Anda di halaman 1dari 48

1

MODUL 05

PUSDATIN KEMENDIKBUD
1

Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN
Modul Pembelajaran Berbasis TIK (PEMBATIK) Level 2

Judul:

Optimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Abad 21

Sasaran:

Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas

Penulis 1 Penulis 2 Pengkaji

Rica Yanuarti, M.Pd Atiko, S.S., M.M.Pd., M.M. Respati Hastomo, S.Kom

Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta
2021

PUSDATIN KEMENDIKBUD
2

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dapat
menyelenggarakan Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK. Program ini
dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknis yang bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi guru-guru dalam hal penguasaan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) guna mendukung terciptanya model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan
tuntutan abad 21 dan revolusi industri 4.0.

Bimbingan Teknis (Bimtek) PembaTIK diselenggarakan berjenjang 4 (empat) level,


yaitu level 1-Literasi TIK, level 2-Implementasi TIK, level 3-Kreasi TIK, dan level 4-Berbagi
dan Berkolaborasi. Peserta PembaTIK berkolaborasi dan juga berkompetisi dalam
mengikuti pembelajaran ini. Kompetisi ini untuk memacu peserta menghasilkan
karya-karya terbaiknya. Pada akhir PembaTIK level 4 akan terpilih guru-guru terbaik
(Sahabat Rumah Belajar) yang akan mengikuti seleksi calon Duta Rumah Belajar.
Sahabat Rumah Belajar dan Duta Rumah Belajar terpilih inilah sebagai mitra terdepan
Pusdatin Kemendikbud untuk menyosialisasikan dan mendiseminasikan
pemanfaatan TIK dan portal Rumah Belajar untuk pembelajaran. Guru-guru ini akan
menjadi inspirasi guru-guru di wilayah representatif mereka dalam mengoptimalkan
TIK untuk inovasi pembelajaran di kelasnya.

Pusdatin Kemendikbud terus berupaya mengakselerasi inovasi-inovasi teknologi


pembelajaran yang lebih efektif untuk diestafetkan kepada guru-guru. Dengan
harapan, kualitas guru-guru Indonesia akan terus meningkat yang berdampak pada
peningkatan mutu dan daya saing peserta didik. Penyelenggaraan PembaTIK tahun
2021 mengusung tema “Berbagi dan Berkolaborasi Belajar Bersama di Portal Rumah
Belajar”. Tema ini diharapkan menjadi kekuatan dan penghela antar modul yang
telah disiapkan.

Modul PembaTIK level 2 ini terdiri atas 5 (lima) modul yang disusun untuk memberikan
wawasan dalam Implementasi TIK meliputi: (1) Penerapan Model Pembelajaran
Memanfaatkan Rumah Belajar; (2) Pemanfaatan Media Pembelajaran TV Edukasi,
Radio Suara Edukasi, dan M-Edukasi; (3) Pengelolaan Kelas yang Mengintegrasikan
TIK Dalam Lingkungan Belajar; dan (4) Pembuatan Media Video Pembelajaran; (5)
Optimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Abad 21. Kelima modul ini
menjadi satu kesatuan untuk mengantarkan pemahaman aspek kebijakan
Kemendikbud terkait Merdeka Belajar hingga pemahaman tentang perkembangan
TIK da pemanfaatannya untuk pembelajaran.

Pada akhir pembelajaran, peserta diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan


menjadi key person yang dapat menyebarluaskan dan memiliki bekal kompetensi
minimal sebagai berikut.
1. Konsep pemanfaatan TIK secara optimal dalam pembelajaran
2. Fungsi-fungsi sumber belajar digital berbasis TIK
3. Rancangan pembelajaran terintegrasi TIK

PUSDATIN KEMENDIKBUD
3

4. Karakteristik dan potensi TIK dalam membelajarkan dan menciptakan situasi


lingkungan belajar
5. Penerapan model pembelajaran berbantuan TIK
6. Pemanfaatan TIK dalam pengelolaan pembelajaran (data, penilaian, dll)
7. Pemanfaatan TIK untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas proses
dan hasil belajar
8. Pemanfaatan media sosial untuk pembelajaran
9. Pembuatan video pembelajaran berbasis TIK

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselenggaranya program PembaTIK ini.

Selamat mengikuti program PembaTIK. Semoga ikhtiar kita untuk menjaga nyala api
belajar peserta didik dapat terwujud dengan hadirnya berbagai inovasi
pembelajaran yang menyenangkan oleh guru-guru Indonesia yang telah
menunjukkan kemampuannya beradaptasi menghadapi dinamika perubahan
lingkungan pendidikan di era digital ini.

Jakarta, Februari 2021


plt. Kepala

M. Hasan Chabibie
NIP. 198009132006041001

PUSDATIN KEMENDIKBUD
4

Daftar Isi

Lembar Pengesahan .......................................................................................................... 1


Kata Pengantar .................................................................................................................. 2
Daftar Isi ............................................................................................................................... 4
Daftar Gambar ................................................................................................................... 5
Daftar Video ....................................................................................................................... 6
Pendahuluan ...................................................................................................................... 7
Tujuan Pembelajaran...................................................................................................... 9
Kegiatan Belajar .............................................................................................................. 9
Petunjuk Penggunaan Modul ...................................................................................... 10
Kegiatan Belajar 1: Pemanfaatan TIK Pembelajaran dengan Pendekatan TPACK ... 11
Pengantar Kegiatan Belajar 1 ...................................................................................... 11
Aktivitas Belajar & Interaksi ........................................................................................... 12
Diskusi ............................................................................................................................. 22
Refleksi Pembelajaran .................................................................................................. 22
Kegiatan Belajar 2: Analisis Fungsi TIK dalam Pembelajaran Abad 21 ........................ 23
Pengantar Kegiatan Belajar 2 ...................................................................................... 23
Aktivitas dan Interaksi ................................................................................................... 24
Diskusi ............................................................................................................................. 32
Refleksi Pembelajaran .................................................................................................. 32
Kegiatan Belajar 3: Rencana Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran di Kelas ......... 33
Pengantar Kegiatan Belajar 3 ...................................................................................... 33
Aktivitas Belajar & Interaksi ........................................................................................... 35
Diskusi ............................................................................................................................. 42
Refleksi Pembelajaran .................................................................................................. 42
Penutup ............................................................................................................................. 43
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 44
Tes Akhir Modul ................................................................................................................. 45
Kunci Jawaban ................................................................................................................. 47

PUSDATIN KEMENDIKBUD
5

Daftar Gambar

Gambar 1 - Diagram alur materi modul ........................................................................... 8


Gambar 2 - Implikasi pemanfaatan TIK dalam pembelajaran ...................................... 8
Gambar 3 - Pembelajaran berbantuan TIK (sumber: uis.unesco.org) ......................... 17
Gambar 4 - Pendekatan implementasi TIK di sekolah .................................................. 19
Gambar 5 - Pendekatan TPACK, kerangka kerja integrasi TIK ..................................... 19
Gambar 6 - Kerangka pembelajaran abad 21 ............................................................. 25
Gambar 7 - Kecakapan peserta didik abad 21: cerdas berkarakter.......................... 26
Gambar 8 - Kompetensi pembelajaran terintegrasi TIK ................................................ 30
Gambar 9 - Contoh parameter dalam melakukan analisis kebutuhan integrasi TIK
pembelajaran ................................................................................................................... 36
Gambar 10 - ASSURE Model sebagai acuan desain pembelajaran ........................... 37
Gambar 11 - Tangkapan layar laman pena.belajar.kemdikbud.go.id ....................... 42

PUSDATIN KEMENDIKBUD
6

Daftar Video

Video 1 - Education for better future ................................................................................ 7


Video 2 - Pendekatan TPACK .......................................................................................... 22
Video 3 - Pembelajaran abad 21 ................................................................................... 24
Video 4 - 21st century learning ........................................................................................ 25
Video 5 - TIK mentransformasi pendidikan ..................................................................... 29
Video 6 - Mengapa kita perlu membuat RPP? .............................................................. 34
Video 7 - Unsur-unsur rencana pembelajaran ............................................................... 39

PUSDATIN KEMENDIKBUD
7

Pendahuluan

Halo Sahabat Rumah Belajar!

Selamat datang dalam program peningkatan kompetensi Pembelajaran Berbasis


Teknologi Informasi dan Komunikasi atau PembaTIK Level 2 yang merupakan ranah
pendalaman pengetahuan atau implementasi. Selamat karena telah melewati level
1 atau literasi TIK. Selanjutnya, Sahabat akan melaksanakan PembaTIK Level 2 ini
secara jarak jauh dan daring. Ada 5 (lima) modul yang akan Sahabat pelajari pada
level ini, salah satunya adalah modul Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi(TIK) dalam Pembelajaran Abad 21.

Simak video singkat berikut ini:

Video 1 - Education for better future

Dari video tersebut, pendidikan masih diyakini sebagai sarana pembangunan


manusia yang nantinya akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan.
Sedemikian pentingnya pendidikan dan pembelajaran, maka tugas Sahabat selaku
guru harus menyesuaikan diri untuk menyiapkan peserta didik dengan beragam
pengetahuan dan keterampilan hidup yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

Pemanfaatan TIK merupakan sebuah kebutuhan dalam memfasilitasi belajar di abad


21. Dalam hal ini kemampuan guru untuk memanfaatkan TIK secara tepat guna
adalah kuncinya. Ketika kita membicarakan TIK pembelajaran, tidaklah semata-
mata tentang kecanggihan teknologi atau kemampuan teknis penggunanya.
Melainkan dalam konteks pendayagunaan fungsi TIK yang optimal dan sistemik
dalam pendidikan dan pembelajaran.

Begitu luas dan besarnya topik mengenai pemanfaatan TIK dalam pembelajaran,
maka pembahasan dalam modul ini pun dibatasi. Tentu saja Sahabat dapat

PUSDATIN KEMENDIKBUD
8

mempelajari materi tentang mengoptimalkan TIK dalam pembelajaran dari berbagai


sumber lain yang relevan. Berikut peta materi dalam modul pertama dalam
rangkaian PembaTIK Level 2:

Gambar 1 - Diagram alur materi modul

Pada level 2 ini, kemampuan TIK Sahabat akan diasah dalam hal mengadaptasi TIK
yang tersedia untuk disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan sendiri. Konsep
pembelajaran abad 21 yang berpusat pada peserta didik perlu dioptimalisasi
dengan pendayagunaan TIK dengan implikasi sebagai berikut:

Pemanfaatan
Kenali kebutuhan TIK
Interpretasi kurikulum Kolaborasi dan sistemik
peserta didik pembelajaran
yang optimal

•situasi lingkungan •Strategi pencapaian •Project-based learning


•masalah "real world" tujuan •Sustainable
•karakteristik peserta •Teknologi yang competency
didik mendukung pedagogi improvement
•Pembelajaran dan •Environment-engaged
asesmen otentik (fisik dan sosial)

Gambar 2 - Implikasi pemanfaatan TIK dalam pembelajaran

Sudah sejauh mana relevansi pemanfaatan TIK di kelas atau sekolah Sahabat
berdasarkan gambaran di atas? Sudahkah kita mendayagunakan beragam sumber
daya yang tersedia di lingkungan kita untuk pembelajaran yang lebih baik? Setelah
mempelajari modul ini semoga

Jadi, selamat belajar di PembaTIK level 2. Semoga berhasil dan berguna untuk
peningkatan kompetensi TIK Sahabat.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
9

Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran dalam bimtek PembaTIK level 2 menekankan pada implementasi atau
penerapan dari pengetahuan TIK yang sudah dimiliki. Tujuan umum pembelajaran
level 2 melalui modul ini adalah meningkatkan wawasan mengenai pemanfaatan TIK
dalam pembelajaran abad 21. Sedangkan tujuan khususnya adalah:

1. Menganalisis konsep TIK pembelajaran


2. Menganalisis konsep pemanfaatan TIK pembelajaran
3. Menelaah pendekatan TPACK dalam pemanfaatan TIK
4. Menelaah ruang lingkup TIK pembelajaran
5. Menganalisis fungsi pemanfaatan TIK pembelajaran
6. Melakukan analisis kebutuhan TIK dalam pembelajaran
7. Menyiapkan lingkungan pembelajaran berbasis TIK
8. Membuat perencanaan pembelajaran berbantuan TIK
9. Memproyeksikan contoh praktek penerapan pembelajaran dengan
memanfaatkan produk layanan Pusdatin

Kegiatan Belajar
Modul Optimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Abad 21 merupakan
modul hypercontent yang terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar (KB) dan 1 (satu) tes
akhir modul (TAM). Modul ini merupakan salah satu bahan belajar bimtek daring
PembaTIK level 2. Silakan pelajari materi secara mandiri dan lakukanlah refleksi
pembelajaran. Silabus dalam setiap kegiatan belajar adalah:

Materi Kegiatan Tujuan Sub Materi Refleksi


Belajar (KB) Pembelajaran
KB 1 – 1. Menganalisis 1. Konsep TIK Mengukur kondisi
Pemanfaatan TIK konsep TIK 2. Konsep pemanfaatan TIK
dengan pembelajaran Pemanfaatan TIK di kelas selama
Pendekatan 2. Menganalisis 3. Pendekatan satu semester
TPACK konsep TPACK terakhir dengan
pemanfaatan TIK pendekatan
pembelajaran
TPACK
3. Menelaah
pendekatan
TPACK dalam
pemanfaatan TIK

PUSDATIN KEMENDIKBUD
10

Materi Kegiatan Tujuan Sub Materi Refleksi


Belajar (KB) Pembelajaran
KB 2 – Analisis 1. Mendeskripsikan
1. Pembelajaran Membuat esai
Fungsi TIK dalam pembelajaran Abad 21 dampak
Pembelajaran abad 21 2. Ruang lingkup TIK pemanfaatan TIK
Abad 21 2. Menelaah ruangPembelajaran dalam
lingkup TIK
3. Fungsi pembelajaran
pembelajaran Pemanfaatan TIK bagi diri sendiri
3. Menganalisis
- Sumber dan peserta didik
fungsi
Belajar Digital di kelas
pemanfaatan TIK
- Media Sosial
pembelajaran
dan
Kolaborasi
- Peningkatan
Keprofesian
KB 3 – Rencana 1. Melakukan 1. Analisis Membuat rencana
Pemanfaatan TIK analisis Kebutuhan TIK pembelajaran
dalam kebutuhan TIK dalam dengan
Pembelajaran di dalam Pembelajaran menerapkan
Kelas pembelajaran 2. Mempersiapkan pemanfaatan TIK
2. Menyiapkan Lingkungan di dalamnya
lingkungan Pembelajaran
pembelajaran Berbasis TIK
berbasis TIK 3. Perencanaan
3. Membuat Pembelajaran
perencanaan Berbasis TIK
pembelajaran 4. Contoh Praktek
berbantuan TIK Penerapan
4. Memproyeksikan Pemanfaatan TIK
contoh praktek
penerapan
pembelajaran
dengan
memanfaatkan
produk layanan
Pusdatin
Tes Akhir Modul Soal Pilihan Ganda

Petunjuk Penggunaan Modul


1. Pelajari tujuan setiap kegiatan belajar dan lakukanlah refleksi setelah belajar.
2. Pelajari materi yang tersedia pada setiap kegiatan belajar dan lakukan refleksi
sesuai petunjuk tutor.
3. Kerjakan tes akhir modul untuk mengukur pengetahuan yang sudah Sahabat
pelajari.
4. Pindai dan klik berbagai tautan dalam berbagai aktivitas dan materi modul.
5. Gunakan forum diskusi untuk berkomunikasi dengan peserta lain ketika
mengalami kendala dalam penyelesaian tugas.

Selamat belajar!
PUSDATIN KEMENDIKBUD
11

Kegiatan Belajar 1: Pemanfaatan TIK Pembelajaran


dengan Pendekatan TPACK

Pengantar Kegiatan Belajar 1

Halo Sahabat!

Selamat karena berhasil menuntaskan pembelajaran level 1. Selanjutnya Bapak Ibu


guru Sahabat Rumah Belajar akan menguasai kompetensi implementasi atau
pendalaman pengetahuan TIK melalui pembelajaran daring level 2. Modul 05 atau
modul pertama dari rangkaian modul level 2 berjudul Optimalisasi Pemanfaatan TIK
dalam Pembelajaran Abad 21.

Ranah pengetahuan dan sikap masih mendominasi dalam capaian kompetensi


modul 05. Ada 3 (tiga) kegiatan belajar yang dapat Sahabat pelajari di dalamnya.
Kegiatan belajar (KB) 1 adalah Pemanfaatan TIK Pembelajaran dengan Pendekatan
TPACK.

Sahabat tentu telah mengenal beragam TIK baik yang bersifat luring maupun daring
yang dapat dipergunakan untuk pembelajaran. Karakteristik berbagai TIK tersebut
juga telah Sahabat pelajari, baik kelebihan maupun keterbatasannya. Selanjutnya,
bagaimana apabila Sahabat ingin memanfaatkan TIK di kelas? Yang artinya ada
perbedaan kondisi lingkungan belajar, karakteristik peserta didik, dan sebagainya.
Untuk menggunakan TIK secara optimal sehingga memperoleh hasil dan dampak
sesuai dengan yang Sahabat rencanakan, diperlukan kemampuan yang lebih.

Pada level pemanfaatan (implementasi), tidak hanya kemampuan internal guru


sebagai pengguna TIK yang berpengaruh, melainkan ada pula faktor-faktor
eksternal yang perlu dijadikan pertimbangan. Contohnya kebijakan dan regulasi TIK
yang berlaku, kondisi lingkungan sosial dan fisik, karakteristik peserta didik, dan
sebagainya.

Berikut tujuan pembelajaran pada KB 1:

PUSDATIN KEMENDIKBUD
12

Tujuan
pembelajaran KB 1

1. Menganalisis konsep TIK pembelajaran


2. Menganalisis konsep pemanfaatan TIK pembelajaran
3. Menelaah pendekatan TPACK dalam pemanfaatan TIK

Baiklah Sabahat, mari kita analisis lebih jauh mengenai implementasi TIK dengan
pendekatan TPACK, supaya pembelajaran kita lebih optimal.

Selamat belajar!

Aktivitas Belajar & Interaksi


KONSEP TIK PEMBELAJARAN

Terminologi TIK terdiri dari dari dua konsep yaitu:

Teknologi informasi adalah bentuk teknologi yang digunakan untuk mengolah


data: memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, relevan, akurat dan tepat
waktu, yang dipergunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan
sebagai aspek strategis untuk pengambilan keputusan

Teknologi komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari


hardware, software, proses dan sistem yang digunakan untuk membantu
proses komunikasi, agar komunikasi berhasil (komunikatif). Teknologi
komunikasi lebih menekankan pada perangkat elektronik.

Namun seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi


mengalami fusi menjadi kesatuan TIK. Dengan mencermati dua konsep di atas maka
dapat disimpulkan bahwa TIK adalah:

Beragam perangkat dan sumber daya teknologi yang digunakan untuk mengirimkan, menyimpan,
membuat, berbagi, atau bertukar informasi dan meningkatkan komunikasi. Alat dan sumber daya
teknologi ini termasuk komputer, Internet (situs web, blog, dan email), teknologi penyiaran langsung
(radio, televisi, dan webcasting), teknologi penyiaran yang direkam (podcasting, pemutar audio
dan video, dan perangkat penyimpanan) dan telepon (tetap atau seluler, satelit, visio / konferensi
video, dll.). (UNESCO, uis.unesco.org)

Dalam konteks pembelajaran, penggunaan komputer memang menjadi salah satu


fokus, akan tetapi TIK bukan berarti terbatas pada penggunaan alat-alat elektronik
yang canggih (sophisticated), seperti pemanfaatan aplikasi komputer dan internet,
tapi juga mencakup alat-alat yang konvensional luar jaringan, seperti: bahan
tercetak, kaset/CD audio, Overhead Transparancy (OHT)/Overhead Projector (OHP),
bingkai suara (sound slides), radio, dan televisi.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
13

TIK mengalami evolusi untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman dan


kebutuhan. Evolusi dan adaptasi tidak hanya terjadi pada makhluk hidup. Dunia
pendidikan juga berevolusi. Evolusi pendidikan adalah bentuk adaptasi pendidikan
atas pengaruh perubahan lingkungan, termasuk teknologi. Perubahan teknologi
yang begitu masif mendorong dunia pendidikan untuk beradaptasi agar tetap
relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan guru sebagai pendidik maupun peserta
didik. Teknologi sudah sejak lama dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Sebut saja
bagaimana proyektor OHP (Over Head Projector) telah berhasil menggantikan peran
kapur tulis dan papan tulis. Lalu, keberhasilan komputer menggantikan mesin tik, dan
yang terkini adalah bagaimana internet sebagai sumber konten digital
menggantikan peran jurnal dan buku-buku cetak.

Nah Sahabat, bagaimana persepsi Sahabat terhadap TIK? Tentu ada beragam
pendapat mengenai TIK. Supaya lebih mengenal karakteristik produk TIK, simak tabel
berikut:

Contoh Produk TIK Sifat Umum Fungsi Umum


•Radio •Elektronis •Menyampaikan
•Televisi •Mudah dioperasikan informasi
•Telepon pintar (user friendly) •Menghibur
•Laptop/Notebook/ •Audio visual •Alat komunikasi
Netbook •Praktis •Mengolah data
•Perekam (audio/video •Ekonomis •Media pembelajaran
tape) •Mudah dipindah •Mempermudah
•Teleconference (moveable and pekerjaan
•Internet dan jaringan portable) •Bisnis
•Telepon •Informatif •Pengetahuan
•Komputer •Akses cepat •Penyimpanan data
•Podcast •Mendunia, tanpa batas
•Konten Streaming (borderless)
•Multimedia

Karakteristik TIK bisa ditinjau dari sisi bentuk produk, sifat umum, dan fungsi umumnya.
TIK merupakan perpaduan antara teknologi informasi dan teknologi komunikasi, tidak
melulu komputer. Upaya adaptasi terhadap perkembangan teknologi tidak hanya
dilakukan dunia pendidikan melalui alat-alat sebagai sarana, tetapi juga melalui
peran guru sebagai pendidik. Sebagai guru jaman sekarang, Sahabat memiliki peran
yang berbeda dengan guru di era sebelumnya. Bahkan kemampuan guru dalam
mendayagunakan TIK diatur dalam kerangka kerja kompetensi TIK untuk guru oleh
UNESCO. Sedangkan dalam implementasinya kompetensi TIK ini tidak berdiri sendiri
melainkan integratif dengan empat kompetensi guru lainnya. Setuju kah Sahabat?

