak dinyatakan dalam teks. Pernyataan E, salah karena kalimat
”Ketidaksanggupan si aku mengeluarkan kata-kata”, juga tidak dinyatakan
dalam teks.

33
Contoh Soal

No. Soal
10
Penyebab konflik pada diri si aku adalah ...
A. Si aku dipaksa kawin oleh ayahnya dengan Datuk Maringgih
sebagai pelunas hutangnya.
B. Si aku dipaksa menutup matanya oleh Datuk Maringgih sewaktu
Datuk Maringgih memandang si aku.
C. Rumah si aku disita seraca kasar dan dipaksa untuk pembayar
utangnya kepada Datuk Maringgih.
D. Ayah si aku akan dibawa ke penjara oleh Datuk Maringgih
sebagai seorang penjahat yang bersalah besar.
E. Si aku kasihan melihat ayahnya tidak dapat berkata-kata sewaktu
dibentak dan ditanya oleh Datuk Maringgih.

34
Pembahasan
Kunci

Penyebab konfik ialah sesuatu yang menjadi sebab terjadinya konflik atau
tekanan pada diri tokoh dalam cerita (novel, cerpen, drama, atau hikayat).
Tekanan itu terasa sangat mengganggu jiwa atau perasaan tokoh, tentu ada
penyebabnya misalnya perasaan marah karena dihina seseorang, perasaan
dendam karena disakiti, perasaan kesal karena diejek terus, perasaan takut
karena dibayangi rasa berdosa, persaan tertekan karena diperlakukan tidak
adil, dan sebagainya.
Jadi, pernyataan A, salah karena si aku tidak dipaksa kawin oleh ayahnya
dengan Datuk Maringgih sebagai pelunas hutangnya, tetapi Datuk Maringgih-
lah yang memaksanya”. Pernyataan B, C, dan E juga salah karena hal yang
dinyatakan dalam kalimat tersebut bukan penyebab konflik. Pernyataan D,
benar karena hal yang dinyatakan dalam kalimat ”Ayah si aku akan dibawa
ke dalam penjara oleh Datuk Maringgih sebagai seorang penjahat yang
bersalah besar”. Kalimat tersebut merupakan pernyataan penyebab terjadinya
konflik.

35
Contoh Soal
No. Soal
11

Peristiwa akibat konflik pada diri si aku adalah ...


A. Si aku berteriak mengatakan bahwa dia bersedia menjadi istri
Datuk Maringgih.
B. Datuk maringgih memenjarakan ayah si aku karena tidak mau
menjerahkan anaknya.
C. Si ayah menyerahkan si aku kepada Datuk Maringgih dan
menyuruh memperistrinya
D. Ayah aku tidak berkata apa-apa melainkan datang memeluk si
aku, sambil bertanya.
E. Si aku mempertahankan rumahnya dan menolak dikawinkan dengan
Datuk Maringgih.

36
Pembahasan
Kunci

Peristiwa akibat konflik pada diri tokoh dalam cerita (novel, cerpen,
drama, atau hikayat), ialah kejadian atau peristiwa yang timbul setelah
adanya konflik pada diri tokoh. Misalnya, karena dikhianati, akhirnya tidak
mau percaya lagi pada orang tersebut, karena disakiti, terjadilah perkelahian,
karena diejek, dibalas lagi dengan ejekan, karena dibayangi rasa berdosa, lalu
bertobat dan minta ampun, atau taat beribadah, karena diperlakukan tidak
adil, lalu mengadu kepada seseorang, dan sebagainya.
Jadi, pernyataan A, benar karena ” Ayah si aku akan dibawa ke dalam
penjara oleh Datuk Maringgih sebagai seorang penjahat yang bersalah besar”,
akibatnya ” Si aku berteriak mengatakan bahwa dia bersedia menjadi istri
Datuk Maringgih.” Pernyataan B, C, D, dan E, salah karena tidak relevan
dengan konfik dan bukan merupakan peristiwa akibat konflik tersebut.

37
Contoh Soal
No. Soal
12

Kutipan novel berikut untuk soal nomor 12 dan 13, cermatilah dengan
saksama!

Maka tidaklah ia segan-segan mengeluarkan uang buat mengisi


rumah sewaan di Solok itu secara yang dikehendaki oleh anaknya. Hanafi
berkata, bahwa ia dari kecilnya hidup di dalam rumah orang Belanda
saja; jadi tidak senanglah hatinya jika aturan mengisi rumahnya tidak
mengarah-arah itu pula.
Tapi, sepanjang hari orangtua itu termangu-mangu saja karena dari
beranda muka sampai ke dapur dan kamar mandi diperbuat secara
aturan rumah orang Belanda. Perempuan Bumiputra dari kampung
memang lebih senang duduk bersimpuh daripada duduk di atas kursi. Ia
gemar sekali berkunjung-kunjungan dengan orang lain. Tempat sirih,
tempat ludahnya dan dapur, itulah barang-barang yang sangat
digemarinya melihat setiap hari: itulah dunianya.

Salah Asuhan, Abdul Muis

Watak orangtua (Ibu Hanafi) dalam kutipan adalah ....

A. suka merapikan rumah, suka berbelanja, dan pemenung

B. menerima pembaruan, suka berbelanja, dan pemenung

C. suka bersiturahmi, penyirih, dan suka memasak

D. suka berbelanja, pemenung, dan suka bersiturahmi

E. suka merapikan rumah, menerima pembaruan, penyirih

38
Pembahasan
Kunci

Watak tokoh dalam cerita (novel, cerpen, drama, atau hikayat), ialah
karakter, tabiaat, sifaf, atau kebiasaan seseorang (tokoh) yang terlihat dalam
gerak gerik, tingkah laku, atau perbuatannya dalam kehidupan/keseharian
tokoh dalam cerita.
Jadi, pernyataan A, salah karena Ibu Hanafi tidak dinyatakan dalam teks
”suka merapikan rumah, suka berbelanja, dan pemenung”. Pernyataan B,
salah karena Ibu Hanafi tidak dinyatakan dalam teks ”menerima pembaruan,
suka berbelanja, dan pemenung” Pernyataan C, benar karena Ibu Hanafi
dinyatakan dalam teks ”suka bersiturahmi, penyirih, dan suka memasak”
terbukti dalam kalimat Ia gemar sekali berkunjung- kunjungan dengan
orang lain. Tempat sirih, tempat ludahnya dan dapur, itulah barang-barang
yang sangat digemarinya melihat setiap hari: itulah dunianya..
Pernyataan D, salah karena Ibu Hanafi tidak dinyatakan dalam teks ”suka
berbelanja dan pemenung”. Pernyataan E, salah karena Ibu Hanafi tidak
dinyatakan dalan teks ”suka merapikan rumah dan menerima pembaruan,”

39
Contoh Soal
No. Soal
13

Pendeskrisian watak tokoh (Ibu Hanafi) dalam kutipan adalah ....

A. secara langsung oleh pengarang


B. dialog antartokoh
C. pikiran-pikiran tokoh
D. keadaan lingkungan di sekitar tokoh
E. tanggapan tokoh lain terhadap tokoh

40
Pembahasan
Kunci

Pendeskripsian watak tokoh oleh pengarang dalam cerita yang ditulisnya


(novel, cerpen, naskah drama, atau hikayat), ialah cara si pengarang
menggambarkan watak tokoh kepada si pembaca. Penggambaran watak tokoh
dilakukan pengarang secara langsung (tersurat dalam teks), melalui dialog
antartokoh, keadaan lingkungan di sekitar tokoh, pikiran-pikiran tokoh,
tanggapan tokoh lain terhadap tokoh tertentu, atau tindakan tokoh.
Jadi, pernyataan A, benar, karena secara langsung oleh pengarang
dituliskan dalam teks/naskah cerita tentang watak Ibu Hanafi, yaitu dalam
kalimat, Ia gemar sekali berkunjung-kunjungan dengan orang lain.
Tempat sirih, tempat ludahnya dan dapur, itulah barang-barang yang sangat
digemarinya melihat setiap hari: itulah dunianya. Pernyataan B, C, D, dan
E salah karena cara pendeskripsian yang demikian tidak digunakan pengarang
untuk mendeskripsikan watak Ibu Hanafi.

41
Contoh Soal
No. Soal
14

Teks puisi untuk soal no. 14 – 15, bacalah dengan cermat!

...
Pada langkah pertama keduanya sama baja
pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak
angsoka.

Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka


pesta bulan, sorak-sorai, anggur darah.
Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang
ia telah membunuh bapanya.

Balada terbunuhnya Antmokarpo, W.S. Rendra

Isi puisi tersebut mengungkapkan ....

A. Kesaktian seseorang pada saat terjadinya pertempuran hebat di


sebuah desa pada suatu malam.
B. Pertempuran sengit yang terjadi antara anak dan ayah dan
berakhir dengan kemenangan di pihak si anak
C. Ketidakberdayaan seseorang melawan sebuah kejahatan yang
meresahkan masyarakat di sebuah desa
D. Kekuatan, kesadisan, dan kebrutalan seseorang tanpa belas
kasihan sedikit pun terhadap rakyat kecil
E. Penindasan yang tidak ada henti-hentinya oleh penjahat dan
meresahkan keamanan masyarakat

42
Pembahasan
Kunci

Untuk mengetahui isi atau maksud puisi, sesorang haruslah mampu


mengungkapkan maksud kata, kelompok kata, larik, dan bait puisi. Karena
sebuah puisi dibangun oleh penulisnya atau penyair dengan kekuatan kata-
kata yang dirangkainya dalam puisi. Kata-kata tersebut ada yang berupa
kiasan, lambang, majas, dan sebagainya. Oleh sebab itu, perlu dikupas maksud
yang terkandung dalam rangkaian kata dalam puisi. Seperti puisi Balada
terbunuhnya Antmokarpo, W.S. Rendra dalam soal, diungkapkan kekuatan
seseorang (dengan menggunakan kata baja), dan kecederaan yang sangat
parah yang dialami seseorang dalam pertempuran dikiaskan dengan daging
kelopak-kelopak angsoka (daging yang baru diiris, menganga, merah
dengan darah segar yang mengarir). Pesta, sorak-sorai dan pesta anggur
darah mengiaskan banyaknya korban yang tewas (mengiaskan kegembiraan
atas kemenangan). Lalu dikunci dengan menjilat darah dan membunuh
Bapaknya, yang menjelaskan kepada pembaca bahwa pertempuran sengit
yang terjadi anatara si anak bernama Joko Pandan dengan ayahnya
sendiri bernama Atmokorpo dan kemengan berda di pihak si anak.
Jadi, pernyataan B, benar karena sesuai dengan maksud isi puisi, yaitu
”pertempuran sengit yang terjadi antara anak dan ayah dan berakhir dengan
kemenangan di pihak si anak”. Sedangkan jawaban A, B, D, dan E salah karena
tidak relevan dengan isi yang diungkapkan dalam larik puisi.

43
Contoh Soal
No. Soal
15

Kata baja yang tercetak tebal dalam kutipan puisi tersebut melambangkan ....

A. kesaktian seseorang

B. keberanian seseorang

C. kekuatan seseorang

D. kesadiasan seseorang

E. ketegaran seseorang

44
Pembahasan
Kunci

Kata yang bermakna lambang yang digunakan dalam larik puisi adalah
kata-kata untuk melambang sesuatu. Misalnya, kata bunga untuk
melambangkan wanita dan kumbang untuk melambangkan pria dalam
sepasang kekasih, api untuk melambangkan semangat, baja untuk
melambangkan kekuatan, dan sebagainya. Kata-kata tersebut digunakan
penyair untuk menambah keindahan, keluasan makna, dan kekuatan makna
yang dikandung puisi.
Jadi, pernyataan C, benar, karena baja melambangkan kekuatan
seseorang. Sedangkan pernyataan A, B, D, dan E salah karena maknanya
tidak relevan dengan kata baja.

45
LANJUTAN MATERI PEMBAHASAN SOAL

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 1

Siswa mampu membaca dan memahami berbagai jenis wacana nonsastra serta
menanggapi secara kritis berbagai ragam wacana yang berupa tabel, grafik, laporan
pengamatan/percobaan, artikel ilmiah, hasil penelitian, resensi, dan berbagai jenis paragraf
(narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi), esai sosial budaya.

Ruang Lingkup

Menjawab pertanyaan isi tersurat wacana yang berupa tabel, grafik, laporan
pengamatan/percobaan, artikel ilmiah, hasil penelitian, resensi, dan berbagai jenis paragraf
(narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi), esai sosial budaya
Menyimpulkan isi tersirat teks berupa tabel, grafik, laporan pengamatan/percobaan, artikel
ilmiah, hasil penelitian , resensi, dan berbagai jenis paragraf (narasi, deskripsi,
argumentasi, eksposisi), esai sosial budaya.
Memberi tanggapan terhadap isi wacana yang berupa tabel, grafik, laporan
pengamatan/percobaan, artikel ilmiah, hasil penelitian , resensi, dan berbagai jenis paragraf
(narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi), esai sosial budaya.
Memberi tanggapan terhadap penggunaan bahasa dalam wacana yang berupa tabel, grafik,
laporan pengamatan/percobaan, artikel ilmiah, hasil penelitian, resensi, dan berbagai jenis
paragraf (narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi), esai sosial budaya.
Menentukan gagasan pokok dan gagasan pejelas dari teks yang berupa laporan
pengamatan/percobaan, artikel ilmiah, hasil penelitian, resensi, dan berbagai jenis paragraf
(narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi), esai sosial budaya.

