MODUL 05 - Optimalisasi TIK - Rev Fin
MODUL 05 - Optimalisasi TIK - Rev Fin
MODUL 05
PUSDATIN KEMENDIKBUD
1
Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
Modul Pembelajaran Berbasis TIK (PEMBATIK) Level 2
Judul:
Sasaran:
Rica Yanuarti, M.Pd Atiko, S.S., M.M.Pd., M.M. Respati Hastomo, S.Kom
PUSDATIN KEMENDIKBUD
2
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dapat
menyelenggarakan Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK. Program ini
dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknis yang bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi guru-guru dalam hal penguasaan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) guna mendukung terciptanya model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan
tuntutan abad 21 dan revolusi industri 4.0.
Modul PembaTIK level 2 ini terdiri atas 5 (lima) modul yang disusun untuk memberikan
wawasan dalam Implementasi TIK meliputi: (1) Penerapan Model Pembelajaran
Memanfaatkan Rumah Belajar; (2) Pemanfaatan Media Pembelajaran TV Edukasi,
Radio Suara Edukasi, dan M-Edukasi; (3) Pengelolaan Kelas yang Mengintegrasikan
TIK Dalam Lingkungan Belajar; dan (4) Pembuatan Media Video Pembelajaran; (5)
Optimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Abad 21. Kelima modul ini
menjadi satu kesatuan untuk mengantarkan pemahaman aspek kebijakan
Kemendikbud terkait Merdeka Belajar hingga pemahaman tentang perkembangan
TIK da pemanfaatannya untuk pembelajaran.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
3
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselenggaranya program PembaTIK ini.
Selamat mengikuti program PembaTIK. Semoga ikhtiar kita untuk menjaga nyala api
belajar peserta didik dapat terwujud dengan hadirnya berbagai inovasi
pembelajaran yang menyenangkan oleh guru-guru Indonesia yang telah
menunjukkan kemampuannya beradaptasi menghadapi dinamika perubahan
lingkungan pendidikan di era digital ini.
M. Hasan Chabibie
NIP. 198009132006041001
PUSDATIN KEMENDIKBUD
4
Daftar Isi
PUSDATIN KEMENDIKBUD
5
Daftar Gambar
PUSDATIN KEMENDIKBUD
6
Daftar Video
PUSDATIN KEMENDIKBUD
7
Pendahuluan
Begitu luas dan besarnya topik mengenai pemanfaatan TIK dalam pembelajaran,
maka pembahasan dalam modul ini pun dibatasi. Tentu saja Sahabat dapat
PUSDATIN KEMENDIKBUD
8
Pada level 2 ini, kemampuan TIK Sahabat akan diasah dalam hal mengadaptasi TIK
yang tersedia untuk disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan sendiri. Konsep
pembelajaran abad 21 yang berpusat pada peserta didik perlu dioptimalisasi
dengan pendayagunaan TIK dengan implikasi sebagai berikut:
Pemanfaatan
Kenali kebutuhan TIK
Interpretasi kurikulum Kolaborasi dan sistemik
peserta didik pembelajaran
yang optimal
Sudah sejauh mana relevansi pemanfaatan TIK di kelas atau sekolah Sahabat
berdasarkan gambaran di atas? Sudahkah kita mendayagunakan beragam sumber
daya yang tersedia di lingkungan kita untuk pembelajaran yang lebih baik? Setelah
mempelajari modul ini semoga
Jadi, selamat belajar di PembaTIK level 2. Semoga berhasil dan berguna untuk
peningkatan kompetensi TIK Sahabat.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
9
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran dalam bimtek PembaTIK level 2 menekankan pada implementasi atau
penerapan dari pengetahuan TIK yang sudah dimiliki. Tujuan umum pembelajaran
level 2 melalui modul ini adalah meningkatkan wawasan mengenai pemanfaatan TIK
dalam pembelajaran abad 21. Sedangkan tujuan khususnya adalah:
Kegiatan Belajar
Modul Optimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Abad 21 merupakan
modul hypercontent yang terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar (KB) dan 1 (satu) tes
akhir modul (TAM). Modul ini merupakan salah satu bahan belajar bimtek daring
PembaTIK level 2. Silakan pelajari materi secara mandiri dan lakukanlah refleksi
pembelajaran. Silabus dalam setiap kegiatan belajar adalah:
PUSDATIN KEMENDIKBUD
10
Selamat belajar!
PUSDATIN KEMENDIKBUD
11
Halo Sahabat!
