Anda di halaman 1dari 26

PARAGRAF

Hakikat Paragraf

• Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan


atau topik ( Arifin & Amran, 2010)
• Paragraf adalah seperangkat kalimat logis-sistematis yang merupakan satu
kesatuan ekspresi pikiran yang relevan, dan mendukung pikiran pokok
yang tersirat dalam keseluruhan karangan (Tarigan, 2008)
• Paragraf sebagai kesatuan gagasan yang memiliki satu pikiran, dan
beberapa pikiran penjelas (Sastromiharjo, 2011)
• Paragraf sebagai satuan Bahasa yang mengandung ide untuk
mengungkapkan buah pikiran yang dapat berupa satu, atau beberapa
kalimat (Zainuddin, 1992)
• Paragraf adalah himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam
suatu rangkaian untuk menjelaskan sebuah pikiran utama.
Ciri kalimat topik :
Struktur Paragraf 1. mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci
dan diuraikan lebih lanjut,
2. (merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri,
3. mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus
Struktur paragraf: dihubungkan dengan kalimat lain,
4. dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frase
kalimat yang berisi transisi.
ide pokok atau ide
utama paragraf

kalimat topik atau


kalimat pokok Ciri kalimat penjelas :
1. sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri
kalimat yang sendiri (dari segi arti),
berfungsi 2. arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas setelah
menjelaskan atau dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu paragraf,
mendukung ide 3. pembentukannya sering memerlukan pembentukan kata
kalimat penjelas utama paragraf. sambung dan frase transisi,
atau pendukung 4. isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data
tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat topik.
Jalan Kasablanka selalu padat. Pada pukul 05.30, jalan itu mulai dipadati oleh kendaraan sepeda
motor, mobil pribadi, dan kendaraan umum. Kendaraan tersebut sebagian besar dari arah
Pondok Kopi melintas ke arah Jalan Jenderal Sudirman. Para pengendara di antaranya
pedagang yang akan berjualan di Pasar Tanah Abang, pemakai jalan yang menghindari three in
one, karyawan yang bekerja di Tangerang, Grogol, atau ke tempat lain yang searah, dan siswa
sekolah yang berupaya menghindari kemacetan. Pada pukul 07.00 s.d. 10.00, jalan itu dipadati
oleh mahasiswa, dan karyawan yang akan bekerja, orang yang akan berjualan atau berbelanja,
dan sebagian orang yang bepergian dengan kepentingan lain-lain. Pada pukul 11.00 s.d. pukul
15.00 jalan itu tidak begitu padat. Namun, pukul 15.00 s.d 21.00 kendaraan ke arah Pondok
Kopi kembali memadati jalan tersebut.

 Apa ide pokok atau pikiran utama dalam paragraf tersebut?

Jalan Kasablanka selalu padat.

 Apa saja pikiran penjelasn dalam paragraf tersebut?


Fungsi Paragraf

1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran


dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis,
dalam suatu kesatuan;
2. Mengorganisasi gagasan dengan mengurutkan penempatan gagasan,
sehingga memudahkan pemahaman jalan pikiran, atau ide pokok
pengarang;
3. Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti, dan memahami alur pikiran
pengarang;
4. Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai;
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berfungsi sebagai
pengantar, transisi; dan penutup .
Jenis Paragraf

Berdasarkan Berdasarakan
Berdasakan
letak kalimat pola umum
Fungsi
utama pengembangan
Paragraf Naratif Paragraf Pengantar/
Paragraf Deduktif
pembuka
Paragraf Deskriptif

Paragraf Peralihan/
Paragraf Induktif Paragraf Ekspositif
pengembang

Paragraf
Argumentatif
Paragraf Campuran Paragraf Penutup
Paragraf Persuasif
Berdasarkan letak
kalimat utama

Paragraf Deduktif  Paragraf deduktif adalah paragraf yang


gagasan utamanya terletak di awal paragraf.
Paragraf Induktif  Gagasan utama, atau pokok persoalan
paragraf itu dinyatakan dalam kalimat
Paragraf Campuran
pertama.

