Anda di halaman 1dari 20

BAHASA INDONESIA

PARAGRAF & KERANGKA KARANGAN

KELOMPOK IV

D O SE N PE N G A M PU
ALIFAROSE SYAHDA ZAHRA, M.PD.
DATA KELOMPOK IV
DATA PENYUSUN PERSENTASI DATA ANGGOTA KELOMPOK IV

EDITOR PERSENTASI PPT / PPT SLIDE Ashar 1. Ashar Herrianto NIM 21106031
PENGUMPUL MATERI ferdi ansyah
PERSENTATOR / PRESENTER 2. Ferdi ansyah NIM 22106026
◦ PEMBUKA & PENUTUP Ashar
◦ PENGERTIAN & FUNGSI PARAGRAF Ashar
◦ BENTUK PARAGRAF MENURUT JENIS, TUJUAN, ferdi ansyah
&TEKNIK PEMAPARAN
◦ PENGEMBANGAN ALINEA Ashar
◦ PENGERTIAN & FUNGSIKERANGKA KARANGAN ferd iansyah
◦ BENTUK KERANGKA KARANGAN ferdi ansyah
◦ LANGKAH MENYUSUN KERANGKA KARANGAN ferdi ansyah

BAHASA INDONESIA – PARAGRAF DAN KERANGKA KARANGAN KELOMPOK I V


MATERI PEMBAHASAN
• PARAGRAF
• PENGERTIAN & FUNGSI
• BENTUK PARAGRAF MENURUT JENIS, TUJUAN, &TEKNIK PEMAPARAN
• PENGEMBANGAN ALINEA

• KERANGKA KARANGAN
• PENGERTIAN & FUNGSI
• BENTUK KERANGKA KARANGAN
• LANGKAH MENYUSUN KERANGKA KARANGAN
PARAGRAF /
ALINEA
• P E N G E RT I A N & F U N G S I
• B E N T U K PA R A G R A F M E N U R U T J E N I S , T U J U A N , & T E K N I K P E M A PA R A N
• PENGEMBANGAN ALINEA
PENGERTIAN & FUNGSI
PARAGRAF
Paragraf adalah kesatuan pikiran berupa penggabungan beberapa kalimat yang mempunyai
suatu gagasan atau tema. Dengan kata lain Alenia merupakan kumpulan kalimat. Akan tetapi,
tidak hanya sekedar kalimat yang berkumpul saja, kalimat tersebut juga harus berhubungan satu
sama lain. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi alinea, yang perlu diperhatikan
adalah adanya kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam alinea
membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam alinea
itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal allinea. Bila dalam sebuah alinea
terdapat lebih dari satu gagasan , berarti alinea itu tidak baik dan perlu dipecah menjadi lebih
dari satu alinea.
PENGERTIAN & FUNGSI
PARAGRAF
Paragraf mempunyai dua syarat. Alinea yang baik harus mempunyai kesatuan paragraf dan
kepaduan paragraf.
A. Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah pargaraf hanya terdapat satu pokok pikiran, oleh sebab itu kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata
secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragaraf. Jika terdapat kalimat yang menyimpang
dari pokok pikiran paragraf, paragraf menjadi tidak berpautan atau tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu, harus dikeluarkan dari
pargaraf.
Contoh : Pekerjaan saya sehari-hari adalah guru bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia tidak hanya diajarkan di Indonesia, tetapi juga di
mancanegra termasuk Amerika. Pernah terlintas di benak saya, satu hari nanti mungkin saya menjadi guru bAhasa Indonesia di
Amerika.
B. Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melaui penyusunan kalimat secara logis danmelaui ugnkapan-ungakapan atau kata-kata (pengait
antar kalimat). Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat padaparagraf itu.
Contoh : Faktur adalah tanda bukti penjualan barang. Faktur ada yang digabungkan dengan kuitansi dan faktur ini disebut faktur
berkuitansi. Faktur berkuiansi cocok dipakai untuk penjualan tunai. Faktur yang kedua adalah Faktur tanpa kuitansi. faktur tanpa
kuitansi dpat dipakai baik untuk penjulana tuani dan kredit.
PENGERTIAN & FUNGSI
PARAGRAF
Adapun Fungis paragraf dalam pembuatan karya tulis :
1. Mengekspreksikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam
serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kalimat.
2. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal.
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi
pembacanya.
4. Memudahkan untuk pengembangan topik karangan ke dalam satuan pikiran yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.
BENTUK PARAGRAF MENURUT
JENIS, TUJUAN, &TEKNIK
PEMAPARAN
A. Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif adalah paragraf dengan gagasan
utamuanya terletak di awal paragraf. Gagasan utama atau
pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam kalimat
pertama.