Ringkasan Materi
A. Isi teks/Detail isi teks
Isi teks adalah pokok-pokok yang terkandung dalam teks atau bacaan. Untuk mengetahui
apakah seorang siswa telah memahami isi teks dapat diukur dengan kemampuan untuk
menentukan pernyataan yang sesuai dengan isi teks, menentukan pertanyaan yang
berkaitan dengan isi teks, menjawab pertanyaan tentang isi teks.

46
Latihan dan Pembahasan

Proses yang lebih penting dari membaca kreatif itu tidak sekadar menangkap makna dan
maksud dalam bacaan, tetapi juga menerapkan ide-ide atau informasi yang tertuang dalam
bacaan dalam kehidupan sehari-hari. Pembaca kreatif akan melakukan aktivitas yang
bermanfaat bagi kualitas hidupnya berdasarkan informasi dari bacaan. Dalam diri seorang
pembaca kreatif akan tampak sejumlah kemajuan, baik dalam bidang kognitif, afektif,
maupun psikomotorik. Dengan demikian, kualitas hidup pembaca akan lebih terarah dan
meningkat. Kalau ternyata begitu selesai membaca tidak ada tindak lanjutnya, berarti ia
bukan pembaca kreatif.

Intisari teks di atas yang tepat adalah …


a. Membaca kreatif tidak sekedar menangkap makna dan maksud bacaan.
b. Membaca kreatif berarti menerapkan ide-ide dalam bacaan dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Membaca kreatif menampakkan kemajuan kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
d. Membaca kreatif dapat meningkatkan kualitas hidup berdasarkan informasi dari
bacaan.
e. Membaca yang tidak ada tindak lanjutnya, berarti bukan membaca kreatif.

Kunci : B

Pembahasan :
Jawaban a tidak lengkap sehingga maksudnya tidak jelas.
Jawaban b mencakup seluruh isi bacaan dan merupakan bagian yang terpenting dari
sebuah teks.
Jawaban c, d, dan e merupakan indikator hasil membaca kreatif, jadi sebagai pendukung
atau penjelas intisari teks.

B. Gagasan utama
Gagasan utama atau pikiran pokok adalah masalah yang dibahas dalam sebuah karangan.
Gagasan utama atau pikiran pokok biasanya dituangkan ke dalam kalimat yang disebut
kalimat utama. Menurut letaknya, pikiran utama dapat terletak pada awal paragraf
(paragraf deduksi), akhir paragraf (paragraf induksi), awal dan akhir paragraf (paragraf
campuran induksi dan deduksi) atau pada seluruh paragraf (paragraf deskripsi).

C. Tujuan penulisan
Setiap karangan ditulis ada maksud atau tujuan tertentu. Ada penulis yang berusaha untuk
mempengaruhi pembaca agar berbuat sesuatu seperti yang diinginkan penulis. Tulisan
yang demikian digolongkan ke dalam jenis karangan argumentasi. Di lain pihak, ada
penulis yang hanya sekedar memberikan informasi kepada pembaca dan tulisan yang
demikian digolongkan ke dalam jenis karangan eksposisi. Demikian seterusnya. Jadi ada,
keterkaitan antara tujuan penulisan karangan dengan jenis karangan.

47
Latihan dan Pembahasan

1. Secara ringkas hubungan antara tujuan penulisan dapat dilihat dalam daftar berikut:

NO. TUJUAN PENULISAN JENIS KARANGAN


1. Memberikan informasi kepada pembaca Eksposisi
2. Memberikan gambaran yang jelas tentang suatu Deskripsi
keadaan
3. Menceritakan rangkaian peristiwa dengan tokoh- Narasi
tokohnya
4. Mengemukakan pendapat yang disertai alasan yang Argumentasi
kuat
5. Mempengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu Persuasi

2. Musim semi telah tiba dan salju mencair di ladang-ladang dan lembah-lembah. Salju
di atas puncak-puncak gunung secara berangsur-angsur mencair dan menggenangi
jalan-jalan setapak yang berliku-liku menuju ke dalam lembah ngarai, bergabung
dengan sebuah aliran air yang deras dan berdebur memperlihatkan kesadaran alam.
Pohon buah badam dan apel sedang berbunga; pohon willow dan populir bertunas
bersama kuntum-kuntum, dan alam membentangkan kebahagiaan dan pakaian
segarnya di daerah pedalaman.
Lukisan Keabadian karya Kahlil Gibran

Berdasarkan tujuannya, kutipan di atas digolongkan jenis paragraf ….


a. argumentasi
b. narasi
c. persuasi
d. deskripsi
e. eksposisi

Kunci : D

Pembahasan :
Paragraf di atas menggambarkan suatu keadaan, jadi jawaban yang benar adalah d yaitu
paragraf deskripsi.

48
D. Tanggapan terhadap isi teks
Memberikan tanggapan terhadap isi teks berarti memberikan pendapat dari sudut pandang
pembaca. Misalnya dalam menanggapi teks yang berisi uraian tentang pengaruh tayangan
televisi terhadap tingkah laku remaja, tanggapan yang dapat diberikan antara lain dari
sudut pandang pendidikan, moral, agama, etika, dan sebagainya.

Perhatikan bagan berikut:

49
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 2

Siswa mampu menulis karangan dengan menggunakan kosakata yang bervariasi dan efektif
dalam bentuk paragraf narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, berbagai surat resmi,
rancangan kerja, usul kegiatan, hasil wawancara, artikel, makalah, laporan
pengamatan/percobaan, resensi, rangkuman, laporan hasil diskusi panel, laporan seminar, esai
sosial budaya.

Ruang Lingkup

Menyusun kerangka isi paragraf narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, berbagai surat
resmi, rancangan kerja, program kerja, hasil wawancara, artikel, makalah, laporan
pengamatan/percobaan, resensi, rangkuman, laporan hasil diskusi panel, laporan seminar.
Mengembangkan secara utuh paragraf narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, berbagai
surat resmi, rancangan kerja, program kerja, hasil wawancara, artikel, makalah, laporan
pengamatan/percobaan, resensi, rangkuman, laporan hasil diskusi panel, laporan seminar.

Ringkasan Materi
A. Isi Surat
Surat adalah alat untuk menyampaikan suatu maksud secara tertulis barupa permintaan,
pertanyaan, pertimbangan, lamaran, penolakan dan sebagainya.

Berdasarkan sifat isinya surat dibedakan atas :


(1) Surat dinas, memuat persoalan kedinasan/intasi pemerintah.
(2) Surat pribadi:
1.1. Bersifat kekeluargaan, persahabatan, dan pekenalan (tidak resmi).
1.2. Bersifat resmi, misalnya surat lamaran pekerjaan, surat permohonan.

(3) Surat niaga, memuat persoalan niaga/usaha.


(4) Surat sosial, dibuat pelbagai lembaga sosial
(5) Surat pengantar, surat berbentuk daftar untuk mengirimkan sesuatu bersama surat.

Bagian isi surat terdiri atas;


a. Alinea pembuka
Alinea pembuka ini berfungsi sebagai pengantar isi surat untuk menarik perhatian
pembaca kepada pokok surat.
Untuk menarik perhatian pembaca kepada pokok surat.
Contoh alinea pembuka:
- Dengan ini kami beritahukan bahwa …
- Sesuai dengan …

50
- Dengan sangat menyesal …
- Bersama ini kami sampaikan …

Kelompok kata bersama ini dan dengan ini sering dikacaukan pemakaiannya.
Bersama ini dipakai apabila pada surat itu ada sesuatu yang dilampirkan.
Contoh alinea pembuka pada surat balasan:
- Berkenaan dengan surat Saudara tanggal …
- Membahas surat Saudara …
- Menjawab surat Saudara …
- Berhubung dengan surat Saudara…

Latihan dan Pembahasan

Lowongan Kerja

DIBUTUHKAN segera seorang tenaga pembukuan minimal tamat SMU/sederajat


jurusan IPS
Lamaran dialamatkan ke PO BOX 211 Jambi
Paling lambat 2 minggu setelah iklan ini diterbitkan
Independen , Selasa 27 – 8 – 1996

Alinea pembuka yang tepat untuk surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan di atas
adalah …
a. Berdasarkan iklan Bapak, saya mengajukan lamaran pekerjaan untuk …
b. Sehubungan dengan iklan Bapak yang dimuat pada harian Independen …
c. Melalui surat ini saya mengajukan lamaran pekerjaan untuk memenuhi …
d. Saya tertarik akan iklan Bapak, karena sesuai dengan pendidikan saya.
e. Memenuhi iklan Bapak, saya bermaksud mengisi lowongan kerja tersebut.

Kunci :

Pembahasan :

b. Surat sesungguhnya
Isi surat sesungguhnya memuat sesuatu yang dibutuhkan, dikemukakan, ditanya,
diminta, dan lain-lain yang disampaikan kepada penerima surat. Isi surat singkat, jelas
dan sopan. Isi disusun dengan ungkapan yang singkat tetapi jelas. Gunakan istilah yang
mudah dipahami hindari istilah yang belum lazim sehingga menyulitkan pembaca
memahami maksud surat.

51
Latihan dan Pembahasan

Perusahaan yang sedang berkembang membutuhkan kepala bagian iklan S1, Inggris aktif,
maksimal 28 tahun, mampu mengoperasikan komputer, berpengalaman dalam bidang
advertising, siap bekerja keras untuk memajukan perusahaan.

Kalimat yang menyatakan isi surat lamaran pekerjaan dengan tepat sesuai dengan iklan di
atas adalah …
a. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Fida, 26 tahun, D3 Akuntansi, siap dilatih
mengoperasikan komputer dan dilatih bahasa Inggris aktif.
b. Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan di harian Republik membutuhkan kepala bagian
iklan.
c. Sehubungan dengan iklan Bapak di harian Republik, 9 januari 2003, saya
mengharapkan agar Bapak menerima saya sebagai kepala bagian iklan di perusahaan
Bapak.
d. Sehubungan dengan iklan lowongan pekerjaan di harian Republik, 9 Januari 2003, saya
mengajukan lamaran pekerjaan sebagai kepala bagian iklan di perusahaan Bapak,
mohon diterima.
e. Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan di harian Republik, 9 Januari 2003 tentang
kepala bagian iklan, saya bermaksud untuk melamar bekerja di perusahaan Bapak.

Kunci : C

Pembahasan :
Kalimatnya lengkap dan singkat.

c. Alenia penutup
Alenia penutup merupakan kesimpulan yang berfungsi sebagai kunci isi surat atau
penegasan isi surat. Alenia penutup juga dapat mengandung harapan atau ucapan
terimakasih kepada penerima surat
Contoh alinea penutup:
- Atas perhatian saudara, kami ucapkan …
- Demikianlah surat ini, kami sampaikan …
- Harapan kami, semoga …

Namun perlu diperhatikan seringkali kalimat penutup surat berbunyi atas


perhatiannya, kami ucapkan …
Penggunaan -nya pada penutup tidak tepat sebagai pengganti ketiga sedangkan surat
ditujukan kepada orang kedua.

52
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan

Dengan ini mengajukan permohonan untuk diterima sebagai karyawan pada perusahaan
yang Bapak pimpin, sesuai dengan pendidikan yang saya miliki.
Bersama surat ini saya lampirkan pula:
1. Foto kopi ijazah SMA
2. Daftar Riwayat Hidup
3. Surat Keterangan berkelakuan baik dari polisi
4. Tiga lembar pasfoto terakhir

Penggalan lamaran di atas dapat diteruskan dengan kalimat penutup surat, yaitu …
a. Terima kasih.
b. Atas segala perhatiannya diucapkan terima kasih.
c. Demikian harap menjadikan maklum adanya.
d. Besar harapan saya akan terkabulnya lamaran ini.
e. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.

Kunci : E

Pembahasan :
Penutup surat lamaran pekerjaan yang tepat, untuk menunjukkan kesanggupan dan harapan
pelamar pada pekerjaannya yang dipilihnya, maka kata penutup yang tepat adalah
pernyataan e.

B. Bahasa surat
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat mengirim surat:
1. Susunan kata dan pemakaian kata tepat.
2. Isinya singkat, sederhana, dan padat.
3. Hindari kata yang menyinggung perasaan orang lain.
4. Maksud kalimat surat jelas.
5. Menggunakan ejaan dan tanda baca dengan benar.
6. Bahasanya sopan.
7. Hindarilah penggunaan singkatan dan akronim
8. Bentuknya rapi.

