Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH LAPORAN PRAKTIKUM

GAYA GESEK STATIS

I. PENDAHULUAN
Zaman sekarang, ilmu pengetahuan berkembang sesuai dengan rasa
keingintahuan manusia. Ilmu pengetahuan sangatlah penting untuk menunjang
kehidupan manusia agar tetap lestari. Salah satu ilmu dasar dalam kehidupan yaitu
fisika. Menurut Young, fisika ialah salah satu ilmu yang sangat dasar dari berbagai ilmu
pengetahuan. Ilmu fisika mengandung prinsip-prinsip kehidupan dengan alam sebagai
buktinya. Mikrajudin menyatakan bahwa fisika adalah cabang paling utama dalam
sains karena berbagai prinsipnya menjadi dasar bagi setiap cabang sains lainnya.
Ilmu fisika terbagi kedalam beberapa komponen, mencakup energi, frekuensi,
dan getaran. Dalam komponen tersebut terbagi lagi menjadi beberapa dimensi, salah
satunya yaitu gaya. Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan terhadap suatu benda,
baik pada benda tegar maupun partikel. Gaya dapat menyebabkan perubahan posisi,
arah gerak, atau perubahan bentuk pada benda. Gaya termasuk dalam besaran vektor
karena mempunyai nilai sekaligus arah. Suatu gaya dapat dilambangkan dengan huruf
“F” atau f besar.
Menurut Newton, beliau membagi gaya dalam tiga hukum. Ketiga hukum
tersebut menjadi prinsip dasar dalam ilmu fisika dan sangat berpengaruh dalam
perkembangan kehidupan manusia. Hukum Newton merupakan acuan dalam
menghubungkan gaya dengan komponen-komponen fisika lainnya. Dalam Hukum
Newton II berbunyi : “Percepatan suatu benda berbanding lurus dengan gaya total
yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan
sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya”. Jika dirumuskan ke dalam
simbol berupa : F=m.a, di mana F adalah gaya, m berarti massa, dan a merupakan
akselerasi atau percepatan.
Setiap gaya yang timbul, diperlukan suatu usaha. Dalam melakukan suatu
usaha, pasti terdapat suatu hambatan. Salah satu hambatan dalam melakukan usaha
yaitu adanya gesekan yang timbul ketika suatu benda dikenai gaya tepat di atas
permukaan bumi. Gesekan tersebut termasuk jenis gaya yang menolak suatu usaha
dan bisa disebut gaya gesek. Gaya gesek antara dua permukaan benda yang saling
diam satu sama lain disebut gaya gesek statis. Gaya gesek statis umumnya terjadi
ketika sebuah benda diberi gaya lain yang lebih besar dan benda tersebut mulai
bergerak dari keadaan diam. Sedangkan gaya yang timbul antara dua permukaan
benda yang saling bergerak disebut gaya gesek kinetis. Kedua jenis gaya tersebut
dapat dirumuskan sebagai: fk=μk.N dan fs=μs.N dengan fk=gaya gesek kinetis,
fs=gaya gesek statis, μs=koefisien gesek statis, μk=koefisien gesek kinetis, dan
N=gaya normal.
Demi memahami dan menerapkan prinsip-prinsip fisika di atas, alangkah
bijaknya dilakukan suatu percobaan. Percobaan yang bisa dilakukan yaitu menguji
gaya statis dan kinetis suatu benda dengan berbagai variabel. Percobaan ini bertujuan
untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai fenomena gaya gesek dan mengetahui
koefisennya. Selain itu, dapat menjadi modal pembelajaran bagi praktikan.
II. METODE PELAKSANAAN
Sehubungan dengan adanya pandemi COVID-19 yang sedang terjadi saat ini,
maka praktikum dilaksanaan secara daring. Percobaan dilakukan melalui media di
situs web dengan cara mengakses link https://ophysics.com/f1.html berupa simulasi
mengenai gaya gesek.
Percobaan diawali dengan menentukan terlebih dahulu nilai pada tiap
komponen variabel. Variabel tetap berupa massa dan variabel bebas berupa tegangan.
Massa benda sebesar 1kg, 2 kg, dan 3 kg. Kemudian atur sudut tali sebesar 0°,
koefisien gesek kinetis sebesar 0,2 dan koefisien gesek statis sebesar 0,3. Selanjutnya
tekan tombol start dan lihat reaksi yang terjadi, benda bergerak atau tidak sama sekali.
Hasil pengamatan dicatat sebagaimana mestinya. Langkah tersebut dilakukan secara
berulang dengan data variabel yang berbeda agar dapat dijadikan perbandingan.
Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasi secara langsung.
Data hasil percobaan terbagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif berupa benda bergerak atau benda tidak bergerak. Sedangkan data
kuantitatif berupa nilai yang didapatkan dari proses simulasi Data-data tersebut
nantinya akan diolah dan dianalisis berdasarkan konsep sebab-akibat dari suatu
percobaan dan hubungannya dengan variabel yang diberikan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan simulasi percobaan, dapat diambil data sebagai berikut:

No. Massa (kg) Tegangan (N) Akselerasi (m/s2) Keadaan Benda


1 1 1 0 Tidak bergerak
2 1 2 0 Tidak bergerak
3 1 3 1.04 Bergerak
4 2 4 0 Tidak bergerak
5 2 5 0 Tidak bergerak
6 2 6 1.04 Bergerak
7 2 7 1.54 Bergerak
8 3 8 0 Tidak bergerak
9 3 9 1.04 Bergerak
10 3 10 1.37 Bergerak

Berdasarkan tabel data di atas, diperoleh hubungan tegangan tali dengan


akselerasi. Sesuai dengan prinsip Hukum Newton II, di mana tegangan berbanding
lurus dengan akselerasi dan berbanding terbalik dengan massa. Maksudnya, semakin
besar tegangan yang diberikan, maka semakin besar pula akselerasi atau
percepatannya. Hal itu dibuktikan dengan data percobaan pada nomor 9 dan 10.
Dengan massa dibuat sama besar yaitu 3kg dan tegangan sebesar 9 N, didapatkan
akselerasi sebesar 1.04 m/s2. Ketika tegangan ditambah 1 N yaitu sebesar 10 N, maka
didapatkan pertambahan akselerasi sebesar 0.33 m/s2 dengan hasil akhir 1.37 m/s2.
Begitu pula yang terjadi pada percobaan nomor 7 dan 8. Ketika massa
ditambah 1kg dari yang besarnya 2kg menjadi 3kg dan tegangan juga ditambah
sebesar 1 N dari 7 N menjadi 8 N, terjadi pengurangan akselerasi sebesar 1.54 m/s2.
Pada percobaan nomor 5 dan 6, terjadi perbedaan keadaan benda. Hal itu
berarti bahwa tegangan minimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda
bermassa 2kg yaitu sebesar 6 N. Jika kurang dari nilai tersebut, maka dapat dipastikan
benda tidak akan bergerak.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
hubungan antara tegangan dan akselerasi. Tegangan berbanding lurus dengan
akselerasi dan berbanding terbalik dengan massa. Hal itu sesuai dengan prinsip
Hukum Newton II.
Selain itu, resultan gaya juga dipengaruhi oleh gaya gesek di mana arah benda
berlawanan. Massa dan koefisien benda memengaruhi besar gaya gesek. Koefisen
benda dipengaruhi oleh jenis pemukaan benda tersebut, kasar atau halus.
Data yang didapatkan dari hasil simulasi secara virtual sangat akurat dan
mudah dalam pelaksanaannya. Namun, perlu diwaspadai kebenarannya karena bisa
saja terjadi kesalahan pada sistem. Oleh karena itu, sebaiknya pengujian dilakukan
secara berulang atau dibuktikan secara langsung dengan benda nyata.

DAFTAR PUSTAKA
Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid
I(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Astuti, dkk. 2014.Laporan Praktikum Fisika Gaya Gesekan. Universitas Negeri
Makassar.

Anda mungkin juga menyukai