Penggunaan TIK oleh guru meliputi:


1. Penggunaan TIK secara profesional
2. Peran TIK dalam integrasi sosial dengan peserta didik
3. TIK sebagai penerapan teknologi pembelajaran
4. Penggunaan TIK dalam manajemen dan pengembangan sekolah
5. Penggunaan TIK yang efektif melalui analisis pribadi, organisasi, dan
kelembagaan

PUSDATIN KEMENDIKBUD
14

Sumber lain menyebutkan TIK pembelajaran mencakup unsur-unsur berikut:

Manajemen kelas TIK dan sumber Pemanfaatan


E-pembelajaran
berbasis TIK belajar internet

Etika penggunaan
Hypertext Multimedia
TIK

Menurut UNESCO Institute for Information Technologies in Education (2012), dasar


pemikiran (rasional) penggunaan TIK untuk pendidikan ada 6 (enam) alasan yang
masih relevan hingga saat ini, dan terkait dengan berbagai pemangku kepentingan
(stakeholders) seperti dunia industri, akademisi, dan profesional pendidikan.

Sosial
•pembelajaran mengintegrasikan TIK untuk mempersiapkan peserta didik bermasyarakat

Vokasional (kejuruan)
•TIK dapat memberikan keterampilan yang sesuai untuk pekerjaan di masa depan

Pedagogik
•pendidikan dan pembelajaran berbantuan TIK akan meningkatkan proses

Katalitik
•TIK dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan perubahan pendidikan

Industri TIK
•kebutuhan timbal balik antara industri TIK dengan pendidikan

Biaya
•ada harapan bahwa TIK akan mengurang biaya pendidikan

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan Sahabat mengenai konsep TIK


pendidikan dan pembelajaran, silakan klik pranala atau pindai kode QR berikut:

https://s.id/pranala1-1 https://s.id/pranala1-2

PUSDATIN KEMENDIKBUD
15

KONSEP PEMANFAATAN TIK PEMBELAJARAN

Setelah mengenal konsep TIK pendidikan/pembelajaran, selanjutnya Sahabat akan


melangkah dalam ranah pemanfaatan atau penerapan. Ranah ini tidak saja
membutuhkan pengetahuan, tapi juga mencakup penggunaan sumber daya
manusia dan material untuk mendapatkan penerimaan, adopsi, implementasi,
melembagakan, hingga inovasi pembelajaran (Kawasan teknologi pendidikan
menurut AECT, dalam Situmorang & Prawiladilaga, t.t).

Mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran antara lain untuk meningkatkan


kompetensi pengajar dalam mengajar dan meningkatkan mutu belajar peserta didik.
TIK yang sifatnya inovatif dapat meningkatkan apa yang sedang dilakukan sekarang,
serta apa yang belum kita lakukan tetapi akan dapat dilakukan ketika kita mulai
menggunakan TIK. Oleh karena itu pengajar hendaknya memanfaatkan seluruh
kemampuan dan potensi teknologi untuk meningkatkan pembelajaran, terutama
melakukan pembaharuan dalam upaya mengembangkan proses belajar peserta
didik.

Memanfaatkan TIK dalam pembelajaran, antara lain dengan:

1. Guru dan peserta didik mampu mengakses kepada teknologi informasi dan
komunikasi.
2. Guru memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi, karena pengajar berperan sebagai
peserta didik yang harus belajar terus menerus sepanjang hayat. Tujuannya
untuk meningkatkan kualitas profesional dan kompetensinya.
3. Tersedia materi pembelajaran yang berkualitas dan bermakna (meaningful).

Pembelajaran dengan muatan TIK akan berjalan efektif jika peran pengajar dalam
pembelajaran adalah sebagai fasilitator pembelajaran atau yang memberikan
kemudahan peserta didik untuk belajar bukan lagi sebagai pemberi informasi.
Pengajar bukan satu-satunya sumber informasi yang disampaikan dengan ceramah
menyampaikan fakta, data, atau informasi saja. Pengajar tidak hanya mengajar
mentransfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga dapat belajar dari peserta didik.
Pengajar bukan instruktur yang memberikan perintah atau mengarahkan kepada
peserta didik melainkan menjadi mitra belajar (partner) sehingga memungkinkan
peserta didik tidak segan untuk berpendapat, bertanya, bertukar pikiran dengan
pengajar.

Proses pembelajaran dengan memanfaatkan TIK memerlukan bimbingan dari


pengajar untuk memfasilitasi pembelajaran peserta didik dengan efektif. Pengajar
memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya dan menciptakan kondisi bagi
peserta didik untuk mengembangkan cara-cara belajarnya sendiri sesuai dengan
karakteristik, kebutuhan, bakat, atau minatnya. Selain itu pengajar pun berperan
sebagai programmer, yaitu selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya
inovatif berupa program atau perangkat keras/lunak yang akan digunakan untuk
membelajarkan peserta didik. Peran peserta didik dalam pembelajaran bukan obyek
yang pasif yang hanya menerima informasi dari pengajar, namun lebih aktif, kreatif,
dan partisipan dalam proses pembelajaran. Peserta didik tidak hanya mengingat

PUSDATIN KEMENDIKBUD
16

fakta-fakta atau mengungkapkan kembali informasi yang diterimanya dari pengajar,


namun mampu menghasilkan atau menemukan berbagai informasi

Menurut Anderson (2010) ada empat tahapan dalam mengadopsi dan


menggunakan TIK yang diawali dengan literasi teknologi, yaitu:

mentransformasi
(transforming)
menanamkan
(infusing)

menerapkan
(applying)
Pedagogi

muncul
kesadaran,
kebutuhan
(emenrging)

Teknologi
belum mulai

Dalam mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK di


dalamnya, perlu diperhatikan bahwa TIK membawa perubahan dalam hal berikut ini
(Oliva & Gordon II, 2013):
1. Kompetisi dan persaingan global di dunia kerja menutut perancang kurikulum
untuk mempertimbangkan perubahan lingkungan yang diciptakan TIK dan
internet.
2. Literasi yang mengarah pada belajar dengan tata cara non-tradisional,
misalnya interaksi antara peserta didik dengan guru maupun dengan dunia
luar melibatkan website, sosial media, blog, serta forum interaktif. Definisi 21st
Century Literacies menyatakan bahwa orang yang berliterasi adalah mereka
yang cakap ketika berada di lingkungan elektronik dan terekspos dengan
dunia digital, kritis dalam mengakses informasi dan mampu memilah konten
yang diperlukan dan berguna.
3. Perubahan ruang kelas akibat TIK, misalnya penataan ruang kelas berubah
dari kelas tatap muka konvensional menjadi kelas daring, blended learning,
atau mobile learning.

Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah berkembang dan terus


berjalan selama puluhan tahun. Sebelum era internet seperti awal tahun 2000an,
pembelajaran berbasis TIK memanfaatkan media radio dan televisi untuk pendidikan.
Radio dan televisi dipilih karena jangkauannya yang paling luas hingga pelosok.
Kelebihan media radio dan televisi didayagunakan untuk pendidikan formal hingga
pendidikan non-formal seperti pendidikan masyarakat atau prasekolah.

PUSDATIN KEMENDIKBUD
17

Pemanfaatan radio dan televisi untuk edukasi, juga untuk mendistribusikan bahan
belajar, hingga untuk pelatihan guru. Namun kelemahan utama pembelajaran
berbasis radio dan televisi adalah proses belajar yang searah dari pemberi materi ke
penerima saja, sehingga terjadi umpan balik (feedback) yang tertunda.

Gambar 3 - Pembelajaran berbantuan TIK (sumber: uis.unesco.org)

Kemudian komputer berinvasi dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan


tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak)
memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran
radio dan televisi. Bila radio dan televisi hanya mampu memberikan informasi searah
(terutama jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran
berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkronus
(real time) maupun asinkronus (delayed).

Pembelajaran berbasis internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara


sinkronus dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak
harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference
yang dijalankan dengan menggunakan internet memungkinkan seseorang berada
di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan
seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat
dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.

Elektronisasi atau digitalisasi aktivitas pembelajaran makin meluas seiring makin


mudah dan murahnya koneksi internet di Indonesia. Kemampuan menggunakan
internet meningkat baik di kalangan pendidik maupun peserta didik sehingga ikut
mendorong maraknya aktivitas pendidikan secara elektronik (e-education) atau
lebih dikenal dengan e-learning. E-learning meliputi pembelajaran pada semua
tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer
(intranet maupun internet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau
fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan
bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning atau pembelajaran
daring.

PUSDATIN KEMENDIKBUD
18

Nah Sahabat, bisakah Sahabat mengidentifikasi pemanfaatan TIK di sekolah masing-


masing sudah mencapai level mana?

TIK diterapkan untuk meningkatkan pendidikan dan pembelajaran dalam berbagai


teori pembelajaran: behavioristik, kognitivistik, dan konstruktivisme. Simak
penjelasannya melalui tabel berikut:

Perspektif teori Pembelajaran dengan integrasi TIK Jenis TIK pendukung


pembelajaran
Behavioristik TIK digunakan untuk menyesuaikan Aplikasi drill-and-practice
diri dengan lebih baik dengan serta tutorial sederhana,
karakteristik individu pelajar agar peserta didik
menguasai pengetahuan
dan keterampilan (rutin)
dengan kecepatannya
sendiri
Kognitivistik TIK membantu belajar tentang Aplikasi tutorial kompleks
konsep dan keterampilan yang untuk belajar penalaran
kompleks dan terpadu

Konstruktivistik Pembelajaran harus partisipatif aktif Aplikasi pengolah kata


dan kolaboratif, maka penggunaan dan angka, situs web,
TIK selaras dengan kompetensi multimedia, forum diskusi,
masyarakat pengetahuan blog

Berbagai aplikasi TIK dapat berkontribusi pada peningkatan kurikulum, yang masih
relevan dan menantang saat ini:

1. Mewujudkan kurikulum yang berpusat pada masalah dunia nyata.


2. Ajaklah peserta didik untuk terlibat dalam komunitas virtual praktik.
3. Gunakan alat yang mirip dengan yang ada di tempat kerja berteknologi saat
ini.
4. Memfasilitasi pertanyaan reflektif yang dipandu melalui proyek
pembelajaran.
5. Memanfaatkan pemodelan dan visualisasi sebagai cara untuk
menjembatani antara pengalaman dan abstraksi.
6. Meningkatkan konstruksi makna kolaboratif peserta didik melalui perspektif
yang berbeda tentang pengalaman bersama.
7. Libatkan peserta didik sebagai mitra dalam mengembangkan pengalaman
belajar dan menghasilkan pengetahuan.
8. Memupuk keberhasilan belajar bagi penyandang disabilitas dan mendukung
kesetaraan pendidikan.

PENDEKATAN TPACK DALAM PEMANFAATAN TIK

Selain memahami manfaat TIK, rasional dan faktor-faktor yang mempengaruhi (baik
internal maupun eksternal) pendayagunaan TIK untuk pembelajaran, Sahabat dapat
mengacu pada pendekatan tertentu. Penerapan TIK di sekolah memerlukan
pendekatan yang tepat dengan tujuan, kondisi dan kemampuan sekolah. Hal ini

PUSDATIN KEMENDIKBUD
19

disebabkan karena penerapan TIK memerlukan dukungan tidak hanya dari faktor
sumber daya (human resources) tetapi juga faktor sarana dan fasilitas pendukung.
Setiap pendekatan TIK termasuk di dalamnya adalah visi, tujuan, pengembangan
perencanaan, fasilitas yang dibutuhkan, metode pembelajaran dan sistem evaluasi.
Hal ini sejalan dengan rumusan UNESCO, bahwa terdapat empat pendekatan dalam
pengembangan TIK di sekolah. Pendekatan tersebut meliputi: emerging approach,
applying approach, integrating approach dan transforming approach. Pendekatan
ini serupa dengan level adopsi adaptasi pemanfaatan TIK di institusi/sekolah. Berikut
gambarannya:
1
Pendekatan Level
Emerging

Komponen:
2
Pendekatan Level
• filosofi belajar &
Pendekatan Applying
pedagogi
Pengembangan • pengembangan
& Implementasi rencana dan kebijakan
TIK Sekolah 3 • fasilitas dan sumber daya
Pendekatan Level
Integrating • pemahaman kurikulum
• komunitas

4
Pendekatan Level
Transforming
Gambar 4 - Pendekatan implementasi TIK di sekolah

Seiring dengan berjalannya waktu, pendekatan pemanfaatan TIK juga mengalami


perkembangan. Ruang lingkup pendekatan pemanfaatan TIK menjadi lebih personal
yakni pada diri guru dan berkaitan dengan kompetensinya. Pendekatan guru dalam
memanfaatkan TIK untuk pembelajaran yang dibahas dalam modul ini adalah model
TPACK (Technological Pedagogical and Content Knowledge).