Sahabat tentu telah mengenal beragam TIK baik yang bersifat luring maupun daring
yang dapat dipergunakan untuk pembelajaran. Karakteristik berbagai TIK tersebut
juga telah Sahabat pelajari, baik kelebihan maupun keterbatasannya. Selanjutnya,
bagaimana apabila Sahabat ingin memanfaatkan TIK di kelas? Yang artinya ada
perbedaan kondisi lingkungan belajar, karakteristik peserta didik, dan sebagainya.
Untuk menggunakan TIK secara optimal sehingga memperoleh hasil dan dampak
sesuai dengan yang Sahabat rencanakan, diperlukan kemampuan yang lebih.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
12
Tujuan
pembelajaran KB 1
Baiklah Sabahat, mari kita analisis lebih jauh mengenai implementasi TIK dengan
pendekatan TPACK, supaya pembelajaran kita lebih optimal.
Selamat belajar!
Beragam perangkat dan sumber daya teknologi yang digunakan untuk mengirimkan, menyimpan,
membuat, berbagi, atau bertukar informasi dan meningkatkan komunikasi. Alat dan sumber daya
teknologi ini termasuk komputer, Internet (situs web, blog, dan email), teknologi penyiaran langsung
(radio, televisi, dan webcasting), teknologi penyiaran yang direkam (podcasting, pemutar audio
dan video, dan perangkat penyimpanan) dan telepon (tetap atau seluler, satelit, visio / konferensi
video, dll.). (UNESCO, uis.unesco.org)
Nah Sahabat, bagaimana persepsi Sahabat terhadap TIK? Tentu ada beragam
pendapat mengenai TIK. Supaya lebih mengenal karakteristik produk TIK, simak tabel
berikut:
Karakteristik TIK bisa ditinjau dari sisi bentuk produk, sifat umum, dan fungsi umumnya.
TIK merupakan perpaduan antara teknologi informasi dan teknologi komunikasi, tidak
melulu komputer. Upaya adaptasi terhadap perkembangan teknologi tidak hanya
dilakukan dunia pendidikan melalui alat-alat sebagai sarana, tetapi juga melalui
peran guru sebagai pendidik. Sebagai guru jaman sekarang, Sahabat memiliki peran
yang berbeda dengan guru di era sebelumnya. Bahkan kemampuan guru dalam
mendayagunakan TIK diatur dalam kerangka kerja kompetensi TIK untuk guru oleh
UNESCO. Sedangkan dalam implementasinya kompetensi TIK ini tidak berdiri sendiri
melainkan integratif dengan empat kompetensi guru lainnya. Setuju kah Sahabat?
PUSDATIN KEMENDIKBUD
14
Etika penggunaan
Hypertext Multimedia
TIK
Sosial
•pembelajaran mengintegrasikan TIK untuk mempersiapkan peserta didik bermasyarakat
Vokasional (kejuruan)
•TIK dapat memberikan keterampilan yang sesuai untuk pekerjaan di masa depan
Pedagogik
•pendidikan dan pembelajaran berbantuan TIK akan meningkatkan proses
Katalitik
•TIK dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan perubahan pendidikan
Industri TIK
•kebutuhan timbal balik antara industri TIK dengan pendidikan
Biaya
•ada harapan bahwa TIK akan mengurang biaya pendidikan
https://s.id/pranala1-1 https://s.id/pranala1-2
PUSDATIN KEMENDIKBUD
15
1. Guru dan peserta didik mampu mengakses kepada teknologi informasi dan
komunikasi.
2. Guru memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi, karena pengajar berperan sebagai
peserta didik yang harus belajar terus menerus sepanjang hayat. Tujuannya
untuk meningkatkan kualitas profesional dan kompetensinya.
3. Tersedia materi pembelajaran yang berkualitas dan bermakna (meaningful).
Pembelajaran dengan muatan TIK akan berjalan efektif jika peran pengajar dalam
pembelajaran adalah sebagai fasilitator pembelajaran atau yang memberikan
kemudahan peserta didik untuk belajar bukan lagi sebagai pemberi informasi.
Pengajar bukan satu-satunya sumber informasi yang disampaikan dengan ceramah
menyampaikan fakta, data, atau informasi saja. Pengajar tidak hanya mengajar
mentransfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga dapat belajar dari peserta didik.
