Anda di halaman 1dari 2

Entah kenapa tiba tiba aku menceritakan sesosok ibu, bagiku dulu ibu itu seorang wanita

menakutkan yang aku juluki mak lampir, dia sangat galak, kosa katanya kasar dan bahkan di
otaknya hanya uang uang dan uang.

Tapi setelah beberapa bulan ini aku merasakan hadirnya seorang ibu, saat aku depresi
ibuku yang membawakan makan ke kamarku, karna beliau tau jika aku tak makan masa
depanku hanya akan terbuang sia sia dengan badanku yang semakin kurus keronta, seperti wanita
gila di jalan jalan yang kehilangan anaknya sambil berkata “ dimana anakku dimana anakku “
maka kalau aku “ dimana calon suamiku di mana calon suamiku “.

Saat aku kembali teringat bagaimana rasanya sakit ibuku yang meminjamkan pundaknya
sambil berkata “ kamu tak pantas menangis hanya karna lelaki brengsek yang tak bertanggung
jawab ats hidupmu, aku melahirkan kamu jauh lebih susah dari 4 orang kakakmu, aku
merawatmu dengan meluangkan sisa waktuku demi menutupi ceritamu yang selalu kamu
ucapkan aku gak punya ibu, aku sediakan kamu segelas susu setiap pagi agar kamu selalu sehat
walau aku tau kamu anak paling ringkih yang aku lahirkan, aku selalu membiarkanmu bermalas
malasan di setiap pagi karna aku tau kamu lelah dan aku tak pernah marah soal itu, tapi buat apa
kamu menangis bodoh hanya karna seorang pria yg jelas jelas merusakmu dan meninggalkanmu
kmu tak baerhaga buat dia tapi kamu ki berharga buat aku dan bapakmu “.

Ibuku sangat keras terhadapku, bahkan aku tak pernah tau apa kasih sayang itu, aku dapt
kasih sayang dari lelakiku, dia benar2 memberikan aku segudang kasih kasih sayang karna dia
mencintaiku dan senang sifat kekanak2anku tapi setelah dia dapat segalanya dia pergi entah
kemana, terkesan aku yang salah. Aku yang memperumit hidupku. Semangat hidupku mulai
redup aku tak peduli lagi dengan segalanya, tapi ketika aku pandang wajahnya dan menatap
dalam dalam ternyata sampai sekarang aku tak pernah membuat dia bahagia, aku hanya sibuk
dengan duniaku, aku bawakan peri jahat di kehidupannya dan saat aku kesakitan dia merasa
kesakitan.

Hingga akhirnya aku lulus dalam pencapaianku, aku berkata padanya “ bu, berjanjilah
padaku jika kamu akan menemaniku hingga aku benar benar membawakan malaikat yang
sebenernya di hidupmu, membawa kita menjdi yang lebih baik dan menerima keluarga kita
seperti dia memahami keluarganya, berjanjilah bu “ dengan kasar kasnya beliau menjawab “ aku
bukan gusti Alloh yang tau kapan aku meninggal dan hidup, sudah ikhlaskan saja tak usah
berjanji dan mengumbar suara, jangan jadi wanita tolol lagi, aku memang gila harta tapi apa
harta bisa di bawa mati? Aku cuman ingin anakku rukun dan hidup berdampingan saling bopong,
jika dia sdah kaya dan bermobil seperti harapanmu dulu kamu harus iri dan kecewa? Sadar itu
juga usahanya tandanya dlu kamu cukup baik menemaninya, dan jika dia dapat wanita jauh lebih
baik dari kamu kamu jengkel dengan apa yang dia lakukan dengan kamu? Seharusnya aku yang
marah dia tak tau bagaimana sakitnya aku mengeluarkan kmu yang berdampingan dengan mium,
rasa sakit paska operasi, habis manis sepah di buang, biarkanlah, itu karna wanita itu lebih
pandai menjaganya daripada kamu. Dan jika aku menuntut kmu menjadi yang lbih berisi dari
kakak2mu jika aku pergi kamu yang menjaga keempat kakakmu, carilah pria yang benar2
menghargaimu sebgai wanita, jangan lagi bersedih membuat mantamu bahagia saja, tunjukan
jika kamu juga mampu sperti dia yang bangkit dengan cepat, lelaki yang imannya tebal dan
belajarlah buat mengontrol emosi atau gak menilai orang lain lagi, hobby kok komentar orang
lain, itu dunia mereka dan jga bukan urusan kalian. Ingat karna jika bukan kamu yang menyetir
kehidupan suamimu siapa lagi? Wanita lain? tak ada pria hebat sendirian yang ada pria hebat
yang dibelakangnya ada wanita hebat, jangan seperti aku yang tak sehebat wanita lain, jika aku
hebat bapakmu sudah kaya dan membeliakan kamu cincin berlian seperti mintamu”/

Tak ku sanggka wanita tuaku yang super judes dan galak dengan kosa kata bah preman
punya kasih sayang yang sangat tulus melebihi pria masa laluku, aku berharap kelak buakan dia
yang hadir menemaniku, biarkan wanita hebat yang mampu menopang dia yang cukup hebat.
Aku tau keputusanku di anggap salah tapi biarkanlah aku yang merasakan jangan lagi ada wanita
yang merasakan sepertiku. Kata dia “ apapun masalahnya jika jenuh pasti akan jenuh jika bosan
pasti akan bosan terhantung bagaimana kita bisa menyiasati bosan itu berubah menjadi
kebahagiaan “ ya aku harus bahagia dan aku harus selalu bahagia demi ibuku.

Moms, maaf jika 24 thun ini aku tak sanggup berikan apa2, aku hanya bisa berikan
kesombongan dan omong kosong tapi jika aku dan karyaku terlahir dan di nikmati dunia maka
biarkan ini menjadi karya pertama yang akan aku persembahkan untukmu mams.

Anda mungkin juga menyukai