53
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan

Dengan hormat,
Berdasarkan surat lamaran Bapak tanggal 5 Mei 2003, maka dengan menyesal kami tidak
dapat memenuhi permohonan Bapak. Berhubungan tempat yang Bapak inginkan baru-
baru ini sudah ada yang menempati …

Kalimat yang dicetak miring dalam penggalan surat balasan lamaran pekerjaan di atas
kurang tepat. Kalimat yang tepat adalah …
a. Berhubungan Bapak agak terlambat untuk melamar pekerjaan
b. Sebab tempat yang Bapak harapkan sudah ada yang mengisi
c. Berhubungan tempat yang Bapak harapkan sudah tidak ada lagi
d. Hal ini disebabkan lowongan kerja yang Bapak harapkan sudah terisi
e. Sebab lowongan kerja yang Bapak inginkan sudah diisi orang lain

Kunci : D

Pembahasan :
Diusahakan jawaban surat lamaran pekerjaan tidak menyinggung perasaan bagi orang
yang melamar.

C. Bentuk surat
Yang dimaksud bentuk surat, ialah susunan letak atau posisi bagian-bagian surat.
Bentuk surat resmi sesuai pada dasarnya merupakan bentuk variasi sebagai berikut
1. Bentuk setengah lurus dengan bagian alamat surat ditempatkan di bagian kanan atas,
di bawah nama tempat dan tanggal surat.
2. Bentuk setengah lurus dengan bagian alamat surat ditempatkan di sebelah dari
vertikal di bawah nomor dan perihal surat.
3. Bentuk setengah lurus yang mempunyai ciri-ciri khusus berdasarkan jenis surat resmi
tertentu seperti surat keputusan, instruksi, surat tugas, pengumuman dan surat
pengantar.

54
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

1) Jakarta, 6 November 2019

2) Hal : Lamaran pekerjaan


3) Lampiran : Satuberkas

4) Yth. Pemasangan Iklan Harian Kompas


PO BOX 5461 Jkt 11043
Jakarta

5) Dengan hormat,
6) Setelah membaca iklan yang dimuat dalam harian Kompas tanggal 4 November 2019,
yang isinya menyatakan bahwa perusahaan Bapak memerlukan seseorang sekretaris
maka saya,
nama : Anita F.S.
tempat/tanggal lahir : Jakarta, 22 Februari 1978
alamat : Jalan Yudistira No. 14 Jakarta
pendidikan : Akademi sekretaris

6) Dengan ini mengajukan permohonan untuk diterima sebagai sekretaris pada


perusahaan yang Bapak pimpin karena saya dapat memenuhi semua syarat yang
ditentukan.
Bersama ini saya lampirkan:
1. daftar riwayat hidup
2. fotokopi ijazah sekretaris
3. surat keterangan berkelakuan baik dari Polisi
4. tiga lembar pas foto terakhir

7) Atas segala perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.

8) Hormat kami,
ttd
9) Ir. Bangun, M.S.

Unsur-unsur surat lamaran tersebut antara lain:


1. tempat dan tanggal lahir 6. isi surat
2. pokok surat (no, hal dan lampiran) 7. penutup surat
3. alamat yang dituju 8. salam penutup
4. salam pembuka 9. Nama dan tanda tangan
5. pembuka surat

55
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan

Dalam harian Jawa Timur Pos, 5 Maret 2003 saya membaca bahwa perusahaan PT
Angkasa membutuhkan beberapa orang tamatan SLTA. Karena saya dapat memenuhi
persyaratan tersebut, saya mengajukan lamaran pekerjaan. Saya berharap Bapak dapat
menerima saya sebagai pegawai pada PT Angkasa.
Dengan demikian kami lampirkan : ……

Penggunaan kata dengan demikian kami lampirkan, tidak tepat sebaiknya dengan di
menjadi …
a. Sebagai bahan pertimbangan Bapak, bersama ini saya melampirkan
b. Dengan demikian baiklah bersama ini saya melampirkan
c. Maka untuk memenuhi persyaratan bersama ini saya lampirkan
d. Untuk bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan …
e. Demikianlah permohonan saya, dan melampirkan persyaratan sbb.

Kunci : A

Pembahasan :
Jawaban bukan a karena kata melampirkan, lampirkan.

D. Ejaan dan tanda baca


Penggunaan kalimat dalam surat sebaiknya menggunakan ejaan dan tanda baca.

56
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan


1. Cermati struktur surat lamaran kerja berikut.
1. Lampiran : …
2. Perihal :… 3. Malang, 5 juni 2018
4. Kepada
Yth. Bapak Direktur PT Guna Bakti
Jl. Sidomuncul 89 Surabaya
5. Dengan hormat,
6. Dengan ini …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………
7. Hormat saya

……………………………
Struktur lamaran kerja di atas yang salah nomor …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 4 dan 7

Kunci : E

Pembahasan :
Jawaban e dinyatakan salah karena tidak sesuai dengan tata tulis surat resmi
Seharusnya: 4. Yth.
Direktur PT Guna Bakti
Jalan. Sidomuncul 89 Surabaya
7. hormat saya, (memakai koma).

2. Yth. Pimpinan PDAM Kotamadya Bandung


Jalan Bhayangkara 32
di Bandung.

Dalam penulisan bagian alamat surat di atas terdapat kesalahan yaitu …


a. penulisan singkatan Yth.. seharusnya Yang Terhormat
b. penulisan jalan seharusnya Jln
c. penggunaan tanda titik di belakang kata Bandung
d. penggunaan kata depan dihilangkan
e. penulisan 32, seharusnya no. 32
Kunci : D
Pembahasan :
“Jalan Bhayangkara 32 Bandung” Sudah menunjuk tempat, tidak perlu lagi memakai
kata depan di.

57
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

E. Pengertian Laporan
Laporan adalah segala sesuatu yang dilaporkan dari seseorang atau suatu badan hukum
sehubungan dengan tugas yang dibebankan kepadanya.

F. Fungsi laporan
a. memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan, kebijakan, keputusan atau
pemecahan masalah.
b. memberitahukan atau menjelaskan pertanggungjawaban tugas dan kegiatan.
c. merupakan bahan untuk pendokumentasian.
d. merupakan sumber informasi.

G. Tujuan laporan
a. mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah.
b. mengadakan pengawasan dan perbaikan.
c. mengambil suatu keputusan yang lebih efektif.

H. Syarat pembuatan laporan


a. menggunakan bahasa yang jelas, singkat, dan benar.
b. mengemukakan isi laporan dengan lengkap dan sistematis.

I. Jenis-jenis laporan
Menurut jenisnya laporan dibedakan atas laporan formal dan laporan non formal.
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. ada halaman judul
b. ada surat atau pernyataan penyesalan
c. ada daftar isi
d. ada ikhtisar atau abstrak
e. ada pendahuluan, isi, dan penutup
Laporan non formal adalah laporan yang tidak memenuhi beberapa unsur formal di atas.
Laporan ini bersifat pribadi yang disesuaikan dengan kepentingan penulisannya.

J. Bentuk laporan
Berdasarkan bentuknya laporan dibedakan atas:
a. Laporan berbentuk formulir isian
b. Laporan berbentuk surat
c. Laporan berbentuk memorandum atau nota
d. Laporan jurnalistik
e. Laporan ilmiah/penelitian (makalah, skripsi tesis, dan disectasi)
f. Laporan percobaan
g. Laporan hasil pengamatan
h. Laporan perjalanan

58
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan

1. Kalimat yang menyatakan laporan hasil seminar adalah …


a. Berdasarkan hasil seminar tersebut kami menyarankan agar minat baca
hendaknya ditanamkan pada anak sejak kecil.
b. Saudara pemandu kami menyarankan agar seminar ini waktu diskor dulu.
c. Kami (Panitia) menyarankan agar para perserta seminar ini dapat mengikuti
dengan seksama.
d. Tujuan seminar ini agar para generasi muda dapat memahami nilai-nilai
kehidupan yang terjadi di masyarakat.
e. Seminar ini diharapkan dapat diikuti oleh peserta dari berbagai daerah.

Kunci : A

Pembahasan :
Jawaban a lebih tepat karena menyatakan bahwa seminar telah selesai, yakni berdasarkan
hasil seminar ….

2. Perbanyakan tanaman dengan sambung pucuk dilakukan terhadap bibit semai dari biji
yang telah sebesar pensil. Bibit dari sambung pucuk ini bertujuan mempertahankan
sifat tanaman yang mempunyai potensi produksi tinggi. Dalam penyambungan
diperlukan batang bawah yang berasal dari bibit semai, sedangkan batang atas berasal
dari tunas yang telah cukup umurnya (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda). Batang
atas yang baik dipakai adalah ruas kedua sampai dengan ruas keempat karena ruas
kesatu masih terlalu muda dan ruas yang lebih tua sudah keras dan berkayu.

Isi laporan paragraf di atas adalah ….


a. tujuan pemilihan bibit dari sambung pucuk
b. syarat batang atas yang baik
c. asal-usul bibit semai
d. proses perbanyakan tanaman dengan sambung pucuk
e. syarat bibit semai untuk perbanyak tanaman dengan sambung pucuk

Kunci : D

Pembahasan :
Isi laporan paragraf terungkap pada kalimat yang pertama a, b, c, e adalah hal yang perlu
diperhatikan dalam proses perbanyakan tanaman dengan sambung pucuk (d).

59
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

K. Makna leksikal
Makna leksikal ialah makna kata secara lepas tanpa kaitan dengan kata yang lainnya
dalam sebuah struktur (frase, klausa, atau kalimat). (Soejito, 1992 : 52)
Contoh:
1. rumah ‘bangunan untuk tempat tinggal manusia’
2. makan ‘menguyah dan menelan sesuatu’
3. ayah ‘orang tua laki-laki; bapak’

Makna gramatikal ialah makna baru yang timbul akibat terjadinya proses gramatika
(pengimbuhan/pengulangan/pemajemukan)
Contoh:
1. berumah ‘mempunyai rumah’
2. rumah-rumahan ‘yang menyerupai rumah’
3. rumah makan ‘rumah tempat makan’
kata lugas seperti di, dari, untuk, jika, dan karena memiliki makna gramatikal

Latihan dan Pembahasan

Mereka melakukan pemanasan dulu sebelum pertandingan tinju dimulai.


Setelah keduanya berada di atas ring mereka itu berhadapan dengan sikap menantang

Makna gramatikal imbuhan “ber-an” pada kata berhadapan adalah ….


a. menyatakan saling
b. sebagai pemanis
c. menegaskan arti
d. melakukan pekerjaan
e. mempunyai

Kunci : A
Pembahasan :
Kata berhadapan artinya saling menghadap.

L. Perubahan Makna
Jenis-jenis perubahan makna
1. Meluas maksudnya kata yang sekarang lebih luas maknanya dari kata yang dahulu
Contoh: Kata bapak semula bermakna orang tua laki-laki sekarang meluas menjadi
bapak guru, bapak kepala sekolah dan lain-lain

2. Menyempit yakni kata yang semula luas namun kini maknanya menyempit.
Contoh: kata ahli sebelumnya bermakna anggota atau orang yang termasuk dalam
golongan kata ahli bedah sekarang bermakna orang yang makin dalam
bidang tertentu.

60
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

3. Amelioratif yakni makna kata yang baru nilai raga katanya lebih baik atau lebih
tinggi dari makna sebelumnya.
Contoh: kata wanita lebih tinggi daripada kata perempuan

4. Peyorasi yakni makna kata yang sebelumnya dianggap/dirasakan tinggi atau baik kini
dianggap lebih rendah daripada istri.
Contoh: kata bini dianggap lebih rendah daripada istri.

5. Asosiasi yakni perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat.


Contoh: Orang itu memberikan amplop kepada orang yang mewawancarainya
(dianggap uang sogok)

6. Sinestesia yakin perubahan makna akibat perbedaan pandangan antara dua indera
yang berbeda.
Contoh: Wajahnya manis sekali (kata manis ditujukan untuk indera perasa)

Latihan dan Pembahasan

1. Kalimat yang mengalami perluasan makna terdapat pada kalimat ….


a. Pendeta Selly memimpin kebangkitan di gereja Minggu yang lalu
b. Gelar sarjana dapat diraih lewat jenjang perguruan tinggi
c. Tuti setelah lulus SMP memasuki sekolah perawat di kotaku
d. Setiap hari lebaran banyak transmigrasi mudik ke daerahnya
e. Di madrasah selain pelajaran agama Islam juga diberikan pelajaran umum

Kunci : E

Pembahasan :
Kata Madrasah dulu berarti tempat mengaji (menuntut ilmu agam Islam saja). Sekarang
Madrasah berarti sekolah dibawah naungan Depag.

2. Kalimat yang menggunakan kata yang mengalami penyempitan makna adalah …


a. Pembangunan madrasah itu memerlukan waktu yang agak lama
b. Kapal perang Irak sedang berlayar di Samudra Atlantik
c. Kemarin sore, sekitar pukul 15.00, Saudara dari mana?
d. Pesan Bapak akan saya sampaikan kepada Kepala Sekolah
e. Pesawat udara itu telah mendarat di Pelabuhan Udara Supadio

Kunci : E

Pembahasan :
Kata pesawat udara mengalami penyempitan makna, karena pengertiannya terlalu sempit.