Pengajar bukan instruktur yang memberikan perintah atau mengarahkan kepada
peserta didik melainkan menjadi mitra belajar (partner) sehingga memungkinkan
peserta didik tidak segan untuk berpendapat, bertanya, bertukar pikiran dengan
pengajar.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
16
mentransformasi
(transforming)
menanamkan
(infusing)
menerapkan
(applying)
Pedagogi
muncul
kesadaran,
kebutuhan
(emenrging)
Teknologi
belum mulai
PUSDATIN KEMENDIKBUD
17
Pemanfaatan radio dan televisi untuk edukasi, juga untuk mendistribusikan bahan
belajar, hingga untuk pelatihan guru. Namun kelemahan utama pembelajaran
berbasis radio dan televisi adalah proses belajar yang searah dari pemberi materi ke
penerima saja, sehingga terjadi umpan balik (feedback) yang tertunda.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
18
Berbagai aplikasi TIK dapat berkontribusi pada peningkatan kurikulum, yang masih
relevan dan menantang saat ini:
Selain memahami manfaat TIK, rasional dan faktor-faktor yang mempengaruhi (baik
internal maupun eksternal) pendayagunaan TIK untuk pembelajaran, Sahabat dapat
mengacu pada pendekatan tertentu. Penerapan TIK di sekolah memerlukan
pendekatan yang tepat dengan tujuan, kondisi dan kemampuan sekolah. Hal ini
PUSDATIN KEMENDIKBUD
19
disebabkan karena penerapan TIK memerlukan dukungan tidak hanya dari faktor
sumber daya (human resources) tetapi juga faktor sarana dan fasilitas pendukung.
Setiap pendekatan TIK termasuk di dalamnya adalah visi, tujuan, pengembangan
perencanaan, fasilitas yang dibutuhkan, metode pembelajaran dan sistem evaluasi.
Hal ini sejalan dengan rumusan UNESCO, bahwa terdapat empat pendekatan dalam
pengembangan TIK di sekolah. Pendekatan tersebut meliputi: emerging approach,
applying approach, integrating approach dan transforming approach. Pendekatan
ini serupa dengan level adopsi adaptasi pemanfaatan TIK di institusi/sekolah. Berikut
gambarannya:
1
Pendekatan Level
Emerging
Komponen:
2
Pendekatan Level
• filosofi belajar &
Pendekatan Applying
pedagogi
Pengembangan • pengembangan
& Implementasi rencana dan kebijakan
TIK Sekolah 3 • fasilitas dan sumber daya
Pendekatan Level
Integrating • pemahaman kurikulum
• komunitas
4
Pendekatan Level
Transforming
Gambar 4 - Pendekatan implementasi TIK di sekolah
PUSDATIN KEMENDIKBUD
20
Dengan referensi dari beberapa sumber, TPACK sebagai sebuah pendekatan dan
kerangka kerja adalah sebagai berikut:
•domain pengetahuan teknologi dan materi (technological content knowledge/TCK). Domain ini
5 terkait pengetahuan guru tentang teknologi digital dan pengetahuan bidang studi atau materi
pembelajaran.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
21
Karakteristik anak-anak generasi abad 21 yang akrab dengan teknologi dan dunia
digital sebaiknya dipandang sebagai modal belajar sehingga guru bersikap bijak
dalam mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran daring saat ini. Selanjutnya, guru
perlu memahami bahwa dengan memanfaatkan kerangka TPACK akan menjadi
bagian dari upaya mentransformasi diri menuju sosok guru ideal yang
menyenangkan dan relevan dengan kondisi abad 21 yang telah berubah ke arah
digital.
Yuk pelajari lebih lanjut mengenai pendekatan TPACK dari pranala berikut ini:
Pranala TPACK 1
Pranala TPACK 2
Pranala TPACK 3
PUSDATIN KEMENDIKBUD
22
Diskusi
Setelah mempelajari materi mengenai konsep TIK, pemanfaatannya, dan
pendekatan TPACK untuk mengoptimalkan hasil dari pendayagunaan TIK
pembelajaran, coba Sahabat diskusikan dengan rekan guru di sekolah Sahabat atau
sesama peserta bimtek.
Pengetahuan TIK Anda sudah mumpuni dan Anda ingin menerapkannya di kelas/sekolah. Tapi ada kendala
yang dihadapi. Bagaimana strategi Anda apabila ternyata kendala penerapan pembelajaran terintegrasi TIK
adalah:
1. Kurang dukungan kebijakan sekolah
2. Rekan sesama guru masih kurang kompeten
3. Fasilitas TIK kurang memadai
4. Orang tua peserta didik belum memahami TIK
Refleksi Pembelajaran
Sekarang, silakan Sahabat mengendapkan semua yang telah dipelajari pada KB 1
dalam diri Sahabat. Kemudian lakukan refleksi terhadap hasil belajar Sahabat
dengan menjawab pertanyaan berikut (buat dalam bentuk dokumen format .doc
atau .docx).