Gambar 5 - Pendekatan TPACK, kerangka kerja integrasi TIK

PUSDATIN KEMENDIKBUD
20

Dengan referensi dari beberapa sumber, TPACK sebagai sebuah pendekatan dan
kerangka kerja adalah sebagai berikut:

TPACK juga merupakan pendekatan pembelajaran yang sangat relevan di masa


pembelajaran daring saat ini. Hal ini, karena pendekatan TPACK memadukan aspek
pengetahuan (Knowledge/K), cara membelajarkan (Pedagogy/P), penguasaan
materi pembelajaran sesuai bidang (Content/C) dengan TIK (Technology/T).

Pendekatan TPACK merupakan pendekatan yang dikembangkan dari pendekatan


Pedagogy Content Knowledge (PCK) yang pertama kali dikenalkan oleh Shulman
pada tahun 1986. Namun, pendekatan PCK tidak sekedar irisan atau gabungan
pengetahuan tentang pedagogi dan penguasaan materi namun diperkuat oleh
pengalaman-pengalaman guru.

Pada dasarnya, konsep pendekatan pembelajaran TPACK melibatkan 7 domain


pengetahuan:
•domain pengetahuan materi (content knowledge/CK). Domain ini merupakan penguasaan
yang harus dimiliki guru terkait bidang studi atau materi pembelajaran yang diampu. Seorang
1
guru matematika harus memahami dengan baik materi-materi pembelajaran yang ada di
Matematika.

•domain pengetahuan pedagogis (pedagogical knowledge/PK). Pengetahuan ini merupakan


pengetahuan dasar guru terkait proses dan strategi pembelajaran. Secara sederhana, strategi
2
pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha guru untuk menerapkan dan mengelola berbagai
metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

•domain pengetahuan teknologi (technological knowledge/TK). Domain ini terkait pengetahuan


3
guru dalam menggunakan teknologi digital baik hardware maupun software.

•domain pengetahuan pedagogi dan materi (pedagogical content knowledge/PCK). Ini


4 merupakan gabungan pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran dengan
proses dan strategi pembelajaran.

•domain pengetahuan teknologi dan materi (technological content knowledge/TCK). Domain ini
5 terkait pengetahuan guru tentang teknologi digital dan pengetahuan bidang studi atau materi
pembelajaran.

•domain pengetahuan tentang teknologi dan pedagogi (technological paedagogical


6 knowledge/TPK). Domain ini terkait pengetahuan tentang teknologi digital dan pengetahuan
mengenai proses dan strategi pembelajaran.

•domain pengetahuan tentang teknologi, pedagogi, dan materi (technological, pedagogical,


7
content knowledge/TPCK) - komprehensif

Paket-paket pengetahuan ini saling bersinggungan dan menghasilkan irisan- irisan


menjadi paket pengetahuan baru yang perlu dikembangkan guru dalam
pembelajaran di abad 21. Paduan TPACK yang baik akan menolong guru bisa
mengajarkan materi tertentu dengan baik pula.

TPACK sesungguhnya masih merupakan kerangka umum sehingga guru harus


menerjemahkannya ke dalam tataran praktis. Yeh (2014) mencoba memberikan
gambaran penerapan TPACK secara praktis dalam pembelajaran yang mencakup
8 domain penerapan TPACK.

1. Menggunakan TIK untuk proses penilaian peserta didik


Penerapan praktis yang dapat dilakukan guru misalnya menggunakan
Microsoft Excel untuk mengolah nilai, menggunakan aplikasi kuis daring untuk
menilai pemahaman peserta didik, menggunakan grup chatting untuk
memahami karakter peserta didik melalui cara berkomunikasi di medsos dan
sebagainya.

PUSDATIN KEMENDIKBUD
21

2. Menggunakan TIK untuk memahami materi pembelajaran


Penerapan praktis yang dapat dilakukan oleh guru adalah mengemas materi
abstrak ke dalam animasi video, mensimulasikan prinsip kerja mesin
menggunakan animasi, memberikan rujukan tautan untuk belajar lebih lanjut,
menggunakan platform web-meeting untuk berdiskusi dan sebagainya.
3. Mengintegrasikan TIK untuk memahami peserta didik
Contoh penerapan praktis yang dapat dilakukan guru adalah meminta
peserta didik memvisualisasikan idenya menggunakan corel draw,
menggunakan aplikasi chat, email atau aplikasi survei daring untuk
menampung keluhan peserta didik, menyediakan forum konsultasi secara
daring dan sebagainya.
4. Mengintegrasikan TIK dalam rancangan kurikulum termasuk kebijakan
Sekolah dapat mendorong guru untuk mengembangkan sumber belajar
digital seperti e-modul atau video pembelajaran, diskusi rutin pengembangan
konten digital, memasukkan program peningkatan kompetensi TIK bagi guru
dan sebagainya.
5. Mengintegrasikan TIK untuk menyajikan data
Penerapan praktis yang dapat dilakukan misalnya menggunakan TIK untuk
menyajikan data akademik seperti rapor digital, data induk peserta didik, data
mutasi peserta didik, membuat grafik dan sebagainya.
6. Mengintegrasikan TIK dalam strategi pembelajaran
Contoh yang dapat dilakukan misalnya mengembangkan pembelajaran
berbasis web, mengelola forum diskusi daring, melaksanakan telekonferensi,
menggunakan video pembelajaran, mengembangkan virtual lab dan
sebagainya.
7. Menerapkan TIK untuk pengelolaan pembelajaran
Penerapan praktis yang dapat dilakukan contohnya menggunakan TIK untuk
presensi atau absensi daring, memasukkan dan mengolah nilai peserta didik,
menggunakan sistem informasi akademik dan sebagainya.
8. Mengintegrasikan TIK dalam konteks mengajar
Contohnya menyediakan pilihan pembelajaran melalui fitur portal Rumah
Belajar, menciptakan lingkungan pembelajaran yang kaya sumber digital,
memanfaatkan sumber belajar berbasis teknologi dan sebagainya.

Karakteristik anak-anak generasi abad 21 yang akrab dengan teknologi dan dunia
digital sebaiknya dipandang sebagai modal belajar sehingga guru bersikap bijak
dalam mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran daring saat ini. Selanjutnya, guru
perlu memahami bahwa dengan memanfaatkan kerangka TPACK akan menjadi
bagian dari upaya mentransformasi diri menuju sosok guru ideal yang
menyenangkan dan relevan dengan kondisi abad 21 yang telah berubah ke arah
digital.

Yuk pelajari lebih lanjut mengenai pendekatan TPACK dari pranala berikut ini:

Pranala TPACK 1

Pranala TPACK 2

Pranala TPACK 3

PUSDATIN KEMENDIKBUD
22

Simak juga video di bawah ini:

Video 2 - Pendekatan TPACK

Diskusi
Setelah mempelajari materi mengenai konsep TIK, pemanfaatannya, dan
pendekatan TPACK untuk mengoptimalkan hasil dari pendayagunaan TIK
pembelajaran, coba Sahabat diskusikan dengan rekan guru di sekolah Sahabat atau
sesama peserta bimtek.

Pengetahuan TIK Anda sudah mumpuni dan Anda ingin menerapkannya di kelas/sekolah. Tapi ada kendala
yang dihadapi. Bagaimana strategi Anda apabila ternyata kendala penerapan pembelajaran terintegrasi TIK
adalah:
1. Kurang dukungan kebijakan sekolah
2. Rekan sesama guru masih kurang kompeten
3. Fasilitas TIK kurang memadai
4. Orang tua peserta didik belum memahami TIK

Refleksi Pembelajaran
Sekarang, silakan Sahabat mengendapkan semua yang telah dipelajari pada KB 1
dalam diri Sahabat. Kemudian lakukan refleksi terhadap hasil belajar Sahabat
dengan menjawab pertanyaan berikut (buat dalam bentuk dokumen format .doc
atau .docx).

Ukur dan indentifikasi kondisi pemanfaatan TIK di kelas selama


satu semester terakhir dengan pendekatan TPACK. Lakukan
analisis dan tuangkan dalam bentuk laporan yang berstruktur
(memuat kendala dan potensi penggunaan TIK).

PUSDATIN KEMENDIKBUD
23

Kegiatan Belajar 2: Analisis Fungsi TIK dalam Pembelajaran


Abad 21

Pengantar Kegiatan Belajar 2

Halo Sahabat!

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah gaya hidup manusia,
baik dalam bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Memasuki abad 21
kemajuan teknologi tersebut telah memasuki berbagai sendi kehidupan, tidak
terkecuali di bidang pendidikan. Pendidik dan peserta didik dituntut memiliki
kemampuan belajar mengajar di abad 21. Pendidik saat ini harus mampu
mempersiapkan peserta didik untuk pekerjaan dan teknologi yang belum ada dan
menyelesaikan masalah yang bahkan belum diketahui.

Oleh karena itu, seorang pendidik perlu mengetahui karakteristik pembelajaran abad
21. Untuk mengetahuinya, Sahabat dapat mempelajari uraian materi selengkapnya
pada kegiatan belajar berikut. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan teman sejawat
apabila mengalami kesulitan untuk memahami materi. Selanjutnya, Sahabat perlu
mengerjakan tugas sesuai petunjuk.

Berikut tujuan pembelajaran pada KB 2:

1. Mendeskripsikan pembelajaran abad 21


Tujuan
pembelajaran KB 2

2. Menelaah ruang lingkup TIK pembelajaran


3. Menganalisis fungsi pemanfaatan TIK
pembelajaran

Selamat belajar, tetap semangat dan sehat selalu ya!