61
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

M. Sinonim Kata
Sinonim ialah dua kata atau lebih yang memiliki makna yang sama atau hampir sama.
Contoh:
(1) Yang sama maknanya:
Sudah – telah
Sebab – karena
Meskipun – walaupun – biarpun – sungguhpun

(2) Yang hampir sama maknanya:


mati – meninggal – wafat – gugur
melihat – mengerling – menatap – menengok
baik – bagus – indah – permai – molek – cantik

Kata-kata bersinonim seperti contoh-contoh di atas, maknanya tidak benar-benar sama.


Dapat dikatakan jarang ada kata-kata bersinonim mutlak, yang maksudnya sama seratus
persen. Meskipun dengan memperhatikan antara lain:
(a) makna dasar dan makna tambahannya;
(b) nilai rasanya (makna emotifnya);
(c) kelaziman pemakaiannya (kolokasinya); dan
(d) distribusinya.

Latihan dan Pembahasan


1. Kalimat di bawah ini yang menggunakan kata bersinonim adalah …
a. Ruangan itu sunyi sepi setelah para karyawannya dirumahkan.
b. Pikirannya timbul tenggelam terbawa emosinya sendiri.
c. Karena ketakutan mereka lari tunggang-langgang.
d. Dari tadi mereka kelihatan mondar-mandir saja.
e. Pasien itu disarankan minum obat pagi dan siang.

Kunci : A

Pembahasan :
Sinonim persamaan kata. Pilihan a benar karena ada persamaan sunyi dan sepoi.
2. Para petani sayuran secara kuntinu menyemprot tanamannya agar tidak diserang
hama.

Kata dicetak miring pada kalimat di atas bersinonim dengan makna kalimat ….
a. Tiap hari mereka menyiangi tanamannya hingga tanaman itu berumur empat
puluh hari.
b. Mereka terus-menerus mengairi sawahnya hingga tanaman padi berumur tujuh
puluh hari.
c. Sepanjang hari ibu-ibu membantu suaminya menyiapkan lahan tembakau.
d. Hujan yang turun berlebihan akan merusak tanaman tembakau.
e. Musim kemarau yang berkepanjangan akan menyusahkan petani lahan kering.

62
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Kunci : B

Pembahasan :
Sinonim adalah persamaan makna kata. Kontinu sinonim dengan terus-menerus.

N. Polisemi ialah satu kata yang memiliki makna banyak (ganda/lebih dari satu)
Contoh:
(1) Andre jatuh dari motor.
(2) Harga dolar jatuh.
(3) Perusahaan jatuh.
(4) Kakak jatuh dalam ujian.

Pada kalimat (1) kata jatuh bermakna lugas (apa adanya) sedangkan kalimat (2), (3), dan
(4) bermakna kias. Makna kata jatuh berbeda karena konteks kalimatnya.
Isitilah polisemi dengan homonim berbeda.

Perhatikanlah perbedaan berikut ini.

No. Polisemi No. Homonim


1. bersumber pada satu kata 1. bersumber pada kata atau lebih
2. maknanya masih 2. maknanya tidak berhubungan
berhubungan/berdekatan. Mis.: - buku (kitab)
Mis. buku tulis; buku hitam (catatan - buku jari (ruas)
nama orang yang dianggap baik)

Latihan dan Pembahasan

Kalimat di bawah ini yang menggunakan kata yang berpolisemi adalah …


a. Penjaga gawang yang memiliki mental baja itu menangkap bola yang mental dari
tiang gawang.
b. Telah lima kali saya melarang anak itu mandi di kali yang dalam itu.
c. Sekembali dari Bank Rakyat, Bang Surya diikuti orang pemuda yang ingin merampas
uangnya.
d. Kepala perusahaan itu luka parah karena kepalanya tertimpa kayu.
e. Untuk mengetahui aroma dalam botol kecap tu, terlebih dahulu kita kecap isinya.

Kunci : D

Pembahasan :
Polisemi : kata-kata yang tulisan dan ucapannya sama maknanya ada kaitan.
Kepala perusahaan : Orang yang kedudukannya paling atas di perusahaan.
Kepalanya : bagian tubuh yang letaknya paling atas.

63
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

O. Hiponim
Hiponim ialah kata-kata yang tingkatnya ada di bawah kata yang menjadi
superordinat/hipernim (kelas atas)
(Soedjito, 1992 : 88)

Contoh:
1. Kata bunga merupakan superordinat sedangkan mawar, melati, anggrek, flamboyan dan
sebagainya merupakan hiponim. Hubungan mawar, melati, anggrek, dan flamboyan
disebut Icohiponim

Perhatikan diagram berikut.


a) bunga

mawar melati anggrek sedap malam

b) burung

merpati gelatik nuri perkutut

Kata burung merupakan superordinat atau hiponimnya. Hiponimnya adalah merpati,


gelatik, nuri, dan perkutut.

Latihan dan Pembahasan

Kalimat-kalimat di bawah ini menggunakan kata khusus (hiponim), kecuali …


a. Setiap minggu kami menengok nenek di kampung.
b. Pemburu itu sedang membidik rusa.
c. Menjenguk orang sakit perbuatan terpuji.
d. Cobalah kita melihat kepincangan yang terjadi di masyarakat.
e. Mencontek adalah perbuatan yang tidak terpuji

Kunci : D

Pembahasan :
Karena melihat itu mengandung makna khusus (penggunaan kata khusus) tetapi termasuk
penggunaan kata umum, semestinya kata khusus menyelidiki, memperhatikan.

64
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

P. Ungkapan (Idiom)
Ungkapan (idiom) adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna
khusus makna unsur-unsurnya sering menjadi kabur.
Contoh:
1. kambing hitam - orang yang dituduh atau dipersalahkan.
2. makan angin - berjalan-jalan untuk mencari hawa bersih.
- duduk-duduk sekadar menghasilkan waktu.
3. makan tangan - kena tinju (pukul).
- beruntung besar (dengan tidak sangka-sangka).

Q. Peribahasa
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya
mengiaskan maksud tertentu.
Contoh:
1. Seperti pinang dibelah dua
Artinya: dua orang yang serupa benar
2. Makan hati berulam jantung
Artinya: bersusah hati karena perbuatan salah seorang teman karib.
3. Makan bubur panas-panas.
Artinya: terlalu berharap akan berolah rezeki lalu bertindak tergesa-gesa sehingga
kecewa jadinya.

R. Majas
Majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain.
Majas dikelompokkan atas:
a. majas perbandingan
b. majas pertentangan
c. majas pertautan
d. majas perulangan
1. Majas perbandingan
a. Perumpamaan ialah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berkaitan dan
sengaja dianggap sama.
Contoh: Bagai kaambing dihalau ke air.
b. Metafora ialah perbandingan yang implisit tanpa kata pembanding.
Contoh: Kapan Anda bertemu dengan kembang desa itu?
c. Personifikasi ialah perbandingan yang melukiskan benda mati seolah-olah hidup.
Contoh: Banjir bandang telah menelan korban manusia.
d. Alegori ialah majas yang mengandung sifat-sifat moral manusia.
Contoh: Mendayung bahtera rumah tangga.

2. Majas Pertentangan
a. Hiperbola ialah majas yang menyatakan sesuatu dengan berlebih-lebihan.
Contoh: Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b. Litotes ialah majas yang menyatakan berlawanan, memperkecil, atau memperhalus
keadaan.
Contoh: Terimalah pemberian yang tidak berharga ini.

65
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

c. Ironi ialah majas yang menyatakan makna yang bertentangan atau sebaliknya dengan
maksud menyindir.
Contoh: Pagi benar engkau datang, baru pukul delapan.
d. Paradoks ialah pengungkapan suatu kenyataan yang seolah-olah bertentangan, tetapi
mengandung kebenaran.
Contoh: Hidupnya mewah, tetapi tidak bahagia.

3. Majas Pertautan
a. Metonimia ialah majas yang memakai nama ciri atau hal yang ditautkan dengan
orang, barang sesuai penggantinya.
Contoh: Dia suka mengisap Djisamsu.
b. Sinekdok
2a. Parsprototo ialah penyebutan sebagian untuk maksud keseluruhan
Contoh: Saya tidak melihat batang hidungnya.
2b. Totem Protaparte ialah penyebutan keseluruhan untuk maksud sebagian.
Contoh: Indonesia meraih medali emas dalam pertandingan itu.
c. Alusio ialah majas yang menunjuk secara tidak langsung kesuatu peristiwa dengan
menggunakan peribahasa.
Contoh: Menggantung asap saja kerjamu sejak tadi. (membual, omong kosong)
d. Eufeumisme ialah majas yang halus sebagai pengganti ungkapan.
Contoh: Pemerintah mengadakan penyesuaian harga BBM, (menaikkan)

Latihan dan Pembahasan


1. Semenjak bekerja di perusahaan itu Karim mengamati sifat-sifat pak Bolang. Ia tahu
benar bahwa tak ada gading yang tak retak. Karim paham benar bahwa pak Bolang
dapat lupa daratan jika disanjung-sanjung.

Ungkapan lupa daratan dalam paragraf di atas artinya …


a. tidak tahu arah
b. tidak tahu kiblat
c. tidak ingat apapun
d. tidak tahu diri
e. bertindak tanpa menghiraukan harga diri

Kunci : A

Pembahasan :
Bertindak tanpa menghiraukan apapun termasuk harga diri.
2. Si Polan ingin dikagumi teman-temannya. Untuk itu ia tak segan berbelanja lebih dari
kemampuannya. Dalam waktu singkat habislah uang belanja bulanannya, bahkan
bertumpuklah utang-utangnya.

66
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah ….


a. seperti api dalam sekam
b. besar pasak daripada tiang
c. habis manis sepah dibuang
d. bunga gugur putikpun gugur
e. tak ada gading yang tak retak

Kunci : B

Pembahasan :
Arti peribahasa besar pasak daripada tiang besar pengeluaran dari pendapatan.

3. Majas Metonimia terdapat dalam kalimat ….


a. Monumen itu mengingatkan kita pada peristiwa Lubang Buaya.
b. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan penjahat itu terpaksa diamankan.
c. Dari kemarin saya tidak pernah melihat batang hidungnya.
d. Dari kejauhan tampak berpuluh-puluh layar yang berderet di pelabuhan.
e. Dia sedang asyik membaca Nh. Dini di perpustakaan sekolah.

Kunci : C

Pembahasan :
Majas Metonimia merupakan majas yang menggunakan ciri seseorang untuk
mewakili/menyebutkan seseorang, misalnya si hitam.
Batang hidung seseorang pada pernyataan c menggunakan majas metonimia, karena
pernyataan c yang paling tepat.
Pernyataan e menggunakan majas totem properte.

MENGARANG

S. Petunjuk Umum
1. Pilihlah salah satu nomor soal mengarang berikut dan kembangkan menjadi sebuah
karangan yang panjangnya kurang lebih 200 kata.
2. Karangan terdiri dari 4 atau 5 paragraf.
3. Setiap paragraf berisi antara 40 sampai 50 kata.
4. Unsur-unsur yang dinilai adalah:
a. ketepatan isi dan tema karangan
b. struktur kalimat
1) koherensi antarkalimat
2) ketepatan penggunaan kata atau istilah (kompleksitas)
3) kerapian bentuk karangan dan tulisan
4) penggunaan ejaan
5. Pergunakanlah kertas buram untuk menyusun kerangka karangan.
6. Tulis nama dan nomor ujian pada sudut kanan atas lembar jawaban.

67
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

SOAL

Pilihlah salah satu tema berikut ini!


1. Tawuran pelajar dan pemecahannya
2. Bencana banjir dan penanggulangannya
3. Kemacetan lalu lintas di jalan raya

68
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 5

Siswa mampu menyunting isi (ketepatan isi, urutan isi), menyunting bahasa dan makna
(berbagai kata, istilah, gabungan kata, berbagai struktur kalimat, kepaduan/kelengkapan
paragraf, serta penggunaan ejaan dan tanda baca).

Ruang Lingkup

Mengidentifikasi kesalahan isi ( ketepatan isi, urutan isi),


Mengidentifikasi kesalahan bahasa dan mekanik (penggunaan berbagai kata, istilah,
gabungan kata, berbagai struktur kalimat, kepaduan/kelengkapan paragraf, serta
penggunaan ejaan dan tanda baca
Memperbaiki kesalahan isi dan penggunaan bahasa.

Ringkasan Materi
A. Ejaan dan tanda baca

1. Ejaan adalah kaidah penggunaan lambang bunyi atau huruf dalam penulisan dan
pengucapan atau pelafalan dalam penggunaan bahasa lisan. Dalam bahasa tulis,
penggunaan huruf secara tepat sangat mempengaruhi maksud atau isi tulisan
(karangan). Kaidah penggunaan ejaan dan tanda baca ini secara lengkap tercantum
dalam Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau disingkat EYD.
Kesalahan penggunaan huruf kapital sering terjadi pada penulisan singkatan dan
akronim, penulisan gelar, jabatan, dan nama. Oleh sebab itu, dalam penulisan hal-hal
tersebut sangat dianjurkan untuk memperhatikan kaidah penulisaannya dengan
memperhatikan EYD.