PUSDATIN KEMENDIKBUD
23
Halo Sahabat!
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah gaya hidup manusia,
baik dalam bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Memasuki abad 21
kemajuan teknologi tersebut telah memasuki berbagai sendi kehidupan, tidak
terkecuali di bidang pendidikan. Pendidik dan peserta didik dituntut memiliki
kemampuan belajar mengajar di abad 21. Pendidik saat ini harus mampu
mempersiapkan peserta didik untuk pekerjaan dan teknologi yang belum ada dan
menyelesaikan masalah yang bahkan belum diketahui.
Oleh karena itu, seorang pendidik perlu mengetahui karakteristik pembelajaran abad
21. Untuk mengetahuinya, Sahabat dapat mempelajari uraian materi selengkapnya
pada kegiatan belajar berikut. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan teman sejawat
apabila mengalami kesulitan untuk memahami materi. Selanjutnya, Sahabat perlu
mengerjakan tugas sesuai petunjuk.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
24
Bagaimana Sahabat sebagai seorang guru mengajar di Abad 21? Jika seorang guru
hanya memberikan materi, fakta, prosedur, rumus, penelitian, teori, cerita, informasi
maka peran tersebut dikatakan kuno, usang dan ketinggalan jaman. Kenapa?
Karena di era digital Abad 21 ini, peserta didik dapat menemukan informasi pada
setiap hal, setiap waktu dan setiap tempat melalui internet, telepon dan sebagainya.
Informasi yang tidak terbatas (apapun, dimanapun, kapanpun) dapat dicari oleh
peserta didik melalui google, youtube, wikipedia dan lain-lain, sehingga guru bukan
lagi sumber informasi utama. Jadi bagaimana sebaiknya guru mengajarkan peserta
didik di Abad 21, saat ini?? yakinlah bahwa peserta didik pasti tahu cara mencari
segala informasi tersebut, tetapi tidak ada yang mengajarkan mereka bagaimana
cara: memvalidasi informasi, mensintesis informasi, mengkomunikasikan informasi,
berkolaborasi dengan informasi maupun memecahkan masalah dengan kolaborasi.
Begitu pula dengan bagaimana mengajarkan peserta didik belajar tanggung jawab,
kepercayaan, dan integritas, yang semuanya tidak bisa dicari dengan sendirinya
oleh peserta didik. Salahsatu caranya, guru bisa mengawalinya dengan bagaimana
memaksimalkan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar. Dengan
keterlibatan aktif peserta didik, pembelajaran menjadi berpusat pada peserta didik,
pembelajaran bersifat jangka panjang, dan akan berujung pada kemampuan
menyelesaikan masalah. Perhatikan contoh praktik baik pembelajaran abad 21 yang
memaksimalkan keterlibatan peserta didik dalam video berikut:
PUSDATIN KEMENDIKBUD
25
Apa yang Sahabat ketahui tentang pembelajaran abad 21? Sahabat mungkin
pernah membaca atau mengetahui tentang kerangka pembelajaran abad 21 yang
diuraikan oleh Partnership for 21st Century Learning seperti yang diperlihatkan pada
gambar berikut:
PUSDATIN KEMENDIKBUD
26
sudah menjadi pasar global. Peserta didik abad 21 perlu dibekali dengan
kemampuan TIK dan mencermati perkembangan ekonomi global. Proses
pembelajaran yang dikembangkan harus mengakomodir hal tersebut.
Sedang menurut National Education Association untuk mencapai sukses dan mampu
bersaing di masyarakat global, peserta didik harus ahli dan memiliki kecakapan
sebagai komunikator, kreator, pemikir kritis, dan kolaborator. Pendapat tersebut juga
didukung oleh Ruhl bahwa ada 6 prinsip pembelajaran efektif yang dapat diterapkan
seorang pendidik untuk mewujudkan ketrampilan abad 21 melalui long-life learning,
yaitu: collaboration, communication, creativity, critical thinking, confidence, choice.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
27
pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan. Jadi, TIK dijadikan
sebagai sarana untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.
Bagaimanakah peran guru dan peserta didik dalam pembelajaran abad 21 dengan
mengintegrasikan TIK? Bila dilihat dari sisi peran TIK bagi guru, maka pengintegrasian
TIK dalam proses pembelajaran seharusnya memungkinkan guru untuk:
PUSDATIN KEMENDIKBUD
28
namun tentu saja guru harus berusaha untuk menguasai teknologinya terlebih
dahulu. Hal yang paling mendasar yang harus diingat bahwasanya teknologi
tidak akan menjadi alat bantu yang baik dan kuat apabila pola
pembelajarannya masih tradisional.
