Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL 10 - JANGAN NIKAHI LAKI-LAKI PENIPU!

By: Hermawan GS

Si X:
Sy pngen curhat pak hermawan

Saya:
pingin curhat apa bu?

Si X:
Pak mohon maaf sebelumnya kalau saya minta merahasiakan curhat saya
ini.pak saya ini istri kedua Pak..!!

Bagaimana saya menghadapi suami yang yg sudah tidak perhatian dan tidak
pernah bertanya tentang keadaan istrinya,apa suami itu tidak cinta lagi sama
istrinya..??

pak kasih solusi buat saya apa yang harus saya lakukan,.dengan sikap suamiku
sy biasa menyakiti hati, tapi sy juga tidak siap berpisah krn masih sayang.sy
tinggal jauh dari suami pak..terima kasih sebelumx jawabanx
Saya:
Sesungguhnya solusinya ibu sendiri pasti sudah tahu..jika bertahan ibu terus
merasa sakit hati, jika berpisah ibu merasa masih sayang sama suami..

Ibu pikir, "laki-laki macam apa" yang disisi lain dia mengatakan cinta, tapi
sekaligus terus menyakiti dan membuat hati ibu selalu gelisah, galau, merana
dan kecewa?

Laki-laki macam apa, yang mengatakan sangat menyayangi, tapi disisi lain ia
tidak mau peduli, dan memberikan perhatian lagi kepada ibu?

Apakah dulu ibu tidak memperhitungkan segala resiko yang terjadi waktu ibu
memutuskan untuk siap menjadi istri kedua?

Kalau boleh tahu, ibu menjadi istri ke 2 secara sah, atau sekedar istri
simpanan?

Maksud saya apakah dulu nikahnya secara siri atau sah, atas persetujuan istri
pertama?

Si X:
Iya pak.. Sy nikah tnp sepengetahuan istri pertama. Sy nikah br 2 thn.wkt dl
sblm mnikah ht sy berbesar hati untk mnerima keadaan.tp kenapa setelah lama
menikah perasaan sy smkin rasax dia ga adil lagi sm sy.dn Sy jg skit klw dia
bilg klw sdh tdk nyaman kita pisah sj.ya ampun..

Saya:
Jika laki-laki sudah berani berbohong dan menikah lagi tanpa sepengetahuan
istri pertamanya, apakah ibu tidak pernah berpikir bahwa dia juga akan
melakukan "hal sama" kepada ibu?

Apakah ibu tidak pernah berpikir, kemungkinan suatu saat tanpa sepengetahuan
ibu dia menikah lagi?

Bisa jadi, ibu merasa menjadi istri keduanya, padahal mungkin ibu adalah istri
ke 3 atau istri ke 4 nya?

Jangankan kepada istri keduanya, kepada istri pertama saja dia sudah berani
menipu dan berbohong, apalagi kepada ibu?

Bisa jadi pengakuannya bahwa dia sudah merasa tidak nyaman lagi dengan ibu
itu karena dia sudah merasa "jenuh" dan sudah "bosan" dengan ibu...
Atau bisa juga dia sekarang sudah punya "mainan baru" atau "istri baru" yang
lebih muda, lebih cantik, dan "lebih segar" dari ibu?

Bukankah sayang sekali, jika rasa sayang dan cinta ibu, ibu berikan kepada
laki-laki pembohong, penipu, yang tidak bertanggung jawab, dan yang mau
enaknya sendiri seperti itu?

Bukankah masih banyak pria di luar sana yang merindukan dan memimpikan
ibu untuk menjadi pendamping hidupnya?

Pria yang bisa menerima ibu apa adanya, dan bukan yang "ada maunya"..
yang habis manis "sepah dibuang"..

Ibu masih muda, masih cantik..masa depan ibu masih memberikan banyak
kesempatan, bagi hadirnya keindahan cinta yang sejati, dan kebahagiaan
hakiki, jika ibu meyakini dan mempercayainya..

Saya memiliki banyak teman yang memilih dan memutuskan untuk


meninggalkan laki-laki yang tidak bertanggung jawab, yang tidak menyayangi
dan mencintainya dengan sepenuh hati...

Dan mereka memilih untuk melanjutkan hidup dalam pencarian cinta sejatinya,
sambil terus berprasangka baik kepada Allah SWT, yang pada akhirnya dia
dipertemukan dengan laki-laki yang jauh lebih baik aqidah dan akhlaqnya...