2. Penulisan singkatan dan akronim


Seperti telah dikatakan di atas, kaidah penulisan singkatan dan akronim diatur dalam
Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau disingkat EYD. Hal yang
berkaitan erat dengan penulisan singkatan dan akronim adalah penggunaan huruf
kapital dan tanda baca terutama tanda titik (.) dan koma (,). Singkatan yang
pengucapannya seperti kata disebut akronim.

69
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan

1. Penulisan singkatan yang benar terdapat dalam kalimat …


a. Anak-anak disuruh mengerjakan latihan halaman 67 s/d 69.
b. Tuminah membeli baju baru seharga Rp. 250.000,00.
c. Guntar, SH diangkat sebagai hakim Pengadilan Tinggi.
d. Setelah menyelesaikan strata dua, Anis menyandang gelar MPD.
e. Setiap tahun ajar baru, kami ditugasi untuk menyusun RAPBS.

Kunci : E

Pembahasan :
Penulisan singkatan yang sesuai dengan EYD adalah jawaban e.

2. Penulisan akronim yang benar terdapat dalam kalimat …


a. Semua SATGASSUS partai politik akan segera dibubarkan.
b. Nama lembaga Pusisjian kini diganti dengan PusPendik.
c. Serpihan bom itu akan diteliti di PusLabFor Brimob.
d. Undang-undang sisdiknas sudah berlaku mulai tahun 2003.
e. Jalan tol Jagorawi merupakan jalur paling padat di Indonesia.

Kunci : E

Pembahasan :
Kata sampai dengan seharusnya disingkat s.d.
PusPendik seharusnya Puspendik.
PusLabFor seharusnya Puslabfor.
sisdiknas seharusnya Sisdiknas.
Jagorawi sudah sesuai dengan kaidah penulisan akronim.

B. Bentuk kata
1. Kata berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah dibubuhi imbuhan atau afiks baik yang
berupa awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), maupun gabungan dari dua
atau ketiga imbuhan tersebut. Pembahasan kata berimbuhan berkisar pada proses
pembentukannya, makna gramatikalnya, dan penggunaannya secara tepat.
a) Proses pembentukan kata berimbuhan
Dalam proses pembentukan kata berimbuhan sering menimbulkan terjadinya
alomorf atau variasi bentuk morfem. Alomorf ini timbul akibat proses nasalisasi
atau munculnya bunyi nasal (sengau) yang menyertai proses pembentukan kata
berimbuhan tersebut.

70
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan

1. Polisi mencoba mengaitkan ledakan bom di Kedutaan Filipina dengan kasus bom
Bali.

Proses pembentukan kata berimbuhan dalam kalimat di atas sama dengan


pembentukan kata berimbuhan dalam kalimat …
a. Mereka mengadakan upacara peringatan setahun ledakan bom Bali.
b. Pemerintah sedang mengusahakan perbaikan perekonomian rakyat.
c. Kami semua mengkhawatirkan kesehatan ayah kami di kampung.
d. Para pembela berusaha untuk mengaburkan dakwaan jaksa.
e. Jangan sekali-kali mengabaikan nasihat orang tua.

Kunci : D

Pembahasan :
Kata mengaitkan berasal dari kata dasar kait dan mendapat imbuhan me-kan. Demikian
juga kata mengaburkan berasal dari kata dasar kabur. Konsonan /k/ pada kedua kata
tersebut luluh oleh proses pembentukan imbuhan (afiksasi) me-kan dan disertai dengan
proses nasalisasi yaitu munculnya konsonan nasal (sengau) /ng/.

71
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

2. Proses pembentukan kata berimbuhan yang tidak tepat terdapat dalam kalimat …
a. Pelihatan orang tua itu sudah mulai kabur.
b. Warna baju yang dipakainya sangat mencolok.
c. Pengkaderan partai politik di Indonesia belum memuaskan.
d. Kita harus berpartisipasi dalam menyukseskan pemilu 2004.
e. Tak seorang pun yang memedulikan kehadiran pejabat itu.

Kunci : C

Pembahasan :
a. Kata pelihatan berasal dari kata dasar lihat ditambah awalan pe-. Secara morfologis,
dalam proses pembentukan kata berimbuhan pe- pada kata dasar yang berfonem awal
/l/, /r/, /w/, dan /y/ tidak terjadi proses nasalisasi.
b. Kata mencolok berasal dari kata dasar colok mendapat imbuhan me-. Proses
pembentukan kata berimbuhan me- pada kata dasar yang fonem pertamanya /c/, /d/,
dan /j/ disertai terjadinya proses nasalisasi n dan fonem pertama kata dasarnya tidak
luluh.
c. Kata pengkaderan berasal dari kata dasar kader. Dalam proses pembentukan kata
berimbuhan me- konsonan /k/, /p/, /t/, dan /s/ pada awal kata dasar luluh dan terjadi
proses nasalisasi. Karena fonem pertama kata dasarnya /k/ maka nasal yang dihasilkan
adalah /ng/. Jadi seharusnya menjadi pengaderan.
d. Kata menyukseskan berasal dari kata dasar sukses mendapat imbuhan gabung me-kan.
Seperti penjelasan pada jawaban c maka fonem /s/ pada awal kata dasar seharusnya
luluh dan terjadi nasalisasi /ny/.

b) Penggunaan kata berimbuhan


Kata dasar yang telah mendapat imbuhan akan berubah maknanya sesuai dengan
imbuhan yang dilekatkannya. Perubahan makna tersebut dinamakan makna
gramatikal. Oleh sebab itu penggunaan kata dasar dan kata berimbuhan dalam
kalimat menjadi berbeda.

72
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan

Penggunaan kata berimbuhan me-i yang tidak tepat terdapat dalam kalimat …
a. Setiap bulan ayah mengirimi uang untuk kakak yang kuliah di Yogja.
b. Petugas itu mendatangi para pedagang kaki lima yang tidak tertib.
c. Anak yang tinggal kelas itu suka menggurui teman-teman sekelasnya.
d. Para undangan memasuki ruang sidang dengan tertib dan teratur.
e. Ibu Kepala Sekolah menugasi wakilnya untuk mengikuti rapat dinas.

Kunci : A

Pembahasan :
Objek kalimat a bukan bersifat lokatif, jadi seharusnya mengirimkan bukan mengirimi,
sedangkan jawaban b, c, d, dan e sudah benar.

c) Kata berimbuhan yang ambigu


Pengertian ambigu ialah memiliki dua makna atau lebih. Jadi kata berimbuhan yang
ambigu adalah kata berimbuhan yang mengandung makna lebih dari satu meskipun
digunakan dalam kalimat yang sama.

Latihan dan Pembahasan

Kata berimbuhan pe-an yang ambigu terdapat dalam kalimat …


a. Pembangunan gedung sekolah kami memakan waktu dua tahun.
b. Mereka sering berlibur ke pemandian air panas di daerah Jawa Barat.
c. Kami tidak sempat menghadiri pemakaman istri pejabat itu
d. Penilaian terhadap kinerja perusahaan memuaskan semua pihak.
e. Selama berkuasa, pemimpin yang lalim itu melakukan penindasan.

Kunci : D

Pembahasan :
Kata pembangunan mengandung makna proses.
Kata pemandian mengandung makna tempat.
Kata pemakaman mengandung makna proses.
Kata penilaian dapat berarti hasil dan dapat pula berarti proses.
Kata pemimpin mengandung makna orang yang …

73
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

d) Makna kata berimbuhan


Seperti dijelaskan di atas, bahwa proses pembentukan kata berimbuhan selalu
menimbulkan makna baru (makna gramatikal). Makna gramatikal ini juga
dipengaruhi oleh konteksnya atau penggunaannya dalam kalimat.

2. Kata ulang
Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang diulang baik seluruhnya maupun
hanya sebagian, berkombinasi dengan imbuhan maupun tidak, mengalami perubahan
bunyi maupun tidak. Berdasarkan batasan di atas, maka kata ulang selalu memilki kata
dasar atau bentuk dasar.

Kata kuda-kuda adalah kata ulang karena kata dasarnya kuda. Demikian juga kata
berlari-lari yang berasal dari bentuk dasar berlari. Sebaliknya, kata biri-biri, kura-
kura, compang-camping, mondar-mandir bukanlah kata ulang karena tidak memiliki
kata dasar ataupun bentuk dasar.

a) Bentuk kata ulang


Menurut proses pembentukannya, kata ulang dibedakan atas:
kata ulang utuh (murni) : kuda-kuda, rumah-rumah, anak-anak
kata ulang berimbuhan : mobil-mobilan, orang-orangan
kata ulang berubah bunyi : kelap-kelip, sayur-mayur, lauk-pauk
kata ulang sebagian : berlari-lari, tembak-menembak, melambai-lambaikan

Latihan dan Pembahasan

Kata ulang berubah bunyi terdapat dalam kalimat …


a. Pengemis itu mengenakan baju yang sudah compang-camping.
b. Dari tadi orang itu mondar-mandir di depan toko kami.
c. Ia telah membeli tiket bolak-balik Jakarta Medan.
d. Menjelang lebaran, lalu-lintas di Jakarta semakin padat.
e. Akhir-akhir ini perekonomian Indonesia semakin carut-marut.

Kunci : C

Pembahasan :
Bentuk kata bolak-balik berasal dari kata dasar balik, sedangkan bentuk-bentuk yang lain
tidak dapat ditentukan bentuk dasarnya.

b) Penggunaan kata ulang


Proses pembentukan kata ulang adalah proses morfologis yang menimbulkan
makna gramatikal. Oleh sebab itu penggunaan kata ulang harus disesuaikan dengan
konteksnya. Penggunaan kata ulang yang tidak sesuai konteks akan menimbulkan
kerancuan.

74
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan

Penggunaan kata ulang yang tepat terdapat dalam kalimat …


a. Menjelang lebaran, banyak penumpang-penumpang yang tidak mendapatkan tiket.
b. Setelah sekian lama tidak bertemu mereka saling berangkul-rangkulan.
c. Berkali-kali Duma melambai-lambaikan tangannya tetapi kawannya tak melihatnya.
d. Semua atlet-atlet yang sudah terseleksi akan segera diberangkatkan ke SEA Games.
e. Akhirnya ia hanya bisa garuk-garuk kepala setelah beberapa kali tidak berhasil.

Kunci : E

Pembahasan :
a. kata ulang penumpang-penumpang sudah bermakna banyak jadi tidak perlu lagi
digunakan kata banyak.
b. berangkul-rangkulan sudah mengandung makna saling, jadi kata saling tidak perlu
lagi.
c. berkali-kali dan melambai-lambaikan mengandung makna berulang-ulang (intensitas
frekuentatif) jadi seharusnya menggunakan salah satu saja.
d. atlet-atlet juga mengandung makna banyak, jadi kata semua tidak perlu.
e. merupakan jawaban yang tepat, garuk-garuk mengandung makna berulang-ulang.

c) Makna kata ulang


Seperti telah dikatakan di atas bahwa proses pembentukan kata ulang disertai
perubahan makna gramatikal. Agar penggunaan kata ulang dalam kalimat maupun
paragraf tidak rancu, maka diperlukan pemahaman makna kata ulang dengan baik.

Latihan dan Pembahasan


Anak kecil itu berusaha menarik-narik benang layangan yang menyangkut di pohon.

Perulangan yang sama maknanya dengan perulangan dalam kalimat di atas terdapat
dalam kalimat …
a. Janganlah engkau suka mengada-ada, nanti akibatnya tidak baik.
b. Mereka pergi melihat-lihat ke toko buku yang baru dibuka itu.
c. Anis menari-nari kegirangan mendengar pengumuman itu.
d. Karena kesalnya ia memukul-mukulkan tangannya ke meja.
e. Petugas terpaksa mengobrak-abrik persembunyian penjahat itu.

Kunci : D

Pembahasan :
Makna perulangan menarik-narik adalah berulang-ulang, demikian pula makna
perulangan memukul-mukul.

75
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

3. Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna
konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas di bidang tertentu. Karena sifatnya yang
khas, istilah berbeda dengan kata. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:

NO. ISTILAH KATA


1. Tidak terikat konteks Terikat konteks
2. Tidak berkonotasi sosial Berkonotasi sosial
3. Bersifat monosemantik Bersifat polisemantik
4. Berlaku umum baik secara nasional Berlaku khusus dalam masyarakat
maupun internasional bahasa yang bersangkutan

a) Makna istilah
Penggunaan istilah dalam kalimat hendaklah cermat sebab kalau kurang cermat
akan menimbulkan pengertian yang tidak jelas. Seperti halnya kata, makna istilah
juga dapat dilihat dalam kamus atau glosarium yaitu kamus yang hanya memuat
istilah-istilah bidang tertentu.

Latihan dan Pembahasan

Secara garis besar, komputer terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak.