Untuk menambah referensi mengenai pembelajaran abad 21, silakan Sahabat klik
pranala atau pindai kode QR berikut ini
Berdasarkan materi bahasan mengenai pembelajaran abad 21 dan materi TIK pada
KB-1, Sahabat dapat mencermati bahwa TIK yang dapat didayagunakan untuk
pendidikan dan pembelajaran ada begitu beragam. Hal ini terkait dengan
perkembangan teknologi itu sendiri yang pada awalnya ditujukan untuk non-
pendidikan, seperti keperluan komunikasi dan bahkan hiburan.
Tidak ada batasan yang ‘saklek’ mengenai TIK dalam pembelajaran. Karena tidak
ada teknologi yang terbaik dan ‘generik’ untuk semua permasalahan belajar yang
terjadi. Semua aspek memerlukan penyesuaian, dan tergantung pada kondisi yang
berlaku di lokasi masing-masing.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
29
Silakan pelajari lebih lanjut dari dua referensi (artikel dan video)berikut:
Setelah mempelajari artikel dan video referensi di atas, apa yang dapat Sahabat
simpulkan dari ruang lingkup TIK? Ya, TIK bisa menjadi alat bantu dalam
penyampaian pembelajaran, TIK dapat menjadi sumber belajar, atau TIK pun bisa
menjadi materi substansi. Menurut Munir (2014) ruang lingkup TIK sebagai materi
substansi dalam pembelajaran meliputi:
Untuk menguasai cakupan TIK di atas, maka kompetensi yang Sahabat dapat
dikembangkan melalui pembelajaran terintegrasi TIK adalah peserta didik dapat:
PUSDATIN KEMENDIKBUD
30
Kemampuan berpikir
yang berkaitan dengan memecahkan masalah teknik
aspek kognitif
Kompetensi pembelajaran
terintegrasi TIK
Fungsi Manfaat
Mencermati fungsi dan manfaat TIK di atas, sepertinya TIK dalam pembelajaran yang
dimaksud hanya berhubungan dengan komputer. Sedangkan pada KB sebelumnya
disebutkan bahwa TIK tidak hanya komputer dan internet. Jadi, coba Sahabat
identifikasi relevansi masing-masing fungsi dan manfaat dengan jenis TIK yang ada.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
31
Silakan Sahabat cari sumber-sumber belajar lain yang relevan dengan potensi, fungsi,
manfaat, dan peran TIK dalam pendidikan dan pembelajaran. Misalnya dari artikel,
jurnal hasil penelitian, buku, dan sebagainya.
https://drive.google.com/file/d/1xM7lcMSm1
GVjJt7qkzlKjDkmGXnuvtzM/view?usp=sharing
PUSDATIN KEMENDIKBUD
32
Diskusi
Setelah mempelajari materi mengenai pembelajaran abad 21, ruang lingkup, serta
fungsi dan manfaat TIK coba Sahabat diskusikan dengan rekan guru di sekolah
Sahabat atau sesama peserta bimtek.
Refleksi Pembelajaran
Sekarang, silakan Sahabat mengendapkan semua yang telah dipelajari pada KB 2
dalam diri Sahabat. Kemudian lakukan refleksi terhadap hasil belajar Sahabat
dengan menjawab pertanyaan berikut:
2. Isi data dan jawablah pertanyaan di dalamnya sebagai bentuk refleksi hasil
belajar
PUSDATIN KEMENDIKBUD
33
Hai Sahabat!
Sebelum Sahabat masuk kelas dan melakukan pembelajaran, hal apa yang selalu
dipersiapkan? Apakah berikut ini jawabannya?
•materi ajar
persiapan •cara penyampaian
guru •persiapan diri
sebelum •jadwal
mengajar •aktivitas belajar
•lainnya
Apakah masih ada lagi yang perlu Sahabat persiapkan? Kemampuan utama yang
diperlukan ketika mengajar adalah:
- penguasaan substansi/materi (konten pelajaran)
- kompetensi pedagogis (mengelola siswa, metode mengajar, dll)
- kemampuan teknologis (penggunaan media,terampil TIK, dll)
Satu hal yang tidak kalah penting dalam merencanakan pembelajaran adalah
menuangkannya dalam bentuk dokumen rencana pembelajaran, atau yang biasa
kita kenal dengan nama: RPP atau lesson plan.