PUSDATIN KEMENDIKBUD
24

Aktivitas dan Interaksi


PEMBELAJARAN ABAD 21

Bagaimana Sahabat sebagai seorang guru mengajar di Abad 21? Jika seorang guru
hanya memberikan materi, fakta, prosedur, rumus, penelitian, teori, cerita, informasi
maka peran tersebut dikatakan kuno, usang dan ketinggalan jaman. Kenapa?
Karena di era digital Abad 21 ini, peserta didik dapat menemukan informasi pada
setiap hal, setiap waktu dan setiap tempat melalui internet, telepon dan sebagainya.
Informasi yang tidak terbatas (apapun, dimanapun, kapanpun) dapat dicari oleh
peserta didik melalui google, youtube, wikipedia dan lain-lain, sehingga guru bukan
lagi sumber informasi utama. Jadi bagaimana sebaiknya guru mengajarkan peserta
didik di Abad 21, saat ini?? yakinlah bahwa peserta didik pasti tahu cara mencari
segala informasi tersebut, tetapi tidak ada yang mengajarkan mereka bagaimana
cara: memvalidasi informasi, mensintesis informasi, mengkomunikasikan informasi,
berkolaborasi dengan informasi maupun memecahkan masalah dengan kolaborasi.
Begitu pula dengan bagaimana mengajarkan peserta didik belajar tanggung jawab,
kepercayaan, dan integritas, yang semuanya tidak bisa dicari dengan sendirinya
oleh peserta didik. Salahsatu caranya, guru bisa mengawalinya dengan bagaimana
memaksimalkan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar. Dengan
keterlibatan aktif peserta didik, pembelajaran menjadi berpusat pada peserta didik,
pembelajaran bersifat jangka panjang, dan akan berujung pada kemampuan
menyelesaikan masalah. Perhatikan contoh praktik baik pembelajaran abad 21 yang
memaksimalkan keterlibatan peserta didik dalam video berikut:

Video 3 - Pembelajaran abad 21

PUSDATIN KEMENDIKBUD
25

Video 4 - 21st century learning

Apa yang Sahabat ketahui tentang pembelajaran abad 21? Sahabat mungkin
pernah membaca atau mengetahui tentang kerangka pembelajaran abad 21 yang
diuraikan oleh Partnership for 21st Century Learning seperti yang diperlihatkan pada
gambar berikut:

Gambar 6 - Kerangka pembelajaran abad 21

Pembelajaran abad 21 tidak hanya berfokus pada pengetahuan/kognitif, afektif dan


psikomotorik melainkan sudah berkembang menjadi berfokus pada: Life and Career
Skills, Learning and Innovation Skills dan Information, Media and Technology Skills.
perubahan standar kinerja akademik terjadi seiring dengan perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta pertumbuhan ekonomi global.
Perubahan standar menuntut penyesuaian dunia pendidikan dalam menyiapkan
peserta didik. Teknologi informasi dan komunikasi memudahkan komunikasi antar
anggota masyarakat dan dunia kerja yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Pertumbuhan ekonomi global menuntut persaingan yang semakin ketat dalam
setiap aspek kehidupan, pasar tidak lagi dibatasi oleh sekat-sekat geografis, namun

PUSDATIN KEMENDIKBUD
26

sudah menjadi pasar global. Peserta didik abad 21 perlu dibekali dengan
kemampuan TIK dan mencermati perkembangan ekonomi global. Proses
pembelajaran yang dikembangkan harus mengakomodir hal tersebut.

Menurut Rotherdam & Willingham dalam Trisdiono (2013) mencatat bahwa


kesuksesan seorang peserta didik tergantung pada kecakapan abad 21, sehingga
peserta didik harus belajar untuk memilikinya. Partnership for 21st Century Skills
mengidentifikasi kecakapan abad 21 meliputi : berpikir kritis, pemecahan masalah,
komunikasi dan kolaborasi. Berpikir kritis berarti peserta didik mampu menyikapi ilmu
dan pengetahuan dengan kritis, mampu memanfaatkan untuk kemanusiaan.
Mampu memecahkan masalah berarti mampu mengatasi permasalahan yang
dihadapinya dalam proses kegiatan belajar sebagai wahana berlatih menghadapi
permasalahan yang lebih besar dalam kehidupannya. Keterampilan komunikasi
merujuk pada kemampuan mengidentifikasi, mengakses, memanfaatkan dan
mengoptimalkan perangkat dan teknik komunikasi untuk menerima dan
menyampaikan informasi kepada pihak lain. Terampil kolaborasi berarti mampu
menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan sinergi.

Sedang menurut National Education Association untuk mencapai sukses dan mampu
bersaing di masyarakat global, peserta didik harus ahli dan memiliki kecakapan
sebagai komunikator, kreator, pemikir kritis, dan kolaborator. Pendapat tersebut juga
didukung oleh Ruhl bahwa ada 6 prinsip pembelajaran efektif yang dapat diterapkan
seorang pendidik untuk mewujudkan ketrampilan abad 21 melalui long-life learning,
yaitu: collaboration, communication, creativity, critical thinking, confidence, choice.

Gambar 7 - Kecakapan peserta didik abad 21: cerdas berkarakter

Karakteristik pembelajaran abad 21 dapat dibangun melalui pengintegrasian


teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran secara efektif,
sehingga guru harus dapat memiliki 3 literasi diatas. Dalam pembelajaran, peran TIK
adalah sebagai “enabler” atau alat untuk memungkinkan terjadinya proses

PUSDATIN KEMENDIKBUD
27

pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan. Jadi, TIK dijadikan
sebagai sarana untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.

Bagaimanakah peran guru dan peserta didik dalam pembelajaran abad 21 dengan
mengintegrasikan TIK? Bila dilihat dari sisi peran TIK bagi guru, maka pengintegrasian
TIK dalam proses pembelajaran seharusnya memungkinkan guru untuk:

dapat memberikan pilihan


menjadi fasilitator,
dan tanggung jawab yang
kolaborator, mentor, menjadi kreator inovasi
besar kepada peserta didik
pelatih, pengarah dan dalam pembelajaran
untuk mengalami peristiwa
teman belajar.
belajar.

Menurut Rohim, dkk (2016) untuk mampu mengembangkan pembelajaran abad 21


ini ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan, yaitu antara lain:

▪ Tugas utama Guru sebagai Perencana Pembelajaran serta fasilitator dan


pengelola kelas, maka tugas guru yang penting adalah dalam pembuatan
RPP. RPP haruslah baik dan detil dan mampu menjelaskan semua proses yang
akan terjadi dalam kelas termasuk proses penilaian dan target yang ingin
dicapai. Dalam menyusun RPP, guru harus mampu mengkombinasikan antara
target yang diminta dalam kurikulum nasional, pengembangan kecakapan
abad 21 atau karakter nasional serta pemanfaatan teknologi dalam kelas.
▪ Masukkan unsur Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking). Teknologi dalam
hal ini khususnya internet akan sangat memudahkan peserta didik untuk
memperoleh informasi dan jawaban dari persoalan yang disampaikan oleh
guru. Untuk permasalahan yang bersifat pengetahuan dan pemahaman bisa
dicari solusinya dengan sangat mudah dan ada kecenderungan bahwa
peserta didik hanya menjadi pengumpul informasi. Guru harus mampu
memberikan tugas di tingkat aplikasi, analisa, evaluasi dan kreasi, hal ini akan
mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dan membaca informasi yang
mereka kumpulkan sebelum menyelesaikan tugas dari guru.
▪ Penerapan pola pendekatan dan model pembelajaran yang bervariasi.
Beberapa pendekatan pembelajaran seperti pembelajaran berbasis proyek
(Project Based Learning), pembelajaran berbasis keingintahuan (Inquiry Based
Learning) serta model pembelajaran silang (jigsaw) maupun model kelas
terbalik (Flipped Classroom) dapat diterapkan oleh guru untuk memperkaya
pengalaman belajar peserta didik (Learning Experience). Satu hal yang perlu
dipahami bahwa peserta didik harus mengerti dan memahami hubungan
antara ilmu yang dipelajari di sekolah dengan kehidupan nyata, peserta didik
harus mampu menerapkan ilmunya untuk mencari solusi permasalahan dalam
kehidupan nyata.
▪ Integrasi Teknologi. Sekolah mempunyai akses teknologi yang baik harus
mampu memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran, peserta didik
harus terbiasa bekerja dengan teknologi seperti layaknya orang yang bekerja.
Guru kadang mengeluhkan mengenai fasilitas teknologi yang belum mereka
miliki, satu hal saja bahwa pengembangan pembelajaran abad 21 bisa
dilakukan tanpa unsur teknologi, yang terpenting adalah guru yang baik yang
bisa mengembangkan proses pembelajaran yang aktif dan kolaboratif,

PUSDATIN KEMENDIKBUD
28

namun tentu saja guru harus berusaha untuk menguasai teknologinya terlebih
dahulu. Hal yang paling mendasar yang harus diingat bahwasanya teknologi
tidak akan menjadi alat bantu yang baik dan kuat apabila pola
pembelajarannya masih tradisional.

Untuk menambah referensi mengenai pembelajaran abad 21, silakan Sahabat klik
pranala atau pindai kode QR berikut ini

https://s.id/pranalakb2-1 https://s.id/pranalakb2-2 https://s.id/pranalakb2-3

RUANG LINGKUP TIK PEMBELAJARAN

Berdasarkan materi bahasan mengenai pembelajaran abad 21 dan materi TIK pada
KB-1, Sahabat dapat mencermati bahwa TIK yang dapat didayagunakan untuk
pendidikan dan pembelajaran ada begitu beragam. Hal ini terkait dengan
perkembangan teknologi itu sendiri yang pada awalnya ditujukan untuk non-
pendidikan, seperti keperluan komunikasi dan bahkan hiburan.

Tidak ada batasan yang ‘saklek’ mengenai TIK dalam pembelajaran. Karena tidak
ada teknologi yang terbaik dan ‘generik’ untuk semua permasalahan belajar yang
terjadi. Semua aspek memerlukan penyesuaian, dan tergantung pada kondisi yang
berlaku di lokasi masing-masing.

Modul ini menjelaskan ruang lingkup pendayagunaan TIK dalam pembelajaran


berdasarkan beberapa aspek. Dalam artikelnya, Dr. Satish Patel menjelaskan ruang
lingkup TIK dalam peran 3E yakni Enabling (menjadikan bisa), Engaging (membuat
terlibat), dan Empowering (memberdayakan), dalam How Today’s Students are
Leveraging Emerging Technologies for Learning.

ENABLING ENGAGING EMPOWERING

Ruang lingkup emerging technologies terkini yang dapat dimanfaatkan di ruang


kelas maupun untuk pembelajaran mandiri menurut Dr. Patel meliputi: teknologi
haptiks (teknologi yang memanfaatkan umpan balik kekuatan/getaran/gerakan dari
sensori peraba seperti pada joystick, game controller, dan smartphone); gamifikasi;
dunia virtual; kacamata VR berjaringan; teknologi holograf; teknologi appropriated
open source; komputasi awan. Dan untuk membangun emerging technologies
tersebut secara meluas dan sistemik, diperlukan pendekatan yang bersifat:

PUSDATIN KEMENDIKBUD
29

1. Mengembangkan jejaring penyedia konten digital untuk pendidikan


2. Menghubungkan pendidikan dengan beragam sumber daya digital
3. Mengkolaborasikan pendidik dan institusi pendidikan tingkat dunia
4. Membangun penyediaan konten digital lokal dengan kapasitas dunia
(bertindak lokal, berpikir global)

Silakan pelajari lebih lanjut dari dua referensi (artikel dan video)berikut:

Artikel Scope of ICT: https://s.id/pranalakb2-4

Video 5 - TIK mentransformasi pendidikan

Setelah mempelajari artikel dan video referensi di atas, apa yang dapat Sahabat
simpulkan dari ruang lingkup TIK? Ya, TIK bisa menjadi alat bantu dalam
penyampaian pembelajaran, TIK dapat menjadi sumber belajar, atau TIK pun bisa
menjadi materi substansi. Menurut Munir (2014) ruang lingkup TIK sebagai materi
substansi dalam pembelajaran meliputi:

1. Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan,


menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi
2. Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu
perangkat ke perangkat lainnya.