Bahkan lebih ganteng, lebih muda, lebih keren, lebih bertanggung jawab, lebih
menyayangi dan mencintai dirinya dibandingkan suami pertamanya..

Sesungguhnya Allah SWT itu sesuai prasangka hamba-Nya..

So, sekarang semuanya terserah ibu..apakah ibu memilih untuk tetap bertahan,
atau meninggalkan suami anda..

Si X:
Subhanallah pak sy nangis baca kata2 bpk.sdikit bykx ad yg bkin hati sy
merenung.tp dsisi lain pak in ad hal yg bkin sy bertahan dl.krn ad uang sy sm
dia yg janji mau di balikin tp ga.apkah sy slah pak klw meminta dn menagih
uang sy ke dia..??

dn yg jd dilema sy jg,krn rmh dn mobil msh sy cicil dn br jalan 1 thn lbih... Dia
skrn ud ga lg mau byr cicilan it krn Alsanx ga ad duitx.dn sy ngancam untk
dtang krmhx nagih,tp dia bilg coba aj dteng smua akn brakhir dn akn gw
tiglkan.. It kata2x pak.
Saya:
Tidak ada yang salah, apakah ibu mau menagih uang ibu atau tidak..apapun
pilihan dan keputusan ibu, semua sudah benar adanya..

Tidak ada kendala apapun yg mampu menghalangi ibu untuk memiliki


kehidupan yang baru..biarkan saja rumah, mobil semuanya di sita oleh bank,
daripada ibu terpasung dalam jerat hutang dalam jangka panjang...

Apalah artinya punya rumah, mobil, tapi hidup ibu tidak nyaman, was-was,
cemas, gelisah, hati senantiasa "kemrungsung" dan tidak tenang..

Si X:
Iya pak sy skrn hanya bs nangis dn membaca berulang2 kata2 bpk,mungkin
pak nasib aq yg memang sial.krn thn 2004 msh umur 18thn sy dl dinikahkan
dgn org tua,kmudian thn 2008 saat ibu sy meninggal suami sy meninggalkan sy
krn ga mau pisah dr org tuax tinggal smentara sy hrus merawat bpk sy yg
lumpuh,

jd sy bertahn brjauhan,dn kmudian palu sidang cerai putus thn 2009 sebulan
stelah ayah sy meninggal, thn 2011 sy ktm dgn suami skrn kenal smpai 2012
januari sy putuskn untk nikah sm dia diam2.dn smpai skrn kejadian lg sprti
in.awalx pak sy brfikir mungkin in penolong hidup sy dn membangkitkn
semangat sy,tp trxata sprti in.ya allah.

Saya:
Berhentilah menganggap diri ibu adalah orang yang "sial"..

Ingat, selftalk atau kata-kata ibu adalah "do'a terselubung" yang bisa langsung
di ijabah oleh Allah SWT, apalagi di yakini dengan segenap hati dan "rasa"..

Ibu harus tetap sabar dan tawakal kepada Allah SWT..tidak ada satupun
peristiwa yang kebetulan, semuanya pasti ada hikmah dan pelajaran-Nya..

Sebagai manusia, Ibu mesti terus menginstropeksi diri sendiri,

Kenapa "ujian" hidup ini seolah terus berulang dan tak pernah berhenti?

Jangan-jangan ibu nya yang masih "belum lulus" dalam mata soal pelajaran ini,
hingga Allah SWT terus memberi ujian yang sama..jangan-jangan "jawaban" ibu
selama ini salah..

Jawaban ibu bisa berupa "niat yang buruk", "prasangka yang buruk", "do'a yang
salah", "vibrasi yang jelek", sifat /sikap yang buruk, tindakan yang salah, dlsb..
Masih ada waktu, dan banyak jalan untuk ibu bisa keluar dari keruwetan dan
benang kusut kehidupan ibu sendiri, semua yang ibu alami, di sengaja atau
tidak ibu sendiri yang membuat itu semua terjadi..

Mohon maaf jika jawaban saya ini kurang berkenan di hati..

Let's Transform!

🙏
HGS

NB : Chatt ini saya share ke grup sudah seijin yang bersangkutan, dengan tetap
merahasiakan nama dan identitas asli klien.

Anda mungkin juga menyukai