Lesson plan atau rencana pembelajaran bukan hanya dokumen yang guru susun
untuk pemenuhan administrasi mengajar. Pembelajaran adalah proses
PUSDATIN KEMENDIKBUD
34
berkelanjutan, bukan hanya guru menyampaikan materi yang sesuai dengan tujuan
kognitif yang disusun.
Menjadi
Membuat sekuens
Sebagai dokumen dokumentasi/reka Sebagai pedoman
pelajaran yang
kerja guru man hal-hal yang aktivitas belajar
logis untuk siswa
diajarkan
PUSDATIN KEMENDIKBUD
35
Langkah awal yang dapat Sahabat lakukan adalah melakukan analisis kebutuhan
(need analysis) atau penilaian kebutuhan (need assessment) berdasarkan kondisi
dan sumber daya yang tersedia. Tentu saja hasil analisis/penilaian akan berbeda-
beda, karena Sahabat perlu ingat bahwa dengan berbeda kelas dan institusi maka
akan ada perbedaan aspek seperti:
Berikut contoh hasil analisis kebutuhan teknologi pembelajaran di sekolah. Silakan klik
pranala atau pindai kode QR di bawah:
https://s.id/pranala3-1
Jadi, jangan bosan untuk melakukan analisis kebutuhan karena setiap pembelajaran
memiliki keunikan karakteristik tersendiri.
Gambar 9 - Contoh parameter dalam melakukan analisis kebutuhan integrasi TIK pembelajaran
Silakan pelajari lebih jauh mengenai analisis kebutuhan dalam mengintegrasikan TIK
pembelajaran dengan mengklik pranala atau memindai kode QR berikut:
https://s.id/pranala3-2
Lingkungan pembelajaran bisa bersifat fisik, seperti ketersediaan fasilitas belajar, atau
pengaturan ruang kelas. Lingkungan pembelajaran juga meliputi hal-hal yang tidak
bersifat fisik seperti: motivasi belajar, kreativitas, aturan dan regulasi, hingga
dukungan manajemen dan orang tua.
Dalam mendesain bahan ajar dengan menggunakan alat produktivitas TIK prinsip
pedagogis tertentu perlu dipertimbangkan dengan cermat. Alat TIK dengan
sendirinya tidak membuat pedagogi yang baik. Pertanyaan yang diperdebatkan
adalah bagaimana seharusnya lingkungan belajar dirancang menggunakan TIK
sebagai alat? Prinsip pedagogis apa yang akan memanfaatkan praktik terbaik dan
lingkungan unik yang diberikan oleh alat TIK baru ini. Ini adalah pertanyaan sentral
yang perlu ditindaklanjuti. Penggunaan TIK harus memenuhi kebutuhan beragam
dari semua jenis pelajar yang dicirikan oleh semua jenis kondisi sosial-budaya
termasuk keragaman kecerdasan majemuk.
Guru harus terus belajar sepanjang hidup mereka mengenai cara-cara baru
menggunakan teknologi untuk pertumbuhan peserta didik serta sistem pendidikan.
Pertanyaan kritis dalam pendidikan adalah: dengan cara apa TIK dapat
meningkatkan praktik pembelajaran dan pengajaran? Alat TIK secara luas
membantu membuka peluang untuk belajar dengan mengaktifkan empat proses
utama utama dalam mengubah pengajaran dan pembelajaran sebagai berikut:
1. Mengakses ide dan informasi dari berbagai sumber melalui pencarian, lokasi,
pemilihan, dan otentikasi materi dalam berbagai bentuk multimedia;
2. Memperluas ide dan informasi melalui pemrosesan, manipulasi, analisis &
penerbitan materi dalam berbagai bentuk multimedia;
3. Mengubah ide dan informasi menjadi bentuk baru atau berbeda melalui
sintesis, pemodelan, simulasi, dan pembuatan materi dalam berbagai gaya
dan format multimedia; dan
4. Berbagi ide dan informasi di jaringan lokal, nasional dan internasional dengan
berinteraksi secara elektronik dengan orang lain dalam waktu aktual dan /
atau tertunda.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
38
https://s.id/pranala3-3 https://s.id/pranala3-4
Aturan perubahan RPP tercantum dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019 (press ctrl+click).
Unsur dalam RPP yang diminimalisir jumlah halamannya sebenarnya masih sama. RPP
harus dapat mengakomodir strategi dan rencana aktivitas belajar yang akan
dilakukan. Pendayagunaan teknologi pembelajaran (termasuk TIK) diperlukan sejak
tahap perencanaan pembelajaran. Namun perlu diingat juga bahwa penggunaan
PUSDATIN KEMENDIKBUD
39
TIK dalam belajar nanti tidak sekadar memasukkan unsur peralatan teknologi dalam
belajar, misalnya menggunakan komputer untuk mengetik laporan.
