0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan4 halaman
Terdapat 4 teori tentang nyeri: 1) Teori spesifik menyatakan serabut saraf khusus untuk nyeri; 2) Teori pola menyatakan otak menginterpretasikan pola rangsangan sebagai nyeri; 3) Teori kontrol gerbang menjelaskan mekanisme pengaturan nyeri di medula spinalis; 4) Teori transmisi dan inhibisi menjelaskan transmisi dan penghambatan nyeri.
Terdapat 4 teori tentang nyeri: 1) Teori spesifik menyatakan serabut saraf khusus untuk nyeri; 2) Teori pola menyatakan otak menginterpretasikan pola rangsangan sebagai nyeri; 3) Teori kontrol gerbang menjelaskan mekanisme pengaturan nyeri di medula spinalis; 4) Teori transmisi dan inhibisi menjelaskan transmisi dan penghambatan nyeri.
Terdapat 4 teori tentang nyeri: 1) Teori spesifik menyatakan serabut saraf khusus untuk nyeri; 2) Teori pola menyatakan otak menginterpretasikan pola rangsangan sebagai nyeri; 3) Teori kontrol gerbang menjelaskan mekanisme pengaturan nyeri di medula spinalis; 4) Teori transmisi dan inhibisi menjelaskan transmisi dan penghambatan nyeri.
Fathimatuzzahra Ivan Kurnia Sandy Hany Suryani Jalaluddin Hayati Johanes Rully Bagaska Hilda Dwi Kurnia Kartika Ibnu Rizky Pratama Lorenzo Chico Andastra Ignasius Maulidan Rista Sari
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN SINGKAWANG
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
2014/2015 RESUME
TEORI TEORI NYERI
Ada 4 teori yang berusaha menjelaskan bagaimana nyeri itu timbul dan terasa, yaitu :
a) Teori spesifik ( Teori Pemisahan)
Teori sepesifitas menyatakan bahwa individu memiliki serabut saraf perifer yang khusus bertanggung jawab untuk mentransmisikan nyeri. teori ini merupakan teori yang menggunakan pendekatan biologis sehingga tidak dapat menjelaskan tentang toleransi nyeri dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nyeri seperti faktor sosial, budaya, dan faktor empiris (pengalaman).Teori yang mengemukakan bahwa reseptor dikhususkan untuk menerima suatu stimulus yang spesifik, yang selanjutnya dihantarkan melalui serabut A delta dan serabut C di perifer dan traktus spinothalamikus di medulla spinalis menuju ke pusat nyeri di thalamus. Teori ini tidak mengemukakan komponen psikologis.. Menurut teori ini rangsangan sakit masuk ke medula spinalis (spinal cord) melalui kornu dorsalis yang bersinaps di daerah posterior. Kemudian naik ke tractus lissur dan menyilang di garis median ke sisi lainnya dan berakhir di korteks sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan. b) Teori pola (pattern) Teori pola mengajukan bahwa rangsangan yang berlebihan pada seluruh ujung saraf menghasilkan pola interpretasi yang unik oleh serebal kortek yang di rasakan sebagi sensasi nyeri. meskipun teori ini berkenaan dengan kemampuan otak untuk menentukan jumlah, intensitas, dan jenis rangsangan sensori yang masuk, tetapi tidak dapat menjelaskan faktor non-biologis yang mempengaruhi presepsi dan transmisi nyeri. Teori ini menyatakan bahwa elemen utama pada nyeri adalah pola informasi sensoris. Pola aksi potensial yang timbul oleh adanya suatu stimulus timbul pada tingkat saraf perifer dan stimulus tertentu menimbulkan pola aksi potensial tertentu. Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal ke medulla spinalis dan merangsang aktivitas sel. Hal ini mengakibatkan suatu respons yang merangsang ke bagian yang lebih tinggi, yaitu korteks serebri serta kontraksi menimbulkan persepsi dan otot berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri. Persepsi dipengaruhi olch modalitas respons dari reaksi sel.tu. Pola aksi potensial untuk nyeri berbeda dengan pola untuk rasa sentuhan. c) Teori kontrol gerbang (gate control) Pada teori ini bahwa impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup. Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan dasar teori menghilangkan nyeri. Suatu keseimbangan aktivitas dari neuron sensori dan serabut kontrol desenden dari otak mengatur proses pertahanan. Neuron delta-A dan C melepaskan substansi C melepaskan substansi P untuk mentranmisi impuls melalui mekanisme pertahanan. Selain itu, terdapat mekanoreseptor, neuron beta-A yang lebih tebal, yang lebih cepat yang melepaskan neurotransmiter penghambat. Apabila masukan yang dominan berasal dari serabut beta-A, maka akan menutup mekanisme pertahanan. Diyakini mekanisme penutupan ini dapat terlihat saat seorang perawat menggosok punggung klien dengan lembut. Pesan yang dihasilkan akan menstimulasi mekanoreseptor, apabila masukan yang dominan berasal dari serabut delta A dan serabut C, maka akan membuka pertahanan tersebut dan klien mempersepsikan sensasi nyeri. Bahkan jika impuls nyeri dihantarkan ke otak, terdapat pusat kortek yang lebih tinggi di otak yang memodifikasi nyeri. Alur saraf desenden melepaskan opiat endogen, seperti endorfin dan dinorfin, suatu pembunuh nyeri alami yang berasal dari tubuh. Neuromedulator ini menutup mekanisme pertahanan dengan menghambat pelepasan substansi P. tehnik distraksi, konseling dan pemberian plasebo merupakan upaya untuk melepaskan endorfin 1) Dikemukanan oleh Melzack dan wall pada tahun 1965 2) Teori ini mengusulkan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau bahkan dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat. 3) Dalam teori ini dijelaskan bahwa Substansi gelatinosa (SG) yg ada pada bagian ujung dorsal serabut saraf spinal cord mempunyai peran sebagai pintu gerbang (gating Mechanism), mekanisme gate control ini dapat memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka sampai di korteks serebri dan menimbulkan nyeri. 4) Impuls nyeri bisa lewat jika pintu gerbang terbuka dan impuls akan di blok ketika pintu gerbang tertutup 5) Menutupnya pintu gerbang merupakan dasar terapi mengatasi nyeri 6) Berdasarkan teori ini perawat bisa menggunakannya untuk memanage nyeri pasien 7) Neuromodulator bisa menutup pintu gerbang dengan cara menghambat pembentukan substansi P. 8) Menurut teori ini, tindakan massase diyakini bisa menutup gerbang nyeri hipotesis teori ini adalah apabila ada sejumlah impuls nyeri yang berjalan sepanjang serabut tebal (seperti panas,dingin,atau sentuhan .maka sejumlah impuls nyeri tersebut berusaha untuk dicegah dengan cara menutup pintu pada serabut saraf tersebut .individu akan merasakan nyeri hanya jika pintu sinaps dibuka atau impuls nyeri sangat dominan .tubuh kita menghasilkan zat kimia yang berfungsi sebagai regulator dalam beradaptasi terhadap nyeri .zat kimia yang di maksud adalah opium dan yang dikenal ada tiga jenis yaitu:enkefalin ,endorfin,dinorfin
4. Teori Transmisi dan Inhibisi.
Adanya stimulus pada nociceptor memulai transmisi impuls-impuls saraf,
sehingga transmisi impuls nyeri menjadi efektif oleh neurotransmiter yang spesifik. Kemudian, inhibisi impuls nyeri menjadi efektif oleh impuls-impuls pada scrabut- serabut besar yang memblok impuls-impuls pada serabut lamban dan endogcn opiate sistem supresif.