Untuk menguasai cakupan TIK di atas, maka kompetensi yang Sahabat dapat
dikembangkan melalui pembelajaran terintegrasi TIK adalah peserta didik dapat:

PUSDATIN KEMENDIKBUD
30

mengenal budaya, informasi, pekerjaan,


lingkungan, dan kebutuhan masyarakat

Kemampuan berpikir
yang berkaitan dengan memecahkan masalah teknik
aspek kognitif

menganalisis secara sistemik

Kompetensi pembelajaran
terintegrasi TIK

bekerja sama, menghargai pendapat orang lain,


Sikap yang ditunjukkan
berani, mengambil keputusan, kreatif dan inovatif,
ketika memanfaatkan TIK
bersikap kritis

mengenal dan menggunakan peralatan TIK


Keterampilan TIK secara aman untuk menghasilkan produk dan
sistemnya

Gambar 8 - Kompetensi pembelajaran terintegrasi TIK

Selain terkait dengan kompetensi yang dapat dikembangkan melalui pemanfaatan


TIK, ruang lingkup TIK juga berhubungan dengan peran, potensi, serta manfaat dari
integrasi TIK dalam pembelajaran. Mari kita pelajari materi di bawah ini.

FUNGSI PEMANFAATAN TIK PEMBELAJARAN

Pendayagunaan TIK dalam pendidikan dan pembelajaran dapat berfungsi dan


bermanfaat sebagai berikut:

Fungsi Manfaat

•pengumpulan data •efisiensi


•menampilkan informasi •konsisten
•pangkalan data •presisi
•basis data •reliabilitas
•penghantaran data •produktivitas
•kreativitas

Mencermati fungsi dan manfaat TIK di atas, sepertinya TIK dalam pembelajaran yang
dimaksud hanya berhubungan dengan komputer. Sedangkan pada KB sebelumnya
disebutkan bahwa TIK tidak hanya komputer dan internet. Jadi, coba Sahabat
identifikasi relevansi masing-masing fungsi dan manfaat dengan jenis TIK yang ada.

Berikut peranan TIK dalam pendidikan dan pembelajaran berdasarkan beberapa


aspek:

PUSDATIN KEMENDIKBUD
31

•Kompeten dan ahli menggunakan TIK pendidikan adalah


keharusan bagi semua unsur pendidikan
•Informasi adalah bahan mentah yang masih harus diolah untuk
1. TIK sebagai skill dan pembelajaran
kompetensi
•Berbagi pengetahuan adalah keharusan
•Belajar mengenai how to learn melalui penggunaan TIK
•Belajar sepanjang hayat dengan TIK

•Bahan ajar digital sangat melimpah


2. TIK sebagai •Mobilisasi tinggi para pelaku pendidikan
infrastruktur •Belajar di mana saja kapan saja
pembelajaran •Perlunya meminimalisir batas geografis dalam belajar
•Fenomena baru "the network is the school"

•Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan


•Guru-guru hebat tersebar di berbagai penjuru dunia
3. TIK sebagai sumber
•Inovasi memerlukan kolaborasi pemikiran
belajar
•Buku, bahan ajar, dan referensi perlu kontinuitas pembaruan
•Pembelajaran yang up-to-date memerlukan teknologi

•Perlunya penyampaian pengetahuan kontekstual


•Ilustrasi fenomena pengetahuan akan mempercepat penyerapan
4. TIK sebagai alat konten
bantu/fasilitas •Pentingnya eksplorasi pengetahuan secara mandiri
pembelajaran •Semakin tinggi interaksi belajar, akuisisi pengetahuan makin tinggi
pula
•Rasio antara pendidik dan peserta didik harus dipertimbangkan

5. TIK sebagai •Individu memerlukan dukungan untuk belajar


pendukung •Transaksi dan interaksi stakeholders perlu back-office yang kuat
manajemen •Kualitas administrasi pendidikan harus ditingkatkan
pembelajaran •Munculnya keberadaan sistem pendidikan antar-organisasi

•Dukungan terhadap perbedaan karakteristik individu


•Kompetensi pendidik harus terus ditingkatkan
6. TIK sebagai sistem •Pengelolaan efektif diperlukan karena terbatasnya sumber daya
pendukung keputusan •Pentingnya peningkatan jangkauan dan kualitas lembaga
•Pentingnya pengetahuan pemerintah akan profil lembaga
pendidikan

Silakan Sahabat cari sumber-sumber belajar lain yang relevan dengan potensi, fungsi,
manfaat, dan peran TIK dalam pendidikan dan pembelajaran. Misalnya dari artikel,
jurnal hasil penelitian, buku, dan sebagainya.

Untuk memperdalam wawasan Sahabat mengenai fungsi pemanfaatan TIK sebagai


sumber belajar digital, media sosial untuk pembelajaran, dan peningkatan
keprofesian guru, silakan klik pranala berikut:

https://drive.google.com/file/d/1xM7lcMSm1
GVjJt7qkzlKjDkmGXnuvtzM/view?usp=sharing

PUSDATIN KEMENDIKBUD
32

Diskusi
Setelah mempelajari materi mengenai pembelajaran abad 21, ruang lingkup, serta
fungsi dan manfaat TIK coba Sahabat diskusikan dengan rekan guru di sekolah
Sahabat atau sesama peserta bimtek.

Cermati fitur Sumber Belajar yang ada di portal Rumah Belajar,


kemudian diskusikan fungsi-fungsi yang melekat pada fitur
tersebut, dan jelaskan potensi fitur Sumber Belajar yang bisa
Anda terapkan dalam pembelajaran di kelas Anda

Refleksi Pembelajaran
Sekarang, silakan Sahabat mengendapkan semua yang telah dipelajari pada KB 2
dalam diri Sahabat. Kemudian lakukan refleksi terhadap hasil belajar Sahabat
dengan menjawab pertanyaan berikut:

Membuat esai dampak pemanfaatan TIK


dalam pembelajaran bagi diri sendiri dan
peserta didik di kelas

1. Klik tautan berikut: http://ringkas.kemdikbud.go.id/refleksiKB2

2. Isi data dan jawablah pertanyaan di dalamnya sebagai bentuk refleksi hasil
belajar

PUSDATIN KEMENDIKBUD
33

Kegiatan Belajar 3: Rencana Pemanfaatan TIK dalam


Pembelajaran di Kelas

Pengantar Kegiatan Belajar 3

Hai Sahabat!

Selamat berjumpa kembali di modul 5, kegiatan belajar 3. Setelah menguasai


kompetensi pemanfaatan TIK untuk pembelajaran melalui KB 1 dan KB 2, kini Sahabat
akan mengembangkan kompetensi mempersiapkan/merencanakan pembelajaran.
Aktivitas belajar pada KB 3 ini meliputi analisis kebutuhan, penyiapan lingkungan
belajar, dan pembuatan rencana pembelajaran.

Sebelum Sahabat masuk kelas dan melakukan pembelajaran, hal apa yang selalu
dipersiapkan? Apakah berikut ini jawabannya?

•materi ajar
persiapan •cara penyampaian
guru •persiapan diri
sebelum •jadwal
mengajar •aktivitas belajar
•lainnya

Apakah masih ada lagi yang perlu Sahabat persiapkan? Kemampuan utama yang
diperlukan ketika mengajar adalah:
- penguasaan substansi/materi (konten pelajaran)
- kompetensi pedagogis (mengelola siswa, metode mengajar, dll)
- kemampuan teknologis (penggunaan media,terampil TIK, dll)

Satu hal yang tidak kalah penting dalam merencanakan pembelajaran adalah
menuangkannya dalam bentuk dokumen rencana pembelajaran, atau yang biasa
kita kenal dengan nama: RPP atau lesson plan.

Lesson plan atau rencana pembelajaran bukan hanya dokumen yang guru susun
untuk pemenuhan administrasi mengajar. Pembelajaran adalah proses

PUSDATIN KEMENDIKBUD
34

berkelanjutan, bukan hanya guru menyampaikan materi yang sesuai dengan tujuan
kognitif yang disusun.

Mengapa membuat dokumen rencana pembelajaran itu penting? Berikut alasan


yang disadur dari TEFL & TESOL Course (2017):

Menjadi
Membuat sekuens
Sebagai dokumen dokumentasi/reka Sebagai pedoman
pelajaran yang
kerja guru man hal-hal yang aktivitas belajar
logis untuk siswa
diajarkan

Sahabat dapat mempelajari pentingnya membuat rencana pembelajaran menurut


TEFL & TESOL Course dari video di bawah ini:

Video 6 - Mengapa kita perlu membuat RPP?

Berikut tujuan pembelajaran pada KB 3:


Tujuan
pembelajaran KB 3

1. Melakukan analisis kebutuhan TIK dalam pembelajaran


2. Menyiapkan lingkungan pembelajaran berbasis TIK
3. Membuat perencanaan pembelajaran berbantuan TIK
4. Memproyeksikan contoh praktek penerapan pembelajaran dengan
memanfaatkan produk layanan Pusdatin

Baiklah, selamat belajar dan semoga hasilnya bermanfaat.

PUSDATIN KEMENDIKBUD
35

Aktivitas Belajar & Interaksi


ANALISIS KEBUTUHAN TIK DALAM PEMBELAJARAN

Seiring dengan pertumbuhan akses ke teknologi informasi dan komunikasi, pendidik


memiliki peluang yang semakin besar untuk bereksperimen dengan dan
menyesuaikan perangkat keras dan perangkat lunak dengan praktik mereka saat ini.
Integrasi TIK dalam pembelajaran dapat sangat bervariasi antara guru meskipun
mengajarkan materi yang sama, karena ada berbagai alasan. Memahami
tantangan yang dihadapi guru dalam integrasi teknologi merupakan langkah
penting pertama untuk keberhasilan adopsi dan penggunaan TIK berkelanjutan.

Langkah awal yang dapat Sahabat lakukan adalah melakukan analisis kebutuhan
(need analysis) atau penilaian kebutuhan (need assessment) berdasarkan kondisi
dan sumber daya yang tersedia. Tentu saja hasil analisis/penilaian akan berbeda-
beda, karena Sahabat perlu ingat bahwa dengan berbeda kelas dan institusi maka
akan ada perbedaan aspek seperti:

- karakteristik peserta didik


- dukungan kebijakan
- kondisi lingkungan
- sarana dan prasarana TIK
- dan lain-lain

Sebagai guru, Sahabat memerlukan kriteria untuk menganalisis/menilai kebutuhan


akan integrasi dalam pembelajaran. O’Reilly (2016) dalam jurnalnya menuliskan 8
(delapan) aspek yang perlu disurvei sebelum mengadopsi dan mengintegrasikan TIK
dalam pembelajaran, yaitu:

•kemampuan asesmen diri guru


•pengunaan dan integrasi TIK
•keyakinan guru
8 aspect of ICT need •kendala akses
assessment •sumber daya untuk pengembangan profesional
•kepemimpinan
•kebutuhan dan keinginan
•demografi

Berikut contoh hasil analisis kebutuhan teknologi pembelajaran di sekolah. Silakan klik
pranala atau pindai kode QR di bawah:

https://s.id/pranala3-1

Untuk melakukan analisis/penilaian kebutuhan, maka Sahabat perlu melakukan


penelitian lingkup kelas atau sekolah. Dengan demikian, tidak hanya kompetensi TIK
guru yang berkembang, melainkan juga kompetensi profesional dan pedagogi pun.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
36

Jadi, jangan bosan untuk melakukan analisis kebutuhan karena setiap pembelajaran
memiliki keunikan karakteristik tersendiri.

Gambar 9 - Contoh parameter dalam melakukan analisis kebutuhan integrasi TIK pembelajaran

Silakan pelajari lebih jauh mengenai analisis kebutuhan dalam mengintegrasikan TIK
pembelajaran dengan mengklik pranala atau memindai kode QR berikut:

https://s.id/pranala3-2

MENYIAPKAN LINGKUNGAN PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

Setelah memperoleh hasil analisi/penilaian kebutuhan, apa yang kemudian perlu


dilakukan guru? Ya, Sahabat perlu mempersiapkan lingkungan dengan baik sebelum
menerapkan pembelajaran berbasis TIK.