Integrasi TIK dalam RPP akan berkaitan dengan tujuan belajar yang hendak dicapai;
ketersediaan sarana TIK, kemampuan guru dan siswa dalam memanfaatkan TIK,
hingga metode pembelajaran kooperatif/kolaboratif yang akan diterapkan.
Kerangka Kerja TIK untuk Guru (UNESCO, 2018) menyebutkan bahwa:
Integrasi TIK yang berhasil ke dalam lingkungan belajar akan bergantung pada
kemampuan guru untuk menyusun pembelajaran dengan cara baru, untuk
menggabungkan teknologi secara tepat dengan pedagogi, mengembangkan
ruang kelas yang aktif secara sosial, dan mendorong interaksi kooperatif dan
pembelajaran kolaboratif serta kerja kelompok.
Saudara sudah menyimak video di atas? Unsur atau elemen apa saja yang sebaiknya
ada di dalam rencana pembelajaran?
Disadur dari beberapa referensi, berikut adalah unsur-unsur yang dilakukan dalam
merencanakan pembelajaran:
PUSDATIN KEMENDIKBUD
40
penetapan
penetapan
penetapan tujuan strategi
strategi
& isi pelajaran pengorganisasian
penyampaian
isi
penetapan
prosedur
strategi
pengukuran hasil
pengolahan
belajar
belajar
Guru yang akan mengimplementasikan RPP yang telah dibuat. Maka akan lebih baik
apabila guru memiliki kemampuan perencanaan pembelajaran. Sehingga dapat
diterapkan untuk keperluan profesionalnya. Lalu bagaimana cara menyusun
rencana pembelajaran atau RPP yang baik dan mengintegrasikan TIK dalam proses
belajarnya?
Tentu saja dengan berlatih dan mempraktekkannya dalam tugas Sahabat sebagai
guru. Terbiasa menyiapkan rencana pembelajaran adalah hal yang baik.
Spontanitas terkadang memang diperlukan. Namun guna perencanaan
pembelajaran adalah supaya guru terbiasa siap dengan kreativitas apabila terjadi
perubahan kondisi dan lainnya.
https://s.id/pranalamodulRPP
PUSDATIN KEMENDIKBUD
41
Modul ini akan memfokuskan pada praktek pemanfaatan produk layanan Pusdatin
untuk pembelajaran di kelas atau pun untuk moda pembelajaran jarak jauh. Tahukah
Sahabat apa saja produk layanan pembelajaran yang dikembangkan oleh
Pusdatin?
Ya! Benar sekali, berikut ini adalah beberapa contoh layanan produk pembelajaran
Pusdatin Kemdikbud.
Meskipun begitu, layanan pembelajaran yang ada ini terus meningkatkan kualitas
dan perkembangan. Misalnya: dengan mengintegrasikan layanan ke dalam media
umum seperti kanal YouTube dan Spotify. Sehingga diaspora pemanfaatannya akan
lebih luas lagi.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
42
Diskusi
Setelah mempelajari materi mengenai analisis kebutuhan pembelajaran terintegrasi
TIK, menyiapkan lingkungan belajar dan membuat RPP, coba Sahabat diskusikan
dengan rekan guru di sekolah Sahabat atau sesama peserta bimtek.
Refleksi Pembelajaran
Sekarang, silakan Sahabat mengendapkan semua yang telah dipelajari pada KB 3
dalam diri Sahabat. Kemudian lakukan refleksi terhadap hasil belajar Sahabat
dengan mengerjakan tugas akhir KB 3 berikut:
PUSDATIN KEMENDIKBUD
43
Penutup
Sahabat telah menyelesaikan semua aktivitas belajar pada modul ini bukan? Dari
tiga kegiatan belajar yang diberikan melalui modul, masih adakah yang membuat
Sahabat bingung atau bertanya-tanya?
Apabila ada yang hendak Sahabat tanyakan atau diskusikan terkait modul ini, silakan
tanyakan pada fasilitator kelas bimtek masing-masing. Bisa melalui grup chat atau
forum diskusi kelas bimtek Sahabat.
PUSDATIN KEMENDIKBUD
44
Daftar Pustaka
Anderson, J. (2010). ICT Transforming Education – A Regional Guide. Bangkok: UNESCO Asia
and Pacific Regional Bureau for Education.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta CV.
O’Reilly, E.N. (2016). Developing technology needs assessments for educational programs: An
analysis of eight key indicators. International Journal of Education and Development
using Information and Communication Technology (IJEDICT), 2016, Vol. 12, Issue 1,
pp. 129-143.