Makna istilah perangkat lunak dalam kalimat di atas adalah ….


a. komponen yang letaknya harus terlindung karena mudah rusak
b. komponen yang sangat penting dalam suatu alat atau mesin
c. bagian dari suatu alat atau mesin yang fungsinya sangat vital
d. bagian dari alat yang berfungsi sebagai penunjang alat utama
e. bagian dari suatu sistem yang tidak bisa digantikan oleh yang lain

Kunci : D

Pembahasan :
Makna istilah perangkat lunak yang sesuai dengan KBBI adalah (d).

76
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

C. Kategori kata
Dalam pembagian kategori kata atau jenis kata, para ahli mempunyai pendapat yang
berbeda-beda, ada yang mengatakan ada empat kategori kata, ada yang delapan, dan ada
pula yang membagi menjadi sepuluh kategori kata. Sebagai acuan yang umum dalam
pendidikan di tingkat SMA digunakan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBI).
Menurut TBBI, Bahasa Indonesia memiliki empat kategori utama, yaitu (1) verba atau kata
kerja, (2) nomina atau kata benda, (3) adjektiva atau kata sifat, dan adverbia. Di samping
itu, ada satu kelompok lain yang dinamakan kata tugas yang terdiri atas beberapa
subkelompok yang lebih kecil, misalnya preposisi atau kata depan, konjungsi atau kata
sambung, dan partikel.

Latihan dan Pembahasan

Sudah tiga hari Anis sakit.

Kata sakit dalam kalimat di atas termasuk kategori ….


a. kata benda
b. kata kerja
c. kata sifat
d. kata depan
e. kata sambung

Kunci : C

Pembahasan :
Kata sakit menerangkan keadaan atau sifat suatu benda. Anis adalah orang atau benda.

D. Fungsi kata
Fungsi kata adalah fungsi atau kedudukan kata dalam kalimat. Pada umumnya fungsi kata
juga disebut jabatan kata dalam kalimat, seperti: subjek, predikat, objek, keterangan, dan
pelengkap. Jadi fungsi kata bersifat sintaksis.

Contoh:
Dengan berlepas tangan, Amin mengendarai sepedanya di jalan raya.
keterangan cara S predikat objek keterangan tempat

77
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan

Sudah tiga hari Anis sakit

Kata sakit dalam kalimat di atas berfungsi sebagai ….


a. subjek
b. predikat
c. objek
c. keterangan
e. pelengkap

Kunci : B

Pembahasan :
Jika kalimat tersebut diuraikan atas fungsi atau jabatannya, maka sudah tiga hari
(= keterangan waktu), Anis (= subjek), sakit (= predikat).

E. Peran kata
Selain memiliki fungsi, kata juga memiliki peran dalam kalimat, yaitu apakah kata
tersebut berperan sebagai pelaku, penderita, pelengkap, penyerta, atau sebagai penjelas.

Contoh: Anak-anak belajar Bahasa Indonesia dengan tertib.


Pelaku pelengkap penjelas

Latihan dan Pembahasan

Buku itu dibelinya ketika ia berada di luar negeri.

Peran kata buku dalam kalimat diatas sebagai ….


a. pelaku
b. penderita
c. penyerta
d. pelengkap
e. penjelas

Kunci : B

Pembahasan :
Peran kata buku dalam kalimat di atas sebagai penderita karena kalimat tersebut
merupakan kalimat pasif. Jadi subjeknya bukan sebagai pelaku tetapi sebagai penderita.
Jika diuraikan maka: Buku itu dibelinya ketika ia berada di luar negeri
Penderita Pelaku Penjelas

78
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

F. Kata penggolong
Bahasa Indonesia memiliki kata penggolong seperti orang untuk manusia, ekor untuk
binatang dan sebagainya. Misalnya seorang manusia, seorang pedagang, seekor kera,
seekor ular, sepasang sepatu, dua butir telur, dan sebagainya.

Latihan dan Pembahasan

Penggunaan kata penggolong yang tidak tepat terdapat kalimat …


a. Ayah membelikan adik sebuah sepatu baru.
b. Ibu membuatkan ayah secangkir kopi panas.
c. Mereka membawa bekal beberapa butir telur.
d. Ibu Duma mengenakan seuntai kalung mutiara.
e. Ia membeli sepucuk senapan itu di pasar gelap.

Kunci : A
Pembahasan :
Sepatu harus selalu sepasang, sebab kalau hanya sebuah maka tidak dapat dipakai.
Penggunaan kata penggolong dalam kalimat yang lain sudah tepat.

G. Kata penghubung
Kata penghubung adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata,
frase dengan frase, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan
paragraf. Kehadiran kata penghubung dalam klausa, kalimat ataupun paragraf, menentukan
sifat hubungan klausa, kalimat, atau paragraf tersebut.

Contoh:
Kata penghubung yang menyatakan pertentangan : tetapi,
Kata penghubung yang menyatakan waktu : ketika,
Kata penghubung yang menyatakan perbandingan : daripada

79
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan

1. Rencana semula kami mengejar waktu agar bisa menyeberang ke Pulau Breueh pada
hari itu juga (1). Namun, angin kencang dan persiapan kurang memadai membuat kami
mengurungkan niat itu (2). Dari Pasi Janeng ternyata tidak ada perahu yang membuka
trayek menyeberang ke Pulau Breueh (3). Kami memutuskan untuk menginap semalam
di Pasi Janeng (4). Baru esoknya kami mencari perahu untuk menyeberangkan kami 5).

Kata penghubung antarkalimat dalam paragraf di atas terdapat dalam kalimat …


a. 1)
b. 2)
c. 3)
d. 4)
e. 5)

Kunci : B

Pembahasan :
Kalimat yang menggunakan kata penghubung atau konjungsi antarkalimat hanyalah
kalimat nomor 2) yaitu kata namun. Sedangkan kalimat yang lain tidak menggunakan kata
penghubung antarkalimat.

2. Rencana semula kami mengejar waktu agar bisa menyeberang ke Pulau Breueh pada
hari itu juga (1). Namun, angin kencang dan persiapan kurang memadai membuat kami
mengurungkan niat itu (2). Dari Pasi Janeng ternyata tidak ada perahu yang membuka
trayek menyeberang ke Pulau Breueh (3). Kami memutuskan untuk menginap semalam
di Pasi Janeng (4). Baru esoknya kami mencari perahu untuk menyeberangkan kami
(5).

Kata penghubung antarklausa dalam paragraf di atas terdapat pada kalimat …


a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)

Kunci : A

Pembahasan :
Hanya kalimat (1) yang menggunakan kata penghubung antaklausa. Kalimat yang lain
tidak.

80
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

H. Frase
Frase adalah gabungan dua kata atau lebih yang menduduki fungsi tertentu dalam kalimat
dan tidak melampaui batas klausa.

Contoh: Minggu depan / Anis dan Duma / akan menatar / guru


K S P O

Kalimat di atas terdiri dari empat frase. Minggu depan menduduki fungsi sebagai
keterangan dan merupakan frase bertingkat karena hubungan kedua kata yang membentuk
frase tersebut diterangkan dan menerangkan. Anis dan Duma menduduki fungsi sebagai
subjek dan merupakan frase setara karena kata yang satu tidak menerangkan kata yang
lain. Frase akan membuat dan nasi goreng adalah frase bertingkat karena kata yang satu
menerangkan yang lain.

Latihan dan Pembahasan

1. Frase setara terdapat dalam kalimat …


a. Mereka pergi ke toko buku membeli pensil dan penggaris.
b. Kemarin adik saya terlambat masuk ke sekolah.
c. Beberapa hari lagi lebaran akan datang.
d. Pada musim hujan seperti saat ini menyebalkan.
e. Kami akan segera pindah ke gedung baru.

Kunci : A

Pembahasan :
Frase setara pada kalimat a adalah pensil dan penggaris. Frase semacam itu tidak terdapat
dalam kalimat b, c, d, dan e.

2. Frase hasil perluasan subjek terdapat dalam kalimat …


a. Halimah belum dapat menjalankan ibadah puasa karena sakit.
b. Ibu akan mengundang para tetangga untuk berbuka puasa bersama
c. Mereka sepakat untuk melanjutkan perjalanan ke Sukamandi.
d. Adik saya mendapat hadiah lebaran sarung dan baju koko.
e. Sekarang Sutan Harhara menjadi pelatih Persikabo.

Kunci : D

Pembahasan :
Subjek kalimat a. Halimah, b. Ibu, c. mereka, e. Sutan Harhara bukan merupakan frase.
Subjek yang juga merupakan frase adalah dalam kalimat d. yaitu adik saya.

3. Kalimat yang menggunakan frase atributif berimbuhan adalah …


a. Gedung sekolah kami akan selesai pembangunannya dua bulan lagi.
b. Mereka berbelanja di pusat perbelanjaan Mangga Dua.

81
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

c. Jalan yang bersimpang tiga itu akan diperlebar.


d. Kami akan berlibur ke Nusa Tenggara Tumur.
e. Jika musim hujan tiba, banjirpun menghantui masyarakat.

Kunci : B

Pembahasan :
Frase atributif berimbuhan dalam kalimat b adalah pusat perbelanjaan.

4. Frase ambigu terdapat dalam kalimat …


a. Lukisan itu memenangkan lomba pameran lukisan tahun ini.
b. Kalau tidak ada halangan, dua tahun lagi ayah saya akan pensiun.
c. Ibu Anita selalu mengenakan pakaian muslimah.
d. Parto memiliki koleksi perangko yang menakjubkan.
e. Mobil barunya itu selalu dirawat dengan baik.

Kunci : C

Pembahasan :
Frase ibu Aminah bisa berarti 1) seorang ibu yang bernama Aminah 2) ibunya Aminah.
Jadi bermakna ambigu

I. Klausa
Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri
atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat. Dalam kalimat majemuk setara
ada tiga macam hubungan antara klausa-klausa yang membentuknya, yaitu hubungan
penjumlahan, perlawanan, dan pemilihan, sedangkan dalam kalimat majemuk bertingkat
terdapat berbagai macam hubungan antara klausa-klausa yang membentuknya. Hubungan
antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat antara lain menyatakan hubungan waktu,
syarat, cara, tujuan, alat dan sebagainya.

Latihan dan Pembahasan

Klausa perluasan subjek terdapat dalam kalimat …


a. Anak yang membawa buku Bahasa Indonesia itu siswa kelas II Bahasa.
b. Ia membeli rumah yang pagarnya dicat dengan warna merah tua.
c. Kami sampai di penginapan setelah mereka berbuka puasa.
d. Indriana akan berangkat ke Jepang jika surat-suratnya sudah lengkap.
e. Anita menghibur para tamu dengan memainkan piano.

Kunci : A

Pembahasan :
Kalimat yang memiliki klausa perluasan subjek adalah a. Subjek kalimat “Anak itu siswa
kelas III Bahasa” adalah “anak” yang kemudian diperluas menjadi “anak yang membawa

82
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

buku Bahasa Indonesia” yang merupakan klausa, sedangkan kalimat b yang diperluas
adalah objeknya yaitu kata “rumah” menjadi “rumah yang pagarnya dicat dengan warna
merah tua”. Kalimat c menunjukkan hubungan waktu berurutan, kalimat d menunjukkan
hubungan syarat, dan kalimat e menunjukkan hubungan cara atau modalitas.

J. Kalimat Dasar (Kalimat inti)


Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia kalimat adalah satuan bahasa terkecil,
dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Kalimat dasar yakni kalimat yang tidak disertai unsur keterangan baik keterangan subjek,
predikat ataupun objek. Kalimat dasar merupakan struktur yang paling pokok. Artinya
struktur dasar meliputi unsur subjek, predikat atau dan objek serta pelengkap.

Contoh:
(1) Pencarian korban banjir di Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Sumatera Utara
masih terus berlanjut.

Apabila unsur keterangan ditiadakan pada contoh kalimat di atas akan tinggal unsur
pokok yang berupa kalimat pendek (lihat 1b).

(1a) Pencarian korban banjir masih terus berlanjut.


(1b) Pencarian berlanjut.

Jadi kalimat (1) apabila ditiadakan unsur keterangannya akan menjadi kalimat dasar yang
berpola S, P. Demikian sebaliknya, dari kalimat dasar dapat diperluas dengan menambah
unsur keterangan.

Latihan dan Pembahasan

Adik cantik.

Perluasan kalimat di atas mengakibatkan terjadi pengubahan pola kalimatnya pengubahan


tersebut adalah …
a. Adik saya sangat cantik.
b. Adikku yang bungsu sangat cantik.
c. Adikku yang tinggal di asrama sangat cantik.
d. Adik cantik itu sedang menari.
e. Adik teman saya yang tinggal di Bandung sangat cantik.

Kunci : D

83
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Pembahasan :
Pola kalimat dasar adik cantik

S P
Adik saya sangat cantik
a. S
P
Adik yang bungsu sangat cantik
b. S P
Adik yang tinggal di asrama sangat cantik
c. S
P
Adik cantikitu sedang menari
d. S
P
Adik teman saya yang tinggal di Bandung sangat cantik
e.
S P

Pada jawaban a, b, c, d kata cantik meskipun diperluas masih berfungsi sebagai predikat
(P). Pada jawaban d kata cantik sudah berfungsi sebagai subjek (S) bukan sebagai predikat
(P) seperti pada kalimat dasarnya. Jadi yang tepat adalah d.