Jalan Kasablanka selalu padat. Pada pukul 05.30, jalan itu mulai dipadati oleh kendaraan
sepeda motor, mobil pribadi, dan kendaraan umum. Kendaraan tersebut sebagian besar dari arah
Pondok Kopi melintas ke arah Jalan Jenderal Sudirman. Para pengendara di antaranya
pedagang yang akan berjualan di Pasar Tanah Abang, pemakai jalan yang menghindari three in
one, karyawan yang bekerja di Tangerang, Grogol, atau ke tempat lain yang searah, dan siswa
sekolah yang berupaya menghindari kemacetan. Pada pukul 07.00 s.d. 10.00, jalan itu dipadati
……... Pada pukul 11.00 s.d. pukul 15.00 …... Namun, pukul 15.00 s.d 21.00 ……
Berdasarkan letak
kalimat utama

Paragraf Deduktif

Paragraf Induktif  Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan


utamanya terletak di akhir paragraf atau pada
kalimat penutup paragraf itu.
Paragraf Campuran

PT Genting Pazola pada awal tahun 2004 ini semakin sulit mendapatkan konsumen. Produknya mulai
berkurang, karyawan semakin banyak yang pindah kerja, dan beberapa karyawan mengeluh gaji yang
tidak pernah naik. Padahal harga barang konsumsi terus melambung. Hal ini bisa dimaklumi oleh
pimpinan perusahaan dan sebagian besar karyawan. Bahkan, dokumen yang menyatakan bahwa pajak
perusahaan yang belum dibayarpun sudah sampai kepada karyawan. Pemilik perusahaan menyadari
bahwa desain produk sudah mulai usang, peralatan teknis sudah ketinggalan teknologi, dan kreativitas
baru karyawan yang mendukung kinerja bisnis sudah mengering. Direksi dan seluruh karyawan
berkesimpulan sama, PT Genting Pazola telah bangkrut.
Berdasarkan letak
kalimat utama

Paragraf Deduktif

Paragraf Induktif

Paragraf Campuran  Paragraf utamanya terdapat pada kalimat


pertama dan dipertegas kembali pada kalimat
terakhir (awal dan akhir )
Deduktif – Induktif
 Paragraf utamanya terdapat pada tengah
Paragraf
Induktif-Deduktif
Berdasarkan pola umum
pengembangannya

Paragraf Naratif  Paragraf naratif adalah paragraf yang menceritakan suatu


peristiwa atau kejadian yang berdasarkan kurun waktu
Paragraf Deskriptif (kronologis).
 Tidak memiliki kalimat utama
Paragraf Ekspositif  tujuan utama wacana narasi adalah untuk menguraikan
suatu peristiwa atau serangkaian peristiwa yang saling
Paragraf Argumentatif berhubungan sedemikian rupa sehingga maknanya
muncul atau berkembang di dalamnya.
Paragraf Persuasif

Tepat jam 08.00 upacara peringatan hari Kemerdekaan dimulai. Bendera Merah Putih dikibarkan diiringi
lagu kebangsaan Indonesia Raya. Peserta upacara mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para
pahlawan yang telah gugur. Dua mahasiswa untuk tampil membacakan teks Proklamasi dan Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945. Sesudah itu, Ketua menyampaikan pidato sambutan tentang Proklamsi
Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Kira-kira jam 10.00 upacara diakhiri
dengan pembacaan doa.
Berdasarkan pola umum
pengembangannya

Paragraf Naratif

Paragraf Deskriptif  Paragraf deskriptif adalah jenis paragraf yang


menggambarkan suatu hal, baik itu benda, peristiwa,
Paragraf Ekspositif keadaan ataupun manusia, secara jelas dan terperinci
 Dengan paragraf ini, pembaca dapat seolah-seolah
Paragraf Argumentatif menyaksikan atau merasakan hal yang diceritakan itu.