B. Paragraf induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf dengan gagasan utamanya
terletak di akhir paragraf. Mula-mula dikemukakan fakta
ataupun uraian-uraian. Kemudian, dari fakta itu penulis
menggenerelisasikanya ke dalam sebuah kalimat.

C. Paragraf campuran (deduktif – induktif)


Paragraf Campuran adalah paragraf dengan gagasan
utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir.
Dalam paragraf ini terdapat dua kalimatutama. Kalimat
terakhir umumnya mengulangi gagasan yang dinyatakan
kalimat pertama dengan seidikit tekanan dan variasi.
BENTUK PARAGRAF MENURUT
JENIS, TUJUAN, &TEKNIK
PEMAPARAN
D. Paragraf penuh topik G. Paragraf penutup
Seluruh kalimat yang membangun alinea sama pentingnya sehingga tidak Paragraf Penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir
satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi demikian itu
biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topik karena kalimat yang karangan atau pada akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di
satu dan yang lainnya sama-sama penting. Alinea semacam ini sering dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup berupa
dijumpai dalam uraianuraian bersifat deskriptif dan Naratif terutama Dalam simpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada
karangan fiksi. bagianbagian sebelumnya. Paragraf induktif Paragraf Induktif
adalah paragraf dengan gagasan utamanya terletak di akhir
E. Paragraf Pembuka paragraf. Mula-mula dikemukakan fakta ataupun uraian-
Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada segala uraian. Kemudian, dari fakta itu penulis
pembicaraan yang akan menyususl kemudian. Oleh sebab itu, paragraf menggenerelisasikanya ke dalam sebuah kalimat.
pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup
menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan memberikan
rangsangan dari para orang yang terkemuka atau orang yang terkenal. H. Paragraf deskriptif
Paragraf Deskriptif disebut juga paragraf melukiskan (lukisan).
F. Paragraf pengembang Paragraf ini melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Jadi,
Paragraf pengembang ialah paragraf yang terletak antara paragraf pembuka paragraf ini bersifat tata letak. Pembicaraannya dapat berurutan
dan paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab itu. Paragraf ini dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain,
mengembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh
paragraf pengembang mengmukakan inti persoalan yang akan dikemukakan. pancaindera. Tujuan paragraf deskripsi adalah untuk
Oleh sebab itu, satu paragraf dan paragraf lain harus memperlihatkan
hubungan dengan cara ekspositoris, deskriptif, naratif, atau argumentatif yang menggambarkan sebuah objek yang digambarkan sesuatu dengan
akan dibicarakan pada halaman selanjutnya. kata-kata secara jelas dan terperinci.
BENTUK PARAGRAF MENURUT
JENIS, TUJUAN, &TEKNIK
PEMAPARAN
I. Paragraf Eksposisi L. Paragraf persuasif
Paragraf eksposisi disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan untuk
menampilkan suatu objek. Peninjauannya tertuju pada satu memengaruhi, mengimbau, membujuk, atau merayu pembaca
unsur saja. Penyampaiannya dapat menggunakan sehingga mereka tergiur atau terpengaruh untuk mnegikuti
perkembangan analisis kronologis atau keruangan. Tujuan keinginan penulis.
paragraf eksposisi adalah untuk mendapat informasi dan
pengetahuan dengan sejelasjelasnya.

J. Paragraf Argumentatif
Paragraf argumentatif sebenranya dapat dimasukkan ke dalam
eksposisi. Paragraf Argumentatif bertujuan untuk membuktikan
kebenaran suatu pendapat dengan data fakta sebagai buktinya.

K. Paragraf naratif
Paragraf Naratif biasanya dihubungkan dengan suatu cerita.
Oleh sebab itu, sebuah karangan narasi atau paragraf narasi
hanya kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat. Tujuan
paragraf narasi adalah untuk menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian itu.
PENGEMBANGAN ALINEA
Pengembangan alinea berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti
permasalahan atau ide utama alinea.Selain posisi kalimat topik, pengembangan alinea berhubungan pula dengan fungsi
alinea yang akan dikembangkan. Metode pengembangan alinea akan bergantung pula pada sifat iformasi yang akan
disampaikan: persuasive, argumentative, narati, deskriptif, atau ekspotioris. Setelah mempertimbangakan ketiga faktor di
atas barulah seseorang memilih salah satu metode pengembangan alinea yang dianggap paling tepat dan efektfif.
Metode yang dimaksud adalah :