K. Macam-macam pola kalimat dasar (tunggal)


(1) Kalimat dasar berpola S P O K

S P O K
(1a) Guru itu memperlakukan kami dengan baik.
(1b) Dina mengirimkan uang kepada orang tuanya.

(2) Kalimat dasar berpola S P O Pel

S P O Pelengkap
(2a) Robertus mengirimi ibunya uang.
(2b) Siska mengambilkan adiknya air minum.

(3) Kalimat dasar berpola S P K

S P K
(3a) Peristiwa banjir terjadi di Medan.
(3b) Kami tinggal di Jakarta.

(4) Kalimat dasar berpola S P Pel

S P Pel
(4a) Pak Ferdinan menjadi ketua koperasi.
(4b) Pancasila merupakan dasar negara kita.

84
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

(5) Kalimat dasar berpola S P O

S P O
(5a) Andy membeli sepeda baru.
(5b) Kita memerangi kemiskinan.

(6) Kalimat dasar berpola S P

S P
(6a) Dia seniman.
(6b) Bumi berputar.

Latihan dan Pembahasan


(1) Beberapa waktu yang lalu sekolah kami menerima penghargaan dalam bidang
kebersihan. (2) Kami semua merasa bangga atas penghargaan itu. (3) Bapak Kepala
Sekolah berpesan agar kami menjaga bahkan meningkatkan prestasi yang telah kita peroleh
tersebut. (4) Oleh sebab itu tiap kelas menjaga kebersihan lingkungan yang telah
ditentukan. (5) Kami memelihara lingkungan kami dengan sebaik-baiknya.

Kalimat yang berpola SPOK dalam paragraf di atas adalah kalimat nomor ….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)

Kunci : E

Pembahasan :
Kalimat e berpola SPOK.
Kami memelihara lingkungan kami dengan sebaik-baiknya
S P O K. cara

L. Kalimat tunggal dan majemuk


Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dapat dibagi atas kalimat tunggal dan kalimat
majemuk.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa.

Contoh:
Guru bahasa Indonesia kami akan dikirim ke luar negeri.
Saya sedang mengikuti tes uji kompetensi guru.

85
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan

Kalimat di bawah ini yang termasuk kalimat tunggal adalah …


a. Anak yang memakai baju merah itu teman saya.
b. Dia tidak jadi datang ke rumah saya.
c. Ketika kami ulangan bahasa, dia tidak hadir.
d. Ibu membelikan ayah baju baru dan adik sepatu baru.
e. Dia mengatakan bahwa anaknya sakit keras.

Kunci : B

Pembahasan :
Kalimat b termasuk kalimat tunggal. Kalimat a, c, d, e kelompokkan sebagai kalimat
majemuk.

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih.
Kalimat majemuk masih dibedakan lagi atas kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk bertingkat.
Kalimat majemuk setara (koordinatif) adalah penggabungan dua klausa atau lebih yang
masing-masing mempunyai kedudukan yang setara dalam struktur kalimat.

Perhatikan bagan berikut:


Kalimat

Klausa Klausa

Contoh kalimat majemuk setara (koordinatif):


Saya datang ke rumah Anda atau Anda datang ke rumah saya.
Kalimat (1) tersebut dapat dikembalikan menjadi dua buah kalimat tunggal.
(1a) Saya datang ke rumah Anda.
(1b) Anda datang ke rumah saya.

Latihan dan Pembahasan

Kalimat majemuk setara yang menyatakan hubungan sebab akibat adalah ….


a. Rumah itu telah condong, tambahan pula tiris atapnya.
b. Mereka berempat, kami berdua saja dalam perkelahian itu.
c. Saya mengutarakannya, atau engkau sendiri pengambilnya.
d. Engkau malas belajar karena itu rapormu jeleknya.
e. Ia berdiri lalu menyalami tamunya dengan sopan.
Kunci : D

86
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Pembahasan :
Karena pada kalimat d mengandung sebab akibat, yaitu sebabnya malas belajar akibatnya
nilai rapornya jelek.
Konjungtor kalimat majemuk setara yaitu atau, dan, tetapi, serta, lalu, kemudian, lagi
pula, hanya, padahal, sedangkan.

Kalimat Majemuk Bertingkat (subordinatif)


Kalimat Majemuk Bertingkat (subordinatif) yaitu menggabungkan dua klausa atau lebih
sehingga terbukti kalimat majemuk yang salah satu klausanya menjadi bagian dari klausa
yang lain. Klausa-klausa pada kalimat ini kedudukannya tidak setara.
Contoh:
(2a) Ibu mengatakan (sesuatu).
(2b) Saya menjaga adik dengan baik.
(2c) Ibu mengatakan bahwa saya menjaga adik dengan baik.

Kalimat (2c) disebut kalimat majemuk bertingkat (subordinatif), hasil penggabungan (2a)
dan (2b)

Perhatikan bagan berikut ini:


Kalimat (2c)

Klausa Utama

S P O
Ibu mengatakan Klausa sub ordinatif

Konj S P O Ket

bahwa saya menjaga adik dengan baik

Pada bagan tersebut dapat dilihat bahwa klausa utama (induk kalimat) Ibu mengatakan
digabungkan dengan klausa subordinatif (anak kalimat) saya menjaga adik dengan baik
dengan menggunakan konjungtor bahwa. Hal ini disebut kalimat majemuk bertingkat
dengan perluasan objek.
• Konjungtor yang digunakan untuk menggabungkan klausa subordinatif dengan klausa
utama sebagai berikut
a. Konjungtor waktu: setelah, sesudah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika.
b. Konjungtor syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.
c. Konjungtor pengandaian: andaikan, seandainya, andaikan, sekiranya.
d. Konjungtor tujuan: agar, supaya, biar.

87
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

e. Konjungtor konsesif: biarpun, meski(pun), sungguhpun, sekalipun, walaupun,


kendati(pun).
f. Konjuntor perbandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai,
bagaikan, laksana, daripada, alih-alih, ibarat.
g. Konjungtor sebab atau alasan: sebab, karena, oleh karena.
h. Konjungtor hasil atau akibat: sehingga, sampai (-sampai).
i. Konjungtor cara: dengan, tanpa.
j. Konjungtor alat: dengan, tanpa.

Latihan dan Pembahasan

1. Kalimat majemuk bertingkat perluasan keterangan waktu terdapat dalam kalimat …


a. Ayah tidak mengetahui bahwa nenek menderita sakit keras.
b. Yang tidak berkepentingan, dilarang masuk.
c. Anak yang sering bolos itu tidak naik kelas.
d. Walaupun hari hujan, ia tetap berangkat.
e. Kakak datang ketika ibu sedang pergi ke pasar.

Kunci : E

Pembahasan :
Anak kalimat pengganti keterangan waktu atau perluasan waktu ditandai oleh kata
penghubung ketika, sejak, semenjak, dan lain-lain.

2. Klausa subordinatif pengganti obyek terdapat dalam kalimat …


a. Setelah lulus SMU, dia langsung bekerja pada perusahaan swasta.
b. Walaupun penghasilannya kecil, ia masih bisa menabung.
c. Gambar iklan itu memperlihatkan seorang pemuda mengendarai sepeda motor.
d. Sepeda motor itu meliuk-liuk di arena balap sehingga memukau penonton.
e. Karena kagum, ia menggeleng-gelengkan kepalanya.

Kunci : C

Pembahasan :
Klausa bawahan (subordinatif) hanya terdapat dalam kalimat majemuk bertingkat. Sering
disebut anak kalimat yaitu bagian kalimat yang mengalami perluasan kalimat, dan
perluasan bagian kalimat tersebut membentuk pola kalimat yang baru. Bila yang diperluas
adalah objek, maka disebut klausa bawahan pengganti objek.

Gambar iklan itu memperlihatkan


S P

Klausa induk
Seorang pemuda mengendarai sepeda motor

88
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

S P O

Klausa bawahan pengganti objek


O
Pola kalimat = S – P –
S−P−O

M. Kalimat aktif dan pasif


Kalimat aktif merupakan kalimat dasar, sedangkan kalimat pasif merupakan kalimat
ubahan dari kalimat aktif.

Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya merupakan pelaku perbuatan yang
dinyatakan oleh predikat.

Kalimat aktif hanya terdapat pada kalimat yang predikatnya berupa verba transitif (kata
kerja yang memerlukan objek)
Contoh:
(1) Dosen itu mengangkat seorang asisten baru.
(2) Saya harus menyelesaikan tugas ini.

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya tidak berperan sebagai pelaku, tetapi
sebagai sasaran perbuatan yang dinyatakan predikat.
Contoh:
(1a) Seorang asisten baru diangkat oleh dosen itu.
(2a) Tugas ini harus saya selesaikan.

Pemasifan dalam bahasa Indonesia dilakukan dengan dua cara: (1) menggunakan verba
tanpa prefiks di – seperti contoh (2a)
Selain contoh (1a) dan (2a) di atas perhatikan contoh kalimat pasif berikut ini.
(3) Kaki saya tersandung batu.
(4) Mereka kedinginan dari tadi.

Pada kalimat (3) dan (4) subjeknya dikenai (sasaran) perbuatan yang dinyatakan
predikat. Kaki saya (kalimat 3) dan mereka (kalimat 4) subjeknya menjadi sasaran.

Latihan dan Pembahasan

Penggunaan bentuk pasif yang tidak tepat terdapat pada kalimat …


a. Ia akan kerjakan tugas itu setelah makan.
b. Pelarian itu belum diketahui persembunyiannya.
c. Semua PR bahasa Indonesia sudah dikerjakan.
d. Jangan kau biarkan mereka mencemarkan namamu.
e. Siapa yang bersalah akan diberi sanksi yang berat

Kunci : A

89
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Pembahasan :
Seharusnya tugas itu akan dikerjakannya setelah makan.

N. Kalimat Korelatif
Kalimat korelatif adalah kalimat yang dihubungkan dengan konjungtor korelatif yang
memiliki status sintaksis yang sama. Konjungtor korelatif terdiri atas dua bagian yang
dipisahkan oleh salah satu kata, frase, atau klausa.

Contoh konjungtor korelatif:


baik … maupun … sedemikian rupa … sehingga …
tidak hanya … , tetapi juga … apa (kah) ... atau …
bukan hanya … , melainkan juga … entah … entah …
demikian … sehingga … jangankan … pun …

Contoh dalam kalimat:


1. Baik saya maupun dia suka bekerja keras.
2. Kita tidak hanya harus setuju, tetapi juga harus patuh.
3. Anak itu larinya demikian kencang sehingga sangat sukar untuk dikejar.
4. Kita harus mengerjakannya sedemikian rupa sehingga hasilnya benar-benar baik.
5. Apa (kah) Anda setuju atau tidak, kami akan jalan terus.
6. Entah disetujui entah tidak, kami akan mengusulkan proposal ini.
7. Jangankan saya, teman dekatnya pun tidak diberi tahu.

Latihan dan Pembahasan

Kalimat yang tidak menggunakan kata penghubung korelatif adalah…


a. Baik supir maupun penumpang harus mendapat jaminan asuransi.
b. Tidak hanya saya yang ikut ke rumah duka, tetapi semua teman sekelasnya.
c. Hujan sedemikian lebatnya sehingga bahaya banjir tidak dapat dielakkan.
d. Kedua golongan yang bertikai itu akhirnya berdamai walaupun masih ada yang tidak
puas.
e. Entah hari ini kami ulangan bahasa Indonesia entah ulangannya diundur minggu
depan.

Kunci : D

Pembahasan :
Pada jawaban a, b, c, d terdapat kata penghubung korelatif seperti baik …. maupun, tidak
hanya … tetapi, sedemikian …. sehingga, entah … entah, sedangkan pada jawaban D kata
penghubung walaupun bukanlah kata penghubung korelatif.

90
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

O. Kalimat langsung dan tidak langsung


Kalimat langsung adalah kalimat yang secara langsung mengulang kembali perkataan
orang lain.
Contoh : Ayah berkata,” Saya akan bertugas ke Bali.”

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang tidak secara langsung mengulang kembali
perkataan orang lain.
Contoh : Ayah mengatakan bahwa dia akan bertugas ke Bali.

Perbedaan kalimat langsung dengan kalimat tidak langsung sebagai berikut:

Kalimat langsung Kalimat tidak langsung


1. menggunakan tanda kutip 1. tidak menggunakan tanda kutip
2. kata ganti kamu 2. Kata ganti saya atau aku
3. kata ganti engkau 3. kata ganti ia atau dia
4. kata ganti saya atau aku 4. kata ganti ia atau dia
5. klitika – ku 5. klitika – nya
6. kata ganti kita 6. kata ganti mereka
7. kata penunjuk itu 7. kata penunjuk ini
8. kata penunjuk ini 8. kata penunjuk itu
9. kata ganti ia, mereka 9. kata ganti ia, mereka (tetap)

Latihan dan Pembahasan

Dialog
Aku : “Mau ke mana, Mar?”
Marni : “Mencari adik. Apakah engkau melihat adikku?”