Lingkungan pembelajaran bisa bersifat fisik, seperti ketersediaan fasilitas belajar, atau
pengaturan ruang kelas. Lingkungan pembelajaran juga meliputi hal-hal yang tidak
bersifat fisik seperti: motivasi belajar, kreativitas, aturan dan regulasi, hingga
dukungan manajemen dan orang tua.

Mengintegrasikan berbagai macam TIK ke dalam pembelajaran tanpa


mempertimbangkan aspek-aspek lainnya, tidak akan serta merta membuat peserta
PUSDATIN KEMENDIKBUD
37

didik aktif. Selama bertahun-tahun domain pemanfaatan berpusat di sekitar


kegiatan pendidik dan pengajar. Pengajaran dan pembelajaran model dan teori-
teori saat ini fokus pada perspektif pengguna. Tidak ada satu media yang juga
memiliki teknologi semua atribut yang idealnya diperlukan dalam tugas
pembelajaran. The ASSURE model yang disampaikan oleh Seels dan Richey telah
menjadi panduan yang diterima secara luas untuk membantu pendidik
merencanakan dan menerapkan penggunaan media dalam situasi mengajar.

Gambar 10 - ASSURE Model sebagai acuan desain pembelajaran

Dalam mendesain bahan ajar dengan menggunakan alat produktivitas TIK prinsip
pedagogis tertentu perlu dipertimbangkan dengan cermat. Alat TIK dengan
sendirinya tidak membuat pedagogi yang baik. Pertanyaan yang diperdebatkan
adalah bagaimana seharusnya lingkungan belajar dirancang menggunakan TIK
sebagai alat? Prinsip pedagogis apa yang akan memanfaatkan praktik terbaik dan
lingkungan unik yang diberikan oleh alat TIK baru ini. Ini adalah pertanyaan sentral
yang perlu ditindaklanjuti. Penggunaan TIK harus memenuhi kebutuhan beragam
dari semua jenis pelajar yang dicirikan oleh semua jenis kondisi sosial-budaya
termasuk keragaman kecerdasan majemuk.

Guru harus terus belajar sepanjang hidup mereka mengenai cara-cara baru
menggunakan teknologi untuk pertumbuhan peserta didik serta sistem pendidikan.
Pertanyaan kritis dalam pendidikan adalah: dengan cara apa TIK dapat
meningkatkan praktik pembelajaran dan pengajaran? Alat TIK secara luas
membantu membuka peluang untuk belajar dengan mengaktifkan empat proses
utama utama dalam mengubah pengajaran dan pembelajaran sebagai berikut:

1. Mengakses ide dan informasi dari berbagai sumber melalui pencarian, lokasi,
pemilihan, dan otentikasi materi dalam berbagai bentuk multimedia;
2. Memperluas ide dan informasi melalui pemrosesan, manipulasi, analisis &
penerbitan materi dalam berbagai bentuk multimedia;
3. Mengubah ide dan informasi menjadi bentuk baru atau berbeda melalui
sintesis, pemodelan, simulasi, dan pembuatan materi dalam berbagai gaya
dan format multimedia; dan
4. Berbagi ide dan informasi di jaringan lokal, nasional dan internasional dengan
berinteraksi secara elektronik dengan orang lain dalam waktu aktual dan /
atau tertunda.

PUSDATIN KEMENDIKBUD
38

Mengakses, memperluas, mengubah, dan berbagi mewakili proses utama yang


digunakan siswa untuk belajar dan menjadi pembelajar mandiri dan pemula. Melalui
proses peserta didik mengekspresikan kreativitas dan imajinasinya. Proses ini dapat
diterapkan di semua bidang pembelajaran dan di semua jenjang pendidikan. Ada
tiga kategori besar perangkat lunak pendidikan yaitu, Alat umum untuk
pembelajaran, Sumber daya berbasis konten, dan Courseware instruksional interaktif.
Mulai dari alat produktivitas hingga simulasi & pemodelan, terdapat berbagai alat
umum yang membantu pelajar untuk mengakses, memperluas, mengubah, dan
berbagi informasi. Sumber daya berbasis konten membantu peserta didik untuk
mengakses sumber yang luas dari sumber daya pendidikan yang secara efektif
dapat diintegrasikan dengan tujuan kurikulum. Kursus instruksional interaktif pada
dasarnya adalah materi pembelajaran mandiri. Program-program ini membantu
pelajar untuk mengontrol pembelajaran mereka di tempat dan kenyamanan mereka
sendiri.

Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai bagaimana merancang pembelajaran


terintegrasi TIK yang sesuai dengan lingkungan belajar, silakan Sahabat pelajari dua
jurnal hasil riset berikut ini. Silakan klik pranala atau pindai kode QR di bawah:

https://s.id/pranala3-3 https://s.id/pranala3-4

MERENCANAKAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN TIK

Membuat RPP sebelum memulai pembelajaran seringkali dianggap beban


administratif. Keharusan merencanakan pembelajaran bahkan tertuang dalam
peraturan Menteri. Tujuannya baik, namun acapkali dianggap rumit. Pada awal
tahun 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan arahan baru terkait
RPP. Guru diberikan kebebasan dan kemerdekaan untuk membuat RPP dalam
format satu lembar/halaman.

Tujuan utama arahan tersebut adalah untuk meringankan pekerjaan administratif


guru. Guru juga diajak untuk lebih kreatif mempersiapkan pembelajaran sehingga
pada saat implementasi pembelajaran, proses belajar menjadi lebih bermakna.

Aturan perubahan RPP tercantum dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019 (press ctrl+click).

Unsur dalam RPP yang diminimalisir jumlah halamannya sebenarnya masih sama. RPP
harus dapat mengakomodir strategi dan rencana aktivitas belajar yang akan
dilakukan. Pendayagunaan teknologi pembelajaran (termasuk TIK) diperlukan sejak
tahap perencanaan pembelajaran. Namun perlu diingat juga bahwa penggunaan

PUSDATIN KEMENDIKBUD
39

TIK dalam belajar nanti tidak sekadar memasukkan unsur peralatan teknologi dalam
belajar, misalnya menggunakan komputer untuk mengetik laporan.

Integrasi TIK dalam RPP akan berkaitan dengan tujuan belajar yang hendak dicapai;
ketersediaan sarana TIK, kemampuan guru dan siswa dalam memanfaatkan TIK,
hingga metode pembelajaran kooperatif/kolaboratif yang akan diterapkan.
Kerangka Kerja TIK untuk Guru (UNESCO, 2018) menyebutkan bahwa:

Integrasi TIK yang berhasil ke dalam lingkungan belajar akan bergantung pada
kemampuan guru untuk menyusun pembelajaran dengan cara baru, untuk
menggabungkan teknologi secara tepat dengan pedagogi, mengembangkan
ruang kelas yang aktif secara sosial, dan mendorong interaksi kooperatif dan
pembelajaran kolaboratif serta kerja kelompok.

Jadi, bagaimana menyusun rencana pembelajaran dengan keterlibatan


pendayagunaan TIK di dalamnya? Hal-hal apa saja yang akan mempengaruhi
penyusunan RPP terintegrasi TIK? Dan bagaimana mempersiapkan pembelajaran
kolaboratif dan inovatif supaya lebih efektif?

Mari kita pelajari Bersama.

Unsur-Unsur Rencana Pembelajaran

Video 7 - Unsur-unsur rencana pembelajaran

Saudara sudah menyimak video di atas? Unsur atau elemen apa saja yang sebaiknya
ada di dalam rencana pembelajaran?

Disadur dari beberapa referensi, berikut adalah unsur-unsur yang dilakukan dalam
merencanakan pembelajaran:

PUSDATIN KEMENDIKBUD
40

analisis tujuan dan analisis sumber analisis


karakter mapel belajar & kendala karakteristik siswa

penetapan
penetapan
penetapan tujuan strategi
strategi
& isi pelajaran pengorganisasian
penyampaian
isi

penetapan
prosedur
strategi
pengukuran hasil
pengolahan
belajar
belajar

RPP Terintegrasi TIK

Bagaimana menyusun rencana pembelajaran yang baik dengan mengintegrasikan


TIK dalam proses belajar? Jawabannya adalah tidak ada aturan maupun aplikasi
pembuat RPP generik yang bisa menyelesaikannya. Artinya, ada “syarat dan
ketentuan” berlaku dalam setiap pembuatan rencana pembelajaran.

Guru yang akan mengimplementasikan RPP yang telah dibuat. Maka akan lebih baik
apabila guru memiliki kemampuan perencanaan pembelajaran. Sehingga dapat
diterapkan untuk keperluan profesionalnya. Lalu bagaimana cara menyusun
rencana pembelajaran atau RPP yang baik dan mengintegrasikan TIK dalam proses
belajarnya?

Tentu saja dengan berlatih dan mempraktekkannya dalam tugas Sahabat sebagai
guru. Terbiasa menyiapkan rencana pembelajaran adalah hal yang baik.
Spontanitas terkadang memang diperlukan. Namun guna perencanaan
pembelajaran adalah supaya guru terbiasa siap dengan kreativitas apabila terjadi
perubahan kondisi dan lainnya.

Silakan pelajari modul pembuatan RPP dengan mengintegrasikan TIK berikut:

https://s.id/pranalamodulRPP

PUSDATIN KEMENDIKBUD
41

CONTOH PRAKTEK PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN MEMANFAATKAN PRODUK


LAYANAN PUSDATIN

Pusdatin Kemendikbud merupakan satuan kerja di bawah Sekretariat Jenderal yang


memiliki tugas dan fungsi pendayagunaan TIK untuk pendidikan dan pengolahan
data pendidikan dan kebudayaan. Layanan TIK yang diberikan oleh Pusdatin untuk
berbagai pemangku kepentingan (stakeholders), antara lain:

1. layanan infrastruktur TIK untuk satuan kerja


2. layanan data pokok pendidikan, kebudayaan, dan Bahasa
3. layanan produk (media dan metode) pembelajaran berbantuan TIK
4. layanan peningkatan kompetensi TIK bagi SDM Pendidikan

Modul ini akan memfokuskan pada praktek pemanfaatan produk layanan Pusdatin
untuk pembelajaran di kelas atau pun untuk moda pembelajaran jarak jauh. Tahukah
Sahabat apa saja produk layanan pembelajaran yang dikembangkan oleh
Pusdatin?

Ya! Benar sekali, berikut ini adalah beberapa contoh layanan produk pembelajaran
Pusdatin Kemdikbud.

Portal Rumah Belajar Televisi Edukasi Radio Suara Edukasi

Adanya kebijakan pendayagunaan TIK dalam pembelajaran dari pemerintah


berimplikasi pada proses pemanfaatannya yaitu tidak boleh ada pungutan biaya
dalam penggunaannya, dan tidak tujuan pemanfaatan layanan adalah untuk
mencapai kebermanfaatan (benefit), bukan keuntungan (profit). Hal ini menjadi
salah satu kekuatan dan pembeda dengan produk TIK pembelajaran di luar instansi
pemerintah.

Meskipun begitu, layanan pembelajaran yang ada ini terus meningkatkan kualitas
dan perkembangan. Misalnya: dengan mengintegrasikan layanan ke dalam media
umum seperti kanal YouTube dan Spotify. Sehingga diaspora pemanfaatannya akan
lebih luas lagi.