Paragraf Persuasif

Gadis itu menatap Makmur dengan tersenyum. Hati Makmur semakin gencar memuji gadis yang
mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis di depannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam
lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar
mengesankan yang misterius. Selain itu, ditambah kulitnya yang putih bersih, bagai putih kuning
lasat, dagu lancip yang menawan, serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
Berdasarkan pola umum
pengembangannya

Paragraf Naratif

Paragraf Deskriptif
 Paragraf ekspositif adalah paragraf yang memaparkan, atau
Paragraf Ekspositif menerangkan suatu hal atau objek dengan sejelas-jelasnya.
 Paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta
Paragraf Argumentatif berbagai bentuk fakta dan data lainnya untuk memperjelas
masalah yang dikemukakan.
Paragraf Persuasif

Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai
impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.
Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini semakin melejit sehingga harganya
meningkat.
Berdasarkan pola umum
pengembangannya

Paragraf Naratif

Paragraf Deskriptif
 Paragraf argumentatif adalah paragraf yang mengemukakan
Paragraf Ekpositif alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat, serta
meyakinkan.
Paragraf Argumentatif  Tujuannya adalah untuk memengaruhi pembaca agar
mereka menyetujui pendapat, sikap atau keyakinan dari
Paragraf Persuasif
penulis.

Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian
pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi Pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak
kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya.
Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan
atau mengais kotak sampah di TPA. Kemudian, hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk
menopang kehidupan keluarga. Apa lagi, sejak di negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan
orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Berdasarkan pola umum
pengembangannya

Paragraf Naratif

Paragraf Deskriptif
 Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan
Paragraf Ekpositif memengaruhi emosionalitas pembaca.
 Paragraf ini membutuhkan data, dan contoh-contoh untuk
Paragraf Argumentatif memengaruhi pembaca.
 Ciri utama paragraf ini adalah adanya kalimat ajakan di
Paragraf persuasif dalam strukturnya.

nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai
tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama
anggota masyarakat, marilah, kita kembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan
demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Berdasarkan fungsi

Paragraf Pembuka/Pengantar  difungsikan untuk :


1) mengantar pokok pembicaraan,
Paragraf Peralihan / 2) menarik minat dan perhatian pembaca,
pengembangf 3) menyiapkan atau menata pikiran pembaca
untuk mengetahui isi seluruh karangan.
Paragraf Penutup  Disarankan agar paragraf pembuka tidak
terlalu panjang agar tidak membosankan.
Berdasarkan fungsi

Paragraf Pembuka /
Pengantar

Paragraf Peralihan /  bertujuan menghubungkan pokok pembicaraan


pengembangf suatu karangan yang sebelumnya telah
dirumuskan di dalam paragraf pembuka.
Paragraf Penutup  difungsikan untuk :
1) mengemukakan inti persoalan,
2) memberi ilustrasi atau contoh, ,
3) menjelaskan hal yang akan diuraikan pada
paragraf berikutnya,
4) meringkas paragraf sebelumnya,
5) mempersiapkan dasar atau landasan bagi
kesimpulan.
Berdasarkan fungsi

Paragraf Pembuka /
Pengantar

Paragraf Peralihan /
pengembang
 Biasanya, paragraf penutup berisi simpulan
dari semua pembahasan yang telah
Paragraf Penutup
dipaparkan pada paragraf penghubung.
 Yang harus diperhatikan:
1) paragraf ini tidak boleh terlalu panjang,
2) si paragraf harus berisi simpulan
sementara atau simpulan akhir sebagai
cermin inti seluruh uraian
3) hendaknya dapat menimbulkan kesan
yang mendalam bagi pembaca,
Pola Pengembangan Paragraf
1. Pola Pengembangan dengan Cara Umum-Khusus

Deduktif
Induktif
2. Pengembangan dengan Cara Alasan-Alasan

Sebab-Akibat
Akibat-Sebab

(1)Keluarga berencana berusaha menjamin (1)Dia terpaksa tidak masuk sekolah hari ini. (2) Sudah
kebahagiaan hidup keluarga. (2) Ibu tidak selalu hidup beberapa hari ibunya sakit. (3) Ayahnya yang dinanti-nantikan
merana karena setiap tahun melahirkan. (3) Bapak kedatangannya dari Jakarta belum tiba. (4) Adik-adiknya yang
tidak terlalu pusing memikirkan usaha untuk masih kecil tidak ada yang menjaganya.
mencukupi kebutuhan keluarganya. (4) Anak pun tidak
terlantar hidupnya.
3. Pengembangan dengan Cara Perbandingan
Pada pola pengembangan paragraf ini, penulis memaparkan persamaan dan perbedaan dua objek/
gagasan atau lebih. Perbandingan tersebut dapat dilakukan karena objek yang berbeda itu
mempunyai persamaan tertentu dan juga perbedaan tertentu.