Kalimat tidak langsung dari perubahan dialog diatas adalah …


a. Marni menanyakan apakah aku melihat adiknya dan aku menanyakan Marni mau ke
mana.
b. Marni ingin tahu apakah aku melihat adiknya dan aku pun menegurnya.
c. Marni bertanya apakah aku melihat adikku dan aku pun menanyakan Marni mau ke
mana.
d. Aku bertanya kepada Marni, Marni mau ke mana. Marni mencari adiknya. Marni
bertanya kepadaku, apakah saya melihat adiknya.
e. Marni menanyakan adiknya kepadaku dan sebelumnya aku menanyakan Marni mau
ke mana.

Kunci : E

Pembahasan :
Pada kalimat e merupakan kalimat tidak langsung dari dialog di atas.

91
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

P. Kalimat Ambigu
Kalimat ambigu adalah kalimat yang mempunyai makna lebih dari satu.
Contoh: Yang duduk di depan kakak ibu.

Kalimat tersebut memiliki dua pengertian


1. Yang duduk di depan adalah kakak ibu atau bibi.
2. Yang duduk di depan kakak adalah ibu.

Kalimat ambigu terjadi karena hubungan makna antara katanya tidak jelas. Kalimat ambigu
dapat diperbaiki dengan cara memperjelas hubungan antara kata-kata pembentuknya
dengan memberi tanda koma dan mengubah kata-katanya.
Contoh:
1. Tahun ini uang sekolah siswa baru saja dinaikkan.

Kalimat ini mempunyai makna ganda yaitu:


1a. Uang sekolah siswa baru itu saja yang dinaikkan. Uang sekolah siswa lama tidak
dinaikkan.
1b. Uang sekolah siswa itu baru saja dinaikkan. Artinya uang sekolah belum lama
dinaikkan.

Oleh karena itu, kalimat tersebut harus diubah menjadi:


1c. Tahun ini uang sekolah siswa - baru saja yang dinaikkan. Uang sekolah siswa
lama tidak dinaikkan.
1d. Uang sekolah siswa baru tahun ini baru saja dinaikkan.

Latihan dan Pembahasan


Kalimat berikut ini yang tidak mengandung makna ambigu adalah …
a. Anak kambing hitam itu makan rumput.
b. Pertemuan Regu A dan Regu B akan berlangsung besok.
c. Lukisan Hasan terjual dengan harga lima juta rupiah.
d. Ibu kedua anak yang dirawat di rumah sakit itu pucat.
e. Potret itu dipamerkan di Aula sekolah.

Kunci : E

Pembahasan :
Kalimat ambigu yaitu kalimat yang bermakna ganda atau mendua sehingga
membingungkan pembaca atau pendengar kalimat tersebut.
a. Anaknya atau induknya yang makan rumput?
b. Pertemuan atau pertandingan?
c. Terjual atau dijual?
d. Ibunya atau kedua anaknya yang dirawat?
Jadi, yang tidak mengandung makna ambigu adalah jawaban e.

92
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Q. Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
Syarat-syarat paragraf di antaranya memiliki:
a. kesatuan paragraf
b. kepaduan paragraf

Kesatuan paragraf berarti hanya terdapat satu pokok pikiran atau satu gagasan utama.
Gagasan penjelas harus mendukung gagasan utama. Demikian halnya kalimat-kalimatnya
perlu ditata secara cermat agar tidak ada satupun kalimat yang menyimpang dari gagasan
utama.

Kepaduan (koherensi) paragraf dapat dibentuk melalui susunan kalimat yang logis. Agar
terjadi kalimat yang padu dapat mengaitkan dengan menggunakan kata penghubung, kata
kunci, dan kata ganti diusahakan dalam paragraf tidak terdapat kalimat yang sumbang atau
yang menyimpang.

(Latihan dan Pembahasan

1) Biji yang patut dipilih sebagai bibit memiliki berberapa ciri. (2) Setelah dipilih, bibit
disemaikan terlebih dahulu. (3) Biji yang dijadikan bibit harus masih dalam keadaan utuh.
(4) Biji yang kulitnya berkerut atau berjamur sebaiknya tidak dipilih. (5) Kulit biji yang
sehat biasanya berwarna kuning muda.

Kalimat yang sumbang (tidak koherensi) pada paragraf di atas terdapat pada kalimat
nomor ….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)

Kunci : B

Pembahasan :
Kalimat yang tidak koherensi terdapat pada kalimat nomor 2, tidak mendukung kalimat
pertama.

93
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 7

Siswa mampu mengapresiasi sastra dan melakukan kritik sastra melalui kegiatan
mendengarkan, membaca, dan melisankan hasil sastra berupa puisi, cerita pendek,
novel, drama; memahami dan menggunakan pengertian teknis kesusastraan dan
sejarah sastra untuk menjelaskan, meresensi, menilai, dan menganalisis hasil sastra,
memerankan drama, menulis karya cipta sastra berupa puisi, cerita pendek, novel,

Ruang Lingkup

Menemukan unsur intrinsik berbagai karya sastra berupa puisi, prosa fiksi, dan drama.
Mengomentari karya sastra.
Menulis karya cipta sastra berupa puisi, cerita pendek, novel, dan drama.
Menyusun kritik sastra.

Ringkasan Materi
A. Menentukan tujuan penulisan pengumuman
Pengumuman pada umumnya bertujuan untuk memberitahukan suatu hal yang dianggap
penting, baik tentang pelaksanaan suatu kegiatan, pemberitahuan tentang kehilangan,
pindah alamat, duka cita, dan sebagainya. Penggunaan ragam bahasa pengumuman harus
disesuaikan dengan tujuan pengumuman tersebut.

B. Isi pengumuman
Isi pengumuman sesuai dengan tujuannya. Misalnya ada pengumuman yang berisi
pemberitahuan tentang penerimaan karyawan oleh sebuah perusahaan. Ada pula
pengumuman yang berisi pemberitahuan tentang akan diadakannya suatu acara. Kadang-
kadang pengumuman juga dimaksudkan sebagai iklan oleh pembuatnya, misalnya
pengumuman yang berisi pemberitahuan tentang perpidahan alamat suatu perusahaan. Jadi
pada hakikatnya pengumuman dapat berisi dua hal yaitu pemberitahuan dan iklan.

94
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan

1.
PENGUMUMAN

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya LDKS pada:


hari, tanggal : Jumat s.d. Minggu, 24 s.d. 25 Oktober 2003
tempat : Baperta Cibubur
Maka bagi para siswa yang akan mengikuti kegiatan tersebut harap mendaftarkan
diri kepada panitia di ruang OSIS selambat-lambatnya tanggal 20 Oktober 2003

Pengumuman di atas berisi ….


a. iklan
b. ajakan
c. imbauan
d. pendaftaran
e. pemberitahuan

Kunci : E

Pembahasan :
Pengumuman tersebut memberikan informasi tentang tanggal dan tempat pelaksanaan
LDKS serta batas waktu pendaftaran. Jadi bukan a. iklan, b. ajakan, c. imbauan, dan bukan
pula d. pendaftaran. Jawaban yang benar adalah e berisi pemberitahuan.

C. Penggunaan bahasa pengumuman


Agar efektif, sebaiknya pengumuman menggunakan bahasa yang bersifat komunikatif,
artinya mudah dipahami oleh pembacanya. Efektivitas pengumuman ditentukan juga oleh
penggunaan kata atau frasa yang tidak ambigu. Hindarkan pula penggunaan kata-kata yang
tidak perlu.
Hal yang lebih penting lagi ialah ragam bahasa yang digunakan dalam membuat
pengumuman harus disesuaikan dengan isi dan tujuan pengumuman tersebut. Jika
pengumuman bersifat resmi maka bahasa yang digunakan hendaknya ragam bahasa resmi.
Demikian pula sebaliknya, jika pengumuman bersifat tidak resmi maka bahasa yang
digunakan juga ragam bahasa tidak resmi.

95
Panduan Materi Bahasa Indonesia SMA/MA (BAHASA)

Latihan dan Pembahasan

1.
PENGUMUMAN

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya LDKS pada:


hari,tanggal : Jumat sampai Minggu, 24 s.d. 25 Oktober 2003
tempat : Baperta Cibubur
Maka bagi para siswa yang akan mengikuti kegiatan tersebut harap mendaftarkan
diri kepada panitia di ruang OSIS selambat-lambatnya tanggal 20 Oktober 2003

Dalam pengumuman di atas terdapat penggunaan kata yang tidak perlu, yaitu kata …
a. sehubungan dengan
b. akan dilaksanakannya
c. maka bagi
d. yang akan
e. mendaftarkan diri

Kunci : C

Pembahasan :
Penggunaan kata a. sehubungan dengan, b. akan dilaksanakan, d. yang akan, dan e.
mendaftarkan diri justru sangat diperlukan dalam pengumuman tersebut Sebaliknya
kelompok kata c. maka bagi tidak diperlukan dan sebaiknya dihilangkan.

D. Pengertian Resensi
Resensi berasal dari bahasa latin yaitu kata kerja revidere atau resucere. Artinya melihat
kembali, menimbang, atau menilai. Meresensi buku dapat berarti memberikan penilaian,
mengungkapkan kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku dengan maksud
memberikan informasi isi buku kepada masyarakat luas.

Istilah resensi dikenal juga dengan sebutan timbangan buku, tinjauan buku, pembicaraan
buku, dan bedah buku.
Sebenarnya, bidang garapan resensi bukan hanya buku. Bidang garapan resensi dapat
dikelompokkan menjadi 3 tiga bagian, yaitu (1) buku, baik fiksi maupun nonfiksi, (2)
pementasan seni, seperti film, sinetron, tari, drama, musik, atau kaset, (3) pameran seni,
baik seni lukis maupun seni patung.

96
E. Tujuan Resensi
1. Memberikan informasi atau pemahaman tentang apa yang diungkapkan dalam sebuah
buku.
2. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas mendapat
sambutan.
3. Mengajak membaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan problema
yang muncul dalam sebuah buku.

F. Bahasa Resensi
Bahasa resensi biasanya singkat, padat, dan tegas, menarik, mudah ditangkap, dan enak dibaca.
Pemilihan karakter bahasa disesuaikan dengan karakter pembaca yang akan menjadi sasaran.
Pemilihan karakter bahasa berkaitan erat dengan masalah penyajian tulisan. Misalnya, kalimat
runtun, ejaannya benar dan tidak berpanjang lebar (bertele-tele).

G. Langkah-langkah Merensensi
Langkah-langkah merensensi buku sebagai berikut:
1. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku mulai dari tema buku, identitas penerbit,
siapa pengarang, dan golongan buku (ekonomi, pendidikan, bahasa dan lain-lain).
2. Membaca buku secara komprehensif, cermat dan teliti.
3. Menandai bagian-bagian buku yang dianggap khusus atau penting.
4. Membuat sinopsis atau intisari buku.
5. Menentukan sikap dan menilai organisasi penulisan isi, bahasa, dan aspek teknis.
6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi.

H. Unsur-unsur resensi
Unsur-unsur yang diresensi:
1. Membuat judul resensi menarik dan menjiwai tulisan.
2. Menyusun data buku (judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal buku dan harga
kalau perlu).
3. Membuat pembukaan. Misalnya memperkenalkan pengarang dan karyanya,
membandingkan dengan buku sejenis, memaparkan sosok pengarang dan keunikan
buku, merumuskan tema buku, mengungkapkan kesan, mengajukan pertanyaan, dan
membuka dialog.
4. Tubuh dan isi resensi antara lain: sinopsis, ulasan singkat, keunggulan dan kelemahan
buku, serta tinjauan bahasa.
5. Penutup resensi.
Bagian penutup biasanya berisi buku tersebut penting untuk siapa dan mengapa.

97
Latihan dan Pembahasan
Novel Jalan Tak Ada Ujung Karya Muchtar Lubis merupakan roman psikologi.
Menceritakan Guru Isa yang memiliki rasa takut yang tinggi karena pengaruh perang
Zaman Jepang. Kemudian rasa takut itu dapat dibunuhnya dengan rasa cinta terhadap tanah
air, dan berbeda dengan Guru Isa, seorang pengkhianat.
Kalimat yang mengungkapkan penggalan resensi buku adalah ….
a. Kekuatan novel ini tidak hanya terletak pada realitas hidup tokoh Onga yang sulit
diduga.
b. Tidak belebihan pula jika dikatakan bahwa buku ini sangat baik baik dibaca oleh
orang yang terusik dengan ulah tamunya.
c. Kemunculan buku ini telah memperkaya khasanah literatural bisnis khususnya bagi
pengusaha konglomerat.
d. Mochtar Lubis memperlihatkan sikap jiwa yang ditemukan pada diri orang-orang di
masa perang melalui tokoh Hazil dan Guru Isa.
e. Novel ini termasuk novel serius yang tidak cukup menghibur seperti halnya dalam
novel pop.

Kunci : C

Pembahasan :
Jawaban c benar karena pada kalimat itu terdapat pernyataan “Literatur bisnis”.

98

Anda mungkin juga menyukai