ialah teori dari psikologi sosial, teori tersebut merupakan perspektif sosiologi
yang menjelaskan tentang perubahan sosial, teori ini menyatakan hubungan antar
manusia di bentuk oleh analisis untung rugi subyektif dan perbandingan dari
berbagai alternatif yang tersedia.
teori pertukaran sosial memiliki akar dari ilmu ekonomi, psikologi, antropologi
dan sosiologi. Teori pertukaran sosial dibangun dengan beberapa asumsi yang
memandu penelitian dalam berbagai konteks komunikasi.
Teori pertukaran sosial tidak hanya sebuah teori namun juga sebuah
kerangka referensi dimana para teoris dapat berbicara satu sama lain. Semua teori
itu dibangun berdasarkan beberapa asumsi tentang sifat manusia dan sifat
hubungan. Yang termasuk sifat manusia adalah bahwa manusia selalu mencari
ganjaran dan menghindari hukuman, manusia adalah makhluk rasional, dan standar
yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan ganjaran akan berbeda setiap waktu
dan dari orang ke orang. Sedangkan, yang termasuk sifat hubungan adalah bahwa
hubungan bersifat saling ketergantungan dan kehidupan relasi adalah sebuah
proses.
menyatakan bahwa perilaku suami itu mutlak tidak dapat di sanggah atau di lawan,
menerima lapang dada. Menurut teori pertukaran sosial ini terjadi karena masyakat
memiliki budaya patriarki dimana posisi pria lebih tinggi dari wanita. Dimana dalam
keseharian sikap suami ke istri yang keras harus di maklumi, budaya patriarki ini
semakin menjamur karena para wanita sendiri yang menyebarkan ini. Karena wanita
hanya bisa bergantung kepada suami. Jadi dalam kasus untung ruginya, wanita
harus menerima ruginya punya suami galak agar dapat penghidupan sebagai
keuntungan mempunyai suami.