Oliva, P.F. and Gordon II, W. (2013). Developing the Curriculum – Eight Edition. New Jersey:
Pearson Education Inc
Rohim, A., dkk. Belajar Dan Pembelajaran Di Abad 21. Tugas Mata Kuliah Kajian Media
Pembelajaran.
UNESCO Institute for Information Technologies in Education. (2012). Policy Brief: ICTs in
Curriculum Change. UNESCO: IITE.
Yeh Y.F, et.al, (2014). Developing and validating technological pedagogical content
knowledge-practical (TPACK-practical) through the Delphi survey technique. British
Journal of Educational Technology, 45(4), 707–722. doi:10.1111/bjet.12078
https://unesco.uis.org
https://tpack.org
sumber video:
1. https://www.youtube.com/embed/7865y7hbehY?feature=oembed
2. https://www.youtube.com/embed/yMQiHJsePOM?feature=oembed
3. https://www.youtube.com/embed/5c1tTF8a3io?feature=oembed
4. https://www.youtube.com/embed/f0RyaAsVNGU?feature=oembed
5. https://www.youtube.com/embed/HrKjYF2bVSk?feature=oembed
6. https://www.youtube.com/embed/MD3VNkxC6AI?feature=oembed
7. https://www.youtube.com/embed/1BqR7wUje_4?feature=oembed
sumber gambar:
1. uis.unesco.org
2. tpack.org
3. battelleforkids.org
4. https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/?page_id=132
5. https://educationaltechnology.net/assure-instructional-design-model/
PUSDATIN KEMENDIKBUD
45
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan uraian di bawah ini dengan cara memilih jawaban yang
paling benar dari kotak (box) pilihan jawaban yang ada di bagian bawah
pertanyaan. Kemudian cek jawabanmu dengan memeriksa kunci jawaban pada
lembar berikutnya.
PERTANYAAN
1. Konsep pendayagunaan TIK dalam pembelajaran, akan terkait dengan
kompetensi literasi digital guru dan peserta didik dalam menggunakan TIK.
Di suatu sekolah baik guru dan peserta didik sudah menguasai pengetahuan TIK
dan keterampilan teknis pengoperasian TIK secara mumpuni, namun masih ada
satu ranah literasi digital yang perlu dikembangkan. Contoh aspek peningkatan
kompetensi literasi digital pada ranah tersebut adalah …
5. Salah satu cakupan (ruang lingkup) TIK dalam pendidikan dan pembelajaran
adalah sebagai sumber belajar digital. Salah satu kemampuan digital guru yang
diperlukan dalam menggunakan sumber belajar digital secara bijak di kelas
adalah ….
7. Salah satu unsur internal yang menjadi aspek analisis kebutuhan yang dilakukan
guru sebelum memulai pembelajaran adalah ….
8. Pada pelaksanaan pembelajaran dari rumah yang terjadi karena pandemi, guru
tidak bisa sepenuhnya mengatur lingkungan belajar peserta didik saat
PUSDATIN KEMENDIKBUD
46
PERTANYAAN
pembelajaran berlangsung. Salah satu hal yang dapat guru lakukan dengan
kemampuan pedagogisnya supaya situasi belajar tetap kondusif adalah …
9. Intergrasi pemanfaatan TIK dalam RPP paling dominan berada pada unsur ….
10. Sebutkan 3 macam produk layanan belajar yang dikembangkan oleh Pusdatin
Kemendikbud yang dapat digunakan pada proses pembelajaran dari rumah
akibat pandemi.
PILIHAN JAWABAN
a. Radio Suara Edukasi
b. TCK (Technological Content Knowledge)
c. PCK (Pedagogical Content Knowledge)
d. sikap dan etika berinternet
e. mengajarkan teknologi digital di kelas
f. strategi belajar ekspositori
g. project-based learning
h. diskusi dengan peserta didik melalui vicon
i. memanfaatkan konten OER
j. mengirimkan link video melalui grup chat
k. TV Edukasi
l. kemampuan pedagogik
m. kegiatan belajar
n. identitas mata pelajaran
o. menerapkan pembelajaran full daring
p. mengunduh video pembelajaran kiriman guru
q. Rumah Belajar
r. menerapkan moda belajar perpaduan sinkronus dan asinkronus
s. berkomunikasi melalui grup chat
t. peningkatan keprofesian guru
PUSDATIN KEMENDIKBUD
47
Kunci Jawaban
PUSDATIN KEMENDIKBUD