Untuk mengetahui praktek-praktek pemanfaatan layanan pembelajaran atau


dalam konteks kajian, Sahabat dapat mengeksplorasinya melalui mesin pencari.
Sahabat juga bisa mengakses http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/ yang
merupakan kontribusi tulisan teman-teman guru dan pengguna blog lainnya. DI
dalamnya banyak cerita pengalaman pemanfaatan ataupun kajian
dokumentasi/penelitian tindakan kelas yang dilakukan. Selamat mengksplorasi ya!

PUSDATIN KEMENDIKBUD
42

Gambar 11 - Tangkapan layar laman pena.belajar.kemdikbud.go.id

Diskusi
Setelah mempelajari materi mengenai analisis kebutuhan pembelajaran terintegrasi
TIK, menyiapkan lingkungan belajar dan membuat RPP, coba Sahabat diskusikan
dengan rekan guru di sekolah Sahabat atau sesama peserta bimtek.

Berdasarkan pengalaman Anda ketika


mempersiapkan pembelajaran, kendala apa yang
paling menghambat perancangan dan perencanaan
belajar? Bagaimana solusinya menurut Anda?

Refleksi Pembelajaran
Sekarang, silakan Sahabat mengendapkan semua yang telah dipelajari pada KB 3
dalam diri Sahabat. Kemudian lakukan refleksi terhadap hasil belajar Sahabat
dengan mengerjakan tugas akhir KB 3 berikut:

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, buatlah


RPP terintegrasi TIK dengan memperhatikan
lingkungan belajar yang efektif.

PUSDATIN KEMENDIKBUD
43

Penutup

Sahabat telah menyelesaikan semua aktivitas belajar pada modul ini bukan? Dari
tiga kegiatan belajar yang diberikan melalui modul, masih adakah yang membuat
Sahabat bingung atau bertanya-tanya?

Apabila ada yang hendak Sahabat tanyakan atau diskusikan terkait modul ini, silakan
tanyakan pada fasilitator kelas bimtek masing-masing. Bisa melalui grup chat atau
forum diskusi kelas bimtek Sahabat.

Untuk memperkaya wawasan dan meningkatkan keterampilan Sahabat, silakan cari


sumber-sumber referensi lain yang relevan dan mendukung peningkatan kompetensi.
Perhatikan etika pemanfaatan sumber belajar terbuka, dan tetap berhati-hati
apabila Sahabat mempergunakan internet.

Selamat melanjutkan modul berikutnya, semoga berhasil mencapai kompetensi level


2 PembaTIK 2021. Tetap jaga kesehatan dan semoga sukses.

PUSDATIN KEMENDIKBUD
44

Daftar Pustaka

Anderson, J. (2010). ICT Transforming Education – A Regional Guide. Bangkok: UNESCO Asia
and Pacific Regional Bureau for Education.

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta CV.

O’Reilly, E.N. (2016). Developing technology needs assessments for educational programs: An
analysis of eight key indicators. International Journal of Education and Development
using Information and Communication Technology (IJEDICT), 2016, Vol. 12, Issue 1,
pp. 129-143.

Oliva, P.F. and Gordon II, W. (2013). Developing the Curriculum – Eight Edition. New Jersey:
Pearson Education Inc

Patel, S. (2014). Scope of ICT in Future Education. ResearchGate publication:


https://www.researchgate.net/publication/325443142

Rohim, A., dkk. Belajar Dan Pembelajaran Di Abad 21. Tugas Mata Kuliah Kajian Media
Pembelajaran.

Trisdiono, H. (2013). Strategi Pembelajaran Abad 21. Widyaiswara Muda. Lembaga


Penjaminan Mutu Pendidikan Prov. D.I. Yogyakarta. http://lpmpjogjas.org/strategi-
pembelajaran-abad-21/

UNESCO Institute for Information Technologies in Education. (2012). Policy Brief: ICTs in
Curriculum Change. UNESCO: IITE.

Yeh Y.F, et.al, (2014). Developing and validating technological pedagogical content
knowledge-practical (TPACK-practical) through the Delphi survey technique. British
Journal of Educational Technology, 45(4), 707–722. doi:10.1111/bjet.12078

Modul-modul PembaTIK 2020

https://unesco.uis.org

https://tpack.org

sumber video:
1. https://www.youtube.com/embed/7865y7hbehY?feature=oembed
2. https://www.youtube.com/embed/yMQiHJsePOM?feature=oembed
3. https://www.youtube.com/embed/5c1tTF8a3io?feature=oembed
4. https://www.youtube.com/embed/f0RyaAsVNGU?feature=oembed
5. https://www.youtube.com/embed/HrKjYF2bVSk?feature=oembed
6. https://www.youtube.com/embed/MD3VNkxC6AI?feature=oembed
7. https://www.youtube.com/embed/1BqR7wUje_4?feature=oembed

sumber gambar:
1. uis.unesco.org
2. tpack.org
3. battelleforkids.org
4. https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/?page_id=132
5. https://educationaltechnology.net/assure-instructional-design-model/

PUSDATIN KEMENDIKBUD
45

Tes Akhir Modul

Petunjuk:

Jawablah pertanyaan uraian di bawah ini dengan cara memilih jawaban yang
paling benar dari kotak (box) pilihan jawaban yang ada di bagian bawah
pertanyaan. Kemudian cek jawabanmu dengan memeriksa kunci jawaban pada
lembar berikutnya.

PERTANYAAN
1. Konsep pendayagunaan TIK dalam pembelajaran, akan terkait dengan
kompetensi literasi digital guru dan peserta didik dalam menggunakan TIK.
Di suatu sekolah baik guru dan peserta didik sudah menguasai pengetahuan TIK
dan keterampilan teknis pengoperasian TIK secara mumpuni, namun masih ada
satu ranah literasi digital yang perlu dikembangkan. Contoh aspek peningkatan
kompetensi literasi digital pada ranah tersebut adalah …

2. Perubahan kurikulum dan pemanfaatan TIK sebagai bentuk adaptasi tidak


hanya untuk mengikuti tren dan kompetsisi global, melainkan juga karena ada
faktor lain seperti kesehatan dan keselamatan yang harus diutamakan. Pandemi
covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020, menyebabkan perubahan paradigma
belajar secara massif. Pembelajaran tatap muka di kelas harus direduksi menjadi
pembelajaran jarak jauh (moda sinkronus dan asinkronus) dan berbantuan TIK.
Contoh aktivitas pembelajaran asinkronus dengan bantuan TIK yang dilakukan
saat pandemi adalah ….

3. Berdasarkan pendekatan TPACK, domain berupa pengetahuan guru tentang


penguasaan teknologi digital dan pengetahuan bidang studi atau materi
pembelajaran disebut ….

4. Aktivitas pembelajaran abad 21 harus membiasakan peserta didik untuk aktif,


partisipatif, dan kolaboratif. Contoh strategi pembelajaran dengan pendekatan
aktif tersebut adalah ….

5. Salah satu cakupan (ruang lingkup) TIK dalam pendidikan dan pembelajaran
adalah sebagai sumber belajar digital. Salah satu kemampuan digital guru yang
diperlukan dalam menggunakan sumber belajar digital secara bijak di kelas
adalah ….

6. Pendayagunaan TIK dalam pendidikan dan pembelajaran tidak hanya


berperan sebagai katalis dalam proses belajar aktif peserta didik. Pemanfaatan
TIK dapat berimbas pada guru sendiri, contohnya untuk ….

7. Salah satu unsur internal yang menjadi aspek analisis kebutuhan yang dilakukan
guru sebelum memulai pembelajaran adalah ….

8. Pada pelaksanaan pembelajaran dari rumah yang terjadi karena pandemi, guru
tidak bisa sepenuhnya mengatur lingkungan belajar peserta didik saat

PUSDATIN KEMENDIKBUD
46

PERTANYAAN
pembelajaran berlangsung. Salah satu hal yang dapat guru lakukan dengan
kemampuan pedagogisnya supaya situasi belajar tetap kondusif adalah …

9. Intergrasi pemanfaatan TIK dalam RPP paling dominan berada pada unsur ….

10. Sebutkan 3 macam produk layanan belajar yang dikembangkan oleh Pusdatin
Kemendikbud yang dapat digunakan pada proses pembelajaran dari rumah
akibat pandemi.

PILIHAN JAWABAN
a. Radio Suara Edukasi
b. TCK (Technological Content Knowledge)
c. PCK (Pedagogical Content Knowledge)
d. sikap dan etika berinternet
e. mengajarkan teknologi digital di kelas
f. strategi belajar ekspositori
g. project-based learning
h. diskusi dengan peserta didik melalui vicon
i. memanfaatkan konten OER
j. mengirimkan link video melalui grup chat
k. TV Edukasi
l. kemampuan pedagogik
m. kegiatan belajar
n. identitas mata pelajaran
o. menerapkan pembelajaran full daring
p. mengunduh video pembelajaran kiriman guru
q. Rumah Belajar
r. menerapkan moda belajar perpaduan sinkronus dan asinkronus
s. berkomunikasi melalui grup chat
t. peningkatan keprofesian guru

PUSDATIN KEMENDIKBUD
47

Kunci Jawaban

1. sikap dan etika berinternet (d)


rasional: karena dalam sebuah kompetensi meliputi kesatuan ranah
pengetahuan-keterampilan-sikap. pada soal disebutkan bahwa ranah
pengetahuan dan keterampilan sudah mumpuni. ranah sikap belum disebut
mumpuni, jadi perlu ditingkatkan
2. mengunduh video pembelajaran kiriman guru (p)
rasional: karena pembelajaran asinkronus, maka terjadi penundaan (delayed)
interaksi antara guru dengan peserta didik.
3. TCK (Technological Content Knowledge) – (b)
rasional: karena disebutkan pada soal bahwa pengetahuan (Knowledge)
yang dimiliki guru adalah tentang teknologi digital (Technological) dan materi
pelajaran (Content)
4. project-based learning (g)
rasional: karena strategi pembelajaran project-based learning merupakan
pembelajaran berkelompok yang mengharuskan peserta didik bekerja sama
mengkritisi seuah persoalan, melakukan aktivitas inkuiri, kemudian bersama-
sama merumuskan solusi dan mewujudkannya dalam bentuk pengerjaan
proyek hasil belajar.
5. memanfaatkan konten OER (i)
rasional: karena OER meminimalisir penyalahgunaan hak cipta, dan
memberikan kebebasan yang bertanggung jawab bagi guru untuk
mengadopsi dan mengadaptasi konten OER yang sudah ada menjadi format
baru sesuai keperluan belajar.
6. peningkatan keprofesian guru (t)
rasional: dampak pemanfaatan TIK terintegrasi akan meningkatkan
kemampuan dan kreativitas guru, dengan demikian keprofesian dan
kompetensi guru pun terimbas. TIK juga bisa menjadi sarana pelaksanaan
peningkatan keprofesian guru (misalnya e-pelatihan guru).
7. kemampuan pedagogik (l)
rasional: karena kata kunci dari soal adalah unsur internal guru
8. menerapkan moda belajar perpaduan sinkronus dan asinkronus (r)
rasional: menerapkan moda campuran ini dimaksudkan supaya penjadwalan
aktivitas belajar lebih variative, dan tidak selalu sinkronus daring bertujuan
untuk mengatur penggunaan kuota internet dan perangkat TIK apabila tidak
semua kondisi sosial peserta didik sama levelnya.
9. kegiatan belajar
rasional: karena integrasi TIK dalam pembelajaran bertujuan untuk membantu,
meningkatkan, dan sebagai katalisator aktivitas belajar.
10. Rumah Belajar, TV Edukasi, Radio Suara Edukasi (a, k, q)

PUSDATIN KEMENDIKBUD

Anda mungkin juga menyukai