1. Metode definisi,
2. metode proses,
3. metode contoh,
4. metode sebab-akibat,
5. metode umum-khusus,
6. metode klarifikasi.
PENGEMBANGAN ALINEA
A. Metode definisi D. Metode Sebab akibat
Yang dimaksud definisi adalah usaha penulis untuk Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai
menerangkan pengertian/konsep istilah tertentu. Satuhal yang untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang
perlu diidngat dalam membuat definisi, kita tidak boleh ditimbulkannya, atau sebaliknya. Faktor yang terpenting dalam
mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya,
definisi tersebut. hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas
dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode
kausalitas umumnya tampil di tengah karangan yang berisi
B. Metode Proses pembahasan aatu analisis. Sifat alineanya argumentatif murni
Sebuah alinea dikatakan memakai metode proses apabila isi atau7 dikombinasikan dengan deskriptif atau ekspositoris.
alenia menguraikan suatu proses. Proses merupakan suatu
urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu. Bila urutan atua tahapan kejadian
E. Metode umum - khusus
berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus Metode umum-khusus dan khusus-umum paling banyak dipakai
menuliskannya secara runtut (kronologis).. untuk mengembangkan gagasan alinea agar tampak teratur. Bagi
penulis pemula belajar menyusun alinea dengan metode ini adalah
yang paling disarankan. Disamping mengembangkan urutan umum-
C. Metode Contoh khusus relatif lebih gampang , juga karena model inilah yang yang
Dalam karangan ilmiah , contoh dan ilustrasi selalu ditampilkan. paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan
Contoh- contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan ekspositoris seperti artikel dalam media massa.
penjelasan lebih rinci tentu harus berbentuk alinea.
PENGEMBANGAN ALINEA
F. Metode klasifikasi
Pengelompokkan benda atau non benda yang memiliki
persamaan ciri seperti sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain.,
cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi.
Namun, pengelompokkan tidak berhenti pada inventaris
persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokkan , lalu
inventarisasi persamaan dan perbedaan. Lalu dianalisa
untuk mendapatkan generalisasi , atau [paling tidak untuk
dibandingkan atau dipertentangkan satu sama lain..
KERANGKA
KARANGAN
• P E N G E RT I A N & F U N G S I
• BENTUK KERANGKA KARANGAN
• LANGKAH MENYUSUN KERANGKA KARANGAN
PENGERTIAN & FUNGSI
KERANGKA KARANGAN
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan.
Kerangka karangan yang belum final di sebut outline sementara sedangkan kerangka karangan
yang sudah tersusun rapi dan lengkap penyusunan gagasan. Kerangka karangan yang belum final
di sebut outline sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap
disebut outline final. disebut outline final.
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-Kerangka karangan
merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis- garis besar dari suatu karangan atau tulisan
yang akan ditulis garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau
dibahas,susun atau dibahas, susunanan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran
penjelas yang akan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan
menjadi pokok tulisan menjadi pokok tulisan.
PENGERTIAN & FUNGSI
KERANGKA KARANGAN
Berikut fungsi dan peran Kerangka karangan:
1. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
2. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.
3. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
4. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda
5. Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih
6. Sebagai pedoman untuk menentukan jenis data yang harus dikumpulkan
7. Sebagai patokan bagi penulis dalam menguraikan karangan secara sistematis
8. Memberi gambaran umum mengenai pokok yang akan dibahas atau dianalisis dalam karangan
LANGKAH MENYUSUN
KERANGKA KARANGAN
Langkah menyusun Kerangka Karangan:
1. Menentukan tema dan judul, membuat pokok permasalahan
◦ Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran(diagram yang menjelaskan gagasan2
yang timbul)
2. Mengumpulkan bahan
3. Menyeleksi bahasa
4. Membuat kerangka
◦ Mengatur urutan gagasan.
5. Mengembangkan kerangka karangan
◦ Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
◦ Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
LANGKAH MENYUSUN
KERANGKA KARANGAN
Syarat Kerangka Karangan yang baik:
1. pengungkapan maksud harus jelas. Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan
tujuan yang Jelas. Lalu buatlah tesis atau pengungkapan masksud
2. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit
tersebut harus dirinci.
3. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau pikiran
itu tergambar jelas.
4. Harus menggunakan simbol yang konsisten. Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan
langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita
dalam mengembangkan karangan. kali ini kita coba tinjau terlebih dahulu langkah-langkah menyusun
karangan satu per satu.
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA

1. MAKALAH BAHASA INDONESIA “PARAGRAF”. FALKULTAS kedokteran Universitas


sebelas maret. 2015
2. MAKALAH BAHASA INDONESIA “KERANGKA KARANGAN”. FALKULTAS agribisnis
Universitas sultan ageng tirtayasa.

BAHASA INDONESIA – PARAGRAF DAN KERANGKA KARANGAN KELOMPOK I V

Anda mungkin juga menyukai