(1)Pantun dan syair mempunyai beberapa persamaan dan perbedaan. (2)


Keduanya tergolong puisi lama yang terdiri atas empat baris. (3) Pada syair,
keempat barisnya merupakan isi, sedangkan pada pantun isinya terletak pada baris
ketiga dan keempat. (4) Pantun berasal dari bumi Indonesia, sedangkan syair
berasal dari sastra Arab.

4. Pengembangan dengan Cara Contoh-Contoh


Dalam pola pengembangan seperti ini terlebih dahulu dikemukakan suatu pernyataan, kemudian
disebutkan rincian-rincian berupa contoh-contoh konkret.

(1)Kata-kata serapan itu ada yang telah lama masuk, ada juga yang baru masuk. (2) Baik yang telah
lama maupun yang baru, ada yang benar-benar menjadi warga Bahasa Indonesia, misalnya: saya,
sabun, pasar, kursi meja, dsb. (3)Ada juga yang masih terasa asingnya, misalnya : insaf, sukses,
akhlak, proses, dan sebagainya.
5. Pengembangan dengan Cara Definisi Luas
Definisi luas adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian atau konsep istilah
tertentu.

Apa dan siapakah pahlawan itu ? Pahlawan adalah orang yang berpahala. Mereka yang berbuat
baik, melaksanakan kewajiban dengan baik, berjuang tanpa pamrih adalah pahlawan. Pahlawan
tidak menuntut balas jasa, tidak ingin dihargai, tidak meminta pengakuan dari orang lain. Mereka
berbuat berdasarkan idealisme, cita-cita luhur, berjuang untuk kepentingan umum, membela nusa,
bangsa, dan negara. Pahlawan sejati adalah pahlawan yang tidak menonjolkan diri, tidak ingin
disanjung dan dijunjung. Pahlawan itu berjuang dengan ikhlas, rela berkorban tanpa pamrih.

6. Pengembangan dengan Cara Klasifikasi


Pengembangan dengan cara mengklasifikasi atau mengkelompok-kelompokkan masalah yang
dikemukakan.
Dewasa ini ada berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga
listrik. Sumbersumber itu selain berupa tenaga air dan tenaga matahari, dapat pula berupa
tenaga panas bumi dan tenaga nuklir. Sebagai pembangkit listrik, nuklir telah dimanfaatkan
hamper di seluruh dunia.
Syarat Pembentukan Paragraf

Koherensi dan Ketuntasan dan Konsistensi Sudut Keruntutan/


Kesatuan Pikiran
Kepaduan Klasifikasi Pandang sistematis

• Kalimat-kalimat • Keterkaitan • kesempurnaan • penggunaan sudut • Gagasan demi


dalam satu kalimat dalam membahas materi pandang (aku, gagasan disajikan
paragraf paragraf secara menyeluruh ia/dia, penulis, dll) secara runtut
menggambarkan menghasilkan dan utuh. harus digunakan bagaikan air
pikiran yang kejelasan gagasan. • Tujuannya untuk secara konsisten mengalir – tidak
saling • Keterkaitan menghindari dan tidak boleh pernah putus.
berhubungan dan kalimat simpulan yang berganti sejak • Tujuannya agar
menunjukkan menghasilkan salah, tidak sahih, awal sampai akhir. paragraf enak
ikatan untuk keterpaduan dan tidak valid. dibaca, dapat
mendukung satu paragraf menjadi dipahami dengan
pikiran sebagai satu kesatuan mudah, dan
pikiran utama. konsep, pikiran, menyenangkan
atau pendapat pembacanya.
yang utuh,ndan
kompak.
Contoh:
Koherensi dan Faktur adalah tanda bukti penjualan barang. Faktur ada yang
Kepaduan digabungkan dengan kuitansi dan faktur itu disebut faktur berkuitansi.
Faktur berkuitansi cocok dipakai untuk penjualan tunai. Faktur yang
kedua adalah faktur tanpa kuitansi. Faktur tanpa kuitansi ini dapat
Contoh: dipakai baik untuk penjualan tunai maupun kredit
Jam lima pagi saya bangun. Sesudah
itu, saya ke kamar mandi, lalu saya
mandi berpakaian. Selanjutnya, saya Penggunaan
berpakaian. Kemudian saya makan Repetisi
pagi. Berikutnya saya pamit pada
Ayah dan Ibu, lalu saya berangkat
sekolah.

Penggunaan Penggunaan
kata transisi Kata ganti

Contoh:
Pak Amir dengan senang hati memandangi padi yang tumbuh dengan subur. Ternyata
usahanya tidak sia-sia. Tinggal beberapa minggu lagi ia akan memetik hasilnya.
Sekarang telah terbayang di matanya, orang sibuk memotong, memikul padi
berkarung-karung, dan menimbunnya di halaman rumah. Tentu anaknya dan istrinya
akan ikut bergembira. Hasil padi yang cukup baik ini tentu akan mengantarkan mereka
menuju kebahagian.
Peralihan dari kalimat satu ke kalimat yang lain dalam paragraf dapat dihubungkan atau
dikaitkan dengan kata-kata atau frase transisi.

Fungsi Menyatakan
Contoh Kata dan Frase
Hubungan
akibat/ hasil akibatnya, karena itu, maka, oleh sebab itu, dengan demikian, jadi, sebab itu
pertambahan berikutnya, demikian juga, kemudian, selain itu, lagi pula, lalu, selanjutnya, tambahan lagi, lebih-lebih lagi, di
samping itu, seperti halnya, juga, tambahan, akhirnya, kedua, ketiga, demikian juga
perbandingan dalam hal yang sama, lain halnya dengan, sebaiknya, lebih baik dari itu, berbeda dengan itu, seperti, dalam hal
yang demikian, sebagaimana
pertentangan akan tetapi, bagaimanapun, meskipun begitu, namun, sebaiknya, walaupun demikian, sebaliknya, sama sekali
tidak, meskipun, biarpun
tempat Berdekatan dengan itu, di sini, di seberang, di sana, tak jauh dari sana, di bawah, persis di depan . . ., di
sepanjang . . ., dekat, berdampingan dengan
tujuan Agar, untuk, guna, untuk maksud itu, dengan maksud tersebut, agar, supaya,
waktu baru-baru ini, beberapa saat kemudian, mulai, sebelum, segera, sesudah, sejak, ketika, sementara itu, beberapa
saat kemudian, sesudah itu, setelah
singkatan singkatnya, ringkasnya, akhirnya, sebagai simpulan, pendek kata, pendeknya, secara singkat, pada umumnya,
seperti sudah dikatakan, dengan kata lain, misalnya, yakni, yaitu, sesungguhnya
SEKIAN DULU UNTUK HARI INI…
ALHAMDULILLAH..
Do you have any questions?

nenkdee@gmail.com
+857 955 777 22
@nuramdiani
TUGAS 2

Uji Keterampilan 1
Pilihlah sebuah teks artikel di koran cetak maupun daring! Identifikasi jenis
paragrafnya! (tuliskan sumber darimana diperoleh teks artikel tersebut, dan
Fotokan / capture potongan paragrafnya sebagai lampiran saat pengumpulan
tugas)

Uji Keterampilan 2
Tulislah sebuah paragraf (jenis paragraf apapun), yang mengambil
tema/pokok pikiran Teknik pemeriksaan Radiografi / anatomi/ atau apapun
yang berkaitan dengan bidang radiologi! Sebutkan jenis paragrafnya.

Anda mungkin juga menyukai